• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERILAKU DAN MOTIVASI KOMPLAIN KONSUMEN PADA WAROENG SPESIAL SAMBAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PERILAKU DAN MOTIVASI KOMPLAIN KONSUMEN PADA WAROENG SPESIAL SAMBAL"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERILAKU DAN MOTIVASI KOMPLAIN KONSUMEN PADA WAROENG SPESIAL SAMBAL

Studi Kasus pada Jasa Tempat Makan Waroeng Spesial Sambal Cabang Babarsari Timur, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh : Alvin Alfian NIM : 132214064

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i

ANALISIS PERILAKU DAN MOTIVASI KOMPLAIN KONSUMEN PADA WAROENG SPESIAL SAMBAL

Studi Kasus pada Jasa Tempat Makan Waroeng Spesial Sambal Cabang Babarsari Timur, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh : Alvin Alfian NIM : 132214064

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Man Jadda Wajada”. Siapa Yang Berusaha Maka Dia Yang Mendapatkannya

“Masalah yang ada pada kita adalah bahwa kita lebih suka dihancurkan oleh

Pujian daripada diselamatkan oleh Kritikan” (Norman Vincent Peale)

Mencapai batas dan Melampauinya (Penulis)

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Empunya Kerajaan di Sorga, Tuhan Yesus Kristus Chin Sun Lie (papa) yang bekerja keras demi Keluarga Kecil Kita Liwan Tina (mama) yang bekerja keras demi Keluarga Kecil Kita Dian Aurifera (kakak) yang aku sayangi Leonardo Auriferi (adik) yang paling aku rindukan Djiman Domus Nostrae, Keluarga Kecilku Di Jogja

(6)
(7)
(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat, rahmat, dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

dengan judul “ANALISIS PERILAKU DAN MOTIVASI KOMPLAIN

KONSUMEN PADA WAROENG SPESIAL SAMBAL”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program

Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dan terselesaikan dengan baik

tanpa bantuan, dukungan, serta kerjasama dari berbagai pihak yang dengan tulus dan

rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis sampai penulisan

skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen.

(9)

viii

4. Ibu Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M, selaku dosen pembimbing I yang telah mengarahkan, membimbing serta memberikan dukungan dan saran

kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu Maria Theresia Ernawati SE.,M.A selaku dosen pembimbing II yang dengan teliti, sabar, memberikan bimbingan dan koreksi, serta saran dan

nasihat kepada penulis selama penyusunan skripsi ini sehingga skripsi ini

menjadi lebih sempurna.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan banyak ilmu, pengalaman dan

pelajaran hidup.

7. Segenap karyawan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

8. Papa, mama, kakak dan adik saya tercinta yang selalu ada dan selalu memberikan dukungan, doa, dan nasihat dalam segala hal.

9. Suwardi Hasan (Kuchong), Chandra Wijaya (Asin Teman), Doyok, dan Aon yang selalu memberikan dukungan moril dan materil.

10. Pihak Waroeng Spesial Sambal Cabang Babarsari yang telah memberikan izin sehingga penulis dapat melakukan penelitian ini.

11. Djiman Family Theodorus Cagar Binara Betananda, Daniel Usfal, Andi Setiawan, Arif Insan Mustakim, Valentinus Hendry Bayu Nugroho, Eko

(10)

ix

Marlisa, Antonius Chandra Swastika, Willy Ampulembang, Dionysius

Ryanto, Yoga Dipa dan Mochamad Wahyu Pratama. Kalian adalah

keluarga kecilku selama di Yogyakarta, aku bangga bisa menjadi bagian

dari kalian. Terimakasih untuk hari-harinya, suka duka yang

mendewasakan, kebersamaan, canda tawa, kesetiannya, kepolosannya,

keharmonisannya, tindakan bodohnya, dan yang jelas aku akan selalu

sayang kalian sampai kapanpun, karena aku belajar menjadi kita.

Terkhusus untuk Theodorus Cagar Binar Betananda terimakasih telah

menjadi mentorku selama aku berdinamika di Universitas Sanata

Dharma.

12. Keluarga Everything About Us (EABS) Falmita Sari, Remsy Saputri, Katarina Sari, Afra Avelina Ulan, Reza Yulio, Rian Sutrisno (Acong),

dan Ricky Fauji (Dragon Ball). Terimakasih atas dinamika yang sudah

kita lewati.

13. Para Owner GARA HT, Ricky Fauji, Andrian, dan Gunadi Prayitno. Terimakasih atas kesediaan kalian untuk belajar berwirausaha bersama

didalam Keluarga GARA HT.

14. Teman-teman satu bimbingan skripsi Ricky, Sam, Nina, Gugun, Rossa, Gretha, Vale, Tania, Zane, Noni, Vian, Pram, Jon, Reza, Arif, Mike, dan

(11)
(12)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... xi

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xvii

HALAMAN ABSTRAK ... xviii

HALAMAN ABSTRACT ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 9

(13)

xii

A. Landasan Teori ... 11

1. Jasa ... 11

2. Produk ... 14

3. Perilaku Konsumen ... 18

4. Perilaku Komplain Konsumen ... 19

5. Demografi ... 24 6. Usia ... 24 7. Jenis Kelamin ... 25 8. Tingkat Pendapatan ... 25 B. Penelitian Sebelumnya ... 26 C. Desain Penelitian ... 28 D. Rumusan Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN... 31

A. Jenis Penelitian ... 31

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 31

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 32

D. Variabel Penelitian ... 32

E. Definisi Operasional ... 37

F. Populasi dan Sampel ... 42

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 44

H. Sumber Data ... 44

I. Teknik Pengumpulan Data ... 45

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 46

K. Teknik Analisa Data ... 48

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ... 53

(14)

xiii

B. Visi dan Misi Perusahaan ... 55

C. Tim Manajemen Pusat ... 56

D. Tim Divisi Eksternal dan Pengembangan Waroeng Spesial Sambal ... 58

E. Menu yang Ditawarkan di Waroeng Spesial Sambal ... 59

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 64

A. Deskripsi Data dan Analisis... 65

B. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan ... 68

1. Hasil Uji Statistik ... 68

a. Pengujian Instrumen Data ... 68

1.) Validitas ... 68 2.) Reliabilitas ... 70 b. Analisis Deskriptif ... 71 1.) Perilaku Komplain ... 71 2.) Motivasi Komplain ... 72 3.) Penyebab Komplain ... 73 c. Uji U ... 74

1.) Perilaku Komplain Bedasarkan Usia ... 75

2.) Perilaku Komplain Bedasarkan Jenis Kelamin ... 77

3.) Perilaku Komplain Bedasarkan Pendapatan ... 80

4.) Motivasi Komplain Bedasarkan Usia ... 83

5.) Motivasi Komplain Bedasarkan Jenis Kelamin ... 85

6.) Motivasi Komplain Bedasarkan Pendapatan ... 87

2. Pembahasan ... 90

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 101

A. Kesimpulan ... 101

(15)

xiv

C. Keterbatasan Penelitian ... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 107

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel I.1. Jumlah Cabang Waroeng SS di Indonesia ... 2

Tabel II.1. Daftar Menu Sambal ... 58

Tabel II. 2. Daftar Menu Lauk ... 59

Tabel II. 3. Daftar Menu Sayur ... 60

Tabel II.4. Daftar Menu Minuman ... 61

Tabel II.5. Daftar Menu Buah ... 62

Tabel V.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 64

Tabel V.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 65

Tabel V.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ... 65

Tabel V.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Status ... 66

Tabel V.5. Validitas Sebelum Seleksi ... 67

Tabel V.6. Validitas Setelah Seleksi ... 68

Tabel V.7. Reliabilitas ... 69

Tabel V.8. Hasil Analisis Deskriptif Perilaku Komplain ... 70

(17)

xvi

Tabel V.10. Frekuensi Penyebab Komplain Konsumen ... 72

Tabel V.11. Hasil Uji U Perilaku Komplain Berdasarkan Usia ... 74

Tabel V.12. Mean Difference Perilaku Komplain Berdasarkan Usia... 76

Tabel V.13. Hasil Uji U Perilaku Komplain Berdasarkan Jenis Kelamin ... 77

Tabel V.14. Mean Difference Perilaku Komplain Berdasarkan Jenis Kelamin ... 79

Tabel V.15. Hasil Uji U Perilaku Komplain Berdasarkan Pendapatan ... 80

Tabel V.16. Mean Difference Perilaku Komplain Berdasarkan Pendapatan ... 82

Tabel V.17. Hasil Uji U Motivasi Komplain Konsumen Usia ... 83

Tabel V.18. Hasil Uji U Motivasi Komplain Berdasarkan Jenis Jenis Kelamin ... 85

Tabel V.19. Hasil Uji U Motivasi Komplain Berdasarkan Pendapatan ... 87

(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

(19)

xviii

ABSTRAK

ANALISIS PERILAKU DAN MOTIVASI KOMPLAIN KONSUMEN PADA WAROENG SPESIAL SAMBAL

Alvin Alfian

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku, motivasi, penyebab komplain serta ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan perilaku dan motivasi komplain konsumen di Waroeng Spesial Sambal. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasinya adalah konsumen di Waroeng Spesial Sambal. Jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Uji instrumen menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan Uji Mann Whitney untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) perilaku komplain konsumen Waroeng Spesial Sambal adalah menceritakan pengalaman buruk kepada teman, memutuskan untuk tidak berkunjung kembali, merekomendasikan teman untuk tidak berkunjung, langsung komplain dengan staf yang bertugas. (2) motivasi komplain konsumen Waroeng Spesial Sambal adalah menginginkan upaya perbaikan, menginginkan penjelasan, dan menginginkan permintaan maaf. (3) Penyebab konsumen tidak puas dan melakukan komplain di Waroeng Spesial Sambal adalah pesanan terlalu lama diantarkan, pramusaji kurang ramah, peralatan makan dan minum yang tidak bersih, suasana di Waroeng Spesial Sambal panas, terdapat benda asing di makanan atau minuman, pesanan yang diterima tidak sesuai, makanan basi, porsi produk semakin sedikit. (4) Terdapat perbedaan perilaku komplain konsumen berdasarkan faktor demografi usia, jenis kelamin, dan pendapatan. (5) Tidak terdapat perbedaan motivasi komplain konsumen berdasarkan faktor demografi usia, jenis kelamin, dan pendapatan.

(20)

xix

ABSTRACT

BEHAVIORAL ANALYSIS AND CONSUMER COMPLAINT MOTIVATION ON WAROENG SPESIAL SAMBAL

Alvin Alfian Sanata Dharma University

Yogyakarta 2017

This study aims to identifty of complaint behavior, complaint motivation, the cause of complaint and whether there are differences in the behavior and motivation of consumer complaints by demographic factors namely age, gender, and income. This study were quantitative descriptive. The population of this study were consumers of the Waroeng Spesial Sambal. The total number of the sample were 100 respondents. The sampling technique used purposive sampling technique. The data gathering technique were questionnaire. The test instruments used validity test and reliability test. The analysis technique used descriptive analysis and Mann Whitney test. The result of the analysis shows that: (1) Behaviors of consumer complaints in Waroeng Spesial Sambal were telling a bad experience to a friend, deciding not to come back, recommending friends not to visit, and immediately complaining to the staff. (2) Motivation of consumer complaints in Waroeng Spesial Sambal were requiring improvement, explanation, and apology. (3) The causes of the complaint were, long food delivery, less friendly waiters, unclean utensils, hot atmosphere in Waroeng Spesial Sambal, odd object in food, inappropriate food, spoiled food, the portion of the product less and less. (4) There were differences in the behavior of consumer complaints by demographic factors of age, gender, and income. (5) There were no differences in the motivation of consumer complaints by demographic factors of age, gender, and income.

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bisnis kuliner saat ini menjadi salah satu sektor bisnis yang potensial

untuk dijalankan. Salah satu bisnis kuliner yang cukup menarik perhatian

adalah Waroeng Spesial Sambal yang didirikan oleh Yoyok Heri Waryono

pada pertengahan 2002 di Yogyakarta. Waroeng Spesial Sambal sendiri

adalah tempat makan yang memiliki konsep makanan bercita rasa pedas

dengan 27 sambalnya yang menjadi menu andalan di Waroeng Spesial

Sambal. Saat ini Waroeng Spesial Sambal telah tersebar di 30 kota/kabupaten

dengan total 76 cabang yang ada di pulau Jawa dan Bali. Sementara untuk di

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri Waroeng Spesial Sambal telah

tersebar sebanyak 18 cabang.

Yogyakarta merupakan kota yang dijuluki sebagai kota pelajar

sekaligus sebagai salah satu tempat tujuan para wisatawan. Dengan

banyaknya pendatang yang ada di Yogyakarta bisnis kuliner menjadi bisnis

yang menjamur dan tumbuh di setiap sudut Kota Yogyakarta, karena

sektor bisnis ini memiliki pasar yang besar dan potensial sehingga

(22)

Tabel I.1 Jumlah Cabang Waroeng SS di Indonesia

No Kota/Kabupaten Jumlah Cabang

1 Jakarta 2 2 Tangerang 9 3 Depok 1 4 Bogor 1 5 Jatinangor 1 6 Cirebon 2 7 Tegal 1 8 Pekalongan 1 9 Purwokerto 2 10 Semarang 7 11 Ungaran 1 12 Salatiga 2 13 Temanggung 1 14 Magelang 3

15 Yogyakarta (Kodya & Sleman) 16

16 Bantul 1 17 Wonosari 1 18 Klaten 2 19 Boyolali 2 20 Solo 7 21 Karanganyar 1 22 Wonogiri 1 23 Sragen 1 24 Pati 1 25 Madiun 1 26 Kediri 1 27 Surabaya 2 28 Jember 1 29 Malang 2 30 Bali 2 TOTAL 76

(23)

Dengan persaingan sektor bisnis kuliner yang semakin ketat, maka

Waroeng Spesial Sambal perlu menjaga loyalitas konsumennya dan citranya

dengan terus memberikan kepuasan dan menghindari ketidakpuasan

konsumen. Akibat dari ketidakpuasan biasanya akan berujung pada tindakan

atau perilaku komplain yang dilakukan oleh konsumen. Perilaku komplain

konsumen sendiri adalah tindakan – tindakan yang dilakukan oleh konsumen

akibat dari ketidakpuasan yang dirasakan.

Dalam memberikan pelayanan tentu Waroeng Spesial Sambal

tidak lepas dari kesalahan atau ketidaksempurnaan yang dapat menimbulkan

ketidakpuasan pada konsumen, akan tetapi sering kali yang terjadi ketika

konsumen mengalami ketidakpuasan adalah konsumen tidak

mengekspresikan kekecewaan atau ketidakpuasannya secara langsung

terhadap suatu layanan atau produk. Sebaliknya tidak jarang pula konsumen

melakukan tindakan seperti menceritakan pengalaman buruk ke orang lain,

mempengaruhi orang lain agar tidak berkunjung, tidak berkunjung kembali,

menuliskan keluhan di media sosial dan tindakan lainnya yang dapat

merugikan perusahaan. Oleh karena itu Waroeng Spesial Sambal harus

mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi penyebab konsumen dalam

melakukan komplain, motivasi konsumen dalam melakukan kompalin, serta

tindakan-tindakan komplain seperti apa yang akan dilakukan oleh konsumen.

(24)

berdasarkan faktor demografi juga menjadi hal yang penting. Tentunya

perbedaan demografi juga akan mempengaruhi perilaku dan motivasi

komplain yang dilakukan oleh konsumen. Sehingga dengan mengetahui

hal-hal penyebab, perilaku, dan motivasi komplain konsumen serta karakteristik

demografi konsumen, maka Waroeng Spesial Sambal dapat melakukan

perbaikan di dalam pelayanannya dan menghindari tindakan-tindakan yang

dapat merugikan dan merusak citra perusahaan akibat dari ketidakpuasan

konsumen terhadap produk ataupun pelayanan yang diberikan oleh Waroeng

Spesial Sambal.

Dalam penelitian ini penulis ingin mengidentifikasi

tindakan-tindakan perilaku komplain yang dilakukan oleh konsumen Waroeng Spesial

Sambal. Tindakan perilaku komplain konsumen dapat digolongkan

berdasarkan lingkupnya yakni personal dan sosial. Perilaku komplain

konsumen dalam lingkup sosial dapat digolongkan menjadi dua yakni sosial

(teman dan keluarga) dan sosial ( masyarakat). Selain itu juga penulis akan

mengidentifikasi apa yang menjadi motivasi konsumen Waroeng Spesial

Sambal dalam melakukan komplain. Pada penelitian ini juga penulis ingin

mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi penyebab konsumen dalam

melakukan komplain seperti peralatan makan dan minum yang tidak bersih,

pesanan yang disajikan tidak sesuai, terdapat benda asing (lalat, semut, dan

(25)

lama, pramusaji kurang ramah, dan lain-lain. Pada penelitian ini juga ingin

mengetahui apakah ada perbedaan perilaku dan motivasi komplain

konsumen berdasarkan faktor demografi (usia, jenis kelamin, dan tingkat

pendapatan).

Berdasarkan dengan penjelasan latar belakang di atas, penulis

tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Perilaku dan

Motivasi Komplain Konsumen pada Waroeng Spesial Sambal”

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini penulis akan mengidentifikasi mengenai apa

tindakan-tindakan atau perilaku komplain konsumen atas ketidakpuasan

yang dialami, serta juga mengidentifikasi apa yang menjadi motivasi

konsumen dalam melakukan komplain. Penelitian ini juga bertujuan untuk

mengetahui hal-hal apa saja yang menyebabkan konsumen melakukan

komplain. Selain itu juga meneliti mengenai apakah terdapat perbedaan

perilaku dan motivasi komplain konsumen berdasarkan faktor demografi

(usia, jenis kelamin, dan tingkat pendapatan). Berikut adalah pertanyaan

yang akan dijawab dalam penelitian ini :

1. Apa perilaku komplain konsumen pada Waroeng Spesial Sambal dalam

melakukan komplain ?

(26)

3. Apa saja hal-hal yang menyebabkan konsumen melakukan komplain pada

Waroeng Spesial Sambal?

4. Apakah ada perbedaan perilaku komplain konsumen pada Waroeng

Spesial Sambal berdasarkan faktor demografi (usia, jenis kelamin, dan

tingkat pendapatan) ?

5. Apakah ada perbedaan motivasi komplain konsumen pada Waroeng

Spesial Sambal berdasarkan faktor demografi (usia, jenis kelamin, dan

tingkat pendapatan) ?

C. Pembatasan Masalah

Penulis melakukan pembatasan terhadap masalah-masalah yang diteliti.

Pembatasan masalah yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Perilaku komplain konsumen menurut Broadbridge dan Marshall dalam

jurnal yang disusun oleh Jonathan Susanto, Binerco Gunawan, dan

Sienny Thio (2014) terdiri dari sebagai berikut :

a. Personal

1) Melupakan kejadian.

2) Langsung komplain dengan staf yang sedang bertugas.

3) Memutuskan untuk tidak berkunjung kembali atau menghentikan

(27)

b. Sosial (teman dan keluarga)

1) Menceritakan kepada teman tentang pengalaman yang buruk.

2) Mempengaruhi teman untuk tidak datang ke tempat tersebut.

c. Sosial (Masyarakat)

1) Menulis pengalaman buruk lewat media sosial (Facebook,

Twitter, Path, Instagram, dan sebagainya).

2) Menulis lewat surat kabar atau majalah tentang pengalaman yang

buruk.

3) Menggunakan jalur hukum.

2. Motivasi komplain konsumen menurut Heung dan Lam dalam jurnal yang

disusun oleh Jonathan Susanto, Binerco Gunawan, dan Sienny Thio

(2014) terdiri dari sebagai berikut :

a. Konsumen menginginkan upaya perbaikan.

b. Konsumen ingin memperoleh penjelasan.

c. Konsumen menginginkan permintaan maaf.

d. Konsumen ingin mengekspresikan rasa marah atas ketidakpuasannya.

(28)

3. Aspek demografi yang diteliti terdiri dari :

a. Usia : terbagi menjadi dibawah atau sama dengan 20 tahun (≤ 20 tahun) dan diatas 20 tahun ( > 20 tahun).

b. Jenis Kelamin : terbagi menjadi laki-laki dan perempuan.

c. Pendapatan : terbagi menjadi dibawah atau sama dengan satu juta lima ratus ribu rupiah (≤ Rp.1.500.000) dan diatas satu juta lima ratus ribu rupiah (> Rp.1.500.000).

4. Waroeng Spesial Sambal yang diteliti dalam penelitian ini adalah

Waroeng Spesial Sambal Cabang Babarsari Timur yang terletak di

Jalan Babarsari, Yogyakarta.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengidentifikasi perilaku komplain konsumen dalam melakukan

komplain pada Waroeng Spesial Sambal.

2. Untuk mengidentifikasi motivasi komplain yang dilakukan oleh

konsumen Waroeng Spesial Sambal.

3. Untuk mengidentifikasi penyebab konsumen melakukan komplain

pada Waroeng Spesial Sambal.

4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan perilaku komplain konsumen

Waroeng Spesial Sambal berdasarkan faktor demografi (usia, jenis

(29)

5. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan motivasi komplain konsumen

Waroeng Spesial Sambal berdasarkan faktor demografi (usia, jenis

kelamin, dan tingkat pendapatan).

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang akan dilakukan dapat memberikan manfaat kepada

berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan

untuk mengetahui karakteristik konsumennya terutama perilaku dan

motivasi komplian konsumen serta mengetahui penyebab konsumen

melakukan komplain. Dengan mengetahui karakteristik perilaku,

motivasi dan penyebab komplain konsumennya diharapkan

perusahaan dapat mengantisipasi komplain konsumen tersebut dengan

tepat.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Sebagai acuan bahan referensi dan studi penelitian selanjutnya, serta

diharapkan dapat memberikan kontribusi dan tambahan informasi

(30)

3. Bagi Penulis

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, penulis dapat menambah

wawasan dan dapat menerapkan apa yang sudah didapat selama

kuliah di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

(31)

11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Jasa a. Pengertian Jasa

Menurut Lupiyoadi (2001:5) yang dimaksud dengan jasa

adalah semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak berupa produk

dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada

saat yang sama dengan waktu dihasilkan dan memberikan nilai

tambah (seperti kenyamanan, hiburan, kesenangan, kesehatan) atau

pemecahan masalah atas masalah yang dihadapi oleh konsumen.

Kotler (2002:8) juga mendefinisikan jasa sebagai setiap

tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak

kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak

berwujud fisik) dan tidak dapat menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Dari definisi di atas, dapat dikatakan bahwa di dalam jasa

selalu ada aspek interaksi antara pihak pemberi jasa dan pengguna

jasa (co-producer), meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu

(32)

b. Karakteristik Jasa

Menurut Tjiptono (2005:14-16) karakteristik jasa terdiri dari:

1.) Intangibility (Tidak berwujud)

Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu

objek, alat atau benda; maka jasa adalah perbuatan, tindakan,

pengalaman, proses, kinerja atau usaha. Hal tersebut yang

menyebabkan jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium,

didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.

2.) Inseparability (Tidak dapat dipisahkan)

Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu

dikonsumsi. Sedangkan jasa pada umumnya dijual terlebih

dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu

dan tempat yang sama. Interaksi antara penyedia jasa dan

pelanggan merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa. Faktor

lain yang perlu diperhatikan secara cermat adalah ketersediaan

(33)

3.) Variability / heterogenity / inconsistency (Bervariasi)

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan

non-standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut

diproduksi. Terdapat tiga faktor yang menyebabkan variabilitas

kualitas jasa yaitu, kerja sama atau partisipasi pelanggan selama

penyampaian jasa, moral / motivasi karyawan dalam melayani

pelanggan, dan beban kerja perusahaan.

4.) Perishability (Tidak tahan lama)

Perishability berarti jasa tidak dapat bertahan lama dan tidak dapat disimpan. Permintaan pelanggan terhadap sebagian

besar jasa sangat fluktuatif dan dipengaruhi faktor musiman

yang dapat berubah sewaktu-waktu.

5.) Lack of ownership (Tidak ada rasa memiliki)

Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas

penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Di lain pihak,

pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses

(34)

2. Produk

a. Pengertian Produk

Menurut Kotler (2005:19) Produk adalah setiap apa saja yang dapat

ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian,

pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi kebutuhan, meliputi

benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan gagasan.

Menurut Tjiptono (2008:95) produk adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,

digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau

keinginan pasar yang bersangkutan.

b. Tingkat Produk

Menurut Kotler dan Keller (2009:4) dalam merencanakan penawaran

pasarnya, pemasar harus melihat lima tingkat produk. Setiap tingkat

menambah nilai pelanggan yang lebih besar, dan kelimanya

merupakan bagian dari hierarki nilai pelanggan (customer-value

hierarchy).

1) Pada tingkat dasar adalah manfaat inti (core benefit) adalah

layanan atau manfaat yang benar-benar dibeli pelanggan, seperti

tamu hotel membeli istirahat dan tidur.

2) Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti

(35)

harus dilengkapi tempat tidur, kamar mandi, handuk, meja, lemari,

pakaian, dan toilet.

3) Pada tingkat ketiga, pemasar mempersiapkan produk yang

diharapkan (expected product), yaitu sekelompok artibut dan

kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka

membeli produk ini, seperti tamu hotel mengharapkan tempat

tidur yang bersih, handuk baru, lampu yang dapat dinyalakan, dan

suasana yang relatif tenang.

4) Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk tambahan

( augmented product) yang melebihi harapan pelanggan.

5) Pada tingkat kelima adalah produk potensial (potential

product), yang mencakup semua kemungkinan tambahan dan transformasi yang mungkin dialami sebuah produk atau

penawaran di masa depan. Ini adalah tempat dimana perusahaan

mencari cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan

penawaran mereka.

c. Klasifikasi Produk

Menurut Kotler dan Keller (2009:5-7) produk dapat

diklasifikasikan berdasarkan ketahanan/durabilitas, keberwujudan,

dan kegunaan (konsumen dan industri) sebagai berikut :

(36)

a) Barang-barang yang tidak tahan lama (undurable goods)

adalah barang-barang yang biasanya dikonsumsi dalam satu

atau beberapa kali penggunaan, seperti bir dan sabun.

b) Barang tahan lama (durable goods) adalah barang-barang

berwujud yang biasanya dapat digunakan untuk waktu lama.

contoh kulkas, TV, dan sebagainya

c) Jasa (services) adalah produk yang tidak berwujud, tak

terpisahkan, bervariasi, dan dapat musnah.

2) Kegunaan

a) Barang konsumen

(1) Barang sehari-hari (convenience goods), dapat

diklasifikasikan lagi menjadi:

(a) Barang kebutuhan pokok (staples), adalah barang yang

dibeli konsumen secara teratur, seperti pasta gigi,

sabun, dan sebagainya

(b) Barang impuls, dibeli tanpa usaha perencanaan atau

pencarian, seperti permen

(c) Barang darurat, dibeli ketika ada kebutuhan

mendesak, seperti payung.

(2) Barang belanja (shopping goods), adalah barang yang

(37)

berdasarkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya,contoh

pakaian, sepatu dan sebagainya.

(3) Barang khusus (speciality goods), mempunyai

karakteristik atau identifikasi merek yang unik di mana

ada cukup banyak pembeli yang bersedia melakukan

pembelian khusus, seperti mobil, kamera, laptop dan

sebagainya.

(4) Barang yang tidak dicari (unsought goods), adalah

barang yang tidak dikenal konsumen atau biasanya

tidak dipikirkan untuk dibeli, seperti asuransi jiwa, batu

nisan, dan sebagainya.

b) Barang Industri

(1) Bahan dan suku cadang (materials and parts) adalah

barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk

produsen.

(2) Barang modal (capital items) adalah barang tahan lama

yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan

produk jadi.

(3) Layanan bisnis dan pasokan (supplies and business

services) adalah barang dan jasa jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan dan pengelolaan produk jadi.

(38)

3. Perilaku Konsumen

Menurut Mowen dan Minor (2002:7) perilaku konsumen adalah

proses pertukaran yang melibatkan serangkaian langkah-langkah,

dimulai dengan tahap perolehan atau akuisisi (acquisition phase), lalu ke

tahap konsumsi (consumption phase), dan berakhir dengan tahap

disposisi (disposition phase) produk atau jasa.

Dalam pengertian tersebut dapat dipahami bahwa dalam perilaku

konsumen terdapat tiga tahap yang dilalui oleh konsumen yakni tahap

perolehan atau akuisisi (acquisition phase) dimana pada tahap ini

konsumen melakukan pencarian dan penyeleksian barang atau jasa yang

biasanya konsumen cenderung mencari produk untuk mengekspresikan

dirinya. Lalu tahap kedua yakni tahap konsumsi (consumption phase)

dimana pada tahap ini konsumen menggunakan produk atau jasa dan

pengalaman yang dilalui konsumen saat menggunakannya. Tahap

disposisi (disposition phase) pada tahap ini mengacu pada apa yang

dilakukan oleh seorang konsumen ketika mereka telah selesai

(39)

4. Perilaku Komplain Konsumen

Selama dan setelah konsumsi serta pemakaian produk dan jasa,

konsumen mengembangkan rasa puas atau tidak puas. Kepuasan

konsumen didefinisikan sebagai keseluruhan sikap yang ditunjukkan

konsumen atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh dan

menggunakannya. Pada saat konsumen mengkonsumsi dan

menggunakan produk dan jasa, konsumen akan mengevaluasi kinerja

produk secara menyeluruh. Penilaian kinerja ini ternyata sangat erat

hubungannya dengan penilaian kualitas produk. Konsumen

membandingkan persepsi mereka atas kualitas produk setelah

menggunakan produk tersebut sesuai dengan ekspektasi kinerja produk

sebelum mereka membelinya. Tergantung pada bagaimana kinerja aktual

dibandingkan dengan kinerja yang diharapkan, mereka akan mengalami

emosi yang positif, negatif atau netral. Tanggapan emosional ini

bertindak sebagai masukan atau input dalam persepsi kepuasan /

ketidakpuasan menyeluruh (Mowen dan Minor:2002 :98).

Bila kinerja produk tidak sesuai dengan persepsi yang ada pada

konsumen maka akan timbul ketidakpuasan. Ketidakpuasan yang timbul

tersebut dapat berakibat pada perilaku komplain konsumen. Menurut

(40)

adalah istilah yang mencakup semua tindakan berbeda konsumen bila

mereka merasa tidak puas dengan suatu pembelian.

a. Penyebab komplain konsumen

Menurut Pride dan Ferrel dalam jurnal yang disusun oleh

Jonathan Susanto, Binerco Gunawan, dan Sienny Thio (2014) ada

beberapa penyebab dari komplain konsumen diantaranya:

1.) Incomprehension of customer’s expectations

Komplain dapat terjadi jika tidak terpenuhinya

seluruh harapan konsumen. Ketika konsumen membeli

produk atau jasa, di dalam hati konsumen terdapat

sejumlah harapan sehingga jika harapan tersebut tidak

terpenuhi maka akan melahirkan komplain karena

konsumen merasa kecewa.

2.) Wrong customer satisfaction standards

Penyebab komplain juga bisa terjadi ketika

perusahaan salah menetapkan standar kepuasan

konsumen. Kesalahan dalam penetapan standar ini

(41)

produk atau jasa yang dijual sehingga menyebabkan

konsumen melakukan komplain.

3.) Undelivered commitments

Komplain konsumen juga disebabkan karena

komitmen yang tidak dipenuhi oleh perusahaan. Ketika

perusahaan memiliki sejumlah komitmen, maka bila

komitmen tersebut tidak dapat terpenuhi bisa

menyebabkan sebuah komplain.

b. Tindakan perilaku komplain konsumen

Menurut Broadbridge dan Marshall dalam jurnal yang

disusun oleh Jonathan Susanto, Binerco Gunawan, dan Sienny Thio

(2014) terdapat tiga opsi atau pilihan dalam perilaku komplain

konsumen, yaitu :

1. Personal

1) Melupakan kejadian.

2) Langsung komplain dengan staf yang sedang bertugas.

3) Memutuskan untuk tidak berkunjung kembali atau

(42)

2. Sosial (teman dan keluarga)

1) Menceritakan kepada teman tentang pengalaman yang

buruk.

2) Mempengaruhi teman untuk tidak datang ke tempat

tersebut.

3. Sosial (Masyarakat)

1) Komplain kepada agen konsumen.

2) Menulis lewat surat kabar atau majalah tentang pengalaman

yang buruk.

3) Menggunakan jalur hukum.

c. Motivasi perilaku komplain konsumen

Menurut Sutisna (2002:34) motivasi merupakan faktor

internal yang menyebabkan seseorang untuk melakukan tindakan.

Dalam melakukan komplain tentunya konsumen memiliki tujuan atau

motivasi. Menurut Heung dan Lam dalam jurnal yang disusun oleh

Jonathan Susanto, Binerco Gunawan, dan Sienny Thio (2014)

terdapat beberapa motivasi komplain konsumen yakni :

1.) Konsumen menginginkan upaya perbaikan.

(43)

3.) Konsumen menginginkan permintaan maaf.

4.) Konsumen ingin mengekspresikan rasa marah atas ketidak

puasannya.

5.) Konsumen mencari kompensasi / ganti rugi dari pihak

perusahaan.

d. Tipe konsumen berdasarkan perilaku komplain

Menurut Hoyer dan Maclnnis dalam jurnal yang disusun oleh

Jonathan Susanto, Binerco Gunawan, dan Sienny Thio (2014)

terdapat beberapa tipe konsumen berdasarkan perilaku komplainnya

yakni :

1.) Passive, merupakan tipikal konsumen yang paling rendah

tingkat komplainnya. Konsumen ini biasanya memiliki

kecenderungan pasif atau acuh tak acuh terhadap kekecewaan

yang dirasakan atas produk atau jasa perusahaan

2.) Voicers, merupakan tipikal konsumen yang melakukan komplain

langsung kepada retailer atau service provider

3.) Irates, merupakan tipikal konsumen yang marah atas

kekecewaan layanan dengan menyampaikan referensi yang

sifatnya negarif kepada orang lain, berhenti melakukan pembelian

(44)

tetapi tidak melalui pihak ketiga seperti media atau lembaga

hukum

4.) Activist, merupakan tipikal konsumen yang melibatkan ketiga

jenis tipe komplain di atas dan melampiaskan komplainnya juga

pada pihak ketiga yaitu media atau lembaga hukum

5. Demografi

Menurut Kotler dan Amstrong (2001: 67) demografi dapat diartikan

sebagai sebuah ilmu yang mempelajari dan membagi konsumen dan

pasar ke dalam kelompok yang didasarkan pada usia, jenis kelamin,

ukuran keluarga, tahapan dalam keluarga, pendapatan, pekerjaan,

pendidikan, agama, ras, generasi dan kewarganegaraan. Salah satu alasan

variabel demografi begitu populer bagi pemasar adalah variabel ini sering

terikat erat dengan perilaku konsumen. Alasan lainnya adalah variabel

ini mudah untuk diukur.

6. Usia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia usia adalah lama waktu

hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan). Tetapi usia dan siklus

hidup bisa menjadi variabel yang rumit karena dapat dipengaruhi oleh

(45)

perilaku konsumen. Berdasarkan penelitian Phau dan Baird (2008) ada

hubungan positif antara usia serta perilaku komplain, konsumen yang

berumur 40 tahun keatas lebih cenderung untuk mengeluh daripada yang

lebih muda.

7. Jenis Kelamin

Pria dan wanita mempunyai sikap dan perilaku yang berbeda,

sebagian berdasarkan susunan genetik dan sebagian karena sosialisasi.

Seperti wanita cenderung lebih berpikiran komunal dan pria cenderung

lebih ekspresif dan diarahkan oleh tujuan; wanita cenderung

memperhatikan semua hal dalam lingkungan baru; pria cenderung fokus

pada bagian lingkungan yang membantu mereka mencapai tujuan.

(Kotler dan Keller:2009:237). Lewis dalam jurnal yang disusun oleh

Susanto dkk. (2014) menjelaskan bahwa konsumen wanita lebih sering

melakukan komplain karena wanita akan memberitahu kepada

masyarakat mengenai ketidakpuasannya.

8. Tingkat Pendapatan

Segmentasi pendapatan merupakan kategori yang sudah sering

digunakan. Pendapatan tentunya sangat mempengaruhi perilaku seorang

(46)

konsumen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Phau dan Baird

(2008) konsumen yang memiliki pendapatan lebih dari $40.000 lebih

cenderung untuk melakukan keluhan dibandingkan dengan seseorang

yang tingkat pendapatannya lebih rendah.

B. Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Jonathan Susanto, Binerco

Gunawan, dan Sienny Thio, mahasiswa Manajemen Perhotelan Universitas

Kristen Petra Surabaya, Indonesia. Penelitian yang berbentuk jurnal ini

berjudul “Perilaku dan Motivasi Komplain Konsumen Terhadap Restoran-Restoran di Surabaya”. Pada penelitian ini masalah yang dibahas adalah Perilaku komplain, motivasi komplain, tipe konsumen dalam perilaku

komplain, dan menilai korelasi dari faktor demografi (usia, jenis kelamin,

dan tingkat pendidikan) terhadap perilaku komplain konsumen. Dalam

penelitian ini instrument yang digunakan adalah dengan kuesioner sebanyak

100. Uji mean digunakan untuk menguji tingginya perilaku dan motivasi

komplain konsumen. Sedangkan untuk menguji nilai kolerasi, penulis

menggunakan uji Chi Square.

Berdasarkan dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa perilaku

keluhan konsumen yang paling sering dilakukan adalah dengan

(47)

yang paling banyak berdasarkan uji mean adalah untuk mengekspresikan

emosi. Sementara untuk menilai kolerasi didapatkan bahwa usia tidak

memiliki nilai kolerasi dengan perilaku konsumen, sedangkan jenis kelamin

dan tingkat pendapatan memiliki kolerasi dengan perilaku komplain

(48)

C. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini memiliki desain penelitian sebagai berikut :

Gambar I.1 Desain Penelitian

Konsumen Waroeng Spesial Sambal Cabang Babarsari Timur

Perilaku Komplain

- Personal

- Sosial (teman dan keluarga) - Sosial (masyarakat) Motivasi Komplain - Konsumen mengiginkan upaya perbaikan - Konsumen ingin memperoleh penjelasan - Konsumen menginginkan permintaan maaf - Konsumen ingin

mengekspresikan rasa marah atas ketidakpuasannya - Konsumen mencari kompensasi/ganti rugi dari pihak perusahaan

Faktor Demografi

- Usia

- Jenis kelamin - Tingkat pendapatan

(49)

Pada Gambar I.1 menunjukkan bahwa dalam penelitian ini akan

mengidentifikasikan perilaku dan motivasi komplain konsumen Waroeng

Spesial Sambal ketika mengalami ketidakpuasan. Penelitian ini juga akan

mengidentifikasikan mengenai hal-hal apa saja yang menjadi penyebab

konsumen melakukan komplain, serta melihat apakah terdapat perbedaan

perilaku dan motivasi komplain konsumen berdasarkan faktor demografi

yang terdiri dari usia, jenis kelamin, dan tingkat pendapatan.

D. Rumusan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang diajukan dalam sebuah

permasalahan yang masih perlu diuji kebenarannya. Berikut adalah hipotesis

dalam penelitian ini:

1. Perbedaan perilaku komplain konsumen dengan usia

Usia merupakan salah satu faktor demografi yang memiliki peran

penting didalam perilaku individu. Didalam perilaku komplain

konsumen, usia juga menjadi salah satu faktor penting yang harus

diperhatikan. Semakin matang usia seseorang maka tingkat

kepekaannya juga akan semakin tinggi dalam melakukan komplain.

H1 : Terdapat perbedaan perilaku komplain berdasarkan usia

(50)

2. Perbedaan perilaku komplain konsumen dengan jenis kelamin

Kecenderungan pribadi seseorang juga tidak lepas dipengaruhi oleh

jenis kelamin individu tersebut. Begitu juga halnya dengan perilaku

komplain konsumen yang menunjukkan bahwa wanita memiliki

kecenderungan bersifat lebih emosional dari pada pria, sehingga wanita

biasanya lebih peka dan banyak dalam melakukan komplain.

H2 : Terdapat perbedaan perilaku komplain berdasarkan jenis kelamin

konsumen.

3. Perbedaan perilaku komplain konsumen dengan tingkat pendapatan Tingkat pendapatan memiliki peranan penting didalam perilaku

seseorang individu. Semakin tinggi pendapatan seseorang maka

kecenderungan untuk melakukan komplainnya akan semakin besar dan

juga kecenderungan dalam melakukan tindakan-tindakan komplainnya

semakin konkrit.

H3 : Terdapat perbedaan perilaku komplain berdasarkan tingkat

pendapatan konsumen.

4. Perbedaan motivasi komplain konsumen dengan usia

Sikap seseorang tentunya ditentukan dari usia seseorang. Semakin

matang usia seseorang maka pengalaman hidupnya akan semakin

banyak. Begitu juga dengan motivasi atau tujuan konsumen didalam

(51)

H4 : Terdapat perbedaan motivasi komplain berdasarkan usia konsumen.

5. Perbedaan motivasi komplain konsumen dengan jenis kelamin

Kecenderungan pribadi seseorang juga tidak lepas dipengaruhi oleh

jenis kelamin individu tersebut. Begitu juga dengan motivasi konsumen

didalam melakukan komplain, tentu akan berbeda motivasinya

berdasarkan jenis kelamin karena memiliki kecenderungan pribadi

yang berbeda.

H5 : Terdapat perbedaan motivasi komplain berdasarkan jenis kelamin

konsumen.

6. Perbedaan motivasi komplain konsumen dengan tingkat pendapatan Motivasi konsumen didalam melakukan komplain konsumen

tentunya akan dipengaruhi oleh tingkat pendapatan yang dimiliki

individu tersebut. Semakin tinggi pendapatan seseorang maka individu

tersebut ingin semakin dihargai. Tentu berbeda dengan konsumen yang

memiliki pendapatan yang rendah, tentunya kecenderungan motivasi

didalam melakukan komplain adalah untuk mendapatkan kompensasi

atau ganti rugi.

H6 : Terdapat perbedaan motivasi komplain berdasarkan tingkat

(52)

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

kuantitatif. Penelitian ini mengidentifikasikan variabel-variabel apa saja

yang menjadi perilaku, motivasi, dan penyebab komplain konsumen. Teknik

pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner akan dibuat dan

disebarkan kepada konsumen Waroeng Spesial Sambal Cabang Babarsari

Timur. Hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada

konsumen Waroeng Spesial Sambal Cabang Babarsari Timur.

B. Subjek dan Obyek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil subjek penelitian adalah

konsumen Waroeng Spesial Sambal Cabang Babarsari Timur yang

pernah mengalami ketidakpuasan di dalam produk atau pelayanan yang

(53)

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah perilaku, motivasi, dan penyebab

komplain konsumen Waroeng Spesial Sambal Cabang Babarsari Timur

C. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Waroeng Spesial Sambal Cabang Babarsari

Timur di Jalan Babarsari, Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:159) variabel adalah objek

penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam

penelitian terdapat tiga variabel yaitu perilaku komplain konsumen,

(54)

1. Variabel Penelitian

a. Perilaku komplain konsumen

Perilaku komplain konsumen adalah istilah yang mencakup

semua tindakan konsumen yang berbeda bila mereka merasa tidak

puas dengan suatu pembelian (Mowen dan Minor:2012). Adapun

indikatornya menurut Broadbridge dan Marshall dalam jurnal yang

disusun oleh Jonathan Susanto, Binerco Gunawan, dan Sienny Thio

(2014) sebagai berikut:

1) Personal

a) Melupakan kejadian.

b) Langsung komplain dengan staf yang sedang bertugas.

c) Memutuskan untuk tidak berkunjung kembali atau

menghentikan pembelian.

2) Sosial (teman dan keluarga)

a) Menceritakan kepada teman tentang pengalaman yang

buruk.

b) Mempengaruhi teman untuk tidak datang ke tempat

(55)

3) Sosial (Masyarakat)

a) Menulis pengalaman buruk lewat media sosial (Facebook,

Twitter, Path, Instagram, dan sebagainya).

b) Menulis lewat surat kabar atau majalah tentang

pengalaman yang buruk.

c) Menggunakan jalur hukum.

b. Motivasi komplain konsumen

Motivasi komplain konsumen adalah sebuah keinginan yang

mendasari konsumen dalam melakukan sebuah komplain terhadap

Waroeng Spesial Sambal. Adapun indikatornya menurut Heung dan

Lam dalam jurnal yang disusun oleh Jonathan Susanto, Binerco

Gunawan, dan Sienny Thio (2014) adalah sebagai berikut :

1) Konsumen menginginkan upaya perbaikan.

2) Konsumen ingin memperoleh penjelasan.

3) Konsumen menginginkan permintaan maaf.

4) Konsumen ingin mengekspresikan rasa marah atas ketidak

puasannya.

(56)

c. Faktor Demografi

Demografi dapat diartikan sebagai sebuah ilmu yang

mempelajari dan membagi konsumen dan pasar ke dalam kelompok

yang didasarkan pada usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, tahapan

dalam keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras,

generasi dan kewarganegaraan. Adapun faktor demografi yang diteliti

adalah sebagai berikut :

1) Usia.

2) Jenis kelamin.

3) Tingkat pendapatan.

2. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala rating

dengan menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2008:86), skala

Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Skala Likert bertujuan untuk mengukur kesetujuan dan ketidak

setujuan seseorang terhadap sesuatu objek. Setiap pilihan jawaban

responden diberi skor nilai atau bobot yang disusun secara bertingkat

(57)

Sangat setuju : skor 5

Setuju : skor 4

Netral : skor 3

Tidak setuju : skor 2

Sangat tidak setuju : skor 1

E. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yakni sebagai berikut:

1. Perilaku Komplain Konsumen

Perilaku komplain konsumen adalah istilah yang mencakup semua

tindakan berbeda konsumen bila mereka merasa tidak puas dengan suatu

pembelian (Mowen dan Minor:2002:101). Tindakan perilaku komplain

konsumen dapat dikategorikan sesuai lingkupnya yakni:

a. Personal

Pada perilaku komplain yang bersifat personal dampak yang

ditimbulkan dari tindakan konsumen hanya sebatas lingkup secara

individu saja artinya tidak mempengaruhi orang lain.

1.) Melupakan kejadian

Tindakan melupakan kejadian adalah tindakan oleh konsumen

berupa melupakan kejadian atau tidak mempermasalahkan

(58)

2.) Langsung komplain dengan staf yang sedang bertugas

Tindakan ini berupa tindakan konsumen yang melakukan

komplain secara langsung kepada produsen akibat dari

ketidakpuasan yang dirasakan oleh konsumen.

3.) Memutuskan untuk tidak berkunjung kembali atau menghentikan

pembelian.

Tindakan ini berupa tindakan untuk tidak berkunjung kembali

atau tidak menggunakan lagi barang atau jasa oleh konsumen

akibat dari ketidakpuasan.

b. Sosial (teman dan keluarga)

Pada perilaku komplain yang bersifat sosial dalam lingkup

teman dan keluarga memiliki dampak mempengaruhi individu lain

yakni teman dan keluarga konsumen yang mengalami ketidakpuasan.

1.) Menceritakan kepada teman tentang pengalaman yang buruk

Tindakan ini berupa tindakan menceritakan atau

menyebarkan cerita mengenai pengalaman buruk yang

dialaminya dalam lingkup teman atau keluarganya akibat dari

ketidakpuasaan konsumen.

(59)

Tindakan ini berupa mempengaruhi teman atau keluarga

untuk tidak berkunjung akibat dari ketidakpuasan yang pernah

dialami.

c. Sosial (Masyarakat)

Pada perilaku komplain yang bersifat sosial dalam lingkup

masyarakat memiliki dampak yang lebih luas dari pada sosial

(teman dan keluarga) karena lingkupnya lebih besar yakni

mempengaruhi individu lain secara luas (umum).

1.) Menulis pengalaman buruk lewat media sosial (Facebook,

Twitter, Path, Instagram, dan sebagainya).

Tindakan ini berupa menceritakan atau menyebarkan

pengalaman buruk secara luas kepada masyarakat dengan

menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, Path,

Instagram, dan sebagainya akibat dari ketidakpuasan yang dialami oleh konsumen.

2.) Menulis lewat surat kabar atau majalah tentang pengalaman yang

buruk.

Tindakan ini berupa menceritakan atau menyebarkan

pengalaman buruk secara luas kepada masyarakat dengan

menggunakan media surat kabar atau majalah akibat dari

(60)

3.) Menggunakan jalur hukum.

Tindakan ini berupa tindakan melalui jalur hukum untuk

mendapatkan hak-haknya. Jalur hukum yang dapat ditempuh oleh

konsumen adalah dengan melaporkan produsen kepada Yayasan

Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang selanjutnya dapat

ditempuh melalui jalur hukum yang berlaku.

2. Motivasi Komplain Konsumen

Motivasi Komplain konsumen adalah sebuah keinginan yang

mendasari konsumen dalam melakukan sebuah komplain terhadap

Waroeng Spesial Sambal. Berikut motivasi-motivasi komplain konsumen:

a. Konsumen menginginkan upaya perbaikan.

Konsumen menginginkan adanya upaya atau tindakan

perbaikan oleh produsen agar ketidakpuasaan yang dirasakan oleh

konsumen tidak terulang kembali.

b. Konsumen ingin memperoleh penjelasan.

Konsumen menginginkan penjelasan dari produsen

mengenai penyebab dari ketidakpuasan yang dialami oleh

konsumen.

(61)

Konsumen menginginkan adanya tindakan permintaan maaf

yang dilakukan oleh produsen kepada konsumen.

d. Konsumen ingin mengekspresikan rasa marah atas ketidakpuasannya.

Konsumen ingin meluapkan emosinya atas ketidakpuasan

yang dialaminya.

e. Konsumen mencari kompensasi / ganti rugi dari pihak perusahaan.

Konsumen menginginkan upaya kompensasi / ganti rugi dari

perusahaan atas ketidakpuasan yang dialaminya.

3. Faktor Demografi

Demografi dapat diartikan sebagai sebuah ilmu yang mempelajari

dan membagi konsumen dan pasar ke dalam kelompok yang didasarkan

pada usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, tahapan dalam keluarga,

pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi dan

kewarganegaraan. Adapun faktor demografi yang diteliti adalah sebagai

berikut:

a. Usia

Usia adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau

diadakan).

(62)

Jenis kelamin adalah perbedaan perempuan dengan laki-laki secara

biologis sejak lahir.

c. Tingkat pendapatan

Tingkat pendapatan adalah tingkatan pendapatan atau penghasilan

yang diterima oleh konsumen.

F. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2011:80) populasi dapat diartikan sebagai

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Didalam

penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah konsumen yang pernah

berkunjung di Waroeng Spesial Sambal Cabang Babarsari Timur dan

melakukan transaksi pembelian.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2011:81), ialah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi

besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada

(63)

penelitian ini adalah konsumen Waroeng Spesial Sambal Cabang

Babarsari Timur yang pernah mengalami ketidakpuasan. Karena pada

penelitian ini besar populasi tidak dapat diketahui secara pasti berapa

banyak jumlahnya, oleh karena itu akan sulit mencari berapa jumlah

populasi yang tepat, maka jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

( ) ( ) Dimana : n = jumlah sampel

ƻ = tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95% maka Z = 1,96

Moe = margin of error yaitu tingkat kesalahan maksimum yang dapat

ditoleransi, ditentukan sebesar 10%.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka jumlah sampel penelitian

(64)

G. Teknik Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengambilan

sampel oleh penulis yaitu teknik purposive sampling. Teknik purposive

sampling mengambil sampel berdasarkan seleksi khusus tertentu yang telah ditentukan oleh penulis, yakni konsumen Waroeng Spesial Sambal Cabang

Babarsari yang pernah mengalami ketidakpuasan.

H. Sumber Data

Data dapat berasal dari dokumen maupun hasil pengisian kuesioner

responden, baik dalam bentuk statistik, atau dalam bentuk lain untuk

keperluan penelitian. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian

ini adalah:

1. Data primer

Data primer pada penelitian ini meliputi data yang didapatkan

melalui kuesioner yang disebarkan pada responden yang pernah

mengalami ketidakpuasan di Waroeng Spesial Sambal Cabang Babarsari

Timur. Data diperoleh dari konsumen di Waroeng Spesial Sambal

Cabang Babarsari Timur, berdasarkan jawaban konsumen atas perilaku

serta motivasi komplain konsumen.

(65)

Data sekunder dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh

dari hasil studi pustaka dan wawancara dengan karyawan Waroeng

Spesial Sambal Cabang Babarsari Timur, hasilnya berupa profil

perusahaan Waroeng Spesial Sambal, visi, misi, lokasi, dan daftar menu.

I. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang memberikan

pernyataan dalam bentuk tertulis kepada responden. Kuesioner dalam

penelitian ini dibagi menjadi 4 bagian yaitu yang pertama bagian

identitas responden. Kedua berisi pertanyaan pendahuluan kuesioner.

Ketiga berisi teknis dan tata cara pengisian kuisioner dan yang keempat

berisi isi kuesioner yakni mengenai perilaku dan motivasi komplain

konsumen. Model kuesioner yang diajukan kepada responden berupa

pernyataan sangat setuju ( 5 poin), setuju (4 poin), netral (3 poin), tidak

setuju (2 poin) dan sangat tidak setuju (1 poin).

2. Studi Pustaka

Studi Pustaka dapat dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami,

dan mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur, baik

itu buku, jurnal, karya tulis, majalah, koran atau apapun yang relevan

(66)

J. Teknik Pengujian Instrumen

Didalam suatu penelitian, masalah penggunaan alat ukur perlu

mendapat perhatian agar hasil yang diperoleh dapat mencerminkan

keadaan yang sesungguhnya dari masalah yang diteliti. Alat pengukuran

yang ilmiah haruslah memenuhi kriteria valid dan reliabel (andal).

Sebelum dilakukan analisa data, terlebih dahulu diadakan pengujian

validitas dan reliabilitas dari indikator variabel yang ada pada

kuesioner.

1. Uji Validitas

Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur

yang digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat

ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono

2011:137). Pengujian validitas menggunakan teknik korelasi produk

untuk menguji dengan rumus sebagai berikut:

( ) ( )( ) √* ( ) +* ( )

Keterangan: : koefisien korelasi Product moment

(67)

X : skor indikator variabel

Y : skor total dari variabel

Untuk menentukan apakah instrumen tersebut valid atau tidak,

digunakan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika hitung ≥ r tabel maka pernyataan dinyatakan valid. b. Jika hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh

mana suatu alat pengukur yang stabil, dapat dipercaya atau dapat

diandalkan dan tetap/ajeg. Dalam menghitung reliabilitas, peneliti

menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha

digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1

dan 0, misalnya kuesioner atau soal bentuk uraian.

Adapun rumusnya sebagai berikut:

[ ] [

] Keterangan:

R11 : reliabilitas instrument

(68)

: jumlah variant butir : variant total

Dalam pengukuran reliabilitas, variabel dikatakan reliabel jika nilai

Cronbach Alpha (á) > 0,60 bila angka reliabilitas Alpha <0 ,60 maka variabel tersebut dinyatakan tidak reliable (Suharsimi

Arikunto, 1996:191).

K. Teknik Analisis Data 1. Analisa Deskriptif

Analisis dekskriptif merupakan metode analisis yang digunakan

dengan tujuan untuk memperoleh gambaran objektif mengenai objek

penelitian serta untuk mengetahui seberapa banyak responden yang

menyatakan hal yang sama terhadap suatu objek pertanyaan (Malhotra:

2010:47).

Analisa deskriptif dalam penelitian ini akan digunakan untuk

menjawab rumusan masalah nomor satu, dua, dan tiga. Untuk menjawab

rumusan masalah nomor satu dan dua ini data akan dianalis berdasarkan

nilai rata-rata (mean) dengan bantuan SPSS 16 untuk mengidentifikasi

(69)

Sambal. Sementara untuk menjawab rumusan masalah nomor tiga, data

akan di analisis dengan tabel frekuensi.

2. Uji U (Mann Whitney)

Uji Mann Whitney dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab

rumusan masalah keempat dan kelima. Tujuannya yaitu untuk

mengetahui apakah ada perbedaan perilaku dan motivasi komplain

konsumen berdasarkan faktor demografi yakni usia yang dibagi menjadi

usia maksimal dua puluh tahun (≤ 20 tahun) dan usia diatas dua puluh

tahun ( > 20 tahun), jenis kelamin yakni laki-laki dan perempuan, dan

tingkat pendapatan yang dibagi menjadi dua yakni maksimal satu juta

lima ratus ribu rupiah (≤ Rp.1.500.000) dan diatas satu juta lima ratus

ribu rupiah ( > Rp.1.500.000). Untuk melakukan uji Mann Whitney

nanti akan dibantu dengan alat SPSS 16. Uji Mann Whitney digunakan

pada analisis komparatif untuk menguji rata-rata dari dua sampel yang

berukuran tidak sama.

a. Perumusan Hipotesis

1) Perilaku Komplain

a) H0 : tidak ada perbedaan perilaku komplain konsumen

(70)

Ha : ada perbedaan perilaku komplain konsumen berdasarkan

faktor demografi usia.

b) H0 : tidak ada perbedaan perilaku komplain konsumen

berdasarkan faktor demografi jenis kelamin.

Ha : ada perbedaan perilaku komplain konsumen berdasarkan

faktor demografi jenis kelamin.

c) H0 : tidak ada perbedaan perilaku komplain konsumen

berdasarkan faktor demografi tingkat pendapatan.

H0 : ada perbedaan perilaku komplain konsumen berdasarkan

faktor demografi tingkat pendapatan.

2) Motivasi Komplain

a) H0 : tidak ada perbedaan motivasi komplain konsumen

berdasarkan faktor demografi usia.

Ha : ada perbedaan motivasi komplain konsumen berdasarkan

faktor demografi usia.

b) H0 : tidak ada perbedaan motivasi komplain konsumen

berdasarkan faktor demografi jenis kelamin.

Ha : ada perbedaan motivasi komplain konsumen berdasarkan

faktor demografi jenis kelamin.

c) H0 : tidak ada perbedaan motivasi komplain konsumen

(71)

Ha : ada perbedaan motivasi komplain konsumen berdasarkan

faktor demografi tingkat pendapatan.

b. Menentukan level of significance (α) : 5%

Level of significance atau tingkat signifikan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05. c. Rumus Hitung ( ) √ ( ) Keterangan :

U : Jumlah peringkat sampel

d. Kriteria pengujian

Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) < 0,05 maka terdapat perbedaan yang

signifikan.

Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) ≥ 0,05 maka tidak terdapat perbedaan

yang signifikan.

e. Pengambilan Keputusan

1) Perilaku Komplain

a) Jika H0 diterima berarti tidak perbedaan perilaku komplain

konsumen berdasarkan faktor demografi usia.

Jika H0 ditolak berarti ada perbedaan perilaku komplain

Gambar

Gambar I.1.Desain Penelitian ............................................................................................
Tabel I.1 Jumlah Cabang Waroeng SS di Indonesia
Tabel II.1 Daftar Menu Sambal
Tabel II.2 Daftar Menu Lauk
+4

Referensi

Dokumen terkait

Nilai ini diaktualkan sebagai adanya satu (ketauhidan) sistem sirkulasi aktivitas yang terarah namun dapat digunakan oleh semua tanpa melihat latar belakang budaya dan

Data yang diproleh selanjutnya dideskripsikan dalam grafik.Berdasar penelitian yang telah dilakukan ditemukan asam Nitrat (HNO 3 ) memiliki kemampuan destruksi paling cepat

Hal ini dapat disebabkan oleh kandungan kascing sebagai sumber K pada produk formulasi C memiliki komposisi yang tertinggi dibandingkan dengan pupuk formulasi A dan B.. Hidayati

Pada model persediaan terdapat serangkaian kebijakan memonitor tingkat persediaan, menentukan persediaan pengaman, kapan persediaan harus diisi, dan berapa besar pesanan

Ho artinya hipotesis dari penelitian ini ditolak, atau dengan kata lain strategi Crossword Puzzle tidak memberikan pengaruh signifikan pada penguasaan kosakata bahasa

29.) Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan

Nilai-nilai budaya yang terdapat di dalam nyanyian Lusi adalah nilai agama, nilai sejarah, nilai kesabaran, nilai hubungan manusia dengan Tuhan, nilai kerja keras, dan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis, kelimpahan, dan indeks ekologi mikroalga epifit pada daun lamun Cymodocea serrulata di Pulau Panjang,