• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DAN INFORMASI EKSEKUTIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DAN INFORMASI EKSEKUTIF"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DAN INFORMASI

EKSEKUTIF

DRAF

DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) UNTUK MENENTUKAN VENDOR PROYEK

Disusun oleh:

Bayu Indrayana P056120052.41E

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN ... 1 Latar Belakang ... 1 Rumusan Masalah ... 1 Tujuan Penelitian ... 1 Manfaat Penelitian ... 2 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 3 Kinerja Proyek ... 3

Pelaku Proyek Konstruksi ... 4

Analisis Diskriminan ... 5

Model Analisis diskriminan ... 6

3. METODE PENELITIAN ... 7

Pengumpulan Data ... 7

Variabel dan Cara Penilaian Variabel ... 7

Metode Analisis Data ... 7

Perancangan Database ... 8

Pengembangan DSS ... 8

Pembuatan Model Base ... 9

Pengambilan Keputusan ... 11

Perhitungan INTV ... 12

Output DSS ... 12

Penggunaan DSS ... 13

(3)

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Keberhasilan suatu proyek ditentukan oleh banyak faktor, setiap individu kelompok memiliki peran penting dalam keberhasilan proyek. Dalam bidang konstruksi ketepatan schedule pekerjaan sangat penting, diimbangi kwalitas pekerjaan yang baik sesuai standart yang sudah berlaku nasional maupin internasional. Pemilihan vendor (supplayer dan subvendor) merupakan proses yang sangat penting untuk dilakukan demi keberhasilan suatu proyek. Proses ini dapat disebut prakualifikasi dimana dalamnya terdapat kriteria-kriteria yang dibutuhkan untuk keberhasilan dalam penyelesaian proyek. Prakualifikasi pemilihan vendor bertujuan untuk mengetahui kemampuan secara teknik dari setiap vendor. Pengambilan keputusan pada prakualifikasi vendor dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria evaluasi yang sudah ditentukan. Penilaiannya lebih bersifat kualitatif dan subjektif, sehingga Subjective

Judgment yang didasarkan pengalaman sangatlah menentukan.

Salah satu penyebab kesalahan pemilihan vendor adalah minimnya informasi mengenai kemampuan vendor yang selama ini sudah ada. Oleh karena itu, dalam melakukan evaluasi terhadap vendor dibutuhkan pengetahuan mendalam dan pengalaman yang cukup untuk dapat memastikan bahwa vendor terpilih mempunyai kemampuan dari segi teknik, pengalaman, keuangan, serta manajemen dan organisasi, untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh pemilik proyek tersebut.

Masalah prakualifikasi vendor ini lebih bersifat semiterstruktur, dilakukan saat ada kebutuhan unuk mengerjakan suatu proyek. Untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah semiterstruktur, diperlukan suatu sistem pendukung keputusan atau Decision

Support System (DSS). DSS dibuat untuk meningkatkan proses dan kualitas hasil

pengambilan keputusan. DSS memadukan data dan pengetahuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pengambilan suatu keputusan. DSS sudah banyak digunakan dalam berbagai penelitian dalam kasus prakualifikasi, atau pengelompokan dan berbagai metode rancang bangun. DSS diharapkan dapat menghasilkan pilihan untuk suatu keputusan sesuai kenyataan yang ada.

Rumusan Masalah

Untuk mengatasi permasalahan pemilihan vendor yang bersifat subyektif maka dikembangkan rumusan masalah yaitu bagaimana proses prakualifikasi pemilihan vendor untuk melaksanakan proyek pekerjaan dengan obyektif, cepat dan sistematik dengan memanfaatkan data dan informasi yang relevan dan kritis dalam proses tersebut.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mencari vendor yang paling tepat untuk melaksanakan pekerjaan proyek dengan mencari hubungan antara kualitas dari kriteria-kriteria terhadap kinerja yang dihasilkan (kinerja waktu, kinerja biaya, dan kinerja kualitas)

(4)

Manfaat Penelitian

Selain mempunyai tujuan penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat untuk penulis mendapat wawasan dan pengembangan dari model DSS, dan untuk perusahaan dapat menentukan vendor yang cepat, tepat, akurat untuk menyelesaikan proyek yang ada.

(5)

2. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Proyek

Kinerja Proyek merupakan bagaimana cara kerja proyek tersebut dengan membandingkan hasil kerja nyata dengan perkiraan cara kerja pada kontrak kerja yang disepakati oleh pihak owner dan kontraktor pelaksana. Soeharto mengemukakan suatu contoh dimana dapat terjadi bahwa dalam laporan suatu kegiatan dalam proyek berlangsung lebih cepat dari jadwal sebagaimana yang diharapkan. Akan tetapi ternyata biaya yang dikeluarkan melebihi anggaran. Bila tidak segera dilakukan tindakan pengendalian, maka dapat berakibat proyek tidak dapat diselesaikan secara keseluruhan karena kekurangan dana.

Setiap kegiatan proyek dalam mencapai tujuan serta sasaran mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu proyek. Faktor yang patut dipertimbangkan adalah faktor ekonomi, teknik dan manusia, dimana ketiga faktor tersebut saling berpengaruh dan terkait. (Soeharto,I., 1995)

Sasaran proyek yang dimaksud dalam pernyataan diatas adalah unsur anggaran atau biaya (cost), mutu (quality) dan waktu (time) atau yang biasa dikenal dengan TQC. Ketiga sasaran proyek tersebut merupakan tiga kendala (Triple Constraint) sebagai berikut: (Soeharto,I., 1995)

1. Anggaran (Cost)

Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran. Untuk proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah yang besar dan jadwal bertahun-tahun, anggaran bukan hanya ditentukan untuk total proyek atau per periode tertentu (misalnya per kwartal) yang jumlahnya disesuaikan dengan keperluan. Dengan demikian penyelesaian bagian-bagian proyek pun harus memenuhi sasaran anggaran per periode.

2. Mutu (Quality)

Produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang dipersyaratkan. Sebagai contoh, bila hasil kegiatan proyek tersebut berupa instalasi pabrik, maka kriteria yang harus dipenuhi adalah pabrik harus mampu beroperasi secara memuaskan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Jadi, memenuhi persyaratan mutu berarti mampu memenuhi tugas yang dimaksudkan atau sering disebut sebagai fit for the intended use.

3. Waktu (Time)

Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang telah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk baru, maka penyerahannya tidak boleh melewati batas waktu yang telah ditentukan. Walaupun secara teoritis pelaksanaan proyek harus tepat waktu, namun sering terjadi pada waktu pelaksanaannya tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. (Soeharto,I. 1995)

(6)

Pelaku Proyek Konstruksi

Dalam pelaksanaan proyek konstruksi terdapat pelaku dalam proyek tersebut, (Dipohusodo,1996) yaitu :

a. Pemilik Proyek atau Pemberi Tugas

Pemilik proyek adalah orang atau badan usaha yang memprakarsai, mendanai, dan mempunyai bangunan yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan suatu proyek konstruksi.

b. Kontraktor Pemborong

Kontraktor adalah seseorang atau badan usaha yang ditugasi oleh pemilik proyek atau lembaga tertentu yang diberi wewenang secara profesional untuk bertanggung jawab dalam pelaksanaan proyek sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah disepakati.

c. Vendor / Sub Kontraktor

Pihak ketiga yang ditugasi oleh kontraktor utama yang diberi wewenang secara profesional untuk bertanggung jawab dalam pelaksanaan proyek sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah disepakati.

Decision Support System (DSS)

Decision Support System (DSS) mulai dikenal pada akhir tahun 1960-an dengan

time sharing komputer. Namun, istilah DSS sendiri baru diperkenalkan pada 1971 oleh G. Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton, keduanya merupakan profesor MIT, yang merasakan perlunya suatu kerangka kerja untuk mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan keputusan manajemen (McLeod 1995; Power 2002; Turban et al. 2006; Stair & Reynolds 2010).

Istilah DSS didefinisikan sebagai konsep spesifik yang menghubungkan sistem komputerisasi informasi dengan para pengambil keputusan sebagai pemakainya (Eriyatno 1999). Karakteristik pokok yang melandasi teknik DSS adalah sebagai berikut:

1. Interaksi langsung antara komputer dengan pengambil keputusan

2. Dukungan menyeluruh (holistik) dari keputusan bertahap ganda

3. Suatu sintesa dari konsep yang diambil dari berbagai bidang, antara lain ilmu komputer, psikologi, intelegensia buatan, ilmu sistem dan ilmu manajemen

4. Mempunyai kemampuan adaptif terhadap perubahan kondisi dan kemampuan berevolusi menuju sistem yang lebih bermanfaat.

(7)

Keen dan Morton di dalam McLeod (1995) mendefinisikan tujuan yang harus dicapai DSS sebagai berikut:

1. Membantu pengambil keputusan membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi-struktur.

2. Mendukung penilaian pengambil keputusan bukan mencoba menggantikannya

3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan

Dalam aplikasinya, DSS baru bermanfaat apabila terdapat kondisi sebagai berikut : (1) Eksistensi dari basis data yang sangat besar sehingga sulit mendayagunakannya, (2) Kepentingan adanya transformasi dan komputasi pada proses mencapai keputusan, (3) Adanya keterbatasan waktu, baik dalam penentuan hasil maupun dalam prosesnya, (4) Kepentingan akan penilaian atas pertimbangan akal sehat untuk menentukan dan mengetahui pokok permasalahan serta mengembangkan alternatif dan pemilihan solusi.

Model konsepsional dari DSS merupakan gambaran hubungan abstrak antara tiga komponen utama penunjang keputusan yaitu: para pengambil keputusan/pihak pengguna, model, dan data (Eriyatno 1999). Dari ketiga komponen tersebut, model merupakan inti dalam rancang bangun DSS, karena model harus dapat menghasilkan keputusan yang efektif bagi pengguna. Menurut Mulyono (1991) model adalah abstraksi atau penyederhanaan realitas sistem yang kompleks dimana hanya komponen-komponen yang relevan atau faktor-faktor yang dominan dari masalah yang dianalisis diikutsertakan. Model diperlukan untuk menemukan variabel-variabel apa yang penting atau menonjol.

Analisis Diskriminan

Analisis Diskriminan adalah salah satu tehnik analisa Statistika dependensi yang memiliki kegunaan untuk mengklasifikasikan objek beberapa kelompok. Pengelompokan dengan analisis diskriminan ini terjadi karena ada pengaruh satu atau lebih variabel lain yang merupakan variabel independen. Kombinasi linier dari variabel-variabel ini akan membentuk suatu fungsi diskriminan (Tatham et. al.,1998).

Analisis diskriminan adalah teknik multivariate yang termasuk dependence method, yakni adanya variabel dependen dan variabel independen. Dengan demikian ada variabel yang hasilnya tergantung dari data variabel independen. Analisis diskriminan mirip regresi linier berganda (multivariable regression). Perbedaannya analisis diskriminan digunakan apabila variabel dependennya kategoris (maksudnya kalau menggunakan skala ordinal maupun nominal) dan variabel independennya menggunakan skala metric (interval dan rasio). Sedangkan dalam regresi berganda variabel dependennya harus metric dan jika variabelnya independen, bias metric maupun nonmetrik.

Sama seperti regresi berganda, dalam analisis diskriminan variabel dependen hanya satu, sedangkan variabel independen banyak (multiple). Misalnya varibel dependen adalah pilihan merek mobil : Kijang, Kuda dan Panther. Variabel independennya adalah rating setiap merek pada sejumlah atribut yang memakai skala 1 sampai 7.

(8)

Analisis diskriminan merupakan tehnik yang akurat untuk memprediksi seseorang termasuk dalam kategori apa, dengan catatan data-data yang dilibatkan terjamin akurasinya

Model Analisis diskriminan

Model dasar analisis diskriminan mirip regresi berganda. Perbedaannya adalah kalau variabel dependen regresi berganda dilambangkan dengan Y, maka dalam analisis diskriminan dilambangkan dengan Z.

Model analisis diskriminan adalah sebuah persamaan yang menunjukkan suatu kombinasi linier dari berbagai variabel independen yaitu :

Z = c + aX1 + bX2 + cX3 +...

Dengan :

Z = skor diskriminan

c = koefisien diskriminasi atau bobot X = prediktor atau variabel independent

Yang diestimasi adalah koefisien ‘c’, sehingga nilai ‘Z’ setiap grup sedapat mungkin berbeda. Ini terjadi pada saat rasio jumlah kuadrat antargrup (between-group sum of square) terhadap jumlah kuadrat dalam grup (within-group sum of square) untuk skor diskriminan mencapai maksimum. Berdasarkan nilai D itulah keanggotaan sesorang diprediksi

(9)

3. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

Untuk dapat membuat DSS yang dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan tujuan pembuatan DSS tersebut, pengembangan sistem aplikasinya dilakukan dengan menggunakan metode Critical Succes Factor (CSF). Prinsip dari metode ini adalah bahwa informasi yang dibutuhkan dalam prakualifikasi vendor ditentukan oleh beberapa faktor strategis yang menentukan. Dengan mengetahui faktor-faktor yang menentukan tersebut dan mengetahui besarnya pengaruh dari faktor-faktor tersebut terhadap keberhasilan vendor dalam melaksanakan pekerjaan maka kinerja vendor dapat diprediksi.

Pengumpulan Data

Sebagai objek penelitian adalah hubungan antara kualitas dari kriteria evaluasi dalam prakualifikasi terhadap kinerja proyek dari segi waktu, biaya dan kualitas. Penelitian dilakukan terhadap proyekproyek dengan nilai dibawah 10 milyar yang sudah selesai dilaksanakan. Sedangkan sebagai responden adalah manajer proyek/pimpro. Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi kuesioner

Variabel dan Cara Penilaian Variabel

Sebagai variabel bebas dalam kuesioner adalah kualitas dari kriteria evaluasi dalam prakualifikasi. Variabel bebas terdiri dari 32 kriteria penilaian meliputi kriteria keuangan, pengalaman, kinerja masa lampau dan kriteria manajeman dan organisasi. Variabel terikat adalah kinerja waktu, biaya dan kualitas proyek. untuk variabel bebas, penilaian dilakukan dengan skala penilaian 1-5. Nilai 1 untuk kualitas penilaian sangat rendah/ sangat kurang, 2 untuk rendah/kurang, 3 untuk sedang/cukup, 4 untuk tinggi/baik dan nilai 5 untuk kualitas penilaian sangat tinggi/ baik sekali. Untuk penilaian variabel terikat dilakukan dengan kategorial, yaitu 0 untuk kinerja proyek berhasil dan 1 untuk kinerja proyek gagal. Kinerja waktu berhasil jika waktu yang dibutuhkan tidak lebih besar dari waktu rencana dan gagal jika melebihi waktu rencana, kinerja biaya berhasil jika biaya yang dikeluarkan tidak melebihi anggaran rencana dan gagal jika lebih besar, serta kinerja kualitas berhasil jika hasil akhir proyek sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.

Metode Analisis Data

Analisis data dimaksudkan untuk pembuatan model base. Analisis data dilakukan secara statistik dengan menggunakan analisis diskriminan. Pemilihan penggunaan analisis diskriminan didasarkan pada tujuan output yang dihasilkan dalam analisis ini. Persamaan diskriminan tersebut adalah:

Z = c + aX1 + bX2 + cX3 +... (1)

Persamaan diskriminan tersebut terdiri dari variabel-variabel pembeda yang mempunyai pengaruh kuat dalam memprediksi kinerja vendor. Sebagai ambang batas untuk membedakan kinerja proyek di tentukanlah suatu nilai cut-off.

(10)

Perancangan Database

Gambar 1 Diagram Analisis Entitas Database

Terdapat dua tabel yaitu Tabel Vendor dan Tabel Proyek, Tabel Vendor berisikan data Vendor dari nama, alamat, pekerjaan, telp, tahun gabung, serta 32 pertanyaan yang akan diajukan untuk quisioner. Terdapat pula Tabel Proyek yang berisi NIP, NamaProyek, Owner, LokasiProyek, NilaiProyek, Status perkerjaan.

Pengembangan DSS

Konsep yang dipergunakan dalam pengembangan DSS adalah meliputi input, proses dan output (Gambar 1).

Gambar 2 Konsep Decision Support system VENDOR

NIV

nama alamat Telp

thGabung pekerjaan

PROYEK NIP

namaProyek owner nilaiProyek

status LokasiProyek X1 Mengerjakan X2 X3 X4 X32 X...

(11)

Input:

Pada bagian input terdiri dari data base dan model base. Data base, berisi on post

data, yaitu kualitas penilaian dari kriteria-kriteria evaluasi yang dipergunakan serta model base, yaitu model yang akan dipergunakan dalam DSS. Model base yang

dihasilkan dari analisis statistik dengan metode analisis diskriminan, yang terdiri dari Z score adalah fungsi diskriminan dan cut-off, yaitu nilai skor diskriminan yang dipergunakan untuk membagi kelompok menjadi dua bagian berhasil dan gagal.

Proses:

Dalam proses ada dua kegiatan, yaitu pengumpulan dan pengorganisasian data yaitu data penilaian dari setiap vendor dan perhitungan dan analisis yang terdiri dari perhitungan kinerja berdasarkan fungsi diskriminan serta cut-off point, dan perhitungan nilai indek untuk menunjukan peringkat vendor.

Output:

Output yang dihasilkan dari proses yang akan dipergunakan dalam DSS adalah kondisi kinerja waktu, biaya dan kualitas, serta indeks nilai vendor (INTV) yang akan dipergunakan untuk menetukan peringkat dari vendor.

Feed back dimaksudkan dengan adanya umpan balik tesebut, kesinambungan DSS yang

dihasilkan akan selalu dapat dipenuhi.

Pembuatan Model Base

Dalam pembuatan model untuk pembuatan DSS, dilakukan pendekatan terhadap fenomena-fenomena yang terjadi dalam prakualifikasi vendor. Model penelitian ditentukan dengan mengidentifikasi kriteria-kriteria evaluasi yang menjadi pembeda antara vendor yang berhasil dan yang gagal. Pembuatan model base dilakukan berdasarkan hasil dari analisis diskriminan terhadap kinerja biaya, waktu dan kualitas.

Perhitungan kinerja biaya:

Z biaya = c + aX1 + bX2 + cX3 +... (2)

X20 = Variabel kemampuan dalam pengadaan peralatan kerja

X25 = Variabel kelengkapan struktur organisasi vendor

Cut-off

Zcu biaya = y

Perhitungan kinerja waktu:

Z waktu = - c + aX1 + bX2 + cX3 +... (3)

(12)

X25 = variabel kelengkapan struktur organisasi vendor

Cut-off

Zcu waktu = y

Perhitungan kinerja kualitas:

Z waktu = c + aX1 + bX2 + cX3 +... (4)

X15 = variabel tingkat pendidikan informal personel inti di lapangan dari vendor

X20 = variabel kemampuan dalam pengadaan peralatan kerja

Cut-off

(13)

Diagram Alur DSS

Gambar 3 Diagram Alur Pengembangan DSS

Dalam penggunaan awal dari DSS, yang pertama harus diisi adalah pengisian data, meliputi nama vendor, kualitas penilaian kriteria evaluasi dan nilai cut-off. Dari data yang dimasukan maka akan dilakukan analisis berdasarkan model base yang ada, yaitu dicari nilai Z dan kemudian dibandingkan dengan nilai ambang yang dipergunakan

(cut-off) sehingga kinerja vendor tersebut dapat diprediksi keberhasilannya. Setelah

didapatkan kinerja, maka selanjutnya akan dihitung nilai INTV untuk menentukan peringkat dari vendor tersebut.

Pengambilan Keputusan

Dalam DSS ini pengambilan keputusan dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai Z dari vendor dengan nilai Cut-off (Zcu). Cara pengambilan keputusanya

(14)

sebagai berikut :

 Jika Z lebih besar atau sama dengan Zcu maka kinerjanya dimasukan dalam kelompok berhasil.

 Jika Z lebih kecil dari Zcu maka kinerjanya dimasukan dalam kelompok gagal.

Perhitungan INTV

Indek Total Nilai Vendor (INTV) adalah suatu acuan yang dipergunakan untuk menentukan peringkat dari vendor tersebut. Semakin besar nilai INTV maka vendor tersebut semakin baik. Dalam pembuatannya dilakukan sebagai berikut:

Penentuan Bobot Kinerja, adalah bobot dari kinerja biaya, waktu dan kualitas. Bobot ini ditentukan oleh user sesuai dengan kebutuhan.

Kinerja Biaya = A % Kinerja Waktu = B % Kinerja Kualitas = C % Total ( A + B + C ) = 100 % Zscore : - Zbiaya : ZbA - Zwaktu : ZwA - Zkualitas : ZkC

Indek Nilai Total Vendornya adalah :

INTV = ( ZbA x A ) + ( ZwA x B ) + ( ZkC x C ) (5)

Output DSS

Tampilan output dari DSS ini sebagai berikut:

1. Prediksi kinerja vendor, yaitu :

Jika pengambilan keputusan menyatakan bahwa prediksi kinerja tersebut berhasil maka akan ditampilkan prediksi kinerja “berhasil“.

Jika pengambilan keputusan menyatakan bahwa prediksi kinerja tersebut gagal maka akan ditampilkan prediksi kinerja “gagal“.

(15)

Penggunaan DSS

DSS ini dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan prediksi kinerja vendor dari segi kinerja biaya, kinerja waktu dan kinerja kualitas pada prakualifikasi vendor. Dengan menggunakan DSS ini, kesalahan owner dalam pelaksanaan prakualifikasi vendor dapat dikurangi. Dengan mengetahui prediksi kinerja tersebut owner dapat menyiapkan langkah-langkah, sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat dikurangi. Jadi pengguna dapat menentukan persyaratan-persyaratan tertentu sesuai dengan masukan yang didapat dalam menentukan kelulusan dalam prakualifikasi.

(16)

4. DAFTAR PUSTAKA

Dipohusodo,(1996), Manajemen proyek konstruksi, Jakarta. Jilid 2

Eriyatno. 1999. Ilmu Sistem: Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. IPB Press. Bogor.

Mc. Leod RE Jr. 1995. Sistem Informasi Manajemen. Terjemahan dari Management Information Sistem. Oleh: Hendra Teguh. Prenhallindo, Jakarta.

Suharto, Iman (1995). Manajemen Proyek (dari Konseptual sampai operasional). Edisi Pertama. Erlangga, Jakarta.

Suprapto, Heri and Wulandari. Decision Support System (DSS) Dalam Prakulifikasi Kontraktor. International Civil Engginer Conference, Surabaya August 25-26, 2006

Turban, E., Decision Support System and Expert System Management Support Systems, Prentice-Hall International, inc, 1995.

Gambar

Gambar 2 Konsep Decision Support system
Diagram Alur DSS

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian aspek psikomotor yang dilakukan oleh guru dan siswa didasarkan pada unjuk kerja/ gerak yang ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran.. Penilaian dilaksanakan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai acuan dalam ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang pertanian, sehingga penelitian ini dapat menjadi sumber

a. Apabial diriwayatkan oleh seorang perawi maka disebut hadis gharib.. Jika diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih namun tidak sampai pada derajat mutawatir maka termasuk

Lebih efisien dalam belajar dengan memanfaatkan teknologi informasi yang semakin maju tersebut, mahasiswa melaksanakan sepenuhnya pembelajaran online dengan mengakses

Penurunan nilai k eff yang terjadi dari fraksi packing TRISO 15% sampai 30% karena rasio jumlah partikel TRISO lebih besar daripada volume matriks grafit dalam bahan bakar pebble

Menurut Manuaba (2008; h.389) disebutkan perdarahan terjadi karena gangguan hormon, gangguan kehamilan, gangguan KB, penyakit kandungan dan keganasan genetalia. 55)

Pemohon memahami proses asesmen untuk skema Klaster Perawatan Pencegahan ( Preventive Maintenance ) Alat Berat Big Bulldozer yang mencakup persyaratan dan ruang

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti secara empiris adanya pengaruh ukuran perusahaan, utang perusahaan, kinerja keuangan, jumlah dewan komisaris,