• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN IKLAN KOMERSIAL UNTUK MENARIK MINAT KEPESERTAAN BPJS KETENAGAKERJAAN DI WILAYAH CABANG SEMARANG MAJAPAHIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN IKLAN KOMERSIAL UNTUK MENARIK MINAT KEPESERTAAN BPJS KETENAGAKERJAAN DI WILAYAH CABANG SEMARANG MAJAPAHIT"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN IKLAN KOMERSIAL UNTUK MENARIK MINAT KEPESERTAAN BPJS KETENAGAKERJAAN DI WILAYAH CABANG

SEMARANG MAJAPAHIT

A14.27801 Tugas Akhir Desain Komunikasi Visual 2016/2017

RETNO AMBAR PRATIWI A14.2014.01956

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL – S1 FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

(2)

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

JUDUL : PERANCANGAN IKLAN KOMERSIAL UNTUK

MENARIK MINAT KEPESERTAAN BPJS

KETENAGAKERJAAN DI WILAYAH CABANG

SEMARANG MAJAPAHIT

NAMA : RETNO AMBAR PRATIWI

NIM : A14.2014.01956

Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui, Semarang, 01 Maret 2017

Pembimbing 1

Godham Eko Saputro, S.Sn., M.DS NPP : 0686.11.2011.422

Pembimbing 2

Erisa Adyati Rahmasari, S.Sn, M.Kom NPP : 0686.11.2013.520

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Komputer

Dr. Drs. Abdul Syukur, MM NPP : 0686.11.1992.017

(3)

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PENGESAHAN TUGAS AKHIR

JUDUL : PERANCANGAN IKLAN KOMERSIAL UNTUK

MENARIK MINAT KEPESERTAAN BPJS

KETENAGAKERJAAN DI WILAYAH CABANG

SEMARANG MAJAPAHIT

NAMA : RETNO AMBAR PRATIWI

NIM : A14.2014.01956

Tugas Akhir ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada sidang Tugas Akhir

Semarang, 01 Maret 2017 Dewan Penguji : Abi Senoprabowo, M.Ds Ketua Penguji Adji Nugroho, M.Sn Anggota Penguji

Dimas Irawan Ihya' Ulumuddin, S.Sn, M.Kom Anggota Penguji

(4)

PERNYATAAN SURAT PERJANJIAN

Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

NAMA : RETNO AMBAR PRATIWI

NIM : A14.2014.01956

Menyatakan bahwa karya Tugas Akhir saya yang berjudul :

PERANCANGAN IKLAN KOMERSIAL UNTUK MENARIK

MINAT KEPESERTAAN BPJS KETENAGAKERJAAN DI

WILAYAH CABANG SEMARANG MAJAPAHIT

Telah dibuat berdasarkan kebenaran. Segala pernyataan dan data yang telah saya sertakan dalam tugas akhir ini disusun berdasarkan kebenaran yang telah saya peroleh dari penelitian lapangan.

Saya berjanji akan memenuhi aturan main yang berlaku dan mengerjakan seluruh tugas akhir dengan kesungguhgan hati dan menjaga kehormatan diri sebagai Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual Strata Satu, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Saya sadar dan menerima sepenuhnya bentuk sangsi dan akademis yang diberikan, apabila saya melanggar pernyataan diatas.

Semarang, 01 Maret 2017 Koordinator Tugas Akhir

Godham Eko Saputro, S.Sn., M.DS NPP : 0686.11.2011.422

Yang menyatakan,

Retno Ambar Pratiwi NIM : A14.2014.01956

(5)

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

NAMA : RETNO AMBAR PRATIWI

NIM : A14.2014.01956

Menyatakan bahwa karya Tugas Akhir saya yang berjudul :

PERANCANGAN IKLAN KOMERSIAL UNTUK MENARIK

MINAT KEPESERTAAN BPJS KETENAGAKERJAAN DI

WILAYAH CABANG SEMARANG MAJAPAHIT

Merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya jelaskan sumbernya). Apabila dikemudian hari, karya saya disinyalisir bukan merupakan karya asli saya, yang disertai dengan bukti-bukti yag cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Semarang, 01 Maret 2017

Yang menyatakan,

Retno Ambar Pratiwi NIM : A14.2014.01956

(6)

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

NAMA : RETNO AMBAR PRATIWI

NIM : A14.2014.01956

Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan pada Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Exclesive) (Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

PERANCANGAN IKLAN KOMERSIAL UNTUK MENARIK

MINAT KEPESERTAAN BPJS KETENAGAKERJAAN DI

WILAYAH CABANG SEMARANG MAJAPAHIT

Beserta perangkat yang diperlukan dengan Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif ini Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk menyimpan, menyalin ulang (memperbanyak), menggunakan, mendistribusikan dan mempublikasikan diinternet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Dian Nuswantoro, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya Tugas Akhir saya ini. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Semarang, 01 Maret 2017 Yang menyatakan,

Retno Ambar Pratiwi NIM : A14.2014.01956

(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan ini dengan judul “PERANCANGAN IKLAN KOMERSIAL

UNTUK MENARIK MINAT KEPESERTAAN BPJS

KETENAGAKERJAAN DI WILAYAH CABANG SEMARANG

MAJAPAHIT” sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah Tugas Akhir

program studi Desain Komunikasi Visual.

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis banyak mendapat saran, dorongan, bimbingan serta keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak dapat diukur secara materi, namun dapat membukakan mata penulis bahwa sesungguhnya pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik bagi penulis. Oleh karena itu dengan segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Orang tua yang tak pernah luput memberikan dorongan dan doa kepada.

2. Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro.

3. Dr.Drs. Abdul Syukur, M.M, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer.

4. Ir. Siti Hadiati Nugraini, M.Kom, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual S1.

5. Bapak Godham Eko Saputro,S.Sn., M.DS selaku pembimbing satu yang telah memberikan bimbingan dan banyak memberikan masukan kepada penulis. 6. Ibu Erisa Adyati Rahmasari, S.Sn, M.Kom selaku pembimbing dua yang telah

(8)

7. Bapak Lungguh Udi Cahyono selaku Kepala Bidang Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit yang telah memberikan izin untuk penulis melaksanakan penelitian.

8. Bapak Budi Santoso selaku Kepala Bidang Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit yang telah membantu penulis mendapatkan informasi. 9. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah

terlibat banyak membantu sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan.

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi diri penulis. Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, institusi pendidikan, perusahaan dan masyarakat luas.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

Semarang, 01 Maret 2017

Penulis

(9)

ABSTRAK

Kurangnya sosialisasi tentang program BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat menyebabkan banyak perusahaan yang membandel terhadap kewajiban mendaftarkan karyawannya sebagai peserta program BPJS Ketenagakerjaan. Dengan demikian, perusahaan yang tidak mengikutsertakan pekerja dalam program BPJS Ketenagakerjaan sama artinya mengabaikan aturan hukum sekaligus melanggar hak asasi manusia. Tetapi BPJS Ketenagakerjaan juga harus berkaca diri boleh jadi banyak perusahaan membandel karena memang kurang mendapat informasi. Banyak pekerja informal yang belum terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan karena mereka tidak paham manfaatnya. Perancangan media komunikasi visual menjadi cara untuk sosialisasi kepada masyarakat. Dalam merancangnya dilakukan pengungumpulan data melalui proses wawancara, kepustakaan, dokumentasi dan internet. Dari data-data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan metode kualitatif. Dari hasil analisa dihasilkan media lini atas dan media lini bawah. Melalui media komunikasi visual yang dirancang dalam hal ini melalui poster, billboard, kalender, x-banner, brosur, kaos, mug tumbler, sticker branding, paper bag, jam dinding, topi dan spanduk. Diharapkan masyarakat semakin paham tentang program BPJS Ketenagakerjaan serta manfaatnya.

Kata kunci BPJS Ketenagakerjaan , sosialisasi, masyarakat, perancangan komunikasi visual.

(10)

ABSTRACT

Lack of socialization BPJS Employment program to the public caused a lot of companies that do not register their employees. So the company that do not include employees on Employment BPJS means undermines the law violated human rights. But BPJS Employment must introspection might companies it not get information complete.

Many informal workers are not registered with the Employment BPJS because they do not understand the benefits. The design of visual communications media becomes a way to disseminate to the public. In the design it is done collecting data from interviews, literature, documentation and internet.

From the data obtained were analyzed using qualitative methods. From the analysis of media generated top-line and bottom-line media. Designing media through posters, billboards, calendars, x-banner, brochures, T-shirts, mugs, tumbler, branding sticker, paper bag, wall clocks, hats and banners. Hopely public can increasingly aware of BPJS Employment program and its benefits.

Keywords BPJS Employment, socialization, society, communication visual

(11)

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ... 54

PENGESAHAN TUGAS AKHIR ... i54

KATA PENGANTAR ... 55 ABSTRAK ... 55 DAFTAR ISI ... 55 DAFTAR GAMBAR ... 68 DAFTAR TABEL ... 70 BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Perancangan ... 4 1.4 Manfaat Perancangan ... 4 1.5 Batasan Masalah ... 5 1.6 Tinjauan Teoritis ... 6 1.6.1 Teori Perancangan ... 6 1.6.2 Teori Pemasaran ... 15 1.7 Metodologi Penelitian ... 22

1.7.1 Metodologi Pengumpulan Data ... 22

1.7.2 Metode Analisis Data ... 23

1.7.3 Bagan Alir Penelitian ... 24

1.7.4 Sistematika Penelitian dan Perancangan ... 25

BAB II IDENTIFIKASI DATA DAN ANALISA MASALAH ... 26

2.1 Data Jaminan Sosial ... 26

2.1.1 Latar Belakang Jaminan Sosial ... 26

(12)

2.1.3 Lokasi Penelitian ... 28

2.1.4 Komitmen Manajemen Perusahaan ... 29

2.1.5 Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit ... 30

2.1.6 Jenis Jaminan Sosial ... 30

2.1.7 Spesifikasi Program dan Teknis ... 33

2.1.8 Iuran Program ... 36

2.1.9 Potensi Jasa ... 37

2.2 Data Pemasaran dan Pencitraan Jasa ... 37

2.2.1 Jangkauan Pemasaran Saat Ini ... 37

2.2.2 Jenis Pemasaran yang Dilakukan Saat Ini ... 38

2.2.3 Strategi Kreatif Pemasaran ... 39

2.2.4 Advertisement dan Pencitraan Jasa ... 39

2.2.5 Hambatan Pemasaran dan Pencitraan Jasa ... 40

2.3 Market Positioning ... 40

2.3.1 Corporate Image ... 40

2.3.2 Market Share atau Omzet... 41

2.3.3 Jangkauan Distribusi Jasa ... 42

2.4 Potensial Market ... 42

2.4.1 Target Pengembang Pasar... 42

2.4.2 Volume Pengembang Pangsa Pasar ... 43

2.4.3 Segmentasi Pasar ... 43

2.5 Kompetitor ... 44

2.5.1 Kompetitor I “Asuransi Jiwasraya” ... 44

2.5.2 Kompetitor I “Asuransi Prudential” ... 45

2.6 Analisis SWOT “ BPJS Ketenagakerjaan” ... 46

(13)

2.9 Penentuan Strategi Periklanan ... 49

BAB III KONSEP PERANCANGAN ... 51

3.1 Konsep Pemasaran ... 51 3.2 Konsep Kreatif ... 51 3.2.1 Strategi Kreatif ... 51 3.2.2 Program Kreatif ... 53 3.3 Media Planning ... 54 3.3.1 Strategi Media ... 54 3.3.2 Program Media ... 56 3.4 Media Budgeting ... 61 BAB IV VISUALISASI ... 63

4.1 Penjaringan Ide Visual ... 63

4.1.1 Media Utama (Billboard) ... 63

4.1.2 Media Pendukung ... 65

4.2 Proses Pengembangan Ide Visual ... 69

4.3 Pengarahan Visual ... 70

4.3.1 Typografi ... 70

4.3.2 Warna ... 70

4.3.3 Layout ... 71

4.4 Pengarahan Visual Jaminan Hari Tua ... 71

4.4.1 Typografi ... 71

4.4.2 Warna ... 72

4.4.3 Layout ... 72

4.5 Pengarahan Visual Jaminan Kematian ... 73

4.5.1 Typografi ... 73

4.5.2 Warna ... 73

(14)

4.6 Pengarahan Visual Jaminan Pensiun ... 74 4.6.1 Typografi ... 74 4.6.2 Warna ... 75 4.6.3 Layout ... 75 4.7 Final Desain ... 76 4.7.1 Media Utama ... 76 4.6.2 Media Pendukung ... 80 BAB V PENUTUP ... 87 5.1 Kesimpulan ... 87 5.2 Saran ... 87 DAFTAR PUSTAKA ... 88 LAMPIRAN ...

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Warna Primer ... 9

Gambar 1.2 : Warna Sekunder ... 10

Gambar 1.3 : Warna Tertier ... 10

Gambar 1.4 : Format Layout Horisontal ... 14

Gambar 1.5 : Format Layout Vertikal ... 14

Gambar 1.6 : Format Layout Diagonal ... 14

Gambar 1.7 : Format Layout Radial ... 14

Gambar 1.8 : Format Acak/Scatter ... 15

Gambar 1.9 : Skema Perancangan ... 24

Gambar 2.1 : Lokasi BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit ... 28

Gambar 2.2 : Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan ... 30

Gambar 2.3 : Logo Jiwasraya ... 45

Gambar 2.4 : Logo Asuransi Prudential... 46

Gambar 4.1 : Billboard Jaminan Kecelakaan Kerja ... 63

Gambar 4.2 : Billboard Jaminan Kematian ... 64

Gambar 4.3 : Billboard Jaminan Hari Tua ... 64

Gambar 4.4 : Billboard Jaminan Pensiun ... 64

Gambar 4.5 : Poster ... 65

Gambar 4.6 : Kalender ... 65

Gambar 4.7 : X-Banner ... 55

Gambar 4.8 : Brosur ... 66

Gambar 4.9 : Kaos ... 66

Gambar 4.10 : Mug Tumbler ... 67

Gambar 4.11 : Mobil Branding ... 67

Gambar 4.12 : Paper Bag ... 67

Gambar 4.13 : Jam Dinding ... 68

Gambar 4.14 : Topi ... 68

(16)

Gambar 4.16 : Altenatif Desain Billboard Jaminan Kecelakaan Kerja ... 69

Gambar 4.17 : Font Gotham ... 70

Gambar 4.18 : Altenatif Desain Billboard Jaminan Hari Tua... 71

Gambar 4.19 : Font Gotham ... 71

Gambar 4.20 : Altenatif Desain Billboard Jaminan Kematian ... 72

Gambar 4.21 : Font Gotham ... 73

Gambar 4.22 : Altenatif Desain Billboard Jaminan Pensiun ... 74

Gambar 4.23 : Font Gotham ... 75

Gambar 4.24 : Billboard Jaminan Kecelakaan Kerja ... 76

Gambar 4.25 : Billboard Jaminan Hari Tua ... 77

Gambar 4.26 : Billboard Jaminan Kematian ... 78

Gambar 4.27 : Billboard Jaminan Pensiun ... 79

Gambar 4.28 : Poster ... 80

Gambar 4.29 : Kalender ... 80

Gambar 4.30 : X-Banner ... 81

Gambar 4.31 : Brosur ... 82

Gambar 4.32 : Kaos ... 82

Gambar 4.33 : Mug Tumbler ... 83

Gambar 4.34 : Mobil Branding ... 84

Gambar 4.35 : Paper Bag ... 84

Gambar 4.36 : Jam Dinding ... 85

Gambar 4.37 : Topi ... 85

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Pemasaran ... 16

Tabel 2.1 : Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan ... 30

Tabel 2.2 : Tabel perhitungan Bukan Penerima Upah ... 32

Tabel 2.3 : Tabel perhitungan Jasa Konstruksi ... 33

Tabel 2.4 : Tabel Matrix SWOT ... 48

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seperti di lansir dari detik.com Indonesia merupakan negara berkembang dimana ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang pada umumnya dua hingga empat kali lipat dari negara maju. Salah satu indikator dari negara berkembang adalah lebih berorientasi pada prinsip keadilan sosial ketimbang pertumbuhan ekonomi. Beberapa sektor yang menjadi pusat perhatian pendekatan ini mencakup pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan jaminan sosial.

Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh negara guna menjamin warga negaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak. Jaminan sosial diperlukan apabila terjadi hal-hal yang mengakibatkan hilangnya atau berkurangnya pendapatan seseorang, baik karena memasuki usia lanjut atau pensiun, maupun karena gangguan kesehatan, cacat, kehilangan pekerjaan dan lain sebagainya.

Pemerintah sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam rangka memberikan jaminan sosial kepada rakyat mengambil kebijakan radikal dengan memobilisasi dana jangka panjang dalam jumlah yang cukup besar secara bertahap kepada empat badan penyelenggara jaminan nasional yaitu jaminan kecelakaan kerja, jaminan pensiun, jaminan hari tua dan jaminan kematian. Dalam hal ini diambil alih oleh BPJS Ketenagakerjaan yang merupakan satu bentuk sistem perlindungan sosial terpadu untuk melindungi individu, keluarga, atau komunitas dari berbagai resiko kehidupan sehari-hari yang mungkin terjadi dan untuk mengatasi berbagai dampak guncangan ekonomi.

Pada berita harian suara merdeka edisi jumat, 29 mei 2015 menyebutkan bahwa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

(19)

Ketenagakerjaan Semarang Majapahit telah membayarkan klaim asuransi tenaga kerja sebesar Rp19 miliar lebih selama periode januari hingga april 2015. Hal tersebut dibenarkan oleh Yosef Rizal selaku pimpinan cabang BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit bahwa pencairan dana klaim terbesar yakni untuk pembayaran jaminan hari tua yang mencapai Rp 17,7 miliar untuk 2.478 peserta. Sementara untuk klaim jaminan kecelakaan kerja telah dicairkan sebanyak Rp 787 juta lebih untuk 381 kasus, dan dana jaminan kematian dicairkan sebanyak Rp 898 juta untuk 54 kasus.

Selaku kepala bidang pemasaran cabang BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit Budi Santoso menambahkan dari keempat jaminan sosial hanya JKK yang dapat diminimalkan pembayaran klaimnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara zero accident dalam setiap pekerjaannya. Sebagai penanggung klaim kecelakaan kerja BPJS Ketenagakerjaan berhak menanyakan kepada perusahaan tentang alat keamanan dan perlindung para pekerja untuk meminimalkan hal tersebut

Beberapa kasus yang terjadi di wilayah BPJS Semarang Majapahit meliputi kawasan industri di Semarang Timur dan Demak seperti yang dilansir oleh okezone yaitu perusahaan “Nyonya Meneer” yang yang terancam bangkrut karena harus membayar tungggakan gaji karyawan selama 13 minggu. Selain itu perusahaan ini juga menunggak iuran (BPJS) Ketenagakerjaan dari tahun 2012. Kasus pada PT. Pisma Garment yang hampir mengalami kebangkrutan dimana sebagian besar karyawan tidak didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan dan sebagain besar karyawan di PHK tanpa pesangon dari perusahaan kemudian Jaminan Hari Tua mereka juga tidak dapat karena perusahaan ini tidak tertib administrasi. Perusahaan yang tidak mengikutsertakan pekerja dalam program BPJS Ketenagakerjaan sama artinya mengabaikan aturan hukum sekaligus melanggar hak asasi manusia

Seperti halnya pedagang kaki lima di Tlogosari yang masuk pekerja informal yang belum terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini diungkapkan oleh Supardi (39) pedagang di Tlogosari dia dan sebagian temannya tidak mengerti tetang program jaminan sosial dari pemerintah

(20)

melalui BPJS Ketenagakerjaan yang dia ketahui hanya asuransi jiwa dari swasta. Triyono (40) seorang karyawan pabrik tekstil di daerah semarang mengungkapkan dia bekerja selama 5 tahun dan telah habis kontrak kerjanya dan belum memperoleh jaminan pensiun padahal tiap bulannya dia dipotong untuk jaminan pensiun oleh perusahaanya. Karena dia tidak mengerti bagaimana cara mengambil uang pensiunannya.

Sehingga disinilah BPJS Ketenagakerjaan diharapkan dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan perusahaan tentang manfaat dari jaminan sosial untuk perlindungan sosial jangka panjang dari segala resiko akibat terhentinya pendapatan perbulan ataupun resiko lainnya.

Berdasarkan paparan diatas penulis mencoba memberikan solusi terhadap beberapa kasus yang ada melalui perancangan iklan komersial untuk menarik minat kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di wilayah cabang Semarang Majapahit sehingga masyarakat mendapatkan pemahaman tentang jaminan sosial dan manfaatnya dan diharapkan ikut menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana merancang sebuah iklan komersial yang memberikan pemahaman dan menarik minat untuk ikut kepesertaan pada BPJS Ketenagakerjaan di wilayah cabang Semarang Majapahit?

1.3 Tujuan Perancangan 1.3.1 Tujuan Umum

Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan di wilayah cabang Semarang Majapahit berserta manfaatnya melalui sebuah iklan komersial.

1.3.2 Tujuan Khusus

Merancang sebuah iklan komersial yang menarik minat untuk ikut kepesertaan pada BPJS Ketenagakerjaan di wilayah cabang Semarang Majapahit.

(21)

Manfaat yang diperoleh dari perancangan iklan komersial masyarakat ini adalah :

a. Bagi ilmu Desain Komunikasi Visual

Tugas akhir ini dapat dijadikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa bidang periklanan untuk merancang sebuah iklan komersial yang di harapkan dapat memberikan peran serta dalam pengembangan ilmu desain komunikasi visual dalam industri kreatif. b. Bagi Masyarakat

Adanya kesadaran masyarakat tentang manfaat dari perlindungan sosial, diantaranya :

1) Terlindunginya manusia dari berbagai resiko jangka panjang sehingga terhindar dari kesengsaraan yang berkepanjangan.

2) Terjaminannya tenaga kerja informal ataupun formal dari terputusnya pekerjaan ataupun resiko kerja dan kematian.

3) Tercapainya dan terselenggaranya kesejahteraan sosial.

Perlindungan sosial memberikan akses pada upaya pemenuhan kebutuhan dasar dan hak-hak dasar manusia, termasuk akses pada pendapatan, kehidupan, pekerjaan, kesehatan dan pendidikan, gizi dan tempat tinggal. Selain itu, perlindungan sosial juga dimaksudkan sebagai cara untuk menanggulangi kemiskinan yang dihadapi oleh pekerjayang perekonomiannya sulit.

c. Bagi Klien

Mendapat sebuah solusi dalam perancangan media promosi iklan layanan masyarakat, sehingga masyarakat mengetahui pentingnya perlindungan sosial untuk menjamin resiko kerja, menjamin tabungan di hari tua, santunan bela sungkawa atas jaminan kematian dan terakhir jaminan pensiun yang diperoleh setiap bulan sebagai pengganti pendapatan setelah purna bekerja. Serta diharapkan membantu meningkatkan prestasi sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai secara maksimal.

(22)

Menambah wawasan dan ekplorasi selama perancangan dan sebagai pembelajaran untuk dapat mempersiapkan diri dalam dunia kerja sebagai desainer komunikasi visual. Mampu mengetahui tentang cara bersosialisasi yang efektif dengan adanya banyak pilihan media komunikasi yang dapat membantu untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat, serta dapat memberi pemecahan masalah sosial dalam bentuk konsep perancangan iklan layanan masyarakat sesuai dengan segementasi yang dituju dan pesan mudah dimengerti.

1.5 Batasan Masalah

Perancangan menitik beratkan pada strategi visual untuk media promosi dan terfokus kepada strategi media periklanan komersial untuk memberikan kesadaran masyarakat pentingnya perlindungan sosial bagi tenaga kerja.

1.6 Tinjauan Teoritis

Dalam merancang media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif sebagai sarana sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan dibutuhkan suatu pemahaman dasar apa arti pentingnya strategi dan tujuan pemasaran bagi perusahaan. Tujuan dan jenis pemasaran apa saja yang sesuai terkait perancangan media komunikasinya disesuaikan dengan target pemasaran serta jenis usaha dan program dari BPJS ketenagakerjaan. Pemasaran suatu produk juga dipengaruhi oleh beberapa faktor dan variabel yang perlu diketahui sebelumnya guna keberhasilan dari tujuan dan konsep pemasaran itu sendiri.

Dengan demikian, diharapkan proses perancangan mengikuti alur dan dasar landasan teoritis dari tema judul sehingga tidak melenceng dari tujuan utama perancangan. Paparan landasan teoritis dari tema judul perancangan iklan komersial untuk menarik keminatan kepesertaan BPJS ketenagakerjaan adalah sebagai berikut:

1.6.1 Teori Perancangan

Merupakan upaya mencari inovasi dengan menciptakan suatu produk baru yang memenuhi kriteria (atau kondisi yang diinginkan), besifat humaniora. (Zainuddin, 2005).

(23)

a. Aspek-Aspek Desain Komunikasi Visual

Aspek dalam desain dalam komunikasi visual terdiri atas beberapa bagian diantaranya sebagai berikut.

1) Media

Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk yang terletak di antara dua pihak. Secara umum praktisi periklanan membagi media iklan ke dalam 2 bagian yaitu:

a) Media lini atas

Adalah kelompok media promosi yang memerlukan media luar ruang adalah melalui sarana media komunikasi massa, misalnya media cetak (iklan surat kabar, iklan majalah, poster dan sebagainya), media elektronik baik media audio maupun audio visual (radio, televisi, film, video, dan sebagainya), serta media luar ruang atau outdoor media (billboard, neon sign, painted bulletin dan sebagainya). Pada umumnya biro iklan bersangkutan mendapat komisi karena pemasangan iklan tersebut. Media lini atas atau Above The Line (ATL) adalah aktifitas marketing / promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat dengan menggunakan media lini atas sebagai upaya membentuk brand image yang diinginkan, contohnya : iklan di televisi dengan berbagai versi. Sifat ATL merupakan media „tak langsung‟ yang mengenai audience, karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience. b) Media lini bawah

Adalah kelompok media promosi yang tidak memerlukan media luar ruang, artinya dalam hal ini tidak melibatkan pemasangan iklan di media massa dan tidak memberikan komisi kepada perusahaan iklan. Media lini bawah merupakan media yang terdiri dari media seperti direct mail, exebition (pameran), kalender, agenda, serta media yang

(24)

berupa souvenir. Below The Line (Media Lini Bawah) adalah segala aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya aware dengan produk kita, contohnya: program bonus / hadiah, event, pembinaan konsumen dll.

c) Ilustrasi

Ilustrasi secara harafiah berarti gambar yang dipergunakan untuk menerangkan atau mengisi sesuatu (Kusrianto.2007: 110). Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik sketsa, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud dari pada bentuk. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya.

Dalam new Encyclopedia (funk & wagnals) illustration is pictorial material appearing with text and amplifying or enchancing it, although illustration may be maps, charts, diagrams, or objects related in some manner directly, inderctly, symbolically. (Ilustrasi adalah materi gambar yang ditampilkan dengan teks dan memperjelas atau memperindah/ membuat lebih manarik. Juga dapat berupa peta diagram hiasan, mereka biasanya ditampilkan dalam bentuk pemandangan, manusia, atau hubungan objek-objek dalam beberapa jenis secara tidak langsung dengan symbol).

d) Fotografi

Fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata tersebut mempunyai arti sebagai berikut: foto artinya cahaya dan grafi artinya menulis jadi arti fotografi secara keseluruhan adalah menulis dengan bantuan cahaya, atau lebih

(25)

dikenal dengan menggambar dengan bantuan cahaya atau merekam gambar melalui media kamera dengan bantuan cahaya.(Amir Hamzah Sulaeman)

Foto dihasilkan dengan teknik fotografi menggunakan kamera, baik manual maupun digital. Objek fotografi menjadi lebih realistis, eksklusif dan persuasif. Keunggulan teknik ini adalah dapat menghasilkan gambar secara cepat nampak persis seperti obyek sebenarnya, sedangkan kekurangannya adalah gambar kurang ekspresif dan biayanya lebih mahal.

e) Warna

Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua,1996:1125). Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya. Menurut ilmu fisika, warna adalah sifat cahaya yang bergantung dari panjang gelombang yang dipantulkan oleh suatu benda, warna utama yang ditimbulkan adalah merah, kuning, biru. Menurut ilmu bahan, warna adalah sembarang zat/pigmen tertentu yang memberikan warna pada benda-benda di sekitar kita. Pigmen warna dapat dihasilkan secara alami dan dibuat dari bahan kimia yang disebut dengan warna sintesis.Warna terdiri dari tiga bagian, yaitu:

1) Warna Primer (Primary Colour)

Adalah warna pokok, dimana warna ini tidak dapat dibentuk oleh warna lain. Warna yang termasuk warna primer adalah biru (cyan), merah (magenta),dan kuning (yellow).

(26)

Gambar 1.1 Warna Primer ( Sumber : www.motografi.co.id )

2) Warna Sekunder (Secondary Colour)

Adalah warna kedua dimana warna ini terjadi karena pencampuran duawarna primer. Warna tersebut diantaranya adalah: jingga/orange (merah dan kuning), ungu/violet (merah dan biru), hijau (kuning dan biru).

Gambar 1.2 Warna Sekunder ( Sumber : www.motografi.co.id ) 3) Warna Tersier (Tertiary Colour)

Merupakan percampuran antara warna primer dan sekunder di sebelahnya dengan perbandingan yang sama. Warna tersier telihat cantik dan unik, seperti hijau limau (hijau dan kuning), hijau toska (hijau dan biru), indigo (biru dan ungu).

(27)

Gambar 1.3 Warna Tersier ( Sumber : www.motografi.co.id ) f) Tipografi

Kata tipografi berasal dari bahasa latin yaitu terdiri dari kata typos dan graphia. Typos artinya cetakan bentuk dan sejenisnya, sedangkan graphia artinya hal tentang seni tulisan (Schender, 1997:4). Secara umum tipografi diartikan seni mencetak dengan menggunakan huruf, seni menyusun huruf dan cetakan dari huruf atau penyusunan bentuk dengan gaya-gaya huruf. Tipografi sama dengan menata huruf yang merupakan unsur penting dalam sebuah karya desain komunikasi visual untuk mendukung terciptanya kesesuaian antara konsep dan komposisi karya (Santosa,2002:108). Tipografi lebih dari sepuluh ribu berlaku secara internasional dansudah dibakukan. Huruf dapat dikelompokkan menjadi lima yaitu:

1) Huruf Tak Berkait (Sans Serif)

Bentuk huruf yang tidak memiliki kait, bertangkai tebal, sederhana danlebih mudah dibaca dan sifat huruf ini kurang formal. Contoh bentuk huruf ini yang paling populer yaitu tipe Arial dan Helvetica.

Aa Bb Cc

(Sumber:Tipografi Komputer Untuk desainer Grafis,AdiKusrianto,2004:39)

2) Huruf Berkait (Serif)

Bentuk huruf yang memiliki kait, dengan ketebalan yang kontras. Jenis ini merupakan huruf formal, sangat anggun

(28)

dan konservatif. Contoh yangpaling umum yaitu huruf tipe Times New Roman.

Aa Bb Cc

(Sumber:Tipografi Komputer Untuk desainer Grafis,Adi Kusrianto,2004:32)

3) Huruf Tulis atau Latin (Srcipt)

Jenis ini merupakan dasar dari bentuk huruf yang ditulis dengan tangan, kontras tebal dan tipisnya sedikit saling berhubungan dan mengalir. Dapat memberikan kesan keanggunan dan sentuhan pribadi.

Aa Bb Cc

(Sumber:Tipografi Komputer Untuk desainer Grafis, Adi Kusrianto,2004:42)

4) Decoratif(Graphic)

Bentuk huruf yang sangat rumit desainnya. Bentuk ini hanya cocok dipakai untuk headline tidak cocok digunakan sebagai body copy jadi sifatnya sangat terbatas dalam penggunaannya.

Aa Bb Cc

(Sumber:Tipografi Komputer Untuk desainer Grafis, Adi Kusrianto,2004:43)

5) Monospace

Setiap huruf yang berjenis monospace mempunyai jarak atau lebar yang sama setiap hurufnya. Contoh huruf monospace yaitu huruf tipe courierdan huruf yang ada pada mesin ketik.

Aa Bb Cc

(Sumber:Tipografi Komputer Untuk desainer Grafis, Adi Kusrianto,2004:25)

(29)

Adalah sederetan kata atau kalimat yang menjelaskan suatu barang atau jasa untuk tujuan tertentu. Bahasa yang digunakan untuk penyusunan teks pada iklan hendaknya sederhana jelas, singkat, dan tepat serta memiliki daya tarik pada kalimatnya (Ananda, 1978:63).Teks dibagi menjadi beberapa sistem penamaan dan masing-masing memiliki fungsi berbeda, yaitu: 1) Judul (Headline/ Heading)

Terletak di bagian paling atas pada sebuah iklan, dengan ukuran huruf paling besar antara huruf yang lainnya dan biasanya berfungsi untuk menyampaikan pesan yang paling penting (Santosa, 2002:54).

2) Sub Judul (Sub Headline)

Berfungsi untuk melengkapi serta memperjelas pengertian headline dan untuk membagi dan sebagai penyela teks berikutnya. Biasanya ukurannya lebih kecil daripada judul dengan warna yang berbeda.

3) Teks Isi (Body Copy)

Teks ini digunakan untuk menerangkan produk atau maksud secara detail, lebih detail dari judul atau sub judul dan menjelaskan kandungan dalam produk.

4) Slogan (Semboyan)

Slogan (semboyan) adalah kalimat pendek yang unik dan khas yang dimiliki oleh sebuah produk untuk memancing ingatan konsumen.

5) Kata Penutup (Closing Word)

Kata penutup difungsikan sebagai penutup teks yang berisikan harapan dan janji dengan kalimat yang singkat dan jelas.

h) Layout

Layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar,

(30)

tabel, dan lain-lain) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik. Beberapa jenis layout menurut sumbu/format yang sering digunakan adalah sebagai berikut : Horisontal, Vertikal, Diagonal, Radial, Acak dan kombinasi (Hendratman, 2006:85). Berikut beberapa gambar contoh yang dimaksud:

1) Format Horisontal 2) Format Vertikal 3) Format Diagonal JUDUL UTAMA JUDUL UTAMA JUDUL UTAMA HorisontalAtas

Gambar 1.4 Format Layout Horisontal (Sumber : Hendratman,2006:86)

Horisontal Tengah HorisontalBawah

JUDUL UTAMA JUDUL UTAMA

Diagonal non-align Diagonal align Gambar 1.6 Format Layout Diagonal

(Sumber : Hendratman,2006:86)

Gambar 1.5 Format Layout Vertikal (Sumber : Hendratman,2006:86) VertikalKiri JUDUL UTAMA J U D U L U JUDUL UTAMA

(31)

4) Format Radial

5) Format Acak/Scatter

Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum me-layout, diantaranya adalah:

1. Teks Judul 2. Teks Sub Judul 3. Teks Isi/Naskah

4. Gambar Latar Belakang

5. Gambar Latar Depan/Utama/ilutrasi 6. Ornamen/Hiasan

7. Logo

8. Flash, Banner, dan lain-lain

1.6.2 Teori Pemasaran

a. Tinjauan Pustaka Terkait Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan perekonimian yang membantu dalam penciptaan nilai ekonomi. Selain pemasaran ada

JUDUL UTAMA JUDUL UTAMA

Diagonal non-align Diagonal align Gambar 1.7 Format Layout Radial

(Sumber : Hendratman,2006:87)

JUDUL UTAMA

JUDUL UTAMA

PosisiAcak Posisi, Ukuran&OrientasiAcak Gambar 1.8 Format Acak/Scatter

(32)

faktor lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi, yaitu produksi dan konsumsi. Untuk lebih mudah memahami pemasaran, maka diberikan gambaran suatu pemasaran berupa tabel sebagai berikut :

PEMASARAN

Menyatakan Pertukaran

Terdiri Atas Kegiatan-Kegiatan Menggunakan Barang, Jasa, Ide, Orang

Tabel 1.1 Pemasaran

Sumber: Azas-Azas Marketing (1999)

Selain gambaran dari tabel tersebut diatas, ada juga pengertian-pengertian pemasaran menurut beberapa ahli. Berikut penuturan tentang pemasaran menurut para ahli:

1) Menurut Philip Kotler pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran.

2) Menurut Kotler dan Armstrong (2001:13) pelaku dan kekuatan dalam lingkungan pemasaran mempengaruhi kemampuan manajemen dalam mengembangkan dan memelihara keberhasilan hubungan dengan pasar sasarannya.

3) Menurut William J. Stanton Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dari beberapa pengertian tentang pemasaran tersebut diatas, penulis menyampaikan bahwa semua paparan tersebut memang benar, namun penulis lebih memiliki kecenderungan bahwa

(33)

pemasaran diluar kegiatan promosi dan masalah harga, merupakan kegiatan perpindahan barang atau jasa dari produsen ke konsumen.

b. Tinjauan Pustaka Terkait Periklanan

1) Pengertian iklan

Iklan adalah kegiatan memberitahukan atau menginformasikan suatu hal, barang, atau jasa melalui media massa baik online maupun offline. Media yang digunakan, antara lain televisi, radio, koran, majalah, internet, hp, poster, pamflet, brosur, spanduk dan sebagainya. Sedangkan pengertian iklan menurut para ahli adalah sebagai berikut :

a) Menurut Courtland L. Bovee

Iklan adalah komunikasi nonpersonal informasi biasanya dibayar dan biasanya persuasif di alam tentang produk, jasa atau ide oleh sponsor diidentifikasi melalui berbagai media.” (Bovee, 1992, hal 7).

b) Pengertian Iklan Menurut : Kotler (2002:658), periklanan didefinisikan sebagai bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.

c) Pengertian Iklan Menurut Rhenald Kasali (1992:21), secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh suatu masyarakat lewat suatu media.

d) Pengertian Iklan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : “berita atau pesan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.” Kesimpulan pegertian iklan menurut para ahli adalah bentuk komunikasi nonpersonal melalui suatu media dengan pembayaran tertentu dalam upaya untuk membujuk khalayak ramai agar tertarik pada produk dan jasa.

(34)

a) Fungsi iklan menurut Ibrahim dalam Rina (2008) dibagi menjadi dua sisi, yaitu fungsi nyata dan fungsi tersembunyi. Iklan yang mempunyai fungsi nyata adalah sebagai berikut: a. Untuk menginfomasikan suatu produk kepada publik. b. Untuk menarik perhatian konsumen terhadap produk. c. Untuk memotivasi konsumen agar melakukan tindakan

dan melakukan sesuatu. d. Untuk menstimulus pasar.

e. Untuk mendukung komunitas bisnis.

f. Untuk membangun dan memelihara hubungan antara produsen dengan konsumen.

b) Menurut Liliweri (2008), iklan yang mempunyai fungsi tersembunyi sebagai berikut:

a. Memanfaatkan jasa non personal, iklan memindahkan informasi tidak melalui manusia, individu atau kelompok, melainkan melalui media bukan manusia. b. Memanfaatkan media massa, karena iklan memindahkan

informasi melalui media massa, baik cetak maupun elektronik.

c. Membujuk individu atau kelompok agar mereka mengetahui informasi yang lengkap tentang produk dan jasa.

d. Sponsor, karena iklan di media massa dibayar oleh pihak tertentu yang disebut sponsor.

e. Mengubah sikap dan sasaran terhadap produk barang dan jasa.

3) Jenis iklan

Menurut Kuswandi (1996), jenis iklan di media massa digolongkan dalam dua bagian yaitu iklan komersil dan iklan layanan masyarakat.

(35)

a) Iklan Komersial adalah bentuk promosi suatu barang produksi atau jasa melalui media massa dalam bentuk tayangan gambar maupun bahasa yang diolah melalui film atau berita. Contoh dari jenis iklan adalah iklan makanan atau minuman.

b) Iklan layanan masyarakat adalah bentuk tayangan gambar baik drama, film, musik, maupun bahasa yang mengarahkan pemirsa atau khalayak sasaran agar berbuat atau bertindak seperti yang dianjurkan iklan tersebut. Contoh dari jenis iklan adalah Iklan Pencegahan HIV AIDS dan Iklan Global Warming.

4) Iklan Komersial

a) Sejarah dan Perkembangan Iklan Komersial

Iklan awalnya ada di Indonesia merupakan warisan dari pemerintah Belanda Sejarah periklanan di Indonesia sama tuanya dengan sejarah press. Mengenai istilah iklan sendiri idenya muncul dari Soedardjo Cokrosisworo (1951), Istilah iklan yang kita pakai saat ini adalah diambil dari istilah belanda yaitu advertentie, bahasa inggrisnya advertising. Iklan mulai diperkenalkan di Indonesia oleh Jan Pieterzoen Coen pendiri Batavia dan Gubernur jenderal Belanda tahun 1619-1629. J P Coen menulis surat dengan judul Memorie de Nouvelles, yang merupakan refleksi naluri bersaing rempah-rempah antara Belanda dengan Portugis di Ambon apa yang ditulis oleh JP Coen dimuat surat kabar pertama di Hindia Belanda tahun 1744 yaitu Batavia Nouvelles. Koran pada saat itu semua ditulis dengan tangan. Pada tahun 1855, Surat kabar kedua terbit di Surakarta, berbahasa jawa dengan nama “BROMARTANI”.

Di Indonesia penyiaran iklan-iklan komersial melalui radio baru dimulai pada tahun 1968 yang disiarkan lewat

(36)

Radio Republik Indonesia sampai awal tahun 1970-an, pesan-pesan iklan cenderung panjang-panjang dan mendominasi teks iklan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan banyak produk yang masih belum dikenal. Barulah diakhir tahun 1970-an presentasi iklan Indonesia mulai berkembang seiring dengan perkembangan media dan teknologi. Naskah atau copy iklan dan juga visualisasi mulai dipikirkan dengan baik. Pada periode ini mulai muncul dan berkembang simbolisasi dan personifikasi mendominasi presentasi Iklan di Indonesia. Pada tahun 1980-an, iklan Indonesia tidak lagi hanya menerapkan pendekatan demografis dalam mendekati audiens. Ditahun 1990-an, simbolisasi dan pencitraan semakin mendominasi teks iklan, didukung oleh perkembangan media maupun teknologi dalam menciptakan kreatif iklan. Bahasa gambar atau visiualisasi dalam era ini mendominasi teks iklan. Perkembangan iklan di Indonesia banyak didukung kemudian oleh berdirinya stasiun televisi swasta dan juga dengan SK MENPEN no. 111/90 yang mengharuskan iklan-iklan yang ditayangkan di televisi adalah iklan-iklan yang diproduksi di dalam negeri dan oleh orang Indonesia dunia periklanan di Indonesia semakin ramai dengan upaya untuk menampilkan gaya periklanan yang khas Indonesia. Peraturan Pemerintah no.25 tahun 2007 tentang.

Penggunaan Sumber Daya Dalam Negeri untuk Produk Iklan yang Disiarkan Melalui Lembaga Penyiaran.

Perkembangan industri periklanan dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi seiring dengan dinamika pertumbuhan ekonomi di Indonesia namun dari data yang ada menunjukkan perkembangan kearah yang positif. Pengembangan iklan dengan gaya khas indonesia pun terus

(37)

dilakukan seiring dengan berkembangnya industri periklanan. Gaya khas iklan Indonesia ini dibagun melalui tiga hal yaitu fisik, karakter dan gaya atau style. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya biro-biro iklan dunia yang ikut bermain di Indonesia dengan menggarap produk-produk multinasional.

b) Pengertian iklan komesial

Berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia komersial adalah niaga atau perdagangan dengan kata lain sesuatu hal untuk diperdagangan kadang hingga mengorbankan nilai-nilai social, budaya, dsb. Iklan komersial ini bisa dibagi lagi menjadi 3 yaitu :

a. Iklan konsumen : dimaksudkan untuk mencari keuntungan bisnis, di mana pesan atau isinya iklan ditujukan kepada konsumen akhir, yaitu yang memakai terakhir suatu produk.

b. Iklan bisnis : iklan yang disampaikan dengan maksud mencari keuntungan ekonomi, sasaran pesan yang dituju yaitu lembaga yang akan mengolah/menjual produk yang sudah diiklankan kepada konsumen akhir.

c. Iklan professional : iklan yang disampaikan dengan maksud mencari keuntungan bisnis di mana khalayak sasarannya yaitu segmen khusus (para professional). Kesimpulan Iklan komersial adalah iklan yang memiliki tujuan untuk mencari keuntungan ekonomi baik dari manfaat suatu barang ataupun jasa, yang utamanya meningkatkan penjualan.

1.6.3 Regulasi Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan

Menunjuk Undang Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-undang

(38)

Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sebagai berikut :

a. BPJS Ketenagakerjaan akan beroperasi penuh terhitung 1 Juli 2015 dan ketentuan manfaat pada Undang - Undang nomor 3 tahun 1992 dinyatakan tidak berlaku lagi.

b. Penyelenggara program BPJS Ketenagakerjaan sejak beroperasi penuh per 1 Juli 2015 akan mengalami perubahan antara lain sebagai berikut :

No Program UU No.3/1992

(sebelum operasi penuh)

UU No.40/2004 (operasi penuh) 1. Jaminan Kecelaka an Kerja (JKK) a. Manfaat menggunakan palfon Rp 20.000.000 b. Tidak ada kadaluarsa

klaim

c. Pelayanan dukun patah tulang/ pengobatan alternatif ditanggung

a. Manfaat diberikan dalam bentuk pelayanan sesuai indikasi medis

b. Terdapat masa kadaluarsa klaim 2 tahun

c. Pelayanan dukun patah tulang/ pengobatan alternatif tidak ditanggung.

d. Pelayanan Return to work e. Beasiswa bagi anak peserta yang mengalami cacat total atau meninggal dunia sebesar Rp 12 juta dan hanya untuk 1 orang anak.

2 Jaminan Hari Tua (JHT)

Sampai dengan pengajuan yang diterima 30 juni 2015:

a. Pengambilan sebelum pension criteria kepersertaan 5 tahun dan masa tunggu 1 bulan

b. Pengambilan menjadi PNS/TNI/Polri

c. JHT jatuh tempo 55 tahun

Per 1 Juli 2015 pengambilan JHT bisa dilakukan setelah masa kepesertaan 10 tahun dengan ketentuan :

a. Pengambilan JHT maksimal 10% untuk persiapan hari tua.

b. Pengambilan JHT maksimal 30% untuk pembiayaan perumahan c. Pencairan sesuai butir (1)

dan (2) hanya dapat dipilih salah satuanya. d. Pengambilan seluruh

(39)

dilakukan setelah usia 56 tahun, meninggal dunia atau cacat total tetap e. JHT jatuh tempo 56

tahun 3 Jaminan

Pensiun (JP)

a. Diberikan dalam bentuk manfaat pasti apabila memenuhi persyaratan minimal masa iuran 15 tahun dibayarkan secara berkala

b. Apabila masa iuran kurang dari 15 tahun maka dibayarkan sekaligus

c. Jenis manfaat pensiun terdiri dari

a) Manfaat pensiun hari tua

b) Manfaat pensiun cacat

c) Manfaat pensiun janda/duda

d) Manfaat pensiun anak e) Manfaat pensiun orang tua. 4 Jaminan kematian (JKM) a. Manfaat JKM tetap diberikan kepada tenaga kerja yang meninggal setelah nonaktif paling lama 6 bulan.

a. Tidak terdapat masa perlindungan 6 bulan b. Total manfaat Rp.

24.000.000

c. Beasiswa bagi anak peserta dengan masa iur

(40)

b. Total manfaat Rp 21.000.000

minimal 5 tahun sebesar Rp. 12.000.000 dan hanya berlaku untuk 1 orang anak.

Kemudian September 2015 berlaku peraturan baru tentang pengambilan dana Jaminan Hari Tua antara lain tata cara pengambilan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2015 yaitu tentang Penyelenggaraan Jaminan Hari Tua yang merupakan revisi dari Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2015 yang dilandasi dengan UU No 40/2004. Dalam revisi tersebut, para pekerja yang terkena PHK atau berhenti bisa mencairkan JHT satu bulan setelah mereka terkena PHK atau berhenti bekerja. Revisi peraturan yang dikeluarkan Pemerintah juga berpengaruh pada semua program diantaranya Peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun dan tata cara pengambilan serta aturannya. Kemudian Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.

1.7 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Kualitatif adalah metodologi yang menekankan pada aspek secara mendalam yaitu pengumpulan data melalui perusahaan terkait, yaitu BPJS Ketenagakerjaan ditambah juga dengan melakukan survei pendataan kepada peserta serta ke perusahaan selaku badan usaha yang telah memberikan lahan usaha bagi pekerja. Ada pula metode-metode lain yang dilakukan, antara lain :

1.7.1 Metodologi Pengumpulan Data

Adapun penjelasan mengenai metode pengumpulan data adalah sebagai berikut :

(41)

1) Pengamatan ( observasi )

Pengamatan dilakukan dengan berbagai macam cara diantaranya melakukan pengamatan informasi terhadap media cetak maupun media elektronik yang membahas tentang pentingnya perlindungan sosial yang didapat tenagakerja dari perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.

2) Wawancara

Data primer diperoleh dari sumber pertama baik secara individu ataukelompok, contohnya melalui wawancara dan pengumpulan data yang dilakukan di kantor Semarang Majapahitdengan bidang terkait yang sesuai kompetensi bidangnya serta dari peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Wawancara dengan narasumber dengan tanpa dibatasi hal-hal yang berkaitan dengan permaslahan, seperti profil perusahaan, visi misi dan aspek lainnya. Selain itu hal terkait produk dan sistem pemasarannya.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui sumber tertulis berisi buku yang berkaitan dengan periklanan, azas marketing, manajemen strategis. Kemudian didapat pula dari buku pedoman tentang Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan, UUD tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, dan dari situs resmi

www.bpjsketenagakerjaan.go.id

1.7.2 Metode Analisis Data Analisi SWOT

a. Pengertian Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah metode perancangan strategis yang digunakanuntuk mengevaluasi kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), peluang(Opportunities), dan ancaman (Threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini

(42)

melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500. Menurut Freddy Rangkuti (2005), SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pelayanan. Analisis ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal.

(43)

1.7.3 Bagan Alir Penelitian

Gambar 1.9. Skema Perancangan (sumber : dokumentasi penulis)

Perancangan Iklan Komersial Untuk Menarik Minat Kepesertaan Bpjs Ketenagakerjaan Di Wilayah Cabang Semarang Majapahit

(44)

1.7.4 Sistematika Penelitian dan Perancangan

Sistematika penelitian Iklan Layanan Masyarakat ini dibuat dengan memaparkan alur penelitian, mulai dari pemaparan masalah, analisis, hingga eksekusi solusi. Berikut adalah uraian dalam masing-masing materi.

a. BAB I. (Pendahuluan)

Berisi latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan tinjauan pustaka.

b. BAB II. (Identifikasi Data dan Analisis Masalah)

Berisi data perusahaan (nama perusahaan, lokasi perusahaan, komitmen perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan),data produk (jenis produk, spesifikasi produk, potensi produk, harga produk, dan product positioning), data pemasaran yang berisi segala kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan, data kompetitor, serta menguraikan analisa terhadap produk.

c. BAB III. (Konsep Perancangan)

Menguraikan analisa mengenai jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.

d. BAB IV. (Visualisasi)

Menguraikan tentang konsep iklan komersial, konsep kreatif serta mediaplanning yang akan digunakan untuk beriklan, dan juga perhitunganbiaya media.

e. BAB V. (Penutup)

Menguraikan penjaringan ide visual (sketsa kasar), proses pengembangan ide visual, penentuan konstanta dan variabel, pengarahan visual, pengarahan visual, final desain, dan aplikasi media.

f. Daftar Pustaka g. Lampiran

(45)

BAB II

IDENTIFIKASI DATA DAN ANALISA MASALAH

2.1 Data Jaminan Sosial

2.1.1 Latar Belakang Jaminan Sosial

Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, membuat PT Jamsostek (Persero) bertranformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Transformasi tersebut meliputi perubahan sifat, organ, dan prinsip pengelolaan, atau dengan kata lain berkaitan dengan perubahan stuktur dan budaya organisasi. Kemudian 4 (Empat) program yang selama ini diselenggarakan oleh PT Jamsostek (Persero) yakni Program Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan program Jaminan Kematian (JKM) mengalami sedikit perubahan dengan amanat UU No. 24/2011 yang menyebutkan, program Jaminan Kesehatan yang ada BPJS Ketenagakerjaan nantinya akan bertukar guling dengan program Pensiun dan beralihnya program tersebut ke BPJS Kesehatan. Program jaminan sosial dikelompokkan berdasarkan golongan pekerjaan, yaitu pekerja swasta dan PNS lalu disinilah letak dasar perbedaan antara BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Namun, keduanya sama-sama dilahirkan melalui UU tentang BPJS. Hanya saja, BPJS Kesehatan sudah beroperasi terlebih dahulu, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan bertransformasi dari Jamsostek dengan ditandai satu program dari Pemerintah, yakni Jaminan Pensiun (JP) yang beroperasi penuh 1 Juli 2015

Bagi BPJS Ketenagakerjaan itu sendiri, program baru yakni program pensiun memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan jaminan kesehatan maupun jaminan yang lain yang selama ini dikelola oleh PT Jamsostek (Persero). Empat program tersebut merupakan salah satu tindakan tegas agar perusahaan lebih peduli terhadap karyawan.

(46)

Semua pekerja di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, jika sektor formal perusahaanlah yang harus mendaftarkan pegawai mereka untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dan juga menanggung sejumlah iuran sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kemudian di sektor non formal peserta membayarkan iuran kepesertaan sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK). Perlindungan bagi warga negara asing (WNA) yang bekerja di Indonesia lebih dari enam bulan.

Perusahaan berbadan hukum publik ini memiliki 11 Kantor Wilayah dan 121 Kantor Cabang dan 153 Kantor Cabang Pembantu di setiap Kabupaten di seluruh Indonesia. Sebagai sumber penelitian penulis mengambil informasi dari kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit. Data yang ditulis didapat dari hasil wawancara, buku pedoman, observasi, dan dari situs resmi

www.bpjsketenagakerjaan.go.id kemudian untuk narasumber dalam

mengumpulkan informasi dibantu oleh Bapak Udi Lungguh selaku kepala bidang SDM Semarang Majapahit dan Bapak Budi Santoso selaku kepala bidang pemasaran Semarang Majapahit.

2.1.2 Nama Program

Sejak tanggal 1 Juli 2015 BPJS Ketenagakerjaan telah beroperasi penuh sehingga memiliki 4 program, antara lain:

a. Program Jaminan Hari Tua (JHT)

Program Jaminan Sosial merupakan program perlindungan yang bersifat dasar bagi tenaga kerja yang bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian terhadap risiko-risiko sosial ekonomi. Kemudian dengan Hasil pengembangan JHT paling lebih dari bunga deposito counter rate bank pemerintah.

b. Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

Kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja merupakan risiko yang harus dihadapi oleh tenaga kerja dalam melaksanakan

(47)

pekerjaannya dan mengalami cedera baik saat berangkat, pulang, atau saat melaksanakan pekerjaan.

c. Program Jaminan Kematian (JKM)

Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program BPJS Ketenagakerjaan yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja.

d. Program Jaminan Pensiun

Jaminan pensiun bertujuan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak bagi peserta atau ahli warisnya dengan memberikan penghasilan setelah peserta memasuki usia pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia setiap bulannya.

2.1.3 Lokasi Penelitian

Berdasarkan sumber informasi lokasi kantor BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit data alamatnya adalah :

Kantor Cabang : BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit Alamat :Jl. Brigjend Sudiarto No. 4 Plamongansari Majapahit

Telepon : 024 – 76747997

Fax : 024 – 76746682

Gambar 2.1 : Denah lokasi Kantor BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit Sumber : google map

(48)

2.1.4 Komitmen Manajemen Perusahaan

a. Visi :

Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kebanggaan Bangsa, yang Amanah, Bertata kelola Baik serta Unggul dalam Operasional dan Pelayanan.

b. Misi :

Sebagai badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang memenuhi perlindungan dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi :

Melalui Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen untuk:

1. Melindungi dan Mensejahterakan seluruh pekerja dan keluarganya.

2. Meningkatkan produktivitas dan daya saing pekerja.

3. Mendukung pembangunan dan kemandirian perekonomian nasional.

Filosofi Badan Penyelenggara Jamian Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan adalah dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri untuk mengatasi risiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak tergantung orang lain dalam membiayai perawatan pada waktu sakit, kehidupan dihari tua maupun keluarganya bila meninggal dunia. Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh sebagai hak dan bukan dari belas kasihan orang lain. Agar pembiayaan dan manfaatnya optimal, pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan dilakukan secara gotong royong, dimana yang muda membantu yang tua, yang sehat membantu yang sakit dan yang berpenghasilan tinggi membantu yang berpenghasilan rendah.

(49)

c. Motto Perusahaan

Menjadi Jembatan Menuju Kesejahteraan Pekerja d. Nilai BPJS Ketenagakerjaan (ETHIKA)

1) Iman 2) Ekselen 3) Teladan 4) Harmoni 5) Integritas 6) Kepedulian 7) Antusias

2.1.5 Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit

Tabel 2.2. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Sumber : Dokumentasi Perusahaan

(50)

2.1.6 Jenis Jaminan Sosial

Tenaga kerja belum tentu pekerja. Pekerja sudah pasti tenaga kerja dan berdasarkan jenis usaha pekerja terbagi menjadi 2 sektor antara lain :

a. Formal

Penerima upah peserta penerima upah adalah pekerja pada perusahaan, orang perseorangan dan orang asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan. Kemudian untuk iuran bebarapa program di bayarkan oleh pemberi kerja atau selaku pemilik usaha yang di bayarkan secara kolektif setiap bulannya. Berikut syarat (berkas) Peserta BPJS Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja :

1) Pas Foto berwarna karyawan ukuran 2×3 2) Fotokopi KTP masing-masing karyawan, 3) Fotokopi KK karyawan yang akan di daftar, 4) Fotokopi & asli SIUP

5) Fotokopi & asli NPWP

6) Fotokopi & asli Akta Perdagangan Perusahaan 7) Mengisikan form pendaftaran perusahaan 8) Mengisikan form pendafaran tenaga kerja b. Informal

1) Bukan Penerima Upah (BPU)

Pekerja pada Sektor Usaha Ekonomi Informal melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja (TK LHK) pada konsep jaminan sosial yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) disebut sebagai Bukan Penerima Upah (BPU) dimana pekerja ini memperoleh penghasilan dari kegiatan atau usahanya sendiri.

TK LHK pada umumnya melakukan usaha-usaha pada ekonomi informal dengan ciri-ciri antara lain :

(51)

b) Menggunakan teknologi sederhana/ rendah

c) Tingkat produktivitas dan penghasilan relatif rendah d) Tempat usaha tidak tetap

e) Mobilitas tenaga kerja sangat tinggi f) Kelangsungan usaha tidak terjamin g) Jam kerja tidak teratur

Syarat menjadi peserta bukan penerima upah (BPU) yang berada diluar hubungan kerja antara lain :

a) Mempunyai NIK (Nomor Induk Kependudukan) b) Mengisi formulir F1 BPU untuk pendaftaran baru c) Fotokopi KK

d) Fotokopi KTP e) Pas Foto berwarna

f) Menghubungi Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat, Wadah, atau Mitra/Payment Point(Aggregator/Perbankan)yang bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Dengan perincian iuran di bawah ini :

Tabel 2.1 : Tabel perhitungan Bukan Penerima Upah Sumber : Dokumentasi Perusahaan

2) Jasa Kontruksi ( layanan Jasa )

Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan konstruksi baik secara borongan, harian lepas atau perjanjian kerja waktu tertentu. Pemberi kerja selain penyelenggara negara pada skala

(52)

usaha besar, menengah, kecil dan mikro wajib mendaftarkan Pekerjaannya dalam program JKK dan JKM sesuai kepesertaan maksimal 1 minggu saat memulai pekerjaan. Dengan perincian iuran di bawah ini :

Tabel 2.2 : Tabel perhitungan Jasa Konstruksi Sumber : Dokumentasi Perusahaan 2.1.7 Spesifikasi Program dan Teknis

Setiap Pemberi Kerja selain penyelenggara negara wajib mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya sebagai Peserta kepada BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan berikut spesifikasi disetiap programnya :

a. Jaminan Hari Tua

Manfaat JHT adalah berupa uang tunai yang besarnya merupakan nilai akumulasi iuran ditambah hasil pengembangannya sebesar rata-rata bunga deposito bank, yang dibayarkan secara sekaligus apabila :

1) Peserta mencapai usia 56 tahun dan berhenti bekerja. 2) Meninggal dunia.

3) Cacat total tetap.

4) Peserta yang berhenti bekerja karena mengundurkan diri, terkena PHK dan sedang tidak aktif bekerja.

(53)

5) Peserta yang meninggalkan wilayah Indonesia untuk selamanya.

Sebelum mencapai usia 56 tahun JHT dapat diambil sebagian jika mencapai kepesertaan 10 tahun dan pengambilan sebagian tersebut hanya dapat dilakukan sekali selama menjadi pesertadengan ketentuan sebagai berikut:

a) Diambil max 10 % dari total saldo sebagai persiapan usia pensiun

b) Diambil max 30% dari total saldo untuk uang perumahan b. Jaminan Kecelakaan Kerja

Perusahaan harus tertib melaporkan kejadian kecelakaan kepada BPJS Ketenagakerjaan selambatnya 2 kali 24 jam setelah kejadian kecelakaan. Pelayanan kesehatan diberikan tanpa batasan plafon sepanjang sesuai kebutuhan medis melalui fasilitas kesehatan trauma center atau klaim reimbursement. Manfaat yang diberikan antara lain :

1) Penggantian biaya angkut peserta yang mengalami kecelakaan kerja. Angkutan darat maksimal Rp. 1.000.000, Angkutan laut maksimal Rp. 1.500.000, Angkutan udara maksimal Rp. 2.500.000

2) Santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB), dengan perincian penggantian, 6 bulan pertama sebesar 100% dari upah, 6 bulan kedua sebesar 75% dari upah, 6 bulan ketiga dan seterusnya sebesar 50% dari upah.

3) Santunan Kecacatan diberikan jika terjadi Cacat Sebagian Anatomis, Cacat Sebagian, dan Cacat Total Tetap dengan perhitungan sesuai tabel pedoman dikalikan dengan upah. 4) Santunan kematian

a) Santunan Kematian sebesar = 60 % x 80 x upah sebulan b) Biaya Pemakaman Rp. 3.000.000 dan

(54)

c) Santunan berkala selama 24 bulan yang dapat dibayar sekaligus yaitu24 x Rp. 200.000 = Rp. 4.800.000

5) Program Kembali Bekerja (Return to Work) pendampingan peserta yang mengalami kecelakaan kerja mulai dari masuk perawatan di rumah sakit sampai dapat kembali bekerja.

6) Beasiswa pendidikan anak peserta yang meninggal dunia atau mengalami cacat total sebesar Rp. 12.000.000 untuk setiap peserta.

c. Jaminan Kematian

Manfaat Jaminan Kematian diberikan ahli waris peserta, apabila peserta meninggal dunia dalam masa aktif sebesar Rp. 24.000.000 yang terdiri dari :

1) Santunan sekaligus Rp. 16.200.000

2) Santunan berkala 24 x Rp. 200.000 = Rp. 4.800.000 3) Biaya pemakaman Rp. 3.000.000

4) Beasiswa pendidikan anak yang telah memiliki masa iuran paling singkat 5 tahun sebanyak Rp. 12.000.000

d. Jaminan Pensiun

Untuk tahun 2015 batas paling tinggi upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan ditetapkan sebesar Rp. 7 Juta dengan masa usia pensiun 56 tahun. Manfaat Jaminan Pensiun :

1) Manfaat Pensiun Hari Tua (MPHT) : memenuhi masa iuran minimum 15 tahun saat memasuki usia pensiun sampai dengan meninggal dunia.

2) Manfaat Pensiun Cacat (MPC) : menyebabkan cacat total tetap terjadi paling sedikit 1 bulan menjadi peserta.

3) Manfaat Pensiun Janda/Duda (MPJD) : diberikan kepada ahli waris sampai dengan meninggal dunia atau menikah lagi.

4) Manfaat Pensiun Anak (MPA) : diberikan kepada anak yang menjadi ahli waris peserta mencapai usia 23 tahun, bekerja, atau menikah.

(55)

5) Manfaat Pensiun Orang Tua (MPOT) : diberikan kepada orang tua yang menjadi ahli waris peserta lajang.

6) Manfaat Lumpsum : tidak berhak atas manfaat pensiun bulanan, akan tetapi berhak mendapatkan manfaat berupa akumulasi iurannya ditambah hasil pengembangannya.

2.1.8 Iuran Program

a. Jaminan Hari Tua

Besar Iuran 5,7% dari upah sebulan yang terdiri atas upah pokok & tunjangan tetap kemudian untuk 2% dari upah pekerja dan 3,7% pemberi kerja bagi peserta penerima upah. Kemudian bagi bukan penerima upah didasarkan pada besaran upah nominal tertentu yang ditetapkan di daftar BPU sesuai penghasilan peserta.

b. Jaminan Kecelakaan Kerja

Iuran JKK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), dikelompokkan dalam 5 (lima) kelompok tingkat risiko lingkungan kerja Iuran JKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dibayar oleh Pemberi Kerja selain penyelenggara negara, meliputi: 1) Tingkat risiko sangat rendah = 0,24% dari Upah sebulan;

2) Tingkat risiko rendah = 0,54% dari Upah sebulan; 3) Tingkat risiko sedang = 0,89% dari Upah sebulan; 4) Tingkat risiko tinggi = 1,27% dari Upah sebulan; dan 5) Tingkat risiko sangat tinggi = 1,74% dari Upah sebulan. c. Jaminan Kematian

Iuran JKM sebesar 0,30% dari upah yang dilaporkan dengan minimal UMK dan wajib dibayarkan oleh pemberi kerja, bagi peserta bukan penerima upah sebesar Rp. 6.800 setiap bulan.

d. Jaminan Pensiun

Iuran program jaminan pensiun dihitung sebesar 3% dari upah setiap bulan yang terdiri dari :

1) 2% iuran pemberi kerja dan 2) 1% iuran pekerja

Gambar

Tabel 1.1 Pemasaran
Gambar 1.9. Skema Perancangan  (sumber : dokumentasi penulis)
Gambar 2.1 : Denah lokasi Kantor BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit  Sumber : google map
Tabel 2.2. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan  Sumber : Dokumentasi Perusahaan
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait