• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.6 Tinjauan Teoritis

1.6.2 Teori Pemasaran

a. Tinjauan Pustaka Terkait Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan perekonimian yang membantu dalam penciptaan nilai ekonomi. Selain pemasaran ada

JUDUL UTAMA JUDUL UTAMA

Diagonal non-align Diagonal align Gambar 1.7 Format Layout Radial

(Sumber : Hendratman,2006:87)

JUDUL UTAMA

JUDUL UTAMA

PosisiAcak Posisi, Ukuran&OrientasiAcak Gambar 1.8 Format Acak/Scatter

faktor lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi, yaitu produksi dan konsumsi. Untuk lebih mudah memahami pemasaran, maka diberikan gambaran suatu pemasaran berupa tabel sebagai berikut :

PEMASARAN

Menyatakan Pertukaran

Terdiri Atas Kegiatan-Kegiatan Menggunakan Barang, Jasa, Ide, Orang

Tabel 1.1 Pemasaran

Sumber: Azas-Azas Marketing (1999)

Selain gambaran dari tabel tersebut diatas, ada juga pengertian-pengertian pemasaran menurut beberapa ahli. Berikut penuturan tentang pemasaran menurut para ahli:

1) Menurut Philip Kotler pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran.

2) Menurut Kotler dan Armstrong (2001:13) pelaku dan kekuatan dalam lingkungan pemasaran mempengaruhi kemampuan manajemen dalam mengembangkan dan memelihara keberhasilan hubungan dengan pasar sasarannya.

3) Menurut William J. Stanton Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dari beberapa pengertian tentang pemasaran tersebut diatas, penulis menyampaikan bahwa semua paparan tersebut memang benar, namun penulis lebih memiliki kecenderungan bahwa

pemasaran diluar kegiatan promosi dan masalah harga, merupakan kegiatan perpindahan barang atau jasa dari produsen ke konsumen.

b. Tinjauan Pustaka Terkait Periklanan

1) Pengertian iklan

Iklan adalah kegiatan memberitahukan atau menginformasikan suatu hal, barang, atau jasa melalui media massa baik online maupun offline. Media yang digunakan, antara lain televisi, radio, koran, majalah, internet, hp, poster, pamflet, brosur, spanduk dan sebagainya. Sedangkan pengertian iklan menurut para ahli adalah sebagai berikut :

a) Menurut Courtland L. Bovee

Iklan adalah komunikasi nonpersonal informasi biasanya dibayar dan biasanya persuasif di alam tentang produk, jasa atau ide oleh sponsor diidentifikasi melalui berbagai media.” (Bovee, 1992, hal 7).

b) Pengertian Iklan Menurut : Kotler (2002:658), periklanan didefinisikan sebagai bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.

c) Pengertian Iklan Menurut Rhenald Kasali (1992:21), secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh suatu masyarakat lewat suatu media.

d) Pengertian Iklan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : “berita atau pesan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.” Kesimpulan pegertian iklan menurut para ahli adalah bentuk komunikasi nonpersonal melalui suatu media dengan pembayaran tertentu dalam upaya untuk membujuk khalayak ramai agar tertarik pada produk dan jasa.

a) Fungsi iklan menurut Ibrahim dalam Rina (2008) dibagi menjadi dua sisi, yaitu fungsi nyata dan fungsi tersembunyi. Iklan yang mempunyai fungsi nyata adalah sebagai berikut: a. Untuk menginfomasikan suatu produk kepada publik. b. Untuk menarik perhatian konsumen terhadap produk. c. Untuk memotivasi konsumen agar melakukan tindakan

dan melakukan sesuatu. d. Untuk menstimulus pasar.

e. Untuk mendukung komunitas bisnis.

f. Untuk membangun dan memelihara hubungan antara produsen dengan konsumen.

b) Menurut Liliweri (2008), iklan yang mempunyai fungsi tersembunyi sebagai berikut:

a. Memanfaatkan jasa non personal, iklan memindahkan informasi tidak melalui manusia, individu atau kelompok, melainkan melalui media bukan manusia. b. Memanfaatkan media massa, karena iklan memindahkan

informasi melalui media massa, baik cetak maupun elektronik.

c. Membujuk individu atau kelompok agar mereka mengetahui informasi yang lengkap tentang produk dan jasa.

d. Sponsor, karena iklan di media massa dibayar oleh pihak tertentu yang disebut sponsor.

e. Mengubah sikap dan sasaran terhadap produk barang dan jasa.

3) Jenis iklan

Menurut Kuswandi (1996), jenis iklan di media massa digolongkan dalam dua bagian yaitu iklan komersil dan iklan layanan masyarakat.

a) Iklan Komersial adalah bentuk promosi suatu barang produksi atau jasa melalui media massa dalam bentuk tayangan gambar maupun bahasa yang diolah melalui film atau berita. Contoh dari jenis iklan adalah iklan makanan atau minuman.

b) Iklan layanan masyarakat adalah bentuk tayangan gambar baik drama, film, musik, maupun bahasa yang mengarahkan pemirsa atau khalayak sasaran agar berbuat atau bertindak seperti yang dianjurkan iklan tersebut. Contoh dari jenis iklan adalah Iklan Pencegahan HIV AIDS dan Iklan Global Warming.

4) Iklan Komersial

a) Sejarah dan Perkembangan Iklan Komersial

Iklan awalnya ada di Indonesia merupakan warisan dari pemerintah Belanda Sejarah periklanan di Indonesia sama tuanya dengan sejarah press. Mengenai istilah iklan sendiri idenya muncul dari Soedardjo Cokrosisworo (1951), Istilah iklan yang kita pakai saat ini adalah diambil dari istilah belanda yaitu advertentie, bahasa inggrisnya advertising. Iklan mulai diperkenalkan di Indonesia oleh Jan Pieterzoen Coen pendiri Batavia dan Gubernur jenderal Belanda tahun 1619-1629. J P Coen menulis surat dengan judul Memorie de Nouvelles, yang merupakan refleksi naluri bersaing rempah-rempah antara Belanda dengan Portugis di Ambon apa yang ditulis oleh JP Coen dimuat surat kabar pertama di Hindia Belanda tahun 1744 yaitu Batavia Nouvelles. Koran pada saat itu semua ditulis dengan tangan. Pada tahun 1855, Surat kabar kedua terbit di Surakarta, berbahasa jawa dengan nama “BROMARTANI”.

Di Indonesia penyiaran iklan-iklan komersial melalui radio baru dimulai pada tahun 1968 yang disiarkan lewat

Radio Republik Indonesia sampai awal tahun 1970-an, pesan-pesan iklan cenderung panjang-panjang dan mendominasi teks iklan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan banyak produk yang masih belum dikenal. Barulah diakhir tahun 1970-an presentasi iklan Indonesia mulai berkembang seiring dengan perkembangan media dan teknologi. Naskah atau copy iklan dan juga visualisasi mulai dipikirkan dengan baik. Pada periode ini mulai muncul dan berkembang simbolisasi dan personifikasi mendominasi presentasi Iklan di Indonesia. Pada tahun 1980-an, iklan Indonesia tidak lagi hanya menerapkan pendekatan demografis dalam mendekati audiens. Ditahun 1990-an, simbolisasi dan pencitraan semakin mendominasi teks iklan, didukung oleh perkembangan media maupun teknologi dalam menciptakan kreatif iklan. Bahasa gambar atau visiualisasi dalam era ini mendominasi teks iklan. Perkembangan iklan di Indonesia banyak didukung kemudian oleh berdirinya stasiun televisi swasta dan juga dengan SK MENPEN no. 111/90 yang mengharuskan iklan-iklan yang ditayangkan di televisi adalah iklan-iklan yang diproduksi di dalam negeri dan oleh orang Indonesia dunia periklanan di Indonesia semakin ramai dengan upaya untuk menampilkan gaya periklanan yang khas Indonesia. Peraturan Pemerintah no.25 tahun 2007 tentang.

Penggunaan Sumber Daya Dalam Negeri untuk Produk Iklan yang Disiarkan Melalui Lembaga Penyiaran.

Perkembangan industri periklanan dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi seiring dengan dinamika pertumbuhan ekonomi di Indonesia namun dari data yang ada menunjukkan perkembangan kearah yang positif. Pengembangan iklan dengan gaya khas indonesia pun terus

dilakukan seiring dengan berkembangnya industri periklanan. Gaya khas iklan Indonesia ini dibagun melalui tiga hal yaitu fisik, karakter dan gaya atau style. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya biro-biro iklan dunia yang ikut bermain di Indonesia dengan menggarap produk-produk multinasional.

b) Pengertian iklan komesial

Berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia komersial adalah niaga atau perdagangan dengan kata lain sesuatu hal untuk diperdagangan kadang hingga mengorbankan nilai-nilai social, budaya, dsb. Iklan komersial ini bisa dibagi lagi menjadi 3 yaitu :

a. Iklan konsumen : dimaksudkan untuk mencari keuntungan bisnis, di mana pesan atau isinya iklan ditujukan kepada konsumen akhir, yaitu yang memakai terakhir suatu produk.

b. Iklan bisnis : iklan yang disampaikan dengan maksud mencari keuntungan ekonomi, sasaran pesan yang dituju yaitu lembaga yang akan mengolah/menjual produk yang sudah diiklankan kepada konsumen akhir.

c. Iklan professional : iklan yang disampaikan dengan maksud mencari keuntungan bisnis di mana khalayak sasarannya yaitu segmen khusus (para professional). Kesimpulan Iklan komersial adalah iklan yang memiliki tujuan untuk mencari keuntungan ekonomi baik dari manfaat suatu barang ataupun jasa, yang utamanya meningkatkan penjualan.

1.6.3 Regulasi Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan

Menunjuk Undang Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sebagai berikut :

a. BPJS Ketenagakerjaan akan beroperasi penuh terhitung 1 Juli 2015 dan ketentuan manfaat pada Undang - Undang nomor 3 tahun 1992 dinyatakan tidak berlaku lagi.

b. Penyelenggara program BPJS Ketenagakerjaan sejak beroperasi penuh per 1 Juli 2015 akan mengalami perubahan antara lain sebagai berikut :

No Program UU No.3/1992

(sebelum operasi penuh)

UU No.40/2004 (operasi penuh) 1. Jaminan Kecelaka an Kerja (JKK) a. Manfaat menggunakan palfon Rp 20.000.000 b. Tidak ada kadaluarsa

klaim

c. Pelayanan dukun patah tulang/ pengobatan alternatif ditanggung

a. Manfaat diberikan dalam bentuk pelayanan sesuai indikasi medis

b. Terdapat masa kadaluarsa klaim 2 tahun

c. Pelayanan dukun patah tulang/ pengobatan alternatif tidak ditanggung.

d. Pelayanan Return to work e. Beasiswa bagi anak peserta yang mengalami cacat total atau meninggal dunia sebesar Rp 12 juta dan hanya untuk 1 orang anak.

2 Jaminan Hari Tua (JHT)

Sampai dengan pengajuan yang diterima 30 juni 2015:

a. Pengambilan sebelum pension criteria kepersertaan 5 tahun dan masa tunggu 1 bulan

b. Pengambilan menjadi PNS/TNI/Polri

c. JHT jatuh tempo 55 tahun

Per 1 Juli 2015 pengambilan JHT bisa dilakukan setelah masa kepesertaan 10 tahun dengan ketentuan :

a. Pengambilan JHT maksimal 10% untuk persiapan hari tua.

b. Pengambilan JHT maksimal 30% untuk pembiayaan perumahan c. Pencairan sesuai butir (1)

dan (2) hanya dapat dipilih salah satuanya. d. Pengambilan seluruh

dilakukan setelah usia 56 tahun, meninggal dunia atau cacat total tetap e. JHT jatuh tempo 56

tahun 3 Jaminan

Pensiun (JP)

a. Diberikan dalam bentuk manfaat pasti apabila memenuhi persyaratan minimal masa iuran 15 tahun dibayarkan secara berkala

b. Apabila masa iuran kurang dari 15 tahun maka dibayarkan sekaligus

c. Jenis manfaat pensiun terdiri dari

a) Manfaat pensiun hari tua

b) Manfaat pensiun cacat

c) Manfaat pensiun janda/duda

d) Manfaat pensiun anak e) Manfaat pensiun orang tua. 4 Jaminan kematian (JKM) a. Manfaat JKM tetap diberikan kepada tenaga kerja yang meninggal setelah nonaktif paling lama 6 bulan.

a. Tidak terdapat masa perlindungan 6 bulan b. Total manfaat Rp.

24.000.000

c. Beasiswa bagi anak peserta dengan masa iur

b. Total manfaat Rp 21.000.000

minimal 5 tahun sebesar Rp. 12.000.000 dan hanya berlaku untuk 1 orang anak.

Kemudian September 2015 berlaku peraturan baru tentang pengambilan dana Jaminan Hari Tua antara lain tata cara pengambilan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2015 yaitu tentang Penyelenggaraan Jaminan Hari Tua yang merupakan revisi dari Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2015 yang dilandasi dengan UU No 40/2004. Dalam revisi tersebut, para pekerja yang terkena PHK atau berhenti bisa mencairkan JHT satu bulan setelah mereka terkena PHK atau berhenti bekerja. Revisi peraturan yang dikeluarkan Pemerintah juga berpengaruh pada semua program diantaranya Peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun dan tata cara pengambilan serta aturannya. Kemudian Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.

Dokumen terkait