BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPengadaan barang dan jasa pemerintah merupakan aktivitas yang sangat penting dalam mewujudkan pembangunan.Dilihat dari berbagai perspektif,kemajuan indonesia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas tersebut.
Dibidang perekonomian,pembangunan sarana dan prasarana penunjang pertumbuhan
perekonomian dapat terlihat dari penyediaan fasilitas
jalan,jembatan,infrastruktur,telekomunikasi dan lain lain.Dibidang sosial ,pengadaan barnag dan jasa publik untuk peningkatan fasilitas kesehatan,pendidikan,dan pengentasan kemiskinan juga membantu mengatasi sebagian masalah sosial
1.2 Rumusan Masalah
1.Bagaimana pengadaan barang dan jasa publik di Indonesia ?
1.3 Tujuan
1.Memahami teori barang dan jasa publik.
2.Mengetahui system pengadaan barang dan jasa sektor publik. 3.Mengetahui siklus pengadaan barang dan jasa sektor publik. 4.Mengetahui teknik pengadaan barang dan jasa.
BAB II
ISI
1. Teori Barang dan Jasa Publik
1.1 Sifat dan lingkup pengadaan barang dan jasa publik
Pengadaan barang dan jasa publik adalah perolehan barang,jasa dan pekerjaan publik dalam cara dan waktu tertentu yang menghasilkan nilai terbaik bagi pemerintah serta masyarakat.
Pengadaan barang dan jasa publik merupakan hakikat dari tugas organisasi sektor publik.Proporsi uatama pengeluaran publik pada setiap level organisasi sektor publik adalah pengadaan barang dan jasa serta aktivitas konstruksi.Sebagai contoh,dari besaran pengeluaran pengeluarannya dapat diperlihatkan bahwa sekitar 20% dari pengeluaran pemerintah pusat ditujukan untuk pengadaan barang dan jasa,serta lebih dari 50% pengeluaran publik negara-negara berkembang digunakan untuk pengadaan barang dan jasa,termasuk kontak konstruksi.Cakupan kontrak serta pembelian barang dan jasa tersebut sangat beragam mulai dari sistem persenjataan,hingga industri pabrik-pabrik besar untuk bahan mentah,pangan,kertas,pakaian,dan pelayanan penjagaan.
Pengadaan barang dan jasa publik dapat dilakukan secara sentralisasi dan desentralisasi pada derajat yang berbeda, ini semua diatur oleh bagian pengadaan atau unit kerja berssangkutan yang bekerja di bawah kebijakan,pedoman,dan pandangan entitas pengadaan barang dan jasa di organisasi sektor publik.
Dalam pengadaan barang dan jasa,terdapat perbedaan mendasar antara proses pengadaan barang dan jasa di pemerintah dan di perusahaan swasta.Perusahaan swasta kurang menekankan persaingan penawaran secara formal ,prosedur yang didokumentasikan,dan mendesak konflik kepentingan yang terkait pemerintah.Manajer swasta lebih mengembangkan insentif dalam pembelian barang dengan harga yang tinggi,atau menyewa kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas yang tinggi dan harga yang kompetitif.Ukuran akuntabilitas terkait dengan hasil bukan proses,karena hasil pada sektor swasta lebih mudah diukur dengan referensi dampak terhadap laba perusahaan secara keseluruhan.
Pada organisai sektor publik,pimpinan bagian pengadaan harus mengikuti ketentuan prosedur yang kompetitif,dan aturan yang diberikan lebih mengutamakan keadilan serta kewajaran.Selain itu,apabila terjadi kesalahan atau pelanggaran dalam pengadaan barang dan jasa publik,dapat menimbulkan dampak politik yang meluas,termasuk ketakutan akan adanya kolusi dengan kontraktor dan aturan keuangan,dapat mencegah entitas publik mengembangkan hubungan jangka panjang,dan juga kadang kala pengadaan barang dan jasa publik sering kali digunakan sebagai alat bagi tujuan kebijakan publik,seperti membantu mengembangkan pertumbuhan industri kecil di daerah,kelompok perempuan,dll.Sedangkan perusahaan swasta lebih menyukai hubungan yang stabil dengan pemasok dan kontrak jangka panjang untuk memastikan serta mempermudah perencanaan bisnis.
1.2 Tujuan pengadaan barang dan jasa publik
Ekonomi
Kriteria ekonomi mengacu pada bagaimana memperoleh barang dan jasa dengan spesifikasi dasar waktu dan harga terendah,seperti dengan menghasilkan produk dengan biaya produksi yang rendah namun hasil produksi tetap efisien.
Subtitusi impor
Strategi pengadaan barang dan jasa organisai publik dapat mendorong pertumbuhan industri lokal dengan memberikan pilihan kepada pemasok lokal,atau membatasi pembelian pada perusahaan asing.
Pengembangan Persaingan
Persaingan dalam pengadaaan abrang dan jasa dodefinisikan sebagai kesempatan yang sama bagi pemasok yang memenuhi kualifikasi untuk bersaing dalm mencapai kontrak publik.Persaingan dan kejujuran dibutuhkan tidak hanya untuk memastikan manfaat outcome dalam harga dan kualitas,namun juga untuk memajukan akuntabilitas publik dalam setiap prosesnya.Peningkatan persaingan dalam pengadaan barang dan jasa publik merupakan tujuan dari organisasi sektor publik yang didukung organisai-organisai internasional.
Dimensi Penataan
Prinsip utama dalam good governance menyiratkan prinsip serta peraturan pengadaan barang dan jasa yang konsisten,kualifikasi kontraktor,penyerahan penawaran,dan manajemen kontrak.Informasi dan dokumentasu aturan ini harus tersedia secara luas,sementara aturan-aturannya harus diselenggarakan secara adil dan konsisten.
Perlindungan terhadap Kepentingan Masyarakat
Ada tidaknya pertanggungjawaban atas kebijakan pelayanan merupakan hal yang terpisah dari pemberian pelayanan itu sendiri.Organisasi sektor publik bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pelayanan tersebut dapat menjangkau masyarakat.
Perlindungan Lingkungan
Kebijakan pengadaan barang dan jasa publik oleh organisasi sektor publik harus didasarkan pada kebijakan yang sadar lingkungan,baik dari sisi pilihan produk,metode produksi ,pengemasan dan daur ulang.
1.3 Barang dan jasa publik Vs barang dan jasa swasta
Barang publik adalah barang kolektif yang harus dikuasai oleh organisasi sektor publik.sifatnya tidak ekslusif dan diperuntukkan bagi kepentingan seluruh warga dalam skala luas.Ada yang dapt dinikmati warga secara gratis seperti,udara bersih,air bersih,dan lingkungan yang aman.
Barang swata adalah barang khusus yang dimiliki oleh swata,bersifat ekslusif dan hanya bisa dinikmati oleh individu yang mampu membelinya,karena harganya disesuaikan dengan harga pasar,dan harus mendapat keuntungan sebesar-besarnya,seperti perumahan mewah,vila,hotel.
Penyedia layanan
Barang atau jasa yang dibiayai publik dapat dikontrakkan sektor swasta,misalnya penggunaan kontraktor swasta dalam pembangunan lapangan terbang,ataupun sebaliknya,namun sektor swasta mempunyai kecendrungan bekerja lebih efisien dan efektif ketimbang sektor publik,hal ini terjadi karena :
Sektor swasta memiliki flesibelitas dalam pengelolaan sumber daya sehingga perubahan permintaan pasar dapat ditanggapi
Persaingan pelayanan mendorong lebih baiknya mutu pelayanan dengan harga yang lebih murah bagi pelanggan
Perubahan kelembagaan
Salah satu penentu utama hubungan ini adalah sikap orang yang bekerja si sektor publik.Agar sebuah organisai sektor publik terbuka terhadap saran dari lembaga ynag mewakili konsumen,atau bersedia mempertimbangkan pengalihan ke sektor swasta,suatu perubahan persepsi atau paradigma baru diperlukan.
1.4 Standar Harga
Dalam rangka menyiapkan rancangan anggaran yang akan disahkan menjadi anggaran,organisasi sektor publik harus menjaring aspirasi masyarakat mengenai kebutuhan pelayanan yang berbentuk fisik (barang) maupun yang bersifat jasa.Rancangan anggaran pendapatan dan belanja pada dasarnya memuat rencana keuangan yang diperoleh dan digunakan sektor publik demi melaksanakan kewenangannya dalam penyelenggaraan kegiatan operasi organisai,serta pelayanan umum selama satu tahun anggaran.
Untuk menyusun anggaran pendapatan dan belanja,organisasi sektor publik membutuhkan standar harga sebagai acuan bagi unit kerja/dinas untuk mengukur aktifitas dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja.Penentuan standar harga dalam organisasi sektor publik ditujukan sebagai upaya mewujudkan tugas pengadaan barang dan jasa yang aman,sehat,serasi,serta selaras dengan lingkungannya melalui proses penyelenggaraan yang tertib dan dapat dipertanggungjawabkan,yang menuntut standardisasi baik berupa standar harga maupun administrasi.
Penerapan standar harga pada dasarnya dapat memberikan tujuan dan manfaat sebagai berikut :
Menghindari adanya belanja yang kurang efektif dalam upaya pencapaian kinerja
Terciptanya acuan standar harga yang normal mengenai barang dan jasa yang dapat dijadikan acuan bagi unit kerja yang ada di organisasi pemerintahan maupun organisasi sektor publik lainnya.
1.5 Kebijakan pengadaan barang dan jasa publik
Dalam pengadaan barang dan jasa,peraturan harus ditetapkan demi mengatur tata laksana pengadaan barang dan jasa.Seperti contoh,pemerintah indonesia telah menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Instansi Pemerintah sebagai penyempurnaan dari aturan dan prosedur sebelumnya,yakni Keppres 80 Tahun 2003.Hal ini dimaksudkan untuk mengukur pengguna barang/jasa dan pemasok barang/jasa sesuai tugas,fungsi,hak,dan kewajiban,serta peranan masing masing pihak dalam proses pengadaan barang/jasa,yang dibutuhkan pemerintah dalam jumlah yang cukup dengan kualitas dan harga yang dapat dipertanggungjawabkan dalam waktu serta tempat tertentu secara efektif dan efisien menurut ketentuan dan tata cara yang berlaku.
Keppres 61 Tahun 2004 telah mengatur dengan tegas dan jelas mengenai prosedur pengadaan barang/jasa,termasuk pembinaan dan pengawasannya.Peranan asosiasin dunia usaha yang telah mengenal dan memahami akan pentingnya manajemen usaha yang profesional perlu dioptimalkan.Asosiasi dunia usaha harus berpasrtisipasi secara aktif dan bertanggungjawab dalam pembangunan.
2. Sistem Pengadaan Barang dan Jasa Sektor Publik
Kerangka kerja hukum dan peraturan bagi pengadaan barang dan jasa
Kerangka kerja hukum bagi pengadaan barang dan jasa publik termasuk kewajiban internasional,perundang-undangan khusus pengadaan barang dan jasa,kontrak dan hukum perdagangan secara umum,serta hak paten dan hak cipta,hukum ketenagakerjaan,hukum sewa menyewa dan kesepakatan sewa-beli,arbitrasi,serta konsiliasi.
Banyak negara yang mengandalkan undang-undang kontrak umum untuk mengatur pengadaan barang dan jasa publik menerapkan aturan internal yang menentukan proses formal penawaran,evaluasi penawaran,penyerahan dan kesimpulan kontrak,serta pengelolaan kontrak.
Penggunaan kode model (model codes)
Pada tahun-tahun belakangan ini,penekanan ditempatkan pada penyeragaman kode pengadaan barang dan jasa dalam mengatur kerangka kerja dasar pengadaan barang dan jasa yang dilengkapi dengan aturan yang lebih rinci oleh organisasi sektor publik.
Manual dan prosedur
Manual pengadaan barang dan jasa publik terdiri dari manual kebijakan yang termasuk aturan pembelian dan prosedur administrasi,manual dan prosedur operasi praktek internal,manual vendor yang sering kali berbentuk booklet mengenai bagaimana melakukan kerjasama dengan organisasi sektor publik.
Kumpulan kebijakan atau aturan tentang pengadaan perlu didokumentasi oleh bagian pengadaaan abrang dan jasa atau unit kerja dibawahnya.Ada pun unsur utama sistem pengadaan barang dan jasa adalah :
Manual kualitas
Tujuan utama dari manual ini adalah untuk mendokumentasikan kebijakan kualitas yang didefinisikan oleh bagian pengadaan pada organisasi sektor publik,terkait dengan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh organisasi yang menyediakan barang dan jasa
Standar prosedur pelaksanaan
Organisasi pelaksana pengadaan abrang dan jasa harus mempunyai SOP secara tertulis,jelas,dan detail untuk seluruh kegiatan yang harus dilaksanakan.Isi dari SOP,terutama mengenai langkah langkah gambaran kegiatan,dan pencatatan yang disetujui,atau format laporan yang dilampirkan.
Perubahan kebijakan pengawasan
Organisasi pelaksana pengadaan barang dan jasa harus mempunyai kebijakan untuk mengubah pengawasan.Kebijakan ini dirancang untuk mengelola perubahan prosedur dan dokumentasi organisasi publik,terutama perubahan data dan informasi prakualifikasi pengadaan barang dan jasa.
Kode pelaksanaan
Organisasi pengadaan barang dan jasa harus merancang,mengesahkan,dan melaksanakan kode pelaksanaan tertulis.Kode pelaksanaan pengadaan barang dan jasa itu harus mendeskripsikan kebijakan organisasi pengadaan abrang dan jasa berkenaan dengan pelaksanaan staf dalam mematuhi kegiatannya.Kode pelaksaan
juga harus memberikan petunjuk kepada pegawai bagian pengadaan tentang pelaksaan pengadaan barang dan jsa yang tepat dalam berbagai situasi.
Pentunjuk mengenai konflik kepentingan
Pengadaan barang dan jasa publik akan didukung dengan kebijakan tentang konflik kepentingan yang harus dipatuhi oleh seluruh personel.
Daftar prakualifikasi produk dan organisasi pemasok barang dan jasa
Organisasi sektor publik yang mengurusi pengadaan abrang dan jasa harus mempunyai prosedur untuk drafting dan memelihara daftar organisasi pemasok barang dan jasa berdasarkan informasi tentang evaluasi outcome serta inspeksi pelaksanaan pekerjaan.Apabila catatan evaluasi telah lengkap dan inspeksi telah dilakukan,organisasi pengadaan barang dan jasa harus mempersiapkan daftar yang menunjukkan status kualifikasi barang serta organisasi pemasok barang dan jasa.
Penyelenggaraan catatan
Catatan seluruh operasi harus diselenggarakan dan dijaga dalam bentuk yang sesuai.Area yang cukuo dalam catatan penyimpanan,termasuk informasi produk,informasi organisasi pemasok barang dan jasa,serta laporan inspeksi harus tersedia.Akses ke area ini pun harus dibatasi hanya bagi personel yang berwenang karena area ini menyimpan informasi rahasia.Catatan ini harus diselenggarakan paling sedikit satu tahun melebihi saat produk dihasilkan.
3. Siklus pengadaan barang dan jasa sektor publik
Berikut adalah tahapan siklus pengadaan barang dan jasa sektor publik :
1.penetapan peraturan pelaksanaan anggaran 2. distribusi anggaran ke masing masing organisasi 3.pembuatan peraturan pengadaan barang dan jasa
4.penentuan program yang barang dan jasanya dikelola
5.analisis anggaran pengadaan barang dan jasa 6.pengumuman pengadaan 7.proses tendering 9.penandatanganan SPK 8.pengumuman hasil pengadaan 12.proses kepemilikan serta penggunaan barang dan jasa
11.serah terima barang/jasa
10.pengerjaan pengadaan
1. Penetapan peraturan pelaksanaan anggaran
Tahapan pertama dalam oengadaan barang dan jada publik adalah menetapkan aturan dalam melaksanakan anggaran yang telah diterapkan agar pelaksanaannya dapat dikendalikan
2. Distribusi anggaran ke masing masing organisasi
Tahapan kedua adalah pendistribusian anggaran untuk masing masing unit atau organisasi yang membutuhkan
3. Pembuatan peraturan pengadaan barang dan jasa
Tahapan ketiga adalah pembuatan peraturan dalam pengadaan barang dan jasa publik.Hal ini akan memberikan arahan dan pengendalian bagi setiap organisasi dalam pengadaan barang dan jasa publik,sehingga barang atau jasa yang diinginkan bisa didapatkan,sesuai keinginan dan anggaran yang disediakan.
4. Penentuan program yang membutuhkan pengadaan barang dan jasa
Tahapan selanjutnya adalah ,menentukan program-program kegiatan apa yang membutuhkan pengadaan barang dan jasa.
5. Analisis anggaran pendapatan
Setelah ditemukan program apa saja yang membutuhkan pengadaan barang dan jasa,analisi anggaran yang disediakan dibandingkan dengan barang dan jasa yang dibutuhkan,sehingga anggaran yang disediakan tersebut dapat digunkan secara optimal dalam pemenuhan kebutuhan barang dan jasa.
6. Pengumuman pengadaan
Tahapan selanjutnya adalah pengumuman pengadaan baarang dan jasa,atau kegiatan pemberitahuan kepada khalayak atau pihak pihak yang mampu memenuhi barang dan jasa yang dibtuhkan organisasi sektor publik tersebut dengan mengirimkan surat penawaran atas barang atau jasa yang dibutuhkan.
7. Proses tendering
Dalam proses ini,organisasi sektor publik atau oemerintah daerah melakukan seleksi atas surat penawaran barang dan jasa yang telah dikirim oleh pihak-pihak yang mampu menyediakannya,kemudian dipilih penawaran yang paling mamu memenuho kriteria yang diajukan oleh organisasi sektor organisasi.
8. Pengumuman hasil pengadaan
Setelah proses tendering ,tahapan selanjutnya adalah mengumumkan pihak yang berhak memasok kebutuhan barang dan jasa bagi organisasi sektor publik.
9. Penandatanganan Surat Perjanjian Kerja
Pada tahapan ini,dilakukan penandatanganan surat kerja sama antara organisasi sektor publik dan pihak yang menyediakan barang dan jasa.
10. Pengerjaan pengadaan
Tahapn selanjutnya adalah pihak yang memenangkan tender pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan organisasi sektor publik memulai pengerjaan barang atan jasa yang diperlukan
11. Serah terima barang atau jasa
Setelah produksi barang selesai,kemudian akan dilanjutkan serah terima barang dan jasa dari pihak yang mengadakan atau memproduksi barang dan jasa tersebut dengan pihak organisasi ektor publik.
12. Proses kepemilikan serta penggunaan barang dan jasa
Setelah barang diterima,barang dan jasa sah menjadi milik organisasi sektor publik dan siap digunakan dalam menunjang kegiatan apa yang tekag direncanakan.
4. Teknik Pengadaan Barang dan Jasa Sektor Publik
Bentuk dan tahapan pengadaan brang dan jasa
Bentuk pelaksaan pengadaan barang dan jasa di berbagai organisasi sektor publik tergantung pada sifat barang dan jasa,ukuran dan kerumitan kontrak,tingkatan administrasi,serta struktur pasar.
Penawaran kompetitif melalui tender terbuka dilakukan dengan mempersilahkan semua penawar yang memnuhi kriteria utnuk mengajukan dokumen penawaran dalam koridor waktu dan prasyarat tertentu.Sementara itu,dalam prosedur pencairan anggaran,perbandingan harga harus diperoleh setidaknya dari tiga pemasok barang-barang (seperti peralatan kantor,furniture,bahan pendidikan,dll)
Organisasi sektor publik dapat memperkerjakan perusahaan atau konsultan yang memiliki keahlian dalam pengadaan barang dan jasa.Hubungan perusahaan pengadaan dapat dilakukan dengan kontrak. Metode pengadaan barang dan jasa dalam berbagai nilai sangat berbeda.Metode yang paling sederhana biasanya digunkana bagi pembelian dengan nilai sangat rendah.
Sumber pengadaan barang dan jasa tunggal
Pengadaan barang dan jasa publik dengan sumber tunggal disebut single-tender purchase atau pilihan langsung atau kontrak langsung.Hal ini layak dilakukan menyangkut oembelian sistem dan peralatan dalam kondisi darurat atau bencana alam,dengan memenuhi kondisi standardisasi perlengkapan atau suku cadang.
5. Contoh Praktek Pengadaan Barang dan Jasa di Organisasi Sektor
Publik
Pemerintah pusat
Dalam organisasi pemerintah pusat,kegiatan pengadaan barang dan jasa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan barang atau jasa dalam mendukung kegiatan operasional kenegaraan serta pelayanan kepada rakyat dengan menggunakan dan APBN.Salah satu contohnya adalah pengadaan peralatan mesin-mesin untuk BUMN,selain itu pengadaan barang dan jasa untuk pemilu yang dilakukan oleh KPU juga merupakan praktek oengadaan barang dan jasa di organisasi pemerintahan.
Pemerintah daerah
Pada intinya, proses dan prosedur pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah sama saja dengan pemerintah pusat,hanya ruang lingkup dan tingkatan saja yang berbeda.Sebagai contoh,pengadaan barang dan jasa untuk kebutuhan pilkada yang dilakukan oleh KPUD daerah yang bersangkutan,kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan kota atau propinsi,pengembangan perumahan dan pemukiman,peningkatan sarana dan prasarana kantor,dll.
LSM
Tujuan pengadaan barang dan jasa di LSM adalah untuk mendukung penyediaan layanan dasar kepada masyarakat.Contohnya,kebutuhan akan barang atau jasa yang digunakan dalam melakukan analisis dampak lingkungan,penegakan HAM,dan pemonitoran kegiaatan pemilu.
Yayasan
Yayasan adalah badan hukum yanag memiliki kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu dibidang sosial,keagamaan,serta kemanusiaan.Maka dari itu tujuan pengadaan barang dan jasa pada yayasan adalah
untuk menunjang aktivitas pemberian layanankepada masyarakat di bidang sosial,keagamaan,dan kemanusiaan.Contohnya,pengadaan barang-barang untuk rumah ibadah daam yayasan keagamaan,serta pengadaan barang untuk bantuan kepada korban bencana alam.
Partai politik
Contohnya adalah ketika mendekati pemilu,partai politik akan disibukkan dengan kegiatan kampanye.Untuk keperluan kampanye tersebut,partai politik tentu memerlukan sarana-prasarana kampanye seperti kaos partai,spanduk partai,bendera partai,dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
KesimpulanPengadaan barang dan jasa di indonesia sangat berdampak terhadap pembangunan indonesia sendiri.Banyak contoh dari pengadaan barang dan jasa publik di indonesia seperti pengadaan peralatan mesin-mesin untuk BUMN, pengadaan barang dan jasa untuk kebutuhan pemilu yang dilakukan oleh KPU, pengadaan barang-barang untuk rumah ibadah dalam yayasan keagamaan.
Semua tujuan dari pengadaan barang dan jasa publik ini tidak lain adalah untuk menghasilkan nilai terbaik bagi pemerintah dan juga untuk kepentingan masyarakat luas,oleh karena itu pemerintah menjamin mutu barang atau jasa publik yang diberikan.
Saran
Pengadaan barang dan jasa publik oleh organisasi sektor publik harus dilaksanakan semaksimal mungkin untuk kepentingan dan kepuasan masyrakat dengan memaksimalkan dana atau anggaran yang ada,sehingga akan berdampak baik bagi kemajuan indonesia kelak