• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSPEKTUS REKSA DANA ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSPEKTUS REKSA DANA ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

Tanggal Efektif: 14 Juli 2016 Tanggal Mulai Penawaran: 24 Agustus 2016 PROSPEKTUS REKSA DANA

ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT

OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

REKSA DANA SYARIAH BERBASIS SUKUK ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT (selanjutnya disebut “ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT”) adalah Reksa Dana Syariah Berbasis Sukuk berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya.

ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT bertujuan untuk memberikan pendapatan yang optimal dalam jangka panjang dengan berinvestasi pada Sukuk yang ditawarkan di Indonesia melalui Penawaran Umum, Surat Berharga Syariah Negara, dan/atau surat berharga komersial syariah.

ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT akan melakukan investasi dengan komposisi portofolio investasi minimum 85% (delapan puluh lima persen) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Syariah diinvestasikan pada Sukuk yang ditawarkan di Indonesia melalui Penawaran Umum, Surat Berharga Syariah Negara, dan/atau surat berharga komersial syariah yang jatuh temponya 1 (satu) tahun atau lebih dan masuk kategori layak investasi (investment grade) serta dimasukkan dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian oleh penerbit surat berharga komersial syariah, sesuai dengan per-aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

PENAWARAN UMUM

PT Asanusa Asset Management selaku Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT secara terus menerus sampai dengan 1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta) Unit Penyertaan.

Setiap Unit Penyertaan ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal yaitu sebesar Rp1.000,- (seribu Rupiah) pada hari pertama penawaran. Selanjutnya harga pembelian setiap Unit Penyertaan ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT pada akhir Hari Bursa yang bersangkutan.

Pemegang Unit Penyertaan ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT dikenakan biaya pembelian Unit Penyertaan (subscription fee) sebesar maksimum 2% (dua persen) dari nilai pembelian Unit Penyertaan dan biaya penjualan kembali Unit Penyertaan

(redemption fee) sebesar maksimum 1% (satu persen) dari nilai penjualan kembali Unit

Penyertaan, dan tidak dikenakan biaya pengalihan investasi (switching fee).

Uraian lengkap mengenai biaya-biaya dapat dilihat pada BAB IX tentang Alokasi Biaya dan Imbalan Jasa.

MANAJER INVESTASI

PT Asanusa Asset Management

Plaza Asia Lt. 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190

Tel. 62-21 5153180 Fax. 62-21 5153181

PENTING :

SEBELUM ANDA MEMUTUSKAN UNTUK MEMBELI UNIT PENYERTAAN REKSA DANA INI ANDA HARUS TERLEBIH DAHULU MEMPELAJARI ISI PROSPEKTUS INI KHUSUSNYA BAB III MENGENAI MANAJER INVESTASI, BAB V MENGENAI TUJUAN INVESTASI, KEBIJAKAN INVESTASI DAN KEBIJAKAN PEMBAGIAN HASIL INVESTASI SERTA BAB VIII MENGENAI RISIKO

BANK KUSTODIAN

PT Bank Maybank Indonesia Tbk

Sentral Senayan III, Lantai 5 Jalan Asia Afrika Nomor 8, Gelora Bung Karno – Senayan

Jakarta 10270 Tel. (62-21) 2992 8888

MANAJER INVESTASI TELAH MEMPEROLEH IZIN DAN TERDAFTAR SEBAGAI MANAJER INVESTASI DI PASAR MODAL SERTA DALAM MELAKUKAN KEGIATAN USAHANYA MANAJER INVESTASI DIAWASI OLEH OJK.

(2)

UNTUK DIPERHATIKAN

ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT tidak termasuk instrumen investasi yang dijamin oleh Pemerintah ataupun Bank Indonesia. Sebelum membeli Unit Penyertaan, calon investor harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami Prospektus dan dokumen penawaran lainnya. Isi dari Prospektus dan dokumen penawaran lainnya bukanlah suatu saran baik dari sisi bisnis, hukum, maupun pajak. Oleh karena itu, calon Pemegang Unit Penyertaan disarankan untuk meminta pertimbangan atau nasihat dari pihak- pihak yang berkompeten sehubungan dengan investasi dalam ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT. Calon Pemegang Unit Penyertaan harus menyadari bahwa terdapat kemungkinan Pemegang Unit Penyer-taan ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT akan menanggung risiko sehubungan dengan Unit Penyertaan ASANUSA SYARIAH

SUKUK INVESTMENT yang dipegangnya.

Sehubungan dengan kemungkinan adanya risiko tersebut, apabila dianggap perlu calon Pemegang Unit Penyertaan dapat meminta pendapat dari pihak-pihak yang berkompeten atas aspek bisnis, hukum, keuangan, pajak, maupun aspek lain yang relevan. PT Asanusa Asset Management (“Manajer Investasi”) akan selalu mentaati ketentuan yang berlaku di Indonesia, termasuk peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia sebagai hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara lain, maupun penerapan asa timbal balik (reciprocal) antara Pemerin-tah Indonesia dengan pemerinPemerin-tah negara lain, seperti namun tidak terbatas pada perjanjian terkait perpajakan antara pemerintah Indonesia dan negara lain peraturan perundang-undangan mengenai anti pencucian uang, anti terorisme maupun perpajakan, yang kerberlakuannya mungkin mengharuskan Manager Investasi untuk berbagi informasi, termasuk melaporkan dan memotong pajak

yang terutang oleh (calon) pemegang Unit

Penyertaan yang wajib dipenuhi oleh Manajer

Investasi dari waktu ke waktu kepada otoritas yang berwenang. Manajer Investasi akan selalu menjaga kerahasiaan data

nasabah dan wajib memenuhi ketentuan kerahasiaan

nasabah yang berlaku di Indonesia. Dalam hal Manajer Investasi diwajibkan untuk memberikan data nasabah, data nasabah hanya akan disampaikan secara terbatas untuk data yang diminta oleh Otoritas yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(3)

DAFTAR ISI

BAB I ISTILAH DAN DEFINISI ... 03

BAB II KETERANGAN MENGENAI ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT ... 18

BAB III INFORMASI MENGENAI MANAJER INVESTASI ... 26

BAB IV INFORMASI MENGENAI BANK KUSTODIAN ... 28

BAB V TUJUAN INVESTASI, KEBIJAKAN INVESTASI, MEKANISME PEMBERSIHAN KEKAYAAN ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT DARI UNSUR-UNSUR YANG BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL DAN KEBIJAKAN PEMBAGIAN HASIL INVESTASI ... 30

BAB VI METODE PENGHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK DALAM PORTOFOLIO ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT ... 40

BAB VII PERPAJAKAN ... 44

BAB VIII MANFAAT INVESTASI DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG UTAMA ... 46

BAB IX ALOKASI BIAYA DAN IMBALAN JASA ... 50

BAB X HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN ... 54

BAB XI PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ... 57

BAB XII PERNYATAAN KESESUAIAN SYARIAH ... 63

BAB XIII PENDAPAT AKUNTAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN ... 66

BAB XIV PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN ... 67

BAB XV PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) UNIT PENYERTAAN ... 74

BAB XVI PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGALIHAN INVESTASI ... 79

BAB XVII SKEMA PEMBELIAN, PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) UNIT PENYERTAAN, DAN PENGALIHAN INVESTASI ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT ... 83

BAB XVIII PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI ... 87

BAB XIX PENYELESAIAN PENGADUAN PEMEGANG UNIT PENYERTAAN ... 92

BAB XX PENYELESAIAN SENGKETA ... 94

BAB XXI PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR- FORMULIR BERKAITAN DENGAN PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN ... 96

(4)

BAB I

ISTILAH DAN DEFINISI

Istilah dan definisi yang digunakan dalam prospektus mengacu dan mempunyai arti yang sama dengan definisi yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaanya, kecuali bila secara tegas dinyatakan lain:

1.1. AFILIASI

Afiliasi adalah:

a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal;

b. Hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau Komisaris dari pihak tersebut;

c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama; d. Hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik

langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

e. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama; atau

f. Hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

1.2. AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA

Agen Penjual Efek Reksa Dana adalah pihak yang melakukan penjualan Efek Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK Nomor 39/POJK.04/2014 tanggal 29 Desember 2014 tentang Agen Penjual Reksa Dana, yang diundangkan pada tanggal 30 Desember 2014, beserta penjelasannya dan perubahan-perubahannya serta penggantinya yang mungkin ada dikemudian hari, yang telah memperoleh izin dari OJK sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi untuk melakukan penjualan Unit Penyertaan ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT.

(5)

badan usaha yang bertindak sebagai penasihat dan atau pengawas pelaksanaan penerapan aspek syariah dalam kegiatan usaha perusahaan termasuk memberikan pernyataan kesesuaian syariah atas penerbitan produk dan jasa di Pasar Modal, sebagaimana dimaksud dalam POJK Tentang Ahli Syariah Pasar Modal.

1.4. BANK KUSTODIAN

Bank Kustodian adalah Bank Umum yang telah mendapat persetujuan OJK untuk menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Kustodian, yaitu memberikan jasa penitipan Efek (termasuk Penitipan Kolektif atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu Pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian) dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Dalam hal ini Bank Kustodian adalah PT Bank Maybank Indonesia Tbk.

1.5. BAPEPAM & LK

Bapepam & LK adalah lembaga yang melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal. Sesuai Undang-Undang OJK, sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas dan wewenang pengaturan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal beralih dari Bapepam & LK ke OJK, sehingga semua rujukan kepada kewenangan Bapepam & LK dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, men-jadi kepada OJK.

1.6. BUKTI KEPEMILIKAN REKSA DANA

Reksa Dana Syariah Berbasis Sukuk berbentuk Kontrak Investasi Kolektif menghimpun dana dengan menerbitkan Unit Penyertaan kepada Pemegang Unit Penyertaan.

Unit Penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap Pemegang Unit Penyertaan dalam portofolio investasi kolektif.

Dengan demikian Unit Penyertaan merupakan bukti kepesertaan Pemegang Unit Penyertaan dalam Reksa Dana Syariah Berbasis Sukuk berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Manajer Investasi melalui Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang berisi jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh masing-masing Pemegang

(6)

Unit Penyertaan dan berlaku sebagai bukti kepemilikan Unit Penyertaan Reksa Dana.

1.7. BURSA EFEK

Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka.

1.8. DAFTAR EFEK SYARIAH

Daftar Efek Syariah adalah daftar Efek Syariah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai kriteria dan penerbitan Daftar Efek Syariah, yang memuat daftar Efek yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal, yang dapat dibeli oleh Reksa Dana Syariah, yang ditetapkan oleh OJK atau Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah.

1.9. DEWAN PENGAWAS SYARIAH PT ASANUSA ASSET MANAGEMENT

Dewan Pengawas Syariah PT Asanusa Asset Management adalah dewan yang terdiri dari seorang atau lebih Ahli Syariah Pasar Modal yang telah memperoleh izin dari OJK, yang ditunjuk oleh Direksi PT Asanusa Asset Management, untuk

memberikan pernyataan kesesuaian syariah atas

penerbitan ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT, memberikan nasihat dan saran, serta bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan atas ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT terhadap pemenuhan Prinsip Syariah di Pasar Modal secara berkelanjutan.

1.10. DSN-MUI

DSN-MUI adalah Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.

1.11. EFEK

Efek adalah surat berharga sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya. Sesuai dengan Peraturan Bapepam & LK IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam

(7)

Kontrak Investasi Kolektif hanya dapat melakukan pembelian dan penjualan atas:

a. Efek yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek baik di dalam maupun di luar negeri;

b. Efek Bersifat Utang seperti surat berharga komersial (commercial paper) yang sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek, Surat Utang Negara, dan/atau Efek Bersifat Utang yang diterbitkan oleh lembaga internasional dimana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu anggotanya;

c. Efek Beragun Aset yang ditawarkan melalui Penawaran Umum

dan sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek;

d. Instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, meliputi Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, Surat Pengakuan Hutang, dan Sertifikat Deposito, baik dalam Rupiah maupun dalam mata uang asing; dan/atau

e. Surat berharga komersial dalam negeri yang jatuh temponya di bawah 3 (tiga) tahun dan telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat Efek.

1.12. EFEK SYARIAH

Efek Syariah adalah Efek sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya yang (i) akad, cara pengelolaan dan kegiatan usaha; (ii) aset yang menjadi yang menjadi landasan akad, cara dan kegiatan usaha; dan/atau (iii) aset yang terkait dengan Efek dimaksud dan penerbitannya, tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal.

1.13. EFEK YANG DAPAT DIBELI

Efek Yang Dapat Dibeli adalah Efek sebagaimana diatur dalam POJK Tentang Reksa Dana Syariah. Sesuai POJK Tentang Reksa Dana Syariah, dana kelolaan Reksa Dana Syariah hanya dapat diinvestasikan pada:

(i) Saham yang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia serta dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh OJK; (ii) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu syariah dan Waran

(8)

syariah yang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia;

(iii) Sukuk yang ditawarkan di Indonesia melalui Penawaran Umum;

(iv) Saham yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri, yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah;

(v) Sukuk yang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri, yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah;

(vi) Efek Beragun Aset Syariah dalam negeri yang sudah mendapat peringkat dari Perusahaan Pemeringkat Efek yang telah memperoleh izin usaha dari OJK;

(vii) Surat berharga komersial syariah dalam negeri yang sudah mendapat peringkat dari Perusahaan Pemeringkat Efek yang telah memperoleh izin usaha dari OJK;

(viii)Efek Syariah yang diterbitkan oleh lembaga internasional dimana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya; dan/atau

(ix) Instrumen pasar uang syariah dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, baik dalam denominasi rupiah maupun denominasi mata uang lainnya.

1.14. EFEKTIF

Efektif adalah terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran yang ditetapkan dalam Undang- Undang Pasar Modal dan Peraturan Bapepam & LK IX.C.5 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK Nomor: Kep-430/BL/2007 tanggal 19 Desember 2007 (“Peraturan Bapepam & LK IX.C.5”). Surat pernyataan Efektif Pernyataan Pendaftaran akan dikeluarkan oleh OJK.

1.15. FORMULIR PEMBUKAAN REKENING

(9)

INVESTMENT yang pertama kali (pembelian awal).

1.16. FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN

Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan adalah formulir asli yang dipakai oleh calon Pemegang Unit Penyertaan untuk membeli Unit Penyertaan yang kemudian diisi, ditandatangani dan diajukan oleh calon Pemegang Unit Penyertaan kepada Manajer Investasi atau melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada).

1.17. FORMULIR PENGALIHAN INVESTASI

Formulir Pengalihan Investasi adalah formulir asli yang dipakai oleh Pemegang Unit Penyertaan untuk mengalihkan investasi yang dimilikinya dalam ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT ke Reksa Dana lainnya yang memiliki fasilitas pen-galihan investasi, yang dikelola oleh Manajer Investasi pada Bank Kustodian yang sama, yang diisi, ditandatangani dan diajukan oleh Pemegang Unit Penyertaan kepada Manajer Investasi atau melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada).

1.18. FORMULIR PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN

Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan adalah formulir asli yang dipakai oleh Pemegang Unit Penyertaan untuk menjual kembali Unit Penyertaan yang dimilikinya yang diisi, ditandatangani dan diajukan oleh Pemegang Unit Penyertaan kepada Manajer Investasi atau melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada).

1.19. FORMULIR PROFIL CALON PEMEGANG UNIT PENYERTAAN

Formulir Profil Calon Pemegang Unit Penyertaan adalah formulir yang disyaratkan untuk diisi oleh calon Pemegang Unit Penyertaan sebagaimana diharuskan oleh Peraturan Bapepam & LK Nomor: IV.D.2 tentang Profil Pemodal Reksa Dana, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK Nomor: Kep-20/PM/2004 tanggal 29 April 2004, yang diperlukan dalam rangka Prinsip Mengenal Nasabah.

Formulir Profil Calon Pemegang Unit Penyertaan berisikan data dan informasi mengenai profil risiko calon Pemegang Unit Penyertaan sebelum melakukan pembelian Unit Penyertaan yang pertama kali (pembelian awal) di Manajer Investasi atau melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada).

(10)

1.20. HARI BURSA

Hari Bursa adalah hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek Indonesia, yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek Indonesia.

1.21. HARI KERJA

Hari Kerja adalah hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

1.22. KETENTUAN KERAHASIAAN DAN KEAMANAN DATA DAN/ ATAU INFORMASI PRIBADI KONSUMEN

Ketentuan Kerahasiaan Dan Keamanan Data Dan/Atau Informasi Pribadi Konsumen adalah ketentuan-ketentuan mengenai kerahasiaan dan keamanan data dan/atau informasi pribadi konsumen sebagaimana diatur dalam POJK Tentang Perlindungan Konsumen dan Surat Edaran OJK Nomor: 14/ SEOJK.07/2014 tanggal 20 Agustus 2014 tentang Kerahasiaan Dan Keamanan Data Dan/Atau Informasi Pribadi Konsumen, beserta penjelasannya, dan perubahan-perubahannya dan penggantinya yang mungkin ada dikemudian hari.

1.23. KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat Pemegang Unit Penyertaan, dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif, dalam hal ini adalah Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah Berbasis Sukuk ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT.

1.24. LAPORAN BULANAN

Laporan Bulanan adalah laporan yang diterbitkan dan disampaikan oleh Bank Kustodian kepada Pemegang Unit Penyertaan dan akan dikirimkan selambat-lambatnya pada hari ke-12 (kedua belas) bulan berikut yang memuat sekurang-kurangnya (a) nama, alamat, judul akun, dan nomor akun dari Pemegang Unit Penyertaan, (b) Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada akhir bulan, (c) jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan, (d) total nilai Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan,

(11)

terdapat mutasi (pembelian dan/atau penjualan kembali dan/atau pengalihan investasi) atas Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan pada bulan sebelumnya. Apabila pada bulan sebelumnya terdapat mutasi (pembelian dan/atau penjualan kembali dan/atau pengalihan investasi) atas jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyerta-an, maka Laporan Bulanan akan memuat tambahan informasi mengenai (a) jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki pada awal periode, (b) tanggal, Nilai Aktiva Bersih dan jumlah Unit Penyertaan yang dibeli atau dijual kembali (dilunasi) pada setiap transaksi selama periode dan (c) rincian status pajak dari penghasilan yang diperoleh Pemegang Unit Penyertaan selama periode tertentu dengan tetap memperhatikan kategori

penghasilan dan beban (jika ada) sebagaimana

dimaksud dalam Peraturan Bapepam & LK X.D.1 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK Nomor: Kep-06/ PM/2004 tanggal 9 Februari 2004 tentang Laporan Reksa Dana (“Peraturan Bapepam & LK X.D.1”).

1.25. LEMBAGA PENILAI HARGA EFEK

Lembaga Penilai Harga Efek adalah pihak yang telah memperoleh izin usaha dari OJK untuk melakukan penilaian harga Efek dalam rangka menetapkan harga pasar wajar, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam & LK V.C.3 tentang Lembaga Penilaian Harga Efek, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK Kep-183/BL/2009 tanggal 30 Juni 2009.

1.26. MANAJER INVESTASI

Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabahnya atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal ini Manajer Investasi adalah PT Asanusa Asset Management.

1.27. METODE PENGHITUNGAN NILAI AKTIVA BERSIH

Metode Penghitungan Nilai Aktiva Bersih adalah metode yang digunakan dalam menghitung Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana sesuai dengan Peraturan Bapepam & LK IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK Nomor: KEP-367/BL/2012 tanggal 9 Juli 2012 (”Peraturan Bapepam & LK IV.C.2”), dimana penghitungan Nilai Aktiva Bersih menggunakan Nilai Pasar Wajar yang ditentukan oleh Manajer Investasi.

(12)

1.28. NASABAH

Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal dalam rangka kegiatan investasi di Pasar Modal baik diikuti dengan atau tanpa melalui pembukaan rekening Efek sebagaimana dimaksud dalam POJK Tentang Prinsip Mengenal Nasabah. Dalam Prospektus ini istilah Nasabah sesuai konteksnya berarti calon Pemegang Unit Penyertaan dan Pemegang Unit Penyertaan.

1.29. NILAI AKTIVA BERSIH (NAB)

Nilai Aktiva Bersih adalah nilai pasar yang wajar dari suatu Efek dan kekayaan lain dari Reksa Dana dikurangi seluruh kewajibannya, dimana perhitungan NAB menggunakan Nilai Pasar Wajar yang ditentukan oelh Manajer Investasi.

Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana dihitung dan diumumkan setiap Hari Bursa.

1.30. NILAI PASAR WAJAR

Nilai Pasar Wajar (fair market value) adalah nilai yang dapat diperoleh dari transaksi Efek yang dilakukan antar para pihak yang bebas bukan karena paksaan atau likuidasi.

Penghitungan Nilai Pasar Wajar dari suatu Efek dalam portofolio Reksa Dana harus dilakukan sesuai dengan Peraturan Bapepam & LK IV.C.2.

1.31. OJK

OJK atau Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang OJK.

Sesuai Undang-Undang OJK, sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas dan wewenang pengaturan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal beralih dari Bapepam & LK ke OJK, sehingga semua rujukan kepada kewenangan Bapepam & LK dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, men-jadi kepada OJK.

(13)

SUKUK INVESTMENT.

1.33. PENAWARAN UMUM

Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Unit Penyertaan ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT yang dilakukan oleh Manajer Investasi untuk menjual Unit Penyertaan kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya dan Kontrak Investasi Kolektif.

1.34. PENYEDIA JASA KEUANGAN DI PASAR MODAL

Penyedia Jasa Keuangan di Pasar Modal adalah Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi, serta Bank Umum yang menjalankan fungsi Kustodian. Dalam Prospektus ini istilah Penyedia Jasa Keuangan sesuai konteksnya berarti Manajer Investasi dan Bank Kustodian dan/ atau Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada).

1.35. PERNYATAAN PENDAFTARAN

Pernyataan Pendaftaran adalah dokumen yang wajib disampaikan oleh Manajer Investasi kepada OJK dalam rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang ditetapkan dalam Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan Bapepam & LK IX.C.5.

1.36. PIHAK PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH

Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah adalah pihak yang telah mendapatkan persetujuan dari otoritas Pasar Modal untuk menerbitkan Daftar Efek Syariah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai kriteria dan penerbitan Daftar Efek Syariah.

1.37. POJK TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL

POJK Tentang Ahli Syariah Pasar Modal adalah Peraturan OJK Nomor: 16/POJK.04/2015 tanggal 3 November 2015 tentang Ahli Syariah Pasar Modal, yang diundangkan pada tanggal 10 November 2015, beserta penjelasannya, dan perubahan- perubahannya dan penggantinya yang mungkin ada dikemudian hari.

(14)

1.38. POJK TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL

POJK Tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal adalah Peraturan OJK Nomor: 15/POJK.04/2015 tanggal 3 November 2015 tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Mod-al, yang diundangkan pada tanggal 10 November 2015, beserta

penjelasannya, dan perubahan-perubahannya dan

penggantinya yang mungkin ada dikemudian hari.

1.39. POJK TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

POJK Tentang Perlindungan Konsumen adalah Peraturan OJK Nomor: 1/POJK.07/2013 tanggal 26 Juli 2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan, yang diundangkan pada tanggal 6 Agustus 2013, beserta

penjelasannya, dan perubahan-perubahannya dan

penggantinya yang mungkin ada dikemudian hari.

1.40. POJK TENTANG PRINSIP MENGENAL NASABAH

POJK Tentang Prinsip Mengenal Nasabah adalah Peraturan OJK Nomor: 22/POJK.04/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Prinsip Mengenal Nasabah oleh Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal beserta penjelasannya, dan perubahan- perubahannya dan penggantinya yang mungkin ada dikemudian hari.

1.41. POJK TENTANG REKSA DANA SYARIAH

POJK Tentang Reksa Dana Syariah adalah Peraturan OJK Nomor: 19/POJK.04/2015 tanggal 3 November 2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Reksa Dana Syariah, yang diundangkan pada tanggal 10 November 2015, beserta

penjelasannya dan perubahan-perubahannya serta

penggantinya yang mungkin ada dikemudian hari.

1.42. PORTOFOLIO EFEK

Portofolio Efek adalah kumpulan Efek yang merupakan kekayaan ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT.

1.43. PRINSIP MENGENAL NASABAH

Prinsip Mengenal Nasabah adalah prinsip yang diterapkan Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal untuk:

(15)

b. memantau rekening Efek dan transaksi Nasabah; dan c. melaporkan Transaksi Keuangan Mencurigakan dan

transaksi keuangan yang dilakukan secara tunai;

sebagaimana diatur dalam POJK Tentang Prinsip Mengenal Nasabah.

1.44. PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL

Prinsip Syariah di Pasar Modal adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan syariah di Pasar Modal berdasarkan fatwa DSN-MUI, sepanjang fatwa dimaksud tidak bertentangan dengan POJK Tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal dan/atau Peraturan OJK lainnya yang didasarkan pada fatwa DSN-MUI.

1.45. PROSPEKTUS

Prospektus adalah setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan untuk Penawaran Umum Reksa Dana dengan tujuan calon Pemegang Unit Penyertaan membeli Unit Penyertaan Reksa Dana, kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan peraturan OJK yang dinyatakan bukan sebagai Prospektus. Dalam hal ini Prospektus adalah prospektus dari Reksa Dana Syariah Berbasis Sukuk ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT.

1.46. REKENING DANA SOSIAL

Rekening Dana Sosial adalah rekening khusus untuk membukukan dan menyimpan dana hasil pembersihan kekayaan ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT dari unsur-unsur yang bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Bab V butir 5.5 Prospe-ktus ini dan akan digunakan untuk keperluan sosial berdasarkan kebijakan Manajer Investasi dengan petunjuk dan persetujuan Dewan Pengawas Syariah PT Asanusa Asset Management.

1.47. REKSA DANA

Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Sesuai Undang-Undang Pasar Modal, Reksa Dana dapat berbentuk: (i) Perseroan Tertutup atau Terbuka; atau (ii) Kontrak Investasi Kolektif. Bentuk hukum Reksa Dana yang ditawarkan dalam Prospektus ini adalah Kontrak Investasi Kolektif.

(16)

1.48. REKSA DANA SYARIAH

Reksa Dana Syariah adalah Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya yang pengelolaannya tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal.

1.49. REKSA DANA SYARIAH BERBASIS SUKUK

Reksa Dana Syariah Berbasis Sukuk adalah Reksa Dana Syariah yang melakukan investasi pada satu atau lebih Sukuk dengan komposisi paling sedikit 85% (delapan puluh lima persen) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Syariah diinvestasikan pada Sukuk yang ditawarkan di Indonesia melalui Penawaran Umum, Surat Berharga Syariah Negara dan/atau surat berharga komersial syariah yang jatuh temponya 1 (satu) tahun atau lebih dan masuk kategori layak investasi (investment grade) serta dimasukkan dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian oleh penerbit surat berharga komersial syariah.

1.50. SEOJK TENTANG PELAYANAN DAN PENYELESAIAN PENGADUAN KONSUMEN

SEOJK Tentang Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen Pada Pelaku Usaha Jasa Keuangan adalah Surat Edaran OJK Nomor: 2/SEOJK.07/2014 tanggal 14 Februari 2014 tentang Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen pada Pelaku Usaha Jasa Keuangan, beserta penjelasannya, dan perubahan-perubahannya dan penggantinya yang mungkin ada dikemudian hari.

1.51. SUKUK

Sukuk adalah Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi (syuyu’/undivided share) atas aset yang mendasarinya.

1.52. SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN

Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan adalah surat konfirmasi yang mengkonfirmasikan pelaksanaan perintah pembelian dan/atau penjualan kembali Unit Penyertaan dan/ atau pengalihan investasi dari Pemegang Unit Penyertaan dan menunjukkan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan serta berlaku sebagai Bukti

(17)

akan diterbitkan oleh Bank Kustodian dan dikirimkan kepada Pemegang Unit Penyertaan secara langsung paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah:

(i) aplikasi pembelian Unit Penyertaan ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT dari Pemegang Unit Penyertaan telah lengkap dan diterima dengan baik oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada) dan pembayaran untuk pembelian tersebut diterima dengan baik oleh Bank Kustodian (in good fund and in complete application); (ii) aplikasi penjualan kembali Unit Penyertaan ASANUSA

SYARIAH SUKUK INVESTMENT dari Pemegang Unit Penyertaan telah lengkap dan diterima dengan baik (in complete application) oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada); dan

(iii) aplikasi pengalihan investasi dalam ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT dari Pemegang Unit Penyertaan telah lengkap dan diterima dengan baik (in complete application) oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual

Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh

Manajer Investasi (jika ada) sesuai ketentuan pemrosesan pengalihan investasi yang ditetapkan dalam Prospektus ini.

1.53. UNDANG-UNDANG PASAR MODAL

Undang-Undang Pasar Modal adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal tanggal 10 November 1995.

1.54. UNIT PENYERTAAN

Unit Penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap pihak dalam portofolio investasi kolektif.

1.55. WAKALAH

Wakalah adalah perjanjian (akad) dimana pihak pemberi kuasa (muwakkil) dan pihak penerima kuasa (wakil) dengan cara pihak pemberi kuasa (muwakkil) memberikan kuasa kepada pihak penerima kuasa (wakil) untuk melakukan tindakan atau perbuatan tertentu sebagaimana dimaksud Peraturan OJK Nomor: 53/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Akad Yang Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar

(18)

Modal, yang diundangkan pada tanggal 29 Desember 2015, beserta penjelasannya, dan perubahan-perubahannya dan penggantinya yang mungkin ada dikemudian hari.

(19)

BAB II

KETERANGAN MENGENAI ASANUSA SYARIAH SUKUK

INVESTMENT

2.1. PEMBENTUKAN ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT

ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT adalah Reksa Dana Syariah Berbasis Sukuk berbentuk Kontrak Investasi Kolektif sebagaimana termaktub dalam Akta KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF REKSA DANA SYARIAH BERBASIS SUKUK ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT Nomor 30 tanggal 16 Mei 2016 dibuat di hadapan Dedy Syamri, S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut “Kontrak Investasi Kolektif ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT”), antara PT Asanusa Asset Management sebagai Manajer Investasi dengan PT Bank Maybank Indonesia Tbk sebagai Bank Kustodian.

ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT memperoleh pernyataan Efektif dari OJK sesuai dengan Surat No. S-361/D.04/2016 tanggal 14 Juli 2016.

2.2. AKAD WAKALAH

Sesuai Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 20/DSN-MUI/ IV/2001, perjanjian (akad) antara Manajer Investasi dan Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana merupakan akad yang dilakukan secara Wakalah, yaitu Pemegang Unit Penyertaan memberikan mandat kepada Manajer Investasi untuk melakukan investasi bagi kepentingan Pemegang Unit Penyertaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus Reksa Dana.

Manajer Investasi dan Bank Kustodian merupakan wakil (wakiliin) yang bertindak untuk kepentingan para Pemegang Unit Penyertaan (muwakkil) dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.

Akad, cara pengelolaan, dan portofolio Reksa Dana Syariah Berbasis Sukuk berbentuk Kontrak Investasi Kolektif tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal.

(20)

2.3. PENAWARAN UMUM

PT Asanusa Asset Management sebagai Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum atas Unit Penyertaan ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT secara terus menerus sampai dengan jumlah 1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta) Unit Penyertaan.

Setiap Unit Penyertaan ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal yaitu sebesar Rp1.000,- (seribu Rupiah) pada hari pertama penawaran. Selanjutnya harga pembelian setiap Unit Penyertaan ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT pada akhir Hari Bursa yang bersangkutan.

Manajer Investasi dapat menambah jumlah Unit Penyertaan ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT dengan melakukan perubahan Kontrak Investasi Kolektif ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.4. KETENTUAN SELISIH LEBIH/KURANG PENDAPATAN BAGI HASIL

Dalam hal terdapat kelebihan atau kekurangan pendapa-tan bagi hasil yang disebabkan oleh selisih lebih atau selisih kurang atas pendapatan bagi hasil yang sesungguhnya dengan perhitungan bagi hasil yang menggunakan indikasi dalam penilaian portofolio efek ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT, maka selisih lebih maupun selisih kurang pendapatan bagi hasil tersebut akan dibukukan ke dalam ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT kecuali apabila ditentukan lain oleh DSN-MUI.

2.5. PENGELOLA ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT

PT Asanusa Asset Management sebagai Manajer Investasi didukung oleh tenaga profesional yang terdiri dari Komite Investasi dan Tim Pengelola Investasi.

a. Komite Investasi

PT Asanusa Asset Management juga

menerapkan adanya fungsi Komite Investasi dan Tim Pengelola Investasi dalam pengelolaan dana.

(21)

sesuai dengan tujuan investasi. Tim Pengelola Investasi Anggota Komite Investasi terdiri dari 4 (empat) orang, yaitu : 1. Zainal Abidinsyah Siregar;

2. Gahet L. Ascobat; 3. Siswa Rizali; dan 4. Arke Nurdjatni Markis T. Profil Anggota Komite Investasi:

Zainal Abidinsyah Siregar

Zainal Abidinsyah Siregar saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Asanusa Asset Management, dan juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Apexindo Pratama Duta, Tbk. Zainal memulai karir di Citibank N.A pada tahun 1988, menjabat strategic positions sebagai Managing Director, Head of Debt Capital Markets, Asia Global Market Group, Bank of America N.A/ Hong Kong, Managing Director di Fleet National Bank Singapura, Executive Director di Pregrine, Fixed Income Ltd. Singapura/Hong Kong. Memperoleh gelar Bachelor of Science Degree dari School of Management, State University of New York, Buffalo, USA, dan Master Degree dengan spesialisasi International Affairs dari Columbia University, New York City.

Gahet L. Ascobat

Gahet L. Ascobat memperoleh gelar Master in Finance dari London Business School, Inggris. Sebelum bergabung dengan PT Asanusa Asset Management Gahet telah bergelut di industri keuangan sejak tahun 1997, di Indover Bank NV Belanda, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Delta Adviso-ry Pte. Ltd. Singapura, HSBC Indonesia, PT AAA Investment dengan berbagai jabatan antara lain Credit Analyst, Senior Vice President, dan terakhir sebagai Managing Director.

Gahet telah memperoleh izin dari

Bapepam & LK sebagai Wakil Manajer Investasi berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam & LK Nomor: KEP-37/PM/WMI/2001 tanggal 23 April 2001.

(22)

Siswa Rizali

Siswa Rizali memperoleh gelar Master of Social Science (Eco-nomic) dari National University of Singapore pada tahun 2002. Memulai karirnya di Pasar Modal Indonesia sebagai Economist and Fund Manager di NISP Sekuritas Indonesia pada tahun 2006 hingga 2009. Pada tahun 2009 hingga 2012 Siswa bekerja pada PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (part of Manulife Asset Management) sebagai Fixed Income Fund Manager.

Siswa telah memperoleh izin dari otoritas

Pasar Modal sebagai Wakil Manajer Investasi berdasarkan surat Keputusan Ketua Bapepam & LK Nomor: KEP-01/BL/WMI/2008 tanggal 14 Januari 2008.

Arke Nurdjatni Markis T

Arke Nurdjatni Markis T memiliki pengalaman kerja lebih dari 18 tahun di industri Pasar Modal, khususnya di bidang Sales dan Marketing. Memulai karirnya di Pasar Modal Indonesia sebagai Marketing Manager di PT BNI Securities pada tahun 1997. Melanjutkan karirnya di PT PNM Investment Management dari tahun 2000 hingga 2010 dengan posisi terakhir sebagai Head of Business Development and Strategy. Kemudian

bergabung dengan PT MNC Asset

Management sebagai General Manager of Sales & Marketing dari tahun 2010 hingga tahun 2012. Sejak tahun 2012, Arke bergabung dengan PT Asanusa Asset Management sebagai Head of Institutional Marketing.

Arke telah memperoleh izin dari otoritas

Pasar Modal sebagai Wakil Manajer Investasi berdasarkan surat Keputusan Ketua Bapepam & LK Nomor: KEP-13/BL/WMI/2011 tanggal 7 Februari 2011.

b. Tim Pengelola Investasi

Tim Pengelola Investasi bertugas sebagai pelaksana harian atas kebijaksanaan, strategi, dan eksekusi investasi yang telah diformulasikan bersama dengan Komite Investasi, sehingga tercapai hasil investasi yang sesuai dengan tujuan dan kebi-jakan investasi dari ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT.

(23)

Anggota Tim Pengelola Investasi terdiri dari:

Ketua Tim Pengelola Investasi:Tubagus Farash Akbar Farich Anggota Tim Pengelola Investasi:Akuntino Mandhany Profil Anggota Tim Pengelola Investasi:

Tubagus Farash Akbar Farich

Farash memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

dengan konsentrasi di bidang Manajemen

Keuangan dari Universitas Indonesia pada tahun 2004. Memulai karirnya di Pasar Modal Indonesia sebagai Equity Analyst di Mandiri Sekuritas pada tahun 2007 hingga 2008. Sebelumnya memiliki pengalaman kerja sebagai Analyst di PT Delta Advisory Indonesia dari tahun 2004 hingga 2007. Pada tahun 2008 bekerja di HSBC Amanah Indonesia sebagi Manajer Structured Finance dan pada tahun 2010 hingga 2012 bekerja sebagai Assistant Vice President di PT AAA Investment.

Farash telah memperoleh izin dari

otoritas Pasar Modal sebagai Wakil Manajer Investasi berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam & LK Nomor: KEP-10/BL/WMI/2012 tanggal 10 Januari 2012.

Akuntino Mandhany

Memiliki pengalaman kerja selama 5 tahun. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Sangga Buana Yayasan Keuangan dan Perbankan pada tahun 2013 dan Magister Teknik Sipil dengan fokus pada project finance dari Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 2015. Memulai karir sebagai peneliti (riset) di Puslitbang Jalan dan Jembatan, Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun 2009 sampai 2011. Tahun 2012, mulai bekerja di industri pasar modal sebagai Investment Analyst di PT Asanusa Asset Management. Saat ini bertanggung jawab untuk melakukan analisa fundamental dan valuasi atas berbagai perusahaan publik dan analisa kredit terkait instrumen pasar uang perbankan, dengan spesialisasi perusahaan-perusahaan pada kategori value companies. Akuntino telah memperoleh izin dari otoritas Pasar Modal sebagai Wakil Manajer Investasi berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam & LK

(24)

Nomor: KEP-220/BL/WMI/2012 tanggal 29 Oktober 2012.

2.6. DEWAN PENGAWAS SYARIAH MANAJER INVESTASI

Dalam mengelola ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT, Komite Investasi dan Tim Pengelola Investasi diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah PT Asanusa Asset Management.

Dewan Pengawas Syariah PT Asanusa Asset

Management terdiri dari 1 (satu) orang yang telah

mendapat rekomendasi/persetujuan dari DSN-MUI.

H. Ikhwan Abidin Basri, M.A., M.Sc.

Lahir di Lamongan 20 Juni 1966. Memperoleh gelar Master of Art (MA) di bidang Islamic Studies dari Jami’ah Islamiyyah, Faisalabad, Punjab, Pakistan, M.Sc. Program pada International Institute of Islamic Economics, Islamabad, Pakistan, 1992-1994, dan B.Sc. (Hons.) dari International Institute of Islamic Economics, Islamabad, Pakistan tahun 1992. Menja-bat sebagai Anggota Dewan Syariah Nasional (DSN) sejak 2008. Tugas dan tanggung jawab utama Dewan Pengawas Syariah PT Asanusa Asset Management adalah memberikan pernyataan kesesuaian syariah atas penerbitan ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT, memberikan nasihat dan saran, serta bertanggung jawab untuk melakukan penga-wasan atas ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT terhadap pemenuhan Prinsip Syariah di Pasar Modal secara berkelanjutan.

2.7. DEWAN PENGAWAS SYARIAH DAN

PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN DI BIDANG KEUANGAN SYARIAH DI BANK KUSTODIAN

Dewan Pengawas Syariah PT Bank Maybank Indonesia Tbk terdiri dari 3 (tiga) orang yang telah mendapat rekomendasi/persetu-juan dari DSN-MUI berdasarkan Surat Nomor: U-037/DSN-MUI/ II/2003 tanggal 27 Februari 2003 dengan susunan sebagai berikut:

a. DR. M. Anwar Ibrahim, MA.

Warga Negara Indonesia, 74 tahun.

Ketua Dewan Pengawas Syariah BII UUS

sejak 20 Mei 2003 dan diangkat kembali

(25)

Pengalaman

Aktif di Majelis Ulama Indonesia sebagai Wakil Ketua Komisi Fatwa sejak 2000 hingga sekarang, pengawas di beberapa UUS di Indonesia. Memiliki berbagai pengalaman mengajar dalam karirnya (1964 – 2013) dan saat ini mengajar pada Institut Ilmu Al Quran, Jakarta untuk bidang Studi Islam, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Trisakti.

Kualifikasi

Sarjana dalam Studi Islam dan Syariah dari Institut Agama Islam Raden Fatah, Palembang (1964), Master of Arts (1966–1969) dan Philosophy of Doctor dalam bidang Fiqh dan Ushululfiqh Perbandingan dari Al-Azhar University, Cairo (1974–1978).

b. PROF. DRS. H. Muh. Nahar Nahrawi, SH. MM.

Warga Negara Indonesia, 70 tahun.

Anggota Dewan Pengawas Syariah BII UUS

sejak 20 Mei 2003 dan diangkat kembali

melalui RUPST dan RUPSLB BII tanggal 19 April 2012.

Pengalaman

Menduduki posisi di beberapa organisasi keagamaan seperti Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama

Indonesia (1995–sekarang), Dewan Syariah

Nasional (1997–sekarang) dan Dewan Pengawas Syariah di beberapa Lembaga Keuangan Syariah. Pengalaman karirnya menjadi Kepala Pusat Penelitian Beragama (1995– 1998), Staf Ahli Menteri Agama (1996–1997) dan sebagai Profesor (Rst) Ahli Peneliti Utama di Departemen Agama.

Kualifikasi

Sarjana Hukum di Universitas Brawijaya, Malang (1972), Studi Islam di Universitas Leiden, Belanda (1987) dan

Magister Manajemen Pemasaran IPWI

Jakarta (1997) serta mengikuti kursus

(26)

c. DR. Abdul Jabar Majid, MA.

Warga Negara Indonesia, 63 tahun.

Anggota Dewan Pengawas Syariah BII UUS

sejak 20 Mei 2003 dan diangkat kembali

melalui RUPST dan RUPSLB BII tanggal 19 April 2012.

Pengalaman

Karirnya dipenuhi dengan kegiatan mengajar dan pada saat ini mengajar pada Sekolah Tinggi Agama Islam Attaqwa dan Pasca Sarjana Universitas Islam 45, Bekasi.

Kualifikasi

memiliki beberapa gelar kesarjanaan dalam Studi Islam, yaitu Tarbiyah Pendidikan Agama Islam dari Institut Islam Negeri Sulthan Syarif Qasim, Riau (1975), Sarjana Ushuluddin Dakwah dari Al-Azhar University, Cairo (1979), S2 Pendidikan Islam dari Institute of Islamic Studies, Cairo (1991) dan S3 Kajian Islam dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta (2007).

Tugas dan tanggung jawab utama Dewan

Pengawas Syariah di Bank Kustodian mencakup,

namun tidak terbatas kepada, memberikan

masukan dan nasihat terkait ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT yang diadministrasikan oleh Bank Kustodian.

(27)

BAB III

INFORMASI MENGENAI MANAJER INVESTASI

3.1. KETERANGAN SINGKAT TENTANG MANAJER INVESTASI

PT Asanusa Asset Management berkedudukan di Jakarta, sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian No. 14 tanggal 25 Januari 2011, dibuat di hadapan Sri Hastuti, S.H., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Menkumham”) sebagaimana ternyata dalam Surat Keputusan Menkumham No. AHU-11780.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 08 Maret 2011. Anggaran Dasar PT Asanusa Asset Management telah mengalami perubahan terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT AAA Asset Management No. 30 tanggal 23 November 2015, dibuat di hadapan Ilmiawan Dekrit Supatmo, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Keputusan Menkumham No. AHU-0946517.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 24 November 2015 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-3583406. AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 24 November 2015.

PT Asanusa Asset Management telah aktif di Pasar Modal sejak tahun 1999 sebagai Divisi Fund Management dari PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas. PT Asanusa Asset Management memperoleh izin usaha dari Otoritas Pasar Modal sebagai Manajer Investasi berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam & LK Nomor: KEP-08/BL/MI/2012 tanggal 29 Oktober 2012.

Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT Asanusa Asset Management pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut :

Direksi:

Direktur Utama : Siswa Rizali

Direktur : Arke Nurdjatni Markis T

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama : Zainal Abidinsyah Siregar

(28)

3.2. PENGALAMAN MANAJER INVESTASI

Sejak berdiri tahun 2012, PT Asanusa Asset Management telah melakukan pengelolaan dana nasabah seperti dana pensiun, korporasi, atau perorangan dalam bentuk Reksa Dana Konvensional, Reksa Dana Penyertaan Terbatas maupun Discretionary Fund baik dalam mata uang Rupiah maupun US Dollar, yaitu Asanusa Balanced Fund, Asanusa Amanah Syariah Fund, Asanusa Blue Chip Value Fund 2, Asanusa

Investasi Reksa Premium, Asanusa

Enhanced Strategy Fund, Asanusa Optimal

Income Fund, Terproteksi Reksa Premium Proteksi VIII, Terproteksi Reksa Premium Proteksi XII, Terproteksi Reksa Premium Proteksi XIII, Penyertaan Terbatas Asanusa Jamkrindo BUMN Fund, yang hingga bulan April 2016 mencapai Rp647.9 Miliar.

3.3. PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN MANAJER INVESTASI

Pihak atau perusahaan yang terafiliasi dengan Manajer Investasi adalah PT Asanusa Tasco Investama.

(29)

BAB IV

INFORMASI MENGENAI BANK KUSTODIAN

4.1. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI BANK KUSTODIAN

PT Bank Maybank Indonesia Tbk merupakan Bank Swasta Nasional pertama yang memperoleh persetujuan dari otoritas Pasar Modal berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam & LK Nomor: Kep-67/PM/1991 tanggal 20 Juli 1991 sebagai Bank Kustodian di bidang Pasar Modal. Disamping jasa, sebagai Bank Kustodian, PT Bank Maybank Indonesia Tbk juga melayani jasa Sub Registry untuk Obligasi Pemerintah dan SBI melalui Surat Keputusan dari Bank Indonesia Nomor: 2/206/DPM tanggal 4 Maret 2000, dan telah memenuhi syarat kesesuaian syariah jasa layanan kustodian melalui sertifikat yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional – MUI Nomor: U-158/DSN-MUI/V/2009 tanggal 7 Mei 2009.

4.2. PENGALAMAN BANK KUSTODIAN

PT Bank Maybank Indonesia Tbk telah memberikan jasa layanan Kustodian sejak tahun 1991 dengan melayani lebih dari 25 (dua puluh lima) nasabah korporasi seperti bank, Perusahaan Sekuritas, Perusahaan Asuransi, Dana Pensiun dan Manajer Investasi, dan korporasi lainnya serta lebih dari 4.000 (empat ribu) nasabah individu (termasuk nasabah ORI) dengan dana kelolaan lebih dari Rp 32 Triliun (per Maret 2016). Layanan yang diberikan diantaranya layanan jasa penyimpa-nan, layanan jasa transaksi, layanan jasa corporate action dan layanan jasa Fund Administration untuk mendukung produk-produk investasi seperti Reksa Dana.

Sejak tahun 2003 PT Bank Maybank Indonesia Tbk memulai layanan jasa Bank Kustodian untuk Reksa Dana, dimana sampai dengan saat ini PT Bank Maybank Indonesia Tbk telah menjadi Bank Kustodian untuk 39 (tiga puluh sembilan) Reksa Dana dan menjalin kerjasama dengan 17 (tujuh belas) Manajer Investasi yang mempunyai nama besar di bidang Pasar Modal, diantaranya: CIMB Principal Asset Management, Sinarmas Asset Management, Asanusa Asset Management, Bahana TCW Investment Management, MNC Asset Management, PNM Investment Management, Minna Padi Asset Management, BNI Asset Management, Lautandhana Investment Management dan RHB OSK Asset Management. Selain kerjasama Reksa Dana, Kustodian PT Maybank Indonesia Tbk juga melayani kerjasama fund administrasi lainnya seperti Kontrak Pengelolaan Dana,

(30)

produk Unit Link dan lain-lain.

Dalam melakukan jasa sebagai Bank Kustodian, PT Bank Maybank Indonesia Tbk didukung oleh lebih dari 29 (dua puluh sembilan) staff yang berpengalaman serta didukung sistem kustodian terkini.

4.3. PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN BANK KUSTODIAN Pihak-pihak yang terafiliasi dengan Bank Kustodian adalah:

Pihak/perusahaan yang terafiliasi dengan PT Bank Maybank Indonesia Tbk adalah:

(i) PT Maybank Kim Eng Securities. (ii) PT Maybank Aset Manajemen.

Anak perusahaan PT Bank Maybank Indonesia Tbk yang laporan keuangannya dikonsolidasikan adalah:

(i) PT Maybank Indonesia Finance – Jakarta.

(31)

BAB V

TUJUAN INVESTASI, KEBIJAKAN INVESTASI, MEKANISME

PEMBERSIHAN KEKAYAAN ASANUSA SYARIAH SUKUK

INVESTMENT DARI UNSUR-UNSUR YANG

BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR

MODAL DAN KEBIJAKAN PEMBAGIAN HASIL INVESTASI

Dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku, dan ketentuan-ketentuan lain dalam Kontrak Investasi Kolektif, Tujuan

Investasi, Kebijakan Investasi, Mekanisme Pembersihan

Kekayaan Asanusa Syariah Sukuk Investment dari Unsur-Unsur yang Bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal dan Kebijakan Pembagian Hasil Investasi ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT adalah sebagai berikut:

5.1. TUJUAN INVESTASI

ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT bertujuan untuk memberikan pendapatan yang optimal dalam jangka panjang dengan berinvestasi pada Sukuk yang ditawarkan di Indonesia melalui Penawaran Umum, Surat Berharga Syariah Negara, dan/atau surat berharga komersial syariah.

5.2. KEBIJAKAN INVESTASI

ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT akan melakukan investasi dengan komposisi portofolio investasi yaitu minimum 85% (delapan puluh lima persen) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Syariah diinvestasikan pada Sukuk yang ditawar-kan di Indonesia melalui Penawaran Umum, Surat Berharga Syariah Negara, dan/atau surat berharga komersial syariah yang jatuh temponya 1 (satu) tahun atau lebih dan masuk kategori layak investasi (investment grade) serta dimasukkan dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian oleh penerbit surat berharga komersial syariah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Manajer Investasi akan selalu menyesuaikan kebijakan investasi tersebut diatas dengan Peraturan OJK yang berlaku dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan OJK serta memastikan kebijakan investasi tersebut di atas tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal.

Reksa Dana Syariah Berbasis Sukuk ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT berinvestasi pada Efek yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah.

(32)

Manajer Investasi dapat mengalokasikan kekayaan ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT pada kas hanya dalam rangka penyelesaian transaksi Efek, pemenuhan kewajiban pembayaran kepada Pemegang Unit Penyertaan, pemenu-han ketentuan saldo minimum rekening giro dan biaya-biaya ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT serta mengantisipasi kebutuhan likuiditas lainnya berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif.

Kebijakan investasi sebagaimana disebutkan di atas wajib telah dipenuhi oleh Manajer Investasi paling lambat dalam waktu 120 (seratus dua puluh) Hari Bursa setelah tanggal diperolehnya pernyataan Efektif atas ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT dari OJK.

5.3. INVESTASI REKSA DANA SYARIAH BERBASIS SUKUK

Dalam hal Reksa Dana Syariah Berbasis Sukuk, Manajer investasi pengelola Reksa Dana wajib menentukan kompo-sisi portofolio dengan ketentuan paling sedikit 85% (delapan puluh lima persen) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Syariah diinvestasikan pada:

(i) Sukuk yang ditawarkan di Indonesia melalui Penawaran Umum;

(ii) Surat Berharga Syariah Negara; dan/atau

(iii) surat berharga komersial syariah yang jatuh temponya 1 (satu) tahun atau lebih dan masuk dalam kategori layak investasi (investment grade) serta dimasukkan dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian oleh penerbit surat berharga komersial syariah. Yang dimaksud surat berharga komersial syariah sebagaimana yang diatur dalam POJK Tentang Reksa Dana Syariah adalah surat berharga yang diterbitkan oleh: a. Badan Usaha Milik Negara;

b. badan hukum Indonesia yang sebagian besar atau seluruh sahamnya dimiliki secara langsung oleh Badan Usaha Milik Negara;

c. badan hukum Indonesia yang merupakan Emiten dan/atau Perusahaan Publik berdasarkan peraturan perundang-undangan;

(33)

dan/atau Perusahaan Publik; atau

e. badan hukum Indonesia yang menjadi induk dan pembina dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau Baitul Maal Wa Tamwil yang memenuhi ketentuan yang diatur dalam POJK Tentang Reksa Dana Syariah.

5.4. PEMBATASAN INVESTASI

Sesuai dengan Peraturan Bapepam & LK IV.B.1 dan POJK Tentang Reksa Dana Syariah dalam melaksanakan pengelolaan ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT, Manajer Investasi

dilarang melakukan tindakan-tindakan yang dapat

menyebabkan ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT: a. memiliki Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri

yang informasinya tidak dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet;

b. memiliki Efek yang diterbitkan oleh satu perusahaan berbadan hukum Indonesia atau berbadan hukum asing yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih dari 5% (lima persen) dari modal disetor perusahaan dimaksud atau lebih dari 20% (dua puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT pada setiap saat; c. memiliki Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkan oleh

perusahaan yang telah mencatatkan Efeknya pada Bursa Efek di Indonesia lebih dari 5% (lima persen) dari modal disetor perusahaan dimaksud;

d. memiliki Efek yang diterbitkan oleh satu Pihak lebih dari 20% (dua puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT pada setiap saat. Efek dimaksud termasuk surat berharga yang diterbitkan oleh bank. Larangan dimaksud tidak berlaku bagi:

(i) Sertifikat Bank Indonesia Syariah;

(ii) Efek Syariah yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia; dan/atau

(iii) Efek Syariah yang diterbitkan oleh lembaga keuangan internasional dimana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya;

e. melakukan transaksi lindung nilai atas pembelian Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih besar dari nilai Efek yang dibeli;

(34)

f. memiliki Efek Beragun Aset lebih dari 20% (dua puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT dengan ketentuan bahwa setiap jenis Efek Beragun Aset tidak lebih dari 5% (lima persen) dari Nilai Aktiva Bersih ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT; g. memiliki Efek yang tidak ditawarkan melalui Penawaran

Umum dan/atau tidak dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia, kecuali:

(i) Efek yang sudah mendapat peringkat dari Perusahaan Pemeringkat Efek;

(ii) Efek pasar uang, yaitu Efek Bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun; dan

(iii) Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia dan/atau lembaga keuangan internasional dimana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya;

h. memiliki Portofolio Efek berupa Efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi dengan Manajer Investasi lebih dari 20% (dua puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT, kecuali hubungan Afiliasi yang terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah;

i. memiliki Efek yang diterbitkan oleh Pemegang Unit Penyertaan dan/atau pihak terafiliasi dari Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan komitmen yang telah disepakati oleh Manajer Investasi dengan Pemegang Unit Penyertaan dan/atau pihak terafiliasi dari Pemegang Unit Penyertaan; j. terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi

kembali, atau perdagangan Efek;

k. terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki (short sale);

l. terlibat dalam Transaksi Marjin;

m. melakukan penerbitan obligasi atau sekuritas kredit; n. terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali

pinjaman jangka pendek yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tersebut tidak lebih dari 10%

(35)

o. membeli Efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika:

(i) Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum tersebut merupakan satu kesatuan badan hukum dengan Manajer Investasi; atau

(ii) Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum dimaksud merupakan Pihak terafiliasi dari Manajer Investasi, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah; p. terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil

dengan Manajer Investasi atau Afiliasinya;

q. membeli Efek Beragun Aset yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika:

(i) Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset tersebut dan Kontrak Investasi Kolektif ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT dikelola oleh Manajer Investasi yang sama;

(ii) Penawaran Umum tersebut dilakukan oleh Pihak terafiliasi dari Manajer Investasi, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah; dan/atau

(iii) Manajer Investasi Reksa Dana terafiliasi dengan Kreditur Awal Efek Beragun Aset, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah.

Pembatasan investasi tersebut di atas didasarkan pada peraturan yang berlaku saat Prospektus ini diterbitkan, yang mana dapat berubah sewaktu-waktu sesuai perubahan atau penambahan atas peraturan atau adanya kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah di bidang pasar modal termasuk surat persetujuan dan kebijakan yang akan dikeluarkan oleh OJK berkaitan dengan pengelolaan Reksa Dana Syariah Berbasis Sukuk berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.

Batasan oleh Fatwa Ulama

Dalam melakukan pengelolaan investasi ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT, Manajer Investasi akan mengacu pada fatwa ulama yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional dan Surat Keputusan/ Opini/ Pendapat dari Dewan Pengawas Syariah PT Asanusa Asset Management atas ASANUSA SYARIAH

(36)

SUKUK INVESTMENT sebagai berikut: a. Mekanisme Kegiatan Reksa Dana Syariah

1. Mekanisme operasional dalam Reksa Dana Syariah terdiri atas:

(i) Antara pemodal dengan Manajer Investasi dilakukan sistem Wakalah.

(ii) Antara Manajer Investasi dan pengguna Investasi dilakukan dengan sistem mudharabah.

2. Karakteristik sistem mudharabah adalah:

(i) Pembagian keuntungan antara pemodal (sahib al-mal) yang diwakili oleh Manager Investasi dan pengguna investasi berdasarkan pada proporsi yang telah disepakati kedua belah pihak melalui Manajer Investasi sebagai wakil dan tidak ada jaminan atas hasil investasi tertentu kepada pemodal.

(ii) Manajer Investasi sebagai wakil tidak menanggung resiko kerugian atas investasi yang dilakukan sepan-jang bukan karena kelalaian (gross negligence/ tafrith).

b. Pemilihan dan Pelaksanaan Investasi

1. Dana kelolaan Reksa Dana Syariah hanya dapat diinvestasikan pada Efek yang tercantum dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh OJK atau pihak lain yang diakui oleh OJK.

2. Kegiatan dan jenis usaha yang bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal, antara lain adalah: a) perjudian dan permainan yang tergolong judi; b) jasa keuangan ribawi;

c) jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan/atau judi (maisir); dan d) memproduksi, mendistribusikan,

(37)

(haram li-ghairihi) yang ditetapkan oleh DSN-MUI; dan/atau

(iii) barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

3. Transaksi yang bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal, antara lain adalah:

a) perdagangan atau transaksi dengan penawaran dan/atau permintaan palsu;

b) perdagangan atau transaksi yang tidak disertai dengan penyerahan barang dan/atau jasa;

c) perdagangan atas barang yang belum dimiliki; d) pembelian atau penjualan atas Efek yang

menggunakan atau memanfaatkan informasi orang dalam dari Emiten atau Perusahaan Publik; e) transaksi marjin atas Efek Syariah yang

mengandung unsur bunga (riba);

f) perdagangan atau transaksi dengan tujuan penimbunan (ikhtikar);

g) melakukan perdagangan atau transaksi yang mengandung unsur suap (risywah); dan

h) transaksi lain yang mengandung unsur

spekulasi (gharar), penipuan (tadlis) termasuk menyembunyikan kecacatan (ghisysy) dan upaya untuk mempengaruhi pihak lain yang mengandung kebohongan (taghrir).

5.5. MEKANISME PEMBERSIHAN KEKAYAAN ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT DARI UNSUR-UNSUR YANG BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL

Bilamana dalam portofolio ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT terdapat Efek atau instrumen (surat berharga) dan/ atau instrumen pasar uang selain Efek Yang Dapat Dibeli yang bukan disebabkan oleh tindakan Manajer Investasi dan Bank Kustodian, maka:

1) Manajer Investasi wajib menjual secepat mungkin dan diselesaikan paling lambat 10 (sepuluh) Hari Kerja sejak:

(38)

a) saham tidak lagi tercantum dalam Daftar Efek Syariah, dengan ketentuan selisih lebih harga jual dari Nilai Pasar Wajar pada saat masih tercantum dalam Daftar Efek Syariah dipisahkan dari perhitungan Nilai Aktiva Bersih ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT dan diperlakukan sebagai dana sosial; dan/atau

b) Efek atau instrumen (surat berharga) dan/atau instrumen pasar uang tidak memenuhi prinsip-prinsip syariah, dengan ketentuan selisih lebih harga jual dari Nilai Pasar Wajar pada saat masih memenuhi prinsip-prinsip syariah, dipisahkan dari perhitungan Nilai Aktiva Bersih ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT dan diperlakukan sebagai dana sosial.

2) Bank Kustodian wajib menyampaikan kepada OJK serta Pemegang Unit Penyertaan, informasi tentang perolehan selisih lebih penjualan Efek atau instrumen (surat berharga) dan/atau instrumen pasar uang tersebut dan informasi tentang dana sosial selambat-lambatnya pada hari ke-12 (kedua belas) setiap bulan (jika ada). Dalam hal hari ke-12 (kedua belas) jatuh pada hari libur, informasi sebagaimana dimaksud tersebut wajib disampaikan paling lambat pada 1 (satu) Hari Kerja berikutnya.

Perhitungan besarnya selisih lebih harga jual Efek (surat berharga) dan/atau instrumen pasar uang selain Efek Yang Dapat Dibeli dalam portofolio ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT dilakukan oleh Bank Kustodian dan akan dilaporkan oleh Bank Kustodian kepada Manajer Investasi. Atas instruksi Manajer Investasi selisih lebih harga jual Efek (surat berharga) dan/atau instrumen pasar uang tersebut akan dipisahkan dari perhitungan Nilai Aktiva Bersih dan dapat dibukukan ke dalam Rekening Dana Sosial untuk selanjutnya akan digunakan untuk keperluan sosial, berdasarkan kebijakan Manajer Investasi, dengan arahan Dewan Pengawas Syariah PT Asanusa Asset Management.

Dalam hal terdapat selisih kurang dari hasil penjualan Efek (surat berharga) dan/atau instrumen pasar uang selain Efek Yang Dapat Dibeli dalam portofolio ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT maka selisih kurang tersebut akan diserap oleh ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT dan diperhitung-kan dalam perhitungan Nilai Aktiva Bersih ASANUSA SYARIAH SUKUK INVESTMENT, kecuali apabila ditentukan lain oleh DSN-MUI.

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 1.2: Langkah-langkah penelitian yang dilakukan oleh Hershey-Chase dengan menggunakan virus bacteriophage T2, berhasil membuktikan bahwa DNA yang terdapat

Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan bahwa pernikahan dini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, selain itu di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali pernikahan dini terus

Bagus Prasetyo, A.Md Penyusun Bahan Alumni Diklat, Subbid Evaluasi & Pelaporan8. Pelaksana Urusan

Sekiranya anda melihat atau mengesyaki kejadian sogokan atau rasuah (yang sebenar, disyaki atau berpotensi) di kalangan Kumpulan TCMH atau ada alasan untuk

Salah satunya adalah dengan merencanakan ulang sistem drainase pada kawasan jalan tersebut sebagai pelengkap sistem penanggulangan genangan air yang terintegrasi baik.. 3.3

Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, menugaskan kepada dosen-dosen yang tercantum dalam Lampiran Surat Tugas ini, untuk menjadi Dosen

Sama seperti tahap pembekalan agroindustri secara mandiri, tujuan dari pembekalan praktik pembuatan pupuk dan pestisida organik yang bekerja sama dengan Lembaga

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan media lagu (nyanyian).Penelitian ini