• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketidakpuasan Pasien terhadap Pelayanan Rumah Sakit.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ketidakpuasan Pasien terhadap Pelayanan Rumah Sakit.docx"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

fitrawi dengan dokter dan paramedik lain, sehingga relasi yang terbangun antar fitrawi dengan dokter dan paramedik lain, sehingga relasi yang terbangun antar mereka mestinya bersifat humanis, bukan eksploitatif. Dalam konteks relasi mereka mestinya bersifat humanis, bukan eksploitatif. Dalam konteks relasi dokter-pasien ini, berbagai ketimpangan dan ketidakpuasan selalu muncul dan dokter-pasien ini, berbagai ketimpangan dan ketidakpuasan selalu muncul dan dirasakan oleh kedua belah pihak.

dirasakan oleh kedua belah pihak.

Idealnya, dalam harapan banyak orang, ketika masuk RS kita akan mendapat Idealnya, dalam harapan banyak orang, ketika masuk RS kita akan mendapat  pengobatan

 pengobatan dan dan perawatan perawatan yang yang baik baik sehingga sehingga dapat dapat segera segera sembuh sembuh dan dan sehatsehat kembali. Jika pengobatan yang dilakukan oleh seorang dokter terhadap pasiennya kembali. Jika pengobatan yang dilakukan oleh seorang dokter terhadap pasiennya tidak menun

tidak menunjukkan hasil jukkan hasil memuaskan, mmemuaskan, maka pasien aka pasien dalam keawamannydalam keawamannya seringa sering  berpikir bahwa pelayanan RS tersebut tidak bagu

 berpikir bahwa pelayanan RS tersebut tidak bagus.s.

Kondisi negatif seperti ini semakin mudah tersulut jika “kesan pertama” yang Kondisi negatif seperti ini semakin mudah tersulut jika “kesan pertama” yang ditunjukkan oleh pihak manajemen RS tidak berkenan di hati pasien yang baru ditunjukkan oleh pihak manajemen RS tidak berkenan di hati pasien yang baru masuk. Padahal, yang diharapkan selain kesembuhan pasien pada aktivitas di RS masuk. Padahal, yang diharapkan selain kesembuhan pasien pada aktivitas di RS adalah kepuasan (satisfaction) yang dirasakan oleh semua pihak selama proses adalah kepuasan (satisfaction) yang dirasakan oleh semua pihak selama proses  pengobatan dan perawatan berlangsung

 pengobatan dan perawatan berlangsung..

Dalam tradisi pengobatan, relasi dokter-pasien mesti memungkinkan terjadinya Dalam tradisi pengobatan, relasi dokter-pasien mesti memungkinkan terjadinya komunikasi manusiawi yang memberikan kesempatan kepada pasien agar lebih komunikasi manusiawi yang memberikan kesempatan kepada pasien agar lebih merdeka dan leluasa mengungkapkan perjalanan penyakitnya. Hal ini sangat merdeka dan leluasa mengungkapkan perjalanan penyakitnya. Hal ini sangat dibutuhkan oleh seorang dokter agar dapat mendiagnosa penyakit

(2)
(3)

 pasiennya. Komunik

 pasiennya. Komunikasi pasien-dokter hanya dapat berlangsung positif jika kondisiasi pasien-dokter hanya dapat berlangsung positif jika kondisi  psiologis

 psiologis pasien pasien benar-bebenar-benar merasa “nyaman”. Nah, kenyamanan ketika masuknar merasa “nyaman”. Nah, kenyamanan ketika masuk RS inilah yang menjadi permasalahan saat ini.

RS inilah yang menjadi permasalahan saat ini.

Pada sisi lain, bagi sebagian orang, masuk RS itu menjadi pilihan terakhir jika Pada sisi lain, bagi sebagian orang, masuk RS itu menjadi pilihan terakhir jika  penyakit

 penyakit yang yang diderita diderita sudah sudah tidak tidak bisa bisa ditahan ditahan lagi. lagi. Mereka Mereka beranggapan beranggapan akanakan sangat beresiko cepat-cepat masuk RS. Selain karena biaya yang cukup mahal, sangat beresiko cepat-cepat masuk RS. Selain karena biaya yang cukup mahal,  juga rentan

 juga rentan dengan residengan resiko ko terjadinya iterjadinya infeksi nfeksi nosokomial (penularan nosokomial (penularan penyakit penyakit daridari RS terhadap orang-orang yang beraktivitas di dalamnya).

RS terhadap orang-orang yang beraktivitas di dalamnya).

Asumsi ini semakin diperparah jika masyarakat pernah trauma atau mengalami Asumsi ini semakin diperparah jika masyarakat pernah trauma atau mengalami  pengalaman

 pengalaman “tidak “tidak mengenakkan” mengenakkan” atas atas pelayanan pelayanan dokter dokter atau atau paramedik paramedik yangyang  bertugas di RS tersebut. Banyak orang masuk RS ketika penyakitnya sudah sangat  bertugas di RS tersebut. Banyak orang masuk RS ketika penyakitnya sudah sangat  parah.

 parah. Akibatnya Akibatnya penyakit penyakit pasien pasien sulit sulit disembuhkan disembuhkan dan dan tentunya tentunya biayabiaya  pengobatan/perawatan juga ikut memb

 pengobatan/perawatan juga ikut membengkak.engkak.

Berbagai

Berbagai peraturan yang menjelaskan hubungan pengobatan, hak-hak pasien dan peraturan yang menjelaskan hubungan pengobatan, hak-hak pasien dan hak-hak dokter/paramedik

hak-hak dokter/paramedik relatif cukup jelas dan mudah dimengerti. Hanya saja,relatif cukup jelas dan mudah dimengerti. Hanya saja,  pasien

 pasien atau atau keluarga keluarga pasien pasien yang yang masuk masuk di di RS RS cenderung cenderung tidak tidak memperhatikanmemperhatikan hal ini atau memang tidak tahu sama sekali.

hal ini atau memang tidak tahu sama sekali.

Untuk menyikapi hal ini, maka pihak RS melalui dokter/paramedik yang merawat Untuk menyikapi hal ini, maka pihak RS melalui dokter/paramedik yang merawat  pasien

 pasien mestinya mestinya memberikan memberikan penjelasan penjelasan dan dan penyadaran penyadaran kepada kepada pasien- pasien- pasiennya,

 pasiennya, terutama terutama menyangkut hak menyangkut hak mereka mereka atas atas informasi informasi pra pra pengobatan pengobatan daridari dokter (

dokter (informed concent informed concent ) dan kerahasiaan penyakit yang mereka derita.) dan kerahasiaan penyakit yang mereka derita.

Kenyataannya, meskipun UU Praktik Kedokteran telah diterapkan, berbagai Kenyataannya, meskipun UU Praktik Kedokteran telah diterapkan, berbagai indikasi pelanggaran atas hak pasien masih juga mencuat ke permukaan. Artinya, indikasi pelanggaran atas hak pasien masih juga mencuat ke permukaan. Artinya,  pihak

 pihak RS, RS, termasuk termasuk dokter dokter dan dan paramedik paramedik yang yang bekerja bekerja di di dalamnya, dalamnya, harusharus menyadari bahwa saat ini masyarakat kita perlahan semakin sadar atas hak mereka menyadari bahwa saat ini masyarakat kita perlahan semakin sadar atas hak mereka

(4)

Penyebab Ketidakpuasan Pasien Penyebab Ketidakpuasan Pasien

Tenaga kesehatan, sebuah profesi yang masih mendapat tempat yang istimewa di Tenaga kesehatan, sebuah profesi yang masih mendapat tempat yang istimewa di mata masyarakat. Bukan hanya karena kedalaman ilmunya, tetapi karena jiwa mata masyarakat. Bukan hanya karena kedalaman ilmunya, tetapi karena jiwa kemanusiaannya yang akrab dengan tugasnya yang amat mulia, yakni kemanusiaannya yang akrab dengan tugasnya yang amat mulia, yakni menyelamatkan nyawa orang. Tetapi, sepertinya kesan baik itu sudah mulai luntur menyelamatkan nyawa orang. Tetapi, sepertinya kesan baik itu sudah mulai luntur dengan banyaknya tingkah laku tenaga kesehatan yang mulai menimbulkan rasa dengan banyaknya tingkah laku tenaga kesehatan yang mulai menimbulkan rasa was-was kepada pasien. Faktanya, tidak jarang, tenaga kesehatan melakukan was-was kepada pasien. Faktanya, tidak jarang, tenaga kesehatan melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak lazim dalam menjalankan tugasnya yang kesalahan-kesalahan yang tidak lazim dalam menjalankan tugasnya yang ironisnya tak jarang menyebabkan kerugian yang amat besar kepada pasien. ironisnya tak jarang menyebabkan kerugian yang amat besar kepada pasien. Kesalahan-kesalahan yang terjadi saat proses pelayanan seorang tenaga kesehatan Kesalahan-kesalahan yang terjadi saat proses pelayanan seorang tenaga kesehatan tak jarang karena disebabkan oleh kelailaian si tenaga kesehatannya sendiri, tak jarang karena disebabkan oleh kelailaian si tenaga kesehatannya sendiri,  padahal

 padahal bisa bisa jadi, jadi, kekurang kekurang telitian telitian tersebut tersebut sebenarnya sebenarnya bisa bisa dihindari.dihindari. Ketidakpuasan pasien dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:

Ketidakpuasan pasien dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:

1.

1. Gagal BerkomunikasiGagal Berkomunikasi

Salah satu penyumbang faktor yang terbesar terjadinya ketidakpuasan pasien Salah satu penyumbang faktor yang terbesar terjadinya ketidakpuasan pasien adalah masalah komunikasi yang dibangun sewaktu tenaga kesehatan menggali adalah masalah komunikasi yang dibangun sewaktu tenaga kesehatan menggali informasi dari pasien. dalam praktik medis disebut dengan anamnesis. Beberapa informasi dari pasien. dalam praktik medis disebut dengan anamnesis. Beberapa fakta empiric yang sering diresahkan masyarakat adalah sikap tenaga kesehatan fakta empiric yang sering diresahkan masyarakat adalah sikap tenaga kesehatan yang kurang ramah, kurang empati dan kurang mengayomi pasien-pasiennya. yang kurang ramah, kurang empati dan kurang mengayomi pasien-pasiennya. Pasien hanya didibaratkan sebagai sebuah mesin yang tunduk pada perintah Pasien hanya didibaratkan sebagai sebuah mesin yang tunduk pada perintah tenaga kesehatan tanpa memperhatikan

tenaga kesehatan tanpa memperhatikan feedback  feedback  langsung dari lawan bicaranya. langsung dari lawan bicaranya.

Ketidaksempurnaan tenaga kesehatan dalam membangun komunikasi terhadap Ketidaksempurnaan tenaga kesehatan dalam membangun komunikasi terhadap  pasien

 pasien akan akan berakibat berakibat buruk buruk terhadap terhadap proses proses terapeutik terapeutik yang yang dikelolanya dikelolanya nanti.nanti. Karena tak jarang, tenaga kesehatan terlalu intervensif dalam melakukan Karena tak jarang, tenaga kesehatan terlalu intervensif dalam melakukan anamnesis. Seorang tenaga kesehatan menurut sebuah penelitian di Amerika, anamnesis. Seorang tenaga kesehatan menurut sebuah penelitian di Amerika, umumnya menyela keluhan yang disampaikan pasiennya setelah 22 detik. umumnya menyela keluhan yang disampaikan pasiennya setelah 22 detik.

(5)

Padahal, jika tenaga kesehatan mau bersikap lebih sabar sedikit saja terhadap Padahal, jika tenaga kesehatan mau bersikap lebih sabar sedikit saja terhadap  pasiennya,

 pasiennya, dan dan mendengarkan mendengarkan semua semua penjelasan penjelasan yang yang disampaikan, disampaikan, hal hal itu itu tidaktidak memakan waktu lama. Penelitian yang dilakukan di Swiss,

memakan waktu lama. Penelitian yang dilakukan di Swiss, menyimpulkan:menyimpulkan: Pasien Pasien rata-rata hanya butuh waktu dua menit untuk menyelesaikan semua keluhan yang rata-rata hanya butuh waktu dua menit untuk menyelesaikan semua keluhan yang dirasakan.

dirasakan. Menurut Dr. Wolf Langewitz dariMenurut Dr. Wolf Langewitz dari University Hospital University Hospital  di Basle, gejala di Basle, gejala serupa hampir terjadi di semua negara. “Diperkirakan tenaga kesehatan serupa hampir terjadi di semua negara. “Diperkirakan tenaga kesehatan mengambil alih pembicaraan setelah 30 detik. Begitulah tenaga kesehatan akan mengambil alih pembicaraan setelah 30 detik. Begitulah tenaga kesehatan akan memulai dengan serangkaian pertanyaan dan jarang memberi kesempatan kepada memulai dengan serangkaian pertanyaan dan jarang memberi kesempatan kepada  pasien untuk bicara.”

 pasien untuk bicara.”

Seringnya kebiasaan menyela pembicaraan yang dilakukan para tenaga kesehatan Seringnya kebiasaan menyela pembicaraan yang dilakukan para tenaga kesehatan dapat mempengaruhi kualitas informasi yang diperolehnya nanti. Pasien mungkin dapat mempengaruhi kualitas informasi yang diperolehnya nanti. Pasien mungkin ingat ketika tenaga kesehatan menyela pembicaraan mereka. Bisa jadi pasien ingat ketika tenaga kesehatan menyela pembicaraan mereka. Bisa jadi pasien  beranggapan

 beranggapan bahwa bahwa ada ada yang yang salah salah dari dari apa-apa apa-apa yang yang mereka mereka sampaikan,sampaikan, sementara tenaga kesehatan menghujani pertanyaan-pertanyaan tertutup di saat sementara tenaga kesehatan menghujani pertanyaan-pertanyaan tertutup di saat yang kurang tepat. Akibatnya, psikologis pasien bisa terganggu karena hal-hal yang kurang tepat. Akibatnya, psikologis pasien bisa terganggu karena hal-hal yang kurang bijak ini.

yang kurang bijak ini.

2.

2. Krisis waktuKrisis waktu

Kurangnya perhatian dalam hal komunikasi ini sedikit banyak dipengaruhi oleh Kurangnya perhatian dalam hal komunikasi ini sedikit banyak dipengaruhi oleh alokasi waktu yang diberikan tenaga kesehatan kepada pasiennya. Tenaga alokasi waktu yang diberikan tenaga kesehatan kepada pasiennya. Tenaga kesehatan, terutama di negeri ini, cenderung bersikap kurang bijak antara kesehatan, terutama di negeri ini, cenderung bersikap kurang bijak antara kemampuan dan output pemeriksaan yang mereka lakukan. Para tenaga kesehatan kemampuan dan output pemeriksaan yang mereka lakukan. Para tenaga kesehatan lebih mengutamakan kuantitas pasien yang mereka periksa daripada kualitas hasil lebih mengutamakan kuantitas pasien yang mereka periksa daripada kualitas hasil  pemeriksaannya.

 pemeriksaannya. Tak Tak jarang, jarang, mereka mereka memaksakan memaksakan jam jam periksanya periksanya di di luar luar batasbatas endurance

endurance fisiknya. Tuntutan kejar tayang menyebabkan kurangnya fokus tenaga fisiknya. Tuntutan kejar tayang menyebabkan kurangnya fokus tenaga kesehatan sewaktu memeriksa pasien. Otomatis, alokasi waktu anamnesis pasien kesehatan sewaktu memeriksa pasien. Otomatis, alokasi waktu anamnesis pasien sangat sedikit. Padahal, kunci keberhasilan pasien adalah pada anamnesis. Tanpa sangat sedikit. Padahal, kunci keberhasilan pasien adalah pada anamnesis. Tanpa anamnesis yang baik, diagnosis pasien bisa meleset dan berakibat terjadinya anamnesis yang baik, diagnosis pasien bisa meleset dan berakibat terjadinya

(6)

Memang tidak semua kasus ketidakpuasan pasien akibat ulah tenaga kesehatan. Memang tidak semua kasus ketidakpuasan pasien akibat ulah tenaga kesehatan. Cara kerja minimalis, rendahnya penghargaan terhadap profesi, alitnya Cara kerja minimalis, rendahnya penghargaan terhadap profesi, alitnya honorarium, adalah faktor-faktor yang menjadikan tenaga kesehatan kita seolah honorarium, adalah faktor-faktor yang menjadikan tenaga kesehatan kita seolah tidak profesional. Bahkan seorang profesor kita pun, pernah dibicarakan akibat tidak profesional. Bahkan seorang profesor kita pun, pernah dibicarakan akibat  bobot

 bobot kerjanya kerjanya melebihi melebihi kemampuan kemampuan profesionalnya, profesionalnya, sehingga sehingga bisa bisa sampaisampai kecolongan luput mendiagnosis yang selayaknya bila dalam kerja profesi normal kecolongan luput mendiagnosis yang selayaknya bila dalam kerja profesi normal  bisa

 bisa dilakukannya. dilakukannya. Sekali Sekali lagi, lagi, penyebab penyebab tidak tidak profesionalnya profesionalnya rata-rata rata-rata tenagatenaga kesehatan kita, sebagian besar karena waktu yang sempit untuk mendiagnosis kesehatan kita, sebagian besar karena waktu yang sempit untuk mendiagnosis  pasien.

 pasien. Anamnesis Anamnesis (wawancara) (wawancara) yang yang seharusnya seharusnya khusuk, khusuk, sabar, sabar, dan dan cermatcermat diamati, baru beberapa detik saja pasien bicara, ada tenaga kesehatan yang sudah diamati, baru beberapa detik saja pasien bicara, ada tenaga kesehatan yang sudah selesal menulis resepnya.

Referensi

Dokumen terkait

(2) Pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan, antar kelompok belanja, antar jenis belanja, antar objek belanja, dan antar rincian objek belanja

Penelitian dari Siregar (2010) yang berjudul Hubungan Gaya Pengasuhan Orangtua dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa Suku Batak yang Tinggal di Jakarta dan

Deskripsi Perangkat Lunak Perangkat ajar bahasa latin adalah untuk menyajikan suatu metode pembelajaran secara audio visual (multimedia) yang dapat membuat penguna

Jika sebuah baris tidak terdiri seluruhnya dari elemen nol, maka bilangan tak nol pertama dalam baris tersebut adalah 1 (dinamakan 1 utama ). Jika ada suatu

Bab ini akan membahas sedikit tentang model persediaan [ 1 ] dan juga membahas tentang model matematika untuk model persediaan spare part dengan mempertimbangkan terjadinya

Cara pemimpin berbicara dan bertindak di depan para pegawainya merupakan suatu gaya kepemimpinan, dengan demikian konsep gaya kepemimpinan menunjukkan realitas

Tingkat kesetaraan gender dalam penelitian ini diukur melalui pendekatan profil aktifitas dan profil akses-kontrol. Profil aktivitas meliputi deskripsi tentang

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh De La Hoz pada tahun 2014 yang menyatakan bahwa pasien terbanyak yang mengalami gagal terapi