• Tidak ada hasil yang ditemukan

Presentasi Pans EC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Presentasi Pans EC"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

THE POSITIVE AND NEGATIVE SYNDROME SCALE - EXCITED COMPONENT (PANSS-EC)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT JIWA PROPINSI NTB

(2)

PENDAHULUAN

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa yang umumnya mempunyai perjalanan kronik berulang

Gaduh gelisah dan perilaku agresif akibat gangguan jiwa, umum terjadi pada fasilitas layanan kesehatan gawat

darurat psikiatri. pasien dapat melukai dirinya sendiri maupun orang lain.

satu instrumen penilaian yang memungkinkan terkait kondisi tersebut ialah PANSS (Positive and Negative

Syndrome Score) untuk mengevaluasi pasien dan memberikan tatalaksana dengan cepat dan tepat.1,2

(3)

Tujuan

Menjelaskan definisi PANSS-EC

Menjelaskan cara penggunaan dan komponen PANSS-EC?

(4)

DEFINISI

PANSS-EC (excited component) adalah salah satu skala intuitif yang paling sederhana untuk menilai pasien gaduh gelisah dimana perilaku tersebut dapat beresiko terhadap pasien maupun orang lain.

PANSS sendiri disimpulkan meliputi lima faktor: faktor negatif, positif, atau kognitif, depresi dan kecemasan.

(5)

ISI PANSS-EC

Positive and Negative Syndromes Scale – Excited

Component (PANSS-EC) merupakan indikator pasien

gaduh gelisah yang juga digunakan untuk menangani dengan cepat pasien gaduh gelisah.

Indikator yang dinilai antara lain;

• Gaduh gelisah

• Ketegangan

• Permusuhan

• Ketidakkoperatifan

(6)

P4. Gaduh Gelisah

□ Hiperaktivitas yang ditampilkan dalam bentuk percepatan

perilaku motorik, peningkatan respon terhadap stimulus, waspada berlebihan atau labilitas alam perasaan yang berlebihan.

Dasar penilaian : manifestasi perilaku selama wawancara

(7)

Skoring :

1. Tidak ada. Definisi tidak terpenuhi.

2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung

ekstrim dari batasan normal.

3. Ringan. Cenderung sedikit agitatif, waspada berlebihan

atau sedikit mudah terangsang selama wawancara, tetapi tanpa esipode yang jelas dari gaduh gelisah atau labilitas alam perasaan yang mencolok. Pembicaraan mungkin sedikit mendesak.

(8)

4. Sedang. Agitasi atau mudah terangsang yang jelas terbukti selama wawancara, mempengaruhi pembicaraan dan mobilitas umum atau ledakan-ledakan episodik. yang terjadi secara sporadik.

5. Agak berat. Tampak hiperaktivitas yang bermakna, atau sering terjadi ledakan-ledakan atau aktivitas motorik yang menyebabkan kesulitan bagi pasien tetap duduk untuk waktu yang lebih lama dari beberapa menit dalam setiap kesempatan.

6. Berat. Gaduh gelisah yang mencolok mendominasi wawancara, membatasi perhatian sedemikian rupa sehingga mempengaruhi fungsi sehari-hari seperti makan dan tidur.

(9)

7. Sangat berat. Gaduh gelisah yang mencolok, sangat serius mempengaruhi kegiatan makan dan tidur, serta jelas tidak memungkinkan interaksi interpersonal. Percepatan pembicaraan dan aktivitas motorik dapat menimbulkan inkoherensi dan kelelahan. 3

(10)

P7. Permusuhan

□ Ekspresi verbal dan nonverbal tentang kemarahan dan

kebencian, termasuk sarkasme, perilaku pasif agresif, caci maki dan penyerangan.

□ Dasar penilaian : perilaku interpersonal yang diamati

(11)

1. Tidak ada. Definisi tidak terpenuhi.

2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim

dari batasan normal.

3. Ringan. Melampiaskan kemarahan secara tidak langsung

atau ditahan seperti sarkasme, sikap tidak sopan, ekspresi bermusuhan dan kadang-kadang iritabilitas.

4. Sedang. Adanya sikap bermusuhan yang nyata, sering

memperlihatkan iritabilitas dan ekspresi kemarahan atau kebencian yang langsung.

(12)

5. Agak berat. Pasien sangat mudah marah dan kadang-kadang memaki dengan kata-kata kasar atau mengancam.

6. Berat. Tidak kooperatif dan mencaci maki dengan kasar atau mengancam khususnya mempengaruhi wawancara, dan berdampak serius terhadap relasi sosial. Pasien dapat beringas dan merusak tetapi tidak menyerang orang lain secara fisik. 7. Sangat berat. Kemarahan yang hebat berakibat sangat tidak kooperatif, menghalangi interaksi, atau secara episodik melakukan penyerangan fisik terhadap orang lain. 3

(13)

G4. Ketegangan

□ Manifestasi yang jelas tentang ketakutan, anxietas dan

agitasi, seperti kekakuan, tremor, keringat berlebihan dan ketidaktenangan.

□ Dasar penilaian : laporan lisan membuktikan adanya

anxietas dan karenanya derajat keparahan menifestasi fisik ketegangan dapat dilihat selama wawancara. 3

(14)

1. Tidak ada. Definisi tidak terpenuhi.

2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung

ekstrim dari batasan normal.

3. Ringan. Postur dan gerakan-gerakan menunjukkan

kekhawatiran ringan, seperti rigiditas yang ringan, ketidaktenangan yang sekali-sekali, perubahan posisi atau tremor tangan yang halus dan cepat.

(15)

4. Sedang. Suatu penampilan yang nyata-nyata gelisah yang terbukti dari adanya pelbagai manifestasi, seperti perilaku tidak tenang, tremor tangan yang nyata, keringat berlebih atau mannerisme karena gugup.

5. Agak berat. Ketegangan yang berat yang dibuktikan oleh pelbagai menifestasi, seperti gemetaran karena gugup, keringat sangat berlebihan dan ketidaktenangan, tetapi perilaku selama wawancara tidak terpengaruh secara bermakna.

(16)

6. Berat. Ketegangan berat sedemikian rupa sehingga taraf interaksi interpersonal terganggu. Misalnya pasien mungkin terus menerus bergerak seperti cacing kepanasan, tidak dapat tetap duduk untuk waktu lama atau menunjukkan hiperventilasi.

7. Sangat berat. Ketegangan yang sangat mencolok yang dimanifestasikan oleh tanda-tanda panik atau percepatan gerakan motorik kasar, seperti langkah cepat yang gelisah dan ketidakmampuan tetap duduk untuk waktu lebih lama dari semenit yang menyebabkan percakapan tidak mungkin diteruskan. 3

(17)

G8. Ketidakkooperatifan

□ Aktif menolak untuk patuh terhadap keinginan tokoh

bermakna termasuk pewawancara, staf rumah sakit atau keluarga yang mungkin disertai dengan rasa tidak percaya, defensif, keras kepala, negativistik, penolakan terhadap otoritas, hostilitas atau suka membangkang.

Dasar penilaian : perilaku interpersonal yang diobservasi

selama wawancara dan juga dilaporkan oleh perawat atau keluarga. 3

(18)

Skoring :

1. Tidak ada. Definisi tidak terpenuhi.

2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung

ekstrim dari batasan normal.

3. Ringan. Patuh tetapi disertai sikap marah, tidak sabaran

atau sarkasme. Mungkin ada penolakan yang tidak mengganggu, terhadap penyelidikan yang sensitif selama wawancara.

(19)

4. Sedang. Kadang-kadang terdapat penolakan langsung untuk patuh terhadap tuntutan-tuntutan sosial yang normal seperti merapikan tempat tidur, mengikuti acara yang telah dijadwalkan dan sebagainya. Pasien mungkin memproyeksikan hostilitas, defensif atau bersikap negatif. Tetapi biasanya masih dapat diatasi. 5. Agak berat. Pasien seringkali tidak patuh terhadap tuntutan lingkungannya dan mungkin dijuluki orang sebagai “orang buangan” atau “orang yang mempunyai problem yang serius”. Ketidakkooperatifan tercermin dalam jelas-jelas defensif atau iritabilitas terhadap pewawancara dan mungkin tidak bersedia menghadapi banyak pertanyaan

(20)

6. Berat. Pasien sangat tidak kooperatif, negativistik dan mungkin juga suka membangkang. Menolak untuk patuh terhadap sebagian besar tuntutan sosial dan mungkin tidak mau memulai atau mengikuti wawancara sepenuhnya.

7. Sangat berat. Resistensi aktif yang jelas berdampak serius terhadap benar-benar seluruh bidang fungsi utama. Pasien mungkin menolak untuk ikut dalam aktivitas sosial apapun, mengurus kebersihan diri, bercakap-cakap dengan keluarga atau staf dan bahkan untuk berpartisipasi dalam wawancara singkat sekalipun

(21)

G14. Pengendalian Impuls yang Buruk

□ Gangguan pengaturan dan pengendalian impuls yang

mengakibatkan pelepasan ketegangan dan emosi yang tiba-tiba tidak teratur, sewenang-wenang atau tidak terarah tanpa merisaukan konsekuensinya.

Dasar penilaian : perilaku selama wawancara dan yang

(22)

Skoring :

1. Tidak ada. Definisi tidak terpenuhi.

2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim

dari batasan normal.

3. Ringan. Pasien cenderung mudah marah dan frustrasi bila

menghadapi stress atau pemuasannya ditolak tetapi jarang bertindak impulsif.

4. Sedang. Dengan provokasi yang minimal pasien menjadi marah

dan mencaci maki. Mungkin sekali-sekali mengancam, merusak atau terdapat satu atau dua episode yang melibatkan konfrontasi fisik atau perselisihan ringan.

(23)

5. Agak berat. Pasien memperlihatkan episode impulsif yang berulang-ulang, termasuk mencaci maki, pengrusakan harta benda atau ancaman fisik. Mungkin ada satu atau dua episode yang melibatkan serangan serius sehingga pasien perlu diisolasi, difiksasi dan bila perlu diberi sedasi.

6. Berat. Pasien sering agresif secara impulsif, mengancam, menuntut dan merusak, tanpa pertimbangan yang nyata tentang konsekuensinya. Menunjukkan perilaku menyerang dan mungkin juga serangan seksual dan kemungkinan berperilaku yang merupakan respon terhadap perintah-perintah yang bersifat halusinasi.

(24)

7. Sangat berat. Pasien memperlihatkan serangan yang dapat membunuh orang, penyerangan seksual, kebrutalan yang berualang atau perilaku yang merusak diri sendiri. Membutuhkan pengawasan langsung yang terus menerus atau fiksasi karena ketidakmampuan mengendalikan impuls yang berbahaya. 3

(25)

INTERVENSI

Skor 2-3 dilakukan persuasi dan pemberian oral.

Skor 4-5 dilakukan persuasi 2-5 menit, pemberian obat suntik, dan fiksasi untuk membantu.

Skor 6-7 dilakukan persuasi 2-5 menit, fiksasi, dan pemberian obat suntik kombinasi.4

(26)

a) Persuasi

1. Lama Intervensi :

□ Tempatkan pasien di ruangan yang tenang

□ Ajak pasien berbicara dengan empati dan jangan melakukan konfrontasi

□ Sediakan diri untuk lebih banyak mendengar

□ Ajak pasien untuk membuat kontrak agar tidak gelisah

 Untuk PANSS score 2-3 : observasi selama 15 menit, lalu evaluasi ulang.

 Untuk PANSS score > 3 : observasi selama 2-5 menit, lalu dilakukan langkah berikutnya.

(27)

2. Evaluasi Intervensi :

Peningkatan skala PANSS-EC 3. Tindak Lanjut :

Pemberian obat suntik

Fiksasi dapat dilakukan hanya untuk membantu pemberian

obat atau boleh dilakukan oleh perawat untuk sementara sambil menunggu instruksi dokter.

(28)

Pemberian Obat Injeksi

1. Haloperidol 5 mg IM 2. Olanzapine 10 mg IM 3. Aripiprazole 9,75 mg IM

4. Diazepam 10 mg IM/IV/per-rektal

5. Kombinasi Haloperidol 5 mg IM + Diazepam 10 mg

IM/IV/per-rektal

6. Kombinasi Aripiprazole 9,75 mg IM + Diazepam 10 mg

(29)

Referensi

Dokumen terkait