• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMELIHARAAN SARANA, PRASARANA DAN PERALATAN RUMAH SAKIT No Dokumen No. Revisi Halaman 1/1 Ditetapkan oleh, Direktur R.S. Graha Husada Bandar Lampung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMELIHARAAN SARANA, PRASARANA DAN PERALATAN RUMAH SAKIT No Dokumen No. Revisi Halaman 1/1 Ditetapkan oleh, Direktur R.S. Graha Husada Bandar Lampung"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

RS GRAHA HUSADA BANDAR LAMPUNG

PEMELIHARAAN SARANA, PRASARANA DAN PERALATAN RUMAH SAKIT

No Dokumen No. Revisi Halaman

1/1

Tanggal terbit

Ditetapkan oleh, Direktur R.S. Graha Husada

Bandar Lampung

dr. Is Yulianto Sp. OG PROSEDURE TETAP

PENGERTIAN

Program pemeliharaan fasilita sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit sebagai suatu upaya untuk memelihara atau memperbaikinya dengan menggunakan suatu standar prosedur yang baik dan benar TUJUAN

Fasilitas sarana, prasarana, dan peralatan rumah sakit yang terawatt dan terpelihara secara teratur akan mempunyai daya tahan yang lebih lama sehingga lebih ekonomis dan karyawan menjadi lebih produktif KEBIJAKAN 1. Visi dan misi Rumah Sakit Graha Husada

2. Renstra Rumah Sakit Graha Husada

PROSEDUR 1. Penggunaan sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit membuat laporan secara tertulis pada form berita acara kerusakan barang apabila menemukan adanya kerusakan. 2. Staff IPS (instalasi pemeliharraan sarana) menemukan adanya

kerusakan segera memberitahukan pengguna sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit membuat laporan secara tertulis pada form berita acara kerusakan barang.

3. Pengguna menyerahkan form berita berita acara kerusakan barang kepada staff IPS atau tekhnisi untuk mendapatkan tindak lanjut

Salinan form berita acara harus tetap dipegang oleh pengguna sebagai bukti adanya pelaporan kerusakan barang.

Catatan:

Pengguna wajib menindaklanjuti laporan kerusakan barang yang belum ada tindak lanjut koordinator divisinya atau langsung kepada pimpinan departemen.

4. Staf IPS menindaklanjuti bersama dengan tekhnisi melakukan pemeriksaan dan memilah laporan kerusakan barang.

5. Laporan kerusakan barang yang perbaikanya dapat dilakukan tanpa melakukan penggantian atau tanpa memerlukan biaya langsung diperbaiki oleh tekhnisi.

(2)

formulir catatan laporan pemeliharaan.

7. Staff IPS atau kordinator tekhnisi melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh tekhnisi.

8. Sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit yang telah diperbaiki dan kembali berfungsi dengan baik langsung diserahterimakan kepada pengguna dengan berita acara serah terima barang.

9. Staff IPS membuat laporan dengan tembusan ke staff Logistik.

10. Laporan kerusakan barang yang perbaikanya membutuhakan pembiayaan maka staff IPS /tekhnisi meminta pengguna untuk menandatangani formulir pengajuan pembelian sperepart.

11. Sataff IPS membuat pengajuan pembelian sperepart ke logistik diketahui manager HRD dan IPS dengan tembusan ke F & A

12. Purchasing melakukan pembelian sperepart dengan persetujuan manager F dan A.apabila pembelian sperepart harus dilakukan pembayaran secara tunai maka purchasing melakukan cash bond di general cashier (kasir umum).

13. Sperepart yang telah dibeli oleh purcashing diserahkan kepada staff IPS dengan tekhnisi dengan berita acara serah terima.

14. Tekhnisi melakukan penggantian dan perbaikan.

15. Tekhnisi membuat catatan atas pelaksanaan perbaikan pada formulir catatan laporan pemeliharaan.

16. Staf IPS atau coordinator tekhnisi melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh tekhnisi.

17. Sarana, prasarana, dan peralatan rumah sakit yang telah diperbaiki dan kembali berfungsi dengan baik langsung diserahkan kepada pengguna dengan berita acara serah terima barang.

18. Staff IPS membuat laporan dengan tembusan ke staff logistic. 19. Laporan kerusakan barang yang barang atau peralatan sudah

tidak dapat diperbaiki maka staff IPS atau tekhnisi menulis pada formulir berita acara kerusakan barang yang menyatakan sudah tidak dapat diperbaiki. Pengajuan ditujukan kepada logistic dengan disertai alasan yang detail dan bila ada disertai dengan rekam jejak peralatan tersebut.

20. Pengguna membuat pengajuan penggantian (pembelian) barang atau peralatan yang sudah tidak dapat diperbaiki dengan melampirkan berita acara kerusakan barang yang

(3)

menyatakan sudah tidak dapat diperbaiki. Pengajuan ditunjukan ke logistik dengan diketahui oleh manager HRD & IPS dan ditembuskan ke manager F & A.

21. Purchasing melakukan pembelian barang sesuai dengan pengajuan setelah mendapatkan persetujuan dari manager F & A.

22. Barang atau peralatan yang telah dibeli diserahkan kepada pengguna dengan berita acara serah terima yang mencantumkan kondisi dan keadaan barang tersebut. Apabila dalam serah terima barang diperlukian tenaga tekhnisi atau tenaga ahli yang lebih faham untuk memberitahukan cara penggunaannya, maka purchasing wajib memberitahukan kepada staff IPS atau tekhnisi untuk mendampingi dalam serah terima barang.

23. Purchasing dan atau staff IPS menyerahkan berita acara serah terima barang kepada logistic sebagai catatan iventaris.

24. Bisa diperbaiki namun perbaikannya dilakukan oleh pihak external maka staff IPS atau tekhnisi menghubungi tekhnisi external yang menjadi mitra kerjasam.

25. Tekhnisi memperbaiki ditempat atau dengan membawa barang yang rusak ketempat tekhnisi external.

26. Bila perbaikan dilakukan dilakukan ditempat maka wajib diampingi oleh tekhnisi.

27. Perbaikan yang membutuhkan penggantian sperepart maka pengajuan mengikuti mekanisme pembelian dari divisi purchasing.

28. Bila perbaikan dilakukan di tempat tekhnisi external tersebut maka staff IPS atau tekhnisi wajib melakukan serah terima barang dan memastikan waktu selsainya perbaikan serta kisaran biaya untuk melakukan “cash bond” bila pembayaran harus dilakukan dengan tunai pada saat selesainya perbaikan. Catatan:

Permintaan cash bond mengikuti mekanisme yang telah ditetapkan oleh Depatemen F & A.

29. Jika pembayaran perbaikan dapat dijadwalkan maka staf IPS membuat surat permintaan (disposisi) yang menyatakan pembayaran dilakukan sesuai dengan kesepakatan setelah selesainya perbaikan.

30. Barang yang telah selesai diperbaiki diserahterimakan dari tekhnisi external kepada staf IPS atau tekhnisi.

31. Staff IPS memastikan bahwa barang yang diperbaiki telah berfungsi dengan baik. Bila kondisi barang sudah dipastikan

(4)

dalam kondisi dan berfungsi dengan baik maka staff IPS atau tekhnisi dapat menandatangani nota tagihan biaya perbaikan. 32. Pembayaran atas nota tagihan dilakukan sesuai dengan

kesepakatan seperti yang ditentukan pada point 28 dan 29 mengikuti mekanisme yang ada di departemen F & A

33. Tekhnisi membuat catatan atas pelaksanaan perbaikan pada formulir catatan laporan pemeliharaan.

34. Staff IPS membuat laporan dengan tembusan ke setaff logistik.

Catatan:

1. Staff IPS dapat mengabaikan procedur diatas dalam kondisi yang mendesak dengan tujuan menyelamatkan pelayanan. 2. Tindakan tersebut diatas dapat dilayani dengan.

Mendeskripsikan tempat dan waktu kejadian dalam berita acara, sehingga prosedur diatas dapat dipertanggung jawabkan.

Contoh:

Pada saat hari minggu pompa air mati sehingga memerlukan perbaikan / penggantian, Maka IPS dapat langsung mengambil keputusan untuk perbaikan / penggantian pompa tersebut. Kondisi seperti ini dapat dibenarkan dengan mengabaikan SOP, dengan tujuan menyelamatkan pelayanan.

UNIT TERKAIT

1. Departemen pelayanan medis 2. Departemen Humas

3. Departemen operasional 4. Departemen HRD & IPS

(5)

LIST SOP POKJA MFK

1. SOP PENGADAAN B3 2. SOP MENANGANI B3

3. SOP RENOVASI RUANG KHUSUS 4. SOP PEMELIHARAAN GENSET 5. SOP LISTRIK PADAM

6. SOP PENANGGULANGAN KEBAKARAN

7. SOP PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN ALAT 8. SOP TRIADE DI UGD

9. SOP SISTEM RUJUKAN DARI UGD KE RUMAH SAKIT LAIN 10. SOP TRIASE DI UGD

11. SOP PENANGGULANGAN BENCANA DI LUAR RUMAH SAKIT 12. SOP PENANGGULANGAN BENCANA DI DALAM RUMAH SAKIT 13. SOP PENYEDIAAN AIR BERSIH

14. SOP ALAT AUTOCLAVE

15. SOP PEMELIHARAAN CENTRIFUGE

16. SOP PEMELIHARAAN AIR CONDITIONER (AC) 17. SOP PEMELIHARAAN SUNCTION PUMP

18. SOP X-RAY GENERAL PURPOSE 19. SOP PEMELIHARAAN ALAT MEDIS 20. SOP PEMELIHARAAN KOMPUTER

21. SOP PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA 22. SOP PEMELIHARAAN X-RAY GENERAL PURPOSE 23. SOP PEMELIHARAAN ALAT NON MEDIS

24. SOP PEMELIHARAAN ALAT LAMPU OPERASI 25. SOP OKUPASI TERAPI

26. SOP PENGGUNAAN ALAT PEMBUKA GIPS 27. SOP PENGGUNAAN MOBILE UNIT X-RAY

28. SOP PENGGUNAAN PESAWAT X-RAY CONVENSIONAL 29. SOP PEMELIHARAAN REFRIGERATOR

30. SOP PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN GENSET 31. SOP PEMELIHARAAN STERILIZER

32. SOP PEMELIHARAAN MIKRISKOP 33. SOP PEMELIHARAAN TENSIMETR 34. SOP PENGUKURAN SUHU

35. SOP IDENTIFIKASI RESIKO BAHAYA 36. SOP SURVEY KEBISINGAN

37. SOP PENGUKURAN KELEMBABAN

38. SOP PEMANTAUAN KESLINGKER RUMAH SAKIT 39. SOP PEMELIHARAAN USG

40. SOP PEMELIHARAAN EKG

41. KALIBRASI MEDIK DAN NIN MEDIK PIHAK KETIGA 42. SOP APD

43. SOP KEBAKARAN 44. SOP APAR

(6)

45. SOP AREA TITIK BERKUMPUL 46. SOP PENANGANAN KEBAKARAN 47. SOP PENARIKAN ALAT

48. SOP KETERSEDIAAN LISTRIK 24JAM 49. SOP PEMELIHARAAN DIDAERAH KRITIS 50. SOP PEMELIHARAAN ALAT MEDIS

51. SOP PELABELAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA 52. SOP ALUR PASIEN BENCANA DARI LUAR

KEBIJAKAN

1. SK Direktur tentang tempat-tempat beresiko rumah sakit kusta 2.

Referensi

Dokumen terkait