• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Teknologi Distilasi Parfum_Fisdas1-11.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Teknologi Distilasi Parfum_Fisdas1-11.pdf"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TEKNOLOGI DISTILASI PARFUM FISIKA DASAR 1

2015

Diusulkan oleh :

Meidina Sekar Nadisti / 1406553045 Muhammad Rubi Muzakki / 1406608012

Nadya Saarah Amelinda / 1406552824 Naufal Syafiq Maro / 1406607981 Rana Rezeki Najeges / 1406553026 (Departemen Teknik Kimia FTUI)

UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun makalah Fisika Dasar 1: Teknologi Distilasi Parfum.

Makalah ini dibuat dengan bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sutarto selaku dosen Fisika Dasar 1 yang telah sabar membimbing dan mengajar kami selama satu semester ini. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu proses pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah kedepannya.

Penulis berharap agar karya tulis ini bisa bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Depok, 11 Juni 2015

(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ... 1

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI... 3

BAB 1. Pengetahuan Dasar Parfum...4

Pengertian dan Sejarah Parfum... 4

Tingkat Konsentrat Parfum... 6

Pembagian dan Sumber Parfum………...…8

BAB 2. Teknologi Pembuatan Parfum ...12

Macam-macam Teknologi Pembuatan Parfum... 12

Teknologi Distilasi Parfum... 13

BAB 3. Industri Parfum ...16

KESIMPULAN... 18

(4)

BAB 1. PENGETAHUAN DASAR PARFUM 1.1 Pengertian dan Sejarah parfum

Parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esensial dan senyawa aroma (aroma compound), fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh manusia, obyek, atau ruangan. Parfum adalah campuran dari zat pewangi yang dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Jumlah dan tipe pelarut yang bercampur dengan minyak wangi menentukan apakah suatu parfum dianggap sebagai ekstrak parfum, Eau de parfum, Eau de toilette, atau Eau de Cologne.

Fungsi parfum dalam kehidupan manusia : 1 Dapat memberikan kesenangan hidup 2 Dapat mempengaruhi kejiwaan dan syaraf

3 Memberikan wewangian kepada bahan yang tidak wangi dan menghilangkan bau yang tidak enak pada berbagai macam hasil industri textil, kulit, kertas, karet, plastik

4 Dapat melindungi manusia dari penyakit yang Disebabkan bakteri 5 Dapat menetralisir keracunan makanan karena Bakteri tertentu 6 Dapat mengobati sakit kepala

7 Dapat membantu proses pencernaan 8 Dapat menambah selera makan 9 Dapat meningkatkan kepercayaan diri 10 Dapat menarik perhatian lawan jenis

Parfum sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu - kata "parfum" berasal dari bahasa Latin per fume "melalui asap". Salah satu kegunaan parfum tertua berupa bentuk pembakaran dupa dan herbal aromatik yang digunakan dalam pelayanan keagamaan, seringkali untuk aromatic gums, kemenyan dan mur, dikumpulkan dari pohon. Mesir adalah yang pertama memasukkan parfum ke budaya mereka diikuti oleh Cina kuno, Hindu, Israel, Carthaginians, Arab, Yunani, dan Romawi. Penggunaan awal dari botol parfum adalah di Mesir sekitar 1000 SM. Mesir menemukan gelas dan botol parfum adalah salah satu penggunaan umum pertama untuk kaca.

(5)

Parfum original berarti parfum asli yang dibuat dengan proses yang lama. Parfum berasal dari bahasa Latin, per fumus yang berarti melalui asap (through smoke). Seni membuat parfum pertama kali dimulai pada sejak era Mesopotamio dan Mesir kuno yang kemudian disempurnakan oleh bangsa Romawi dan Persia. Meskipun parfum dan wewangian juga dapat ditemukan di India, namun kebanyakan parfum dan wewangian tersebut berbentuk dupa bukanya parfum cair.

Tercatat pembuat parfum original pertama adalah seorang wanita Mesopotamia yang bernama Tapputi pada SM milinium ke-2. Parfum hasil ciptaannya disebut tablet runcing. Parfum ini adalah hasil penyulingan dari bunga, minyak dan calamus dengan aromatic lain yang dilakukan beberapa kali.

Ahli kimia Arab yang bernama Al-Kindi menuliskan sebuah buku mengenai parfum original yang diberi nama ‘Buku Kimia dan Penyulingan Parfum’ (Book of the Chemistry of Perfume and Distillations). Buku ini dibuat pada abad ke-9. Buku ini berisi lebih dari 100 resep minyak wangi, salep, aromatik cair dan obat. Selain resep, buku ini juga menggambarkan 107 metode dan resep untuk pembuatan parfum serta alat yang dibutuhkan.

Persia pun tidak ketinggalan. Alhli kimia Persia yang bernama Ibnu Sina memperkenalkan proses ekstraksi minyak dari bunga dengan distilasi atau penyulingan yang digunakan hingga sekarang. Sebelum ada penemuan ini, kebanyakan parfum original aroma bunga dibuat dengan memasukan kelopak bunga yang sudah dihancurkan / ditumbuk.

Pada tahun 2005, para arkeolog menemukan parfum original yang dianggap sebagai parfum tertua di dunia di daerah Pyrgos, Cyprus. Para arkeolog yakin bahwa parfum ini dibuat pada 4.000 tahun silam. Dari parfum ini, para arkeolog menemukan bahwa parfum zaman dulu dibuat dengan menggunanan herba dan rempah– rempah sebelum.

Seni pembuatan parfum original akhirnya dikenal oleh negara – negara Eropa barat pada tahun 1221. Pada tahun ini, para biarawati dari Santa Maria delle Vigne atau Santa Maria Novella di Florence, Italia berhasil membuat resep parfum. Di timur, negara Hungaria memproduksi parfum dengan campuran alkohol atas perintah Ratu Elizabeth Hungaria pada tahun 1370. Parfum ini kemudian dikenal sebagai ‘Hungary Water’ atau air Hungaria.

(6)

Pada abad ke-16, semua seni pembuatan parfum original Italia dibawah ke Perancis oleh pembuat parfum Catherine de’ Medici yang bernama Rene (Renato il fiorentino). Rene kemudian meneliti dan membuat parfum untuk negara Perancis berdasarkan bahan dan resep yang dibawa dari Italia. Dia kemudian membangun jalan rahasia yang menghubungkan laboratorium dengan apartemennya sehingga tidak ada resep yang bisa dicuri selama perjalanan pulang pergi. Berkat Rene, Perancis dengan cepat menjadi pusat penghasil parfum dan kosmetik.

Dikarena parfum original menjadi salah satu mata pencarian utama bagi Perancis maka budidaya bunga sebagai esensi parfum pun dimulai pada abad ke-14. Pembudidayaan ini dilakukan pada bagian selatan negara Perancis. Antara abad 16-17, parfum original banyak digunakan oleh orang kaya untuk menutupi bau badan akibat jarang mandi.

Di negara Jerman, seorang tukang cukur berkebangsaan italia yang bernama Giovanni Paolo Feminis berhasil menciptakan parfum original cair yang dinamai “Aqua Admirabilis” pada tahun 1732. Sekarang “Aqua Admirabilis” dikenal dengan nama “Eau de Cologne”.

Parfum sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu - kata "parfum" berasal dari bahasa Latin per fume "melalui asap". Salah satu kegunaan parfum tertua berupa bentuk pembakaran dupa dan herbal aromatik yang digunakan dalam pelayanan keagamaan, seringkali untuk aromatic gums, kemenyan dan mur, dikumpulkan dari pohon. Mesir adalah yang pertama memasukkan parfum ke budaya mereka diikuti oleh Cina kuno, Hindu, Israel, Carthaginians, Arab, Yunani, dan Romawi. Penggunaan awal dari botol parfum adalah di Mesir sekitar 1000 SM. Mesir menemukan gelas dan botol parfum adalah salah satu penggunaan umum pertama untuk kaca.

1.2 Tingkat Konsentrat Parfum

Minyak parfum perlu diencerkan dengan pelarut karena minyak murni (alami atau sintetis) mengandung konsentrat tinggi dari komponen volatil yang mungkin akan mengakibatkan reaksi alergi dan kemungkinan cedera ketika digunakan

(7)

langsung ke kulit atau pakaian. Pelarut juga menguapkan minyak esensial, membantu mereka menyebar ke udara.

Sejauh ini pelarut yang paling umum digunakan untuk pengenceran minyak parfum adalah etanol atau campuran etanol dan air. Minyak parfum juga dapat diencerkan dengan cara menetralkan bau lemak menggunakan jojoba, minyak kelapa difraksinasi atau lilin.

Persentase volume konsentrat dalam minyak parfum adalah sebagai berikut: 1 Ekstrak parfum: 20% -40% senyawa aromatik

2 Eau de parfum: 10-30% senyawa aromatik 3 Eau de toilette: 5-20% senyawa aromatik 4 Eau de cologne: 2-5% senyawa aromatik

Semakin tinggi jumlah persentase senyawa aromatik, maka intensitas dan aroma yang tahan lama tercipta. Perfumeries yang berbeda menetapkan jumlah yang berbeda dari minyak untuk masing-masing parfum mereka. Oleh karena itu, meskipun konsentrat minyak parfum dalam pengenceran Eau De Parfum (EDP) selalu akan lebih tinggi daripada parfum yang sama dalam bentuk eau de toilette (EDT) di dalam kisaran yang sama, jumlah yang sebenarnya dapat bervariasi antara masing-masing Perfumeries. Sebuah parfum EDT dari sebuah Perfumeries mungkin lebih kuat daripada EDP dari Perfumeries yang lain.

(8)

1.3 Pembagian dan Sumber Parfum

Beberapa parfum mempunyai konsentrat wewangian yang rendah, sementara yang lainnya lebih banyak. Berdasarkan tingkat konsentrat ini parfum dibagi menjadi 4 golongan, yakni:

1. Ekstrak parfum adalah yang paling berkonsentrat dan paling halus diantara keempat tipe parfum. Biasanya terdiri dari 20-40% konsentrat bahan wewangian, tentu menjadi yang paling mahal harganya.

2. Eau de Parfum (EDP) - biasanya terdiri dari 8-16% konsentrat bahan wewangian. Wangi EDP biasanya mulai menghilang setelah beberapa jam, tapi jejak wanginya masih akan ada dalam jangka waktu 24 jam. EDP cocok jika anda butuh wangi yang tahan seharian. Parfum ini kandungan alkoholnya rendah dengan kadar essence yang paling tinggi diantara jenis parfum yang lain, tapi aromanya kuat dan dapat bertahan cukup lama. Cocok digunakan untuk pesta atau acara pada malam hari.

3. Eau de Toilette (EDT) adalah yang paling banyak terdapat di pasaran. EDT terdiri dari 4-8% konsentrat. Wangi EDT bertahan untuk beberapa waktu lamanya, tapi paling cocok digunakan untuk waktu malam dimana penggunaannya tidak lama. Jenis ini kadar alkoholnya tinggi dengan kadar essence yang sesuai untuk aromanya yang ringan, tidak terlalu tanjam dan awet. Cocok untuk digunakan pada setiap kesempatan.

4. Eau de Cologne (EDC) sudah jarang ditemukan pada produk wewangian. Wanginya hanya bertahan sebentar, dan biasanya terdiri dari 2-4% konsentrat bahan wewangian. Wewangian ini jenis wewangian yang ringan dan standar dengan kadar alkohol yang paling banyak diantara jenis parfum diatas. Jenis wewangian ini memiliki kadar essence yang rendah juga dan biasa digunakan setelah habis mandi untuk menyagarkan tubuh.

(9)

(Sumber: Thefragranceshop.co.uk)

Jenis parfum yang dijual di pasaran semakin banyak karena para produsen berusaha keras membuat produknya berbeda dengan produk kompetitor lainnya. Secara umum, semua parfum termasuk salah satu dari 6 kategori yang berbeda berdasarkan top note yang dominan. Kategori yang berbeda cocok untuk orang yang berbeda dan suasana yang berbeda pula. Adapun kategori tersebut antara lain:

1. Parfum earthy atau woody akan menimbulkan aroma hutan dan biasanya sangat menyegarkan. Biasanya parfum ini disukai generasi yang lebih tua dan sangat ideal.

2. Wewangiaan oriental menggunakan aroma rempah yang kuat. 3. Parfum green jauh lebih ringan daripada oriental

4. Parfum oceanic modern semakin populer di kalangan anak muda yang menyukai wangi yang intens.

5. Parfum spicy fruity juga pilihan baik untuk iklim yang lebih hangat. 6. Floral klasik yang cocok untuk semua orang dan situasi wewangian ini paling feminin daripada minyak wangi lainnya dan terlihat terbaik jika digunakan ingredien kualitas tinggi.

Adapun sumber dari parfum antara lain: 1. Parfum yg berasal dari tumbuhan

Minyak atsiri diperoleh dari bermacam-macam Tumbuhan dari bagian-bagian tertentu seperti:

a bunga: rose, lavender, orange blossom (buah limau) b biji: caraway (jintan), almond (prunus amygdalus) c daun: bay (daun salam), thyme, patchoull (nilam) d kayu: sandalwood (cendana), cedar, aloe

e kulit kayu: cinnamon, cascarilla f buah: lemon (citrus), nutmeg (pala)

(10)

g minyak bunga: jasmin absolute, rose absolute

h resin, gum, balsam bahan tidak menguap yang diperoleh Dari tanaman tetapi bahan ini mengandung minyak menguap yang beraroma dan kental: gum styrax, balsam peru, benzoin, myrrh.

2. Parfum dari sekresi binatang

a Musk: Dalam istilah dunia parfum, musk adalah sekresi aroma yang diproduksi kelenjar perut rusa jantan tak bertanduk (musk deer). Rusa ini hidup di Asia Tengah dan di Pegunungan Himalaya. Untuk mencegah kepunahan hewan langka itu, perburuan dan ekspornya dilarang keras. Orang lantas menangkar rusa jenis ini, lalu mengoperasi dan mengambil kelenjarnya. Setelah operasi selesai, rusa itu dilepas kembali. Sulitnya memperoleh musk asli mendorong para pembuat parfum berpaling juga ke musk sintetis. Harganya pun lebih murah.

b Civet: Spesies kesturi yang dipakai dalam dunia parfum berasal dari barat daya Etiopia. Hewan ini punya kantong perut berbentuk bulan sabit, yang terletak didekat alat vitalnya. Kantong perutnya menghasilkan viverreum, substansi kental berwarna kecokelatan beraroma keras. Namun, setelah diolah menjadi parfum, kesan sensual dan kehangatanlah yang terasa. c Ambergris: Bahan ini berasal dari sperma ikan paus yang terlepas di saat

kematiannya. Karena itu, pemanfaatannya tidak membahayakan hewan yang sangat dilindungi ini. Ambergris digunakan sebagai penguat wewangian yang mudah menguap. Ambergris lebih ringan dari air, mengapung bebas dilautan. Benda ini dikumpulkan di tengah laut atau diambil setelah tersapu ke tepi pantai. Saat dibawa ke laboratorium pembuat parfum, warnanya menjadi abu-abu pucat atau putih. Dan setelah benda ini dikeringkan selama beberapa bulan, bau amisnya berubah menjadi aroma ambergris.

d Castereum: Salah satu bahan baku wewangian ini berasal dari sepasang kelenjar dalam tubuh berang-berang. Si kelenjar menghasilkan minyak yang melindungi bulu berang-berang dari pengaruh perubahan cuaca. Hewan ini pernah tersebar banyak di Eropa, tapi kini hanya ditemukan di

(11)

dipakai dengan larutan alkohol. Bahan ini terutama dipakai pada wewangian pria.

3. Parfum dari bahan kimia (isolat)

• EUGINOL: biasanya diperoleh dari minyak cengkeh • CITRAL: dari minyak lemongras

• GERANIOL: dari minyak citronella

Produk isolat diturunkan langsung dari masing-masing minyak atsiri melalui reaksi kimia, senyawa ini tidak ada dalam alam, bahan ini merupakan produk esterifikasi seperti: formiat, asetat, propionat, dan ester-ester dari citronellol, linalool, geraniol, terpinol, dan lain sebagainya

4. Parfum dari bahan kimia (organic sintetik)

Bahan organic sintetik terdiri dari alkohol aromatic. Dan alkohol lemak (fatty alkohol) yang biasanya mempunyai bau, ester-ester dan aldehida.

• Phenyl ethyl alkohol: salah satu bahan dasar parfum rose

• Cinnamyl alkohol: suatu fixatif dan digunakan dalam parfum Lilac • Terpineol: terdapat dalam minyak pine tetapi dibuat dari

• Terpentin, suatu minyak atsiri

• Amyl cinnamic aldehyde, salah satu bahan dasar parfum jasmin • Ester-ester dari bau karakteristik buah-buahan: methyl phenyl • Carbinyl acetate yg digunakan dlm parfum gardenia & jasmine • Dan benzyl acetate yang digunakan dalam floral parfum

(12)

BAB 2. TEKNOLOGI PEMBUATAN PARFUM 2.1 Macam-macam Teknologi Pembuatan Parfum

Proses pembuatan parfum organik dimulai dengan pengumpulan bahan baku. Lalu bahan baku di ekstraksi sehingga kita mendapatkan ekstrak essential oil. Ekstraksi dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti Distilasi uap, Solvent Extraction, Enfleurage, Maceration, Expression. Setelah itu masuk ke tahap blending dimana essential oil yang berbeda dicampurkan bersama (sesuai selera) oleh seseorang yang sudah pro dalam bidangnya yang sering diesbut dengan “Nose”. Setelah itu dicampurkan dengan alcohol. Jumlah alcohol yang digunakan menentukan jenis pewangi atau parfum ini. Lalu ada tahap aging dimana parfum yang telah jadi dibiarkan beberapa bulan bahkan tahun untuk hasil parfum yang lebih baik. Beberapa parfum sama seperti wine, semakin tua umurnya (lama dibiarkan) maka parfum akan semakin baik atau wangi.

Tipe parfum dilihat dari kandungannya. 3-5% essential oil termasuk cologne, 2% essential oil termasuk eau de toilette, dan 10-20% essential oil termasuk eau de parfum. Dari ketiga jenis tersebut eau de parfum merupakan parfum yang lebih tahan lama dibandingkan cologne dan eau de toilette.

Pada tahap pengumpulan alat yang digunakan adalah alat perkebunan seperti sekop, cangkul, pupuk, dan lain-lain. Sedangkan pada tahap ekstraksi ada beberapa, antara lain steam distiller untuk distilasi uap dan chassis pada metode enfleurage Chassis adalah kaca dalam frame kayu dimana kaca dilapisi oleh lemak sebagai pengabsorpsinya.

Distilasi uap, awalnya air di didihkan. Uapnya akan menuju flask yang sudah berisi tanaman yang kita inginkan. Lalu uap melewati tanaman dan membawa essential oil bersamanya. Kemudian uap dan essential oil melewati kondensor yang terus dialiri oleh air dingin yang masuk dari bawah dan keluar diatas guna mencairkan uap. Setelah itu uap yang telah dicairkan akan masuk ke storage tank. Pada tank, air dan essential oil akan terpisah karena perbedaan densitas / massa jenisnya.

Solvent extraction, bunga dimasukkan kedalam rotating tanks dan benzena dituangkan ke dalam tangki guna mengekstraksi essential oil bunga tersebut. Bagian

(13)

essential oil. Kemudian dimasukkan ke dalam etil alcohol yang apabila terbakar sepenuhnya, maka akan meninggalkan essensial oil pada bagian bawahnya.

Enfleurage adalah dimana bunga disebar di atas chassis. Chassis adalah lapisan kaca yang diletakkan di dalam bingkai kayu yang disusun bertingkat. Sebelum disebar chassis sudah terlebih dahulu dilapisi oleh lemak. Setelah beberapa lama, bunga diganti dengan bunga baru hingga lemak yang melapisi chassis telah menyerap essential oil yang dimiliki

Maceration mirip dengan enfleurage kecuali bahwa ia menggunakan lemak yang dihangatkan untuk menyerap bau bunga tersebut. Seperti dalam solvent extraction, lemak dilarutkan dalam alcohol untuk mendapatkan essensial oil

Expression adalah metode ekstraksi paling kuno namun paling simple. Metode ini digunakan untuk memperoleh essential oil dari buah ataupun tanaman yang secara manual atau mekanik ditekan hingga semua minyaknya terperas habis.

Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta bahan baku pembuatan parfum karena memiliki bau yang khas. Benzaldehida dapat berkondensasi dengan asetaldehida (etanal), untuk menghasilkan sinamaldehida (minyak kayu manis).

2.2 Teknologi Distilasi Parfum

Proses perpindahan massa merupakan salah satu proses yang cukup penting. Perpindahan massa merupakan peristiwa yang dijumpai hampir dalam setiap operasi dalam kegiatan teknik kimia. Salah satu proses tersebut adalah destilasi yang merupakan proses pemisahan campuran cair-cair menjadi komponen-komponennya dengan berdasarkan pada perbedaan kemampuan/daya penguapan komponen-komponen tersebut.

Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) pada suhu dan tekanan tertentu. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses

(14)

ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.

Destilasi juga bisa dikatakan sebagai proses pemisahan komponen yang ditujukan untuk memisahkan pelarut dan komponen pelarutnya. Hasil destilasi disebut destilat dan sisanya disebut residu. Jika hasil destilasinya berupa air, maka disebut sebagai aquadestilata (disingkat aquades).

Pada suatu peralatan destilasi umumnya terdiri dari suatu kolom atau tray, reboiler (pemanas), kondenser, Drum reflux, pompa, dan packed.

Prinsip dari proses ini adalah campuran yang akan dipisahkan, dimasukkan dalam alat destilasi. Di bagian bawah alat terdapat pemanas yang berfungsi untuk menguapkan campuran yang ada. Uap yang terbentuk akan mengalir ke atas dan bertemu cairan (destilat) di atas. Zat-zat bertitik didih rendah dalam cairan akan teruapkan dan mengalir ke atas, sedangkan zat-zat bertitik didih tinggi dalam uap akan kembali mengembun dan mengikuti aliran cairan ke bawah.

Gambar: Alat Destilasi Sederhana

(15)

Gambar di atas merupakan alat destilasi atau yang disebut destilator. Yang terdiri dari thermometer, labu didih, steel head, pemanas, kondensor, dan labu penampung destilat. Thermometer biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi selama proses destilasi berlangsung. Seringnya thermometer yang digunakan harus memenuhi syarat:

a. Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang akan didestilasi. b. Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas

reservoir HE sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor. Labu didih berfungsi sebagai tempat suatu campuran zat cair yang akan didestilasi . Steel head berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat pendingin (kondensor) dan biasanya labu destilasi dengan leher yang berfungsi sebagai steel head. Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar yang berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air keran. Pendingin yang digunakan biasanya adalah air yang dialirkan dari dasar pipa, tujuannya adalah agar bagian dari dalam pipa lebih lama mengalami kontak dengan air sehingga pendinginan lebih sempurna dan hasil yang diperoleh lebih sempurna. Penampung destilat bisa berupa erlenmeyer, labu, ataupun tabung reaksi tergantung pemakaiannya. Pemanasnya juga dapat menggunakan penangas, ataupun mantel listrik yang biasanya sudah terpasang pada destilator.

Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap senyawa dalam campuran. Tekanan uap campuran diukur sebagai kecenderungan molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika suhu dinaikkan, tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih. Suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer disebut titik didih. Cairan yang mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan mempunyai titik didih lebih rendah daripada cairan yang tekanan uapnya rendah pada suhu kamar.

Jika campuran berair didihkan, komposisi uap di atas cairan tidak sama dengan komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile atau komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi senyawa yang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik didih lebih

(16)

rendah. Jika suhu relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan mengandung senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran.

BAB 3. INDUSTRI PARFUM

Parfum adalah hasil karya artis berbakat yang menggunakan kemampuan memori, ketajaman, dan keterampilan meramunya. Toh, para pakar yang secara populer disebut “hidung” (nose) itu mengunakan lebih dari sekedar indera penciumannya. Mereka banyak menggunakan memori (ingatan) untuk membedakan bahan alami dari bahan sintetis. Lalu, dengan bantuan imajinasi dan rasa seni tinggi, para pencipta parfum berusaha menciptakan wewangian baru. Bak kata salah seorang di antara mereka, Jean Patou, “Suatu parfum diilhami oleh penemuan bau baru dan orang baru.”

Untuk itu, para calong “hidung” (nose) memerlukan pendidikan khusus dan magang sebagai asisten pada peracik parfum senior. Bandingkan dengan masa lampau, ketika keahlian diturunkan turun-temurun dalam keluarga.

Ternyata, dalam industri parfum sekarang yang berkembang pesat, hanya ada tiga perusahaan yang memiliki “hidung” sendiri: Chanel, Guerlain, dan Jean Patou, Kebanyakan perusahaan harus menyewa konsultan.

Begitu suatu parfum selesai dibuat, perusahaan pembuat akan mengundang para “hidung” (nose) profesional untuk menilai keampuhan formula wewangian barunya. Dari 5 – 10 % konsultan yang diundang, hanya satu yang memenangi kontrak. Catat pula, diperlukan waktu bulanan hingga tahunan sebelum parfum yang direkomendasi oleh konsultan kontrakan dapat diluncurkan. Produk parfum memang hasil kerja tim, antara konsultan “hidung”, pembuat parfum, dan bagian pemasaran.

Keahlian membuat parfum ternyata dapat diturunkan. Pierre-Francois Pascal Guerlain, pencipta parfum Jacky, misalnya, mewariskan bakatnya kepada cucunya, Jacques Guerlain. Sang cucu kemudian menghasilkan parfum-parfum paling inovatif masa kini, seperti Mitsouko, Shalimar, L’Heure Bleu, Vol de Nuit, dan Apres l’Ondee.

(17)

Francois Coty adalah pembuat parfum ternama lainnya. Di samping parfum L’Origan dan Emeraude, ciptaannya yang paling terkenal bernama Chypre. Yang satu ini sedemikian aslinya sehingga dijadikan “keluarga parfum” tersendiri.

Selain itu, ada Germain Celier, wanita pertama yang masuk jajaran elite peramu parfum. Dari tangannya lahir parfum Bandit dan Vent Vert, masing-masing untuk perancang busana Robert Piguet dan Piere Balmain; lalu Coer Joie, Madame untuk Balmain; dan Monsieur Balmain serta sejumlah parfum Elisabeth Arden bagi pasar AS.

Memberi nama parfum jelas tak gampang. Tidak mudah mencari nama yang tepat untuk menggambarkan wewangian. Guerlain memberikan nama yang panjang bagi produk-produknya, misalnya Voila Pourquoi J’Aimais Rosine (“Itulah Sebabnya Aku Mencintai Rosine”). Sebaliknya, Elsa Schiaparelli lebih suka yang singkat, cuma satu huruf: S. Dibutuhkan uraian panjang – itu pun belum pasti memuaskan – untuk

menjelaskan mengapa produk pertama laris, sementara produk kedua kurang laku. (sumber: www.google.com)

(18)

KESIMPULAN

Metode terbaik dalam pembuatan parfum adalah destilasi. Expression adalah cara yang paling simple namun apabila dibandingkan dengan distilasi, maka distilasi lebih unggul. Seperti pada kulit jeruk dimana yield minyak kulit jeruk yang diperoleh dengan metode distilasi lebih besar daripada expression. Karena walaupun sampai sekarang secara praktek tidak ada destilasi yang mencapai 100%, teori mengatakan bahwa hasil distilasi dapat mencapat 100% dengan cara menurunkan tekanan hingga 1/10 tekanan atmosfer.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arctander, S. (1994). Perfume and Flavor Materials of Natural Origin. Carol Stream, Illinois: Allured Publishing Corporation.

Catty, S. (2001). Hydrosols: The Next Aromatherapy. Rochester, VT: Healing Arts Press Fakhri Burhan. 2013. Parfum dan Komposisinya. [ONLINE] Available at:http://www.slideshare.net/fakhriburhan/parfum-dan-komposisinya. [Accessed 03 June 15].

E Deliani. 2012. Bab I. Pendahuluan Latar Belakang Parfum. [ONLINE] Available

at:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33081/5/Chapter%20I.pdf. [Accessed 03 June 15].

Food and Agriculture Organization of the United Nations (1995). Basic Principles of Steam Distillation. Retrieved August 18, 2005, from http://www.fao.org/docrep/V5350e/V5350e13.htm.

Guenther, E. (1982). The Essential Oils. Melbourne, Fl: Krieger Publishing. Guba, R. (2002). The Modern Alchemy of Carbon Dioxide Extraction. International Journal of Aromatherapy 12 (3), 120–126. 8 Guba, R. (2002). The Modern Alchemy of Carbon Dioxide Extraction. International Journal of Aromatherapy 12 (3), 120–126.

Ilmu Kimia. 2013. Destilasi. [ONLINE] Available at: http://www.ilmukimia.org/2013/05/destilasi.html. [Accessed 03 June 15].

MUHAMAD NURDIN FATHURROHMAN. 2013. Cara Membuat Bibit Parfum (Penyulingan). [ONLINE] Available at: http://cara-membuat-sendiri.blogspot.com/2013/10/cara-membuat-bibit-parfum-penyulingan.html.

[Accessed 03 June 15].

Newmark, Ann. 2000. Jendela Iptek Seri 7: Kimia. Balai Pustaka Jakarta. Jakarta.

RumahParfum.com. 2013. Tentang Parfum. [ONLINE] Available at:http://www.rumahparfum.com/content.php?page=about. [Accessed 03 June 15].

Schnaubelt, K. (2002). Biology of Essential Oils. San Rafael, CA: Terra Linda Scent.

Willianto Johanes. 2012. Apa itu EDP, EDT, EDC dalam Parfum?. [ONLINE] Available at:http://www.gemaparfum.com/2012/12/apa-itu-edp-edt-edc-dalam-dunia-parfum.html. [Accessed 03 June 15].

Williams, D. (1996). The Chemistry of Essential Oils. Dorset, England: Micelle Press.

Referensi

Dokumen terkait

kode programyang ditulis dalam Visual Basic digunakan untuk menangani event. dari pemakai atau dari

Estados Unidos. Después del mercado estadounidense, España se ubica como el segundo mercado del páprika, seguido de México. Este producto se exporta en diferentes

Jika perusahaan memilih atau sama sekali tidak memilih performa kinerja tinggi, pada umumnya manajer sumber daya manusia harus memenuhinya guna menjamin dapat memiliki

Ketimpangan sosial dalam kehidupan masyarakat dapat menimbulkan masalah sosial yang beragam seperti munculnya kenakalan remaja.. Jelaskan minimal 3 upaya yang dapat dilakukan

Solahuddin dan Islam (2008) mengatakan bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi investasi adalah tabungan domestik, pertumbuhan per kapita, dan bantuan ( aid ). Sumber

permukaan tanah di sekitar pusat semburan. Hal itu tampak jika membandingkan tinggi permukaan tanggul titik 21 Desa Siring sejajar dengan kubah masjid di daerah tersebut.

Setelah melakukan pengujian distribusi pada komponen pedal conveyor didapatkan hasil bahwa komponen pedal conveyor berdistribusi normal dengan nilai parameter =32,7647 dan

Entrepreneurship lebih dari itu dan dapat diterapkan tidak hanya pada usaha sendiri saja, tetapi dapat diterapkan dalam sebuah perusahaan, bahkan dapat dilakukan sebagai