• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sutrisno Universitas PGRI Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sutrisno Universitas PGRI Semarang"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

P R O S I D I N G ISBN:978-602-8047-99-9

SEMNAS ENTREPRENEURSHIP Juni 2014

Hal:197-208

MENUMBUHKAN KARAKTER WIRAUSAHA MELALUI PEMBELAJARAN

KEWIRAUSAHAAN DAN MEDIA

MATEMATIKA Sutrisno

Universitas PGRI Semarang

Abstrak-Indonesia negeri yang kaya akan sumber daya alam dan kaya akan sumber

daya manusia Ditengarai terjadinya dekadensi moral disebabkan oleh kelemahan sistem pendidikan dalam membentuk kepribadian anak didik yang perlu ditanggulangi dengan menanamkan nilai-nilai moral untuk membentuk karakter. Hal tersebut terjadi karena sistem pendidikan yang mementingkan aspek kognitif semata, penilaian lebih menekankan aspek pengetahuan, sedangkan sikap dan keterampilan kurang begitu diperhatikan, sehingga juga diperlukan memunculkan wacana tentang dibutuhkannya pendidikan karakter yang bisa dilihat dari penilaian sikap dan keterampilan peserta didik. Di sisi lain banyak pengangguran dan makin kecil peluang untuk mendapatkan pekerjaan bagi para lulusan sekolah di Indonesia diperlukan inovasi pengajar dalam pembelajaran untuk menumbuhkan karakter siswa seperti kerja keras,tanggung jawab,ulet,jujur, dan seterusnya, dalam karakter tersebut bisa dirangkum sebagai karakter kewirausahaan. Karakter kewirausahaan perlu ditumbuhkan pada mahasiswa di Indonesia untuk mengatasi pengangguran, sehingga dapat mengurangi kemiskinan dan mewujudkan pembangunan ekonomi dan kesehjateraan rakyat adalah karakter kewirausahaan. Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta baru memiliki sekitar 0,2% wirausahawan. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah wirausahawan di Indonesia masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah idealnya yaitu 2% dari seluruh populasi penduduk suatu Negara. Untuk membangun karakter kewirausahaan melalui internalisasi dalam kehidupan, pembelajaran di kampus dibutuhkan suatu kajian yang komprehensif mengenai potensi dari mata kuliah yang diajarkan kepada mahasiswa. Ada mata kuliah yang wajib ditempuh oleh para calon guru matematika adalah mata kuliah kewirausahaan, komputasi dan workshop Matematika. Melalui mata kuliah komputasi dan workshop mahasiswa mampu berinovasi dalam pembuatan media Matematika Diharapkan melalui kajian dan analisis yang komprehensip dapat dihasilkan suatu rumusan tentang strategi pendekatan yang dapat dimanfaatkan dalam menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan melalui proses pembelajaran mata kuliah kewirausahaan agar mahasiswa mampu membuat media Matematika dan bagaimana memasarkannya. Selain itu, tulisan ini diharapkan pula dapat membuka wawasan para calon guru untuk berkiprah dibidang wirausaha, tidak sekadar menggantungkan cita-cita sebagai guru, yang peluang untuk bisa mendapatkan pekerjaan sebagai guru di sekolah makin sulit.

(2)

Pendahuluan

Matematika merupakan induk ilmu pengetahuan. Matematika menjadi

kunci untuk membuka ilmu

pengetahuan lainnya. Dalam kurikulum Program studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang terdiri dari beberapa mata kuliah di antaranya

kewirausahaan, workshop dan

komputasi selama tiga semester,Dari mata kuliah Workshop dan komputasi untuk menghasilkan media matematika baik berupa alat peraga maupun berbagai media berbasis komputer. Mahasiswa ditempa mata di antara nya Kondisi ini memunculkaman ide untuk menulis kajian tentang bagaimana potensi mata kuliah kewirausahaan dan pembelajaran matematika dalam membangun karakter kewirausahaan mahasiswa.

Pendidikan karakter akhir-akhir ini dimasukkan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Hal ini terkait dengan terjadinya dekadensi moral yang ditengarai disebabkan oleh kegagalan sistem pendidikan dalam membentuk kepribadian anak didik dengan menanamkan nilai-nilai moral yang dapat membentuk karakter baik manusia. Sistem pendidikan saat ini masih menekankan pada aspek kognitif

semata, nilai dalam bentuk skor sering dipandang sebagai capaian tertinggi dari hasil proses pembelajaran peserta didik, sehingga berbagai upaya dilakukan berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini. Pendidikan

karakter membutuhkan proses

internalisasi nilai-nilai dan pendekatan pelaksanaannya sebaiknya dilakukan terintegrasi dan terinternalisasi ke dalam seluruh kehidupan di lingkungan lembaga pendidikan itu. Kehidupan mahasiswa di pendidikan tinggi memiliki potensi dalam upaya menumbuhkan benih-benih karakter. Universitas PGRI semarang sebagai salah satu pencetak calon guru, maka proses pendidikan memiliki peran yang strategis dalam mewujudkan idealisme membentuk karakter manusia Indonesia yang baik dan kuat. Beberapa mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh calon guru matematika adalah mata kuliah kewirausahaan dan media pembelajaran matematika. Mata kuliah ini berisi materi bagaimana cara

membuat media pembelajaran

matematika dalam bentuk alat peraga dan media berbasis komputer untuk digunakan dalam proses pembelajaran matematika. Hingga saat ini, di

(3)

Sutrisno – Pendidikan dan Pembelajaran |199

lapangan masih banyak guru

matematika yang mengesampingkan pemanfaatan Matematika dalam

menjelaskan konsep-konsep

matematika kepada siswanya. Masih banyak guru yang beranggapan bahwa merancang Matematika itu sulit dan membutuhkan dana besar. Padahal, alat peraga matematika, mempunyai peran yang cukup besar dalam proses pembelajaran matematika, khususnya pada siswa-siswa di tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang tingkat berpikir matematikanya belum sampai pada tingkat abstrak. Hal ini mengindikasikan bahwa, pada dasarnya peluang pemanfaatan alat peraga dalam proses pembelajaran matematika masih sangat luas. Selain itu, hingga saat ini jenis dan bentuk alat peraga, khususnya alat peraga konkrit sebagai penunjang proses pembelajaran matematika juga masih relatif sedikit, sehingga peluang membuat alat peraga matematika masih sangat luas. Terkait dengan pembentukan karakter baik dan

potensi yang ada dalam

bidang pembuatan alat peraga matematika, salah satu karakter yang diperlukan dalam proses pembangunan ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan masyarakat adalah menumbuhkan karakter kewirausahaan. Berdasarkan

hal tersebut, tulisan ini akan mengkaji

tentang potensi mata kuliah

kewirausahaan dan Matematika dalam membangun karakter wirausaha pada mahasiswa.

Peran Matematika dan Kewirausahaan Dalam Wirausaha

Mata Kuliah Matematika dan Kewirausahaan merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan dan kehidupan. Salah satu karakteristik matematika adalah diterapkan atau diaplikasikan dalam bidang ilmu lain maupun dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lepas dari peranan matematika.

Ada mata kuliah yang wajib ditempuh oleh para calon guru matematika adalah mata kuliah kewirausahaan, komputasi dan workshop Matematika. Melalui mata kuliah komputasi dan workshop mahasiswa mampu berinovasi dalam pembuatan media Matematika baik berupa alat peraga maupun media berbasis komputer. Diharapkan melalui kajian dan analisis yang komprehensip dapat dihasilkan suatu rumusan tentang

(4)

strategi pendekatan yang dapat dimanfaatkan dalam menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan melalui proses pembelajaran mata kuliah kewirausahaan diharapkan mahasiswa mampu berinovasi membuat media Matematika dan bagaimana mengemas serta memasarkannya. Selain itu, tulisan ini diharapkan pula dapat membuka wawasan para calon guru untuk berkiprah dibidang wirausaha, tidak sekadar menggantungkan cita-cita sebagai guru, yang peluang untuk bisa mendapatkan pekerjaan sebagai guru di sekolah makin sulit.

Penerapan

pembelajaran workshop matematika, komputasi dan kewirausahaan yang dikombinasikan sehingga menjadi

matematika berbasis

kewirausahaan dalam pembelajaran matematika di sekolah, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan sikap mahasiswa terhadap pemahaman dan penguasaan materi tersebut dan karakter wirausaha, karena

pembelajaran matematika

berbantu media memberikan

kesempatan kepada siswa untuk

menemukan kembali dan

merekonstruksi konsep-konsep matematika, sehingga siswa memiliki

pemahaman yang baik tentang konsep-konsep matematika tersebut dan nilai-nilai kewirausahaan bagi mahasiswa untuk dapat menciptakan media dapat

tertanam. Dengan demikian,

Pembelajaran kewirausahaan

dikalangan mahasiswa untuk bisa menghasilkan media Matematika yang mermanfaat dan memiliki nilai jual tersebut diharapkan memberikan kontribusi yang besar bagi pemahaman siswa dalam pembelajaran. Dan ide kreatif untuk menghasilkan produk inovatif tersebut merupakan karakter wirausaha yang diharapkan.

Kewirausahaan merupakan salah satu dari ilmu lain selain

matematika. Unsur wirausaha

mencakup beberapa unsur penting yang satu dengan yang lain saling terkait, bersinergis, dan tidak terlepas satu

sama lain, yaitu unsur:

1) daya pikir (kognitif),

2) keterampilan (psikomotorik), 3) sikap mental (afektif), dan 4) prediksi, antisipasi, prediksi atau intuisi. Dengan membuka usaha atau berwirausaha dan dengan perhitungan yang carmat penghasilan seseorang bisa meningkat, dan dari sisi penghasilan memiliki usaha sendiri jelas dapat memberikan

(5)

Sutrisno – Pendidikan dan Pembelajaran | 201

penghasilan yang lebih baik

dibandingkan menjadi pegawai. Biasanya para wirausaha selalu memiliki ide yang begitu banyak untuk menjalankan kegiatan usahanya. Telinga, mulut, dan mata selalu meberikan inspirasi untuk menangkap setiap peluang yang ada, terpikir melihat atau mendengar sesuatu selalu menjadi ide untuk dijual. Motifasi untuk maju dan semakin besar akan selalu melekat dalam hati seorang pangusaha.

Kaitan ilmu matematika dalam bidang kewirausahaan antara lain :

Matematika sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Namun untuk menanamkan konsep matematika agar mudah diterima diperlukan media matematika baik berupa alat peraga maupun media berbasis komputer. Joseph Schumpeter nerpendapat bahwa entrepreneur as theperson who destroys the exiting econimic order by introducing new products andservices, by creating new forms of organization, or by exploiting new raw materials. yang artinya wirausaha adalah orang yang mendobrak system ekonomi yang telah ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru

atau pengolahan bahan baku

baru. Seorang tersebwirausaha melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau bisa pula dilakukan dalam organisasi bisnis yang sudah ada. Demikian pula, dunia wirausaha yang diwarnai dengan ilmu matematika. Ilmu matematika yang beramanfaat dalam dunia wira usaha, di antaranya:

1. Pemanfaatan aplikasi Komputer excel dan geogebra serta powerpoint, photoshop maupun swishmax pada perhitungan Aritmetika sosial (Rugi, Laba)

Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan materi aritmetika sosial, sebagai contoh materi tentang persentase laba atau rugi yang erat kaitannya dengan dunia wirausaha, dalam suatu usaha yang kita jalankan pasti terdapat untung dan rugi. Sedangkan Untung dan rugi merupakan salah satu dari materi matematika yang dipelajari. Sehingga dalam kewirausahaan juga harus

mempelajari bagaimana cara

menghitung rugi maupun laba yang diperoleh dalam usaha yang kita jalankan.

2. Pemanfaatan aplikasi Komputer geogebra dan excel serta powerpoint,

(6)

photoshop maupun swishmax pada fungsi logaritama dan eksponen dapat digunakan dalam perhitungan modal.

3. Pemanfaatan aplikasi Komputer excel dan spss, geogebra serta powerpoint, photoshop maupun swishmax pada fungsi linear, kuadarat, kubik dan lainnya bermanfaat dalam penyajian dan penganalisisan gejala dan hukum ekonomis seperti permintaan, penawaran, pengaruh subsidi dan pajak, analisis impas, dan lain- lain 4. Pemanfaatan aplikasi Komputer

Geogebra serta powerpoint, photoshop maupun swishmax pada materi diferensial digunakan dalam menentukan elastisitas permintaan, elastisitas penawaran, elastisitas harga, pendapatan marginal, pendapatan rata-rata, biaya total, biaya marginal, dan biaya rata-rata. 5. Pemanfaatan aplikasi Komputer

geogebra serta powerpoint, photoshop maupun swishmax pada materi integral digunakan dalam menentukan surplus konsumen dan surplus produsen. Selain itu, ada beberapa hal dalam matematika yang dapat menjadi peluang untuk membuka usaha maupun sebagai inovasi produk seperti :

6. Pemanfaatan aplikasi Komputer seperi Cabri 2D, cabri 3D serta powerpoint, photoshop maupun swishmax pada Geometri. Geometri merupakan salah satu dari cabang matematika. Berbagai macam bentuk bangun geometri seperti balok, kubus, bangun datar, dll, dapat kita gunakan dalam bidang wirausaha. Sebagai contoh misalnya: kita membuat suatu produk diperlukan kemasan semenarik mungkin supaya lebih efektif dan efisien. Selain itu

bentuk suatu produk juga

mempengaruhi keindahan barang. Dengan bentuk yang unik dan menarik akan membuat orang tertarik untuk membeli nya.

Contoh penerapan materi geometri dalam pembuatan produk

a. membuatan batik yang berpola bentuk-bentuk geometri

b. membuat tempat barang seperti tempat pensil, tempat hand phone, dan lain sebagainya

c. bentuk geometri dan bercorak angka maupun symbol matematika d. membuat souvenir yang berbentuk

geometri seperti pyramid, kubus, limas dengan nuansa batik.

(7)

Sutrisno – Pendidikan dan Pembelajaran | 203

7. Pemanfaatan aplikasi Komputer excel, geogebra dan spss pada Statistika Untuk menghitung rata-rata diperlukan ilmu statistika. Dalam bidang wirausaha juga diperlukan ilmu matematika ini. Sebagai contoh misalnya: rata-rata penghasilan ang diperoleh per-hari, minggu, bulan, dll. Rata-rata barang yang dihasilkan dalam suatu usaha. Statistika juga mempelajari bagaimana cara menyajikan data yang diperoleh dalam bentuk diagram. Hal ini juga tidak terlepas dalam bidang usaha untuk membuat laporan keuangan. 8. Berbagai bentuk variasi alat peraga matematika yang bisa digunakan membantu mempermudah siswa untuk memahami konsep matematika yang abstrak.

Pembentukan Karakter kewirausahaan Dalam Matematika

Dosen memiliki peran penting

dalam menularkan semangat

membangun karakter pada mahasiswa. Salah satu upaya nyata dalam membangun karakter mahasiswa adalah dengan melakukan internalisasi dalam proses pembelajaran di kelas. Untuk melakukan internalisasi nila-nilai ke

dalam proses pembelajaran

yang berlangsung di kampus perlu

dikaji mendalam tentang potensi dari mata kuliah terkait dengan materi yang disampaikan dan nilai-nilai yang bersesuaian untuk dibangun melalui suatu strategi pembelajaran yang sesuai. Hingga saat ini jenis dan media pembelajaran matematika yang selanjutnya dalam pembahasan ini disebut media matematika baik berupa software komputer maupun dalam bentuk alat peraga, khususnya alat peraga konkrit sebagai penunjang proses pembelajaran matematika masih relatif sedikit, karena masih banyak

guru yang beranggapan bahwa

merancang peraga dan media

pembelajaran Matematika itu sulit dan membutuhkan dana besar. Padahal, alat peraga dan media pembelajaran Matematika, mempunyai peran yang cukup besar untuk mempermudah menanamkan konsep matematika yang abstrak dalam proses pembelajaran matematika, khususnya pada siswa-siswa di tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang tingkat berpikir matematikanya belum sampai pada tingkat abstrak. sehingga peluang membuat alat peraga matematika masih sangat luas. Hal ini mengindikasikan bahwa, pada dasarnya

(8)

peluang pemanfaatan alat peraga dalam proses pembelajaran matematika masih

sangat luas. Terkait dengan

pembentukan karakter baik dan potensi

yang ada dalam bidang media

pembelajaran matematika dan

khususnya pembuatan alat peraga, salah satu karakter yang diperlukan dalam

proses pembangunan ekonomi

kerakyatan dan pemberdayaan

masyarakat adalah menumbuhkan karakter kewirausahaan, dengan harapan para Lulusan program studi pendidikan matematika Universitas PGRI Semarang dibekali ketrampilan kewirausahaan yang baik dan handal sesuai dengan bidang ilmunya, hal ini merupakan bekal utama para lulusan kelak nantinya ketika peluang kerja untuk melamar pekerjaan sebagai guru belum diperoleh, mereka dapat menekuni dunia kewirausahaan di bidang Pendidikan khususnya sesuai bidang matematika, atau membuka lapangan kerja secara mandiri dan mampu menciptakan dunia usaha bidang pendidikan yang terkait dengan pembuatan media pembelajaran matematika baik berupa inovasi software aplikasi komputer maupun inovasi alat peraga. Selain itu,karena mahasiswa dibekali metodologi penelitian, teknik evaluasi dan spss

serta berbagai aplikasi komputer dalam kuliah komputasi, di samping itu mahasiswa juga sering dilibatkan dalam penelitian dosen sehingga juga bisa menjadi tim peneliti, baik penelitian pengembangan media dan alat peraga

matematika yang akan segera

dipasarkannya, maupun membentuk tim analisis data penelitian yang mandiri dan profesional, sejak terdaftar sebagai mahasiswa menjadi tentor yang mandiri yang juga profesional dan ketika mengajar itulah juga akan muncul ide-ide baru membuat media matematika baik berbasis komputer maupun berupa alat peraga, dan jika terbukti efektif manfaat media tersebut sangat

membantu dalam pembelajaran

matematika, media tersebut banyak yang membutuhkan untuk membantu dalam pembelajaran matematika dan hasil inovasi media matematika mudah dalam pemasarannya. Kesemuanya itu adalah dalam rangka mencapai Lulusan yang siap untuk berwirausaha secara mandiri. Seorang wirausaha akan melihat peluang-peluang yang ada dan mampu berfikir mencari alternatif solusi untuk memecahkan masalah, khususnya memecahkan masalah ketika lulus belum mendapatkan pekerjaan ia

(9)

Sutrisno – Pendidikan dan Pembelajaran | 205

mampu berfikir secara logis, ulet, pantang menyerah, bertindak sesuai perhitungan, gigih, tekun dan tidak mudah puas dengan apa yang sudah ada. Dia akan senantiasa berfikir kreatif mengembangkan apa yang dia miliki sehingga menghasilkan produk inovatif. Untuk itu, peranan mata kuliah kewirausahaan dan berbagai software komputer untuk membantu pembuatan media matematika dalam membentuk

dan menumbuhkan karakter

kewirausahan itu perlu diperhitungkan.

Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peran matematika sangat penting dalam berbagai bidang, salah satu nya adalah kewirausahaan. Dari pengalaman menanamkan konsep matematika agar materi tersebut jadi mudah diterima siswa diperlukan ide untuk menciptakan media matematika. Dengan dibuat media matematika yang sangat diperlukan banyak akhirnya muncul ide bisnis pembuatan media matematika. Ide bisnis tersebut bisa digali dari apa yang bisa dilihat, didengar dalam kehidupan mahasiswa sehari-hari. Ide bisnis bisa dipilih dari upaya pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tersebut. Ide atau gagasan

untuk memulai usaha terkadang terjadi datang tanpa disadari. Banyaknya fenomena kehidupan jika dicermati dapat menjadi peluang usaha. Mengenai peluang usaha dinyatakan bahwa

peluang sebenarnya ada di

sekelilingkita, tapi hanya beberapa individu yang mampu melihat situasi sebagai peluang tersebut. Setelah mengenal peluang, selanjutnya perlu

disesuaikan dengan dan

dikombinasikan potensi diri yang dimiliki, apakah usaha yang akan dimulai itu sesuai dengan kemampuan lulusan.

Di samping itu para Lulusan dibekali ketrampilan kewirausahaan yang baik dan handal, hal ini merupakan bekal utama para lulusan kelak nantinya dalam menekuni dunia usaha di bidang Pendidikan, membuka lapangan kerja secara mandiri dan mampu menciptakan dunia usaha bidang pendidikan misalnya bimbingan belajar untuk para pelajar, menjadi tim peneliti, Tim Analisis Data Penelitian yang mandiri dan profesional, menjadi

tentor yang mandiri yang

juga profesional, kesemuanya adalah dalam rangka mencapai Lulusan yang siap untuk berwirausaha secara mandiri

(10)

ketika lulus masih sulit mendapatkan lowongan pekerjaan sebagai guru. Seorang wirausaha akan melihat peluang-peluang yang ada berfikir logis,ulet, pantang menyerah, bertindak sesuai perhitungan, gigih, tekun dan tidak mudah puas dengan apa yang sudah ada. Dan karakter tersenut dapat ditumbuhkan pada saat mengikut kuliah. Dia akan senantiasa berfikir kreatif mengembangkan apa yang dia miliki sehingga menghasilkan produk inovatif. Untuk itu, peranan mata kuliah kewirausahaan dan matematika dalam

membentuk dan menumbuhkan

kewirausahaan itu perlu diperhitungkan. Sehingga harapannya lulusan bisa menciptakan pekerjaan. Karena lulusan perguruan tinggi jauh lebih besar dari lowongan pekerjaan yang tersedia, dan untuk bisa diterima menjadi pegawai atau guru peluangnya menjadi semakin kecil. Karena lulusan perguruan tinggi

tahun sebelumnya yang belum

memperoleh pekerjaan masih banyak dan masih ditambah lagi lulusan-lulusan baru yang peluangnya kecil.

Saran

Untuk menumbuhkan karakter kewirausahaan bagi para mahasiswa adalah mahasiswa perlu disadarkan

bahwa baru sehingga terjadi

penumpukan lulusan perguruan tinggi masih menjadi pengangguran lulusan perguruan tinggi jauh lebih besar dari lowongan pekerjaan yang tersedia, sehingga untuk bisa diterima menjadi pegawai atau guru peluangnya menjadi semakin kecil. Karena lulusan perguruan tinggi tahun sebelumnya yang belum memperoleh pekerjaan masih banyak dan masih ditambah lagi lulusan-lulusan. Solusinya adalah berwirausaha, bisa jadi berdasarkan ilmu yang diperoleh selama mengikuti kuliah. Oleh karena itu selama kuliah perlu :

1. Mahasiswa dibekali aplikasi materi

pendukung pembuatan media

pembelajaran matematika dan

menggali berbagai media

pembelajaran apa yang diperlukan baik berupa media berbasis komputer maupun alat peraga, 2. Pembelajaran kewirausahaan tidak

bersifat teoritis, namun lebih ditekankan bersifat aplikatif.

3. Pembuatan media matematika disesuaikan kebutuhan pasar pengguna dan mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(11)

Sutrisno – Pendidikan dan Pembelajaran |207

4. Oleh karena itu mahasiswa bisa berkomunikasi dengan forum guru seperti musyawarah guru mata

pelajaran MGMP bagi guru

SMP/MTs. SMA dan SMK atau Sanggar kegiatan guru KKG bagi guru SD.

5. Studi ini perlu dikembangkan para

akademisi untuk melakukan

penelitian yang lebih mendalam dan lebih mendetail terhadap persoalan karakter dan kewirausahaan tersebut. 6. Pada tataran praktis disarankan

kepada setiap praktisi pendidikan untuk memperkaya pengetahaun dan kompetensi tentang pendidikan karakter dan kewirausahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2005. Paket Pelatihan Lanjutan Untuk Sekolah dan Masyarakat. (Menciptakan Masyarakat Peduli Pendidikan Anak Program Manajemen Berbasis Sekolah). Jakarta: Depdiknas-Dirjen Dikdasmen. Ahmad Fauzan. 2001. Pengembangan

dan Implementasi Prototipe I & II Perangkat Pembelajaran geometri untuk Siswa Kelas 4 SD Menggunakan Pendekatan Realistik. Makalah disajikan dalam seminar nasional RME di Jurusan Matematika FMIPA UNESA.

Amin Fauzi. 2002. “Pembelajaran Matematika Realistik pada Pokok Bahasan Pembagian di

SD.” Tesis tidak diterbitkan. Surabaya: PPs Universitas Negeri Surabaya.

Candra, Purdi E.,Menjadi Interpreneur Sukses,PT Grasindo, Jakarta, 2001.

Hantoro, Sirod, 2005. Kiat Sukses Berwirausaha , Adicita Karya Nusa, Yogyakarta.

Hasan, Masud, 2005.Sukses Bisnis Modal Dengkul, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. IV.

Herman Hudoyo. 1989. Pengembangan Kurikulum Matematika &

Pelaksanaannya di Depan

Kelas. Surabaya: Usaha

Nasional.

Idris, Azwar, 2010,“Bagaimana

Menumbuh Kembangkan

Intrapreneur Pemula Dikalangan Pendidik” Education Manager LP3I,

Palembang.http://azwaridris.blo gspot.com/2007/12.

Kemendikas. 2010. Bahan Pelatihan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pusat Kurikulum.

6/29/2014 IMPLEMENTASI

PENDIDIKAN KARAKTER Koesoema A., Donie, 2007. Pendidikan

Karakter. Jakarta:

Grasindo./2012/0idikan-karakter-492786.html

Marpaung, Y. 2003. Prospek RME

untuk Pembelajaran

Matematika di Indonesia. Makalah disajikan pada Seminar

Nasional Realistic

(12)

di FMIPA UNESA.

Slavin, R.E. 1997. Educational

Psychology-Theory and

Practice. Fifth Edition. Boston: Allyn and Bacon.

Soedjadi. 2001b. Pembelajaran Mate matika Realistik: pengenalan awal dan praktis. Makalah disampaikan pada seminar Nasional di FMIPA UNESA. Suryana . 2003.Kewirausahaan,

Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses .Jakarta : Salemba Empat.

Sutarto Hadi. 2008. PMRI, Benih Pembelajaran Matematika yang

Bermutu.http://rumah-matematika.blogspot.com/2008/ 09/pendidikan-matematika-realistik.html. Diakses pada 13 Oktober 2011.

Suwarsono, St. 2001. Beberapa Permasalahan yang Terkait dengan Upaya Implementasi

Pendekatan Matematika

Realistik di Indonesia. Makalah disampaikan pada Seminar

Nasional tentang

Pendekatan Matematika

Realistik Universitas Sanata

Dharma tanggal 14 - 15

Nopember 2001.

Suherman, dkk. 2001. Common Tex Book Strategi Pembelajaran Matematika

Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika UPI Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Inilah salah satu bentuk implementasi pariwisata berbasis masyarakat (community-based tourism), pendekatan yang menjadikan masyarakat desa sebagai pengelola

sejalan dengan berkembangnya usaha budidaya petani sering mengalami beberapa masalah salah satunya muncul serangan penyakit. Penyakit dapat menyebabkan terjadinya

Berdasarkan rukun akad dan syarat yang dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jual beli di Desa Batumarta 1 Kecamatan Lubuk Raja terpenuhi rukun objek akad

Pengujian keamanan secara klinis dilakukan dengan metode Uji Tempel Terbuka Berulang (UTTB) dan Uji Tempel Tertutup Tunggal (UTTT) pada lebih dari 50 relawan. Sifat iritasinya

Berdasarkan presentase di atas, dapat diketahui kemampuan membaca Al-Qur’an siswa MTs Raudhatul Jannah dalam menerapkan contoh bacaan qalqalah yang termasuk

Kekurangan peneliti sebagai guru dalam melaksanakan pembelajaran menyederhanakan berbagai bentuk pecahan di kelas IV Sekolah Dasar adalah sebagai berikut: peneliti

Gigi tiruan lepasan adalah bagian prostodonsia yang menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang atau seluruh gigi asli yang hilang dengan gigi tiruan dan didukung oleh

Segala puji bagi Allah Karena rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan yang berjudul: Tinjauan Sosiologis Upacara Resik