• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN APLIKASI MESSENGER Hi! PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN APLIKASI MESSENGER Hi! PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN APLIKASI MESSENGER

“Hi!”

PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID

Rita Layona

Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Yuhdy Budiarto

Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Yovita Tunardi

Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia dan

Franky Hadinata Marpaung

Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

ABSTRAK

Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar bagi manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, muncullah kebutuhan untuk dapat berkomunikasi secara langsung walaupun terpisah jarak yang jauh. Didasari atas kebutuhan masyarakat untuk dapat berkomunikasi dimanapun lokasi mereka berada, instant messenger bukan hanya dikembangkan untuk dapat diakses melalui komputer atau laptop saja melainkan juga melalui smartphone. Tujuan dari skripsi ini adalah mengembangkan aplikasi chatting di sisi client pada smartphone berbasis sistem operasi Android dengan menggunakan Java Eclipse yang memiliki fitur-fitur tambahan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis dan metode perancangan. Metode analisis terdiri dari studi literatur, analisis aplikasi sejenis, kuesioner, dan wawancara. Metode perancangan yang digunakan adalah Extreme Programming. Hasil dari skripsi ini adalah sebuah aplikasi messenger yang memiliki fitur-fitur tambahan seperti fitur penerjemahan pesan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan sebaliknya, sharing files, pengiriman feedback, pengaturan pesan seperti pengaturan suara dan getaran serta block broadcast message, dan pengaturan teman seperti pengaturan status keaktifan user serta block friends sehingga menunjang sarana komunikasi. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penulisan skripsi ini adalah aplikasi yang dikembangkan dengan fitur-fitur yang ada telah membantu sarana komunikasi serta memiliki penyimpanan data yang lebih ringan dan pengaksesan data yang lebih cepat dari client ke server.

Kata kunci: Messenger, Smartphone, Android, Pengembangan, Aplikasi

ABSTRACT

Communication is one of the basic human needs. Along with the time, there is a need to be able to communicate directly even distance apart. Based on the needs of the society to be able to communicate wherever their location, instant messenger not only developed to be accessible via computer or laptop but also through smartphones. The purpose of this paper is to develop a chat application on the client side of the smartphone-based Android operating system using the Java Eclipse with additional features. The method used is the method of analysis and design method. The methods of analysis consist of literature study, analysis of similar applications, questionnaires, and interviews. Design method used is Extreme Programming. The results of this thesis is a messenger application which has additional features such as message translation feature from Indonesian to English and vice versa, sharing files, send feedback, message setting such as sound, vibration and block the broadcast message, and friend setting such as users’ activation status and block friends that support communication. The conclusion that can be drawn from the writing of this thesis is the application developed with the existing features have support communication and has a data storage that is lighter and faster data access from the client to the server.

(2)

PENDAHULUAN

Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar bagi manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, muncullah kebutuhan untuk dapat berkomunikasi secara langsung walaupun terpisah jarak yang jauh. Didukung dengan perkembangan teknologi informasi, komunikasi di dunia maya akhirnya menjadi salah satu solusi untuk kebutuhan tersebut dan menjadi salah satu aktivitas yang sering dijalani dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu sarana komunikasi di dunia maya yang cukup populer di kalangan masyarakat adalah instant messenger seperti Yahoo Messenger, Windows Live

Messenger, dan Skype.

Didasari atas kebutuhan masyarakat untuk dapat berkomunikasi dimanapun lokasi mereka berada, instant messenger bukan hanya dikembangkan untuk dapat diakses melalui komputer atau laptop saja melainkan juga melalui smartphone. Beberapa contoh instant messenger yang dapat diakses melalui

smartphone adalah Blackberry Messenger, WhatsApp Messenger, dan Line Messenger.

Berdasarkan hasil prediksi Juniper Research pada tanggal 21 Juni 2011, pengguna instant

messenger akan bertambah sebanyak tiga kali lipat menjadi 1.3 miliar pada tahun 2016. Banyaknya

pengguna instant messenger membuat kebutuhan pengguna semakin bertambah. Instant messenger digunakan bukan hanya untuk melakukan aktivitas chatting saja, tetapi diperlukan adanya fitur-fitur lain yang menarik dan dapat mendukung komunikasi dengan pengguna lainnya.

Didasari kebutuhan di atas, aplikasi messenger “Hi!” dikembangkan dengan fitur-fitur tambahan yang menarik seperti penerjemahan pesan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan sebaliknya. Penerjemahan pesan tersebut diharapkan membantu dalam berkomunikasi seperti aplikasi Language Grid yang dikembangkan untuk chat multibahasa yang membantu anak-anak di sekolah-sekolah Jepang untuk berkomunikasi dengan guru dan staf atau aplikasi chat penerjemah bahasa Yoruba berbasis mobile yang dapat membantu komunikasi antara dokter dan pasien yang berbeda bahasa. Selain fitur tersebut terdapat juga sharing files dan block broadcast message sehingga membuat kebutuhan pengguna dapat terpenuhi. Aplikasi messenger “Hi!” akan dikembangkan pada sistem operasi Android dikarenakan Android bersifat

open-source sehingga lebih mudah untuk dipelajari dan dikembangkan. Selain itu keberadaan smartphone

untuk sistem operasi Android juga telah mendominasi penjualan smartphone dibandingkan dengan

smartphone lainnya. Hal tersebut dapat dilihat dari data penjualan smartphone dalam jangka waktu satu

tahun yaitu pada tahun 2011 – kuartal pertama pada tahun 2012 yang mengalami kenaikan tinggi khususnya untuk sistem operasi Android yaitu sebesar 145%.

Tabel 1 Data Penjualan Smartphone di Dunia (Sumber: www.idc.com, 2012)

Aplikasi messenger “Hi!” akan dikembangkan menggunakan MongoDB sebagai media penyimpanannya. Salah satu keunggulan MongoDB adalah memiliki performa yang lebih cepat dibandingkan dengan database relasional pada umumnya seperti MySQL dan Microsoft SQL Server sehingga diharapkan pertukaran data pada aplikasi messenger “Hi!” akan menjadi lebih cepat. Selain itu MongoDB juga bersifat schema free, flexible document, dan horizontally scalable.

Hasil skripsi ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang ada dan dapat menghasilkan sebuah aplikasi yang memberikan fitur-fitur menarik dan mendukung aktivitas komunikasi antar pengguna sehingga komunikasi di dunia maya menjadi lebih menarik.

(3)

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan meliputi 2 (dua) bagian pokok yaitu metode analisis dan metode perancangan.

1. Metode Analisis a. Studi literatur

Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan teori-teori dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan pengembangan aplikasi dari buku, artikel, dan jurnal.

b. Analisis aplikasi sejenis

Metode ini dilakukan dengan cara menganalisa fitur-fitur dari aplikasi sejenis sehingga dapat membantu pengembangan fitur-fitur pada aplikasi yang akan dikembangkan. Analisis dibagi menjadi analisis fitur private chat, analisis fitur conference chat, fitur group, pengaturan, dan fitur lainnya. Analisis dilakukan berdasarkan aplikasi per tanggal 1 Desember 2012.

Tabel 2 Analisis Fitur Private Chat Terhadap Aplikasi Sejenis Aplikasi Private Chat Pengiriman Gambar Pengiriman Suara Pengiriman Video Pengiriman File Blackberry Messenger √ √ × √ WhatsApp Messenger √ √ √ × Line Messenger √ √ √ ×

Berdasarkan tabel analisis fitur private chat pada aplikasi sejenis, ketiga aplikasi sejenis dapat melakukan pengiriman gambar dan suara. Namun untuk pengiriman video, tidak dapat dilakukan oleh Blackberry Messenger. Berbanding terbalik dengan hal tersebut, pengiriman file hanya terdapat pada Blackberry Messenger.

Tabel 3 Analisis Fitur Conference Chat Terhadap Aplikasi Sejenis Aplikasi Conference Chat Pengiriman Gambar Pengiriman Suara Pengiriman Video Pengiriman File Blackberry Messenger √ √ × √ WhatsApp Messenger × × × × Line Messenger √ √ √ ×

Berdasarkan tabel analisis fitur conference chat pada aplikasi sejenis, aplikasi Blackberry Messenger memiliki fitur untuk mengirimkan gambar, suara dan file, tetapi tidak memiliki fitur untuk mengirimkan video. Untuk Aplikasi WhatsApp Messenger, tidak memiliki fitur conference chat. WhatsApp Messenger hanya memiliki fitur untuk private chat dan group

chat. Aplikasi Line Messenger memiliki fitur untuk mengirimkan gambar, suara, dan video,

tetapi tidak memiliki fitur untuk mengirimkan file pada Conference Chat. Tabel 4 Analisis Fitur Group Terhadap Aplikasi Sejenis

Aplikasi Group Sharing Gambar Sharing Suara Sharing Video Sharing File Blackberry Messenger √ × × × WhatsApp Messenger √ √ √ × Line Messenger √ √ √ ×

(4)

Untuk fitur sharing gambar pada group, ketiga aplikasi sejenis memiliki fitur tersebut, tetapi fitur sharing suara dan video hanya dimiliki oleh WhatsApp Messenger dan Line

Messenger. Sedangkan untuk fitur sharing file, tidak dimiliki oleh ketiga aplikasi sejenis.

Tabel 5 Analisis Pengaturan Aplikasi Terhadap Aplikasi Sejenis

Aplikasi

Pengaturan Pesan Pengaturan Teman

Block Broadcast Message Pengaturan Suara Pengaturan Getaran Block Friends Pengaturan Status Keaktifan User Blackberry Messenger × √ √ √ × WhatsApp Messenger × √ √ √ × Line Messenger × √ √ √ ×

Pada pengaturan aplikasi, ketiga aplikasi sejenis yang dianalsis memiliki pengaturan suara, getaran, dan block friends. Namun ketiga aplikasi sejenis yang dianalisis tidak memiliki pengaturan block broadcast message dan pengaturan status keaktifan user.

Tabel 6 Analisis Fitur Lainnya Terhadap Aplikasi Sejenis

Aplikasi Lainnya Penerjemahan Bahasa Pemberian Feedback Free Call Pemberian Respons pada Aktivitas User Mengetahui Lokasi Teman Emoticon Blackberry Messenger × × × × √ √ WhatsApp Messenger × × × × √ √ Line Messenger × × √ √ √ √

Berdasarkan tabel analisis fitur aplikasi sejenis, ketiga aplikasi yang dianalisis memiliki fitur untuk mengetahui lokasi teman dan emoticon. Untuk fitur free call dan pemberian respons pada aktivitas user hanya terdapat pada Line Messenger. Sedangkan fitur penerjemahan bahasa dan pemberian feedback tidak dimiliki oleh ketiga aplikasi sejenis.

c. Kuesioner

Metode ini dilakukan dengan cara membagikan kuesioner untuk mendapatkan informasi yang dapat membantu pengembangan aplikasi meliputi kuesioner kebutuhan user dan kuesioner evaluasi aplikasi.

d.Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara menyajikan sejumlah pertanyaan kepada pakar

Information Technology (IT) sehingga dapat membantu evaluasi aplikasi.

2. Metode Perancangan

Metode perancangan yang digunakan adalah Extreme Programming, salah satu pendekatan pengembangan software secara Agile (tangkas). Proses pengembangannya terbagi menjadi 4 (empat) aktivitas utama, yaitu:

(5)

1. Proses Planning 2. Proses Design 3. Proses Coding 4. Proses Testing

Metode ini dipilih karena pengerjaannya yang refactoring sehingga memungkinkan untuk kembali ke proses sebelumnya, dapat menjamin real-time problem solving dan real-time quality

assurance, dan dapat dikembangkan dengan sumber daya yang seminimal mungkin (Pressman,

2010).

Gambar 1 Metode Pendekatan Extreme Programming

(Sumber: Software Engineering: A Practitioners Approach, Pressman, 2010)

HASIL DAN BAHASAN

Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi chatting yang memiliki fitur-fitur tambahan yaitu penerjemahan pesan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan sebaliknya, feedback, free call, pemberian respons pada aktivitas user, mengetahui lokasi user lain, sharing files yang meliputi gambar, suara, video, dan dokumen pada private chat, conference chat, dan group, pengaturan pesan yang meliputi pengaturan suara dan getaran serta block broadcast message, dan pengaturan teman yang meliputi pengaturan status keaktifan user dan block friends. Aplikasi juga dapat melakukan pengiriman dan penerimaan pesan dengan lebih cepat dan memiliki penyimpanan data yang lebih ringan.

Berikut merupakan beberapa contoh tampilan layar dari aplikasi messenger “Hi!”:

(6)

Gambar 3 Halaman Chatting dan Fitur Feedback

Gambar 4 Halaman Sharing File pada Group dan Pengaturan Block Broadcast Message

Dilakukan 6 (enam) jenis evaluasi pada hasil penelitian yaitu evaluasi berdasarkan delapan aturan emas, analisis aplikasi sejenis, kuesioner, wawancara, lima faktor manusia terukur, dan sepuluh prinsip perancangan mobile application berdasarkan Stark (2012).

1. Evaluasi Aplikasi Terhadap Delapan Aturan Emas

Aplikasi messenger “Hi!” sudah memenuhi delapan aturan emas, yaitu: a. Berusaha untuk konsisten

b.Menyediakan fungsi yang bersifat universal atau umum c. Memberikan umpan balik yang informatif

d.Merancang dialog untuk menghasilkan penutupan

e. Memberikan pencegahan terhadap kesalahan yang sederhana f. Memungkinkan pengembalian aksi yang sebelumnya g.Mendukung pengendalian internal

h.Mengurangi beban ingatan jangka pendek 2. Evaluasi Aplikasi Terhadap Aplikasi Sejenis

Analisis dilakukan dengan membandingkan fitur yang dimiliki aplikasi messenger “Hi!” dengan tiga aplikasi lainnya, yaitu Blackberry Messenger, WhatsApp Messenger, dan Line Messenger.

(7)

Tabel 7 Analisis Aplikasi Terhadap Aplikasi Sejenis Fitur Blackberry Messenger WhatsApp Messenger Line Messenger Hi! Private Chat Pengiriman Gambar √ √ √ √ Pengiriman Suara √ √ √ √ Pengiriman Video × √ √ √ Pengiriman File √ × × √ Conference Chat Pengiriman Gambar √ × √ √ Pengiriman Suara √ × √ √ Pengiriman Video × × √ √ Pengiriman File √ × × √ Group Sharing Gambar √ √ √ √ Sharing Suara × √ √ √ Sharing Video × √ √ √ Sharing File × × × √ Pengaturan Pesan Block Broadcast Message × × × √ Pengaturan Suara √ √ √ √ Pengaturan Getaran √ √ √ √ Pengaturan Teman Block Friends √ √ √ √ Pengaturan Status Keaktifan User × × × √ Lainnya Penerjemahan Bahasa × × × √ Pemberian Feedback × × × √ Free Call × × √ √ Pemberian Respons

pada Aktivitas User × × √ √

Mengetahui Lokasi

Teman √ √ √ √

Emoticon √ √ √ √

Berdasarkan tabel analisis aplikasi terhadap aplikasi sejenis, kelebihan yang dimiliki oleh aplikasi

messenger “Hi!” adalah sebagai berikut:

a. Sharing file pada group

b.Block Broadcast Message

c. Pengaturan Status Keaktifan User d. Penerjemahan Bahasa

e. Pemberian Feedback

3. Evaluasi Aplikasi Berdasarkan Kuesioner

Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan demo aplikasi kepada responden yang meliputi pelajar, mahasiswa dan karyawan. Hasilnya sebanyak 113 berhasil diperoleh. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa responden sudah merasa puas dengan aplikasi “Hi!”, baik dari segi fitur baru yang ditawarkan, fitur pendukung lainnya, kecepatan, dan user interface. Help yang disediakan juga mendapat respon positif dari responden. Aplikasi dirasa mudah untuk digunakan dan responden tertarik untuk menggunakannya. Selain itu juga didapatkan komentar dan saran dari responden untuk pengembangan aplikasi selanjutnya.

(8)

4. Evaluasi Aplikasi Berdasarkan Hasil Wawancara

Evaluasi dilaksanakan dengan melakukan analisis wawancara terhadap 10 pakar Information

Technology (IT) dengan 5 buah pertanyaan, yaitu sebagai berikut:

a. Menurut Anda apa kekurangan dan kelebihan aplikasi messenger “Hi!”?

Berdasarkan hasil wawancara, kelebihan dari aplikasi messenger “Hi!” adalah fitur untuk memberikan feedback sebelum melakukan approve atau reject friend request, fitur untuk mengecek status keaktifan user, fitur block broadcast message untuk mengatur broadcast

message yang masuk, dan fitur translate membantu user yang tidak terlalu baik dalam

berbahasa Inggris untuk mengirimkan pesan berbahasa inggris. Selain itu aplikasi messenger “Hi!” juga memungkinkan untuk melakukan sharing activity. Fitur-fitur yang disediakan pada aplikasi messenger “Hi!” lebih lengkap jika dibandingkan dengan aplikasi sejenis. Selain itu, aplikasi ini dikembangkan di sistem operasi Android dimana OS Android banyak digunakan di berbagai jenis smartphone. Adapun kekurangan dari aplikasi messenger “Hi!” adalah tidak adanya fitur video call, tidak dapat melakukan comment pada sharing file, perlu diperhatikan ketika user gagal mengirim pesan. Akan lebih baik jika ditambahakan fitur untuk mengirimkan pesan kembali tanpa mengetik pesan berulang kali ketika pesan gagal kirim. Selain itu, aplikasi

messenger “Hi!” dapat dikembangkan lagi agar dapat berjalan di sistem operasi yang lain

seperti Blackberry dan IOS. Selain itu, untuk melihat image akan lebih baik jika aplikasi ini mengambil image yang telah disimpan di dalam local user (tidak dilakukan download dari

server) agar tidak memakan paket data user.

b.Secara keseluruhan bagaimana fungsionalitas dari aplikasi messenger “Hi!”

Secara keseluruhan, seluruh responden mengutarakan bahwa fungsionalitas dari aplikasi

messenger “Hi!” sudah cukup baik dan lengkap. Banyak yang bisa dilakukan seperti conference chat dan group, free call, dan sebagainya yang membantu dalam fungsionalitas

dalam berkomunikasi.

c. Secara keseluruhan bagaimana performa dari aplikasi messenger “Hi!”

Jika dilihat dari segi kecepatannya, aplikasi messenger “Hi!” memiliki performa yang cukup baik, respon dan pengirimannya cepat, tidak terlalu berat. Selain itu, belum ditemukan masalah pesan tidak sampai atau terlalu berat dalam mengirim data. Namun masih dapat dioptimalisasi lagi untuk kecepatannya dan perlu diperhatikan faktor eksternal yaitu koneksi

internet dari masing masing user.

d.Menurut Anda apakah desain dari aplikasi messenger “Hi!” sudah sesuai?

Untuk desain aplikasi messenger “Hi!” sudah sesuai, desainnya sudah bagus, dari segi warna dan icon. Namun harus juga diperhatikan apakah grafik yang digunakan support untuk

smartphone yang low resolution atau tidak. Untuk desain dan emoticon masih dapat

dikembangkan dengan memberikan fitur untuk dapat mengubah tema tampilan aplikasi. e. Apakah ada kritik dan saran untuk aplikasi messenger “Hi!”?

Aplikasi messenger “Hi!” akan lebih baik jika dapat terintegrasi dengan aplikasi lain seperti Yahoo! Messenger atau Facebook, dapat berjalan di OS lain seperti IOS dan Blackberry, ditambahkan fitur video call, diberikan fitur untuk dapat mengubah tema tampilan aplikasi, dan dapat memberikan comment atau like pada sharing files dan pilihan bahasa untuk transalate ditambahkan. Selain itu, agar lebih komersil, aplikasi messenger “Hi!” dapat dikembangkan agar memiliki tema dan emoticon yang dapat dilakukan download dan diberi harga.

5. Evaluasi Aplikasi Terhadap Lima Faktor Manusia Terukur

Aplikasi messenger “Hi!” sudah memenuhi lima faktor manusia terukur, yaitu: a. Waktu untuk belajar

b. Kecepatan kinerja c. Tingkat kesalahan user d. Daya ingat

e. Kepuasan subjektif

(9)

Aplikasi messenger “Hi!” sudah memenuhi sepuluh prinsip perancangan mobile application, yaitu: a. Mobile Mindset b. Mobile Contexts c. Global Guidelines d.Navigation Models e. User Input f. Gestures g.Orientation h.Communications i. Launching j. First Impressions

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis terhadap hasil evaluasi, maka hal-hal yang dapat disimpulkan dari pengembangan aplikasi messenger “Hi!” ini adalah:

1. Aplikasi messenger “Hi!” memiliki kelebihan dibandingkan aplikasi lain yang sejenis dengan adanya fitur sharing file pada group, block broadcast message, pengaturan status keaktifan user, penerjemahan bahasa, dan pemberian feedback.

2. Aplikasi messenger “Hi!” telah menjawab permasalahan yang sering muncul pada suatu aplikasi

messenger lainnya yaitu banyaknya broadcast message yang masuk, tidak ada penanda khusus

untuk pesan yang penting, banyaknya permintaan teman dari orang yang tidak dikenal, tidak dapat mengetahui status keaktifan user, miscommunication dengan user yang berbeda bahasa, pengiriman/penerimaan pesan yang lambat, dan membutuhkan banyak memori penyimpanan. 3. Aplikasi messenger “Hi!” dikembangkan sesuai dengan delapan aturan emas, memenuhi lima faktor

manusia terukur, dan prinsip perancangan mobile application berdasarkan Stark (2012).

Berdasarkan simpulan yang didapat dan keterbatasan yang ada dalam pengembangan aplikasi, maka ada beberapa saran yang dipertimbangkan untuk pengembangan aplikasi selanjutnya yaitu:

1. Aplikasi dapat digunakan pada smartphone dengan sistem operasi selain Android seperti sistem operasi Blackberry dan IOS (IPhone Operating System).

2. Untuk kedepannya, aplikasi dapat ditambahkan dengan fitur untuk video call dan video conference. 3. Untuk kedepannya, aplikasi dapat dikembangkan agar dapat berintegrasi dengan aplikasi lain seperti

Yahoo! Messenger atau Facebook.

4. Aplikasi diharapkan dapat dikembangkan dengan adanya penambahan pilihan bahasa untuk fitur

translate.

5. Untuk ke depannya memungkinkan user untuk memilih warna atau theme aplikasi untuk menghindari kebosanan. Untuk emoticon diharapkan lebih bervariasi lagi dan dapat bergerak. Kedua hal tersebut dapat dipadukan dengan penambahan iklan untuk nilai komersil dari aplikasi.

REFERENSI

Adler , R., Rodman, G., & Hutchinson, C. C. (2006). Understanding Human Communication. New York: Oxford University Press, Inc.

Android Open Source Project. Retrieved 11 10, 2012, from Android Developer: http://developer.android.com/google/gcm/index.html

Arsenovski, D. (2009). Professional Refactoring in C# & ASP.NET. Indianapolis: Wiley Publishing, Inc. Ashdown, D. Retrieved 12 15, 2012, from Juniper Research:

http://www.juniperresearch.com/viewpressrelease.php?id=311&pr=248

Bustamante, M. L. (2007). Learning WCF: A Hands-on Guide. Sebastopol: O'Reilly Media, Inc.

Cibraro, P., Claeys, K., Cozzolino, F., & Grabner, J. (2010). Professional WCF 4: Windows

Communication Foundation with .NET 4. Indianapolis: Wiley Publishing, Inc.

Darcey, L., & Conder, S. (2012). Learning Android™ Application Programming for the Kindle Fire ™. USA: Addison-Wesley.

Deitel, P. J. (2012). Java : how to program 9th edition. USA: Prentice Hall. Fling, B. (2009). Mobile Design and Development. Sebastopol: O'Reilly Media, Inc. Gargenta, M. (2011). Learning Android. USA: O’Reilly Media, Inc.

(10)

Griffiths, I. (2012). Building Windows 8, Web, and Desktop Applications for the .NET 4.5 Framework. USA: O’Reilly Media, Inc. Helal, S., Bose, R., & Li, W. (2012). Mobile Platforms and

Development Environments. Pittsburgh: Morgan & Claypool.

Helal, S., Bose, R., & Li, W. (2012). Mobile Platforms and Development Environments. Pittsburgh: Morgan & Claypool.

Holzner, S. (2004). Eclipse. Sebastopol: O'Reilly Media, Inc.

Idrees, M. (2012). MongoDB. Software Developer's New Ideas & Solutions for Professional

Programmers, 3-4.

Jayathiloha, D., Fernando, A., & Sooriyaarachchi, C. (2012). Thinking Big to Deal with Big Data – A Practical Insight into MongoDB. Software Developer's New Ideas & Solutions for Professional

Programmers, 44.

Kalin, M. (2009). Java Web Services: Up and Running. USA: O’Reilly.

Karray, F., Alemzadeh, M., Saleh, J. A., & Arab, M. N. (2008). International Journal on Smart Sensing and Intelligent System. Human-Computer Interaction: Overview on State of the Art.

Lowy, J. (2010). Programming WCF Services: Mastering WCF and the Azure AppFabric Service Bus. Sebastopol: O'Reilly Media, Inc.

Meier, R. (2010). Professional Android™ 2 Application Development. Indianapolis: Wiley Publishing, Inc.

Miller, L., & Gregory, P. H. (2009). SIP Communications For Dummies, Avaya 2nd Custom Edition. Indianapolis: Wiley Publishing, Inc. Pressman, R. S. (2010). Software engineering: a

practitioner’s approach 7th edition. New York: McGraw-Hill.

Nakatsuka, M., Kuwabara, K., & Yasunaga, S. (2010). Extending a multilingual chat application: Towards collaborative language resource building. Cognitive Informatics (ICCI), 2010 9th IEEE

International Conference on , 137-142.

Oladosu, J. B., & Emuoyibofarhe, J. O. (2012). A YORUBA–ENGLISH LANGUAGE TRANSLATOR FOR DOCTOR–PATIENT MOBILE CHAT APPLICATION. International Journal of

Computers and Applications, 34.

Priyambodo, T. K. (2005). Implementasi Web-Service untuk Pengembangan Layanan Pariwisata Terpadu. Teknoin, 105-118.

Purwanto, D. (2006). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Rittinghouse, J., & Ransome, J. (2005). IM Instant Messanging Security. USA: Elsevier Digital Press. Schildt, H. (2011). Java A Beginner’s Guide Fifth Edition. New York: McGraw Hill.

Schmidt, A. D., Peters, F., & Lamour, F. (2009). Monitoring Smartphones for Anomaly Detection.

Mobile Networks and Applications.

Seguin, K. (2012). The Little MongoDB Book. San Francisco: GitHub Inc.

Shneiderman, B., & Plaisant, C. (2010). Designing the User Interface: Strategies for Effective

Human-Computer Interaction (5th Edition). USA: Addison-Wesley.

Steinberg, S. (2007). An Introduction to Communication Studies. Cape Toen: Juta&Co. Sunarto. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Grasindo.

Suprapto, T. (2009). Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Jakarta: Buku Kita.

Stark,J. Retrieved 11 1, 2012, from netmagazine: http://www.netmagazine.com/features/10-principles-mobile-interface-design.

Tiwari, S. (2011). Professional NoSQL. Indianapolis: John Wiley & Sons, Inc.

Turban, E., Rainer, R. K., & Potter, R. (2005). Introduction to Information Technology. New York: John Wiley.

Whitten, J., & Bentley, L. (2007). Systems Analysis and Design Methods. New York: McGraw-Hill. Yang, B., Zheng, P., & Ni, L. (2007). Professional Microsoft Smartphone Programming. Indiana: Wiley

Publishing, Inc.

RIWAYAT PENULIS

Rita Layona lahir di kota Jakarta pada 24 Oktober 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus

University dalam bidang Teknik Informatika pada 2013. Saat ini bekerja sebagai Assistant Supervisor di Software Laboratory Center, BinusUniversity.

Yuhdy Budiarto lahir di kota Jakarta pada 4 Agustus 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus

University dalam bidang Teknik Informatika pada 2013. Saat ini bekerja sebagai Subject Coordinator di Software Laboratory Center, BinusUniversity.

(11)

Yovita Tunardi lahir di kota Jakarta pada 23 September 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di

Binus University dalam bidang Teknik Informatika pada 2013. Saat ini bekerja sebagai Assistant Supervisor di Software Laboratory Center, BinusUniversity.

Franky Hadinata Marpaung lahir di kota Aek Kanopan pada 20 Oktober 1987. Penulis menamatkan

pendidikan S2 di Binus University dalam bidang Business Management pada 2010. Saat ini bekerja sebagai Subject Content Coordinator of Basic Programming di School of Computer Science, BinusUniversity.

Gambar

Tabel 1 Data Penjualan Smartphone di Dunia  (Sumber: www.idc.com, 2012)
Tabel 2 Analisis Fitur Private Chat Terhadap Aplikasi Sejenis
Tabel 6 Analisis Fitur Lainnya Terhadap Aplikasi Sejenis
Gambar 1 Metode Pendekatan Extreme Programming
+3

Referensi

Dokumen terkait

Halaman menu Indonesia - Inggris pada sistem aplikasi kamus digital dwibahasa Indonesia – Inggris yang berbasis Android ini memiliki tampilan yang tidak jauh berbeda

Tujuan dari pembuatan aplikasi mobile ini adalah membuat aplikasi kamus tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, Inggris, dan Jepang guna membantu pengguna dalam

Websocket sanggat cocok untuk sebuah aplikasi grup chatting , karena dengan fitur dan kelebihan yang dimiliki cocok dengan karakteristik chatting , seperti real

Namun belum terdapat fitur content atau kategori yang lebih lengkap didalamnya, maka dalam penelitian ini akan mengembangkan aplikasi tersebut dengan menambahkan

Halaman menu Indonesia - Inggris pada sistem aplikasi kamus digital dwibahasa Indonesia – Inggris yang berbasis Android ini memiliki tampilan yang tidak jauh berbeda

Bakhtiar Wijayanto pada tahun 2012 juga melakukan penelitian yang berjudul “Merancang dan Membangun Aplikasi Chat Messenger Untuk Android” yang menghasilkan sebuah aplikasi

Perancangan pembuatan aplikasi kamus Bahasa arab bergambar ini merupakan suatu aplikasi yang dirancang untuk membantu proses penerjemahan kosakata dari Bahasa Indonesia

Di dalam penelitian ini, fitur pembuatan bingkai, pemilihan warna bingkai, dan penambahan efek foto telah diimplementasikan pada aplikasi Photopoto.. Pada aplikasi