• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan mengenai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan mengenai"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang disusun dan di sajikan sekurang-kurangnya setahun sekali. Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan didalam pengambilan keputusan.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, dan catatan atas laporan keuangan.

Beberapa ahli ekonomi mengemukakan pengertian laporan keuangan dengan pendapat yang berbeda-beda tetapi pada dasarnya mempunyai arti yang sama.

Pengertian laporan keuangan menurut PSAK No. 1 Revisi 2009 laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

(2)

Menurut Brigham dan Houston (2006:84) mendefinisikan sebagai berikut: “laporan keuangan akan melaporkan posisi perusahaan pada suatu titik waktu tertentu maupun operasinya selama satu periode dimasa lalu”.

Menurut S.Munawir (2004:2) mengatakan bahwa:

laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktifitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan suatu bentuk laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu dan hasil usahanya pada periode tertentu. Laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk mengetahiu dan menganalisis keadaan keuangan dari suatu perusahaan serta dari hasil analisa tersebut dapat diambil suatu keputusan.

B. Komponen Laporan Keuangan

Menurut PSAK No.1 (Revisi 2009) laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini :

1. Laporan Posisi Keuangan

Laporan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan yang terdiri dari tiga unsur yaitu asset, liabilities, dan ekuitas perusahaan pada saat tertentu. Sehingga menunjukkan persamaan, sebagai berikut :

(3)

1) Asset merupakan sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.

2) Liabilities merupakan kewajiban perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu.

3) Ekuitas merupakan hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua liabilities.

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif

Laporan yang menyajikan seluruh pos pendapatan dan beban yang diakui dalam satu periode.

3. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas adalah komponen laporan keuangan yang menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas. Laporan ini sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang ekuitas atas aktiva perusahaan. Laporan ini merinci perubahan ekuitas pemegang saham yang disebabkan penerbitan, pembelian kembali saham, dan atau reinvestasi laba.

Laporan ini dipersiapkan setelah laporan laba rugi, karena laba bersih atau laporan ekuitas pemilik seringkali dipandang sebagai penghubung antara laporan laba rugi dengan neraca.

(4)

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah komponen laporan keuangan yang dapat memberikan informasi tentang arus kas masuk dan arus kas keluar dan setara kas. Laporan arus kas menyajikan secara sistematis informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode tertentu.

Laporan arus kas sangat penting karena merinci segala aktivitas arus dana yang dapat memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan dana. Kieso (2005) menyatakan bahwa, informasi dalam laporan arus kas dapat membantu para investor, kreditor, dan pihak lainnya menilai hal-hal berikut :

1) Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas di masa depan.

2) Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi kewajibannya.

3) Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi.

4) Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan non kas selama suatu periode. Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian :

(5)

a Laporan arus kas dari aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. b Laporan arus kas dari aktivitas pendanaan

adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas.

c Laporan arus kas dari aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan berisi informasi tambahan atas apa yang disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan pendapatan komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan atau rincian dari pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dan informasi mengenai pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.

(6)

6. Laporan Posisi Keuangan Pada Awal Periode

Merupakan entitas komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

C. Return On Assets (ROA)

1. Pengertian Return On Assets

Return On Assets (ROA) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan atas keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktivitas yang digunakan untuk aktivitas operasi perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang terpenting di antara rasio profitabilitas yang ada (Ang, 2002:155). ROA diperoleh dengan cara membandingkan laba bersih terhadap total aktiva. Rumus untuk menghitung Return On Assets adalah sebagai berikut :

Laba Bersih Setelah Pajak Return On Assets =

Total Asset

Semakin besar ROA menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena tingkat pengembalian yang semakin besar (Ang, 2002:156).

(7)

2. Keunggulan Return On Assets

Menurut Halim dan Supomo (2004:151) adalah :

1) Perhatian manajemen dititikberatkan pada maksimalisasi laba atas modal yang diinvestasikan.

2) ROA dapat dipergunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh setiap divisinya dan pemanfaatan akuntansi divisinya. Selanjutnya dengan ROA akan menyajikan perbandingan berbagai macam prestasi antar divisi secara obyektif. ROA akan mendorong divisi untuk menggunakan dalam memperoleh aktiva yang diperkirakan dapat meningkatkan ROA tersebut.

3) Analisis ROA dapat juga digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produksi yang dihasilkan oleh perusahaan.

3. Kelemahan Return On Assets

Menurut Halim dan Supomo (2004:157) adalah :

1) ROA lebih menitikberatkan pada maksimasi pada rasio laba dibandingkan jumlah absolut laba.

2) Manajer divisi enggan menambah investasi yang menghasilkan ROA rendah dalam jangka panjang.

(8)

3) Manajer divisi mungkin mengambil investasi yang menguntungkan divisinya dalam jangka pendek tetapi dalam jangka panjang bertentangan dengan keputusan perusahaan. 4) Kurang mendorong divisi untuk menambah investasi, jika

ROA yang diharapkan untuk divisi itu terlalu tinggi.

D. Earning Per Share (EPS )

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001) EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham. Semakin tinggi nilai EPS tentu saja menggembirakan

laba setelah pajak Earning Per Share (Rp) =

Jumlah Saham yang beredar

E. Pengertian Saham

Saham adalah tanda peyertaan modal pada perseroan terbatas seperti yang telah diketahui bahwa tujuan pemodal membeli saham untuk memperoleh penghasilan dari saham tersebut. Masyarakat pemodal itu di kata gorikan sebagai investor dan speculator. Investor di sini adalah masyarakat yang membeli saham untuk memiliki perusahaan dengan harapan mendapatkan deviden dan capitat gain dalam jangka panjang, sedangkat speculator adalah masyarakat yang membeli saham untuk segera di jual kembali bila situasi kurs di anggap paling menguntungkan seperti yang telah

(9)

di ketahui bahwa saham memberikan dua macam penghasilan yaiitu deviden dan Capital Gain .

Ada berbagai devinisi saham yang telah dikemukaan oleh para ahli maupun berbagai buku-buku teks antara lain:

Menurut Gitman (2000:7) “Saham adalah bentuk paling murni dan sederhana dari kepemilikan perusahaan “. Sedangkan menurut Berntein (1995:197) ”saham adalah selembar kertas yang menyatakan kepemilikan dari berbagai perusahaan “.

Menurut Mishkin (2001:4)

Saham adalah sekuritas yang memiliki klaim terhadap pendapatan dan asset sebuah perusahaan. Sekuritas sendiri dapat diartikan sebagai klaim atas pendapatan masa depan seorang peminjam yang di jual oleh peminjam kepada yang meminjamkan, sering juga disebut sebagai instrumrn keuangan.

Dalam transaksi jual beli di bursa efek, saham atau sering pula disebut shares merupakan instrumen yang paling domina diperdagangkan. Saham tersebut dapat diterbitkan dengan cara atas nama atau iinjuk. Selanjutnya saham dapat dibedakan antara saham biasa (common stocks) dan saham preferen (preffered stocks).

1. Saham biasa (common stocks)

Saham biasa adalah efek dari penyertaan pemilik (equity security) dari badan yang berbentuk perseorangan terbatas. Saham biasa memberikan jaminan untuk turut serta dalam pembagian laba

(10)

dalam bentuk deviden, apabila perusahaan tersebut memperoleh laba.

Menurut Dahlan siamat (1995:385). ciri ciri dari saham biasa adalah sebagai berikut:

1) Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba 2) Memiliki hak suara (one share one vote)

3) Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila bangkrut dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.

2. Saham preferen (preferrend stocks)

Merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Adapun ciri-ciri dari saham preferen menurut Dahlan Siamat (1995:385) adalah:

1) Memiliki hak paling dahulu memperoleh deviden 2) Tidak memiliki hak suara

3) Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan pengurus

4) Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham lebih dahulu setelah kreditur apabila perusahaan dilikuidasi.

(11)

F. Return Saham

Dalam dunia nyata dijumpai berbagai produk yang memiliki pengembalian tinggi dengan resiko tanggi, pengembalian rendah dengan resiko rendah,pengembalian rendah dengan resiko tinggi dan pengembalian tinggi dengan resiko rendah.

Menurut Jogianto (2003:109) “ return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi”.

Menurut Hardiningsih (2000:284), “Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi yang berupa return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return)”.

Menurut Mohamad (2006 :291), “return merupakan salah satu dasar yang digunakan oleh investor dalam mengambil keputusan investasi karena return merupakan tujuan utama seseorang berimvestasi”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa return saham adalah tingkat keuntungan yang akan diperoleh oleh investor yang menanamkan dananya di pasar modal yang berupa return realisasi dan return ekspektasi.

Dengan adanya return, diharapkan seseorang akan termotivasi untuk berinvestasi. Return juga merupakan imbalan yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada investor atas keberaniannya menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya.

(12)

Menurut sembel dan sugiharto (2009:129) return saham dapa dibagi menjadi 2 yaitu:

1) Dividen

merupakan sebagian dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun tertentu (cumdate)

2) Capital Gain

merupakan selisih yang terjadi antara harga belli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham dipasar sekunder.

1. Jenis-jenis Return

Menurut Jogiyanto (2003) return dibedakan menjadi dua yaitu : 1) Return Realisasi

Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return histori ini juga berguna sebagai dasar penentu return ekspektasi (expected return) dan risiko dimasa datang.

2) Return Ekspektasi

Return ekspektasi (expected return) merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang.

(13)

Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham Faktor-faktor yang mempengaruhi return saham yaitu:

1) Reaksi Harga Saham

Dimana setiap penerbitan saham baru secara komponen akan menekan harga saham. jika harga saham jatuh karena meningkatnya penawaran, maka saham akan menawarkan return yang lebih tinggi dari pada saham lain dan investor akan tertarik untuk melakukannya begitu juga sebaliknya, semakin menurun kinerja emiten maka semakin besar kemungkinan merosotnya harga saham yang diterbitkan dan diperdagangkan. Selain itu keadaan emiten akan menjadi tolak ukur seberapa besar resiko yang ditanggung oleh investor.

2) Hukum Permintaan dan Penawaran

Faktor hukum permintaan dan penawaran menjadi faktor kedua setelah faktor fundamental karena begitu investor tahu kondisi fundamental perusahaan tentunya mereka akan teransaksi baik jual maupun beli. Transaksi-transaksi inilah yang akan mempengaruhi fluktuasi harga saham.

(14)

3) Tingkat Suku Bunga.

Dengan adanya tingkat suku bunga, tingkat pengembalian hasil berbagai sarana investasi akan mengalami perubahan. Bunga yang tinggi akan berdampak pada alokasi dana investasi pada inestor. Investasi produk bank seperti deposito atau tabungan jelas lebih kecil resikonya jika dibandingkan investasi dalam bentuk saham. Karenanya investor akan menjual sahamnya dan kemudian dananya akan ditempatkan di bank. Penjualan saham serentak akan berdampak pada penurunan harga saham yang signifikan.

4) Valuta Asing.

Mata uang Amerika (US Dollar) merupakan mata uang yang kuat dibandingkan mata uang lain. Apabila dollar naik maka investor asing akan menjual sahamnya dan ditempatkan di bank dalam bentuk dollar sehingga menyebabkan harga saham akan naik.

5) Dana Asing Dibursa

Mengamati jumlah dana investasi merupakan hal yang penting, karena demikian besarnya yang ditanamkan, hal ini menandakan bahwa kondisi investasi di indonesia telah kondusif, yang berarti pertumbuhan ekonomi tidak lagi negatif yang tentu saja akan merangsang kemampuan

(15)

emiten untuk mencetak laba, sabaliknya jika investasi asing berkurang,ada perkiraan mereka sedang ragu atas negeri ini, baik atas keadaan sosial politik maupun keamanannya, jika besar kecilnya investasi dana asing di bursa akan berpengaruh pada kenaikan atau penurunan harga saham. 6) Indeks Harga Saham Gabungan

Indeks harga saham sepanjang waktu tertentu, tentunya mendatangkan kondisi investasi dan perekonomian dalam keadaan baik,sebaliknya jika turun berarti iklim investasi sedang buruk. Kondisi demi kian akan berpengaruh naik atau turunya harga saham di pasar bursa. 7) News dan Rumors

Yang dimaksud news dan rumors disini adalah semua berita yang beredar di masyarakat yang menyangkut beberapa hal baik itu masalah ekonomi, sosial, politik, keamanan hingga berita seputar reshuffle kabinet. Dengan adanya berita tersebut,para investor bisa mempredikdi seberapa kondusif keadaan negeri ini sehingga kegiatan investasi dapa dilaksanakan. Ini akan berdampak pergerakan harga saham dibursa.

3. Cara Mengukur Return Saham

Return atau tingkat keuntungan saham adalah suatu imbal balik yang akan diperoleh investor dalam investasinya. Menurut

(16)

Jogiyanto (2003) return dari suatu sekuritas saham dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

Pt-Pt-1 R1=

Pt-1 Keterangan:

Ri : Rate of return dari saham Pt : Harga saham pada suatu periode Pt-i : Harga saham periode sebelumnya

Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat keuntungan suatu saham merupakan selisih antara return saham pada suatu periode diselisihkan dengan return saham periode sebelumnya kemudian dibagi dengan return saham periode sebelumnya.

G. Hubungan Return On Assets (ROA) dan Earning Per Share (EPS) dengan Return Saham

1. Hubungan ROA dengan Return Saham

“perusahaan yang memiliki nilai ROA semakin timggi menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik” (Sulistiyo, 2004)

Nilai ROA yang semakin tinggi berarti perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan meningkat (Brigham, 2001)

Kinerja perusahaan yang semakin baik dan nilai perusahaan yang meningkat akan memberikan harapan naiknya harga saham perusahaan

(17)

tersebut yang pada akhirnya akan berdampak kepada kenaikan return saham, sehingga hubungan ROA dengan return saham dapat dihipotesiskan sebagai berikut :

H1 : ROA berpengaruh secara positif terhadap return saham perusahaan

2. Hubungan EPS dengan Return Saham

“EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan perusahaan yang didistribusikan utnuk setiap lembar saham yang diterbitkan” (Darmadji dan Fakhruddin, 2001)

Semakin tinggi nilai EPS menunjukkan semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham, sehingga hubungan EPS dengan return saham dapat dihipotesiskan sebagai berikut :

H2 : EPS berpengaruh secara positif terhadap return saham perusahaan

H. Penelitian Terdahulu

Penelitian Elsa Wahyu Ratnasari (2003) tentang pengaruh

ROA, NPM, DER , PBV, Volume Perdagangan dan Kapitalisasi Pasar terhadap retur Saham perusahaan manufaktur di BEJ, menunjukkan bahwa ROA, PBV berpengaruh negatif signifikan, NPM dan DER berpengaruh positif signifikan, sedangkan Volume Perdagangan dan Kapitalisasi Pasar tidak berpengaruh terhadap return saham.

Sulistyo (2004) tentang pengaruh ROA, DTA, PER dan EPS terhadap return saham perusahaan otomotif di BEJ, menunjukkan bahwa

(18)

ROA, DTA, PER dan EPS mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

Penelitian Sunarto (2001) tentang pengaruh ROA, ROE, DER dan PBV terhadap return saham perusahaan dalan kelompok LQ-45 di BEJ, menunjukkan bahwa ROA, dan ROE secara parsial berpengaruh signifikan, DER dan PBV tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

Penelitian Sohib Natarsyah (2000) tentang pengaruh DER, ROA, DPR dan , PBV terhadap return saham perusahaam manufaktur di BEJ, menunjukkan bahwa ROA, DPR, PBV berpengaruh signifikan dan DER tidak berpengaruh terhadap return saham

I. Kerangka pemikiran

Kerangka pikir teoritis dalam penelitian ini mengemukakan sistematika kerangka konseptual tentang pengaruh beberapa faktor fundamental, yang terdiri dari ROA dan EPS terhadap return saham di perusahaan manufaktur di BEI. X3 ROA (X1) Return Saham (Y) EPS (X2)

Referensi

Dokumen terkait

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau akivitas suatu perusahaan

Laporan Keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan

Laporan Keuangan pada dasarnya merupakan hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan ataupun aktivitas suatu perusahaan

“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan

Laporan Keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu