• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III LANDASAN TEORI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Sistem Informasi

Konsep dasar menekankan pada pentingnya perhatian terhadap setiap bagian yang dapat membentuk sebuah sistem. Dimana suatu sistem diperoleh senantiasa tidak terlepas dari lingkungan sekitarny, sehingga menjadi umpan balik dapat diperoleh dari output dan juga lingkungan sistem itu sendiri.

3.1.1 Pengertian Sistem

Dalam pencapaian berbagai tujuan dibutuhkan adanya sebuah sistem agar penulis dapat mengetahui komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan atau unsur-unsur atau elemen-elemen yang terkait dalam pencapaian sebuah tujuan yang kita harapkan dalam sebuah sistem yang telah kita buat.

Menurut Jogiyanto (1992:4) “Sistem adalah jaringan dari pada elemen-elemen yang mendukungnya. Elemen-elemen-elemen dari pada sistem komputer adalah software,hardware,brainware.”

Menurut Abdul Kadir (2003:546) “ Sistem adalah kombinasi antar prosedur kerja,informasi,orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan”.

3.1.2 Pengertian Informasi

Tujuan dari perancangan sebuah sistem adalah untuk menghasilkan sebuah informasi yang lebih berguna bagi penerimanya dengan tujuan untuk mendapatkan sebuah keputusan yang diharapkan.

Menurut Jogiyanto (1992:3) “Informasi adalah hasil dari kegiatan pengolahaan data yang memberikan bentuk yang lebih berarti dari suatu kejadian.”

Menurut Azhar Susanto (2008:38) “Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.”

(2)

3.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Dalam setiap instansi sebuah sistem informasi sangat diperlukan untuk menunjang produktifitas instansi. Maka dari itu sistem informasi merupakan hal yang perlu diteliti oleh peneliti dalam melakukan penelitian.

Menurut Abdul Kadir (2003:10) Sistem Informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

Menurut Azhar Susanto (2008:52) menyatakan bahwa “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan suatu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.”

Berdasarkan kedua definisi diatas maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling bekerjasama dan saling berkaitan yang satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.

3.2Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah perpindahan data (komunikasi data) dari suatu komputer sumber (transmiter) ke komputer tujuan (receiver) yang melewati suatu media pengantar dalam bentuk bit-bit. Salah satu contoh dari jaringan komputer adalah video conference pada komputer, dimana suara dan video yang dihantar harus terlebih dahulu diubah dalam bentuk kumpulan bit-bit sebelum memasuki media penghantaran untuk dikomunikasikan.

Jaringan komputer adalah “interkoneksi” antara 2 komputer autonomous atau lebih, yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (unikabel/wireless).

(3)

Autonomous adalah apabila sebuah komputer tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh, sehingga dapat membuat komputer lain, restart, shutdows, kehilangan file atau kerusakan sistem.

Jaringan komputer adalah apabila dua unit komputer atau lebih dalam keadaan terkoneksi dan keduanya dapat saling bertukar data/informasi, berbagi resource yang dimiliki, seperti: file, printer, media penyimpanan (harddisk, floppy disk, cd-rom, dan lain-lain). Data yang berupa teks, audio maupun video, bergerak melalui media kabel atau nirkabel (wireless) sehingga memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer dapat saling bertukar file/data, mencetak pada printer yang sama dan menggunakan hardware/software yang terhubung dalam jaringan bersama-sama.

3.3 Klasifikasi jaringan komputer 3.3.1. Berdasarkan Fungsi

1. Peer to peer

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer dan terhubung dengan kabel crossover, wireless atau juga dengan perantara hub/switch. Untuk penggunaan khusus model peer to peer ini dikembangkan hanya untuk koneksi lebih dari 10 hingga 100 komputer.

Peer to peer adalah suatu model dimana tiap PC tidak ada yang bertindak sebagai server yang mengatur sistem komunikasi dan penggunaan resource komputer yang terdapat jaringan di jaringan, dengan kata lain setiap komputer dapat berfungsi sebagai client maupun server pada periode yang sama.

Gambar 3.3 Peer To Peer Sumber : Modul Pelatihan jaringan

(4)

A. Kelebihan jaringan peer to peer

a) Implementasinya murah dan mudah.

b) Tidak memerlukan software administrasi jaringan yang khusus. c) Tidak memerlukan administrator jaringan

B. Kekurangan jaringan peer to peer

a) Jaringan tidak bisa terlalu besar (tidak bisa memperbesar jaringan) b) Tingkatkan keamanan rendah.

c) Tidak ad yang memanajemen jaringan.

d) Pengguna komputer jaringan harus berlatih mengamankan komputer masing-masing.

e) Semakin banyak mesin yang disharing, maka akan mempengaruhi kinerja komputer.

2. Clinet-Server

Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam jaringan. Client adalah komputer-komputer-komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server.

Server di jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation. Client Server merupakan model jaringan yang menggunakan satu atau beberapa komputer sebagai server yang memberikan resource-nya kepada komputer lain (client) dalam jaringan server akan mengatur mekanisme akses resource yang boleh digunakan, serta mekanisme komunikasi antar komunikasi selain pada jaringan lokal, Sistem ini bisa juga diterapkan dengan teknologi internet. Dimana ada suatu unit komputer berfungsi sebagai server yang hanya memberikan pelayanan bagi komputer lain, dan client hanya meminta layanan dari server. Akses dilakukan secara transparan dari client dengan melakukan login terlebih dulu ke server yang di tuju. Jenis layanan Client-Server antara lain :

a) File server : Memberikan Layanan fungsi pengolahan file. b) Print server : Memberikan layanan fungsi percetakan.

(5)

c) Database server : Proses-proses fungsional mengenai database yang dijalankan pada mesin ini dan stasiun lain dapat minta pelayanan.

d) DIP (Documet information Processing) : Memberikan pelayanan fungsi penyimpanan, manajemen dan pengambilan data.

A. Kelebihan Jaringan Client Server

a) Dari segi kecepatan, tipe jaringan ini memiliki kecepatan akses yang lebih tinggi , dikarenakan SERVER tidak dibebani sebagai Workstation. b) Dari segi Back Up, tipe jaringan ini memiliki sistem Back Up dan keamanan yang lebih baik, dikarenakan Back Up dilakukan terpusat pada server.

c) Dari segi keamanan dan administrasi, Tipe jaringan ini lebih baik, dikarenakan hanya ada satu pemakai saja yang bertugas sebagai Administrator yang mengatur Sistem keamanan dan Administrasi dalam jaringan.

B. Kekurangan Jaringan Client Server

a. Segala jenis hubungan antara Server dan Workstation , tergantung seluruhnya kepada Server, Jika server mengalami gangguan , maka seluruh jaringan akan trganggu.

b. Biaya operasional yang mahal.

c. Memerlukan sebuah komputer yang memiliki kemampuan yang sangat baik yang akan dijadikansebagaiServer.

3.3.2 Berdasarkan Area

1. LAN (Local Area Network)

a) Jaringan dengan area terbatas seperti gedung atau beberapa gedung yang berdekatan. Misalnya : digunakan untuk menghubungkan komputer PC dan workstation dalam sekolah, kantor perusahaan atau pabrik untuk saling tukar informasi dengan memakai resource (misalnya, printer, scanner) bersama-sama. Menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal.

(6)

b) Beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (Mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil.

c) Jarak koneksi antar komputer hanya sekitar 200 m

Gambar 3.3.1 Local Area Network (LAN) Sumber : Modul Pelatihan Jaringan

2. MAN (Metropolitan Area Network)

a) Merupakan versi LAN yang bersangkutan lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN.

b) Meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar gedung dalam suatu daerah (wilayah seperti Propinsi atau Negara bagian) yang

menghubungkan beberapa buah jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan beberapa kantor cabang sebuah BANK di dalam sebuah kota besar yang dihubungkan antara satu dengan lainnya.

(7)

Gambar 3.3.1 Metropolitan Area Network Sumber: Modul Pelatihan Jaringan

3) WAN ( Wide Area Network)

Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang biasanya sudah menggunakan media wireless, saran satelit ataupun kabel serat optic, karena jangkauannya yang lebih luas, bukan hanya meliputi satu kota atau antar kota dalam suatu wilayah, tetapi mulai menjangkau area/wilayah otoritas negara lain. Sebagai contoh jaringan komputer kantor City BANK yang ada di indonesia ataupun yang ada di negara lain, yang saling berhubungan, jaringan ATM Master Card, Visa Card atau Cirrus yang terbesar di seluruh dunia.

Biasanya WAN lebih rumit dan sangat kompleks bila dibandingkan LAN maupun MAN karena menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan LAN dan WAN ke dalam komunikasi global seperti internet, meski demikian antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya di lingkup areanya saja yang berbeda satu di antara yang lainnya.

3.4 Konsep Jaringan Komputer

Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu bernama TSS ( Time Sharing System), dan untuk pertama kali terbentuklah jaringan (network) komputer pada lapis aplikasi. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung ke sebuah host komputer. Dalam prose TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi komunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.

Memasuki tahun 1970-an, digunakan konsep distrubusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara pararel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.

(8)

Diperlukan perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus di distribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.

Setelah harga komputer mikro sudah terjangkau dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama atau komunikasi antar komputer (peer to peer system) tanpa melalui komputer pusat. Kemudian berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN.

3.5 Manfaat Jaringan Komputer

1) Manfaat jaringan komputer untuk sekolah :

Tiga hal pokok yang menjadi daya tarik jaringan komputer pada sekolah yaitu :

a) Resource sharing yang bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan.

b) Save Money ( Pengehematan uang/anggaran) : perangkat dan data yang dapat dishare akan membuat penghematan anggaran yang cukup besar, karen tidak perlu membeli perangkat baru untuk dipasang ditiap-tiap unit komputer.

c) High reliability (kehandalan tinggi) : Sistem Informasi Manajemen Sekolah Terpadu atau Sistem Pelayanan Satu Atap dengan teknologi client-server, internet maupun internet dapat diterapkan pada jaringan komputer, sehingga dapat memberikan pelayanan yang handal, cepat dan akurat sesuai kebutuhan dan harapan.

2) Manfaat jaringan komputer untuk umum :

Tiga hal pokok yang menjadi daya tarik jaringan komputer pada perorangan yaitu :

a) Access ke informasi yang berada di tempat lain (seperti akses berita terkini, info e-goverment, e-commerce, atau e-business, semuanya up to date).

(9)

b) Komunikasi person to person ( seperti e-mail, chatting, video conference dll).

c) Hiburan interaktif (seperti nonton acara tv on-line radio streaming, download film atau lagu).

3.6 Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah gambaran perencaan hubungan antar komputer dalam LAN (Local Area Network), yang umumnya menggunakan kabel (sebagai media transmiti), dengan konektor, ethernet, card dan perangkat pendukung lainnya.

A. Topologi Bus

Merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dengan konektor BNC, dimana sepanjang kabel dan konektor yang digunakan adalah konektor T sehingga memungkinkan signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision.

Gambar 3.6 Topologi Bus Sumber : modul pelatihan jaringan

(10)

1. Kelebihan topologi Bus

a. Biayanya murah karena tidak memerlukan banyak media tambahan b. Mudah dikembangkan jika dilakukan penambahan jumlah client. c. Setiap komputer dapat saling penambahan jumlah client.

2. Kekurangan topologi Bus

a. Sering terjadi Hang/crass talk, yaitu bila lebih dari suatu pasang memakai jalur waktu yang bersamaan.

b. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil

c. Bila salah satu client rusak maka jaringan akan terganggu.

B. Topologi Ring

Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup dengan sinyal mengalir dalam dua arah agar dapat menghindarkan terjadinya pergerakan data yang sangat cepat. Data yang dikirim diberi address tujuan sehingga dapat menuju komputer yang dituju.

1. Kelebihan Topologi Ring

a) Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi dengan jalur lain yang masih terhubung.

b) Penggunaan sambungan point to point membuat transmision error dapat diperkecil.

2. Kekurangan Topologi Ring

Transfer data akan menjadi lambat apabila data yang dikirim melalui banyak komputer (client).

Gambar 3.6 Topologi Ring Sumber : modul pelatihan jaringan

(11)

C. Topologi Star

Node (station) berkomunikasi langsung dengan station lain melalui central node (hub/switch), traffic data mengalir dari node ke central node dan di teruskan ke node (station) tujuan. Jika salah satu segmen kabel putus, jaringan lain tidak akan terputus.

1. Kelebihan Topologi Star

a. Akses ke stasion lain (client/sever) lebih cepat.

b. Hub/switch bertindak sebagai konsentrator dan dapat disusun seri (bertingkat) untuk menambahkan jumlah station yang terkoneksi di jaringan

c. User dapat lebih banyak dibanding topologi Bus maupun Ring. 2. Kekurangan Topologi Star

a. Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, maka semua komunikasi akan di tunda dan koneksi akan dilanjutkan dengan cara random apabila hub/switch mendeteksi tidak ada jalur yang sedang dipergunakan oleh note lain.

b. Boros kabel dan perlu penangan khusus. c. Kontrol terpusat (hub) jadi elemen kritis.

Gambar 3.6 Topologi Star Sumber : Modul Pelatihan Jaringan

(12)

D. Topologi Mesh

Topologi yang merupakan hubungan antar sentral secara penuh dengan jumlah central dikurangi 1 (n-1,n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral terpasang.

Topologi ini hanya dapat dipasang dengan teknologi wireless sangat memungkinkan untuk di wujudkan. Biasanya untuk memperkuat sinyal transmisi data yang dikirimkan, ditengah-tengah (area) antar komputer yang kosong ditempatkan perangkat radio (airpoint) yang berfungsi seperti repeater untuk memperkuat sinyal sekaligus bisa mengatur arah komunikasi data yang terjadi.

Gambar 3.6 Topologi Mesh Sumber : Modul Pelatihan Jaringan

3.7 Media Implementasi Jaringan LAN

Membangun jaringan LAN (Local Area Network), membutuhkan media baik hardware maupun software. Beberapa media hardware yang penting didalam membangun jaringan LAN (Local Area Network) sebagai berikut :

A. Coaxial Cabel

Dikenal dua jenis tipe kabel koaksial yang dipergunakan buat jaringan komputer yaitu :

a. Thick coax (mempunyai diameter sedikit lebih besar)

kabel coaxial jenis ini mempunyai diameter rata-rata 12 mm. Kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan Cuma disebut sebagai yellow cable karena warnanya yang kuning.

(13)

b. Thin coax ( mempunyai diameter lebih kecil)

Kabel coaxial jenis RG-8 atau RG-59 dengan impedansi 75 ohm digunakan untuk televisi dengan impedensi 75 ohm. Namun untuk perangkat jaringan, kabel jenis coaxial yang dipergunakan adalah (RG-58) yang berdiameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna hitam. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan Sekolah Pelita T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan T-connector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut :

a. Pada topologi bus, setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm. b. Panjang maksimal kabel adalah 606.8 feet (185 meter) per segment.

c. Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)

d. Kartu jaringan sudah menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater

e. Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment) dengan penghubung repeater 185x3=555 meter.

f. Setiap segment sebaiknya dilengkapi 1 ground.

g. Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0,5 meter).

Gambar 3.7 Coaxial Cable Sumber : Modul Pelatihan Jaringan

(14)

B. Twisted Pair Cable

Kabel UTP (Unishield Twistead Pair) merupakan media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan antara komputer satu dengan komputer lain dengan menggunakan port RJ45. Kabel UTP dapat digunakan untuk membangun jaringan LAN yang besar dengan terminal berupa hub atau switch. Secara fisik, kabel UTP memiliki 4 pasang (8 buah) kabel yang dikelilingi (dipilin) oleh jaket dengan bahan karet. Kabel UTP digunakan untuk menghubungkan komputer pada ethernet dengan kecepatan 10 Mbps sampai dengan 100 Mbps.

Gambar 3.7.B Susanan jaringan kabel UTP Sumber : Modul Pelatihan Jaringan

Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6/7 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasangan kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).

Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan isolator untuk mengurangi efek industri atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network hingga kecepatan 1 Gbps.

(15)

Tabel 3.7 Kabel dan Keterangan Warna Kabel Sumber : Modul Pelatihan Jaringan

Ada dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan lokal, ditambah satu jenis pemasangan khusus untuk cisco router, yakni :

1. Straight Thourgh Cable

Penggunaan kabel UTP model straight thourgh pada jaringan local biasanya akan membentuk topologi star (bintang) atau tree (pohon) dengan HUB/switch sebagai pusatnya. Jika sebuah HUB/switch tidak berfungsi, maka seluruh komputer yang terhubung dengan HUB tersebut tidak dapat saling berhubungan.

Dengan aturan penulis harus menggunakan aturan pemasangan kabel jenis T568 A 568 A atau T568 B 568 B. Tetapi sekarang telah keluar teknologi Autosense dimana pada saat kita melakukan pemasangan kabel, maka LAN Card/Ethernet Card nya sudah dapat mengcross dirinya sendiri tetapi teknologi ini bisa kita temukan pada jenis komputer yang keluar sekitar di atas tahun 200 an.

(16)

Gambar 3.7 Pemasangan Straight Through Cable dengan HUB Sumber : Modul Pelatihan Jaringan

penggunaan straight Thourgh Cable PC Hub

PC Switch Hub Hub Switch Router 2. Cross Over Cable

Kegunaan untuk menghubungkan dua komputer untuk membentuk LAN tanpa melalui HUB dan untuk menghubungkan antara HUB ke sebuah HUB lainnya. Dengan aturan penulis harus menggunakan aturan pemasang kabel jenis T568 A 568 B.

Gambar 3.7 Kabel Crossover dan Sususan Kabel Sumber : Modul Pelatihan Jaringan

(17)

C. Ethernet Card/LAN Card atau NIC (Network Interface Card)

1. Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network, dimana setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain.

2. NIC model 10 Base umumnya telah menyediakan port koneksi untuk kabel coaxial ataupun kabel UTP.

3. Jika didesain untuk kabel coaxial maka konektornya adalah BNC. 4. Jika didesain untuk kabel UTP maka konektornya adalah RJ-45.

Gambar 3.7 Network Interface Card Sumber : Modul Pelatihan Jaringan D. Konektor

Merupakan peralatan yang digunakan untuk menghubungkan suatu media Transmisi tertentu dengan Network Interface Card

1. RJ-45

Pada ujung-unjung kabel UTP ini dipasangkan konektor yang di kenal sebagai konektor RJ-45 (RJ dari kata ‘Registered Jack’). Konektor RJ-45 ini mirip dengan konektor pada kabel telepon (RJ-11). Bila pula kabel telepon menggunakan tiga pasang kawat, maka kabel network ini empat pasang. Untuk memudahkan memilih-milih kabel di masa datang, konektor RJ-45 dipasangkan pada kabel CAT 5 dengan aturan tersendiri. Untuk melihat urutan kawat-kawat yang dipasang pada konektor RJ-45, maka harus melihatnya dengan memegang „klip‟ konektor ini di bagian bawah, agar „lubang‟-nya (tempat memasukkan kabel) menghadap.

(18)

Gambar 3.7 konektor RJ-45 Sumber : Modul Pelatihan Jaringan

E. Tang Crimping

Crimp tool/Crimping tool adalah alat untuk memasang kabel UTP ke konektor RJ-45/RJ-11 tergantung kebutuhan. Bentuknya macam-macam ada yang besar dengan fungsi yang banyak, seperti bisa memotong kabel, mengupas dan lain sebagainya. Ada juga yang hanya diperuntukan untuk crimp RJ-45 atau RJ-11 saja.

Gambar 3.7 Crimping Tool Sumber : Modul Pelatihan Jaringan

F. Switch/HUB

1. Hub dan switch biasanya disebut konsentrator.

2. Konsentrator adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari setiap workstation, server atau perangkat lain.

(19)

3. Dalam topologi star, Kabel UTP datang dari sebuah workstation masuk ke dalam hub atau switch. Menggunakan konektor RJ-45

4. Beberapa jenis Hub dapat dipasang bertingkat (stackable) hingga 4 susunan dan biasanya memiliki lubang (port) sebanyak 4,8,16, dan 24 bh.

5. Switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan manajemen trafic data lebih baik dari pada Hub.

6. Switch dapat mengatur traffic data dan juga dapat diberi IP address.

Gambar 3.7 Switch/ Hub Sumber : Modul Pelatihan Jaringans

Gambar

Gambar 3.3 Peer To Peer  Sumber : Modul Pelatihan jaringan
Gambar 3.3.1 Local Area Network (LAN)  Sumber : Modul Pelatihan Jaringan
Gambar 3.3.1 Metropolitan Area Network  Sumber: Modul Pelatihan Jaringan
Gambar 3.6 Topologi Bus  Sumber : modul pelatihan jaringan
+7

Referensi

Dokumen terkait

KOMPONEN SARANA AIR LIMBAH KOMUNAL A. Mengidentifikasi kesiapan/kemampuan pembangunan sistem pengolahan air limbah terpusat bagi masyarakat di lokasi DAK. tersedia tanah yang

Dalam studi komunikasi, fenomenologi dipakai melihat suatu fenomena manusia yang unik dan sensitif (Littlejohn, 2009, p.750). Dalam penelitian ini, fenomenologi

So once the docking had been triumphantly achieved, Mr Wonka, Charlie, Grandpa Joe and Mr and Mrs Bucket were able to walk out of the Great Glass Elevator into the lobby of the

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja dengan sikap seks pranikah pada mahasiswa semester 4 program

Jika assignment telah dbuat maka secara otomatis karyawan yang baru masuk ke suatu bagian atau jabatan akan diwarisi training yang telah di”assign” pada bagian atau

Isolat aktinomisetes ligninolitik sebanyak 102 dan kapang ligninolitik sebanyak 69 isolat berhasil diisolasi dari kawasan tanah gambut Rimbo Panjang dan telah diketahui

Observasi merupakan cara mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian untuk mengetahui realita atau keadaan yang

engagement di kalangan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia menunjukkan suatu gejala kontinum (teori menuju implementasi dan pengembangan) yakni; (1) aktivitas