• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif yang merupakan penelitian dengan penekanan pada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif yang merupakan penelitian dengan penekanan pada"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

55 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian penjelasan (explanatory). Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang merupakan penelitian dengan penekanan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian secara angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Indriantoro dan Supomo, 2002: 12).

3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi

Populasi adalah jumlah kelompok atau kumpulan dari individu-individu atau objek penelitian yang memiliki standar-standar tertentu dari kualitas atau ciri- ciri yang telah diterapkan sebelumnya. Berdasarkan kualitas dan ciri tersebut, populasi dapat dipahami sebagai sekelompok individu atau obyek pengamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik (Kuncoro, 2003:24). Populasi yang menjadi objek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di LQ45. Perusahaan yang terdaftar di LQ45 selama periode 2008-2011 berjumlah 79 perusahaan.

(2)

56

3.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi (Indriantoro dan Supomo, 2002:15). Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling.

3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling method, dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Dalam pemilihan sampel ini kriteria yang ditentukan yaitu:

a. Perusahaan yang termasuk kategori perusahaan yang terdaftar di LQ45. b. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dan catatan atas laporan

keuangan pada tahun 2008-2011. Alasan yang mendasari yaitu penggunaan laporan tahunan sebagai bahan dasar analisis harus memiliki laporan keuangan yang lengkap.

c. Perusahaan yang mempunyai laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember.

d. Perusahaan yang memiliki ekuitas positif. Kriteria ini digunakan karena jika hanya dilihat dari perusahaan yang berlaba positif kurang memadai. Perusahaan ada kecenderungan akan melaporkan laba sedemikian rupa agar terlihat positif walaupun sebenarnya ekuitasnya negatif. Selain itu,

(3)

57

untuk keperluan dalam penghitungan rasio-rasio keuangan membutuhkan ekuitas yang positif.

e. Perusahaan yang tidak mengalami delisting dari LQ45. Perusahaan yang selama periode penelitian tidak mengalami delisting akan dapat terus-menerus melakukan perdagangan saham. Sehingga tidak akan menyulitkan dalam pengolahan data penelitian.

f. Data perusahaan yang dibutuhkan untuk penelitian ini tersedia. Penelitian ini membutuhkan data-data perusahaan, baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan. Berdasarkan kriteria penentuan sampel di atas, jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 19 perusahaan selama periode 2008-2011

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No. Keterangan Jumlah

1. Jumlah populasi selama periode penelitian

(2008-2011) 79

2. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan secara lengkap selama periode penelitian

(2008-2011) 0

3. Perusahaan yang tidak menyajikan voluntary disclousure sesuai indeks kelengkapan laporan keuangan Bapepam selama periode penelitian

(2008-2011) 0

4. Perusahaan yang mengalami delisting di LQ45

selama periode penelitian (2008-2011) 60 Jumlah sampel selama periode penelitian 19 Sumber: Data sekunder diolah peneliti

(4)

58

Tabel 3.2 Sampel Penelitian NO CODE PERUSAHAAN

1 AALI Astra Agro Lestari Tbk. (S)

2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk. (S) 3 ASII Astra International Tbk. (S)

4 BBCA Bank Central asia Tbk. (Bank) 5 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk. (Bank) 6 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk. (Bank) 7 BDMN Bank Danamon Tbk. (Bank)

8 BMRI Bank Mandiri Tbk. (Bank) 9 INCO Vale Indonesia Tbk.

10 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 11 ISAT Indosat Tbk

12 MEDC Medco Energi International Tbk 13 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. 14 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. 15 SMCB Holcim Indonesia Tbk

16 TINS Timah (Persero) Tbk.

17 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk. 18 UNSP Bakrie Sumatera Plantation Tbk 19 UNTR United Traktors Tbk.

Sumber: Data sekunder diolah peneliti

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Indonesia Stock Exchange (IDX), Fact Book tahun 2012, situs resmi BEI (www.idx.co.id) dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dimana metode dokumentasi memuat kejadian masa lalu (Indriantoro dan Supomo, 2002:147) dan studi literatur. Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi berupa laporan tahunan. Laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan dapat diperoleh di Pojok Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang atau dari

(5)

59

Indonesian Capital Market Directory (ICMD) periode tahun 2008-2011.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di LQ45 periode tahun 2008-2011.

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.6.1 Variabel Penelitian

Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Sekaran, 2001:51). Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Kedua variabel tersebut dijelaskan sebagai berikut.

a. Variabel Terikat/Dependen

Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti. Variabel terikat yang disebut juga dengan variabel kriteria adalah variabel yang nilainya tergantung pada variabel lain, dimana nilainya akan berubah jika variabel yang mempengaruhinya berubah. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu tingkat keluasan pengungkapan laporan

(6)

60

keuangan (Y). Pengukuran ditentukan berdasarkan perhitungan skor informasi yang diungkapkan perusahaan dibandingkan dengan skor pengungkapan yang diharapkan dapat dipenuhi perusahaan. Perusahaan diberi skor 1 apabila mengungkapkan item informasi dan diberi skor 0 apabila tidak mengungkapkan. Dengan demikian, semakin banyak elemen informasi dipenuhi oleh suatu perusahaan, semakin besar indeks pengungkapan sukarela perusahaan tersebut.

Indeks pengungkapan untuk setiap perusahaan sampel diperoleh dengan cara berikut:

1. Pemberian skor untuk setiap item pengungkapan dilakukan dengan cara memberi nilai satu untuk item yang diungkapkan dan diberi nilai nol jika item tidak diungkapkan.

2. Skor yang diperoleh setiap perusahaan dijumlahkan untuk mendapatkan skor total.

3. Perhitungan indeks pengungkapan setiap perusahaan dilakukan dengan cara membagi skor total tiap perusahaan yang menjadi sampel penelitian.

Semakin banyak butir yang diungkapkan oleh perusahaan, maka semakin besar pula angka indeks yang diperoleh perusahaan tersebut. Perusahaan dengan angka indeks yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut melakukan praktik pengungkapan secara lebih komprehensif dibanding perusahaan lain.

(7)

61

b. Variabel Bebas/Independen

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Sekaran, 2001:61). Variabel terikat ditentukan oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini ada delapan variabel bebas yang diuji dalam hubungannya dengan pengaruh yang diberikan terhadap tingkat keluasan pengungkapan laporan tahunan. Pada bagian sebelumnya telah diuraikan berbagai penjelasan mengenai delapan variabel tersebut. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu:

a. Rasio likuiditas (X1) b. Rasio leverage (X2) c. Rasio profitabilitas (X3) d. Ukuran perusahaan (X4) e. Status perusahaan (X5) f. Umur perusahaan (X6)

g. Proporsi kepemilikan saham publik (X7)

h. Manajemen laba (X8)

3.6.2 Definisi Operasional Variabel Dependen

Untuk mengoperasikan variabel dependen dalam penelitian ini, maka akan dijelaskan definisi variabel dependen dan pengukurannya. Variabel dependen Tingkat Keluasan Laporan Keuangan adalah mencakup penyediaan informasi

(8)

62

yang diwajibkan oleh badan berwenang maupun yang sukarela dilakukan perusahaan, yang berupa laporan keuangan.

Daftar item pengungkapan terbagi dalam delapan bagian dengan masing-masing bagian mempunyai komponen tersendiri yaitu seperti ditunjukkan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Skor Pengungkapan Laporan Keuangan I. Informasi Umum

i. Disajikan dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris ii. Dicetak dalam kertas berwarna terang

iii. Mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas iv. Ditampilkan di Webside perusahaan

Skor 0 untuk tidak ada pengungkapan: Skor 1 untuk setiap pengungkapan II. Ikhtisar Data Keuangan Penting

i. Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 tahun buku ii. Informasi harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan, serta jumlah

saham yang diperdagangkan selama 2 tahun buku terakhir

iii. Memuat informasi jumlah obligasi, tingkat bunga, dan tanggal jatuh tempo Skor 0 untuk tidak ada pengungkapan: Skor 1 untuk setiap pengungkapan

III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi i. Laporan dewan komisaris

ii. Laporan Direksi

iii. Tanda tangan anggota direksi dan anggota dewan komisaris Skor 0 untuk tidak ada pengungkapan: Skor 1 untuk setiap pengungkapan

IV. Profil Perusahaan

i. Nama dan alamat perusahaan ii. Riwayat singkat perusahaan iii. Bidang usaha

iv. Struktur organisasi v. Visi dan misi perusahaan

vi. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota dewan komisaris vii.Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota dewan direksi viii.Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kopetensinya

ix.Komposisi pemegang saham

x. Daftar anak perusahaan atau perusahaan asosiasi xi. Kronologis pencatatan saham

xii.Kronologis pencatatan efek lainnya

(9)

63

Lanjutan Tabel 3.3

Skor Pengungkapan Laporan Keuangan xiv. Akuntan perseroan

xv.Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan

xvi. Nama dan alamat anak perusahaan atau kantor cabang (jika Ada) Skor 0 untuk tidak ada pengungkapan: Skor 1 untuk setiap pengungkapan V. Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan i. Tinjauan operasi per segmen usaha

ii. Uraian atas kinerja perushaan

iii. Bahasan dan analisis tentang kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi

iv. Informasi dan fakta material setelah tanggal laporan keuangan v. Uraian tentang aspek pemasaran

vi. Uraian tentang Prospek usaha

vii.Peryataan mengenai kebijakan deviden

viii. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum

ix. Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi x. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat

kolektibilitas

xi. Informasi lain bersifat umum

Skor 0 untuk tidak ada pengungkapan: Skor 1 untuk setiap pengungkapan VI. Good Corporate Governace

i. Uraian Dewan Komisaris ii. Uraian Direksi

iii. Komite Audit iv. Komite Nominasi v. Komita Remunerasi

vi. Komite-komite lain yang dimiliki oleh perusahaan vii.Uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan

viii.Uraian mengenai pelaksanaan pengawasan dan pengendalian intern ix. Uraian tentang manajemen resiko perusahaan

x. Uraian mengenai aktivitas dan biaya berkaitan dengan tanggung jawab social perusahaan

xi. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh emiten, anggota direksi, atau anggota dewan komisaris

xii.Etika perusahaan

Skor 0 untuk tidak ada pengungkapan: Skor 1 untuk setiap pengungkapan VII. Laporan Keuangan

i. Surat peryataan direksi tentang tanggung jawab direksi atas laporan keuangan

ii. Opini akuntan atas laporan keuangan iii. Laporan keuangan yang lengkap iv. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi

(10)

64

Lanjutan Tabel 3.3

Skor Pengungkapan Laporan Keuangan v. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa vi. Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan

vii.Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing viii. Komitmen dan kontijensi

Skor 0 untuk tidak ada pengungkapan: Skor 1 untuk setiap pengungkapan VIII. Lain-lain

i. Praktik Good Corporate Governance ii. Praktik Bad Corporate Governance

Skor 0 untuk tidak ada pengungkapan: Skor 1 untuk setiap pengungkapan Sumber: www.Bapepam.go.id

Prosedur penentuan indeks pengungkapan bersifat dikotomi yaitu memberi skor satu jika item pengungkapan diungkapkan dan skor nol jika diungkapkan. Skor yang diperoleh setiap perusahaan sampel dijumlahkan untuk mendapatkan skor total. Perhitungan untuk mencari angka indeks ditentukan dengan formula berikut:

Keterangan:

n = Jumlah item pengungkapan yang dipenuhi N = Jumlah semua item pengungkapan (52 item)

3.6.3 Definisi Operasional Variabel Bebas/Independen

Untuk mengoperasionalkan variabel bebas/independen dalam penelitian ini, maka akan dijelaskan definisi operasional delapan variabel bebas yang digunakan dan pengukurannya.

(11)

65

Tabel 3.4

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Bebas Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Pengukuran Rasio Likuiditas Rasio likuiditas merupakan

rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada kreditur jangka pendek

Current Ratio

Rasio Leverage Rasio leverage

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya

Debt to Equity Ratio

Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan ekuitas

Return on Asset (ROA)

Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya suatu perusahaan

Ln = Total aset Status Perusahaan Status perusahaan yang

dibedakan menjadi

perusahaan asing (PMA) dan perusahaan domestik

(PMDN)

Variabel dummy 0 : PMDN 1 : PMA Umur Perusahaan Umur perusahaan merupakan

pengelompokkan perusahaan berdasarkan kriteria lamanya perusahaan tersebut listing di Bursa Efek Indonesia. Umur perusahaan menunjukkan seberapa lama perusahaan mampu bertahan di bursa

Tahun sejak perusahaan manufaktur listing di Bursa Efek Indonesia sampai dengan tahun 2011 (periode penelitian 2008-2011)

Proporsi

Kepemilikan Saham Publik

Proporsi kepemilikan saham publik merupakan besarnya saham perusahaan yang dimilki oleh

publik/masyarakat

(12)

66

Lanjutan Tabel 3.4

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Bebas Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Pengukuran Manajemen Laba Manajemen laba merupakan

tindakan manajemen untuk menggunakan judgment dalam pelaporan keuangan dan dalam prosedur transaksi dengan tujuan untuk mempengaruhi kontraktual atau menyesatkan pihak stakeholders dalam pengambilan keputusan mengenai kinerja ekonomi perusahaan

(Total accruals) TACt = NIt – CFOt

(Discretionary accruals) DACpt = (TACpt/SALEpt) –

(TACpd/SALEpd)

Sumber: Data diolah, 2013

3.7 Analisis Data

3.7.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif memberikan gambaran suatu data dalam penelitian yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, dan sum. Analisis deskriptif bertujuan menjelaskan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik 3.7.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali, 2006:127):

(13)

67

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, dan pada tabel Kolmogorov-smirnov signifikansinya lebih dari 5% (>0,05) maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, dan pada tabel Kolmogorov-smirnov signifikansinya kurang dari 5% (<0,05) maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.7.2.2 Uji Multikolonieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas (Ghozali, 2006:131). Suatu regresi yang baik yaitu model regresi yang tidak terjadi multikolonieritas, artinya antara variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi tidak saling berhubungan secara sempurna. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan adalah melihat nilai dari Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen mana saja yang dijelaskan oleh variable independen lainnya. Jika nilai tolerance lebih dari atau sama dengan 10% (≥ 0,10) dan nilai Variance Inflation Factor kurang dari atau sama dengan 10 (≤ 10), maka tidak terjadi multikolonieritas (Ghozali, 2006:135).

(14)

68

3.7.2.3 Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang tidak terjadi heterokedastisitas, dimana titik-titik dalam gambar scatterplot menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Akan tetapi, jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol (0) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2006:140).

3.7.2.4 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau sebelumnya. Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Suatu data dikatakan tidak terjadi autokorelasi apabila nilai Durbin-Watson berada antara -2 sampai 2. Jika nilai Durbin-Watson lebih dari 2 (DW > 2), maka terjadi autokorelasi negatif. Sedangkan jika nilai Durbin-Watson kurang dari -2 (DW < -2), maka terjadi autokorelasi positif (Santoso, 2000:78).

3.7.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel terikat/dependen dengan satu atau lebih variabel bebas/independen,

(15)

69

dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati, 2003:79). Untuk regresi yang variabel independennya terdiri atas dua atau lebih disebut juga regresi linear berganda (Multiple Regression). Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini yang variabel bebasnya ada delapan variabel, maka digunakan analisis regresi linear berganda. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah :

Y = α + β1CURRAT + β2DER + β3ROA + β4SIZE + β5STATUS +

β6MUR + β7PUB+ β8DAC + е

Keterangan:

Y = Tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan α = Konstanta (tetap)

β1 s/d β8 = Koefisien regresi

CURRAT = Rasio likuiditas DER = Rasio leverage ROA = Rasio profitabilitas SIZE = Ukuran perusahaan STATUS = Status perusahaan MUR = Umur perusahaan

PUB = Proporsi kepemilikan saham publik DAC = Manajemen laba

Gambar

Tabel 3.1  Populasi Penelitian
Tabel 3.2  Sampel Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Ditulis berturut-turut nama penulis, tanggal, bulan dan tahun (jika ada), judul artikel dengan huruf kapital pada setiap huruf awal, kecuali kata hubung, kemudian

Hal ini tidak sejalan dengan pendapat dari Lawrance dalam Laurie (2020), yang menyatakan bahwa di dalam kelas, siswa ekstrover lebih aktif dalam berinteraksi

Pada hasil penelitian ini, penambahan kayu manis dan jahe meskipun dapat meningkatkan kadar total fenol, namun tidak meningkatkan aktivitas antioksidan coklat. Hal ini bisa

Terjadi pasang surut penggunaan Asbuton di dalam negeri, sejak diketemukan pada tahun 1924 dan mulai diproduksi sejak tahun 1926 yang dalam penambangannya pernah mengalami

Sebaliknya individu yang memiliki tingkat pe- ngetahuan tentang agama yang rendah akan melakukan perilaku seks bebas tanpa berpikir panjang terlebih dahulu sehingga

Pada penelitian yang dilakukan (Ghazali F, 2010) yang berjudul Pengaruh Penambahan Kapur Ca(OH)2 Pada Tanah Lempung (Clay) Terhadap Plastisitas Dan Nilai CBR

Apabila probabilitas tingkat kesalahan dari t hitung lebih besar dari pada tingkat signifikansi yang diharapkan (α=5%), maka H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti

Apabila bentuk akad nikah yang pertama yang dipilih, maka perkawinan tersebut telah diakui sebagai perkawinan yang sah menurut ajaran agama, tetapi tidak diakui