LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HEMORAGIC FEVER
ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HEMORAGIC FEVER
RUANG MELATI RSPAU Dr. S.
RUANG MELATI RSPAU Dr. S. HARDJOLUKITO
HARDJOLUKITO
Disusun untuk memenuhi tugas Disusun untuk memenuhi tugas
Praktek Belajar Klinik Keperawatan Dewasa Praktek Belajar Klinik Keperawatan Dewasa
Clinical Instructure : Febri S.Kep Ns Clinical Instructure : Febri S.Kep Ns
Disusun Oleh : Disusun Oleh :
Satya Put
Satya Putra Lencana
ra Lencana
M11.01.001
M11.01.0015
5
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI
PROGRAM STUDI S1
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2013
2013
LAPORAN PPENDAHULUAN LAPORAN PPENDAHULUAN DHF (DENGUE HEMORAGIC FEVER) DHF (DENGUE HEMORAGIC FEVER)
A
A.. PPeennggeerrttiiaann Dengue
Dengue Haemoragic Haemoragic Fever Fever (DHF)(DHF) adaadalah lah penpenyayakit kit menmenulaular r yayangng disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aedes aegyph
aegyph ((Sri Rezeki H. Hadinegoro, Soegeng, dkk, 2004Sri Rezeki H. Hadinegoro, Soegeng, dkk, 2004).).
Demam berdarah dengan (DBB) ialah penyakit yang terdapat pada Demam berdarah dengan (DBB) ialah penyakit yang terdapat pada anak dan
anak dan dewasdewasa a dengdengan gejala an gejala utamutama, a, nyeri otot dan nyeri otot dan sendi, yang biasanysendi, yang biasanyaa memburuk setelah dua hari pertama (
memburuk setelah dua hari pertama ( Arif Mansjoer, dkk, 2000 Arif Mansjoer, dkk, 2000).).
B
B.. EEttiioollooggii
Penyebab Virus Dengue berdasarkan Usia : Penyebab Virus Dengue berdasarkan Usia :
Demam berdarah dengue (DBD) / DHF adalah penyakit demam yang Demam berdarah dengue (DBD) / DHF adalah penyakit demam yang berlangsung
berlangsung akut akut menyerang menyerang baik baik dewasa dewasa maupun maupun anak-anak anak-anak tetapi tetapi lebihlebih banyak
banyak menimbulkan menimbulkan korban korban pada pada anak-anak anak-anak berusia berusia > > 15 15 tahun tahun ((ThomasThomas Su
Surusarusa, , Ali Ali ImrImran an UmaUmar, r, 20020044).). Nyamuk Nyamuk aedes aedes aegypaegyphh maupunmaupun aedesaedes aibopictus
aibopictus merupakan vektor penular virus dengue dari penelitian kepadamerupakan vektor penular virus dengue dari penelitian kepada ora
orang ng lailain n dendengan gan melmelalualui i giggigitaitannynnya. a. NyNyamuamuk k betbetina ina leblebih ih menmenyuyukaikai meng
menghisap darah korbannyhisap darah korbannya a pada siang hari pada siang hari terutaterutama ma pada waktu pagi haripada waktu pagi hari dan senja hari (
dan senja hari ( Alan R. Tumbelaka, 200 Alan R. Tumbelaka, 20044).).
C
C.. PPaattooffiissiioollooggii Fen
Fenomomena ena patpatofiofisiosiologlogi i yayang ng utamutama a padpada a penpenderderita ita DHF DHF adaadalahlah meningkatnya permeabilitas dinding kapiler yang mengakibatkan terjadinya meningkatnya permeabilitas dinding kapiler yang mengakibatkan terjadinya perembesan plasma keruang ekstra seluler.
perembesan plasma keruang ekstra seluler.
Hal pertama yang terjadi setelah virus masuk kedalam tubuh penderita Hal pertama yang terjadi setelah virus masuk kedalam tubuh penderita ada
adalah lah vitvitemiemia a yayang ng menmengakgakibaibatkatkan n penpenderderita ita menmengalgalami ami demdemam, am, saksakitit kep
kepala, ala, mumual, al, nynyeri eri otootot, t, pegpegal-pal-pegaegal l disdiselueluruh ruh tubtubuh, uh, ruaruam m atau atau binbintik tik-- bintik
kel
kelenjenjar ar getgetah ah benbeninging, , pempembesabesaran ran hathati i (he(hepatpatomeomegli) gli) dan dan pempembesbesaranaran limpa.
limpa. P
Penenininggkkatatan an permpermeaeabibililitatas s ddinindidinng g kkapapililer er mmenengagakikibabatktkanan berkurangnya
berkurangnya volume volume plasma, plasma, terjadi terjadi hipotensi, hipotensi, hemokonsentrasi hemokonsentrasi dandan hipoprotenia serta efusi pleum dan renjatan (syok).
hipoprotenia serta efusi pleum dan renjatan (syok). Ga
Gangngguguan an hehemomoststatatis is papada da DHDHF F mmenenyyanangkgkut ut 3 3 fafaktktor or yyaiaitu tu :: perubahan
perubahan vaskuler, vaskuler, trombositopenia trombositopenia dan dan gangguan gangguan koagulasi.koagulasi. Hem
Hemokookonsennsentrastrasi i (pe(peninningkagkatan tan hemhematokatokrit rit > > 20%20%) ) menmenunjunjukkukkan an atauatau meng
menggambargambarkan kan adanyadanya a kebockebocoran oran (perem(perembesan) besan) plasma plasma sehingsehingga ga nilainilai hematokrit menjadi penting untuk patokan pemberian cairan intravena.
hematokrit menjadi penting untuk patokan pemberian cairan intravena. D D.. PPaatthhwwaayy Virus Dengue Virus Dengue Viremia Viremia Hipertermia
Hipertermia HHeeppaattoommeeggaallii DDeepprreessi i ssuumm--ssuum m ttuullaanngg PPeerrmmeebbiilliittaas s kkaappiilleer r meningkat meningkat Ketidakseimbangan nutisi < Ketidakseimbangan nutisi < keb tubuh keb tubuh Manifestasi Manifestasi perdarahan perdarahan Kehilangan Plasma Kehilangan Plasma Hipovolemi Hipovolemi Syok Syok Permebilitas kapiler Permebilitas kapiler meningkat meningkat
Efusi pleura asites Efusi pleura asites hemokonsentrasi hemokonsentrasi Resiko syok Resiko syok hipovolemia hipovolemia Resiko tjd Resiko tjd perdaraha perdarahann -- AnoreksiaAnoreksia -- MuntahMuntah Resti Kekurangan Resti Kekurangan Volume cairan Volume cairan Ketidakefektifan Ketidakefektifan perfusi jaring
E
E.. TTaanndda a ddaan n GGeejjaallaa
Kriteria klinis DBD / DHF menurut WHO (1997) Kriteria klinis DBD / DHF menurut WHO (1997)
1.
1. DemDemam meam mendandadak tdak tinginggi selgi selama 2ama 2-7 ha-7 hari, kri, kemuemudiadian turn turun sun secarecara lisia lisiss demam disertai gejala tidak spesifik, seperti anoreksia, malaise, nyeri demam disertai gejala tidak spesifik, seperti anoreksia, malaise, nyeri pada punggung, tulan
pada punggung, tulang, persendian dan kepala.g, persendian dan kepala. 2.
2. PerPerdardarahaahan (tern (termasmasuk ujuk uji bendi bendung pung posiositiftif) sepe) seperti perti petektekie, epie, epistaistaksiksis,s, hematemosis, melene.
hematemosis, melene. 3
3.. HHeeppaattoommeeggaallii 4.
4. SySyok : nok : nadi kadi kecil decil dan cean cepat dpat dengengan tean tekankanan naan nadi < 20 mdi < 20 mmHgmHghiphipotenotensisi disertai gelisah dan akral dingin.
disertai gelisah dan akral dingin. 5.
5. KoKonsnsenentratrasi si (k(kadadar ar Ht Ht > 2> 20% 0% dadan nn norormamal)l) (( Alan R. Tumbelaka, 20 Alan R. Tumbelaka, 200404).).
Se
Selalain in dedemamam m dadan n peperdrdararahahan an yayang ng memerurupakpakan an ciciri ri khkhas as DHDHF,F, gambaran lain yang tidak khas dan biasa dijumpai pada penderita DHF gambaran lain yang tidak khas dan biasa dijumpai pada penderita DHF adalah :
adalah : a.
a. KeKeluluhahan n papada da sasaluluraran n pepernrnapapasasan an sesepepertrti i babatutuk, k, pipilelek, k, sasakikit t wawaktktuu menelan.
menelan. b.
b. Keluhan Keluhan pada pada saluran saluran pernapasan pernapasan : : mual, mual, muntah, muntah, tidak tidak nafsu nafsu makanmakan (anoreksia), diare, konslipasi.
(anoreksia), diare, konslipasi. c.
c. KeKeluluhahan n sisiststem yaem yang laing lain n : : nynyereri i atatau sakau sakit kepit kepalala, nya, nyereri i papada otda ototot,, tulang dan sendi, (break bone fever), nyeri otot abdomen, nyeri uluhati, tulang dan sendi, (break bone fever), nyeri otot abdomen, nyeri uluhati, pegal-pegal
pegal-pegal pada pada seluruh seluruh tubuh, tubuh, kemerahan kemerahan pada pada kulit, kulit, kemerahankemerahan (flu
(flushishing) ng) padpada a mumuka, ka, pempembenbengkagkakan kan sekisekitar tar matmata, a, laklakrinrinasi asi dandan fotopobia, otot-otot sekitar mata sakit bila disentuh dan pergerakan fotopobia, otot-otot sekitar mata sakit bila disentuh dan pergerakan bola mata terasa pegal.
bola mata terasa pegal.
F
F.. KKllaassiiffiikkaassi i DDHHFF DHF
DHF diklasdiklasifikasiifikasikan kan berdaberdasarkan sarkan derajat beratnya derajat beratnya penypenyakit, akit, secarasecara klinis dibagi menjadi : (
klinis dibagi menjadi : (WHO, 1997 WHO, 1997 ).). 1
1.. DDeerraajjaat t II
Demam dengan uji bendung positif. Demam dengan uji bendung positif.
2
2.. DDeerraajjaat t IIII
Derajat I dan disertai perdarahan spontan pada kulit atau tempat lain. Derajat I dan disertai perdarahan spontan pada kulit atau tempat lain. 3
3.. DDeerraajjaat t IIIIII Nadi
Nadi cepat cepat dan dan lemah, lemah, tekanan tekanan nadi nadi < < 20 20 mmHg, mmHg, hipotensi, hipotensi, akarlakarl dingin.
dingin. 4
4.. DDeerraajjaat t IIVV
Syok berat, nadi tidak teraba, tekanan darah tak beraturan. Syok berat, nadi tidak teraba, tekanan darah tak beraturan. (( Alan R. Tumbelaka, 20 Alan R. Tumbelaka, 200404).).
G.
G. Pemeriksaan Pemeriksaan Penunjang/LabPenunjang/Laboratoriumoratorium
Pada pemeriksaan darah pasien DHF akan dijumpai : Pada pemeriksaan darah pasien DHF akan dijumpai :
1.
1. Hb dan PCV meningkat (> Hb dan PCV meningkat (> 20%)20%)
2.
2. Trombositopenia (< 100.000 /ml)Trombositopenia (< 100.000 /ml) 3.
3. LeLeukukopopenenia (ia (mumungngkikin nn norormamal atl atau lau lekekosiositotosissis)) 4
4.. 119 9 DD. D. Deenngguue pe poossiittiif f 5.
5. HaHasisil l pepememeririksksaaaan n kikimimia a dadararah h mmenenununjujukkkkan an hihipopoprprototeieinenemimia,a, hipokloremia, dan hiponatremia.
hipokloremia, dan hiponatremia. 6.
6. UrUriuium dam dan Pn PH dH dararah mah munungkgkin min meneniningkgkatat
7.
7. Asidosis metabolic P COAsidosis metabolic P CO22 < 35-40 mmHg dan HCO< 35-40 mmHg dan HCO22rendah.rendah.
8.
8. SGSGot ot /S/SGPGPT T mumungngkikin n memeniningngkakat.t. (( Nursalam, 2005 Nursalam, 2005).).
H
H.. PPenenatatalalaaksksananaaaan Pan Pasisieen DHn DHFF
Penatalaksanaan penderita dengan DHF adalah sebagai berikut : Penatalaksanaan penderita dengan DHF adalah sebagai berikut : 1.
1. TTirirah ah bbararining ag atatau iu iststirirahahat bat barariningg.. 2
2.. DDiieett, m, maakkaan ln luunnaakk.. 3.
4
4.. MMoonniittoor r ttaannddaa--ttaanndda a vviittaal l ttiiaap p 3 3 jjaam m ddaan n jjiikka a kkoonnddiissi i ppaassiieenn memburuk observasi ketat tiap jam.
memburuk observasi ketat tiap jam. 5.
5. PePeririksksa Ha Hb, b, Ht Ht dadan n trtromombobosisit tt tiaiap hp harari.i. 6.
6. ObObat at anantitipipireretitik k atatau au kokompmpreres s hahangngat at didibeberirikakan n apapababilila a didipeperlrlukukanan un
untutuk k memenunururunknkan an susuhu hu memenjnjadadi i < < 3939oo C, C, dianjudianjurkan rkan pembpemberianerian
parasetamol,
parasetamol, asetosial asetosial /salisilat /salisilat tidak tidak dianjurkan dianjurkan (indikasi (indikasi kontra)kontra) karena dapat menyebabkan gastritis, perdarahan atau asidosis.
karena dapat menyebabkan gastritis, perdarahan atau asidosis. 7.
7. PaPada pasda pasieien n dedewawasasa, , ananalalgegetitik k atatau au sesedadatitive rinve ringagan n kakadadangng-k-kadadanangg diperlukan untuk mengurangi sakit kepala, nyeri otot atau nyeri sendi. diperlukan untuk mengurangi sakit kepala, nyeri otot atau nyeri sendi. 8.
8. BiBila la titimmbbul ul kkejejanang g dadappat at didibbererikikan an didiazazepepam am (k(kololababororasasi i dedengnganan dokter).
dokter).
II.. KKoommpplliikkaassii 1
1.. EEnnseseffaallooppatatiif f 2.
2. PePerdrdararahahan ian intntraraktktraraninialal 3.
3. HeHernrnia ia babatatang ng ototak ak 4
4.. SSeeppssiiss 5
5.. PPnneeuummoonniiaa 6.
6. HiHidrdrasasi i bbererlelebbihihanan 7
7.. SSyyook k 8
8.. PPeerdrdaarrahahaan n oottaak k (( Monica Ester, 1999 Monica Ester, 1999).).
J.
J. Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan Dia
Diagnognosa sa kepkeperawerawatan atan yanyang g dapdapat at ditditemuemukan kan padpada a paspasien ien dendengan gan DHFDHF antara lain sebagai berikut :
antara lain sebagai berikut : 1.
1. HipHiperteertermi hubrmi hubungungan denan dengan progan proses penyses penyakitakit.. 2.
2. KeKetitiddakakseseimimbabanngagan n nunutrtrisisi i : : kukuraranng g dadari ri kekebbututuuhahan n tutububuhh berhubungan dengan m
3
3.. RReesisikko o kkeekkuurrananggaan n vvoolluumme e cacaiirraan n bbeerrhhuubbuunnggaan n ddeennggaann perpindahan
perpindahan cairan cairan intravaskuler intravaskuler ke ke ekstravaskuler. ekstravaskuler. (( Panduan Panduan Diagnosa Keperawatan Nan
Diagnosa Keperawatan Nanda 2009-2011da 2009-2011)) K.
K. Perencanaan NOC dan NICPerencanaan NOC dan NIC No
No Dx
Dx NNOOCC NNIICC
1
1 Setelah dilakukan tindakanSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, keperawatan selama 3x24 jam,
pasien dengan hipertermi diharapkan pasien dengan hipertermi diharapkan
dapat teratasi dengan kriteria hasil : dapat teratasi dengan kriteria hasil :
NOC -
NOC - Temperature Temperature Regulation Regulation 39003900
•
• Suhu dalam rentang normal (36-37)Suhu dalam rentang normal (36-37)
•
• Nadi dan RR dalam rentang normal Nadi dan RR dalam rentang normal
(nadi (nadi 60-100x/menit.RR:16-24X/Menit)
24X/Menit)
•
• Tidak ada perubahan warnaTidak ada perubahan warna
kulit,dan tidak pusing tidak merasa kulit,dan tidak pusing tidak merasa mual
mual
NIC - Thermoregulation 0800 NIC - Thermoregulation 0800
•
• Monitor suhu maksimal 4 jam sekaliMonitor suhu maksimal 4 jam sekali
•
• Monitor TTV (TD,N.Suhu,RR)Monitor TTV (TD,N.Suhu,RR)
•
• Monitor intake dan output cairan.Monitor intake dan output cairan.
•
• Selimuti pasienSelimuti pasien
•
• Tingkatkan sirkulasi udaraTingkatkan sirkulasi udara
•
• Catat adanya fluktasi tekanan darahCatat adanya fluktasi tekanan darah
2
2 Setelah dilakukan tindakanSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, keperawatan selama 3x24 jam, pasien dengan ketidakseimbangan pasien dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh diharapkan dapat teratasi dengan diharapkan dapat teratasi dengan kriteria hasil :
kriteria hasil :
NOC - Nutritional Status (status NOC - Nutritional Status (status nutrisi) :
nutrisi) :
•
• Intake Intake nutrisi nutrisi meningkat meningkat sesuaisesuai
dengan diit dengan diit
•
• Intake makanan dan cairanIntake makanan dan cairan
meningkat
meningkat sesuai sesuai dengan dengan dietdiet
NIC - Nutrition
NIC - Nutrition ManagementManagement
•
• Catat status nutrisi pasien padaCatat status nutrisi pasien pada
penerimaan,catat turgor penerimaan,catat turgor kulit.BB,Intergritas mukosa kulit.BB,Intergritas mukosa oral,kemampuan menelan,riwayat oral,kemampuan menelan,riwayat mual/muntah/diare mual/muntah/diare •
• Pastikan pola diet biasa pasienPastikan pola diet biasa pasien
•
• Awasi masukan dan pengeluaranAwasi masukan dan pengeluaran
nutrisi dan BAB secara periodik nutrisi dan BAB secara periodik
•
•
• Menunjukkan perubahanMenunjukkan perubahan
prilaku/pola hidup untuk prilaku/pola hidup untuk
menigkatkan/mempertahankan BB. menigkatkan/mempertahankan BB.
3
3 Setelah dilakukan tindakanSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, keperawatan selama 3x24 jam, pasien dengan resiko kekurangan pasien dengan resiko kekurangan
volume cairan diharapkan dapat volume cairan diharapkan dapat teratasi dengan kriteria hasil : teratasi dengan kriteria hasil : Balance Fluid:
Balance Fluid:
•
• Tekanan darah dalam batasTekanan darah dalam batas
normal normal
•
• Intake output 24 jam seimbangIntake output 24 jam seimbang
•
• Tidak ada suara nafas tambahanTidak ada suara nafas tambahan
•
• Tidak ada asitesTidak ada asites
•
• Tidak ada edemaTidak ada edema
•
• Tidak gelisahh/cemasTidak gelisahh/cemas
Fluid Management : Fluid Management :
•
• Monitor BB setiap hariMonitor BB setiap hari
•
• Set tetesan infus permenitSet tetesan infus permenit
•
• Tingkatkan oral intakeTingkatkan oral intake
•
• Monitor hasil lab yang relevanMonitor hasil lab yang relevan
(BUN, HMT, albumin) (BUN, HMT, albumin)
•
• Monitor status hemodinamik Monitor status hemodinamik
•
• Monitor TTVMonitor TTV
•
• Monitor tanda dan gejala retensiMonitor tanda dan gejala retensi
cairan cairan
•
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Do
Doenenggus us MEME, , MoMooorhrhoouuse se MMF, F, GE GE IsIsstster er AAC, C, 1199999.9. Rencana Rencana AsuhanAsuhan Keperawatan;
Keperawatan; Pedoman Pedoman Untuk Untuk Perencanaan Perencanaan dan dan PendokumentasianPendokumentasian Perawatan Pasien.
Perawatan Pasien. Jakarta, EGC.Jakarta, EGC. Est
Ester er MonMonicaica, , 1991999.9. Diagnosis, Diagnosis, Pengobatan, Pengobatan, Pencegahan Pencegahan dan dan PengendalianPengendalian Demam Berdarah Dengue.
Demam Berdarah Dengue. Jakarta, EGC.Jakarta, EGC. Ma
Mansnsjoejoer r AriArif, f, TrTriyiyananti ti KaKaspspujiuji, , SaSavivitri tri RoRokikimimi, , WaWardrdhahani ni WaWahyhyu u IkIka,a, Setiawulan Wiwiek, 2000.
Setiawulan Wiwiek, 2000. Kapita Kapita Selekta Selekta Kedokteran.Kedokteran. Edisi Ketiga.Edisi Ketiga. Jilid I. Jakarta : Media Aesculapius.
Jilid I. Jakarta : Media Aesculapius. Nursalam
Nursalam M. M. Nurs, Nurs, Rekawati Rekawati Susilaningrum, Susilaningrum, Sri Sri Utami, Utami, 2005.2005. Asuhan Asuhan Keperawatan Bayi dan Ana
Keperawatan Bayi dan Anak.k. Jakarta : Salemba Medika.Jakarta : Salemba Medika.
Herdman, T Heatrher, PhD, RN, Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi Herdman, T Heatrher, PhD, RN, Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi
2009-2011. Jakarta : EGC 2009-2011. Jakarta : EGC Moo
Moorherhead, ad, Sue Sue PhDPhD, , RN RN dkkdkk. . 2002004. 4. NuNursinrsing g OutOutcomcome e ClaClassifssificatication ion (NOC(NOC)) Fourth Edition. United State of America : Mosby Elsevier
Fourth Edition. United State of America : Mosby Elsevier
Moorhead, Sue PhD, RN dkk. 2004. Nursing Intervention Classification (NIC) Moorhead, Sue PhD, RN dkk. 2004. Nursing Intervention Classification (NIC)
United State of America : Mosby Elsevier United State of America : Mosby Elsevier
Rez
Rezeki eki Sri Sri H. H. HadHadineinegorgoro, o, SoSoegeegeng ng SoeSoegijgijantanto, o, 2002004.4. TatalTatalaksanaksana a DemamDemam Dengue /Demam Berdarah Dengue P
Dengue /Demam Berdarah Dengue Pada Anak.ada Anak. Jakarta : FKUI.Jakarta : FKUI. Sur
Surosa osa ThoThomasmas, , Ali Ali ImrImran an UmUmar, ar, 2002004.4. Epidemiologi Epidemiologi dan dan PenanggulangPenanggulanganan Penyakit Demam Berdarah Dengue
Penyakit Demam Berdarah Dengue. Jakarta : FKUI.. Jakarta : FKUI. Sutaryo, 2004.
Sutaryo, 2004. Perkembangan Perkembangan Patogenesis Patogenesis Demam Demam Berdarah Berdarah Dengue.Dengue. Jakarta :Jakarta : FKUI.
FKUI. Soe
Soedardarmo mo SumSumarnarno o PooPoorworwo, , 2002004.4. Masalah Masalah Demam Demam Berdarah Berdarah Dengue Dengue DiDi Indonesia.
Indonesia. Jakarta : FKUI.Jakarta : FKUI. Tumbelaka Alan R, 2004.
Tumbelaka Alan R, 2004. Diagnosis Demam Dengue Diagnosis Demam Dengue /Demam Berdarah Dengue./Demam Berdarah Dengue. Jakarta : FKUI.
Jakarta : FKUI. Tucker SM, dkk, 1998.
Tucker SM, dkk, 1998. Standar Perawatan Klien Edisi V, Volume 4Standar Perawatan Klien Edisi V, Volume 4 . . Jakarta,Jakarta, EGC.
EGC.
Wartona Tarwoto, 2006.