• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada tahun 2018, capaian kinerja KBRI Tashkent berdasarkan Sasaran Strategis dengan lndikator Kinerja adalah sebagai berikut:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pada tahun 2018, capaian kinerja KBRI Tashkent berdasarkan Sasaran Strategis dengan lndikator Kinerja adalah sebagai berikut:"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

~ Sasaran Pertama: S.1."Dukungan diplomasi KBRI Tashkent yang optimal untuk mewujudkan peningkatan pembangunan nasional", dengan 2 (dua) lndikator Kinerja Utama, yaitu S.1.1. "Persentase peningkatan perdagangan Indonesia dengan negara akreditasi KBRI Tashkent'' dan S.1.2. "Persentase peningkatan pariwisata mancanegara ke Indonesia dari negara akreditasi KBRI Tashkent".

1. IKU S.1.1. "Persentase peningkatan perdagangan Indonesia dengan negara akreditasi KBRI Tashkent"

a. Target yang ditetapkan pada IKU S.1.1. adalah 5%.

b.

Pada tahun 2018, persentase nilai perdagangan Indonesia dengan Uzbekistan adalah 80,95% (81%), sehingga terealisasi 1,619% dengan batas toleransi 120%.

c. IKU S.1.1. tahun 2018 memiliki kemiripan nomenklatur dengan IKU "Persentase Peningkatan TT/ Indonesia dengan negara-negara akreditasi KBRI Tashkent" tahun 2017 dan tahun 2016.

d. Capaian Kinerja IKU

S.1.1.

tahun 2018 lebih

besar

dibanding dengan

capaian IKU

"Persentase Peningkatan

TT/

Indonesia

dengan negara-

negara akreditasi KBRI Tashkent" tahun 2017 (28,53%) dan tahun 2016 (2,99%).

e. Realisasi IKU S.1.1. tahun 2018 sebesar 81 % melampaui target yang tertuang dalam PK dan Rencana Aksi KBRI Tashkent Tahun 2018 sebesar 5%.

f. Keberhasilan pencapaian Realisasi IKU S.1.1. tahun 2018 yang melampaui target disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya:

1) Peningkatan hubungan baik dengan berbagai stakeholders baik di Uzbekistan maupun di Indonesia.

2) Hubungan politik bilateral yang sangat baik.

3) Mulai masuknya barang-barang konsumsi produk-produk unggulan ekspor Indonesia, seperti produk turunan kelapa sawit, kopi instan, cocoa, CPO;

4) Tindak lanjut hasil kunjungan Deputi Perdana Menteri Uzbekistan, Zoyir

Toirovich Mirzaev, dalam kapasitasnya

sebagai

Menteri Pertan

i

an ke

Pada tahun 2018, capaian kinerja KBRI Tashkent berdasarkan Sasaran Strategis dengan lndikator Kinerja adalah sebagai berikut:

Sebagai tindak lanjut atas telah ditetapkannya Perjanjian Kinerja (PK) Perwakilan RI Tashkent Tahun 2018, KBRI Tashkent melakukan penyesuaian dalam menyajikan Sasaran Strategis dan lndikator Kinerja Perwakilan (IKU), yang tertuang dalam SK Kepala Perwakilan RI di Tashkent No. 137/DBN/2018 tanggal 24 Mei 2018 tentang Perubahan Strategis Sasaran Strategis dan lndikator Kinerja Utama Perwakilan RI Tashkent Tahun 2018. Dengan demikian, terdapat perbedaan cukup signifikan antara IKU Tahun 2018 dengan IKU 2017.

Ill. 1. Capaian Kinerja

AKUNTABILITAS

KINER

J

A

BAB

Ill

▸ Baca selengkapnya: gempa lombok terjadi pada bulan agustus 2018. pengembangan peristiwayang sesuai dengan kalimat tersebut yaitu

(2)

22

~ Sasaran Kedua: S.2. Meningkatnya citra Indonesia di Negara Akreditasi KBRI

Tashkent" dengan 1 (satu) lndikator Kinerja Utama S.2.1. "lndeks Citra Indonesia di

Negara Akreditasi KBRI Tashkent".

a. Target yang ditetapkan pada IKU S.2.1. adalah 90%.

b. Pada tahun 2018, lndeks Citra Indonesia di Negara Akreditasi KBRI Tashkent mencapai 4,63 (dibulatkan menjadi 5) atau mencapai 125%, sehingga terealisasi 138,8% (dibulatkan menjadi 140%) dengan batas toleransi 120%.

c. IKU S.2.1. tahun 2018 memiliki kemiripan nomenklatur dengan IKU "Persentase Publik di Negara Akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia" tahun 2017 dan tahun 2016.

a. Target yang ditetapkan pada IKU S.1.2. adalah 5%.

b. Pada tahun 2018, persentase peningkatan pariwisata mancanegara ke Indonesia, khususnya Kyrgyzstan, adalah 31 %, sehingga terealisasi 620% dengan batas toleransi 120%.

c. IKU S.1.2. tahun 2018 memiliki kemiripan nomenklatur dengan IKU

"Persentase Peningkatan

TT/

Indonesia dengan negara-negara akreditasi

KBRI Tashkent" tahun 2017, namun tidak dapat dibandingkan mengingat perbedaan nomenklatur IKU.

d. Realisasi IKU S.1.2. tahun 2018 sebesar 31 % melampaui target yang tertuang dalam Rencana Strategis KBRI Tashkent 2015 - 2019 sebesar 5%. e. Keberhasilan pencapaian Realisasi IKU S.1.1. tahun 2018 yang melampaui

target yang disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya:

1) Telah diberikannya fasilitas be bas visa kunjungan singkat kepada wisatawan Kyrgyzstan pada tanggal 31 Maret 2016;

2) Hasil promosi intensif citra dan pariwisata Indonesia di Kyrgyzstan, yaitu

hasil liputan jurnalis TV crew Kyrgyzstan pada Familiarization Trip (Famtrip) ke Bali, Labuan Bajo, dan Morotai pada 21-30 September 2017, yang disiarkan 2 (dua) kali, yaitu pada Januari 2018;

3) Pertunjukan budaya untuk memperingati 25 tahun hubungan diplomatik Indonesia - Kyrgyzstan, yang terdiri dari penampilan tarian Nusantara dan konser musik jazz etnik Bali pada tanggal 24 April 2018;

4) Kedatangan kontingen atlet, official, dan rombongan Kyrgyzstan untuk mengikuti perhelatan Asian Games tanggal 18 Agustus - 2 September 2018 dan Asian Para Games tanggal 6-13 Oktober 2018 di Indonesia, yang sekaligus dimanfaatkan untuk berlibur.

2. IKU S.1.2. "Persentase peningkatan pariwisata mancanegara ke Indonesia dari negara akreditasi KBRI Tashkent"

Indonesia pada 21-25 Agustus 2017, telah dikirim 4 (empat) orang tenaga ahli budidaya cabai pada bulan Agustus-Oktober 2018 untuk bekerjasama dengan Kementerian Pertanian Uzbekistan dalam memberikan pelatihan di daerah-daerah Uzbekistan.

5) Sumber Daya Manusia maupun dana yang digunakan dalam mencapai IKU S.1.1. telah dilakukan secara efisien dan efektif serta memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan hubungan kerja sama antara kedua negara.

(3)

23

~ Sasaran Kedua: S.2. Meningkatnya citra Indonesia di Negara Akreditasi KBRI Tashkent" dengan 1 (satu) lndikator Kinerja Utama S.2.1. "lndeks Citra Indonesia di

Negara Akreditasi KBRI Tashkent".

a. Target yang ditetapkan pada IKU S.2.1. adalah 90%.

b. Pada tahun 2018, lndeks Citra Indonesia di Negara Akreditasi KBRI

Tashkent mencapai 4,63 (dibulatkan menjadi 5) atau mencapai 125%,

sehingga terealisasi 138, 8% ( dibulatkan menjadi 140%) dengan batas toleransi 120%.

c. IKU S.2.1. tahun 2018 memiliki kemiripan nomenklatur dengan IKU

"Persentase Publik di Negara Akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia" tahun 2017 dan tahun 2016.

d. Capaian Kinerja IKU S.2.1. tahun 2018 lebih besar dibanding dengan capaian IKU "Persentase Publik di Negara Akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia" tahun 2017 (105%) dan tahun 2016 (103,3%). d. Capaian Kinerja IKU S.2.1. tahun 2018 lebih besar dibanding dengan

capaian IKU "Persentase Publik di Negara Akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia" tahun 2017 (105%) dan tahun 2016 (103,3%).

e. Realisasi IKU S.2.1. tahun 2018 sebesar 125% melampaui target yang tertuang dalam PK dan Rencana Aksi KBRI Tashkent Tahun 2018 sebesar 90%.

f. Keberhasilan pencapaian Realisasi IKU S.2.1. tahun 2018 yang melampaui

target yang disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya:

1) Terbinanya hubungan baik antara KBRI Tashkent dengan para

pemangku kepentingan (pemerintah, organisasi kebudayaan, pengelola kampus, media) penyelenggara kegiatan kesenian dan budaya di

negara akreditasi;

2) Lebih berkualitasnya kegiatan promosi sosial budaya pada tahun 2018 dibanding tahun 2017 dan 2016;

3) Semakin tingginya minat masyarakat setempat pada promosi seni,

budaya, dan kuliner Indonesia yang ditampilkan KBRI Tashkent;

4) Peningkatan jumlah peminat Bahasa Indonesia karena adanya penambahan tenaga pengajar Bahasa Indonesia di Uzbekistan, yang

pada tahun 2017 hanya berjumlah 2 (dua) orang, sedangkan pada tahun 2018 berjumlah 3 (tiga) orang;

5) Partisipasi grup musik Balawan Batuan Ethnic Fusion dari Bali pada

International Jazz Festival di Tashkent tanggal 20 April 2018, yang

membuat kagum banyak penonton;

6) Penyelenggaraan Lomba Bahasa Indonesia pada tanggal 31 Mei 2018 dengan hadiah berkunjung ke Indonesia, termasuk menghadiri Upacara

Pengibaran Bendera Merah Putih di lstana Negara tanggal 17 Agustus 2018. Lomba tersebut diminati banyak peserta dari universitas yang mengajarkan Bahasa Indonesia;

7) Promosi kuliner nusantara pada stasiun TV nasional Uzbekistan;

8) Pemberdayaan alumni penerima beasiswa Indonesia untuk mendukung kegiatan-kegiatan promosi Indonesia;

9) Sumber daya manusia maupun dana yang digunakan dalam mencapai

IKU S.2.1. telah dilakukan secara efisien dan efektif serta memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan hubungan kerja sama antara kedua negara.

(4)

24

)::> Sasaran Ketiga: C.1. "Terpenuhinya Pelayanan dan Aspirasi Publik di Negara

Akreditasi KBRI Tashkent", dengan 2 (dua) lndikator Kinerja Utama (IKU), yaitu C.1.1. "lndeks Kepuasan Pelayanan Kekonsuleran KBRI Tashkent" dan C.1.2. "lndeks Kepuasan Pelayanan Perlindungan WNI/BHI KBRI Tashkent".

1. IKU C.1.1. "lndeks Kepuasan Pelayanan Kekonsuleran KBRI Tashkent"

a. Target yang ditetapkan pada IKU C.1.1. adalah 90%.

b. Pada tahun 2018, KBRI telah menyebarkan 42 kuesioner dengan hasil lndeks Kepuasan Pelayanan Kekonsuleran KBRI Tashkent mencapai 100%. sehingga terealisasi 111 % .

c. IKU C.1.1. tahun 2018 memiliki kemiripan nomenklatur dengan IKU

"Persentase Responden atau Pengguna Jasa yang menyatakan puas atas Pelayanan Kekonsuleran" tahun 2017 dan tahun 2016.

d. Capaian Kinerja IKU C.1.1. "tahun 2018 lebih kecil dibanding dengan capaian IKU "Persentase Responden atau Pengguna Jasa yang menyatakan puas atas Pelayanan Kekonsuleran" tahun 2017 (111, 1 %) dan lebih besar dibanding tahun 2016 (108,9%) serta sama dengan capaian tahun 2015 (100%).

e. Realisasi IKU S.2.1. tahun 2018 sebesar 125% melampaui target yang tertuang dalam PK dan Rencana Aksi KBRI Tashkent T ahun 2018 sebesar 90%.

f. Keberhasilan pencapaian Realisasi IKU S.2.1. tahun 2018 yang melampaui target disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya:

1) Terbinanya hubungan baik antara KBRI Tashkent dengan para pemangku kepentingan (pemerintah, organisasi kebudayaan, pengelola kampus, media) penyelenggara kegiatan kesenian dan budaya di negara akreditasi;

2) Lebih berkualitasnya kegiatan promosi sosial budaya pada tahun 2018 dibanding tahun 2017 dan 2016;

3) Semakin tingginya minat masyarakat setempat pada promosi seni,

budaya, dan kuliner Indonesia yang ditampilkan KBRI Tashkent;

4) Peningkatan jumlah peminat Bahasa Indonesia karena adanya

penambahan tenaga pengajar Bahasa Indonesia dari 2 (dua) orang pada tahun 2017 menjadi 3 (tiga) orang pada tahun 2018, yang mengajar masing-masing di Uzbekistan State University of World Languages (UzWLU), Samarkand State Institute of Foreign Languages (SS/FL), dan Tashkent State Institute of Oriental Studies (TS/OS);

5) Partisipasi grup musik Balawan Batuan Ethnic Fusion dari Bali pada

lntemational Jazz Festival di Tashkent tanggal 20 April 2018, yang membuat kagum banyak penonton;

6) Penyelenggaraan Lomba Bahasa Indonesia pada tanggal 31 Mei 2018 dengan hadiah berkunjung ke Indonesia, termasuk menghadiri Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di lstana Negara tanggal 17 Agustus

2018. Lomba diminati banyak peserta dari universitas yang

mengajarkan Bahasa Indonesia;

7) Promosi kuliner nusantara pada stasiun TV nasional Uzbekistan;

8) Pemberdayaan alumni penerima beasiswa Indonesia untuk mendukung kegiatan-kegiatan promosi Indonesia;

9) Sumber daya manusia maupun dana yang digunakan dalam mencapai IKU S.2.1. telah dilakukan secara efisien dan efektif serta memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan hubungan kerja sama antara kedua negara.

(5)

25

}}- Sasaran Keempat C.2. Dukungan dan Komitmen yang Tinggi atas Kesepakatan Bilateral di Negara Akreditasi KBRI Tashkent" dengan 1 (satu) lndikator Kinerja Utama C.2.1. "Persentase tindak lanjut/ implementasi kesepakatan bilateral Indonesia dengan Negara Akreditasi KBRI Tashkent".

a. Target yang ditetapkan pada IKU C.2.1. adalah 80%.

b. Pada tahun 2018, persentase tindak lanjut/ implementasi kesepakatan bilateral Indonesia dengan Negara Akreditasi KBRI Tashkent mencapai 26%, sehingga terealisasi 33%.

c. IKU C.2.1. tahun 2018 memiliki kemiripan nomenklatur dengan IKU "Persentase Realisasi Rencana Aksi sebagai lmplementasi dari Perjanjian/Kesepakatan" tahun 2017 dan tahun 2016.

d. Capaian Kinerja IKU C.2.1. tahun 2018 lebih kecil dibanding dengan capaian IKU "Persentase Realisasi Rencana Aksi sebagai lmplementasi dari Perjanjian/Kesepakatan" tahun 2017 (133%) dan tahun 2016 (133%).

e. Realisasi IKU C.1.1. tahun 2018 sebesar 100% melampaui target yang tertuang dalam Rencana Strategis KBRI Tashkent 2015 - 2019 sebesar 90%.

f. Keberhasilan pencapaian Realisasi IKU C.1.1. tahun 2018 yang melampaui target disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya:

1) Pelayanan prim a dari staf Konsuler KBRI. yang dirasakan oleh responden;

2) Upaya jemput bola (outreach) dalam pelayanan.

2. IKU C.1.2. "lndeks Kepuasan Pelayanan Perlindungan WNI/BHI KBRI Tashkent"

a. Target yang ditetapkan pada IKU C.1.2. adalah 80%.

b. Pada tahun 2018, KBRI telah menyebarkan 2 kuesioner pelayanan perlindungan mengingat hanya terdapat 1 (satu) kasus perlindungan WNI pada bulan Juli 2018. lndeks Kepuasan Pelayanan Perlindungan WNI/BHI KBRI Tashkent mencapai 100%, sehingga terealisasi 111 %.

c. IKU C.1.2. tahun 2018 memiliki kemiripan nomenklatur dengan IKU "Persentase Permasalahan WNI yang diselesaikan" tahun 2017 dan tahun 2016.

d. Capaian Kinerja IKU C.1.2. "tahun 2018 sama dibanding dengan capaian IKU "Persentase Permasalahan WNI yang diselesaikan" tahun 2017 (100%), tahun 2016 (100%), dan tahun 2015 (100%).

e. Realisasi IKU C.1.2. tahun 2018 sebesar 100% melampaui target yang tertuang dalam PK dan Rencana Aksi KBRI Tashkent Tahun 2018 sebesar 80%.

f. Keberhasilan pencapaian Realisasi IKU C.1.2. tahun 2018 yang melampaui target disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya:

1) Pelayanan prima dari staf Konsuler KBRI, yang dirasakan oleh responden;

2) Upaya jemput bola (outreach) dalam pelayanan;

3) Terjalinnya hubungan baik dengan pihak-pihak terkait, sehingga kasus dapat diselesaikan dengan baik.

(6)

26

>"

Sasaran Keenam: 8.2. "Diplomasi Ekonomi, Sosial dan 8udaya K8RI Tashkent

yang Kuat" dengan 3 (tiga) lndikator Kinerja Utama 8.2.1. "Jumlah Kesepakatan di

Bidang Ekonomi, Sosial, dan 8udaya", 8.2.2. "Persentase Komponen Data Economic Intelligence yang Dipenuhi K8RI Tashkent", dan 8.2.3. "Persentase Respon Positif Pembinaan dan dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia dan Asing oleh Perwakilan RI Tashkent".

1. IKU 8.2.1. "Jumlah Kesepakatan di 8idang Ekonomi, Sosial, dan 8udaya" a. Target yang ditetapkan pada IKU 8.2.1. adalah 5 dokumen.

b. Pada tahun 2018, capaian jumlah kesepakatan hasil perundingan di bidang Ekonomi, Sosial, dan 8udaya mencapai 16 dokumen, sehingga terealisasi

320% (batas toleransi 120%).

c. IKU 8.2.1. tahun 2018 memiliki kemiripan nomenklatur dengan IKU

"Persentase realisasi Rencana Aksi sebagai lmplementasi dari

perjanjian/kesepakatan" pada tahun 2017 dan tahun 2016.

d. Realisasi IKU B.2.1. tahun 2018 sebanyak 16 dokumen atau sebesar 320%

jauh melebihi target yang tertuang dalam PK dan Rencana Aksi KBRI Tashkent Tahun 2018 sebesar 5 dokumen.

e. Keberhasilan pencapaian Realisasi IKU B.2.1. tahun 2018 disebabkan oleh adanya intensitas kerjasama antara perguruan tinggi Indonesia-Uzbekistan yang didominasi oleh kerjasama Universitas Gunadarma dengan beberapa perguruan tinggi Uzbekistan. Atas inisiasi Universitas Gunadarma pula telah

>"

Sasaran Kelima: 8.1. "Diplomasi polkam K8RI Tashkent yang kuat" dengan 1

(satu) lndikator Kinerja Utama 8.1.1. "Jumlah Kesepakatan Hasil Perundingan di

Bidang Diplomasi Maritim, Polkam dan Perbatasan".

a. Target yang ditetapkan pada IKU 8.1.1. adalah 1 dokumen.

b. Pada tahun 2018, capaian jumlah kesepakatan hasil perundingan di bidang diplomasi maritim, polkam dan perbatasan mencapai 1 dokumen, sehingga terealisasi 100%.

c. IKU 8.1.1. tahun 2018 tidak memiliki kemiripan nomenklatur dengan IKU manapun pada tahun 2017 dan tahun 2016.

d. Realisasi IKU 8.1.1. tahun 2018 1 dokumen atau sebesar 100% tidak melebihi target yang tertuang dalam Rencana Strategis K8RI Tashkent 2015 - 2019 sebesar 1 dokumen.

e. Keberhasilan pencapaian Realisasi IKU 8.1.1. tahun 2018 disebabkan oleh adanya komitmen bersama dari Indonesia dan Uzbekistan untuk menyelenggarakan Komite Konsultasi Bilateral ke-7 tahun 2018, yang telah lama tertunda sejak KK8 terakhir tahun 2009 dikarenakan belum tercapainya kesepakatan Pejabat Tinggi Kedua Negara terkait kesesuaian jadwal KK8.

e. Realisasi IKU C.2.1. tahun 2018 sebesar 33% tidak mencapai target yang tertuang dalam Rencana Strategis K8RI Tashkent 2015 - 2019 sebesar 80%. f. Menurunnya capaian realisasi IKU C.2.1. tahun 2018 disebabkan adanya

perbedaan formulasi perhitungan IKU, yang mana tahun 2018 penghitungan didasarkan pada jumlah kesepakatan/perjanjian yang dicapai dibagi dengan seluruh kesepakatan/perjanjian yang telah ditandatangani Indonesia - Negara Akreditasi sejak dibukanya hubungan diplomatik. Pada Tahun 2018 KBRI menindaklanjuti 14 dari 53 total kesepakatan.

(7)

27

terjalin kerjasama pendidikan antara universitas-universitas lain di Indonesia dengan universitas di Uzbekistan, antara lain Unisma dan UIN Suska Riau, yang memberi kontribusi positif dalam peningkatan hubungan pendidikan dan people-to-people contact.

2. IKU B.2.2. "Persentase Komponen Data Economic Intelligence yang Dipenuhi KBRI Tashkent'

a. Target yang ditetapkan pada IKU B.2.2. adalah 100%.

b. Pada tahun 2018, capaian Komponen Data Economic Intelligence

mencapai 1 dokumen, sehingga terealisasi 100%.

c. IKU B.2.2. tahun 2018 tidak memiliki kemiripan nomenklatur dengan IKU

manapun pada tahun 2017 dan tahun 2016.

d. Realisasi IKU B.2.2. tahun 2018 sebanyak 1 dokumen atau sebesar 100%

sesuai target yang tertuang dalam Rencana Strategis KBRI Tashkent 2015 -

2019 sebesar 100%.

e. Keberhasilan pencapaian Realisasi IKU B.2.2. tahun 2018 disebabkan oleh telah sesuainya komponen yang diminta oleh Pusat terkait penyusunan market intelligence.

3. IKU B.2.3. "Persentase Respon Positif Pembinaan dan dan Pemberdayaan

Masyarakat Indonesia dan Asing oleh Perwakilan RI Tashkent" a. Target yang ditetapkan pada IKU B.2.3. adalah 90%.

b. Pada tahun 2018, capaian Persentase Respon Positif Pembinaan dan dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia dan Asing oleh Perwakilan RI Tashkent adalah 100% sehingga terealisasi 111 %.

c. IKU B.2.3.tahun 2018 tidak memiliki kemiripan nomenklatur dengan IKU manapun pada tahun 2017 dan tahun 2016.

d. Realisasi IKU B.2.3. tahun 2018 sebesar 111 % melebihi target yang tertuang dalam Rencana Strategis KBRI Tashkent 2015 - 2019 sebesar 90%.

e. Keberhasilan pencapaian Realisasi IKU B.2.3. tahun 2018 disebabkan oleh kepuasan responden yang terdiri dari masyarakat Indonesia dan asing yang selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan Perwakilan RI.

~ Sasaran Ketujuh: B.3. "Pelayanan dan Perlindungan WNI dan BHI KBRI Tashkent yang Prima".

a. Target yang ditetapkan pada IKU B.3.1. "Persentase Kasus Khusus yang Diselesaikan KBRI Tashkent" adalah 100%.

b. Pada tahun 2018, capaian jumlah Persentase Kasus Khusus yang Diselesaikan KBRI Tashkent adalah 100%, sehingga terealisasi 100%.

c. IKU B.3.1. tahun 2018 memiliki kemiripan nomenklatur dengan IKU "Persentase

permasalahan WNI yang diselesaikan" pada tahun 2017 dan tahun 2016.

d. Realisasi IKU B.3.1. tahun 2018 sebesar 100% tidak melebihi target yang tertuang dalam Rencana Strategis KBRI Tashkent 2015 - 2019 sebesar 100%. e. Keberhasilan pencapaian Realisasi IKU B.3.1. tahun 2018 disebabkan oleh

adanya dapat diselesaikannya kasus yang menimpa WNI a.n. Eistevania Alexandra dan Daniel James dari Bishkek, Kyrgyzstan pada bulan Juli 2018.

(8)

2

8

Capaian lndikator Kinerja Utama (IKU) KBRI Tashkent adalah seperti tergambar dalam tabel berikut ini:

111.2. Capaian lndikator Kinerja Utama (IKU) ),> Sasaran Kesembilan: L.1. "Tata Kelola Organisasi KBRI Tashkent yang Baik"

a. Target yang ditetapkan pada IKU L.1.1. "Nilai Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah (AKIP) KBRI Tashkent" adalah 75 (BB).

b. Pada tahun 2018, nilai Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah (AKIP) KBRI Tashkent adalah 70,95 (BB), sehingga terealisasi 94,67% (dibulatkan menjadi 95%).

c. IKU L.1.1. tahun 2018 memiliki kemiripan nomenklatur dengan IKU "Nilai evaluasi AKIP Perwakilan yang dilakukan ltjen dan 8PO" pada tahun 2017 dan tahun 2016.

d. Realisasi IKU L.1.1. tahun 2018 sebesar 70.95 (BB) atau 94,67% (dibulatkan menjadi 95%) tidak mencapai target yang tertuang dalam Rencana Aksi dan PK KBRI Tashkent tahun 2018 sebesar 75 (BB) atau 100%.

e. Tidak tercapainya realisasi IKU L.1.1. tahun 2018 disebabkan K8RI belum membandingkan IKU antara tahun penilaian dengan tahun sebelumnya. Selain itu, K8RI Tashkent juga belum mempublikasikan seluruh dokumen AKIP

(Renstra, PK, LKj, dan IKU) pada website K8RI.

),> Sasaran Kedelapan: 8.4. "Diplomas! Digital dan lnformasi Hubungan Luar Negeri KBRI Tashkent yang Kuat"

a. Target yang ditetapkan pada IKU 8.4.1. "Persentase Peningkatan lmpresi dan

Engagement pada Media Sosial KBRI Tashkent" adalah 80%.

b. Pada tahun 2018, capaian jumlah Persentase Peningkatan lmpresi dan

Engagement pada Media Sosial KBRI Tashkent adalah 56%, sehingga terealisasi 70%.

c. IKU 8.4.1. tahun 2018 tidak memiliki kemiripan nomenklatur dengan IKU manapun pada tahun 2017 dan tahun 2016.

d. Realisasi IKU 8.4.1. tahun 2018 sebesar 56% tidak mencapai target yang tertuang dalam Rencana Aksi dan PK KBRI Tashkent tahun 2018 sebesar 80%. e. Tidak tercapainya realisasi IKU 8.4.1. tahun 2018 disebabkan masih terbatasnya akses bagi masyarakat untuk menggunakan media sosial akibat kebijakan Pemerintah Setempat. Pada tahun 2018 KBRI Tashkent tidak dapat mengakses Facebook dikarenakan adanya kebijakan Pemerintah Setempat yang menutup akses kepada Facebook.

(9)

29

...

I (!)

i

)~

z

:

,

1

:::, ~ . N._ :::, 0 <

~

I

I- e lil < 0

s

.0 ~E

...

fi ~ :::, z •Z ll)zs <ffi< I- Q. <-1< m0u I-in z < ~ < u co

.

....

::::i ul ~ 0 N

uS~

·

e

I

er <

-

I

....

o!

c GI w .:,,:, z .i: i: ~

:a

vi

....

j

i

0:: ::, ID ~ ~ 0 u.

I

«

tu

~(!) ti

J

,.

fl$!

g

·

I

i4

!I

::::, d'-'

f]

~ ::!:

"

fi

ll

c

.

-

...

t

c "'I- ... .c:

:a

0 .. -

... i

~

°'~

E~~ w O::::> o:i.: :i.:- VI ~ii:: ~

..

...

-

c: ~ ~~

i

~

~ L I-

a

~

a

~

!:

t;

~,~

_

«i~ z

°'

~~

~

ai

i=m

g'"'

!

.

~ ... .x "'.C:

~i~

j

... ml:a

'Q; I- >, ~ w 011) ocn :i.:

31\101

(10)

30 ..;.

-

ai ...i <"> ai

-

..,

ai e- N C°'! N m m UJ o::, o~

~-

It) ,...

32\101

(11)

31 w O U'l O<ll :lC w 0 ::> O:lC :lC- 0 ~ (I)

33\101

(12)

32

Capaian kinerja KBRI Tashkent pada tahun 2018 dipengaruhi oleh faktor internal

(domestik/nasional) dan faktor eksternal (regional dan global). Adapun faktor-faktor

tersebut adalah sebagai berikut: Faktor Internal:

1. Situasi politik dalam negeri Indonesia yang stabil dan berjalannya upaya Pemerintah untuk menciptakan good governance dan clean government.

2. Kuatnya perekonomian Indonesia yang ditandai dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi, investasi asing, dan perdagangan luar negeri.

3. Komitmen kuat dari pimpinan beserta jajaran KBRI Tashkent dalam melaksanakan tugas dan fungsi Perwakilan secara aktif.

4. Dukungan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana dalam operasional KBRI.

5. Komitmen kuat dari Pimpinan Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI Tashkent beserta jajarannya dalam melaksanakan fungsi dan tugas Perwakilan RI, sebagai salah satu upaya peningkatan kerjasama dengan negara akreditasi. 6. Posisi Indonesia sebagai negara yang berpenduduk muslim terbesar dan juga

sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Faktor Eksternal:

1. Keinginan Uzbekistan dan Kyrgyzstan untuk meningkatkan hubungan kerjasama dengan negara-negara lain, termasuk dengan Indonesia.

2. Kedua negara akreditasi telah menyelenggarakan Forum Komite Konsultasi Bilateral ke-7.

3. Situasi di Uzbekistan dan Kyrgyzstan yang stabil, meskipun terjadi pergantian Pejabat Pemerintahan.

4. Hubungan historis, keragaman budaya, dan mayoritas penduduk beragama Islam serta kesamaan pandangan dalam politik.

111.3. Analisis Pencapaian Kinerja Catatan:

1. Capaian kinerja 2018 (1511%) merupakan hasil penjumlahan persentase capaian (batas toleransi 120%) dibagi jumlah sasaran, yaitu 120% + 120% + 120% + 111 % + 111 % + 33% + 100% + 120% + 100% + 111 % + 100 % + 70% + 95% + 100% + 100%

=

1511/ 15

=

100,73%.

2. Tingginya realisasi tahun 2018 disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

a. Gencarnya kegiatan promosi yang dilakukan kBRI Tashkent di negara akreditasi serta dampak kebijakan pemerintah Uzbekistan yang mendorong pengusaha setempat untuk meningkatkan kerjasama dengan dunia luar. Hal tersebut membuat pengusaha Uzbekistan menjadi semakin berani menjajaki kerjasama dengan pengusaha negara lain termasuk Indonesia.

b. Peningkatan antusiasme masyarakat setempat pada penampilan kesenian, budaya maupun kuliner Indonesia yang ditampilkan KBRI semakin meningkat. c. Puasnya responden, baik WNI maupun WNI, atas pelayanan KBRI Tashkent. d. Penerapan secara konsisten sistem aplikasi kekonsuleran secara online untuk

membantu peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kekonsuleran KBRI.

(13)

33

Penandatanganan MoU oleh Rektor Unisma dan Rektor TS/OS,

Tashkent, 3 Maret 2018

Bertempat di Tashkent State Institute of Oriental Studies (TS/OS) di

Tashkent, Uzbekistan, Universitas Islam Malang (Unisma) telah menandatangani Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding

(MoU) kerjasama pendidikan dengan TS/OS pada tanggal 3 Maret 2018. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor Unisma. Prof. Dr. H. Maskuri,

M.Si, dan Rektor TS/OS, Prof. Dr. Mannonov Abdurakhim Mutalovich. Penandatanganan MoU disaksikan oleh Pejabat KBRI. Berdasarkan MoU

tersebut, dalam lima tahun kedepan. kedua universitas akan melakukan kerjasama dalam bentuk: pertukaran pelajar dan tenaga pengajar, kerjasama di bidang riset, pertukaran publikasi, materi akademis, informasi serta bidang-bidang kerjasama lain yang nantinya akan disepakati oleh kedua belah pihak. Sebagai implementasi MoU tersebut, dalam waktu dekat Unisma berkomitmen untuk mengisi Indonesian Center di TS/OS

dengan materi-materi akademis mengenai Indonesia, khususnya materi pengajaran Bahasa Indonesia. Sedangkan TS/OS berkomitmen akan mengirimkan mahasiswa-mahasiswanya untuk summer course balajar Bahasa Indonesia di Unisma selama sebulan penuh. Sebagai tindak lanjutnya, 10 mahasiswa TS/OS pada tanggal 3-29 Agustus 2018 telah mengikuti kursus dimaksud.

Sepanjang tahun 2018, KBRI Tashkent melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka mempererat hubungan kedua negara untuk menunjang pencapaian kinerja KBRI Tashkent. Kegiatan tersebut antara lain:

A. Penguatan Kerja sama RI-Uzbekistan

1. Penguatan kerjasama Pendidikan RI - Uzbekistan

111.5. Analisis Pelaksanaan Program/Kegiatan

Dari segi Sumber Daya Manusia. jumlah Home-Staff telah memadai sesuai dengan komposisi dan jumlah sebagaimana tertuang dalam Kepmenlu No.

SK.06/A/OTNl/2004/01 sudah terpenuhi. Sedangkan jumlah Pegawai Setempat masih belum sesuai dengan ketentuan di dalam Permen PAN-RB No. 220 Tahun 2012 yang menetapkan jumlah Pegawai Setempat sebanyak 14 (empat belas)

orang dan saat ini baru terisi 12 orang pegawai termasuk 3 (tiga) Stat Bawaan Duta Besar RI.

111.4. Analisis Penggunaan Sumber Daya

5. Eratnya kerjasama dalam hal pencalonan wakil-wakil kedua negara dalam badan-badan PBB/organisasi internasional lainnya.

(14)

14

Dalam rangka meningkatkan kerjasama pariwisata kedua negara, pada tanggal 4 April 2018 telah dilakukan pertemuan antara Komisi X DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi X Abdul Fikri Faqih dengan Wakil Komite

Negara untuk Pengembangan Pariwisata, Mr. Shakhrukh Sharakhmetov. Selain bertukar informasi mengenai kebijakan pariwisata dan penerapannya di kedua negara, kedua pihak juga membahas sejumlah strategi upaya untuk memajukan kerjasama pariwisata. Disampaikan oleh Mr. Shakhrukh

2. Upaya Peningkatan Kerjasama Pariwisata

R

I

-

Uzbekistan

Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Dr. Eko Sri Margianti menyampaikan rasa terima kasihnya atas pemberian gelar Doktor Kehormatan oleh TSUE dan menekankan pentingnya investasi dan pendidikan dalam menghadapi tantangan yang ada di masa depan. Sebagai balasannya, Rektor Universitas Gunadarma juga memberikan gelar Profesor Kehormatan kepada Rektor TSUE. Dubes RI menyambut baik saling pengukuhan Profesor Kehormatan ini sebagai refleksi dari kehangatan persahabatan dan saling pengertian antar kedua bangsa.

Sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian wawasan pengetahuan Prof. Dr. Margianti kepada dunia pendidikan Indonesia serta sumbangsihnya dalam memperkuat persahabatan Indonesia - Uzbekistan, Rektor Universitas Gunadarma, Prof. Dr. Eko Sri Margianti, telah diangkat sebagai Guru Besar (Profesor) Kehormatan pada TSUE tanggal 8 Mei 2018. Pemberian gelar dilakukan oleh Rektor TSUE, Professor Bakhodir Khodiev disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Uzbekistan dan Kyrgyzstan, A.AG Alit Santhika, beserta jajaran TSUE, dan delegasi Universitas Gunadarma.

7 Lembaga Pendidikan Indonesia menaclatangani kesepakatan kerjasama pendidikan dengan TSUE,

Tashkent, 3 Maret 2018

Selain Unisma, pada tanggal 8 Mei 2018 telah dilakukan penandatanganan kerjasama pendidikan antara 7 lembaga pendidikan Indonesia dengan

Tashkent State University of Economics (TSUE) atas inisiasi Universitas

Gunadarma. 7 lembaga pendidikan Indonesia tersebut adalah Universitas Al Azhar Indonesia, Universitas Aisyiyah, Sekolah Tinggi Manajemen lnformatika dan Komputer STl&K Jakarta, Sekolah Tinggi Teknik Cendikia, Sekolah Tinggi Ekonomi Nusa Megarkencana, Akademi Komunikasi Media

Radio dan TV Jakarta, serta Management College of Banking and Finance Nitro. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor TSUE, Professor Bakhodir Khodiev dengan perwakilan dari masing-masing lembaga pendidikan tinggi Indonesia tersebut dengan disaksikan pula oleh Dubes RI Tashkent.

(15)

1.5

Bertempat di Kantor Oliy Majelis (Parlemen) Uzbkistan, Delri yang dipimpin

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, 11 orang anggota

termasuk Pejabat Kemenpar RI dan Pejabat KBRI, tel ah menemui Wakil

Ketua Komite Bidang lptek, Pendidikan, Kebudayaan dan Olahraga

Legislatif Parlemen Uzbekistan, Mr. Abdugappor Kirgizbaev pada tanggal 4

April 2018. Disampaikan oleh Mr. Abdugappor Kirgizbaev bahwa

Uzbekistan siap menjalin kerja sama dengan Indonesia.

3. Penjajakan Peluang Peningkatan Kerjasama dalam Bidang Pariwisata dan llmu Pengetahuan

Penobatan Prof. Dr Eko Sri Margianb sebagai Dula Wisata,

Tashkent, 29 November 2018 I.

f

.

1

:

l

·,

lr:.k

-

~-~~

../'

. . .

·-

- .

-

~

-; .. I'

Menindaklanjuti hal tersebut, Komite Negara untuk Pengembangan

Pariwisata telah menobatkan Prof. Or. Eko Sri Margianti sebagai Duta

Wisata Uzbekistan untuk Indonesia pada tanggal 29 November 2018.

Penobatan tersebut tidak terlepas dari kiprah Prof. Dr. Sri Margianti sebagai

Rektor Universitas Gunadarma mengembangkan dan meningkatkan

kerjasama pendidikan antara kedua negara.

Wakil Ketua Komite Negara untuk Pengembangan Pariwlsata menerima Delri,

Tashkent, 4 Apnl 2018

Sharakhmetov bahwa pariwisata menjadi salah satu sektor strategis

ekonomi nasional Uzbekistan, yang dalam jangka panjang diharapkan

dapat membantu penciptaan lapangan keria, diversifikasi ekonomi dan

percepatan pembangunan daerah, peningkatan pendapatan dan kualitas

hidup masyarakat.

(16)

Direktur Minovarov memandang hubungan baik Uzbekistan dengan Indonesia salah satunya disebabkan adanya kesamaan sebagai negara

Pada tanggal 5 Juli 2018 Dubes RI telah melakukan pertemuan dengan Direktur Pusat Peradaban Islam di Uzbekistan, Minovarov Shaazim Shaislamovich.

4. Pertemuan dengan Direktur Pusat Peradaban Islam Delri MPR RI diterima Sena! Parlemen,

Tashkent, 14 April 2018

Selain Delri Komisi X DPR RI, penjajakan peluang pariwisaa juga dilakukan di sela-sela kunjungan Kerja Sadan Pengkajian MPR RI ke Uzbekistan dalam rangka Studi Banding untuk menghimpun informasi tentang penyelenggaraan sistem ketatanegaraan, 13-17 April 2018. Pada tanggal

14 April 2018, Delegasi Sadan Pengkajian MPR RI, yang dipimpin Martin Hutabarat dan didampingi Pejabat KBRI, telah menemui Deputi Pertama Senat Parlemen Uzbekistan Mr. Safaev Sodiq Solikhovich guna membahas

penerbangan langsung kedua negara dan peningkatan jumlah wisman

melalui pemberlakuan bebas visa.

Lebih lanjut, pertemuan dilakukan pada tanggal 7 April 2018 untuk bertemu

dengan Wakil Ketua Komite Kebijakan Luar Negeri Senat Uzbekistan Mr. Alisher Kumanov, guna membahas dan meninjau Memorandum Saling Pengertian (MoU) antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Uzbekistan mengenai Kerja Sama di bidang Pariwisata yang ditandatangani di Tashkent, 8 April 1995 bagi peningkatan kerja sama pariwisata kedua negara.

Pertemuan Delri dengan Komite lptek Uzbek, Pendidikan, Kebudayaan dan Olahraga,

Tashkent, 4 April 2018

(17)

37

Business Gathering, Tashkent,1 Agustus 2018

5. Business Gathering dengan pengusaha Uzbekistan

Untuk semakin mendorong kerjasama di bidang ekonomi, pada tanggal 1 Agustus 2018, KBRI menyelenggarakan Business Gathering dengan 44 orang dari KADIN dan Asosiasi Pengusaha Perempuan Uzbekistan.

Dubes RI sangat mengapresiasi ajakan kerjasama tersebut dan menyampaikan bahwa hubungan kerjasama Islam antara Indonesia dengan Uzbekistan selama ini juga telah berjalan dengan baik, yang terlihat dari adanya kegiatan saling kunjung, antara lain kunjungan Oeputi Mufti

Uzbekistan ke Indonesia menghadiri Konsultasi Tingkat Tinggi Ulama dan Cendikiawan Muslim Dunia tentang Wasatiyyat al Islam di Bogor tanggal 1- 3 Mei 2018.

Dubes RI menemui Direktur Pusat Peradaban Islam Uzbekistan,

Tashkent. 5 Jull 2018

muslim yang toleran. Sehubungan dengan itu, disampaikan bahwa

Uzbekistan di bawah kepemimpinan Presiden Uzbekistan, Shavkat

Mirziyoyev, sedang melakukan reformasi di segala bidang, termasuk dalam pengembangan peradaban Islam, mengingat Uzbekistan kaya akan peninggalan peradaban Islam masa lalu. Untuk itu, telah didirikan Pusat

Peradaban Islam di Tashkent pada tahun 2017 di samping Pusat Kajian

Imam Bukhori di Samarkand. Pusat Peradaban Islam Uzbekistan berkantor di komplek Masjid Hast Imam Tashkent dan saat ini sedang membangun gedung sendiri dengan dilengkapi perpustakaan. Oleh sebab itu, pihaknya tertarik untuk menjalin kerjasama dengan Indonesia terkait penyediaan literatur Islam.

(18)

38

Dikatakan oleh Mufti Mansyur, Indonesia dan Uzbekistan memiliki kesamaan dalam banyak hal, yang salah satunya adalah sama-sama menganut muslim sunni yang toleran. Dengan keadaan kedua negara yang stabil dan aman, terbuka peluang untuk pengembangan kerja sama dalam bentuk, antara lain wisata ziarah, penyelenggaraan seminar tentang Islam atau pelatihan.

Pertemuan Asosiasi Dosen Pendldikan Agama Islam Indonesia menemui Moslem Board of Uzbekistan, Tashkent 8 November 2018

Delegasi Asosiasi Dasen Pendidikan Agama Islam Indonesia (ADPISI), yang dipimpin Zulfa Mustafa Yusuf dan didampingi Pejabat KBRI, telah

menemui Wakil Ketua Moslem Board of Uzbekistan, Syeikh Abdul Aziz

Mansyur pada tanggal 8 November 2018 untuk membahas inisiatif kerjasama dalam memperkuat hubungan, kebersamaan dan kesetiakawanan guna menghadapi segala persoalan yang dihadapi

masyarakat muslim terutama dalam rangka mewujudkan cita-cita Islam

yang "Rahmatin Iii Alamin" di kedua negara.

6. Upaya Memperkuat Kerjasama Islam RI - Uzbekistan

Sebagai tindaklanjut dari penyelenggaraan business gathering tersebut,

tercatat 20 orang pengusaha Uzbekistan berpartisipasi dalam Trade Expo

Indonesia (TEI) 24-28 Oktober 2018 di Tangerang, Banten. Adapun hasil pada TEI adalah:

Penandatangan kontrak pembelian awal sebanyak 6 kontainer shortening oleh OMG LLC dan PT. ICC senilai US$.200.000;

Kontrak antara Torabika LLC dan PT. Mayora lndah Tbk untuk

pembelian (lanjutan) 4 kontainer kopi instan Torabika Capuccino senilai

US$.200.000 serta 5 kontainer permen Kopiko, Coffee Joy dan Torabika

Macchiato senilai US$.250.000;

Komitmen melanjutkan negosiasi antara Torabika LLC Uzbekistan dengan PT. Sanwell Austindo untuk kerjasama produksi produk-produk

smart drain kamar mandi dan bath up serta antara T orabika LLC

Uzbekistan dengan PT. lndofood untuk peluang kerjasama dalam produksi produk makanan bayi (Promina) di Uzbekistan;

Transaksi on the spot untuk produk-produk tekstil, food industry serta kerajinan senilai US$.8.000,-

(19)

1Q

Senada dengan Mr. Kamoliddin lshanxodjaev, Prof. Dr. Eko Sri Margianti,

optimis bahwa dengan dibentuknya Asosiasi Persahabatan Indonesia- Uzbekistan di Indonesia akan menjadi sarana pengembangan kerjasama lebih lanjut dari hubungan yang telah terjalin di bidang pendidikan. Melalui

kunjungannya ke Uzbekistan selama ini, Universitas Gunadarma telah

beberapa tahun menjalin kerjasama dengan beberapa Universitas di

Pertukaran cindera mata sebagai tanda persahabatan,

Tashkent, 25 November 2018

Ketua Asosiasi Persahabatan Indonesia-Uzbekistan yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Gunadarma, yaitu Prof. Dr. Eko Sri Margianti menemui Wakil Ketua Komite Negara Hubungan untuk Hubungan Antaretnik dan Kerjasama Persahabatan dengan Negara Asing Uzbekistan,

Mr. Kamoliddin lshanxodjaev pada tanggal 25 November 2018. Pertemuan merupakan babak baru persahabatan kedua bangsa, mengingat Asosiasi Persahabatan Indonesia-Uzbekistan baru dibentuk pada tanggal 7 Agustus 2018.

Dengan adanya asosiasi persahabatan, kedua pihak dapat meningkatkan

dan mempererat hubungan kedua bangsa yang sudah berjalan baik selama ini. Selain Ketua, turut hadir anggota asosiasi persahabatan, yaitu Rektor Sebelas Maret Surakarta, Rektor Universitas Majalengka, Rektor Universitas Samawa Sumbawa, Rektor Universitas Ghafari Bandung,

Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Lampung, staf Gunadarma, dan

staf KBRI.

Disampaikan oleh Mr. Kamoliddin lshanxodjaev bahwa Komite Negara Hubungan Antaretnik dan Kerjasama Persahabatan Uzbekistan dengan

Negara Asing merupakan lembaga negara setingkat Kementerian yang

memiliki hubungan persahabatan dengan 140 negara dan memiliki 138

Pusat Kebudayaan serta 34 asosiasi persahabatan, yang salah satunya adalah Asosiasi Persahabatan Indonesia-Uzbekistan

Mr. Kamoliddin lshanxodjaev meyakini bahwa di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Eko Sri Margianti, Asosiasi Persahabatan Indonesia-Uzbekistan akan melangkah ke babak baru yang lebih baik karena selama ini kiprah

Universitas Gunadarma baik di Indonesia dan di Uzbekistan telah memberi

kontribusi positif dalam pengembangan kerjasama pendidikan. Kini, dengan terbentuknya Asosiasi Persahabatan di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Eko

Sri Margianti, pihaknya yakin hubungan persahabatan kedua bangsa akan semakin erat, tidak hanya di bidang pendidikan atau sosial budaya,

melainkan juga di bidang ekonomi, Mr. Kamoliddin lshanxodjaev

menambahkan.

7. Upaya Memperkuat Hubungan Persahabatan

RI

-

Uzbekistan

(20)

40

Lebih lanjut, Menlu Kamilov berharap agar kedua negara dapat

mengintensifkan hubungan antar masyarakat dan kerja sama di bidang

pariwisata. Oleh karenanya, salah satu bentuk kerja sama yang dapat

dijajaki adalah membuka direct charter flight dari Indonesia ke Samarkand,

Bukhara dan kota-kota yang memiliki nilai historis lainnya di Uzbekistan.

Dubes RI menyampaikan terima kasih atas dukungan Uzbekistan terhadap

pencalonan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan

PBS 2019-2020 sehingga Indonesia dapat terpilih pada pemilihan yang

dilaksanakan 8 Juni 2018.

Apresiasi kepada Menlu Uzbek juga diutarakan Dubes RI atas pemberian

bebas visa 30 hari kepada WNI yang berkunjung ke Uzbekistan sejak 10

Pertemuan Dubes RI dengan Menlu Uzbekistan.

Tashkent, 29 Desember 2018

Sebagai bentuk komitmen Indonesia untuk menindaklanjuti hasil-hasil

pertemuan KKB ke-7 RI-Uzbek yang telah diselenggarakan di Tashkent dan

juga dalam rangka mengkoordinasikan rencana pertemuan the 2nd Joint

Commission for Bilateral Cooperation pada paruh pertama tahun 2019

beck-to-bec« dengan penyelenggaraan Business Meeting, Dubes RI

menemui Menteri Luar Negeri Uzbekistan, Mr. Abdulaziz Kamilov pada

tanggal 29 Desember 2018. Pada pertemuan ini. Menteri Luar Negeri

Uzbekistan didampingi Kepala Departemen Urusan Asia Timur, Asia

Tenggara dan Oceania, AT. Masutov dan beberapa staf Kemlu lainnya.

Menlu Kamilov menyatakan puas atas hubungan yang erat serta

perkembangan kerja sama kedua negara terutama di bidang politik,

pendidikan, dan perdagangan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir yang

sempat dikatakan tidak ada kemajuan dalam kurun waktu tertentu

sebelumnya.

8. Pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Uzbekistan

Uzbekistan. antara lain G.

V.

Plekhanov Russian Academy of

Economics cabang Tashkent, Tashkent State Economics University,

Tashkent State Institute of Oriental Studies. Pada kunjungan kerja bulan

Mei 2018 ke Uzbekistan. Prof. Dr. Eko Sri Margianti juga berhasil

menggandeng 7 Universitas di Indonesia untuk menandatangani perjanjian

kerjasama dengan beberapa universitas di Uzbekistan. Kerjasama tersebut

telah pula diimplementasikan dalam bentuk kegiatan nyata, antara lain

pertukaran mahasiswa, pertukaran kajian, dan penyelenggaraan seminar.

Kedua pihak sepakat untuk menindaklanjuti pertemuan dengan

merumuskan kegiatan konkret pada kerangka kerja Tahun Anggaran 2019

di masing-masing lembaganya.

(21)

41

Dengan penuh antusias, tetamu berdecak kagum dan bertepuk tangan

ketika penari KBRI yang berkolaborasi dengan 6 penari Kyrgyzstan meliuk

menampilkan Tarian Nusantara. Tarian tersebut merupakan tarian medley

dari tarian Jawa, Aceh, Betawi, Bali, Kalimantan, Sunda, Batak, dan Papua,

yang mencerminkan kekayaan budaya dan kesenian dari negara kepulauan

Indonesia. Di akhir tarian, para penari membentangkan bendera Indonesia

dan Kyrgyzstan sebagai simbol persahabatan antara kedua negara. Lagu

Cinta Kyrgyzstan berjudul "Baram Saga" ikut dimainkan secara apik oleh

Balawan Batuan Ethnic Fusion dalam aransemen gamelan Bali.

Penampilan budaya merupakan cerminan dari hubungan diplomatik antara

Indonesia dengan Kyrgyzstan selama ini yang telah terjalin dengan baik.

Dubes RI dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa Indonesia

berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan dalam segala bidang.

Dalam rangka memperkokoh hubungan persahabatan antara Indonesia -

Kyrgyzstan, yang didasarkan pada prinsip-prinsip saling menghormati,

menguntungkan, dan non-interferensi masalah dalam negeri masing-

masing, serta membumikan nama Indonesia di publik Kyrgyzstan, KBRI

Tashkent menyelenggarakan peringatan Hubungan Diplomatik Indonesia -

Kyrgyzstan ke-25 Tahun dengan menampilkan pertunjukan budaya, yang

terdiri dari Tarian Nusantara dan Konser Musik Jazz pada tanggal 24 April

2018. Sebanyak 250 tamu undangan, yang terdiri dari Pejabat Pemerintah,

Korps Diplomatik, Kongress Wanita Kyrgyzstan, Parlemen dan masyarakat

Kyrgyzstan lainnya, memenuhi Gedung Pertunjukan Tunguch di Pusat

lbukota Kyrgyzstan.

Penarnpilan Bstusn Bstusn Ethnic FuSJOn pada Peringatan

Hubungan 01plornalt"k Indonesia-Kyrgyzstan ke-25 Tahun,

Bishkek. 24 April 2018

1. Upaya Penguatan Hubungan Diplomatik melalui Peringatan Hubungan Diplomatik ke-25 Tahun

8. Penguatan Kerja Sama RI-Kyrgyzstan

Februari 2018 yang telah memberikan hasil positif bagi industri pariwisata

Uzbekistan.

Di akhir pertemuan, kedua belah pihak juga menyatakan persamaan sikap

mereka tentang pentingnya perdamaian di kawasan terutama dalam

mencari solusi damai di Afghanistan.

(22)

42

Dubes RI, A. A. G . Santhika, melakukan pertemuan dengan Nurbayev

Abdyvahap MP, Head of Friendship Group with Indonesia- Deputy of

the Jogorku Kenesh (Parlemen) of the Kyrgyz Republic pada tanggal 18

Desember 2018. Kunjungan ini merupakan farewell courtesy call Duta

Besar RI Tashkent kepada jajaran Parlemen Kyrgyzstan sehubungan

dengan akan berakhirnya masa tugas sebagai Duta Besar RI untuk

Uzbekistan dan merangkap Kyrgyzstan, berkedudukan di Tashkent,

Uzbekistan.

3. Penguatan Kerjasama Parlemen RI - Kyrgyzstan

Pertemuan Oubes RI dengan Executive General Kementenan Luar Negeri Kyrgyzstan,

Mr. Aibek lmokeyev, Bishkek, 18 Desember 2018

2. Upaya Mendorong Peningkatan Hubungan Ekonomi RI - Kyrgyzstan

Pada tanggal 18 Desember 2018, Dubes RI telah menemui Executive

General Kementerian Luar Negeri Kyrgyzstan, Mr. Aibek Omokeyev, dalam

rangka menjajaki peningkatan hubungan ekonomi yang belum terjamah

sebelumnya agar nilai perdagangan kedua negara dapat meningkat ke

depannya. Dalam pertemuan tersebut, Mr. Aibek Omokeyev juga menjajaki

adanya pelaksanaan Joint Intergovernmental Commission Meeting on

Economic and Technical Cooperation kedua negara. Di akhir pertemuan,

kedua belah pihak juga menyampaikan hal-hal yang dapat mendukung

hubungan antara kedua negara ke depannya.

Referensi

Dokumen terkait