PEMASANGAN KATETER
URINE
SOP No Dokumen : No.Revisi : 0 TanggalTerbit : Halaman :1 dari 41. Pengertian Kateter adalah selang yang digunakan untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan. Kateterisasi urinarius adalah memasukkan kateter melalui uretra ke dalam kandung kemih dengan tujuan mengeluarkan urin.
2. Tujuan - Untuk mengeluarkan urin sehingga menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kemih
- Mendapatkan urine steril intuk specimen - Pengkajian residu urine
- Penatalaksanaan pasien yang menderita inkompeten kandung kemih. - Mengatasi obstruksi aliran urine
- Mengatasi retensi perkemihan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas no…….tentang Penyelenggaraan Program
4. Referensi Permenkes No 5 Tahun 2014
Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007
5. Prosedur ALAT
1. Bak instrumen steril berisi : pinset anatomis, kasa 2. Kom
3. Kateter sesuai ukuran 4. Sarung tangan steril 5. Sarung tangan bersih 6. Cairan antiseptic
7. Spuit 10 cc atau 20 cc berisi aquadest/NaCl steril 8. Jelly atau pelumas
9. Urine bag 10. Plaster
11. Gunting verban atau plaster 12. Selimut
13. Tirai/sampiran 14. Perlak dan pengalas 15. Bengkok/nierbekken
16. Tempat specimen (jika perlu) 6.
Langkah-Langkah
Penatalaksanaan
1. Memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien mengenai prosedur, tujuan dan indikasi tindakan, meminta persetujuan pasien dan keluarga 2. Menyiapkan peralatan disamping penderita memasang perlak dan menutup
pinggang dan bagian tungkai atas pasien dengan selimut lalu sisihkan selimut hingga yang terpajan hanya area perineal
3. Mengatur posisi pasien (pasien laki-laki kedua kaki diluruskan ke bawah, pasien perempuan diatur dalam posisi litotomi)
4. Meletakkan nierbekken di antara paha pasien 5. Menyiapkan cairan antiseptic ke dalam kom
6. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan bersih 7. Membersihkan genetalia dengan cairan antiseptic
8. Buka sarung tangan dan simpan nierbekken atau buang ke kantong plastik yang telah disediakan
9. Buka bungkusan luar set kateter dan urin bag dan kemudian simpan di alas steril. Jika pemasangan kateter dilakukan sendiri, maka siapkan jelly di dalam bak sterik. Jangan menyentuh area steril
10. Gunakan sarung tangan steril
11. Buka sebagian bungkusan dalam kateter, pegang kateter dan berikan jelly pada ujung kateter (dengan meminta bantuan atau dilakukan sendiri) dengan tetap mempertahankan teknik steril
12. Pada laki-laki
Posisikan penis tegak lurus 90° dengan tubuh pasien 13. Pada wanita
Buka labio minora menggunakan ibu jari dan telunjuk atau telunjuk dengan jari tengah tangan tidak dominan
14. Dengan menggunakan pinset atau tangan dominan, masukkan kateter perlahan-lahan pada uretra hingga ujung kateter untuk pasien pria dan tiga per empat selang kateter untuk wanita. Anjurkan pasien untuk menarik nafas saat kateter dimasukkan.
15. Kaji kelancaran pemasukan kateter jika ada hambatan berhenti sejenak kemudian dicoba lagi. Jika masih ada tahanan kateterisasi dihentikan, jika perlu kaji ulang kondisi dan indikasi pemasangan kateter pada pasien.
Apakah ada hambatan atau
tahanan?
Persiapan alat dan bahanJelaskan tindakan pada keluarga dan pasienMenyiapkan dan memposisikan pasien, menyiapkan antiseptik
Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan Membersihkan daerah genitalia dengan antiseptik
Buka sarung tangan, buka bungkus luar kateter urin bag. siapkan jelly
Gunakan sarung tangan steril, buka bungkus dalam kateter, beri jelly di ujungnyaPosisikan penis 90° atau buka labia minora dan masukan kateter pada uretra
Urin keluar, hubungkan kateter dengan urin bag yang terkunci Kaji ulang indikasi pemasangan, jika perlu ganti kateter baru
Kembangkan balon kateter dengan aquadest (10-20ml)
Tarik kateter perlahan, pastikan balon terfiksasi, Fiksasi pada pangkal paha Bereskan alat, cuci tangan dan rapikan pasien
Hindari pengeluarkan dan memasukan kembali kateter secara berulang-ulang, jika diperlukan gunakan kateter yang baru.
16. Pastikan nierbekken yang telah disiapkan berasa di ujung kateter agar urine tidak tumpah. Setelah urin mengalir, ambil specimen urin bila diperlukan. 17. Pastikan urin bag telah terkunci dan segera sambungkan kateter dengan
urine bag
18. Kembangkan balon kateter dengan aquadest/NaCl steril sesuai volume yang tertera pada label spesifikasi kateter yang dipakai (10-20 mL) dengan menggunakan spuit steril
19. Tarik kateter keluar secara perlahan untuk memastikan balon kateter sudah terfiksasi dengan baik dalam vesika urinaria.
20. Bersihkan jelly yang tersisa pada kateter dengan kasa 21. Fiksasi kateter dengan plester pada pangkal paha
22. Menempatkan urine bag di tempat tidur pada posisi yang lebih rendah dari kandung kemih
23. Lepaskan pengalas serta bereskan alat 24. Lepaskan sarung tangan cuci tangan 25. Rapihkan kembali pasien
26. Menanyakan kondisi pasien, mencatat tindakan dan hasil (warna dan jumlah) urin yang keluar
7. Bagan Alir
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan
9. Unit terkait 1. Ruang Tindakan
10. Dokumen terkait. 1. Rekam Medis 11. Rekaman historis
perubahan
4
Tidak Ya
No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal mulai
PEMASANGAN KATETER
URINE
DAFTAR TILIK No. Dokumen : No. Revisi : 0 Tanggal Terbit : Halaman : 1PUSKESMAS SAWAN I dr. Putu Karnasih
NIP. 19730623200904002
No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak berlaku
1 Apakah Petugas memberikan penjelasan kepada keluarga dan
pasien mengenai prosedur, tujuan dan indikasi tindakan, meminta persetujuan pasien dan keluarga?
2 Apakah petugas menyiapkan peralatan disamping penderita
memasang perlak dan menutup pinggang dan bagian tungkai atas
pasien dengan selimut lalu sisihkan selimut hingga yang terpajan hanya area perineal?
3 Apakah Petugas mengatur posisi pasien?
4 Apakah Petugas meletakkan nierbekken di antara paha pasien?
5 Apakah Petugas menyiapkan cairan antiseptic ke dalam kom?
6 Apakah Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan
bersih?
7 Apakah Petugas Membersihkan genetalia dengan cairan antiseptic?
8 Apakah Petugas membuka sarung tangan dan simpan nierbekken
atau buang ke kantong plastik yang telah disediakan?
9 Apakah Petugas membuka bungkusan luar set kateter dan urin bag
dan kemudian simpan di alas steril. Jika pemasangan kateter dilakukan sendiri, maka siapkan jelly di dalam bak sterik?
10 Apakah Petugas menggunakan sarung tangan steril?
11 Apakah Petugas membuka sebagian bungkusan dalam kateter,
pegang kateter dan berikan jelly pada ujung kateter (dengan meminta bantuan atau dilakukan sendiri) dengan tetap mempertahankan teknik steril?
12 Apakah Petugas memposisikan penis tegak lurus 90° dengan tubuh
pasien pada laki-laki atau Buka labio minora menggunakan ibu jari dan telunjuk atau telunjuk dengan jari tengah tangan tidak dominan pada wanita?
13 Apakah Petugas memasukkan kateter dengan menggunakan oinset
atau tangan dominan perlahan-lahan pada uretra hingga ujung kateter untuk pasien pria dan tiga per empat selang kateter untuk wanita. Dan menanjurkan pasien untuk menarik nafas saat kateter dimasukkan?
14 Apakah Petugas mengkaji kelancaran pemasukan kateter jika ada
hambatan berhenti sejenak kemudian dicoba lagi. Jika masih ada tahanan kateterisasi dihentikan, jika perlu kaji ulang kondisi dan indikasi pemasangan kateter pada pasien. Hindari pengeluarkan dan memasukan kembali kateter secara berulang-ulang, jika diperlukan gunakan kateter yang baru?
15 Apakah Petugas memastikan nierbekken yang telah disiapkan
berasa di ujung kateter agar urine tidak tumpah. Setelah urin mengalir, ambil specimen urin bila diperlukan?
16 Apakah Petugas memastikan urin bag telah terkunci dan segera sambungkan kateter dengan urine bag?
17 Apakah Petugas mengembangkan balon kateter dengan
aquadest/NaCl steril sesuai volume yang tertera pada label spesifikasi kateter yang dipakai (10-20 mL) dengan menggunakan spuit steril?
18 Apakah Petugas menarik kateter keluar secara perlahan untuk memastikan balon kateter sudah terfiksasi dengan baik dalam vesika urinaria
19 Apakah Petugas membersihkan jelly yang tersisa pada kateter dengan kasa?
20 Apakah Petugas memfiksasi kateter dengan plester pada pangkal
paha?
21 Apakah Petugas Menempatkan urine bag di tempat tidur pada posisi yang lebih rendah dari kandung kemih
22 Apakah Petugas melepaskan pengalas serta bereskan alat?
23 Apakah Petugas melepaskan sarung tangan cuci tangan?
24 Apakah Petugas merapihkan kembali pasien?
25 Apakah Ptugas Menanyakan kondisi pasien, mencatat tindakan dan
hasil (warna dan jumlah) urin yang keluar?