KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
yang telah memberikan
kesehatan, kesempatan dan karunia-Nya yang tak henti-hentinya, sehingga penulis
kesehatan, kesempatan dan karunia-Nya yang tak henti-hentinya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, oleh karena atas perjuangan beliaulah yang telah memperjuangkan islam mulai
SAW, oleh karena atas perjuangan beliaulah yang telah memperjuangkan islam mulai
dari alam kebodohan sampai alam yang terang benderang
dari alam kebodohan sampai alam yang terang benderang seperti apa yang kita
seperti apa yang kita
rasakan sekarang ini.
rasakan sekarang ini.
Dalam penulisan laporan ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
Dalam penulisan laporan ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan, akan tetapi dengan bantuan beberapa pihak, tantangan dan hambatan itu
hambatan, akan tetapi dengan bantuan beberapa pihak, tantangan dan hambatan itu
dapat teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang
dapat teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang
terhormat
terhormat
Ibu Fitrani Amin S.T., M.T.,Ibu Fitrani Amin S.T., M.T.,selaku dosen
selaku dosen mata kuliah
mata kuliah Perencanaan
Perencanaan
Tambang yang telah memberi pembekalan dari segi materi dan menginspirasi penulis
Tambang yang telah memberi pembekalan dari segi materi dan menginspirasi penulis
untuk membuat dan menyelesaikan laporan ini. Tak
untuk membuat dan menyelesaikan laporan ini. Tak lupa pula penulis ucapkan
lupa pula penulis ucapkan
terimakasih banyak kepada teman-teman yang telah
terimakasih banyak kepada teman-teman yang telah mendukung penulis dalam
mendukung penulis dalam
menyelesaikan laporan ini.
menyelesaikan laporan ini.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini
Penulis sadar sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih banyak
masih banyak
terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
penulis
sangat mengharapkan masukan berupa kritik dan saran dari pembaca yang positif
sangat mengharapkan masukan berupa kritik dan saran dari pembaca yang positif
untuk lebih menyempurnakan laporan ini.
untuk lebih menyempurnakan laporan ini.
K
Ke
en
nd
da
arrii,
,
JJu
un
ni
i 2
20
01
17
7
Penulis Penulis
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
yang telah memberikan
kesehatan, kesempatan dan karunia-Nya yang tak henti-hentinya, sehingga penulis
kesehatan, kesempatan dan karunia-Nya yang tak henti-hentinya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, oleh karena atas perjuangan beliaulah yang telah memperjuangkan islam mulai
SAW, oleh karena atas perjuangan beliaulah yang telah memperjuangkan islam mulai
dari alam kebodohan sampai alam yang terang benderang
dari alam kebodohan sampai alam yang terang benderang seperti apa yang kita
seperti apa yang kita
rasakan sekarang ini.
rasakan sekarang ini.
Dalam penulisan laporan ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
Dalam penulisan laporan ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan, akan tetapi dengan bantuan beberapa pihak, tantangan dan hambatan itu
hambatan, akan tetapi dengan bantuan beberapa pihak, tantangan dan hambatan itu
dapat teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang
dapat teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang
terhormat
terhormat
Ibu Fitrani Amin S.T., M.T.,Ibu Fitrani Amin S.T., M.T.,selaku dosen
selaku dosen mata kuliah
mata kuliah Perencanaan
Perencanaan
Tambang yang telah memberi pembekalan dari segi materi dan menginspirasi penulis
Tambang yang telah memberi pembekalan dari segi materi dan menginspirasi penulis
untuk membuat dan menyelesaikan laporan ini. Tak
untuk membuat dan menyelesaikan laporan ini. Tak lupa pula penulis ucapkan
lupa pula penulis ucapkan
terimakasih banyak kepada teman-teman yang telah
terimakasih banyak kepada teman-teman yang telah mendukung penulis dalam
mendukung penulis dalam
menyelesaikan laporan ini.
menyelesaikan laporan ini.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini
Penulis sadar sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih banyak
masih banyak
terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
penulis
sangat mengharapkan masukan berupa kritik dan saran dari pembaca yang positif
sangat mengharapkan masukan berupa kritik dan saran dari pembaca yang positif
untuk lebih menyempurnakan laporan ini.
untuk lebih menyempurnakan laporan ini.
K
Ke
en
nd
da
arrii,
,
JJu
un
ni
i 2
20
01
17
7
Penulis Penulis
DAFTAR ISI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
... i
... i
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii
... ii
DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR... ii
... ii
DAF DAFTARTAR TABTABELEL ... iv... iv
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.1 Identitas
Identitas Perusahaan. ...
Perusahaan. ...
...
...
...
...
...
... 1
1
1.2
1.2 Deposit
Deposit Nikel
Nikel...
...
...
...
...
...
...
...
... 1
1
1.3 Luas Area... 2
1.3 Luas Area... 2
BAB II RENCANA BUKAAN LAHAN BAB II RENCANA BUKAAN LAHAN
2.1 Bukaan Tambang... 4
2.1 Bukaan Tambang... 4
2.2 Metode
2.2 Metode dan Tata
dan Tata Cara Penambangan
Cara Penambangan ...
...
...
...
... 4
.. 4
2.2.1 Metode
2.2.1 Metode Penamban
Penambangan
gan ...
...
...
...
...
... 4
... 4
2.2.2 Tahapan
2.2.2 Tahapan Penambanga
Penambangan
n ...
...
...
...
...
... 5
... 5
2.3
2.3 Jalan
Jalan Tambang...
Tambang...
...
...
...
...
...
... 8
8
2.3.1 Letak
2.3.1 Letak Jalan Keluar
Jalan Keluar Tambang
Tambang ...
...
...
...
... 8
... 8
2.3.2 Lebar Jalan dan Kemiringan Jalan Tambang ... 8
2.3.2 Lebar Jalan dan Kemiringan Jalan Tambang ... 8
2.3.3 Pertimbangan Keamanan ... 9
2.3.3 Pertimbangan Keamanan ... 9
2.4 Stockpile ... 10
2.4 Stockpile ... 10
2.4.1 Stockpile ... 10
2.4.1 Stockpile ... 10
2.4.2 Disposal ... 10
2.4.2 Disposal ... 10
2.5
2.5 Infrastruktur Tambang
Infrastruktur Tambang ...
...
...
...
...
...
...
... 11
11
2.5.1
2.5.1 Fasilitas
Fasilitas Operasiona
Operasional
l ...
...
...
...
...
... 11
... 11
2.5.2
2.5.2 Fasilitas
Fasilitas Karyawan
Karyawan ...
...
...
...
...
...
... 12
.. 12
BAB III KONDISI HIDROLOGI DAN GEOTEKNIK BAB III KONDISI HIDROLOGI DAN GEOTEKNIK
3.1 Data Hidrologi ... 13
3.1 Data Hidrologi ... 13
3.2
3.2 Data
Data Geoteknik
Geoteknik ...
...
...
...
...
...
...
... 14
.. 14
BAB IV OPERASIONAL TAMBANG DAN REKLAMASI BAB IV OPERASIONAL TAMBANG DAN REKLAMASI
4.1
4.1 Operasional Tambang
Operasional Tambang ...
...
...
...
...
...
...
... 15
15
4.1.1 Jenis dan
4.1.1 Jenis dan Spesifikasi Teknis Peralatan ...
Spesifikasi Teknis Peralatan ...
...
...
...
.... 15
15
4.1.2 Kebutuhan Peralatan ... 18
4.1.2 Kebutuhan Peralatan ... 18
4.2
4.2 Jadwal Produksi
Jadwal Produksi dan Umur
dan Umur Tambang...
Tambang...
...
... 19
... 19
4.2.1 Urutan Operasi Penambangan ... 19
4.2.1 Urutan Operasi Penambangan ... 19
4.2.2 Umur
4.2.2 Umur Tambang
Tambang ...
...
...
...
...
...
...
... 20
20
4.3
4.3 Reklamasi
Reklamasi ...
...
...
...
...
...
...
...
... 20
20
BAB V BIAYA BAB V BIAYA5.2
5.2 Estimasi
Estimasi...
...
...
...
...
...
...
...
...
.... 30
30
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta Lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT.APM ... 3
Gambar 2
Desain Pit ... 8
Gambar 3 Rancangan Luas Jalan Tambang ... 9
Gambar 4
Desain Runaway Ramps ... 9
Gambar 5
Perumahan Karyawan PT.APM ... 12
Gambar 6 Masjid Babul Jannah PT.APM ... 12
Gambar 7 Puskesmas Lapadde di PT.APM ... 12
Gambar 8 Wahana Hiburan PT.APM ... 12
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Luas Lokasi Dalam Wilyah Operasi Produksi ... 2
Tabel 2 Jumlah Hari Hujan Rata-Rata Per Tahun ... 13
Tabel 3 Jumlah Curah Hujan Rata-Rata Per Tahun ... 13
Tabel 4
Pemilihan Jenis Peralatan ... 15
Tabel 5 Jenis Peralatan Utama Penambangan ... 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 IDENTITAS PERUSAHAAN
PT Andy Putra Mining Tbk (APM) merupakan anak perusahaan dari PT. Brazil
Internasional Nikel (BIN). Sebuah perusahaan pertambangan global yang berkantor
pusat di Brasil. Perusahaan kami mengoperasikan tambang nikel open pit dan pabrik
pengolahan di Parepare, Sulawesi Selatan, sejak tahun 2014. Saat ini, kami menjadi
produsen nikel terbesar di Indonesia dan menyumbang 5% pasokan nikel dunia.
Kami menambang nikel laterit dan mengolahnya menjadi nickel matte, yang
dikirim ke konsumen tetap kami di Jepang. Nikel banyak dikombinasikan dengan
logam lain untuk membentuk campuran yang dikenal karena fleksibilitas dan
ketahanannya terhadap oksidasi dan korosi. Logam ini mampu mempertahankan
karakteristiknya bahkan dalam suhu ekstrem. Nikel digunakan dalam berbagai
produk, seperti televisi, baterai isi ulang, koin, peralatan makan bahkan gerbong
kereta.
Lini produksi kami beroperasi dengan energi terbarukan yang dihasilkan oleh
tiga pembangkit listrik tenaga air, yang secara keseluruhan menghasilkan 365 mega
watt tenaga listrik. Saat ini, tingkat produksi tahunan kami mencapai rata-rata
550.000 metrik ton nickel matte. Dengan investasi lanjutan sebesar AS$2 miliar,
kami menargetkan peningkatan produksi tahunan menjadi 905.000 metrik ton nikel
matte di tahun ke dua dan di tahun berikutnya perusahaan menargetkan produksi
sebesar 776.500 metric ton dalam empat tahun ke depan. PT Andy Putra Mining
Tbk (APM) berkomitmen untuk memberi nilai tambah dan mengembangkan warisan
yang positif bagi generasi selanjutnya.
1.2 DEPOSIT NIKEL
Berdasarkan hasil perhitungan cadangan pada database yang diberikan di
dapatkan volume dan luasan area yang telah di estimasi yakni volume ore/bijih di
lokasi pertambangan sebesar 3.008.000 ton Bijih Nikel dengan luas area 420.000
,
dimana di area tersebut terdapat 5 Blok penambangan yang di rencanakan, yang
terdiri dari Blok Elang, Blok Merpati, Blok Cendrawasih, Blok Nuri, dan Blok Bangau.
Untuk
Cut off Grade(COG) yang ditetapkan yaitu 1,7 Up dan Stripping Ratio
(SR) 1:3 dimana ketebalan Over Burden rata-rata 2 meter pada tiap blok. Dari hasil
perhitungan berdasarakan SR ditentukan jumlah Over Burden di keseluruhan Blok
yaitu 1.002.666 m
3.
1.3 LUAS AREA
PT. Andy Putra Mining Tbk. (APM) memiliki luas wilayah Izin Usaha
Pertambangan (IUP) Eksplorasi seluas
±300 Ha (Berdasarkan KeputusanBupati/Walikota No. 126 Tahun 2007 tentang pemberian Izin Kuasa Pertambangan
Eksplorasi kepada PT. APM), yang terletak di Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung,
Kota Parepare, Provinsi Sulawesi Selatan. Dan mendapatkan Izin Usaha
Pertambangan (IUP) untuk Operasi Produksi (OP) di tahun 2016 seluas
±200 Ha,dimana pada wilayah Operasi Produksi terdiri dari;
No. Lokasi Luas(Ha) Luas (m2)
1 Pit / Front 42 420.000
2 Stockpile 60 600.000
3 Disposal 60 600.000
4 Mess 10 100.000
5 Pabrik Peleburan (Smelter) 43 430.000
6 Workshop 5 50.000
Tabel 1. Luas Lokasi Dalam Wilayah Operasi Produksi
Dalam area pit akan terdiri dari 5 (lima) blok dimana Blok Elang memiliki luas
area 7,2 Ha atau 72.000m
2, Blok Merpati dengan luas area 5,3 Ha atau 53.000m
2,
Blok Cendrawasih seluas 5,5 Ha atau 55.000m
2, Blok Nuri dan Blok Bangau
masing-masing memiliki luas area 11,85 Ha atau sekitar 118.500m
2.
Stockpile memiliki luas area 600.000m
2, dan disposal area memiliki luas yang
sama dengan stockpile yakni 600.000m
2, di area operasi produksi juga dibangun
mess karyawan yang bertujuan untuk lebih memudahkan para karyawan
beristirahat setelah jam kerja selesai, mess dibangun diatas area dengan luas
100.000m
2atau setara dengan 10 Ha, di wilayah operasi produksi juga telah
dibangun pabrik peleburan (smelter) dengan luas area 430.000m
2dan workshop
seluas 50.000m
2dengan tujuan maintenance peralatan tambang yang beroperasi di
sekitar wilayah operasi produksi (OP).
BAB II
RENCANA BUKAAN LAHAN
2.1
BUKAAN TAMBANG
Rencana bukaan tambang akan dimulai pada Blok Elang dengan luas area
bukaan 72.000m
2di tahun pertama produksi, yang dilanjutkan ke Blok Merpati dan
Blok Cendrawasih di tahun ke dua yang memiliki luas area keseluruhan 58.000m
2,
setelah target di tahun kedua tercapai, maka bukaan lahan tambang akan
dilanjutkan ke Blok Nuri seluas 118.500m
2yang direncanakan berjalan ditahun
ketiga produksi sebelum nantinya membuka lahan ke Blok Bangau yang memiliki
luas lahan sama dengan Blok Nuri sebagai target rencana produksi akhir.
Sesuai dengan skenario penggalian Bijih Nikel dan pembuangan tanah
penutup, maka Bijih Nikel dari tiap block akan habis digali selama kurun waktu 4
tahun dan akan dilanjutkan dengan kegiatan penutupan lahan tambang (pasca
tambang) di tahun ke 5.
2.2
METODE DAN TATA CARA PENAMBANGAN
2.2.1 Metode Penambangan
PT. Andy Putra Mining Tbk. (APM) saat ini memiliki sebuah konsesi
pertambangan nikel dan telah
mendapatkan izin usaha pertambangan operasi
produksi yang diperoleh dari tahun 2016 seluas 200 Ha. Sampai dengan saat ini
PT. Andy Putra Mining Tbk. (APM) telah merencanakan akan melakukan kegiatan
produksinya ditahun pertama produksi dengan target 550.000 ton, usaha tambang
memerlukan modal awal dan modal kerja yang besar.
Hasil eksplorasi yang telah dilakukan menunjukkan terdapatnya cadangan
nikel yang potensial, yaitu sebanyak 3.008.000m
3dengan kadar nikel 1,8 %. Sesuai
dengan kedudukan, laterisasi, keadaan topografi daerah dan skala operasi
penambangan yang direncanakan, maka cara penambangan yang dapat dilakukan
adalah tambang terbuka (Open Pit) yang menggunakan kombinasi alat berat,
antara lain dozer, excavator, loader dan dump truck sebagai alat berat utama dan
dibantu sejumlah peralatan penunjang lainnya. Hasil dari kegiatan penambangan
sebagian akan disaring terlebih dahulu sebelum di bawa ke penampungan atau
stockpile yang terletak tidak jauh dari lokasi tambang, yang merupakan tempat
penumpukan laterit nikel yang siap dikapalkan.
Dengan teknik penambangan ini diharapkan semua lapisan (seam) Bijih Nikel
yang sebarannya jelas, dapat ditambang dengan baik. Pada umumnya tak semua
cadangan terukur dapat diambil Bijihnya karena faktor-faktor berikut:
-
Keterbatasan peralatan
-
Kondisi perlapisan pembentuk Bijih Besi
-
Struktur geologi
-
Morfologi daerah tambang
-
Kualitas produk yang diinginkan
2.2.2 Tahapan Penambangan
Kegiatan operasi penambangan Bijih Nikel yang direncanakan pada setiap
bukaan tambang akan mencakup:
1. Operasi Pembersihan Lahan
Operasi pembersihan lahan penambangan dilakukan pada lokasi dimana tambang akan dibuka. Berkaitan dengan operasi ini akan dilakukan beberapa pekerjaan, yaitu :
A. Operasi Penebangan Pohon dan Pemotongan Kayu
Dalam operasi pembersihan lahan, apabila ditemukan pohon-pohon, maka
terlebih dahulu dilakukan operasi penebangan pohon dan operasi pemotongan kayu.
Bila pohon-pohon tersebut dinilai mampu ditumbangkan dengan tenaga dorong
bulldozer, maka operator akan langsung menggunakan bulldozer. Untuk
pohon-pohon berukuran besar, untuk penebangannya perlu dibantu dengan menggunakan
gergaji mesin (chain shaw). Bila kayu yang dikerjakan memiliki ukuran yang besar,
maka operasi pemindahan kayu dari lokasi penambangan ketempat penyimpanan
kayu ini perlu dipergunakan alat angkat untuk beban berat (crane) dan rantai besi
untuk pengikat dan penarik, serta truk pengangkut kayu. Bila kayu memiliki ukuran
yang kecil, maka operasi pemindahan kayu dari lokasi penambangan ke lokasi
penyimpanan kayu ini cukup dipergunakan tenaga manusia dan truk pengangkut
kayu.
Kayu-kayu hasil penebangan dan pemotongan akan disimpan di lokasi
penyimpanan yang telah direncanakan. Lokasi penyimpanan kayu dapat dipilih pada
lahan-lahan terbuka yang dekat dengan daerah penambangan dan dilintasi oleh
jalan angkut. Kayu-kayu yang disimpan ini dapat dimanfaatkan untuk pembuatan
bangunan, jembatan, bahan bakar atau kepentingan lainnya.
B. Operasi Pembabatan Semak dan Perdu
Pekerjaan pembabatan semak dan perdu ini akan dilakukan dengan
menggunakan bulldozer, yang dapat menjalankan fungsi gali dan dorong dengan
memanfaatkan blade dan tenaga dorong yang besar dari alat tersebut. Semak dan
perdu yang sudah dibabat tersebut selanjutnya akan didorong ke daerah-daerah
lembah yang dekat dengan areal penambangan.
2. Operasi Pengupasan Tanah Atas (Top Soil)
Setelah operasi pembersihan selesai, selanjutnya dilakukan operasi pengupasan
lapisan atas (top soil) yang banyak mengandung bahan-bahan organik hasil
pelapukan, yang sangat baik untuk penyuburan tanah. Lapisan tanah subur ini
dikupas dengan menggunakan blade dari bulldozer. Operator bulldozer sambil
mengupas tanah subur tersebut sekaligus mendorong dan mengumpulkannya pada
lokasi tertentu di dekat daerah operasi bulldozer. Dengan demikian pada lahan
penambangan akan terdapat lokasi timbunan tanah subur yang pada gilirannya akan
dimanfaatkan untuk reklamasi lahan bekas penambangan. Apabila lokasi timbunan
top soil ini relatif jauh, maka pekerjaan pemindahan top soil ini akan memerlukan
excavator sebagai alat muat dan dump truck sebagai alat angkut.
3. Operasi Pemidahan Tanah Penutup (Overburden)
Operasi penggalian tanah penutup berupa overburden dan interburden,
dilakukan dengan menggunakan excavator dan dibantu dengan bulldozer. Untuk
material lemah sampai sedang, excavator dapat langsung melakukan penggalian
dan pemuatan ke atas dump truck. Sedangkan untuk material agak keras, bulldozer
akan membantu memberaikan material tersebut, sebelum digali dan dimuat oleh
excavator. Pemakaian ripper pada bulldozer akan disesuaikan dengan kebutuhan
operasi pemberaian material. Selanjutnya apabila diketemukan lapisan tanah
penutup yang keras sampai sangat keras, maka akan dipergunakan stone breaker
untuk memberaikan material tersebut sebelum dimuat ke atas dump truck.
Dalam batas-batas penggalian yang telah direncanakan, operator excavator
akan melakukan pembentukan jenjang (bench), dibantu oleh operator bulldozer.
Dump truck sebagai alat angkut akan mengangkut tanah penutup dari daerah
penambangan menuju lokasi penimbunan (dumping area), yang telah direncanakan
di daerah dengan morfologi lembah atau datar yang ada di lokasi terdekat.
Timbunan tanah penutup ini akan diatur secara berjenjang dengan menggunakan
dozer shovel dan selanjutnya akan ditutup dengan lapisan tanah subur (top soil)
untuk persiapan proses penanaman bibit pohon (revegetasi).
Kemajuan tambang dimulai dari Block Elang, pada tahun 2016, pemindahan
tanah akan diarahkan ke waste dump area, sedangkan di tahun 2017, pemindahan
tanah akan dilakukan secara back filling ke bekas block tambang yang telah selesai
ditambang (mine out) yaitu Block Merpati dan Blok Cendrawasih ke Block Elang,
sedangkan Block merpati dan Blok Cendrawasih akan mulai dilakukan back filling
pada tahun 2018. Block Elang akan dimulai back filling pada tahun 2017 , Block
Merpati dan Blok Cendrawasih akan dilakukan pada tahun 2018, dan Block Nuri akan
dilakukan pada tahun 2019, setelah Block Bangau mulai dikerjakan. Selanjutnya
pada setiap waste dump area juga untuk penimbunan tanah pucuk (top soil) dimana
tanah pucuk tersebut akan dipergunakan untuk program reklamasi tambang.
Timbunan tanah penutup di waste dump area akan dibuat berjenjang,
masing-masing setinggi 6m, dimana lebar jenjang adalah sebesar 10m, sudut jenjang
tunggal sebesar 30°, dan sudut jenjang keseluruhan adalah sebesar 15°. Desain pit
ini disesuaikan dengan posisi endapan mineral dan faktor keamanan pit misalnya
dari bahaya longsor.
4. Operasi Penggalian Dan Pemindahan Bijih Nikel
Dalam operasi pemindahan Ore akan digunakan excavator sebagai alat muat
dan dump truck sebagai alat angkut. Dump truck akan mengangkut Ore dari
daerah penambangan (Run Of Mine) menuju ke lokasi penimbunan Ore (raw
stockpile), yang lokasinya berdekatan dengan unit pengolahan Ore (Mine Iron ore
Crushing Plant).
Operasi penambangan Bijih Nikel berlangsung tidak secara serentak pada semua
block tambang.
Dapat ditambahkan bahwa bukaan tambang akan dibuat berjenjang,
masing-masing setinggi 10m, dimana lebar jenjang keseluruhan adalah sebesar 10m,
sudut jenjang tunggal sebesar 60°, dan sudut jenjang keseluruhan adalah sebesar
39,5°.
Gambar 2. Desain Pit
2.3
JALAN TAMBANG
2.3.1 Letak Jalan Keluar Tambang
Untuk suatu tambang yang baru, yang sangat penting diperhitungkan yaitu
letak jalan-jalan keluar dari tambang. Biasanya kita ingin akses yang baik ke lokasi
pembuangan tanah penutup (waste dump) dan peremuk bijih (crusher).
Jadi dalam hal ini topografi merupakan faktor yang penting, karena akan
sulit sekali bagi truk untuk keluar dari pit ke medan yang curam. Maka dari itu
pemilihan lokasi bukaan untuk jalan keluar tambang dipilih didaerah dimana
topografinya landai, itu untuk bertujuan untuk memudahkan akses truck untuk
keluar masuk pit.
2.3.2 Lebar Jalan dan Kemiringan Jalan Tambang
Untuk lebar jalan tambang yang akan dikerjakan itu tergantung pada lebar
alat angkut, yang mana pada umumnya dalam desain jalan tambang dibuat 4x lebar
truk / alat muat, agar memungkinkan lalu lintas untuk dua arah, ruangan untuk truk
pengaman. Untuk truk tambang yang digunakan saat ini yaitu truck dengan muatan
240 ton, maka lebar jalan yang akan dibuat yaitu 30 – 35 m.
Gambar 3. Rancangan Luas Jalan Tambang
Jalan angkut di tambang ini dirancang dengan kemiringan 8
°. Ini bertujuan
untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pembuatannya, serta
memudahkan dalam pengaturan masuk ke jenjang tanpa menjadi terlalu terjal di
beberapa tempat.
2.3.3 Pertimbangan Keamanan
Di lokasi jalan tambang akan dibuat belokan tanjangan darurat (runaway
ramps) yang memiliki tujuan untuk menghentikan truk yang tak terkontrol, tapi itu
bila geometri pit memungkinkan.
Dalam pekerjaan ini membutuhkan pengupasan ekstra yang besar untuk
membuat fasilitas tersebut, maka hal ini akan dilakukan jika biaya untuk
pengupasan memungkinkan. Untuk faktor keamanan maka akan dibuat tanggul
pemisah di tengah jalan untuk dibeberapa lokasi, dan Straddle Berm semacam ini
memiliki biaya yang lebih murah jika dibandingkan dengan Runaway Ramps.
2.4
STOCKPILE
2.4.1 Stockpile
Lokasi stockpile berada di sisi utara dari batas lokasi pit tambang karena
merupakan lokasi yang paling dekat dengan pelabuhan jetty untuk memudahkan
pemuatan ore ke kapal tongkang. Jarak stockpile dengan pit penambangan terbilang
cukup dekat yaitu 700 meter. Jarak tersebut akan semakin dekat seiring dengan terus
dilakukannya proses penggalian di area pit penambangan.
Hal tersebut
memungkinkan penekanan biaya operasional alat angkut dan jumlah alat angkut yang
beroperasi.
2.4.2 Disposal
Lokasi disposal ada dua dan terletak di sisi tenggara area penambangan dan
sudah masuk di wilayah Kecematan Bacukiki. Satu disposal untuk tanah pucuk yang
mengandung humus tinggi, dan satu disposal untuk over burden. Masing-masing
Disposal diperkirakan dapat menampung material waste sebesar ± 600.000 lcm.
Kapasitas tersebut memang tidak bisa menampung waste secara keseluruhan.
Hal tersebut dikarenakan area yang tidak terlalu luas untuk pembuatan disposal yang
sangat dekat dengan perkebuan masyarakat. Olehnya itu, pembuatan disposal tetap
menjaga jarak aman terhadap area lahan pekerjaan warga sekitar dan Perusahaan
merencanakan reklamasi akan dilakukan pada akhir tahun ketiga operasi produksi
agar sebelum pengupasan tanah pucuk dilakukan pada blok terakhir, tanah yang
berada pada disposal area dapat dikembalikan pada bagian laterit yang telah diangkut
untuk memulai kegiatan reklamasi. Jarak antar disposal sekitar 150 meter. Tiap
disposal dirancang dengan sudut kemiringan tiap lereng sebesar 26
o-33
odengan
tinggi lereng 2,8 meter.
2.5
INFRASTRUKTUR TAMBANG
2.5.1 Fasilitas Operasional
PT. Andy Putra Mining Tbk (APM) juga membangun berbagai infrastruktur dan
sarana transportasi di area lokasi pertambangan Bijih Nikel. PT. APM memiliki
dermaga (Jetty) yang dapat disandari tongkang 300 feet atau sekitar 10.000 DWT
dan stockpile di atas lahan seluas 60 hektar yang didukung dengan fasilitas loading
dan unloading menggunakan conveyor system di tepi sungai Salo Karaja. Selain itu,
PT. APM memiliki fasilitas hauling road sepanjang 85,5 km yang menghubungkan
Lokasi OP hingga ke lokasi dermaga (Jetty) yang berada di tepi sungai Salo Karajae.
Semua infrastruktur PT. APM dipersiapkan untuk melayani penanganan dan
pengangkutan Bijih Nikel dari sejumlah produsen potensial lainnya yang banyak
terdapat di sekitar wilayah operasional PT. APM.
Selain itu, pelabuhan Salo Karajae sudah dapat disandari kapal dengan
kapasitas 210.000 DWT sejak memasuki bulan Juni 2018 ini. Kini ada empat
dermaga selain dua dermaga sebelumnya (berkapasitas 80.000 DWT) yang dapat
digunakan bersandar bagi jenis ukuran kapal Panamax. Sedangkan sebuah dermaga
(berkapasitas 10.000 DWT) yang sering digunakan kapal jenis tongkang untuk
bersandar.
Kini PT. APM telah menggunakan tenaga listrik yang dihasilkan oleh PLTU milik
sendiri. Di Tanjung Bacukiki, dukungan listrik yang berasal dari PLTU yang
berkapasitas 3 x 10 MW telah dipergunakan untuk operasional penambangan serta
sarana pendukung lainnya. Sedangkan untuk menggerakan peralatan operasional
pelabuhan di pelabuhan Salo Karaja bersumber dari PLTU berkapasitas 2 x 8 MW.
PLTU Lapadde 2 x 110 MW yang di bangun anak perusahaan PT. APM, yaitu PT
Madani Pembangkit Innovativ di Lapadde, Sulawesi Selatan diharapkan dapat
beroperasi secara komersial di Juni 2018 ini. Sedangkan PLTU Lapadde tengah 2 x
620 MW yang memulai ground breaking pada pertengahan kedua tahun 2018 ini
direncanakan dapat beroperasi secara komersial pada 2019. Nantinya PT. APM
mampu menghasilkan tenaga listrik sebesar 1.500 MW.
2.5.2 Fasilitas Karyawan
Wilayah pertambagan biasanya identik dengan area terpencil dan kondisi
kehidupan yang kurang nyaman. Asumsi umum ini mungkin akan menjadi sebuah
acuan kandidat karyawan potensial mengurungkan niat untuk bekerja dengan kami.
Demi menarik bakat-bakat baru dan menjaga pegawai, kami membangun fasilitas
dan infrastruktur untuk memastikan bahwa setiap karyawan, kontraktor dan tamu,
mendapatkan kenyamanan yang sama seperti di rumah.
Kompleks perumahan para Karyawan tersebar di Tanjung Bacukiki, Lapadde
Tengan, dan Soreang Barat. Banyak fasilitas yang tersedia pada akses dari Lapadde
Tengah dan Soreang Barat, dari perumahan, perkantoran, sarana ibadah, sarana
pendidikan, kesehatan, wahana bermain, bank, dan masih banyak yang lainnya. PT.
APM bekerja sama dengan berbagai pihak, dari swasta dan sektor pemerintah dalam
mengolah dan menjalankan fasilitas-fasilitas ini.
Gambar 5. Perumahan Karyawan PT.APM Gambar 6. Masjid Babul Jannah PT.APM
BAB III
KONDISI HIDROLOGI DAN GEOTEKNIK
3.1 DATA CURAH HUJAN
PT. Andy Putra Mining Tbk (APM) merencanakan umur tambang selama 5 tahun, yaitu
mulai dari tahun 2016 hingga tahun 2020. Untuk mengefisienkan operasi produksi, maka
PT.APM harus mengetahui periode ulang hujan di daerah sekitar penambangan.
Berikut tabel jumlah hari hujan rata-rata dan tabel curah hujan rata-rata Kelurahan
Lapadde, Kecematan Ujung, Kota Parepare Provinsi Sulawesi Selatan dalam rentan waktu
tahun 1990 sampai 2000 yang diperoleh dari BMKG Provinsi Sulawesi Selatan.
Tahun Hari Hujan (mm)
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Total
1990 12 11 11 14 7 7 8 7 8 8 11 14 118 1991 8 13 12 9 9 4 1 1 1 6 15 10 89 1992 9 4 2 3 7 4 3 7 4 7 13 17 80 1993 8 8 14 7 5 10 9 4 0 7 7 13 92 1994 15 5 9 9 9 8 4 2 0 6 2 18 87 1995 4 13 11 13 11 13 5 13 11 12 13 10 129 1996 11 9 7 12 8 11 8 5 10 8 9 15 113 1997 8 13 13 8 4 2 4 1 1 5 5 9 73 1998 4 0 0 1 9 11 10 11 9 9 12 9 85 1999 7 11 11 9 10 8 5 6 7 12 13 11 110 2000 14 13 13 14 6 6 7 6 7 8 12 13 119 Rata-2 9 9 9 9 8 8 6 6 5 8 10 13
Jumlah hari hujan rata-rata per tahun 100 Tabel 2. Data curah hujan rata-rata per hari
Tahun Curah Hujan (mm)
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Total
1990 217 132 240 185 126 96 177 136 213 131 176 313 2142 1991 118 238 345 164 154 68 33 37 19 95 364 146 1781 1992 152 61 50 53 166 62 61 139 63 259 227 239 1532 1993 143 143 309 280 87 192 152 45 0 188 232 228 1999 1994 224 96 161 177 215 207 97 74 0 90 54 340 1735 1995 80 267 188 279 228 286 161 224 247 229 309 261 2759 1996 401 208 123 268 269 200 131 83 227 179 205 218 2512 1997 150 407 321 167 121 61 82 10 9 75 86 216 1705
1999 145 227 277 215 275 118 151 105 85 210 309 261 2378
2000 215 144 237 190 137 97 152 127 88 152 199 315 2053
Rata-2 176 175 205 185 185 168 133 113 107 159 225 252
Jumlah hari hujan rata-rata per tahun 2083 Tabel 3. Data curah hujan rata-rata per tahun
BAB IV
OPERASIONAL TAMBANG DAN REKLAMASI
4.1
PERALATAN TAMBANG
4.1.1 Jenis dan Spesifikasi Teknis Peralatan
Metode penambangan yang diterapkan dalam operasi penambangan adalah
Open Cut mining. Untuk menentukan jenis peralatan yang digunakan dalam metode
ini, maka perlu dikaji terlebih dahulu jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan dalam
operasi penambangan tersebut. Dengan gambaran jenis kegiatan yang jelas, maka
penentuan spesifikasi peralatan yang akan digunakan lebih mudah dilakukan. Hasil
dari pemilihan jenis peralatan yang akan digunakan dalam operasi penambangan
Bijih Nikel dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4.
Pemilihan Jenis Peralatan
No. Nama Peralatan Merk Jumlah
1. Excavator Caterpillar 3 unit
2. Bulldozer Caterpillar 3 unit
3. Wheel Loader Caterpillar 4 unit
4. Road Grader Komatsu 1 unit
5. Dump Truck Hino Jumbo Ranger 10 unit
Jumlah 21 unit
Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa jenis peralatan utama penambangan
yang mutlak dipergunakan adalah excavator, dump truck dan bulldozer.
A. Excavator
Alat ini berdasarkan fungsi utamanya sering disebut alat gali muat. Pada operasi
penambangan akan digunakan untuk melakukan tugas-tugas sebagai berikut:
1. Melakukan penggalian, pemuatan dan pemindahan serta pencurahan material
lemah seperti humus atau top soil pada lokasi penimbunan atau langsung ke atas
alat angkut.
2. Melakukan penggalian, pemuatan, dan pencurahan lapisan tanah penutup
(overburden), dan mengumpulkannya pada suatu lokasi dekat tambang atau
langsung memuat ke atas alat angkut.
3. Melakukan penggalian, pemuatan dan pencurahan lapisan Bijih Besi
dan
mengumpulkannya pada lokasi dekat tambang atau langsung memuat ke atas alat
angkut.
4. Melakukan perintisan dan pembuatan saluran-saluran air di tambang untuk sistem
drainase tambang.
5. Melakukan perintisan dan pembuatan kolam air di tambang (settling pond) dalam
rangka pengelolaan dan pemantauan lingkungan tambang.
Kemampuan alat ini dalam melakukan jenis pekerjaan di atas didukung oleh:
Kemampuan daya gali yang besar
Kemampuan memotong untuk permukaan yang relatif se-block dengan
memanfaatkan blade pada bucket-nya
Kemampuan melakukan manuiver pada medan yang se-block
Dengan memanfaatkan kemampuan track yang dimilikinya
B. Dump Truck
Alat ini berdasarkan fungsi utamanya sering disebut truk jungkit dan pada
operasi penambangan akan digunakan untuk melakukan tugas-tugas sebagai berikut:
1. Melakukan pengangkutan, pencurahan hasil penggalian tanah penutup
(overburden) ke lokasi penimbunan tanah penutup (dumping area)
2. Melakukan pengangkutan, pencurahan Bijih Nikel hasil tambang (Run Of Mine)
dari tambang ke stockpile Bijih Nikel
Kemampuan alat ini dalam melakukan jenis pekerjaan di atas didukung oleh:
Kemampuan muat yang besar dari bucket-nya
Kemampuan mobilitas yang cepat untuk jarak angkut yang jauh
Kemampuan untuk melakukan dumping dari bucket-nya
Kemampuan untuk melakukan manuiver pada medan yang se-block
C. Bulldozer
Alat ini fungsi utamanya adalah alat gali, dorong dan gusur. Pada operasi
penambangan akan digunakan untuk melakukan tugas-tugas sebagai berikut :
3. Melakukan
pengupasan
tanah atas
atau
humus
(stripping)
dan
mengumpulkannya dekat lokasi tambang
4. Melakukan
pembersihan Iapisan tanah
penutup
(overburden)
dan
mengumpulkanya pada suatu lokasi dekat tambang. Apabila berhadapan dengan
material keras, maka digunakan alat tambahan yang disebut ripper
5. Melakukan perintisan dalam pembuatan lantai kerja dan jalan angkut tambang
6. Mengatur bentuk geometri lereng tambang
Kemampuan alat ini dalam melakukan jenis pekerjaan-pekerjaan seperti di atas akan
di dukung oleh:
Kemampuan daya dorong yang besar yang dimilikinya
Kemampuan memotong untuk ukuran yang cukup lebar
dengan
memanfaatkan blade dan daya dorong yang besar
Kemampuan merobek material keras dengan memanfaatkan kemampuan
ripper dan daya dorong yang besar
Kemampuan untuk melakukan manuiver pada medan yang se-block dengan
memanfaatkan kemampuan track yang dimilikinya
Jenis atau tipe bulldozer yang akan digunakan adalah Caterpillar D 6 G yang dapat
melakukan pekerjaan seperti:
1. Melakukan pemuatan tanah penutup ke atas bucket dump truck dan atau ke
atas timbunan tanah penutup di waste dump area
2. Mengatur bentuk geometri lereng timbunan tanah penutup
3. Mendorong tanah penutup ke posisi yang direncanakan
D. Wheel Loader
Alat ini fungsi utamanya adalah alat muat. Akan tetapi dapat berfungsi pula
sebagai alat dorong dan pada operasi penambangan akan digunakan untuk
melakukan tugas-tugas sebagai berikut:
1. Melakukan penggalian, pengangkutan, dan pencurahan Bijih Besi di stockpile
atau ke atas copper atau ke atas dump truck
Kemampuan alat ini dalam melakukan jenis pekerjaan di atas di dukung oleh:
Kemampuan muat yang besar dari bucket-nya
Kemampuan mobilitas cepat untuk jarak angkut yang tidak terlalu jauh
Kemampuan untuk melakukan digging dan dumping yang cepat
Memiliki daya dorong yang besar
Jenis atau tipe wheel loader yang akan digunakan adalah Caterpillar LW 220.
Tabel 5.Jenis Peralatan Utama Penambangan
Jenis Kegiatan Nama Alat Type
Pembersihan lahan Bulldozer Cat. D 6 G
Pembuatan jenjang, Pendamping excavator
Bulldozer Cat. D 6 G Penggalian dan Pemuatan Tanah Penutup Excavator ( Back hoe ) PS 125 Penggalian dan Pemuatan Bijih Besi Excavator ( Back hoe ) PC 320
Pengangkutan Tanah Penutup Dump Truck PS 125
Pengangkutan Bijih Nikel Dump Truck HT 130
Pemuatan Bijih Nikel di stockpile Wheel Loader Cat. LW 220
4.1.2 Kebutuhan Peralatan
Dalam melakukan perhitungan jumlah kebutuhan unit peralatan untuk
operasi penambangan Bijih Nikel maupun operasi pengupasan tanah penutup, harus
diperhatikan beberapa batasan-batasan yang berkaitan dengan karakteristik Bijih
Nikel, karakteristik overburden, maupun karakteristik masing-masing peralatan yang
digunakan serta asumsi-asumsi yang perlu diterapkan berkaitan dengan gambaran
operasional penambangan yang direncanakan. Berdasarkan besarnya volume
pekerjaan pemindahan Bijih Nikel ke stockpile dan volume pekerjaan pemindahan
tanah penutup ke dumping area per tahun, maka dapat ditentukan jumlah kebutuhan
peralatan utama setiap tahun untuk operasi penambangan Bijih Nikel, seperti terlihat
pada tabel 5.
Tabel 6.
Jumlah Kebutuhan Peralatan Utama Operasi Penambangan Bijih Nikel Tahun Jumlah Bijih Nikel (ton) Jumlah Tanah Penutup (BCM) Pemindahan Tanah
Penutup Penambangan Bijih Nikel PC 320 D PS 125 PC 320 D HT 130 2016 550.000 183.333 1 2 1 2 2017 905.000 301.666 1 4 1 4 2018 776.500 258.833 1 3 1 3 2019 776.500 258.833 1 3 1 3