• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH WAKTU APLIKASI PUPUK SUPERBIONIK DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP CABE RAWIT (Capsicum frutescence)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH WAKTU APLIKASI PUPUK SUPERBIONIK DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP CABE RAWIT (Capsicum frutescence)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH WAKTU APLIKASI PUPUK SUPERBIONIK DAN KONSENTRASI

PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP CABE RAWIT

(

Capsicum frutescence)

Noor Wiji Hidayah dan Mohamad Ihsan

Mahasiswa Fak. Teknik, Sains, dan Pertanian UNIBA Surakarta

Dosen Fak. Teknik, Sains, dan

Pertanian

UNIBA Surakarta

E-mail: Nurwiji789@gmail.com

ABSTRACT

This research aims to find out the best application time for chicken manure for the

growth and yield of cayenne pepper. This research was conducted in August to October

2019 located in Grogolan Village, Dukuhseti District, Pati Regency.

This study uses a Completely Randomized Design (CRD) method with 2 factors.

Factors studied include the effect of application time (M) consisting of 3 replications,

namely: M1: Application at planting time, M2: Application 2 weeks after planting, M3:

Application 2 which is weeks after planting and the concentration of super bionic liquid

fertilizer (S )consists of 3 the levels are:S1:(1 cc / liter), S2: (2 cc / liter), P3: (3 cc /liter)

The results showed that the treatment time of chicken manure application had no

significant effect on the height of cayenne pepper at 3 weeks HST, but had a significant

effect on the number of fruits, had a very significant effect on fruit weight, had a very

significant effect on the yield of cayenne pepper per polybag. The highest production of

cayenne pepper was found in the M3S3 combination. Chicken manure treatment

significantly affected the plant height of 3 weeks of HST, had a very significant effect on

the number of fruits, had a very significant effect on fruit weight, and had a very

significant effect on the yield of cayenne pepper per polybag. The highest production of

cayenne pepper was found byadministering cow manure 2 acc / l superbionic. The

interaction between the treatment time of chicken manure application and the

concentration of liquid organic fertilizer showed a real effect on the number of fruits, a

real effect onfruit weight and a real effect on the yield of cayenne pepper perpolybag.

(2)

Seminar Nasional UNIBA Surakarta 2020

147

Pendahuluan

Cabe komoditas hortikultura penting di Indonesia yang tidak dapat dipisahkan dari kebutuhankehidupan dalam konsumsi rumah tangan tanpa memperhatikan tingkat sosial. Cabe memiliki target prospek yang bagus sebagai komoditas yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi karena salah satu pemamafaatannya sebagai bahan baku industri. Di sisi lain komoditas ini mempunyai peluang sebagai komoditas ekspor dan dapat meningkatkan pendapatan petani Santika,(2012).

Kebutuhan cabe akan meningkat di setiap tahunnya sejalan dengan meningkatnya penduduk dan berkembangnya industri yang membutuhkan bahan baku cabe. Meskipun kebutuhan cabe ini terus meningkat, namun produksi cabe masih tergolong rendah dan belum mencukupi seluruh kebutuhan. Hal ini sering berakibat tingginya harga capai di pasar. Oleh karena ini perlu adanya tindakan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi (Santika,2012).Menurut Nawangsih dkk, 2000)produksi cabe ini disebabkan oleh banyak faktor. Beberapa diantaranya berkaitan dengan kualitas benih, teknik budidaya dan populasi tanaman dan kualitas tanah. Di penelitian ini hanya meneliti dari sudut pandang teknik budidaya pengelolaan cabe rawit melihat dari waktu pengaplikasian waktu pupuk kandang dan konsentrasi pupuk organik cair terhadap pertumbuhan cabe rawit.

Pupuk kandang merupakan campuran antara kotoran hewan dengan sisa makanan dan alas tidur hewan. Pupuk kandang yang banyak digunakan petani adalah pupuk superbionik, ayam, lembu, kuda dan kelinci. Pupuk ini pada umumnya mengandung air 30% - 40%, bahan organik 60%-70% ,N1,5%-2%,P2O20,5%-1%danK2O0.5 % - 1 % Marsono dan Sigit, (2011). Pupuk kandang biasanya sebagai pupuk pelengkap. Menurut (Soetejo,2011)

Selain itu menimbulkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman juga menyebabkan Kehidupan mikroorganisme (jasa renik) dalam tanah. Jasa renik ini sangat penting bagi kesuburan tanah. Hal ini sangat di dukung dengan pernyataan dariMusnamar,(2013) Salah satu pupuk yang beredar di pasaran adalah pupuk organik cair superbionik. Pupuk ini diolah berdasarkan unggulan (bioteknologi) yang ramah lingkungan. Pupuk ini mengandung unsur hara C- organik (5.05%), N (8.15%), P2 O5 (1,25%) , K2 O (5,05%), SO4 (0,2%), MgO(0,03%),Zn (22,4 ppm), Cl (0,27%),B (0,57 pmm), Mo (0,2 pmm), Mn (2,27 pmm) dan memiliki kandungan asam amino, tiga macam yaitu, Cytokinin,IAA dan Giberelin (Anonimous,2002).

Metode penerapan pupuk yang paling efesien adalah penerapan langsung pada daun. Halini menghindari masalah fiksasi pencucian dan denitrifikasi, ynag ditemui melalui penerapan ke tanah. Pemberian pupuk ini pada umumnya merangsang pertumbuhan awal yang ditandai pertumbuhan yang menigkat dan perkembangan daun yang semakin melebar.

Penyemprotan pupuk cair tidak boleh dilakukan pada siang hari,panas terik atau pada saat menjelang hujan. Kalau di semprotkan malam hari mulut daun sedang tertutup sehingga pupuk tidak sepenuhnya terserap oleh tanaman. Penyemprotan pada saat siang hari menyebabkan air akan cepat

(3)

menguap dan pupuk hanya bisa diserap dalam bentuk larutan dan pupuk yang tertinggal didaun menyebabkan daun terbakar. Penyemprotan yang tepat dilakukan pada saat pagi hari atau sekitarpukul08.00–10.00 atau pukul 15.00 – 17.00 pada saat itulah stomata membuka. Tumbuhan memerlukan nitrogen untuk pertumbuhan, terutama pada fase vegetatif yaitu pertumbuhan cabang, daun dan batang. Nitrogen juga bermanfaat dalam proses pembentukan hijau daun dan klorofil yang sangat berguna dalam proses fotosintesis (Pernata,2014). Nitrogen merupakan bahan penting penyusun asam amino, amida, nukleolida dan nukleoprotein serta esensial untuk pembelahan sel, pembesaran sel dan pertumbuhansel.

Metode Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Dk Kalitelo, Desa Grogolan Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati dengan tinggi tempat 700-900 mdpl. Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada bulan Agustus sampai bulan Oktober 2019. Bahan benih cabe rawit, pupuk superbionik, pupuk organik cair superbionik. Alat yang digunakan adalah cangkul, gembor, lanjaran bambu, tali rafia,meteran, jangka sorong. Rancangan penelitian metode Rancangan acak lengkap (RAL) pada penelitian ini dengan 2 faktor yaitu, waktu aplikasi pupuk superbionik dankonsentrasi pupuk cairsuperbionik. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, berat buah pertanaman, produksi,beratbrangkasan segar per polybag.

Hasil dan Pembahasan

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan waktu aplikasi pupuk superbionik dan konsentrasi pupuk cair superbionik terhadap pertumbuhan cabe rawit. Dapat disajikan dalam tabel berikut ini.

(4)

Seminar Nasional UNIBA Surakarta 2020

149 Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji ducan 5%.

Pada tabel diatasterlihat bahwa perlakuan pemberian konsentrasi Superbionik ( 1 cc/l, 2 cc/ l, 3 cc/l) berpengaruh sangat nyata terhadap berat buah, dan berpengaruh sangat nyata terhadap hasil tanaman cabai rawit per hektar. Produksi cabairawit tertinggi didapati dengan pemberian pupuk kandang M3 S3 yaitu pada perlakuan (3 minggu setelah tanam serta konsntrasi 3cc/l).

Tinggi tanaman tertinggi akibat perlakuan waktu aplikasi terhadapkonsentrasi pupuk organik cair Superbionik diperoleh pada perlakuan konsentrasi 3 cc/l air (66,00), diikuti oleh 2 cc/ l air (64,00) dan terendah pada perlakuan konsentrasi 1 acc/l air (58,00). Pengaruh konsentrasi Superbionik 3 cc/l air berbeda nyata dengan konsentrasi 1 cc/l air tetapi berbeda tidak nyata dengan perlakuan konsentrasi 2 cc/lair.

Tinggi tanaman berpengaruh tidak nyata. Hal ini diduga karena perbedaan perlakuan pemberian pupuk kandang terhadap tumbuhan cabe,sehingga diperlukan perlakuan pemberian pupuk yang optimal, sehingga tidak ada pengaruh kompetisi baik air,cahaya maupun unsur hara didalamtanah.

Untuk mengetahui lebih lanjut pengaruh dosis pupuk superbionik (S), dilakukan uji jarak berganda Ducan pada taraf 5% . Pupuk kandang mempunyai banyak kelebihan di antaranya, mengandung zat tertentu seperti mikro organisme. Pupuk kandang apabila dicampur dengan pupuk organik padat lain dapat mengaktifkan unsur hara yang ada dalam pupuk organik tersebut. Pupuk kandang dapat memperbaik sifat kimia tanah mengandung unsur hara makro maupun unsur hara mikro walaupun jumlahnya lebih rendah jika di bandingkan dengan pupuk anorganik, pupuk kandang merupakan peranan penting dalam pertumbuhan tanaman cabai rawit (Musnamar,2005).

Peranan unsur hara dapat merangsang perkembangan seluruhbagian tanaman sehingga tanaman lebih besar. Pupuk kandang mampu memberikan pertumbuhan vegetatif tanaman cabai lebih baik. Pertumbuhan vegetatif yang kuat tidak selalu diikuti pertumbuhan generatif yang kuat pula. Pada umumnya pertumbuhan vegetatif yang kuat tanaman terus bertumbuh dengan membentuk tunas-tunas baru, sehingga sebagian dari karbohidrat digunakan untuk pertumbuhan tunas- tunas baru. Keadaan ini menyebabkan hasil/buah yang terbentuk berkurang. Terbentuknya buah lebih dipengaruhi oleh kandungan P didalam tanah. Pupuk superbionikmampu menyediakan P lebih tinggi, sehingga cabai yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan buah yang dihasilkan. Kandungan K yang cukup akan mampu mengurangi kerontokan buah. Setiadi, (2005) menambahkan bahwa pertumbuhan hingga hasil produksi buah akan berhasil dengan sempurna apabila keperluan nutrisi atau unsur hara bagitanamanmencukupi.

Perlakuan waktu aplikasi (M) dan dosis pupuk superbionik (S) dapat menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap berat buah tanaman cabai rawit. Terbentuknya buah lebih dipengaruhi oleh kandungan P didalam tanah. Jumin (2005) menambahkan bahwa pertumbuhan hingga hasil produksi

(5)

buah akan berhasil dengan sempurna apabila keperluan nutrisi atau unsur hara bagi tanaman mencukupi. Sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Hasil tanaman cabai rawit terendah (1,14 kg) diperoleh pada kombinasi M3S3 (aplikasi 3 minggu setelah tanam dengan dosis 3cc/l).

Tanaman cabai rawit per polibag terbanyak diperoleh pada perlakuan M1 (pupuk superbionik 1 cc/ l) berbeda sangat nyata dengan M2 (pupuk superbionik 2 cc/ l) dan M3 (pupuk superbionik 3 cc/ l). Hal ini diduga bahwa salah satu usaha dalam meningkatkan hasil produksicabaiadalah dengan pengaturan jumlah tanaman per polibag atau jarak tanam yang merupakan faktor penting untuk mendapatkan hasil yang tinggi, seperti pengolahan tanah. Hasil cabai rawit dipengaruhi pula oleh jumlah tanaman per satuan luas. Penggunaan jarak tanam yang tepat untuk jenis tanaman di tujukan untuk menghindari persaingan antara tanaman dalam penyerapan air, unsur hara, penggunaan cahaya matahari dan persaingan dengan tumbuhan pengganggu.

Susunan kimia pupuk kandang berbeda di setiap tempat. Susunan tersebut tergantung dari macam ternak, umur dan keadaan hewan, serta cara mengurus dan menyimpan pupuk sebelum dipakai. Pupuk kandang memiliki keunggulan dibandingkan dengan pupuk lain, yaitu; merupakan humus yang dapat menjaga tanah sehingga tanah mudah diolah dan terisi banyak oksigen, sebagai sumber hara makro (nitrogen, fosfor, dankalium).Meningkatkan daya menahan air (water holding capacity). Banyak mengandung mikro organisme. Semua keunggulan pupuk kandang tersebut membuat pupuk kandang dianggap sebagai pupuk yang lengkap. Pupuk kandang dapat berasal dari: ayam, kuda, kambing, babi, unggas dan lain-lain (Leiwakabessy dan Sutandi,2004).

Pengaruh waktu aplikasi (M) dan pupuk superbionik (S) berpengaruh tidak nyata terhadap berat brangkasan tanaman cabai rawit segar. Hal ini diduga disebabkan antara tanaman satu dengan yang lain tidak saling menaungi dan menutupi sehingga tanaman dapat menerima cahaya matahari dan air dengan mudah. Semakin optimum air yang tersedia, maka semakin maksimal pertumbuhantanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wulandari (2007), tanaman yang mempunyai tajuk dengan daun lebih banyak akan memungkinkan terjadinya persainganterhadappenerimaan radiasi matahari, sirkulasi CO2 dan penyerapan air sehingga dapat menurunkan hasil tanaman.

Prawiranata dan Tjondronegoro (1995) berat tanaman mencerminkan status nutrisi tanaman. Tanaman akan tumbuh subur jika unsur hara yang dibutuhkan tanaman tersedia dalam jumlah cukup dan dapat diserap tanaman.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang pengaruh waktu aplikasi pupuk superbionik dan konsentrasipupuk organik cair terhadap tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.), diambil kesimpulan sebagai berikut:

1.

Waktu aplikasi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman cabai rawit umur 3 minggu HST, berpengaruhnyata terhadap jumlah buah, berpengaruh sangat nyata terhadap berat buah, berpengaruh sangat nyata terhadap hasil tanamancabairawit per polibag. Produksi cabai rawit tertinggi pada konsentrasi M3 S3 yaitu pada perlakuan (3 minggu

(6)

Seminar Nasional UNIBA Surakarta 2020

151 setelah tanam serta konsntrasi 3cc/l)

2.

Pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 3 minggu HST, berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah buah, berpengaruh sangat nyata terhadap berat buah, dan berpengaruh sangat nyata terhadap hasil tanaman cabai rawit per hektar. Produksi cabai rawit tertinggi didapati dengan pemberian pupuk kandang M3 S3 yaitu pada perlakuan (3 minggu setelah tanam serta konsntrasi 3 cc/l)

3.

Interaksi antara perlakuanwaktu aplikasi pupuk superbionik dan konsentrasi pupuk organik cair menunjukkan pengaruh nyata terhadap jumlah buah, pengaruh nyata terhadap berat buah dan pengaruh nyata terhadap hasil tanaman cabai rawit per polybag.

Daftar Pustaka

Biro Pusat Stastistik, 2009. Diktorat Bina Program TanamanPangan.Yogyakarta

Cahyono, 2003. BudidayaTanaman Mentimun. Insitut Pertanian Bogor. Bogor

Rahmat,

Rukmana,

2014,

Bertanam

cabe,

Yogyakarta:Kanisius

Linggo

&

Marsono,2014,

pupuk kandang,

Penerbit PT Citra ji Parama.Jakarta.37

Musnamar. 2003. pengaruh pemberian pupuk kotoran ayam dan kotoran kambing

terhadap produktivitas caberawit (

capsicum frustescens

l.)

Pernata. 2004. respons pertumbuhan dan hasil cabe merah (

capsicum annum

l.) terhadap

waktu pemberian dan konsentrasi

herbafarm

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan frekuensi aplikasi pupuk organik cair urine kelinci terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun

Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi pupuk organik cair (POC) berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun,

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan varietas (V) dan konsentrasi pupuk organik cair NASA memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah polong total per

Hasil sidik ragam Jumlah Anakan Rumpun -1 memperlihatkan bahwa interaksi konsentrasi dan waktu pemberian pupuk organik cair (POC) terhadap jumlah anakan rumpun -1

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan varietas (V) dan konsentrasi pupuk organik cair NASA memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah polong total per

Selain itu Perlakuan kombinasi konsentrasi pupuk organik cair Nasa dan jenis mulsa menunjukkan interaksi yang tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi POC dan takaran pupuk nitrogen tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot buah per tanaman

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai konsentrasi pupuk organik cair menunjukkan pengaruh berbeda nyata terhadap variabel jumlah buah tomat, hal ini