Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 730
PENGARUH KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP MOTIVASI: STUDI KASUS PADA DOSEN DI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
Dr. Dedi Mulyadi, SE., MM Nelly Martini, SE., MM Annisa Firdatun Fajrin, SE. ABSTRAK
Kualitas kehidupan kerja merupakan pelaksanaan kebijakan dan praktek-praktek HRM dirancang untuk meningkatkan kinerja organisasi dan kesejahteraan.(Raymond Stone, 2005:168)
Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya dan upayanya untuk mencapai kepuasan (Malayu S.P. Hasibuan, 2008:219).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan hubungan antara kualitas kehidupan kerja terhadap motivasi dosen. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS 16 dengan kuesioner yang disebarkan kepada 128 responden. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode skala likert, rentang skala, analisis deskriptif, uji validitas, uji realibilitas, uji normalitas, MSI, analisis korelasi, koefisien determinasi dan pengujian hipotesis.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan :
1) Kualitas kehidupan kerja di Universitas Singaperbangsa Karawang di bagi menjadi 3 klasifikasi yaitu baik, cukup baik, dan tidak baik. Dari 27 indikator kualitas kehidupan kerja di Universitas Singaperbangsa Karawang hanya 5 indikator yang dinilai baik yaitu: Berkomunikasi dengan sivitas akademika, berkomunikasi dengan pihak manajemen, martabat dan rasa hormat, kesempatan berpendapat, tanggung jawab dalam pengabdian pada masyarakat
Umumnya responden menilai cukup baik kualitas kehidupan kerja, sehingga perlu di perhatikan. Selain dari pada itu, indikator keseimbangan sarana kerja dan rekreasi merupakan indikator yang sangat butuh perhatian khusus.
2) Motivasi dosen di Universitas Singaperbangsa Karawang di bagi menjadi 2 klasifikasi. Dari 15 indikator motivasi dosen di Universitas Singaperbangsa Karawang terdapat 5 indikator yang dinilai cukup setuju dalam arti cukup baik dan perlu perhatian khusus yaitu: memberikan penghargaan yang baik atas hasil kerja, Mengakui hasil kerja dengan baik, memberikan peluang untuk menduduki jabatan sesuai harapan, memberikan kesempatan untk berkuasa di ruang lingkup kerja, Peluang mendapatkan jabatan tambahan Selain dari pada itu, umumnya responden menilai setuju dalam arti baik sehingga perlu di pertahankan keberadaannya.
3) Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap motivasi dosen di Universitas Singaperbangsa Karawang adalah sedang (r=0,497). Sumbangan Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap motivasi dosen sebesar 24,7% dan signifikan pada pengujiankesalahan sebesar 5%. Hipotesis yang menyatakan bahwa kualitas kehidupan kerja yang ada di Universitas Singaperbangsa Karawang berpengaruh positif terhadap motivasi dosen diterima signifikan.
Kata Kunci : Kualitas Kehidupan Kerja dan Motivasi Dosen A. PENDAHULUAN
Kualitas kehidupan kerja merupakan suatu konsep atau filsafat manajemen dalam rangka perbaikan kualitas sumber daya manusia yang mengacu pada kecenderungan atau ketidakcenderungan orang-orang terhadap lingkungan kerja. Elemen-elemen dari program QWL (Quality of Work Life) misalnya keterbukaan komunikasi, sistem reward yang adil, perhatian kepada job-security karyawan, dan membuka partisipasi dalam job-design/rancangan pekerjaan dan sekarang, kualitas kehidupan kerja menjadi masalah sosial utama di negara ini dan di seluruh dunia.
Kualitas kehidupan kerja meliputi pelaksanaan kebijakan dan praktek-praktek HRM dirancang untuk meningkatkan kinerja organisasi dan kesejahteraan karyawan (termasuk gaya manajemen, kebebasan untuk membuat keputusan, upah dan keuntungan, kondisi kerja, keselamatan, dan pekerjaan yang bermakna). (Raymond Stone. 2005:168)
Dewasa ini pesaingan perguruan tinggi di tingkat nasional semakin ketat. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan output yang bermutu sehingga mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Berbagai cara dilakukan oleh perguruan tinggi untuk mencapai tujuan tersebut yang telah ditetapkan sebelumnya.
akan dituangkan oleh penulis dalam bentuk penelitian dengan judul
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 731
Akibat dari persaingan ini setiap perguruan tinggi berlomba-lomba bersaing untuk meningkatkan citranya dengan menghasilkan output yang bermutu sehingga mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Berbagai cara dilakukan oleh perguruan tinggi untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini tidak terlepas dari kualitas kehidupan kerja dan motivasi dosen di perguruan tinggi. Apabila para dosen mempunyai motivasi yang tinggi tentu mereka akan menunjukkan totalitasnya dan loyalitas terhadap lembaga tersebut, namun apabila mereka tidak mempunyai motivasi yang tinggi maka para dosen akan kurang totalitasnya dalam bekerja. Hal ini akan sangat berimbas kepada kualitas perguruan tinggi itu sendiri.
Dalam hal ini Status Dosen di UNSIKA terdiri dari dosen tetap Yayasan, dosen Tetap PNS dipekerjakan (Kopertis dan Kopertais), dosen Luar Biasa, dan dosen Tamu. Dosen Tetap adalah dosen yang secara administratif memiliki kaitan kerja dalam jangka waktu lama untuk bekerja di Universitas Singaperbangsa Karawang, terdiri dari dosen tetap yang diangkat oleh yayasan dan dosen tetap dipekerjakan yang ditugaskan oleh kopertis dan kopertais.
Dosen Luar Biasa adalah adalah dosen yang bukan tenaga tetap pada Universitas Singaperbangsa Karawang, sedangkan dosen tamu adalah seseorang yang karena keahliannya diundang untuk mengajar atau menyampaikan materi pada waktu tertentu dan ditetapkan oleh Rektor atas usul Dekan. Adapun data Dosen di Universitas Singaperbangsa adalah sebagai berikut:
Dalam tabel 1 tersebut diatas dapat dilihat bahwa dengan jumlah dosen tetap sebanyak 80 orang, apakah perbandingannya seimbang dengan mahasiswa yang mencapai kurang lebih sebanyak 6000 mahasiswa. Dengan kata lain ideal suatu kegiatan belajar mengajar adalah 1:30, dimana 1 dosen tersebut memegang 30 mahasiswa tiap kelasnya sehingga kegiatan belajar mengajar efektif dan memenuhi standart mutu yang ditetapkan.
Dan perlu adanya pembinaan di bidang standart mutu, kepemimpinan, motivasi dosen, kedisiplinan, kerja tim, kualitas kehidupan kerja, pemilihan budaya organisasi, komunikasi, sarana dan prasaran yang lebih ditingkatkan agar mendukung tercapainya visi dan misi Universitas Singaperangsa Karawang.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian di Universitas Singaperbangsa Karawang guna mengetahui, menganalisis dan menjelaskan Kualitas kehidupan kerja yang erat kaitannya dengan motivasi, yang diterapkan pada lembaga tersebut. Selanjutnya, penelitian ini
“Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Motivasi Dosen di Universitas Singaperbangsa Karawang”.
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Kualitas Kehidupan Kerja
Kualitas kehidupan kerja, meliputi pelaksanaan kebijakan dan praktek-praktek HRM, dirancang untuk meningkatkan kinerja organisasi dan kesejahteraan karyawan (termasuk gaya manajemen, kebebasan untuk membuat keputusan, upah dan keuntungan, kondisi kerja, keselamatan, dan pekerjaan penuh arti. (Raymond Stone, 2005:168),
Oyley, L.M & J.S. Ball 1982 dalam (Raymond Stone. 2005:168), menyatakan bahwa:
Kualitas kehidupan kerja (Quality of Work Life=QWL) menggabungkan prinsip program pengayaan pekerjaan dan sosio-teknis pengayaan dalam upaya yang komprehensif untuk meningkatkan kualitas lingkungan kerja. Program QWL terutama berupaya mengintegrasikan kebutuhan dan kesejahteraan karyawan dengan keinginan organisasi yang lebih tinggi produktivitasnya. Mereka membawa manajemen, serikat (jika ada) dan karyawan bersama-sama untuk menentukan apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki lingkungan kerja, kepuasan kerja dan produktivitas karyawan. Pembentukan saluran komunikasi yang baik akan membantu
Data Empirik Jumlah Dosen di UNSIKA
Rincian Jumlah (orang) Dosen 1. Yayasan 63 2. DPK 17 3. Luar Biasa 203 Jumlah Dosen 283
Sumber: Bagian Kepegawaian UNSIKA, Maret 2012 Tabel 1.1
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 732
karyawan dalam hal pengambilan keputusan. Akibatnya, program QWL menekankan hubungan kerjasama di antara para karyawan, serikat pekerja dan manajemen. Dengan demikian, secara signifikan QWL dapat mengubah dengan cara bagaimana hubungan karyawan dilakukan dalam sebuah organisasi (conflik cooperation).
Bersadarkan uraian diatas dapat di simpulkan Kualitas Kehidupan Kerja (Quality of Work Life=QWL) adalah berkaitan dengan lingkungan kerja atau budaya kerja secara keseluruhan guna meningkatkan martabat karyawan, memperkenalkan perubahan budaya, dan memberikan kesempatan untuk pertumbuhan dan pembangunan. Kualitas kehidupan kerja mencakup faktor internal yang berasal dari dirinya sendiri misalnya usia, pendidikan, motivasi dan pengalaman tujuan, harapan dan lain sebagainya. Sementara contoh faktor eksternal adalah lingkungan fisik dan non fisik perusahaan misalnya kondisi mesin, kondisi perkerjaan, karakteristik lingkungan.
2. Definisi Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin, movere yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya, dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. (Hasibuan Malayu S.P., 2011:141).
Sebuah perpanjangan aditif isi teori Maslow motivasi kerja dan Herzberg. Clayton Alderfer merumuskan kategori kebutuhan model yang lebih sesuai dengan bukti-bukti empiris yang ada. Seperti Maslow dan Herzberg, dia tidak merasa bahwa ada nilai dalam menggolongkan kebutuhan dan bahwa ada perbedaan mendasar antara kebutuhan orde rendah dan orde yang lebih tinggi kebutuhannya.
Clayton Alderfer mengidentifikasi tiga kelompok kebutuhan inti yang disebut dengan Teori ERG kebutuhan pokok manusia yaitu Existence, Relation Needs, dan Growth Needs (Fred Luthan, 2008:173-174). Teori kebutuhan ERG mempunyai asumsi sebagai berikut:
1. Kebutuhan akan keberadaan (Eksistensi needs) berasal dari beberapa kebutuhan fisiologis seperti makan, minum, gaji, dan kondisi kerja untuk kelangsungan hidup (kesejahteraan fisiologis), yang mendorong individu untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Kebutuhan interaksi (Relatedness needs) berasal dari kebutuhan berhubungan dengan orang lain, keluarga, atasan, bawahan, teman atau bahkan musuh yang menekankan pentingnya interpersonal, hubungan sosial maka individu terdorong utuk memenuhi kebutuhan keberadaan.
3. Kebutuhan pertumbuhan (Growth needs) mendorong seseorang untuk lebih kreatif atau lebih produktif untuk pengembangan pribadi maka makin besar hasrat untuk memenuhi kebutuhan akan pertumbuhan tersebut. C. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
a. Rancangan penelitian berdasarkan tujuan
Dengan memfokuskan pada penelitian terapan yang ditujukan untuk memecahkan masalah praktis, artinya penelitian dilakukan dengan cara menerapkan teori yang akan dijadikan kerangka pemikiran dengan realitas di Universitas Singaperbangsa Karawang.
b. Rancangan penelitian berdasarkan metode penelitian
Rancangan penelitian ini berdasarkan metode penelitian yang termasuk penelitian Evaluasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu kegiatan dengan standart yang ada atau memberi makna dari suatu kegiatan.
c. Rancangan Berdasarkan Tingkat Eksplanasinya
Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini temasuk penelitian Asosiatif. Analisis Asosiatif yaitu Penelitian yang bertujuan untuk meneliti hubungan antara dua variabel atau lebih.
d. Berdasarkan Jenis Data dan Model Analisisnya
Penelitian ini termasuk penelitian data kuantitatif, dimana data kuantitaif dianalisis dengan mengutamakan analisis statistik.
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 733
Adapun desain penelitian sebagai berikut:
2. Instumen Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono,2011:38). STUDI PENDAHULUAN IDENTIFIKASI & RUMUSAN MASALAH KERANGKA PEMIKIRAN HIPOTESIS PENELITIAN KONSEPTUALISASI VARIABEL PENELITIAN OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN VALIDITAS DAN REALIBILITAS ? DESAIN PENELITIAN PENGUMPULAN DATA ANALISIS DATA KESIMPULAN POPULASI & SAMPLING T Y
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 734
Variabel Subvariabel Skala Data
1. Gaji
2. Manfaat tambahan lain 3. Keselamatan Kerja
4. Keamanan dari peralatan kerja 5. Kesehatan kerja
6. Kenyamanan ruangan kerja 7. Lingkungan pengajaran 8. Lingkungan penelitian
9. Kemampuan untuk pengabdian pada masyarakat
10. Pendidikan , pelatihan dan program untuk mengembangkan 11. Fasilitas pengembangan karir 12. Peluang mendapatkan jabatan
tambahan
13. Berkomunikasi dengan sivitas akademika
14. Berkomunikasi dengan pihak manajemen
15. Berkomunikasi dengan pemerintah dunia usaha dan masyarakat
16. Martabat dan rasa hormat 17. Kesempatan berpendapat 18. Otonomi kampus
19. perlindungan hukum dan hasil karya Variabel Penelitian Indikator Kualitas Kehidupan Kerja (Variabel X)
1. Remunerasi*) Data Ordinal
2. Keamanan Lingkungan*) Data Ordinal
3. Kesehatan Lingkungan*) Data Ordinal
Data Ordinal 4. Pengembangan
kemampuan dosen*)
5. Pertumbuhan Karier*) Data Ordinal
6. Sosial integrasi*) Data Ordinal
7.Konstitusionalisme*) Data Ordinal
Variabel Subvariabel Skala Data
20. Keseimbangan pergerakan di tempat kerja 21. Keseimbangan pergerakan di dalam kelas 22. Keseimbangan pergerakan di Laboratorium
23. Pengurangan tingkat stress 24. Keseimbangan sarana kerja 25. Tanggungjawab dalam
pengabdian pada masyarakat 26. Tanggungjawab dalam
pemanfaatan hasil karya dosen secara mandiri
27. Tanggung jawab dalam
pemanfaatan hasil karya dosen baik secara kolektif
1. Keinginan untuk dapat hidup
lebih baik
2. Keinginan untuk memperoleh
pengakuan
3. Keinginan untuk berkuasa
4. Keinginan untuk berinteraksi
dengan pimpinan fakultas dan program studi
5. Keinginan untuk berinteraksi
dengan sesama dosen
6. Keinginan untuk berinteraksi
dengan asisten/teman sejawat
7. Peluang mendapatkan jabatan
fungsional
8. Peluang mendapatkan jabatan
tambahan
9. Peluang meningkatkan
pendidikan, penelitian dan pengabdian
2. Relations need/ Kebutuhan
Relasi **) Data Ordinal Data Ordinal 9. Sosial relevansi*) Data Ordinal 1. Existence needs/ Kebutuhan Eksistensi**) Data Ordinal Data Ordinal 3. Growth needs/Kebutuhan Berkembang**)
Sumber: *Raymond Stone (2005:169)
** Clayton Alderfer (dalam buku Fred Luthan, 2005 : 173) Variabel Penelitian Indikator Kualitas Kehidupan Kerja (Variabel X)
8. Jumlah ruang hidup*)
Motivasi (Variavel Y)
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 735 3. Metode Pengumpulan Data
a. Populasi dan Sampel
Populasi dosen di Universitas Singaperbangsa Karawang
Karena keterbatasan responden dan waktu, maka responden yang mengisi dan mengembalikan kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini sebanyak 128 respond.
b. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan Sistem Random Sampling. Formulasi Issac dan Michael dari buku Sugiyono (Sugiyono, 2011:86) adalah formulasi yang banyak digunakan dalam penelitian karena dianggap lebih akurat. Formulasi sebagai berikut:
2 N . P . Q
S =
d2 (N – 1) + 2 P. Q Dimana : S = jumlah sampel
λ² = dengan dk = 1
taraf kesalahan sampai 1 %, 5 %, dan 10 %. P = Q = 0,5 dan d = 0,05
Sumber : Sugiyono “Metode Penelitian Bisnis” (2011:124)
c. Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1) Data primer
2) Data skunder
d. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan pengamatan langsung dilapangan untuk mendapatkan data dan informasi langsung di Universitas Singaperbangsa Karawang, yaitu:
1) Wawancara 2) Observasi
3) Kuesioner (Angket) e. Metode Analisis Data
1)Uji Validitas Instrumen
Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian
Validitas menunjukan sejauh mana skor/nilai ukuran yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pegukuran/pengamatan. Validitas pada umumnya berkaitan dengan hasil pengukuran psikologis atau non fisik.
1
Hukum
11 13 242
Ekonomi
13 20 333
Keguruan dan Imu Pendidikan
14 51 654
Pertanian
10 6 165
Agama Islam
7 23 306
Teknik
9 28 377
D3 Kebidanan
5 29 348
Teknologi Informasi dan Komunikasi
6 6 12 9Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
5 14 1910
Pasca Sarjana
0 13 1380 203 283
Sumber: Bagian Kepegawaian UNSIKA, Maret 2012
TotalTebel 3.3 Data Jumlah Dosen tiap Fakultas
No Fakultas Dosen Tetap Dosen Luar Biasa Jumlah
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 736 2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang.
Pengujian Reabilitas dinyatakan dengan interval consistency dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown (Split half), untuk keperluan tersebut maka butir-butir instrumen dibelah dua menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instumen ganjil dan genap, yang kemudian masing-masing dijumlahkan untuk mendapatkan skor total setiap kelompok, selanjutnya skor total setiap kelompok tersebut dicarikan korelasinya yang kemudian dimasukan kedalam rumus Spearman Brown dalam buku Sugiyono (2011:131) sebagai berikut:
Dimana :
ri = Realibilitas Internal seluruh instrumen
rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua 3) Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik (statistik inferensial).
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dala model regresi, variabel bebas dan variabel terikat, keduaya terdistribusikan secara normal atau tidak. Normalitas data dalam penelitian dilihat denga cara memperhatikan titik-titik pada normal P-Plot of Regression Standarized Residual dari variabel terikat. 4) Analisis Statistik Deskriptif
Analisis Statistik Desktiptif Yaitu suatu metode pengumpulan untuk memperoleh bahan-bahan teoritis yang dapat dijadikan dasar bagi pengkajian masalah.
a) Skala Ordinal
Merupakan salah satu jenis pengukuran dimana angka dikenakan terhadap data berdasarkan urutan dari objek. Disini angka 2 lebih besar dari 1, bahwa angka 3 lebih besar dari 2 maupun 1. Angka 1, 2, 3 adalah berurut, dan semakin angkanya semakin besar propertinya.
b) Skala Interval
Merupakan salah satu jenis pengukuran dimana angka-angka yang digunakan kemungkinan untuk membandingkan ukuran selisih antara angka-angka.
c) Analisis Rentang Skala
Dalam penelitian ini untuk menganalisis data hasil survey yang berasal dari hasil pengukuran dengan menggunakan instrumen dari skala likert.
Formulasi Analisis Rentang Skala : n (m-1) RS =
M Dimana :
n = Jumlah Sampel
m = Jumlah Alternatif Jawaban (skor = 5) Rentang Skala ( RS ) sebesar :
Skala Terendah = Skor Terendah x Jumlah Sampel Skala Tertinggi = Skor Tertinggi x Jumlah Sampel
5) Transformasi Data
Transformasi data, berasal dari transform, merubah bentuk data. Merubah bentuk data dari bentuk asli ke bentuk lain tanpa merubah datanya. Pada pendekatan analisis jalur seringkali digunakan tipe data ordinal. Tipe data tersebut merefleksikan peubah-peubah yang sebelumnya berasal dari suatu konsep yang sudah diubah bentuknya sehingga dapat diukur (Nazir, 1988 dalam Buku pedoman Penyusunan Tugas akhir mahasiswa, 2012). Analisis Jalur membutuhkan perhitungan matematis didalamnya. Oleh karena itu skala pengukuran data yang dibutuhkan minimal berskala interval. Jika data yang akan dianalisis berskala ordinal , maka perlu d’transformasi terlebih menjadi skala interval agar dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut, metode pentrasformasian data tersebut umumnya menggunakan Uji MSI
(Method of Successive Interval). 6) Analisis Verifikatif
rb
rb
ri
1
.
2
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 737 Dalam penelitian ini analisis verifikatif bermaksud untuk mengetahui hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh atau besarnya dampak kualitas kehidupan kerja terhadap motivasi dosen di Universitas Singaperbangsa Karawang. Dengan metode ini dapat diketahui berapa besarnya dampak variabel independent mempengaruhi terhadap variabel dependent. Adapun analisis verifikatif terdiri dari analisis korelasi dan analisis determin, sebagai berikut:
a) Analisis Korelasi
Analisis korelasi yang dimaksud adalah untuk menguji keeratan hubungan Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Motivasi Dosen di Universitas Singaperbangsa Karawang. Formulasi yang digunakan adalah korelasi product moment method sebagai berikut :
Keterangan : r = Koefisien Korelasi n = Jumlah Sampel
x = Kualitas Kehidupan Kerja y = Motivasi Dosen
Sumber : Sugiyono (2011:183)
Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16 Untuk menginterprestasikan dapat diuraikan pada tabel sebagai berikut:
b) Analisis Determinan
Koefisien determinasi adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui kekuatan pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Motivasi Dosen. Rumus untuk menghitung koefisien determinasi adalah dengan cara mengkuadratkan koefisian yang di temukan.
D. HASIL PENELITIAN DAN HASIL PEMBAHASAN 1. Rekapitulasi Variabel Kehidupan Kerja
Rekapitulasi data dari tiap Variabel mengenai Kualitas Kehidupan Kerja adalah sebagai berikut: 0.00 – 0.199 Sangat Rendah
0.20 – 0.399 Rendah
0.40 – 0.599 Sedang
0.60 – 0.799 Kuat
0.80 – 1.000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (2009:250)
Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan/Pengaruh
CD CD = r2 x 100% Sumber : Sugiyono (2009:250)
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 738 Berdasarkan tabel 4.39 diatas, 27 Indikator Variabel Kualitas Kehidupan kerja hanya 5 yang indikator yang dikatakan dalam kategori baik, 21 indikator menyatakan cukup baik, dan 1 indikator menyatakan tidak baik.
Berikut adalah grafik rekapitulasi variabel kualitas kehidupan kerja di Universitas Singaperbangsa Karawang:
2. Rekapitulasi Motivasi Dosen
Rekapitulasi data dari tiap Variabel mengenai Motivasi adalah sebagai berikut:
No Indikator Skor
1 Gaji 404
2 Manfaat tambahan lain 392
3 Keselamatan Kerja 425
4 Keamanan dari peralatan kerja 426
5 Kesehatan kerja 433
6 Kenyamanan ruangan kerja 432
7 Lingkungan pengajaran 416
8 Lingkungan penelitian 407
9 Kemampuan untuk pengabdian pada masyarakat 406
10 Pendidikan , pelatihan dan program untuk mengembangkan keterampilan 406
11 Fasilitas pengembangan karir 405
12 Peluang mendapatkan jabatan tambahan 390
13 Berkomunikasi dengan sivitas akademika 443
14 Berkomunikasi dengan pihak manajemen 442
15 Berkomunikasi dengan pemerintah dunia usaha dan masyarakat mengembangkan penelitian 409
16 Martabat dan rasa hormat 459
17 Kesempatan berpendapat 452
18 Otonomi kampus 434
19 perlindungan hukum dan hasil karya 404
20 Keseimbangan pergerakan di tempat kerja 419
21 Keseimbangan pergerakan di dalam kelas 410
22 Keseimbangan pergerakan di Laboratorium 367
23 Pengurangan tingkat stress 383
24 Keseimbangan sarana kerja dan Rekreasi 325
25 Tanggungjawab dalam pengabdian pada masyarakat 440
26 Tanggungjawab dalam pemanfaatan hasil karya dosen secara mandiri 417
27 Tanggung jawab dalam pemanfaatan hasil karya dosen baik secara kolektif 402
Sumber: Data Primer, dianalisis, 2012
Cukup Baik Tidak Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Tabel 4.39
Rekapitulasi Variabel Kualitas Kehidupan Kerja
Kategori Cukup Baik Cukup Baik
Grafik 4.1
Grafik Rekapitulasi Kualitas Kehidupan Kerja Sumber: Sumber: Data Primer, dianalisis, 2012
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 739
Dari 15 Indikator variabel motivasi 10 yang indikator yang dikatakan dalam kategori Setuju, dan 5 indikator menilai Cukup setuju.
Berikut adalah grafik rekapitulasi variabel Motivasi Dosen di Universitas Singaperbangsa Karawang:
Grafik 4.2 Grafik Rekapitulasi Motivasi Sumber: Sumber: Data Primer, dianalisis, 2012
No Indikator Skor
1 Memenuhi kebutuhan hidup yang lebih layak 441
2 memberikan penghargaan yang baik atas hasil kerja 408
3 Mengakui hasil kerja dengan baik 421
4 Memberikan peluang untuk menduduki jabatan sesuai harapan 423 5 memberikan kesempatan untk berkuasa di ruang lingkup kerja 395 6 Keinginan untuk berinteraksi dengan pimpinan fakultas dan program studi 456 7 Keinginan untuk berinteraksi dengan sesama dosen 477 8 Keinginan untuk berinteraksi dengan asisten/teman sejawat 490
9 Peluang mendapatkan jabatan yang lebih baik 455
10 Peluang mendapatkan jabatan fungsional 450
11 Peluang mendapatkan jabatan tambahan 418
12 Peluang mendapatkan jaminan karir apabila bekerja dengan baik 437
13 Peluang meningkatkan pendidikan 470
14 Peluang meningkatkan penelitian 463
15 Peluang meningkatkan pengabdian 456
Tabel 4.55 Rekapitulasi Variabel Motivasi
Setuju Cukup Setuju Kategori Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju Cukup Setuju
Sumber: Data Primer, dianalisis, 2012
Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 740 3. PENGARUH KUALITAS KEHIDUPAN KERJA TERHADAP MOTIVASI DOSEN
a. Koefisien Korelasi
Karena data masih bersifat ordinal maka harus di ubah menjadi data interval dengan menggunakan MSI. Untuk mengetahui hasil analisis antara variabel kualitas kehidupan kerja terhadap motivasi dosen dihitung menggunakan alat bantu SPSS 16 setelah di MSI dapat dilihat pada tabel berikut:
Berdasarkan hasil analisis diatas, maka dapat diketahui bahwa kualitas kehidupan kerja berpengaruh positif sebesar (r= 0,497). Jadi terdapat sumbangan pengaruh yang sedang antara kualitas kehidupan kerja terhadap vmotivasi dosen di Universitas Singaperbangsa Karawang. b. Koefisien Determinasi
Adapun nilai koefisien determinasi/Coefisien Determinan (CD) yang dihitung menggunakan alat analisis SPSS 16, diketahui hubungan antara variabel kualitas kehidupan kerja dan motivasi dosen di Universitas Singaperbangsa Karawang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Adapun perhitungan pembuktian koefisien determinasi dapat dijelaskan sebagai berikut: CD = r2 x 100% CD = r2 x 100% = (0,497)2 x 100% = 0,247009 x 100% = 24,7009 = 24,7% Keterangan :
CD = Seberapa Jauh Perubahan Variabel Terkait r2 = Kuadrat Koefisien Korelasi
Kualitas Kehidupan Kerja Motivasi Pearson Correlation 1 .497** Sig. (1-tailed) .000 N 128 128 Pearson Correlation .497** 1 Sig. (1-tailed) .000 N 128 128 Tabel 4.56 Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja
Sumber: Data Primer, dianalisis, 2012
Correlations
Kualitas Kehidupan Kerja
Motivasi
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .497a .247 .241 .58080
Tabel 4.57
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
a. Predictors: (Constant), Kualitas Kehidupan Kerja
Sumber: Data Primer, dianalisis, 2012
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 741
Dari hasil perhitungan koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa kualitas kehidupan kerja berpengaruh sebesar 24,7% terhadap motivasi sedangkan sisanya 75,3% (100%-24,7%= 75,3%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3. Pengujian Signifikasi Korelasi
Uji Hipotesis
Ho : ρ < = 0 : Tidak terdapat hubungan antara variabel kualitas kehidupan kerja dengan motivasi dosen.
Ha : ρ > 0 : Terdapat hubungan antara variabel kualitas kehidupan kerja dengan motivasi dosen.
Dk = n – 2 128 - 2
Pengujian hipotesis dengan uji pihak kanan untuk koefisien korelasi pada tingkat nyata 5%, nilai t tabel sebesar 1,65704 dan perhitungan t hitung adalah sebagai berikut :
E. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari hasil analisa mengenai Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Motivasi Dosen di Universitas Singaperbangsa Karawang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Kualitas kehidupan kerja di Universitas Singaperbangsa Karawang di bagi menjadi 3 klasifikasi yaitu baik, cukup baik, dan tidak baik. Dari 27 indikator kualitas kehidupan kerja di Universitas Singaperbangsa Karawang hanya 5 indikator yang dinilai baik yaitu:
1) Berkomunikasi dengan sivitas akademika 2) Berkomunikasi dengan pihak manajemen 3) Martabat dan rasa hormat
4) Kesempatan berpendapat
5) Tanggung jawab dalam pengabdian pada masyarakat
Umumnya responden menilai cukup baik kualitas kehidupan kerja, sehingga perlu di perhatikan. Selain dari pada itu, indikator keseimbangan sarana kerja dan rekreasi merupakan indikator yang sangat butuh perhatian khusus.
b. Motivasi dosen di Universitas Singaperbangsa Karawang di bagi menjadi 2 klasifikasi. Dari 15 indikator motivasi dosen di Universitas Singaperbangsa Karawang terdapat 5 indikator yang dinilai cukup setuju dalam arti cukup baik dan perlu perhatian khusus yaitu:
1) memberikan penghargaan yang baik atas hasil kerja 2) Mengakui hasil kerja dengan baik
Standardized Coefficients B Std. Error Beta
(Constant) 1.422 .234 6.077 .000 Kualitas Kehidupan Kerja .550 .085 .497 6.434 .000 1
a. Dependent Variable: Motivasi Sumber: Data Primer, dianalisis, 2012
Uji T Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients t Sig. Tabel 4.58
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 742
3) Memberikan peluang untuk menduduki jabatan sesuai harapan 4) memberikan kesempatan untk berkuasa di ruang lingkup kerja 5) Peluang mendapatkan jabatan tambahan
Selain dari pada itu, umumnya responden menilai setuju dalam arti baik sehingga perlu di pertahankan keberadaannya.
c. Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap motivasi dosen di Universitas Singaperbangsa Karawang adalah sedang (r=0,497). Sumbangan Pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap motivasi dosen sebesar 24,7% dan signifikan pada pengujiankesalahan sebesar 5%. Hipotesis yang menyatakan bahwa kualitas kehidupan kerja yang ada di Universitas Singaperbangsa Karawang berpengaruh positif terhadap motivasi dosen diterima signifikan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis yang dilakukan, maka saran-saran yang dapat menjadi masukan bagi Universitas Singaperbangsa Karawang:
1. Kualitas kehidupan kerja
Dari keseluruhan 27 indikator kualitas kehidupan kerja didapat 5 indikator dan kategori baik sehingga perlu dipertahankan yaitu: berkomunikasi dengan sivitas akademika, berkomunikasi dengan pihak manajemen, martabat dan rasa hormat, kesempatan berpendapat, tanggung jawab dalam pengabdian pada masyarakat. Selain dari pada itu indikator kualitas kerja yang lainnya perlu di tingkatkan, terutama indikator keseimbangan sarana kerja dan rekreasi.
Adapun cara untuk meningkatkan pada indikator tersebut adalah:
Diselenggarakannya family gathering setidaknya dua tahun sekali, sehingga meminimalisir stress yang diakibatkan volume kerja yang terus meningkat.
Dengan tujuan dosen dapat memberikan pencapaian kerja yang maksimal serta Visi dan Misi Universitas Singaperbangsa Karawang dapat tercapai.
2. Untuk memotivasi dosen di Universitas Singaperbangsa Karawang indikator yang mempengaruhinya agar dipertahankan dan yang mempunyai nilai dibawah rata-rata yaitu: memenuhi kebutuhan yang lebih layak, penghargaan atas hasil kerja, pengakuan atas hasil kerja, peluang menduduki jabatan sesuai harapan, kesempatan untu berkuasa di ruang lingkup kerja, peluang mendapatkan jabatan tambahan, peluang jaminan karir apabila bekerja dengan baik merupakan indikator dibawah rata-rata (444,00) diharapkan agar terus agar motivasi dosen, sehingga semakin meningkat kualitasnya. Hal ini akan sesuai dengan tujuan motivasi yaitu: meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi pegawai dan mempertinggi rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugas-tugasnya. Adapun cara untuk meningkatkan pada indikator tersebut adalah:
Pemberian reward kepada dosen, apabila bekerja dengan baik.
Perlunya peningkatan pengakuan atas hasil kerja dosen dengan cara adanya penjelasan atau keterangan mengenai pekerjaan yang telah di lakukan oleh dosen pada Universitas Singaperbangsa Karawang.
Memberikan peluang kepada dosen yang memiliki kompetensi baik, tanpa memandang senioritas.
Memberi kebebasan kepada dosen untuk berkuasa di lingkup kerja, dengan memberikan ruangan kerja tersediri untuk setiap dosen.
Memperluas kesempatan kepada dosen untuk memiliki jabatan ganda, sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.
3. Mengingat pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap motivasi dosen di Universitas Singaperbangsa Karawang hanya 24,7% maka disarankan Universitas Singaperbangsa Karawang diharapkan terus meningkatkan kualitas kehidupan kerja yang sudah terbentuk agar motivasi dosen terus meningkat sehingga perguruan tinggi dapat meningkatkan kinerja para dosennya.
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 743
DAFTAR PUSTAKA
Gibson, Ivancevich et all. 2006, “Organization Bahavior, Structure, Process”. Twelffth Edition. Mc Graw-Hill Companies, North America
Hasibuan, Malayu S.P, 2007. “Dasar-Dasar Manajemen”, Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta. ---, 2011. “Manajemen Sumber Daya manusia”. Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta. Ivancevich, John M, 2007. “Human Resoure Management”, Tenth Edition. Mc Graw-Hill Companies,
North America
Lussier, Robart N. 2008. “Human Relation Organization Aplication and Skill Building”, Seventh Edition, Mc Graw-Hill Companies, North America
Luthan, Fred, 2008. Organizational Behavior. North America: The Mc Graw Hill Companies, North America
Nasution S, Thomas M, 2011. “ Buku Penuntun Pembuat Tesis Skripsi dan Disertasi”, Bumi Aksara, Jakarta
Robbins, Stephen, 2003. “Organizational Behavior”. Prentice Hall International, Inc. New Jersey Stone, Raymond, 2005. “Human Resource Management”, Fifth Edition. John Wiley & Sons Australia,
Ltd 42 McDougall Street, Milton, Australia
Syafaruddin Alwi. 2001. “Manajemen Sumber Daya Manusia” Strategi Keunggulan Kompetitif. Edisi Pertama. Cetakan Pertama, Penerbit BPFE-Yogyakarta.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
---, 2009. ”Metode Penelitian Bisnis”. Cetakan ke lima. Bandung: CV ALFABETA. Moh. Pabundu Tika, 2010. ”Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan”. PT Bumi Aksara. Jakarta
---, 2011. ”Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D”, CV ALFABETA. Bandung. Umar, Husein, 2011. “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”. PT.Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Tresna Dewi, Anggraini, 2006. Analisis Pengaruh Quality of Work Life Terhadap Motivasi Berprestasi Karyawan (Studi Kasus Kantor Pusat PT Pos Indonesia (PERSERO)), Bogor:http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/ 10145
Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 744
Yasa, I Ketut, 2007, “Pengaruh Quality of W ork Life Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan”,Bali:http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/32077582.pdf http://organisasi.org/klasifikasi_jenis_dan_macam_data_pembagian_data dalam_ilmu_eksak_sains_statistik_statistika http://www.scribd.com/doc/14659902/MacamMacam-Data-Statistik (http://smabasalim.com/statistika/metode-successive-interval.html) http://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psy-ab&q=Undangundang+Republik+ Indonesia+no.13+Tahun+2003+Tentang+&oq=Undangundang+Republik+Indonesia+no.13+Ta hun+2003+Tentang+&aq=f&aqi=&aql=&gs_l=hp.3...82l512l1l1277l3l3l0l0l0l1l180l490l0j3l3l0 .frgbld.&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.osb&fp=2e99656917b6f6d0&biw=1360&bih= 63 www.hubunganbudayaorganisasiterhadapmotivasi.google.co.id