• Tidak ada hasil yang ditemukan

Petunjuk Teknis Peraturan Menteri Negara Agraria Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Petunjuk Teknis Peraturan Menteri Negara Agraria Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

5) Secara periodik membuat laporan mengenai penyelesaian sengketa yang diterima oleh Kantor Menteri Negara Agraria/Badan Pertanahan Nasional kepada Menteri Negara Agraria/Kepala

(1) Setelah bidang-bidang tanah dalam suatu desa selesai diukur dan dipetakan pada peta dasar pendaftaran, maka kegiatan selanjutnya adalah pemberian nomor bidang

(a) Format peta yang digunakan dalam penyajian peta penggunaan tanah perdesaan, penggunaan tanah perkotaan dan kemampuan tanah disesuaikan dengan skala peta dan

(2) Untuk pengukuran bidang tanah secara sporadik pada daerah yang tidak tersedia peta dasar pendaftaran dan titik dasar teknik nasional, maka harus dibuat titik

bahwa untuk mewujudkan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia telah dilakukan percepatan kegiatan survei, pengukuran dan pemetaan melalui penetapan

(1) PPAT Pengganti melaksanakan tugas jabatannya sebagai pengganti PPAT yang menjalani cuti setelah diterbitkan Keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) dan

Dicoret apabila jumlah utang tidak ditentukan dengan jumlah (angka) tertentu yang pasti dalam perjanjian. 15) Diisi dengan angka dan huruf. 16) Diisi peringkat Hak

(2) Untuk pengukuran bidang tanah secara sporadik pada daerah yang tidak tersedia peta pendaftaran dan titik dasar teknik nasional, maka harus dibuat titik dasar teknik orde