KAJIAN EKONOMI REGIONAL TRIWULAN III-2008
BOKS
PERBANKAN JAWA TENGAH
DI TENGAH-TENGAH KRISIS FINANSIAL GLOBAL
Dalam menyikapi pengaruh krisis finansial global terhadap kinerja perbankan di Jawa Tengah, dilakukan focus group discussion (FGD) pimpinan perbankan di wilayah Jawa Tengah, dengan mengambil topik “mengantisipasi dampak krisis global”. Selain FGD, juga dilakukan liaison dan pengamatan langsung terhadap kondisi perbankan di Jawa Tengah. Hasilnya, sebagaimana butir-butir di bawah ini.
1. Secara umum kondisi perbankan di Jawa Tengah masih relatif stabil. Krisis keuangan global yang terjadi di Amerika Serikat belum berdampak signifikan terhadap perkembangan perbankan di Jawa Tengah. Salah satu dampak yang mungkin paling dirasakan adalah meningkatnya tingkat suku bunga simpanan, yang berakibat pada meningkatnya biaya operasional perbankan.
2. Menyikapi kenaikan BI-rate, sebagian besar bank berkomitmen untuk tidak meningkatkan suku bunga pinjaman. Hal ini untuk mengantisipasi naiknya rasio NPLs akibat berkurangnya kemampuan membayar nasabah sebagai imbas naiknya tingkat suku bunga kredit.
3. Beberapa bank menyatakan bahwa kondisi likuiditasnya relatif aman. Beberapa bank lainnya menyatakan terjadi kelebihan likuiditas karena arus balik dana masyarakat pasca hari lebaran.
4. Sampai saat ini belum terdapat indikasi penarikan dana dalam jumlah besar oleh nasabah untuk ditukar dalam mata uang asing.
5. Sebagian besar bank menyatakan bahwa, nasabah yang melakukan redemption produk reksadana & instrumen investasi lainnya yang dipasarkan oleh bank, termasuk pula simpanan tabungan dan deposito, jumlahnya relatif kecil. Sebagian nasabah yang melakukan redemption reksadana memindahkan dananya ke dalam simpanan deposito perbankan.
KAJIAN EKONOMI REGIONAL TRIWULAN III-2008