• Tidak ada hasil yang ditemukan

MK DAN KEWENANGAN PEMBUBARAN PARTAI POLITIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MK DAN KEWENANGAN PEMBUBARAN PARTAI POLITIK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MK DAN KEWENANGAN

(2)

PARPOL DAN DEMOKRASI

NEGARA DAN PEMERINTAHAN

NEGARA DAN PEMERINTAHAN

RAKYAT PEMEGANG KEDAULATAN

RAKYAT PEMEGANG KEDAULATAN

KEBEBASAN HATI NURANI DAN PIKIRAN

HAK MENYATAKAN PENDAPAT

HAK BERSERIKAT

PARTAI POLITIK:

-

Seleksi

(3)

PEMBATASAN HAK DAN

-

Perlindungan Hak lain

-

Nilai-nilai Agama dan Moral

-

Ketertiban Umum dan Keamanan

-

Keberlanjutan Demokrasi

-

Perlindungan Hak lain

-

Nilai-nilai Agama dan Moral

-

Ketertiban Umum dan Keamanan

-

Keberlanjutan Demokrasi

Pembatasan Hak

-

Kedaulatan Negara

-

Keamanan Nasional

-

Ideologi

Pembubaran Parpol

Untuk Melindungi:

-

Demokrasi

-

Konstitusi

-

Kedaulatan Negara

-

Keamanan Nasional

-

Ideologi

-

Melalui Putusan Pengadilan

(4)

HUKUM ACARA PEMBUBARAN

PARPOL

PEMOHON:

Pemerintah, dapat diwakili oleh Jaksa Agung atau

Menteri yang ditunjuk Presiden (PMK 12/2008).

ISI PERMOHONAN:

identitas lengkap pemohon;

uraian yang jelas tentang ideologi, asas, tujuan, program

dan kegiatan partai politik yang dimohonkan pembubaran

yang dianggap bertentangan dengan UUD 1945;

alat-alat bukti yang mendukung permohonan

(5)

HUKUM ACARA PEMBUBARAN

PARPOL

ALASAN PEMBUBARAN:

1. UU No. 2/2008 jo. UU No. 2/2011:

Dengan Pembekuan terlebih dulu:

- melanggar larangan terkait dengan nama, lambang, atau tanda gambar

- melanggar larangan mendirikan badan usaha dan/atau memiliki saham suatu badan usaha.

- melanggar larangan kegiatan yang bertentangan dengan UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan.

- melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan dan keselamatan negara.

Tanpa Pembekuan

- menganut dan mengembangkan serta menyebarkan ajaran atau paham Komunisme/Marxisme-Leninisme.

(6)

ALASAN PEMBUBARAN

Pasal 68 Ayat (2) UU MK:

Ideologi

bertentangan dengan UUD

1945;

Asas

bertentangan dengan UUD 1945;

Tujuan

bertentangan dengan UUD 1945;

Program

bertentangan dengan UUD

1945; dan/atau

Kegiatan

bertentangan dengan UUD

(7)

PERSIDANGAN

Harus Diputus dalam waktu 60 hari

kerja;

Tahapan Persidangan:

Pemeriksaan Pendahuluan

Pemeriksaan Persidangan

Putusan

Pembuktian:

(8)

AMAR PUTUSAN

MENGABULKAN

a. mengabulkan permohonan pemohon;

b. menyatakan membubarkan dan membatalkan

status badan hukum partai politik yang

dimohonkan pembubaran;

c. memerintahkan kepada Pemerintah untuk:

1. menghapuskan partai politik yang dibubarkan dari

daftar pada Pemerintah paling lambat dalam jangka

waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak putusan Mahkamah

diterima;

(9)

AKIBAT HUKUM

PEMBUBARAN

Pasal 10 ayat (2) PMK Nomor 12 Tahun 2008:

pelarangan hak hidup partai politik dan

penggunaan simbol-simbol partai tersebut di

seluruh Indonesia;

pemberhentian seluruh anggota DPR dan DPRD

yang berasal dari partai politik yang dibubarkan;

pelarangan terhadap mantan pengurus partai

politik yang dibubarkan untuk melakukan

kegiatan politik;

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka penguatan kewenangan Mahkamah Partai Politik terkait dengan penyelesaian konflik internal partai politik maka disarankan agar kewenangan Mahkamah Partai lebih

Pada masa sebelum reformasi penagaturan mengenai pembubaran partai politik, bukan didasarkan pada sistem peradilan namun atas dasar keingginan penguasa, berbeda dengan

Dari ketentuan tersebut di atas, jika sebuah partai politik sesuai dengan hasil pengawasan pemerintah (Departemen Dalam Negeri atau Departemen Hukum dan HAM)

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengurus Partai Politik apabila terbukti melakukan jual beli dukungan Partai Politik dan gabungan Partai Politik yang hasil dari

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kedudukan hukum (legal standing) atau pihak yang diberikan hak sebagai pemohon dalam pembubaran partai politik adalah

a) Organisasi jangka panjang. Organisasi partai politik harus bersifat jangka panjang, diharapkan dapat terus hadir meskipun pendirinya sudah tidak ada lagi. Partai

Penelitian ini mengkaji permasalahan: pertama, apa urgensi perluasan permohonan pembubaran partai politik di Indonesia?; Kedua, bagaimana ius constituendum prosedur permohonan

Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik dinyatakan bahwa, partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk