Program Kemit raan Dan Bina Lingkungan
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Laporan keuangan besert a laporan audit or independen
t ahun yang berakhir pada t anggal-t anggal
Daftar Isi
Halaman
Laporan auditor independen
Laporan posisi keuangan ...
1
Laporan aktivitas ...
2
Laporan arus kas ...
3
Catatan atas laporan keuangan ...
4-19
Lampiran 1 - Laporan penyaluran dana program bina lingkungan ...
20-21
Lampiran 2 - Laporan kualitas pinjaman menurut wilayah dan sektor usaha
program kemitraan ...
22-35
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
Catatan
2013
2012
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas
2b,3
40.424.925.529
19.066.771.155
Kas/Bank yang dibatasi penggunaannya
2c,4
-
999.970.163
Piutang pinjaman mitra binaan - neto
(setelah dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai piutang pinjaman sebesar
Rp22.910.647.018 dan Rp9.009.540.481
masing-masing pada tanggal-tanggal
31 Desember 2013 dan 2012)
2d,2f,5
15.901.942.454
55.411.438.589
Piutang jasa administrasi pinjaman
2e,6
65.186.497
160.563.989
Total Aset Lancar
56.392.054.480
75.638.743.896
TOTAL ASET
56.392.054.480
75.638.743.896
LIABILITAS DAN ASET NETO
LIABILITAS
Angsuran belum teridentifikasi
2g
552.638.792
1.093.252.505
Biaya yang masih harus dibayar
2h,7
85.000.000
90.000.000
Penyaluran program yang masih harus dibayar
2i
1.000.000
2.703.407.335
TOTAL LIABILITAS
638.638.792
3.886.659.840
ASET NETO
Aset neto tidak terikat
2l,8a
55.753.415.688
70.752.113.893
Aset neto terikat
2l,8b
-
999.970.163
TOTAL ASET NETO
55.753.415.688
71.752.084.056
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
Catatan
2013
2012
PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT
PENDAPATAN
Alokasi bagian laba dari BUMN pembina
2p,9
-
39.153.151.674
Pendapatan jasa administrasi pinjaman
2q,10
3.312.376.154
2.186.908.696
Pendapatan bunga
2r,11
384.147.022
519.632.829
Pendapatan lain-lain
2s,12
1.286.645
4.581.277
Pembalikan penyisihan kerugian penurunan
nilai piutang pinjaman
2t,5c
-
2.377.350.116
3.697.809.821
44.241.624.592
ALOKASI BUMN PEDULI DAN ASET NETO
TERIKAT TEMPORER (ANTT) YANG
BERAKHIR PEMBATASANNYA
Alokasi dana BUMN peduli
2m
-
(7.820.027.621)
ANTT - berakhir pemenuhan program
2n,17
-
6.820.057.458
ANTT - berakhir waktu
2o
999.970.163
5.716.305.143
Penerimaan kembali batal program penyaluran
2.025.307.851
-
3.025.278.014
4.716.334.980
TOTAL PENDAPATAN
6.723.087.835
48.957.959.572
BEBAN
Dana pembinaan kemitraan
2u,13
1.637.480.000
2.968.458.513
Beban penyisihan kerugian penurunan nilai
piutang pinjaman
2t,5c
13.901.106.537
-
Beban operasional
2w,14
564.211.759
996.909.786
Beban administrasi dan umum
2x,15
77.081.404
105.415.623
Penyaluran bina lingkungan BUMN pembina
16
5.541.906.340
17.334.892.008
Penyaluran bina lingkungan BUMN peduli
17
-
6.820.057.458
TOTAL BEBAN
21.721.786.040
28.225.733.388
KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO
TIDAK TERIKAT
(14.998.698.205)
20.732.226.184
PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT
TEMPORER (ANTT)
ANTT - penyisihan BUMN peduli
-
7.820.027.621
ANTT - terbebaskan
(999.970.163)
(12.536.362.601)
PENURUNAN ASET NETO
TERIKAT TEMPORER
(999.970.163)
(4.716.334.980)
KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO
(15.998.668.368)
16.015.891.204
ASET NETO PADA AWAL TAHUN
71.752.084.056
55.736.192.852
ASET NETO PADA AKHIR TAHUN
55.753.415.688
71.752.084.056
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
Catatan
2013
2012
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dana BUMN pembina
9
-
39.153.151.674
Pengembalian pinjaman mitra binaan
38.043.562.914
27.906.902.942
Pengembalian dana penjaminan KUM-LTA
-
3.566.000.000
Pendapatan jasa administrasi pinjaman
3.407.753.646
2.579.601.943
Pendapatan bunga
11
384.147.022
519.632.829
Pendapatan lain-lain
12
1.286.645
4.581.277
Angsuran belum teridentifikasi
(540.613.714)
880.799.594
Penyaluran pinjaman kemitraan
(12.435.173.315)
(48.694.500.000)
Penyaluran dana pembinaan kemitraan
13
(1.637.480.000)
(2.968.458.513)
Penyaluran bina lingkungan BUMN pembina
(5.541.906.340)
(14.631.484.673)
Beban operasional
(569.211.759)
(937.324.301)
Beban administrasi dan umum
(77.081.404)
(105.415.623)
Penyaluran Program yang belum direalisasi
(2.702.407.335)
-
Penerimaan kembali batal program Bina Lingkungan
2.025.307.851
-
Kas Neto Yang Diterima dari Aktivitas Operasi
20.358.184.211
7.273.487.149
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Aset neto terikat berakhir pembatasannya
999.970.163
12.536.362.601
Penyisihan program BUMN peduli
-
(7.820.027.621)
Penyaluran program BUMN peduli
17
-
(6.820.057.458)
Kas Neto Yang (Diterima dari)
Aktivitas Pendanaan
999.970.163
(2.103.722.478)
KENAIKAN NETO DALAM KAS DAN
SETARA KAS
21.358.154.374
5.169.764.671
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
19.066.771.155
13.897.006.484
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
3
40.424.925.529
19.066.771.155
1. PENJELASAN UMUM
a.
Pendirian dan Informasi Umum
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (“PKBL”) PT bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
(“BTN”) dibentuk sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan RI No. 1232/KMK.013/1989
tanggal 11 November 1989 yang kemudian diperbaharui dengan Surat Menteri Keuangan RI
No. 306/KMK.013/1991 tanggal 20 Maret 1991 jo No. 368/KMK.013/1991 tanggal 19 April 1991
yang ditinjau kembali dengan keputusan Menteri Keuangan RI No. 316/KMK.016/1994 tanggal
27 Juni 1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi melalui pemanfaatan
dana dari bagian laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kegiatan ini merupakan kebijakan
Pemerintah yang dilaksanakan oleh seluruh BUMN dengan maksud agar BUMN disamping
menjalankan operasional bisnisnya, juga melaksanakan tugas sosial sebagai pembina usaha
kecil-koperasi berupa akses permodalan dan pendampingan. Peraturan tersebut selanjutnya
diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni
2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program
Bina Lingkungan dan Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September
2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan
Program Bina Lingkungan, yang mewajibkan BUMN menyisihkan 1% sampai dengan 3% dari
laba usaha setelah pajak untuk tujuan pembinaan usaha kecil termasuk koperasi guna
membantu pemerintah didalam meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
Ketentuan tentang penyisihan dari laba usaha setelah pajak sebagai sumber pendanaan
program kemitraan sebagaimana dijelaskan di atas, diubah dan diatur kembali melalui
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Permen BUMN) Nomor
PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara
Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan. Permen BUMN di atas, terakhir kembali
diubah dengan Permen BUMN No. PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 tentang
Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara
No. PER-05/MBU/2007 tanggal 10 Setember 2013 dan berlaku sejak tahun buku 2013. Dalam
Perrmen BUMN terakhir tersebut, antara lain, mengatur perubahan tentang sumber pendanaan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (Program BL) yang sebelumnya berasal dari
penyisihan laba bersih setelah pajak sebesar maskimal 2% menjadi berasal dari anggaran
perusahaan (BUMN Pembina) yang diperhitungkan sebagai biaya, maksimal 2% dari laba
bersih tahun sebelumnya.
Selain hal di atas, dalam Permen BUMN No. PER-08/MBU/2013 diatur juga tentang
mekanisme pembukuan sumber dan penggunaan dana program sebagai berikut:
a. Pembukuan dana Program Kemitraan dan Program BL yang dananya bersumber dari
penyisihan laba setelah pajak tetap dilaksanakan secara terpisah dari pembukuan BUMN
Pembina.
b. Pembukuan dana Program Kemitraan dan Program BL yang dananya bersumber dari
anggaran yang diperhitungkan sebagai biaya, dilaksanakan sesuai dengan mekanisme
pembukuan perusahaan.
Dalam Permen BUMN No. PER-08/MBU/2013 (perubahan ke 4) di atas kembali disebutkan
definisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sebagai berikut:
a. Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil, yang selanjutnya disebut Program
Kemitraan (PK) adalah program untuk meningkatkan kemampuan Usaha Kecil agar
menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana BUMN.
b.
Kegiatan Utama
Kegiatan utama PKBL BTN adalah penyaluran pinjaman dan penyaluran dana pembinaan
melalui Program Kemitraan serta pemberian bantuan melalui Program Bina Lingkungan.
Pelaksanaan penyaluran dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan mengacu pada
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April
2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program
Bina Lingkungan sebagaimana telah diubah dengan peraturan No. PER-08/MBU/2013 tanggal
10 September 2013 (perubahan ke 4).
Sesuai ketentuan diatas, maka hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
PKBL, antara lain:
1. Sumber dana PKBL BTN untuk tahun 2012 bersumber dari penyisihan laba setelah
pajak dimana untuk PK ditetapkan sebesar 1,5% (satu setengah persen) dan untuk
Program BL ditetapkan sebesar 2% (dua persen). Hal ini mengacu kepada PERMEN
BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007.
2. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BTN yang diselenggarakan pada tanggal
27 Maret 2013 memutuskan untuk tidak mengalokasikan dana untuk program PKBL untuk
tahun anggaran 2013 karena menunggu keputusan Kementrian BUMN dalam penyaluran
dana Program PKBL.
3. Pada tanggal 10 September 2013, Kementrian BUMN mengeluarkan PERMEN
No. PER-08/MBU/2013 yang menetapkan alokasi dana untuk PK diperhitungkan sebagai
biaya adalah maksimal sebesar 2% dari laba bersih tahun sebelumnya dan Program BL
diperhitungkan sebagai biaya ditetapkan sebesar maksimal 2% dari laba bersih tahun
sebelumnya. Karena RUPS BTN telah diselenggarakan sebelum PERMEN ini dikeluarkan,
maka BTN belum dapat mengaplikasikan PERMEN tersebut pada tahun anggaran 2013.
4. Jasa administrasi pinjaman dana Program Kemitraan sebesar 6% flat dari limit pinjaman.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, mempunyai Anggaran Dasar yang dimuat terakhir
dalam akta Notaris Fathiah Helmi SH, No. 7 tanggal 12 Oktober 2009, yang telah
mendapatkan pengesahan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. AHU-49309. AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 13 Oktober 2009, Juncto
Akta Pernyataan Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) No. 43 tanggal 29 Oktober
2009 juncto Akta Pernyataan RUPS Tahunan No. 2 tanggal 4 Januari 2012.
Realisasi PK dengan Usaha Kecil dan Program BL didanai dari alokasi laba perusahaan
yang ditetapkan oleh RUPS dalam bentuk:
a. Program Kemitraan (PK)
Bentuk program kemitraan oleh bank kepada Mitra Binaan diberikan dalam bentuk - bentuk,
yaitu:
1. Pinjaman dengan ketentuan:
-
Pinjaman dari bank kepada masing-masing Mitra Binaan dan besarnya pinjaman
maksimal sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari kebutuhan pinjaman.
-
Peruntukannya membiayai dan/atau untuk pembelian aktiva barang-barang
1. PENJELASAN UMUM (lanjutan)
b.
Kegiatan Utama (lanjutan)
a. Program Kemitraan (PK) (lanjutan)
2. Pinjaman khusus dengan ketentuan:
-
Pinjaman dari bank kepada Mitra Binaan yang sedang mendapat fasilitas
pinjaman dari bank dan pinjaman belum jatuh tempo, dimana pinjaman khusu
diberikan dalam rangka untuk memenuhi pesanan (
order
) dari rekanan usaha
mitra binaan.
-
Peruntukannya untuk modal kerja.
-
Waktu pinjaman adalah maksimal 1 (satu) tahun dan pinjaman tersebut harus
telah lunas(baik pinjaman pokok berikut jasa administrasi pinjaman).
3. Beban pembinaan dengan ketentuan:
-
Untuk membiayai pendidikan, pelatihan, penelitian, pemagangan, pemasaran,
promosi. Bentuk kegiatan tersebut dalam rangka peningkatan sumber daya
manusia dan kemampuan p engelolaan usahanya.
-
Beban pembinaan bersifat hibah dan hanya dapat diberikan kepada atau untuk
kepentingan Mitra Binaan. Besarnya dana hibah untuk Mitra Binaan maksimal
20% (dua puluh persen) dari dana Program Kemitraan yang disalurkan pada
tahun berjalan.
b. Program Bina Lingkungan (BL) meliputi kegiatan penyaluran dana berupa:
-
Bantuan korban bencana alam
-
Bantuan pendidikan dan atau pelatihan
-
Bantuan peningkatan kesehatan
-
Bantuan pengembangan sarana dan prasarana umum
-
Bantuan sarana ibadah
-
Pelestarian alam
c.
Struktur Organisasi dan Susunan Pengurus
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 01/DIR/DPP/2010 tanggal 18 Januari 2010 tentang
perubahan struktur organisasi BTN, pengelolaan PKBL BTN ditetapkan sebagai berikut:
i)
Program Kemitraan
Pengelolaan Program Kemitraan (PK) dilakukan oleh
Corporate Secretary Division
(CSD)
.
Pelaksanaan PK di masing-masing
Kantor Cabang dilakukan oleh Unit
Loan Services.
ii) Program Bina Lingkungan
Pengelolaan Program Bina Lingkungan (BL) dilakukan oleh
Corporate Secretary Division.
c.
Struktur Organisasi dan Susunan Pengurus (lanjutan)
Susunan pengurus PKBL BTN untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013
2012
Pembina PKBL
Irman A. Zahiruddin
Purwadi
Program Kemitraan
Pimpinan
Viator Simbolon
Ardin M.H Simanjuntak
Pelaksana
Farida Andriani
Sri Rejeki M.S.
Budi Agusrianto
Suhartini
Rynaldi Tulus
Program Bina Lingkungan
Pimpinan
Viator Simbolon
Rakhmat Nugroho
Pelaksana
Farida Andriani
Kusumarjono
Budi Agusrianto
Satrio K. Wilargo
d.
Ketentuan PKBL
BTN telah menyusun ketentuan tentang PKBL sebagaimana tertuang dalam Peraturan Direksi
No. 17/PD/DPKK/1203 tahun 2003 tentang Program Kemitraan PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan dan diperbaharui dengan
Surat Edaran Direksi No. 40/DIR/HCLD/2010 tanggal 8 Oktober 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dengan ketentuan sebagai berikut:
Program Kemitraan
i) Tujuan Penggunaan
Program Kemitraan ditujukan kepada mitra binaan yang memiliki skala usaha kecil untuk
keperluan investasi dan/atau modal kerja yang bersifat produktif. Persyaratan yang harus
dipenuhi oleh mitra binaan untuk mendapatkan dana Program Kemitraan adalah sebagai
berikut:
•
Memenuhi kriteria untuk dikategorikan sebagai Usaha Kecil.
•
Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan
usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi.
•
Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 (satu) tahun kecuali bagi usaha kecil yang
dibentuk atau berdiri sebagai pelaksanaan program BTN.
•
Mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan serta memiliki izin usaha
atau surat keterangan usaha dari pihak yang berwenang.
•
Menyediakan atau memiliki
share
sendiri sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari
kebutuhan dana yang diperlukan baik untuk bantuan hibah maupun pinjaman.
•
Prioritas ditujukan kepada Usaha Kecil yang belum memiliki kemampuan akses
1.
PENJELASAN UMUM (lanjutan)
d.
Ketentuan PKBL (lanjutan)
Program Kemitraan (lanjutan)
ii) Sumber Dana
Dana program kemitraan bersumber dari:
•
Penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 1,5% (satu setengah persen).
•
Pendapatan jasa administrasi pinjaman dan/atau jasa giro dari dana program kemitraan
setelah dikurangi beban operasional.
•
Pelimpahan dana program kemitraan dari BUMN lain, jika ada.
iii) Batas Maksimal Jumlah Pinjaman
Batas maksimal jumlah pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan dari mitra binaan.
iv) Bentuk Pinjaman
Pinjaman kepada mitra binaan diberikan dalam bentuk sebagai berikut:
•
Pinjaman, dengan ketentuan:
Pinjaman dari BTN kepada masing-masing mitra binaan maksimal sebesar 75%
(tujuh puluh lima persen) dari kebutuhan pinjaman mitra binaan.
Peruntukan pinjaman adalah untuk membiayai modal kerja dan/atau untuk membeli
aset berupa barang-barang produksi (investasi) dalam rangka untuk meningkatkan
produksi dan penjualan jasa.
•
Pinjaman Khusus, dengan ketentuan:
Pinjaman dari BTN kepada mitra binaan yang sedang mendapat fasilitas pinjaman
dari BTN yang belum jatuh tempo. Pinjaman khusus diberikan dalam rangka untuk
memenuhi pesanan atau order dari rekanan usaha mitra binaan.
Peruntukan pinjaman khusus adalah untuk digunakan sebagai modal kerja.
Jangka waktu pinjaman khusus maksimal selama 1 (satu) tahun.
v) Jangka Waktu
Jangka waktu pinjaman program kemitraan maksimal selama 5 (lima) tahun dengan
memperhatikan rencana penggunaan serta batasan aset atau omset yang dimiliki oleh mitra
binaan.
vi) Penyaluran Pinjaman
Pinjaman diberikan langsung kepada mitra binaan baik secara individual atau kelompok.
vii) Jasa Administrasi (Suku Bunga Pinjaman)
Jasa administrasi yang dikenakan kepada mitra binaan adalah flat sebesar 6% per tahun
dari limit pinjaman atau ditetapkan lain oleh Menteri BUMN. Jasa administrasi tersebut
dibebankan setiap bulan pada tanggal 25 dengan masa tenggang pembayaran sampai
dengan akhir bulan.
viii) Jaminan dan Pengikatan Pinjaman
d.
Ketentuan PKBL (lanjutan)
Program Bina Lingkungan (Program BL)
Dana program BL adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BTN di wilayah
usaha BTN.
Dana program BL bersumber dari:
i) Penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 2% (dua persen).
ii) Hasil bunga deposito dan/atau jasa giro dari program BL.
Dalam kondisi tertentu, besarnya dana program BL yang berasal dari penyisihan laba setelah
pajak dapat ditetapkan lain dengan persetujuan Menteri/RUPS.
Penggunaan dana program BL adalah sebagai berikut:
i) 70% dari jumlah dana program BL yang tersedia disalurkan melalui program BL BTN (BUMN
Pembina).
Ruang lingkup program BL BTN berupa:
•
Bantuan korban bencana alam
•
Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan
•
Bantuan peningkatan kesehatan
•
Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum
•
Bantuan sarana ibadah
•
Bantuan pelestarian alam
Pemberian bantuan program BL BTN diperuntukan bagi masyarakat yang membutuhkan
disekitar kantor BTN.
ii) 30% dari jumlah dana program BL yang tersedia diperuntukan bagi program BL BUMN
Peduli. Ruang lingkup program BL BUMN Peduli ditetapkan oleh Menteri Negara BUMN.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
a.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Laporan Keuangan PKBL BTN disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan keuangan disajikan dengan menggunakan praktek yang
lazim berlaku dalam PKBL serta Pedoman Akuntansi PKBL (Revisi tahun 2012) yang ditetapkan
oleh Menteri Negara BUMN sesuai dengan Surat Edaran Nomor SE-02/MBU/WK/2012 tanggal
23 Februari 2012.
Laporan Keuangan disusun menggunakan dasar akrual kecuali untuk Laporan Arus Kas disusun
menggunakan dasar kas. Laporan Arus Kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang
diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang disusun dengan
menggunakan metode langsung (
direct method
). Mata uang penyajian yang digunakan dalam
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b.
Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas adalah saldo kas dan bank yang dapat dipergunakan secara bebas untuk
membiayai kegiatan PKBL dan tidak digunakan sebagai jaminan. Saldo kas dan setara kas
dicatat sebesar nilai nominalnya.
c.
Kas/Bank Yang Dibatasi Penggunaannya
Kas/Bank yang dibatasi penggunaannya adalah saldo kas dan bank yang secara khusus
disisihkan untuk Program Bina Lingkungan BUMN Peduli yang penggunaannya tergantung
kepada keputusan atau ketetapan Menteri Negara BUMN. Kas/Bank yang dibatasi
penggunaanya diakui pada saat terjadinya transaksi penyisihan kas/bank untuk Program Bina
Lingkungan BUMN Peduli dan diukur serta dicatat sebesar nilai kas/bank yang disisihkan untuk
Program Bina Lingkungan BUMN Peduli.
d.
Piutang Pinjaman Mitra Binaan
Piutang pinjaman mitra binaan adalah pinjaman yang disalurkan oleh BTN kepada mitra binaan.
Piutang pinjaman mitra binaan diakui pada saat pinjaman tersebut disalurkan kepada mitra
binaan dan diukur serta dicatat sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan
kerugian penurunan nilai.
Penggolongan kualitas piutang pinjaman mitra binaan dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri
Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 dan Pedoman Akuntansi Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Revisi tahun 2012 yang ditetapkan melalui Surat Edaran
Menteri Negara BUMN Nomor SE-02/MBU/Wk/2012 tanggal 23 Februari 2012 dengan ketentuan
sebagai berikut:
i) Lancar, apabila pembayaran angsuran pokok dan jasa administrasi pinjaman tepat waktu
atau terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran,
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
ii) Kurang lancar, apabila terjadi keterlambatan pembayaran pokok dan/atau jasa administrasi
pinjaman yang telah melampaui 30 (tiga puluh) hari dan belum melampaui 180 (seratus
delapan puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian
yang telah disepakati.
iii) Diragukan, apabila terjadi keterlambatan pembayaran pokok dan/atau jasa administrasi
pinjaman yang telah melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dan belum melampaui 270
(dua ratus tujuh puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati.
e.
Piutang Jasa Administrasi Pinjaman (lanjutan)
Piutang jasa administrasi pinjaman adalah jasa administrasi yang sudah menjadi hak PKBL BTN
pada akhir tahun namun belum diterima sampai akhir tahun. Piutang jasa administrasi pinjaman
mitra binaan dicatat secara akrual mengikuti piutang pinjaman mitra binaan dengan kualitas
pinjaman lancar dan kurang lancar. Apabila pinjaman mitra binaan memiliki kualitas pinjaman
diragukan atau macet maka tidak dilakukan akrualisasi atas piutang jasa administrasi pinjaman
mitra binaan.
f.
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pinjaman
Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman adalah besarnya penyisihan atas piutang
pinjaman yang mungkin tidak tertagih dihitung berdasarkan estimasi kerugian yang tidak dapat
ditagih.
Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman diakui saat akhir periode akuntansi dan
diukur dan dicatat sebesar estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih. Penyisihan kerugian
penurunan nilai piutang pinjaman dihitung secara kolektif berdasarkan persentase tertentu
tingkat ketertagihan
(collection)
data historis yang ada.
g.
Angsuran Belum Teridentifikasi
Angsuran belum teridentifikasi adalah penerimaan angsuran yang belum dapat diklasifikasikan
atau diidentifikasi nama mitra binaan pembayarnya sampai dengan tanggal laporan keuangan.
Angsuran belum teridentifikasi diukur dan dicatat sebesar nilai nominal yang diterima PKBL BTN.
Saldo angsuran belum teridentifikasi akan berkurang pada saat diketahui identitas mitra binaan
yang melakukan pembayaran dan jumlah yang teridentifikasi tersebut akan mengurangi saldo
piutang pinjaman mitra binaan.
h.
Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Biaya yang masih harus dibayar adalah biaya-biaya yang masih harus dibayar PKBL BTN
karena telah diterimanya jasa atau prestasi selama tahun berjalan tetapi belum dibayar sampai
dengan akhir periode akuntansi karena pembayarannya akan jatuh tempo pada tahun
berikutnya.
i.
Penyaluran Program yang Masih Harus Dibayar
Akun ini merupakan penyaluran program yang direalisasi pada tahun berjalan namun belum
diserahkan kepada penerima.
j.
Transaksi Yang Belum Teridentifikasi
Akun ini merupakan penerimaan yang tercatat di rekening koran BUMN Pembina yang belum
dapat diidentifikasi jenis transaksinya.
k.
Penyaluran Program Yang Belum Direalisasikan
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
l.
Aset Neto
Aset neto adalah aset dikurangi dengan liabilitas. Aset neto diklasifikasikan menjadi Aset Neto
Terikat (ANT) dan Aset Neto Tidak Terikat (ANTT).
ANT adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu atau tidak dapat
digunakan untuk kegiatan operasi normal. ANT diklasifikasikan menjadi Aset Neto Terikat
Temporer (ANTTP) dan Aset Neto Terikat Permanen (ANTP). Termasuk dalam pembatasan
temporer adalah penyisihan BUMN Peduli yaitu dana program bina lingkungan yang disisihkan
PKBL BTN untuk program BL Peduli yang berasal dari saldo awal kas dana program bina
lingkungan, pendapatan program bina lingkungan dan alokasi laba BTN untuk program bina
lingkungan.
ANTT adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu.
m. Alokasi Dana - BUMN Peduli
Alokasi dana - BUMN peduli adalah dana yang dialokasikan untuk program BUMN peduli yang
besarnya 30% dari dana program bina lingkungan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Menteri Negara BUMN Nomor: PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 yang terakhir telah
diubah dengan peraturan No. PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013.
n.
Aset Neto Terikat Temporer (ANTT) - Berakhir Pemenuhan Program
Aset neto terikat temporer (ANTT) - berakhir pemenuhan program adalah dana aset neto
terikat-alokasi BUMN peduli yang menurut ketentuan telah digunakan dalam rangka pelaksanaan
program bina lingkungan bumn peduli (telah dipenuhi pembatasan programnya). Akun ini
merupakan kontra akun aset neto terikat temporer - terbebaskan.
o.
Aset Neto Terikat Temporer (ANTT) - Berakhir Waktu
ANTT - Berakhir waktu adalah sisa dana ANT yang masih tersisa sampai dengan batas waktu
pembatasannya berakhir. Akun ini merupakan kontra akun dari ANTT - Terbebaskan yang diukur
dan dicatat sebesar jumlah ANTT yang masih tersisa pada akhir periode akuntansi.
p.
Alokasi Bagian Laba dari BUMN Pembina
Alokasi bagian laba dari BUMN pembina adalah pendapatan yang berasal dari alokasi atas
penyisihan laba setelah pajak BTN yang ditetapkan oleh RUPS untuk dana PKBL. Alokasi
bagian laba dari BUMN pembina diakui pada saat ditetapkan oleh RUPS dan diukur serta dicatat
sebesar jumlah dana yang dialokasikan untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sesuai
dengan keputusan RUPS.
q.
Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman
r. Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga adalah pendapatan bunga dari hasil penempatan dana program kemitraan
pada rekening giro bank.
s.
Pendapatan Lain-lain
Pendapatan lain-lain adalah pendapatan yang tidak dapat digolongkan menurut klasifikasi
pendapatan yang telah disebutkan di atas dan diakui pada saat diterima. Pendapatan lain-lain
diukur dan dicatat sebesar nilai yang diterima PKBL BTN.
t.
Beban (Pembalikan) Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pinjaman
Beban (pembalikan) penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman adalah beban
(pendapatan) yang timbul akibat pembentukan (pembalikan) penyisihan kerugian penurunan nilai
atas piutang pinjaman yang mungkin tidak tertagih.
u.
Dana Pembinaan Kemitraan
Dana pembinaan kemitraan adalah penyaluran dana PKBL BTN sebagai salah satu bentuk
pelaksanaan program kemitraan. Dana pembinaan kemitraan diakui pada saat terjadinya
penyaluran dana pembinaan kemitraan dan diakui serta dicatat sebesar jumlah dana yang
dibayarkan dalam rangka pelaksanaan pembinaan kemitraan.
v.
Beban Pembinaan
Beban pembinaan adalah beban yang dikeluarkan PKBL BTN berkaitan dengan penyaluran
pinjaman kepada mitra binaan yang meliputi biaya survei, biaya
monitoring
, biaya penagihan
pinjaman, dan biaya pelatihan pekerja atau pengurus PKBL BTN. Beban pembinaan diukur dan
dicatat sebesar beban yang telah menjadi liabilitas sebagai akibat transaksi keuangan yang
dilakukan oleh PKBL BTN.
w. Beban Operasional
Beban operasional adalah beban yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional PKBL
BTN.
x.
Beban Administrasi dan Umum
Beban administrasi dan umum adalah beban yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan
penunjang (administrasi) PKBL BTN.
3.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
Kas dan setara kas merupakan penempatan dana PKBL pada rekening giro di PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk yang terdiri dari:
2013
2012
a.
Program Kemitraan yaitu:
- Rekening giro Kantor Pusat
37.544.175.627
10.067.606.554
- Rekening giro Kantor Cabang
711.915.787
1.150.542.825
38.256.091.414
11.218.149.379
b.
Bina Lingkungan yaitu:
- Rekening giro Kantor Pusat
2.167.834.115
4.078.724.441
- Rekening giro Kantor Cabang
1.000.000
3.769.897.335
2.168.834.115
7.848.621.776
Total
40.424.925.529
19.066.771.155
4.
KAS/BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
Saldo kas di bank yang dibatasi penggunaannya per 31 Desember 2012 sebesar Rp999.970.163
merupakan saldo dana program Bina Lingkungan yang disisihkan untuk Program Bina Lingkungan
BUMN Peduli. Dana tersebut disimpan di rekening giro tersendiri di PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. (“BTN”) Cabang Jakarta Harmoni. Pada tahun 2013, dana di atas sudah
dikembalikan ke Rekening Pembina, Kantor Pusat. Untuk tahun 2013, akun ini bersaldo nihil
dikarenakan PKBL BTN tidak menyisihkan dana untuk Program BUMN Peduli (Catatan 9).
5.
PIUTANG PINJAMAN MITRA BINAAN
a. Rincian Piutang Pinjaman Mitra Binaan Berdasarkan Kantor Cabang
Rincian piutang pinjaman mitra binaan berdasarkan kantor cabang adalah sebagai berikut:
No.
Kantor Cabang
2013
2012
1.
Jakarta Cawang
5.358.623.735
5.616.573.459
2.
Bandung Timur
2.366.348.050
2.588.705.000
3.
Solo
1.870.362.576
2.242.147.908
4.
Makassar
1.445.669.166
1.453.448.902
5.
Manado
1.425.215.493
1.658.977.393
6.
Bandung
1.393.270.684
1.698.783.172
7.
Yogyakarta
1.184.333.997
1.812.812.093
8.
Banjarmasin
1.067.160.563
1.136.904.936
9.
Pontianak
1.051.497.633
1.074.281.641
10. Bogor
1.020.219.663
2.140.858.999
11. Malang
994.470.165
1.415.622.375
12. Jakarta Kuningan
991.134.677
1.441.538.373
13. Padang
900.955.367
1.169.612.611
14. Purwokerto
891.997.900
1.265.496.410
15. Jakarta Harmoni
868.134.519
1.241.569.114
a. Rincian Piutang Pinjaman Mitra Binaan Berdasarkan Kantor Cabang (lanjutan)
Rincian piutang pinjaman mitra binaan berdasarkan kantor cabang adalah sebagai berikut:
(lanjutan)
No.
Kantor Cabang
2013
2012
17. Jember
803.338.667
948.713.217
18. Tangerang
773.508.903
891.057.349
19. Bandarlampung
733.853.615
845.871.515
20. Surabaya
658.630.412
15.820.754.512
21. Pekalongan
626.342.732
839.193.336
22. Samarinda
596.956.600
819.830.202
23. Kediri
567.573.949
897.478.659
24. Semarang
565.004.829
688.266.129
25. Pangkal Pinang
542.158.000
572.865.000
26. Banda Aceh
526.662.827
511.430.942
27. Harapan Indah
509.054.420
544.513.668
28. Bangkalan
495.322.588
563.316.330
29. Gorontalo
474.112.098
828.754.598
30. Bengkulu
440.061.978
549.574.038
31. Batam
429.952.571
612.555.558
32. Palembang
404.550.738
437.553.553
33. Cimahi
399.304.197
422.947.258
34. Cilegon
394.853.435
567.306.235
35. Kupang
373.146.100
581.254.300
36. Lainnya
4.831.947.747
7.237.654.545
38.812.589.472
64.420.979.070
Cadangan kerugian penurunan nilai
piutang pinjaman
(22.910.647.018)
(9.009.540.481)
Neto
15.901.942.454
55.411.438.589
b. Rincian Piutang Pinjaman Mitra Binaan Berdasarkan Kualitas Pinjaman
Rincian piutang pinjaman mitra binaan berdasarkan kualitas pinjaman adalah sebagai berikut:
2013
Cadangan
kerugian
Saldo Piutang
penurunan nilai Saldo piutang - neto
Lancar
7.717.110.634
20.318.137
7.696.792.497
Kurang lancar
4.795.189.361
153.970.335
4.641.219.026
Diragukan
4.848.796.248
1.284.865.317
3.563.930.931
Macet
21.451.493.229
21.451.493.229
-
Total
38.812.589.472
22.910.647.018
15.901.942.454
5.
PIUTANG PINJAMAN MITRA BINAAN (lanjutan)
b. Rincian Piutang Pinjaman Mitra Binaan Berdasarkan Kualitas Pinjaman (lanjutan)
2012
Cadangan
kerugian
Saldo Piutang
penurunan nilai Saldo piutang - neto
Lancar
53.300.528.696
186.551.850
53.113.976.846
Kurang lancar
1.595.425.105
88.865.178
1.506.559.927
Diragukan
1.036.568.566
245.666.750
790.901.816
Macet
8.488.456.703
8.488.456.703
-
Total
64.420.979.070
9.009.540.481
55.411.438.589
Rincian kualitas pinjaman menurut wilayah dan sektor usaha untuk tanggal-tanggal 31 Desember
2013 dan 2012 ada di lampiran 2.
c. Perubahan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pinjaman
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman pada tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013
2012
Saldo awal tahun
9.009.540.481
11.386.890.597
Penyisihan (pembalikan) kerugian penurunan
nilai selama tahun berjalan
13.901.106.537
(2.377.350.116)
Saldo akhir tahun
22.910.647.018
9.009.540.481
6. PIUTANG JASA ADMINISTRASI PINJAMAN
a.
Rincian Piutang Jasa Administrasi Pinjaman Berdasarkan Kantor Cabang
Rincian piutang jasa administrasi pinjaman berdasarkan kantor cabang adalah sebagai berikut:
No.
Kantor Cabang
2013
2012
1.
Cikarang
6.220.878
1.079.899
2.
Harapan Indah
5.997.616
720.000
3.
Bangkalan
5.479.493
668.712
4.
Depok
3.631.068
1.716.875
5.
Batam
3.137.740
771.288
6.
Jakarta Kuningan
2.870.448
1.951.825
7.
Jambi
2.837.740
718.356
8.
Kediri
2.441.658
3.499.896
9.
Bandung
2.438.137
3.845.096
10.
Lainnya
30.131.719
145.592.042
Total
65.186.497
160.563.989
b.
Rincian Piutang Jasa Administrasi Pinjaman Berdasarkan Kualitas Pinjaman
Rincian piutang jasa administrasi pinjaman berdasarkan kualitas pinjaman adalah sebagai
berikut:
Kualitas Pinjaman
2013
2012
Lancar
23.001.048
135.618.749
Kurang lancar
42.185.449
24.945.240
Total
65.186.497
160.563.989
7.
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Biaya yang masih harus dibayar per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar
Rp85.000.000 dan Rp 90.000.000,- merupakan biaya
profesional fee
.
8.
ASET NETO
Aset neto terdiri dari:
2013
2012
a.
Aset neto tidak terikat
Saldo awal
70.752.113.893
50.019.887.709
Kenaikan (Penurunan) aset neto tidak terikat
(14.998.698.205)
20.732.226.184
Saldo akhir
55.753.415.688
70.752.113.893
b.
Aset Neto Terikat
Saldo awal
999.970.163
5.716.305.143
Penurunan aset neto terikat
(999.970.163)
(4.716.334.980)
Saldo Akhir
-
999.970.163
9.
ALOKASI BAGIAN LABA DARI BUMN PEMBINA
Alokasi bagian laba dari BUMN Pembina untuk dana PKBL pada tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013
2012
Program Kemitraan
-
16.779.922.146
Bina Lingkungan
-
22.373.229.528
Total
-
39.153.151.674
10. PENDAPATAN JASA ADMINISTRASI PINJAMAN
Rincian pendapatan jasa administrasi pinjaman berdasarkan kantor cabang pada tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
No.
Kantor Cabang
2013
2012
1.
Surabaya
780.857.358
900.088.904
2.
Bandung Timur
137.516.500
3.056.000
3.
Yogyakarta
129.429.884
136.200.978
4.
Bandung
117.225.539
126.732.594
5.
Solo
114.192.175
61.297.655
6.
Padang
92.555.076
38.089.136
7.
Purwokerto
87.563.718
97.209.008
8.
Denpasar
81.082.275
61.485.882
9.
Pekalongan
80.666.352
79.327.637
10.
Jakarta Harmoni
78.829.801
46.503.890
11.
Manado
75.343.549
31.264.977
12.
Malang
73.935.634
64.226.464
13.
Lainnya
1.463.178.293
541.425.571
Total
3.312.376.154
2.186.908.696
11. PENDAPATAN BUNGA
Pendapatan bunga masing-masing sebesar Rp384.147.022 dan Rp519.632.829 adalah pada tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang diperoleh dari hasil
penempatan dana program kemitraan pada rekening giro kantor pusat di BTN.
12. PENDAPATAN LAIN-LAIN
Pendapatan lain-lain masing-masing sebesar Rp1.286.645 dan Rp4.581.277 adalah pada tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang diperoleh dari pemasukan denda
dan pengembalian dana operasional audit.
13. DANA PEMBINAAN KEMITRAAN
Dana pembinaan kemitraan pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan
2012 adalah sebagai berikut:
2013
2012
Dana pembinaan kemitraan untuk pameran dan promosi
1.637.480.000
2.176.581.013
Dana pembinaan kemitraan untuk pelatihan
-
791.877.500
Total
1.637.480.000
2.968.458.513
14. BEBAN OPERASIONAL
Beban
administrasi
dan
umum
pada
tahun
yang
berakhir
pada
tanggal-tanggal
31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013
2012
Beban administrasi dan umum - Program Kemitraan
77.081.404
105.205.623
Beban administrasi dan umum - Program Bina Lingkungan
-
210.0000
Total
77.081.404
105.415.623
16. PENYALURAN BINA LINGKUNGAN BUMN PEMBINA
Penyaluran bina lingkungan BUMN pembina pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013
2012
Sarana dan prasarana umum
2.409.442.500
5.093.970.000
Pendidikan dan pelatihan
1.491.000.000
6.090.435.364
Peningkatan kesehatan
980.200.000
2.034.065.300
Pelestarian alam
331.627.750
1.094.800.000
Bencana alam
179.636.090
796.200.000
Sarana ibadah
150.000.000
2.225.421.344
Total
5.541.906.340
17.334.892.008
17. PENYALURAN BINA LINGKUNGAN BUMN PEDULI
Penyaluran bina lingkungan BUMN peduli pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Koordinator
2013
2012
Peduli pelestarian alam dan lingkungan
Perum Perumnas
-
3.070.027.458
Peduli sarana prasarana rumah layak huni 2012
Hutama Karya
-
2.000.000.000
Reboisasi daerah aliran sungai Citarum
BUMN Hijau Lestari
-
1.000.000.000
Peduli Morotai
PLN
-
750.030.000
Total
-
6.820.057.458
18. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Kualitas Pinjaman Menurut Wilayah Dan Sektor Usaha Program Kemitraan Tahun 2013 (lanjutan)
No Kantor Cabang
Sektor Industri
Rp
Sektor Perdagangan
Rp
Sektor Pertanian
Rp
Sektor Peternakan
Rp
Sektor Perkebunan
Rp
Sektor Perikanan
Rp
Sektor Jasa
Rp
Sektor Lainnya Rp
Total
Rp
61 Tanjung Pinang
Lancar - 500.000 - - - - - - 500.000 Kurang Lancar - 39.764.000 - - - - - - 39.764.000 Diragukan - 12.097.000 - - - - - - 12.097.000 Macet - 8.664.000 - - - - - - 8.664.000 Total - 61.025.000 - - - - - - 61.025.000
62 Tasikmalaya
Lancar - - - - - - - - Kurang Lancar - - - - - - - - Diragukan - - - - - - - - Macet 6.250.000 - - - - - 92.500.000 - 98.750.000 Total 6.250.000 - - - - - 92.500.000 - 98.750.000
63 Ternate
Lancar - - - - - - - - Kurang Lancar - 8.454.400 - - - - - - 8.454.400 Diragukan - 31.428.000 - - - - - - 31.428.000 Macet - 14.960.000 - - - - - - 14.960.000 Total - 54.842.400 - - - - - - 54.842.400
64 Yogyakarta
Lancar 1.791.401 458.660.800 - - - - 19.545.500 8.250.000 488.247.701 Kurang Lancar 11.771.900 120.439.401 - 2.764.000 - - 1.132.400 - 136.107.701 Diragukan 2.113.200 12.971.302 - - - - - - 15.084.502 Macet 39.654.439 148.434.344 - 356.675.041 - (5.600) 802.869 (667.000) 544.894.093 Total 55.330.940 740.505.847 - 359.439.041 - (5.600) 21.480.769 7.583.000 1.184.333.997
Total 4.807.539.375 23.560.074.584 16.440.514.775 4.068.906.947 (14.978.729.285) 711.318.038 2.848.937.412 1.354.027.626 38.812.589.472
Lancar 1.341.694.634 4.553.662.134 54.317.304 310.012.812 16.999.950 181.397.414 999.110.194 259.916.192 7.717.110.634 Kurang Lancar 741.990.489 3.201.831.244 4.998.000 204.937.736 - 58.732.677 473.784.915 108.914.300 4.795.189.361 Diragukan 184.504.640 1.838.415.039 48.942.333 2.411.712.572 - 103.605.267 225.018.349 36.598.048 4.848.796.248 Macet 2.539.349.612 13.966.166.167 16.332.257.138 1.142.243.827 (14.995.729.235) 367.582.680 1.151.023.954 948.599.086 21.451.493.229
Sektor Sektor Sektor Sektor Sektor Sektor Sektor Sektor
Industri Perdagangan Pertanian Peternakan Perkebunan Perikanan Jasa Lainnya
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1. Ambon
Lancar 24.166.667 209.916.565 - - - - 234.083.232 Kurang Lancar - - - -Diragukan - - - -Macet - - -
-Total 24.166.667 209.916.565 - - - - - - 234.083.232
2. Balikpapan
Lancar - 38.039.351 - 1.673.000 - - 27.082.833 - 66.795.184 Kurang Lancar - 12.335.000 - - - - 12.335.000 Diragukan - - - -Macet - 78.577.001 - - - - 49.100.500 38.084.867 165.762.368
Total - 128.951.352 - 1.673.000 - - 76.183.333 38.084.867 244.892.552
3. Banda Aceh
Lancar - 488.639.275 - - - - 488.639.275 Kurang Lancar - 22.791.667 - - - - 22.791.667 Diragukan - - - -Macet - - -
-Total - 511.430.942 - - - - - - 511.430.942
4. Bandar Lampung
Lancar 31.355.502 327.604.509 28.958.400 387.918.411 Kurang Lancar 9.999.600 2.346.259 30.182.904 42.528.763 Diragukan - - - -Macet 57.906.620 307.519.721 32.221.600 17.776.400 415.424.341
Total 99.261.722 637.470.489 - - - 32.221.600 76.917.704 - 845.871.515
5. Bandung
Lancar 245.000.000 180.829.700 - 50.000.000 - - 1.168.967.507 - 1.644.797.207 Kurang Lancar - 5.750.000 - - - - 5.750.000 Diragukan - - - -Macet 29.741.754 161.011 - - - - 18.333.200 - 48.235.965
Total 274.741.754 186.740.711 - 50.000.000 - - 1.187.300.707 - 1.698.783.172
6. Bandung Timur
Lancar 30.000.000 41.500.000 - 2.500.000.000 - - 17.205.000 - 2.588.705.000 Kurang Lancar - - - -Diragukan - - - -Macet - - -
-Total 30.000.000 41.500.000 - 2.500.000.000 - - 17.205.000 - 2.588.705.000
7. Bangkalan
Lancar 88.808.200 471.174.670 - - - - - 3.333.460 563.316.330 Kurang Lancar - - - -Diragukan - - - -Macet - - -
-Total 88.808.200 471.174.670 - - - - - 3.333.460 563.316.330
8. Banjarmasin
Lancar 14.006.640 803.020.215 - - - 4.708.842 126.470.369 5.385.458 953.591.524 Kurang Lancar - 50.372.706 - - - - - 11.551.250 61.923.956 Diragukan 22.564.694 (3.031.776) - - - - 19.532.918 Macet 1.520.459 86.508.079 - - - - - 13.828.000 101.856.538
Total 38.091.793 936.869.224 - - - 4.708.842 126.470.369 30.764.708 1.136.904.936
9. Batam
Lancar 41.472.224 194.861.111 - - - 355.722.223 20.500.000 - 612.555.558 Kurang Lancar - - - -Diragukan - - - -Macet - - -
-Total 41.472.224 194.861.111 - - - 355.722.223 20.500.000 - 612.555.558
10. Bekasi
Lancar 15.000.000 321.416.637 (9) 336.416.628 Kurang Lancar - - - -Diragukan - - - -Macet 74.784.590 10.762.500 85.547.090
Total 15.000.000 396.201.227 - - - - 10.762.491 - 421.963.718