• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan PKBL 31 Des 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan PKBL 31 Des 2013"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Program Kemit raan Dan Bina Lingkungan

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Laporan keuangan besert a laporan audit or independen

t ahun yang berakhir pada t anggal-t anggal

(2)
(3)

Daftar Isi

Halaman

Laporan auditor independen

Laporan posisi keuangan ...

1

Laporan aktivitas ...

2

Laporan arus kas ...

3

Catatan atas laporan keuangan ...

4-19

Lampiran 1 - Laporan penyaluran dana program bina lingkungan ...

20-21

Lampiran 2 - Laporan kualitas pinjaman menurut wilayah dan sektor usaha

program kemitraan ...

22-35

(4)
(5)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

Catatan

2013

2012

ASET

Aset Lancar

Kas dan setara kas

2b,3

40.424.925.529

19.066.771.155

Kas/Bank yang dibatasi penggunaannya

2c,4

-

999.970.163

Piutang pinjaman mitra binaan - neto

(setelah dikurangi penyisihan kerugian

penurunan nilai piutang pinjaman sebesar

Rp22.910.647.018 dan Rp9.009.540.481

masing-masing pada tanggal-tanggal

31 Desember 2013 dan 2012)

2d,2f,5

15.901.942.454

55.411.438.589

Piutang jasa administrasi pinjaman

2e,6

65.186.497

160.563.989

Total Aset Lancar

56.392.054.480

75.638.743.896

TOTAL ASET

56.392.054.480

75.638.743.896

LIABILITAS DAN ASET NETO

LIABILITAS

Angsuran belum teridentifikasi

2g

552.638.792

1.093.252.505

Biaya yang masih harus dibayar

2h,7

85.000.000

90.000.000

Penyaluran program yang masih harus dibayar

2i

1.000.000

2.703.407.335

TOTAL LIABILITAS

638.638.792

3.886.659.840

ASET NETO

Aset neto tidak terikat

2l,8a

55.753.415.688

70.752.113.893

Aset neto terikat

2l,8b

-

999.970.163

TOTAL ASET NETO

55.753.415.688

71.752.084.056

(6)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

Catatan

2013

2012

PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT

PENDAPATAN

Alokasi bagian laba dari BUMN pembina

2p,9

-

39.153.151.674

Pendapatan jasa administrasi pinjaman

2q,10

3.312.376.154

2.186.908.696

Pendapatan bunga

2r,11

384.147.022

519.632.829

Pendapatan lain-lain

2s,12

1.286.645

4.581.277

Pembalikan penyisihan kerugian penurunan

nilai piutang pinjaman

2t,5c

-

2.377.350.116

3.697.809.821

44.241.624.592

ALOKASI BUMN PEDULI DAN ASET NETO

TERIKAT TEMPORER (ANTT) YANG

BERAKHIR PEMBATASANNYA

Alokasi dana BUMN peduli

2m

-

(7.820.027.621)

ANTT - berakhir pemenuhan program

2n,17

-

6.820.057.458

ANTT - berakhir waktu

2o

999.970.163

5.716.305.143

Penerimaan kembali batal program penyaluran

2.025.307.851

-

3.025.278.014

4.716.334.980

TOTAL PENDAPATAN

6.723.087.835

48.957.959.572

BEBAN

Dana pembinaan kemitraan

2u,13

1.637.480.000

2.968.458.513

Beban penyisihan kerugian penurunan nilai

piutang pinjaman

2t,5c

13.901.106.537

-

Beban operasional

2w,14

564.211.759

996.909.786

Beban administrasi dan umum

2x,15

77.081.404

105.415.623

Penyaluran bina lingkungan BUMN pembina

16

5.541.906.340

17.334.892.008

Penyaluran bina lingkungan BUMN peduli

17

-

6.820.057.458

TOTAL BEBAN

21.721.786.040

28.225.733.388

KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO

TIDAK TERIKAT

(14.998.698.205)

20.732.226.184

PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT

TEMPORER (ANTT)

ANTT - penyisihan BUMN peduli

-

7.820.027.621

ANTT - terbebaskan

(999.970.163)

(12.536.362.601)

PENURUNAN ASET NETO

TERIKAT TEMPORER

(999.970.163)

(4.716.334.980)

KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO

(15.998.668.368)

16.015.891.204

ASET NETO PADA AWAL TAHUN

71.752.084.056

55.736.192.852

ASET NETO PADA AKHIR TAHUN

55.753.415.688

71.752.084.056

(7)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

Catatan

2013

2012

ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dana BUMN pembina

9

-

39.153.151.674

Pengembalian pinjaman mitra binaan

38.043.562.914

27.906.902.942

Pengembalian dana penjaminan KUM-LTA

-

3.566.000.000

Pendapatan jasa administrasi pinjaman

3.407.753.646

2.579.601.943

Pendapatan bunga

11

384.147.022

519.632.829

Pendapatan lain-lain

12

1.286.645

4.581.277

Angsuran belum teridentifikasi

(540.613.714)

880.799.594

Penyaluran pinjaman kemitraan

(12.435.173.315)

(48.694.500.000)

Penyaluran dana pembinaan kemitraan

13

(1.637.480.000)

(2.968.458.513)

Penyaluran bina lingkungan BUMN pembina

(5.541.906.340)

(14.631.484.673)

Beban operasional

(569.211.759)

(937.324.301)

Beban administrasi dan umum

(77.081.404)

(105.415.623)

Penyaluran Program yang belum direalisasi

(2.702.407.335)

-

Penerimaan kembali batal program Bina Lingkungan

2.025.307.851

-

Kas Neto Yang Diterima dari Aktivitas Operasi

20.358.184.211

7.273.487.149

ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Aset neto terikat berakhir pembatasannya

999.970.163

12.536.362.601

Penyisihan program BUMN peduli

-

(7.820.027.621)

Penyaluran program BUMN peduli

17

-

(6.820.057.458)

Kas Neto Yang (Diterima dari)

Aktivitas Pendanaan

999.970.163

(2.103.722.478)

KENAIKAN NETO DALAM KAS DAN

SETARA KAS

21.358.154.374

5.169.764.671

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN

19.066.771.155

13.897.006.484

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

3

40.424.925.529

19.066.771.155

(8)

1. PENJELASAN UMUM

a.

Pendirian dan Informasi Umum

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (“PKBL”) PT bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

(“BTN”) dibentuk sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan RI No. 1232/KMK.013/1989

tanggal 11 November 1989 yang kemudian diperbaharui dengan Surat Menteri Keuangan RI

No. 306/KMK.013/1991 tanggal 20 Maret 1991 jo No. 368/KMK.013/1991 tanggal 19 April 1991

yang ditinjau kembali dengan keputusan Menteri Keuangan RI No. 316/KMK.016/1994 tanggal

27 Juni 1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi melalui pemanfaatan

dana dari bagian laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kegiatan ini merupakan kebijakan

Pemerintah yang dilaksanakan oleh seluruh BUMN dengan maksud agar BUMN disamping

menjalankan operasional bisnisnya, juga melaksanakan tugas sosial sebagai pembina usaha

kecil-koperasi berupa akses permodalan dan pendampingan. Peraturan tersebut selanjutnya

diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni

2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program

Bina Lingkungan dan Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September

2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan

Program Bina Lingkungan, yang mewajibkan BUMN menyisihkan 1% sampai dengan 3% dari

laba usaha setelah pajak untuk tujuan pembinaan usaha kecil termasuk koperasi guna

membantu pemerintah didalam meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.

Ketentuan tentang penyisihan dari laba usaha setelah pajak sebagai sumber pendanaan

program kemitraan sebagaimana dijelaskan di atas, diubah dan diatur kembali melalui

Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Permen BUMN) Nomor

PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara

Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan. Permen BUMN di atas, terakhir kembali

diubah dengan Permen BUMN No. PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 tentang

Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Negara

Badan Usaha Milik Negara

No. PER-05/MBU/2007 tanggal 10 Setember 2013 dan berlaku sejak tahun buku 2013. Dalam

Perrmen BUMN terakhir tersebut, antara lain, mengatur perubahan tentang sumber pendanaan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (Program BL) yang sebelumnya berasal dari

penyisihan laba bersih setelah pajak sebesar maskimal 2% menjadi berasal dari anggaran

perusahaan (BUMN Pembina) yang diperhitungkan sebagai biaya, maksimal 2% dari laba

bersih tahun sebelumnya.

Selain hal di atas, dalam Permen BUMN No. PER-08/MBU/2013 diatur juga tentang

mekanisme pembukuan sumber dan penggunaan dana program sebagai berikut:

a. Pembukuan dana Program Kemitraan dan Program BL yang dananya bersumber dari

penyisihan laba setelah pajak tetap dilaksanakan secara terpisah dari pembukuan BUMN

Pembina.

b. Pembukuan dana Program Kemitraan dan Program BL yang dananya bersumber dari

anggaran yang diperhitungkan sebagai biaya, dilaksanakan sesuai dengan mekanisme

pembukuan perusahaan.

Dalam Permen BUMN No. PER-08/MBU/2013 (perubahan ke 4) di atas kembali disebutkan

definisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sebagai berikut:

a. Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil, yang selanjutnya disebut Program

Kemitraan (PK) adalah program untuk meningkatkan kemampuan Usaha Kecil agar

menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana BUMN.

(9)

b.

Kegiatan Utama

Kegiatan utama PKBL BTN adalah penyaluran pinjaman dan penyaluran dana pembinaan

melalui Program Kemitraan serta pemberian bantuan melalui Program Bina Lingkungan.

Pelaksanaan penyaluran dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan mengacu pada

Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April

2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program

Bina Lingkungan sebagaimana telah diubah dengan peraturan No. PER-08/MBU/2013 tanggal

10 September 2013 (perubahan ke 4).

Sesuai ketentuan diatas, maka hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan

PKBL, antara lain:

1. Sumber dana PKBL BTN untuk tahun 2012 bersumber dari penyisihan laba setelah

pajak dimana untuk PK ditetapkan sebesar 1,5% (satu setengah persen) dan untuk

Program BL ditetapkan sebesar 2% (dua persen). Hal ini mengacu kepada PERMEN

BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007.

2. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BTN yang diselenggarakan pada tanggal

27 Maret 2013 memutuskan untuk tidak mengalokasikan dana untuk program PKBL untuk

tahun anggaran 2013 karena menunggu keputusan Kementrian BUMN dalam penyaluran

dana Program PKBL.

3. Pada tanggal 10 September 2013, Kementrian BUMN mengeluarkan PERMEN

No. PER-08/MBU/2013 yang menetapkan alokasi dana untuk PK diperhitungkan sebagai

biaya adalah maksimal sebesar 2% dari laba bersih tahun sebelumnya dan Program BL

diperhitungkan sebagai biaya ditetapkan sebesar maksimal 2% dari laba bersih tahun

sebelumnya. Karena RUPS BTN telah diselenggarakan sebelum PERMEN ini dikeluarkan,

maka BTN belum dapat mengaplikasikan PERMEN tersebut pada tahun anggaran 2013.

4. Jasa administrasi pinjaman dana Program Kemitraan sebesar 6% flat dari limit pinjaman.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, mempunyai Anggaran Dasar yang dimuat terakhir

dalam akta Notaris Fathiah Helmi SH, No. 7 tanggal 12 Oktober 2009, yang telah

mendapatkan pengesahan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia No. AHU-49309. AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 13 Oktober 2009, Juncto

Akta Pernyataan Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) No. 43 tanggal 29 Oktober

2009 juncto Akta Pernyataan RUPS Tahunan No. 2 tanggal 4 Januari 2012.

Realisasi PK dengan Usaha Kecil dan Program BL didanai dari alokasi laba perusahaan

yang ditetapkan oleh RUPS dalam bentuk:

a. Program Kemitraan (PK)

Bentuk program kemitraan oleh bank kepada Mitra Binaan diberikan dalam bentuk - bentuk,

yaitu:

1. Pinjaman dengan ketentuan:

-

Pinjaman dari bank kepada masing-masing Mitra Binaan dan besarnya pinjaman

maksimal sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari kebutuhan pinjaman.

-

Peruntukannya membiayai dan/atau untuk pembelian aktiva barang-barang

(10)

1. PENJELASAN UMUM (lanjutan)

b.

Kegiatan Utama (lanjutan)

a. Program Kemitraan (PK) (lanjutan)

2. Pinjaman khusus dengan ketentuan:

-

Pinjaman dari bank kepada Mitra Binaan yang sedang mendapat fasilitas

pinjaman dari bank dan pinjaman belum jatuh tempo, dimana pinjaman khusu

diberikan dalam rangka untuk memenuhi pesanan (

order

) dari rekanan usaha

mitra binaan.

-

Peruntukannya untuk modal kerja.

-

Waktu pinjaman adalah maksimal 1 (satu) tahun dan pinjaman tersebut harus

telah lunas(baik pinjaman pokok berikut jasa administrasi pinjaman).

3. Beban pembinaan dengan ketentuan:

-

Untuk membiayai pendidikan, pelatihan, penelitian, pemagangan, pemasaran,

promosi. Bentuk kegiatan tersebut dalam rangka peningkatan sumber daya

manusia dan kemampuan p engelolaan usahanya.

-

Beban pembinaan bersifat hibah dan hanya dapat diberikan kepada atau untuk

kepentingan Mitra Binaan. Besarnya dana hibah untuk Mitra Binaan maksimal

20% (dua puluh persen) dari dana Program Kemitraan yang disalurkan pada

tahun berjalan.

b. Program Bina Lingkungan (BL) meliputi kegiatan penyaluran dana berupa:

-

Bantuan korban bencana alam

-

Bantuan pendidikan dan atau pelatihan

-

Bantuan peningkatan kesehatan

-

Bantuan pengembangan sarana dan prasarana umum

-

Bantuan sarana ibadah

-

Pelestarian alam

c.

Struktur Organisasi dan Susunan Pengurus

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 01/DIR/DPP/2010 tanggal 18 Januari 2010 tentang

perubahan struktur organisasi BTN, pengelolaan PKBL BTN ditetapkan sebagai berikut:

i)

Program Kemitraan

Pengelolaan Program Kemitraan (PK) dilakukan oleh

Corporate Secretary Division

(CSD)

.

Pelaksanaan PK di masing-masing

Kantor Cabang dilakukan oleh Unit

Loan Services.

ii) Program Bina Lingkungan

Pengelolaan Program Bina Lingkungan (BL) dilakukan oleh

Corporate Secretary Division.

(11)

c.

Struktur Organisasi dan Susunan Pengurus (lanjutan)

Susunan pengurus PKBL BTN untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013

2012

Pembina PKBL

Irman A. Zahiruddin

Purwadi

Program Kemitraan

Pimpinan

Viator Simbolon

Ardin M.H Simanjuntak

Pelaksana

Farida Andriani

Sri Rejeki M.S.

Budi Agusrianto

Suhartini

Rynaldi Tulus

Program Bina Lingkungan

Pimpinan

Viator Simbolon

Rakhmat Nugroho

Pelaksana

Farida Andriani

Kusumarjono

Budi Agusrianto

Satrio K. Wilargo

d.

Ketentuan PKBL

BTN telah menyusun ketentuan tentang PKBL sebagaimana tertuang dalam Peraturan Direksi

No. 17/PD/DPKK/1203 tahun 2003 tentang Program Kemitraan PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan dan diperbaharui dengan

Surat Edaran Direksi No. 40/DIR/HCLD/2010 tanggal 8 Oktober 2010 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dengan ketentuan sebagai berikut:

Program Kemitraan

i) Tujuan Penggunaan

Program Kemitraan ditujukan kepada mitra binaan yang memiliki skala usaha kecil untuk

keperluan investasi dan/atau modal kerja yang bersifat produktif. Persyaratan yang harus

dipenuhi oleh mitra binaan untuk mendapatkan dana Program Kemitraan adalah sebagai

berikut:

Memenuhi kriteria untuk dikategorikan sebagai Usaha Kecil.

Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan

usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi.

Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 (satu) tahun kecuali bagi usaha kecil yang

dibentuk atau berdiri sebagai pelaksanaan program BTN.

Mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan serta memiliki izin usaha

atau surat keterangan usaha dari pihak yang berwenang.

Menyediakan atau memiliki

share

sendiri sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari

kebutuhan dana yang diperlukan baik untuk bantuan hibah maupun pinjaman.

Prioritas ditujukan kepada Usaha Kecil yang belum memiliki kemampuan akses

(12)

1.

PENJELASAN UMUM (lanjutan)

d.

Ketentuan PKBL (lanjutan)

Program Kemitraan (lanjutan)

ii) Sumber Dana

Dana program kemitraan bersumber dari:

Penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 1,5% (satu setengah persen).

Pendapatan jasa administrasi pinjaman dan/atau jasa giro dari dana program kemitraan

setelah dikurangi beban operasional.

Pelimpahan dana program kemitraan dari BUMN lain, jika ada.

iii) Batas Maksimal Jumlah Pinjaman

Batas maksimal jumlah pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan dari mitra binaan.

iv) Bentuk Pinjaman

Pinjaman kepada mitra binaan diberikan dalam bentuk sebagai berikut:

Pinjaman, dengan ketentuan:

Pinjaman dari BTN kepada masing-masing mitra binaan maksimal sebesar 75%

(tujuh puluh lima persen) dari kebutuhan pinjaman mitra binaan.

Peruntukan pinjaman adalah untuk membiayai modal kerja dan/atau untuk membeli

aset berupa barang-barang produksi (investasi) dalam rangka untuk meningkatkan

produksi dan penjualan jasa.

Pinjaman Khusus, dengan ketentuan:

Pinjaman dari BTN kepada mitra binaan yang sedang mendapat fasilitas pinjaman

dari BTN yang belum jatuh tempo. Pinjaman khusus diberikan dalam rangka untuk

memenuhi pesanan atau order dari rekanan usaha mitra binaan.

Peruntukan pinjaman khusus adalah untuk digunakan sebagai modal kerja.

Jangka waktu pinjaman khusus maksimal selama 1 (satu) tahun.

v) Jangka Waktu

Jangka waktu pinjaman program kemitraan maksimal selama 5 (lima) tahun dengan

memperhatikan rencana penggunaan serta batasan aset atau omset yang dimiliki oleh mitra

binaan.

vi) Penyaluran Pinjaman

Pinjaman diberikan langsung kepada mitra binaan baik secara individual atau kelompok.

vii) Jasa Administrasi (Suku Bunga Pinjaman)

Jasa administrasi yang dikenakan kepada mitra binaan adalah flat sebesar 6% per tahun

dari limit pinjaman atau ditetapkan lain oleh Menteri BUMN. Jasa administrasi tersebut

dibebankan setiap bulan pada tanggal 25 dengan masa tenggang pembayaran sampai

dengan akhir bulan.

viii) Jaminan dan Pengikatan Pinjaman

(13)

d.

Ketentuan PKBL (lanjutan)

Program Bina Lingkungan (Program BL)

Dana program BL adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BTN di wilayah

usaha BTN.

Dana program BL bersumber dari:

i) Penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 2% (dua persen).

ii) Hasil bunga deposito dan/atau jasa giro dari program BL.

Dalam kondisi tertentu, besarnya dana program BL yang berasal dari penyisihan laba setelah

pajak dapat ditetapkan lain dengan persetujuan Menteri/RUPS.

Penggunaan dana program BL adalah sebagai berikut:

i) 70% dari jumlah dana program BL yang tersedia disalurkan melalui program BL BTN (BUMN

Pembina).

Ruang lingkup program BL BTN berupa:

Bantuan korban bencana alam

Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan

Bantuan peningkatan kesehatan

Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum

Bantuan sarana ibadah

Bantuan pelestarian alam

Pemberian bantuan program BL BTN diperuntukan bagi masyarakat yang membutuhkan

disekitar kantor BTN.

ii) 30% dari jumlah dana program BL yang tersedia diperuntukan bagi program BL BUMN

Peduli. Ruang lingkup program BL BUMN Peduli ditetapkan oleh Menteri Negara BUMN.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

a.

Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Laporan Keuangan PKBL BTN disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan keuangan disajikan dengan menggunakan praktek yang

lazim berlaku dalam PKBL serta Pedoman Akuntansi PKBL (Revisi tahun 2012) yang ditetapkan

oleh Menteri Negara BUMN sesuai dengan Surat Edaran Nomor SE-02/MBU/WK/2012 tanggal

23 Februari 2012.

Laporan Keuangan disusun menggunakan dasar akrual kecuali untuk Laporan Arus Kas disusun

menggunakan dasar kas. Laporan Arus Kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang

diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang disusun dengan

menggunakan metode langsung (

direct method

). Mata uang penyajian yang digunakan dalam

(14)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

b.

Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas adalah saldo kas dan bank yang dapat dipergunakan secara bebas untuk

membiayai kegiatan PKBL dan tidak digunakan sebagai jaminan. Saldo kas dan setara kas

dicatat sebesar nilai nominalnya.

c.

Kas/Bank Yang Dibatasi Penggunaannya

Kas/Bank yang dibatasi penggunaannya adalah saldo kas dan bank yang secara khusus

disisihkan untuk Program Bina Lingkungan BUMN Peduli yang penggunaannya tergantung

kepada keputusan atau ketetapan Menteri Negara BUMN. Kas/Bank yang dibatasi

penggunaanya diakui pada saat terjadinya transaksi penyisihan kas/bank untuk Program Bina

Lingkungan BUMN Peduli dan diukur serta dicatat sebesar nilai kas/bank yang disisihkan untuk

Program Bina Lingkungan BUMN Peduli.

d.

Piutang Pinjaman Mitra Binaan

Piutang pinjaman mitra binaan adalah pinjaman yang disalurkan oleh BTN kepada mitra binaan.

Piutang pinjaman mitra binaan diakui pada saat pinjaman tersebut disalurkan kepada mitra

binaan dan diukur serta dicatat sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan

kerugian penurunan nilai.

Penggolongan kualitas piutang pinjaman mitra binaan dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri

Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 dan Pedoman Akuntansi Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Revisi tahun 2012 yang ditetapkan melalui Surat Edaran

Menteri Negara BUMN Nomor SE-02/MBU/Wk/2012 tanggal 23 Februari 2012 dengan ketentuan

sebagai berikut:

i) Lancar, apabila pembayaran angsuran pokok dan jasa administrasi pinjaman tepat waktu

atau terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman

selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran,

sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

ii) Kurang lancar, apabila terjadi keterlambatan pembayaran pokok dan/atau jasa administrasi

pinjaman yang telah melampaui 30 (tiga puluh) hari dan belum melampaui 180 (seratus

delapan puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian

yang telah disepakati.

iii) Diragukan, apabila terjadi keterlambatan pembayaran pokok dan/atau jasa administrasi

pinjaman yang telah melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dan belum melampaui 270

(dua ratus tujuh puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan

perjanjian yang telah disepakati.

(15)

e.

Piutang Jasa Administrasi Pinjaman (lanjutan)

Piutang jasa administrasi pinjaman adalah jasa administrasi yang sudah menjadi hak PKBL BTN

pada akhir tahun namun belum diterima sampai akhir tahun. Piutang jasa administrasi pinjaman

mitra binaan dicatat secara akrual mengikuti piutang pinjaman mitra binaan dengan kualitas

pinjaman lancar dan kurang lancar. Apabila pinjaman mitra binaan memiliki kualitas pinjaman

diragukan atau macet maka tidak dilakukan akrualisasi atas piutang jasa administrasi pinjaman

mitra binaan.

f.

Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pinjaman

Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman adalah besarnya penyisihan atas piutang

pinjaman yang mungkin tidak tertagih dihitung berdasarkan estimasi kerugian yang tidak dapat

ditagih.

Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman diakui saat akhir periode akuntansi dan

diukur dan dicatat sebesar estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih. Penyisihan kerugian

penurunan nilai piutang pinjaman dihitung secara kolektif berdasarkan persentase tertentu

tingkat ketertagihan

(collection)

data historis yang ada.

g.

Angsuran Belum Teridentifikasi

Angsuran belum teridentifikasi adalah penerimaan angsuran yang belum dapat diklasifikasikan

atau diidentifikasi nama mitra binaan pembayarnya sampai dengan tanggal laporan keuangan.

Angsuran belum teridentifikasi diukur dan dicatat sebesar nilai nominal yang diterima PKBL BTN.

Saldo angsuran belum teridentifikasi akan berkurang pada saat diketahui identitas mitra binaan

yang melakukan pembayaran dan jumlah yang teridentifikasi tersebut akan mengurangi saldo

piutang pinjaman mitra binaan.

h.

Biaya Yang Masih Harus Dibayar

Biaya yang masih harus dibayar adalah biaya-biaya yang masih harus dibayar PKBL BTN

karena telah diterimanya jasa atau prestasi selama tahun berjalan tetapi belum dibayar sampai

dengan akhir periode akuntansi karena pembayarannya akan jatuh tempo pada tahun

berikutnya.

i.

Penyaluran Program yang Masih Harus Dibayar

Akun ini merupakan penyaluran program yang direalisasi pada tahun berjalan namun belum

diserahkan kepada penerima.

j.

Transaksi Yang Belum Teridentifikasi

Akun ini merupakan penerimaan yang tercatat di rekening koran BUMN Pembina yang belum

dapat diidentifikasi jenis transaksinya.

k.

Penyaluran Program Yang Belum Direalisasikan

(16)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

l.

Aset Neto

Aset neto adalah aset dikurangi dengan liabilitas. Aset neto diklasifikasikan menjadi Aset Neto

Terikat (ANT) dan Aset Neto Tidak Terikat (ANTT).

ANT adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu atau tidak dapat

digunakan untuk kegiatan operasi normal. ANT diklasifikasikan menjadi Aset Neto Terikat

Temporer (ANTTP) dan Aset Neto Terikat Permanen (ANTP). Termasuk dalam pembatasan

temporer adalah penyisihan BUMN Peduli yaitu dana program bina lingkungan yang disisihkan

PKBL BTN untuk program BL Peduli yang berasal dari saldo awal kas dana program bina

lingkungan, pendapatan program bina lingkungan dan alokasi laba BTN untuk program bina

lingkungan.

ANTT adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu.

m. Alokasi Dana - BUMN Peduli

Alokasi dana - BUMN peduli adalah dana yang dialokasikan untuk program BUMN peduli yang

besarnya 30% dari dana program bina lingkungan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan

Menteri Negara BUMN Nomor: PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 yang terakhir telah

diubah dengan peraturan No. PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013.

n.

Aset Neto Terikat Temporer (ANTT) - Berakhir Pemenuhan Program

Aset neto terikat temporer (ANTT) - berakhir pemenuhan program adalah dana aset neto

terikat-alokasi BUMN peduli yang menurut ketentuan telah digunakan dalam rangka pelaksanaan

program bina lingkungan bumn peduli (telah dipenuhi pembatasan programnya). Akun ini

merupakan kontra akun aset neto terikat temporer - terbebaskan.

o.

Aset Neto Terikat Temporer (ANTT) - Berakhir Waktu

ANTT - Berakhir waktu adalah sisa dana ANT yang masih tersisa sampai dengan batas waktu

pembatasannya berakhir. Akun ini merupakan kontra akun dari ANTT - Terbebaskan yang diukur

dan dicatat sebesar jumlah ANTT yang masih tersisa pada akhir periode akuntansi.

p.

Alokasi Bagian Laba dari BUMN Pembina

Alokasi bagian laba dari BUMN pembina adalah pendapatan yang berasal dari alokasi atas

penyisihan laba setelah pajak BTN yang ditetapkan oleh RUPS untuk dana PKBL. Alokasi

bagian laba dari BUMN pembina diakui pada saat ditetapkan oleh RUPS dan diukur serta dicatat

sebesar jumlah dana yang dialokasikan untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sesuai

dengan keputusan RUPS.

q.

Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman

(17)

r. Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga adalah pendapatan bunga dari hasil penempatan dana program kemitraan

pada rekening giro bank.

s.

Pendapatan Lain-lain

Pendapatan lain-lain adalah pendapatan yang tidak dapat digolongkan menurut klasifikasi

pendapatan yang telah disebutkan di atas dan diakui pada saat diterima. Pendapatan lain-lain

diukur dan dicatat sebesar nilai yang diterima PKBL BTN.

t.

Beban (Pembalikan) Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pinjaman

Beban (pembalikan) penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman adalah beban

(pendapatan) yang timbul akibat pembentukan (pembalikan) penyisihan kerugian penurunan nilai

atas piutang pinjaman yang mungkin tidak tertagih.

u.

Dana Pembinaan Kemitraan

Dana pembinaan kemitraan adalah penyaluran dana PKBL BTN sebagai salah satu bentuk

pelaksanaan program kemitraan. Dana pembinaan kemitraan diakui pada saat terjadinya

penyaluran dana pembinaan kemitraan dan diakui serta dicatat sebesar jumlah dana yang

dibayarkan dalam rangka pelaksanaan pembinaan kemitraan.

v.

Beban Pembinaan

Beban pembinaan adalah beban yang dikeluarkan PKBL BTN berkaitan dengan penyaluran

pinjaman kepada mitra binaan yang meliputi biaya survei, biaya

monitoring

, biaya penagihan

pinjaman, dan biaya pelatihan pekerja atau pengurus PKBL BTN. Beban pembinaan diukur dan

dicatat sebesar beban yang telah menjadi liabilitas sebagai akibat transaksi keuangan yang

dilakukan oleh PKBL BTN.

w. Beban Operasional

Beban operasional adalah beban yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional PKBL

BTN.

x.

Beban Administrasi dan Umum

Beban administrasi dan umum adalah beban yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan

penunjang (administrasi) PKBL BTN.

(18)

3.

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

Kas dan setara kas merupakan penempatan dana PKBL pada rekening giro di PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk yang terdiri dari:

2013

2012

a.

Program Kemitraan yaitu:

- Rekening giro Kantor Pusat

37.544.175.627

10.067.606.554

- Rekening giro Kantor Cabang

711.915.787

1.150.542.825

38.256.091.414

11.218.149.379

b.

Bina Lingkungan yaitu:

- Rekening giro Kantor Pusat

2.167.834.115

4.078.724.441

- Rekening giro Kantor Cabang

1.000.000

3.769.897.335

2.168.834.115

7.848.621.776

Total

40.424.925.529

19.066.771.155

4.

KAS/BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA

Saldo kas di bank yang dibatasi penggunaannya per 31 Desember 2012 sebesar Rp999.970.163

merupakan saldo dana program Bina Lingkungan yang disisihkan untuk Program Bina Lingkungan

BUMN Peduli. Dana tersebut disimpan di rekening giro tersendiri di PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk. (“BTN”) Cabang Jakarta Harmoni. Pada tahun 2013, dana di atas sudah

dikembalikan ke Rekening Pembina, Kantor Pusat. Untuk tahun 2013, akun ini bersaldo nihil

dikarenakan PKBL BTN tidak menyisihkan dana untuk Program BUMN Peduli (Catatan 9).

5.

PIUTANG PINJAMAN MITRA BINAAN

a. Rincian Piutang Pinjaman Mitra Binaan Berdasarkan Kantor Cabang

Rincian piutang pinjaman mitra binaan berdasarkan kantor cabang adalah sebagai berikut:

No.

Kantor Cabang

2013

2012

1.

Jakarta Cawang

5.358.623.735

5.616.573.459

2.

Bandung Timur

2.366.348.050

2.588.705.000

3.

Solo

1.870.362.576

2.242.147.908

4.

Makassar

1.445.669.166

1.453.448.902

5.

Manado

1.425.215.493

1.658.977.393

6.

Bandung

1.393.270.684

1.698.783.172

7.

Yogyakarta

1.184.333.997

1.812.812.093

8.

Banjarmasin

1.067.160.563

1.136.904.936

9.

Pontianak

1.051.497.633

1.074.281.641

10. Bogor

1.020.219.663

2.140.858.999

11. Malang

994.470.165

1.415.622.375

12. Jakarta Kuningan

991.134.677

1.441.538.373

13. Padang

900.955.367

1.169.612.611

14. Purwokerto

891.997.900

1.265.496.410

15. Jakarta Harmoni

868.134.519

1.241.569.114

(19)

a. Rincian Piutang Pinjaman Mitra Binaan Berdasarkan Kantor Cabang (lanjutan)

Rincian piutang pinjaman mitra binaan berdasarkan kantor cabang adalah sebagai berikut:

(lanjutan)

No.

Kantor Cabang

2013

2012

17. Jember

803.338.667

948.713.217

18. Tangerang

773.508.903

891.057.349

19. Bandarlampung

733.853.615

845.871.515

20. Surabaya

658.630.412

15.820.754.512

21. Pekalongan

626.342.732

839.193.336

22. Samarinda

596.956.600

819.830.202

23. Kediri

567.573.949

897.478.659

24. Semarang

565.004.829

688.266.129

25. Pangkal Pinang

542.158.000

572.865.000

26. Banda Aceh

526.662.827

511.430.942

27. Harapan Indah

509.054.420

544.513.668

28. Bangkalan

495.322.588

563.316.330

29. Gorontalo

474.112.098

828.754.598

30. Bengkulu

440.061.978

549.574.038

31. Batam

429.952.571

612.555.558

32. Palembang

404.550.738

437.553.553

33. Cimahi

399.304.197

422.947.258

34. Cilegon

394.853.435

567.306.235

35. Kupang

373.146.100

581.254.300

36. Lainnya

4.831.947.747

7.237.654.545

38.812.589.472

64.420.979.070

Cadangan kerugian penurunan nilai

piutang pinjaman

(22.910.647.018)

(9.009.540.481)

Neto

15.901.942.454

55.411.438.589

b. Rincian Piutang Pinjaman Mitra Binaan Berdasarkan Kualitas Pinjaman

Rincian piutang pinjaman mitra binaan berdasarkan kualitas pinjaman adalah sebagai berikut:

2013

Cadangan

kerugian

Saldo Piutang

penurunan nilai Saldo piutang - neto

Lancar

7.717.110.634

20.318.137

7.696.792.497

Kurang lancar

4.795.189.361

153.970.335

4.641.219.026

Diragukan

4.848.796.248

1.284.865.317

3.563.930.931

Macet

21.451.493.229

21.451.493.229

-

Total

38.812.589.472

22.910.647.018

15.901.942.454

(20)

5.

PIUTANG PINJAMAN MITRA BINAAN (lanjutan)

b. Rincian Piutang Pinjaman Mitra Binaan Berdasarkan Kualitas Pinjaman (lanjutan)

2012

Cadangan

kerugian

Saldo Piutang

penurunan nilai Saldo piutang - neto

Lancar

53.300.528.696

186.551.850

53.113.976.846

Kurang lancar

1.595.425.105

88.865.178

1.506.559.927

Diragukan

1.036.568.566

245.666.750

790.901.816

Macet

8.488.456.703

8.488.456.703

-

Total

64.420.979.070

9.009.540.481

55.411.438.589

Rincian kualitas pinjaman menurut wilayah dan sektor usaha untuk tanggal-tanggal 31 Desember

2013 dan 2012 ada di lampiran 2.

c. Perubahan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pinjaman

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman pada tahun yang berakhir

pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013

2012

Saldo awal tahun

9.009.540.481

11.386.890.597

Penyisihan (pembalikan) kerugian penurunan

nilai selama tahun berjalan

13.901.106.537

(2.377.350.116)

Saldo akhir tahun

22.910.647.018

9.009.540.481

6. PIUTANG JASA ADMINISTRASI PINJAMAN

a.

Rincian Piutang Jasa Administrasi Pinjaman Berdasarkan Kantor Cabang

Rincian piutang jasa administrasi pinjaman berdasarkan kantor cabang adalah sebagai berikut:

No.

Kantor Cabang

2013

2012

1.

Cikarang

6.220.878

1.079.899

2.

Harapan Indah

5.997.616

720.000

3.

Bangkalan

5.479.493

668.712

4.

Depok

3.631.068

1.716.875

5.

Batam

3.137.740

771.288

6.

Jakarta Kuningan

2.870.448

1.951.825

7.

Jambi

2.837.740

718.356

8.

Kediri

2.441.658

3.499.896

9.

Bandung

2.438.137

3.845.096

10.

Lainnya

30.131.719

145.592.042

Total

65.186.497

160.563.989

(21)

b.

Rincian Piutang Jasa Administrasi Pinjaman Berdasarkan Kualitas Pinjaman

Rincian piutang jasa administrasi pinjaman berdasarkan kualitas pinjaman adalah sebagai

berikut:

Kualitas Pinjaman

2013

2012

Lancar

23.001.048

135.618.749

Kurang lancar

42.185.449

24.945.240

Total

65.186.497

160.563.989

7.

BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Biaya yang masih harus dibayar per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar

Rp85.000.000 dan Rp 90.000.000,- merupakan biaya

profesional fee

.

8.

ASET NETO

Aset neto terdiri dari:

2013

2012

a.

Aset neto tidak terikat

Saldo awal

70.752.113.893

50.019.887.709

Kenaikan (Penurunan) aset neto tidak terikat

(14.998.698.205)

20.732.226.184

Saldo akhir

55.753.415.688

70.752.113.893

b.

Aset Neto Terikat

Saldo awal

999.970.163

5.716.305.143

Penurunan aset neto terikat

(999.970.163)

(4.716.334.980)

Saldo Akhir

-

999.970.163

9.

ALOKASI BAGIAN LABA DARI BUMN PEMBINA

Alokasi bagian laba dari BUMN Pembina untuk dana PKBL pada tahun yang berakhir pada

tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013

2012

Program Kemitraan

-

16.779.922.146

Bina Lingkungan

-

22.373.229.528

Total

-

39.153.151.674

(22)

10. PENDAPATAN JASA ADMINISTRASI PINJAMAN

Rincian pendapatan jasa administrasi pinjaman berdasarkan kantor cabang pada tahun yang berakhir

pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

No.

Kantor Cabang

2013

2012

1.

Surabaya

780.857.358

900.088.904

2.

Bandung Timur

137.516.500

3.056.000

3.

Yogyakarta

129.429.884

136.200.978

4.

Bandung

117.225.539

126.732.594

5.

Solo

114.192.175

61.297.655

6.

Padang

92.555.076

38.089.136

7.

Purwokerto

87.563.718

97.209.008

8.

Denpasar

81.082.275

61.485.882

9.

Pekalongan

80.666.352

79.327.637

10.

Jakarta Harmoni

78.829.801

46.503.890

11.

Manado

75.343.549

31.264.977

12.

Malang

73.935.634

64.226.464

13.

Lainnya

1.463.178.293

541.425.571

Total

3.312.376.154

2.186.908.696

11. PENDAPATAN BUNGA

Pendapatan bunga masing-masing sebesar Rp384.147.022 dan Rp519.632.829 adalah pada tahun

yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang diperoleh dari hasil

penempatan dana program kemitraan pada rekening giro kantor pusat di BTN.

12. PENDAPATAN LAIN-LAIN

Pendapatan lain-lain masing-masing sebesar Rp1.286.645 dan Rp4.581.277 adalah pada tahun yang

berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang diperoleh dari pemasukan denda

dan pengembalian dana operasional audit.

13. DANA PEMBINAAN KEMITRAAN

Dana pembinaan kemitraan pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan

2012 adalah sebagai berikut:

2013

2012

Dana pembinaan kemitraan untuk pameran dan promosi

1.637.480.000

2.176.581.013

Dana pembinaan kemitraan untuk pelatihan

-

791.877.500

Total

1.637.480.000

2.968.458.513

14. BEBAN OPERASIONAL

(23)

Beban

administrasi

dan

umum

pada

tahun

yang

berakhir

pada

tanggal-tanggal

31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013

2012

Beban administrasi dan umum - Program Kemitraan

77.081.404

105.205.623

Beban administrasi dan umum - Program Bina Lingkungan

-

210.0000

Total

77.081.404

105.415.623

16. PENYALURAN BINA LINGKUNGAN BUMN PEMBINA

Penyaluran bina lingkungan BUMN pembina pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013

2012

Sarana dan prasarana umum

2.409.442.500

5.093.970.000

Pendidikan dan pelatihan

1.491.000.000

6.090.435.364

Peningkatan kesehatan

980.200.000

2.034.065.300

Pelestarian alam

331.627.750

1.094.800.000

Bencana alam

179.636.090

796.200.000

Sarana ibadah

150.000.000

2.225.421.344

Total

5.541.906.340

17.334.892.008

17. PENYALURAN BINA LINGKUNGAN BUMN PEDULI

Penyaluran bina lingkungan BUMN peduli pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Koordinator

2013

2012

Peduli pelestarian alam dan lingkungan

Perum Perumnas

-

3.070.027.458

Peduli sarana prasarana rumah layak huni 2012

Hutama Karya

-

2.000.000.000

Reboisasi daerah aliran sungai Citarum

BUMN Hijau Lestari

-

1.000.000.000

Peduli Morotai

PLN

-

750.030.000

Total

-

6.820.057.458

18. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)

Kualitas Pinjaman Menurut Wilayah Dan Sektor Usaha Program Kemitraan Tahun 2013 (lanjutan)

No Kantor Cabang

Sektor Industri

Rp

Sektor Perdagangan

Rp

Sektor Pertanian

Rp

Sektor Peternakan

Rp

Sektor Perkebunan

Rp

Sektor Perikanan

Rp

Sektor Jasa

Rp

Sektor Lainnya Rp

Total

Rp

61 Tanjung Pinang

Lancar - 500.000 - - - - - - 500.000 Kurang Lancar - 39.764.000 - - - - - - 39.764.000 Diragukan - 12.097.000 - - - - - - 12.097.000 Macet - 8.664.000 - - - - - - 8.664.000 Total - 61.025.000 - - - - - - 61.025.000

62 Tasikmalaya

Lancar - - - - - - - - Kurang Lancar - - - - - - - - Diragukan - - - - - - - - Macet 6.250.000 - - - - - 92.500.000 - 98.750.000 Total 6.250.000 - - - - - 92.500.000 - 98.750.000

63 Ternate

Lancar - - - - - - - - Kurang Lancar - 8.454.400 - - - - - - 8.454.400 Diragukan - 31.428.000 - - - - - - 31.428.000 Macet - 14.960.000 - - - - - - 14.960.000 Total - 54.842.400 - - - - - - 54.842.400

64 Yogyakarta

Lancar 1.791.401 458.660.800 - - - - 19.545.500 8.250.000 488.247.701 Kurang Lancar 11.771.900 120.439.401 - 2.764.000 - - 1.132.400 - 136.107.701 Diragukan 2.113.200 12.971.302 - - - - - - 15.084.502 Macet 39.654.439 148.434.344 - 356.675.041 - (5.600) 802.869 (667.000) 544.894.093 Total 55.330.940 740.505.847 - 359.439.041 - (5.600) 21.480.769 7.583.000 1.184.333.997

Total 4.807.539.375 23.560.074.584 16.440.514.775 4.068.906.947 (14.978.729.285) 711.318.038 2.848.937.412 1.354.027.626 38.812.589.472

Lancar 1.341.694.634 4.553.662.134 54.317.304 310.012.812 16.999.950 181.397.414 999.110.194 259.916.192 7.717.110.634 Kurang Lancar 741.990.489 3.201.831.244 4.998.000 204.937.736 - 58.732.677 473.784.915 108.914.300 4.795.189.361 Diragukan 184.504.640 1.838.415.039 48.942.333 2.411.712.572 - 103.605.267 225.018.349 36.598.048 4.848.796.248 Macet 2.539.349.612 13.966.166.167 16.332.257.138 1.142.243.827 (14.995.729.235) 367.582.680 1.151.023.954 948.599.086 21.451.493.229

(33)

Sektor Sektor Sektor Sektor Sektor Sektor Sektor Sektor

Industri Perdagangan Pertanian Peternakan Perkebunan Perikanan Jasa Lainnya

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

1. Ambon

Lancar 24.166.667 209.916.565 - - - - 234.083.232 Kurang Lancar - - - -Diragukan - - - -Macet - - -

-Total 24.166.667 209.916.565 - - - - - - 234.083.232

2. Balikpapan

Lancar - 38.039.351 - 1.673.000 - - 27.082.833 - 66.795.184 Kurang Lancar - 12.335.000 - - - - 12.335.000 Diragukan - - - -Macet - 78.577.001 - - - - 49.100.500 38.084.867 165.762.368

Total - 128.951.352 - 1.673.000 - - 76.183.333 38.084.867 244.892.552

3. Banda Aceh

Lancar - 488.639.275 - - - - 488.639.275 Kurang Lancar - 22.791.667 - - - - 22.791.667 Diragukan - - - -Macet - - -

-Total - 511.430.942 - - - - - - 511.430.942

4. Bandar Lampung

Lancar 31.355.502 327.604.509 28.958.400 387.918.411 Kurang Lancar 9.999.600 2.346.259 30.182.904 42.528.763 Diragukan - - - -Macet 57.906.620 307.519.721 32.221.600 17.776.400 415.424.341

Total 99.261.722 637.470.489 - - - 32.221.600 76.917.704 - 845.871.515

5. Bandung

Lancar 245.000.000 180.829.700 - 50.000.000 - - 1.168.967.507 - 1.644.797.207 Kurang Lancar - 5.750.000 - - - - 5.750.000 Diragukan - - - -Macet 29.741.754 161.011 - - - - 18.333.200 - 48.235.965

Total 274.741.754 186.740.711 - 50.000.000 - - 1.187.300.707 - 1.698.783.172

6. Bandung Timur

Lancar 30.000.000 41.500.000 - 2.500.000.000 - - 17.205.000 - 2.588.705.000 Kurang Lancar - - - -Diragukan - - - -Macet - - -

-Total 30.000.000 41.500.000 - 2.500.000.000 - - 17.205.000 - 2.588.705.000

7. Bangkalan

Lancar 88.808.200 471.174.670 - - - - - 3.333.460 563.316.330 Kurang Lancar - - - -Diragukan - - - -Macet - - -

-Total 88.808.200 471.174.670 - - - - - 3.333.460 563.316.330

8. Banjarmasin

Lancar 14.006.640 803.020.215 - - - 4.708.842 126.470.369 5.385.458 953.591.524 Kurang Lancar - 50.372.706 - - - - - 11.551.250 61.923.956 Diragukan 22.564.694 (3.031.776) - - - - 19.532.918 Macet 1.520.459 86.508.079 - - - - - 13.828.000 101.856.538

Total 38.091.793 936.869.224 - - - 4.708.842 126.470.369 30.764.708 1.136.904.936

9. Batam

Lancar 41.472.224 194.861.111 - - - 355.722.223 20.500.000 - 612.555.558 Kurang Lancar - - - -Diragukan - - - -Macet - - -

-Total 41.472.224 194.861.111 - - - 355.722.223 20.500.000 - 612.555.558

10. Bekasi

Lancar 15.000.000 321.416.637 (9) 336.416.628 Kurang Lancar - - - -Diragukan - - - -Macet 74.784.590 10.762.500 85.547.090

Total 15.000.000 396.201.227 - - - - 10.762.491 - 421.963.718

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan bila dibandingkan dengan bulan yang sama ditahun 2010, maka tren yang terjadi adalah terjadi kemiripan dibanding periode yang sama tahun lalu.. Berdasarkan

PENERAPAN PROBLEM-BASED LEARNING BERBASIS E-MOD UL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A MATA D IKLAT BASIC SKILL D I SMK NEGERI 12 BAND UNG

Persepsi para mahasiswa Ma’had Al-Jami’ah IAIN Antasari Banjarmasin terhadap semua bentuk kegiatan pembinaan keagamaan yang telah dilaksanakan meliputi materi,

Lingkup perkembangan yang dapat dicapai pada permainan dadu kata ini adalah semakin aktifnya anak bermain dan berupaya untuk menemukan konsep permainan yang

Ikatan Akuntan Indonesia 2008 Standar Pendidikan Profesi Akuntansi Ikatan Akuntan Indonesia 2008 The Dynamic Role Of Accounting Ikatan Akuntan Indonesia 2009

Separator berfungsi untuk memisahkan air dan minyak dengan memanfaatkan gaya gravitasi dan memiliki perbedaan berat jenis, sehingga minyak akan mengapung diatas

tersebut dapat disimpulkan bahwa prioritas strategi Pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam Mengembangkan Sentra Agroindustri Brem Putih adalah : Memperbaiki kebersamaan diantara

Deaf Art Community (DAC) Yogyakarta adalah sebuah Komunitas Seni Tuli di Langenarjan Lor No. 16A Panembahan Kraton Yogyakarta, dengan diprakasai oleh Broto