• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM LINGKUNGAN SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROGRAM LINGKUNGAN SD"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

pProgram Kerja

OUTLINE

RENCANA KEGIATAN

PENGEMBANGAN SEKOLAH

ADIWIYATA

SEKOLAH DASAR NEGERI

SUKAAKUR

UPTD TK DAN SD KECAMATAN

CIMENYAN

(2)
(3)

OUTLINE Rencana Kegiatan

Pengembangan Sekolah Adiwiyata

A. Latar belakang

Motivasi dan harapan Sekolah Dasar Negeri Sukaakur dalam mengikuti Program Adiwiyata merupakan suatu mimpi tentang idealisme sekolah dalam mengemban Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan.

Sekolah mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah dalam hal ini Departemen Lingkungan Hidup, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, dan Departemen Dalam Negeri dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Tujuan SD Negeri Sukaakur adalah mendorong dan membentuk sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestaria lingkungan dan pebangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang.

Harapan dari sekolah adalah melalui program pengembangan sekolah Adiwiyata semua warga sekolah dapat memahami dan mengamalkan terhadap kepedulian lingkungan.

B. Potensi dan Kendala

Potensi sekolah yang dapat kami gali adalah :

1. Potensi warga sekolah yang begitu besar adalah keberadaan siswa, guru,

pekerja, dan masyarakat sekitar.

2. Luas tanah (... m2)beserta bangunan gedungnya, merupakan potensi yang

sangat baik untuk mengembangkan materi pendidikan linkungan hidup.

3. Struktur KTSP yang memasukkan PLH sebagai muatan lokal merupakan potensi

untuk mengembangkan budaya pentingnya peduli terhadapa lingkungan.

Kendala sekolah yang dapat ditemukan adalah :

1. Upaya-upaya untuk menciptakan budaya yang peduli terhadap lingkungan

sekolah, mengajak warga sekolah untuk selalu mengetrapkan, peduli, dan melaksanakan budaya peningkatan terhadap lingkunagn kepada peserta didik. 2. Pengadaan beberapa sarana dan prasarana yang belum mencukupi.

(4)

C.

Rencana Kegiatan

TABEL RENCANA KEGIATAN

A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan.

Tujuan Kegiatan Sasaran Output

Waktu dan misi sekolah Adiwiyata juklak dan juknis BSNP

(5)
(6)

B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup

Tujuan Kegiatan Sasaran Output Waktu I II III IV 1. Melaksanakan

PBM PLH yang berbasis pada tema lingkungan

(7)

sekolah 6. Ekstra kurikuler

menghasilkan

taplak dari kain percah.

Tujuan Kegiatan Sasaran Output

Waktu

Siswa terbiasa berperilaku hidup atas prakarsa sekolah hidup atas prakarsa pihak lain budaya LH serta bisa

(8)

4. Menjalin kemitraan dengan pihak luar (institusi terkait, pihak swasta/LSM)

D. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah yang ramah Lingkungan.

Tujuan Kegiatan Sasaran Output Waktu I II III IV LH melalui kegiatan yang sudah

Tercipta kelas dan sekolah yang berbudaya

lingkungan bersih dan sehat dengan tata pengelolaan

(9)

Komposter oleh siswa dan guru, listrik, air, ATK, bahan plastik, dan bahan lainnya.

(10)

Ramah

sekolah Tempat sampah digunakan sesuai dengan

peruntukannya.

ANAJEMEN PENILAIAN DAN STUDY LANJUT

BAB I

PEND

MAN AJEMEN PENILAIAN DAN STUDY LANJUT

BAB I

PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN

(11)

sebagai balikan maupun sebagai tahapan manajemenistik yang baik dan sistematis. Lalu, penilaian yang dimaksud tentunya akan mengarah kepada apa dan siapa?

Muri (2005, hal 12-17) menyatakan bahwa pengukuran dalam proses belajar mengajar atau dalam pendidikan merupakan suatu prosedur penerapan angka atau simbol terhadap suatu objek atau kegiatan maupun kejadian sesuai dengan aturan. Sedangkan assessment diartikan sebagai proses pengumpulan informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan tentang : kebijakan pendidikan, mutu pendidikan, mutu program pendidikan atau mutu kurikulum, mutu proses pendidikan, mutu input dan produk atau tentang penguasaan peserta didik berkaitan dengan apa yang telah diajarkan padanya. Adapun konsep evaluasi diartikan sebagai suatu proses penggambaran, pemerolehan, dan penyediaan informasi yang berguna untuk penetapan alternatif-alternatif keputusan.

Dengan mengamati konsep di atas, maka pembahasan tentang penilaian tentu bukanlah suatu konsep yang sederhana dengan hanya memberikan atribut tertentu (kualitatif maupun

kuantitatif) semata, akan tetapi merupakan kegiatan yang sistematis dengan memperhatikan berbagai aturan atau prosedur tertentu. Terutama pembicaraan tentang penilaian bimbingan konseling, konsep utama yang mesti disepakati adalah berkenaan dengan pemakaian istilah yang tepat untuk mengukur, mengasesment, mengevaluasi, atau pun menilai bimbingan konseling.

B. TUJUAN PEMBAHASAN

Makalah ini dibuat untuk konsep tentang penilaian dijabarkan sebagai ”proses

pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik”. Dalam pengertian ini, penilaian merupakan suatu kegiatan yang memiliki tahapan tertentu (berproses : mekanisme, prosedur, dan instrument yang digunakan)

C. RUMUSAN MASALAH

a. Arti dan tujuan penilaian dalam bimbingan

(12)

c. Pertimbangan dalam menyusun alat ukur pelaksanaan bimbingan

d. Kriteria keberhasilan dalam pelaksanaan bimbingan

e. Arti dan tujuan studi lanjut

BAB II PEMBAHASAN

A. ARTI DAN TUJUAN PENILAIAN DALAM BIMBINGAN

(13)

tentang program itu dan seterusnya akan pula melahirkan keputusan tentang keeefektifan atau efisiensi program, begitupun seterusnya.

Mengenai penilaian yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dan penyediaan informasi ini, Muri (2005:23) menyatakan bahwa penilaian dalam kontek ini akan berfungsi sebagai perbaikan, pengendalian proses dan mutu pendidikan, berbagai keputusan tentang peserta didik, akuntabilitas publik, dan regulasi administrasi tentang sekolah.

Setiap orang atau lembaga yang ingin mengetahui seberapa jauh hasil kegiatan yang telah dilakukannya, maka harus melakukan penilaian. Di sekolah pelaksanaan bimbingan dan konseling perlu juga dinilai. Bahkan dengan penilaian, akan ada kesempatan untuk meningkatkan kegiatan itu. Yang dimaksud dengan penilaian ialah menetapkan baik atau tidaknya sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Tetapi biasanya seseorang melakukan

pengukuran. Yaitu membandingkan sesuatu yang di ukur dengan alat ukurnya. Dalam hal ini alat ukur ini ada yang terstandart, ada pula yang tidak terstandar tetapi sudah biasa

dipergunakan dalam kalangan itu.

Secara umum tujuan yang ingin dicapai dengan penilaian pelaksanaan bimbingan

konseling disekolah ialah mengetahui efektifitas pelaksanaan bimbingan di sekolah itu. Atau apakah hasil yang dicapai dengan pelaksanaan bimbingan itu sudah sesuai dengan tujuan yang diinginkan.?

Tetapi oleh karena keseluruhan pelaksanaan bimbingan disekolah harus dinilai meliputi program bimbingan, pelaksanaan bimbingan dan hasil bimbingan, maka rincian penilaian itu ialah?

1. Apakah program bimbingan yang dilaksanakan itu sesuai dengan kriteria program bimbingan

yang baik.

2. Apakah pelaksanaan tiap-tiap layanan bimbingan telah sesuai dengan kaidah-kaidah yang

harus diikuti masing-masing jenis layanan bimbingan.

(14)

B. KRITERIA PROGRAM BIMBINGAN YANG BAIK

Apabila belum tersedianya alat ukur yang dapat digunakan untuk menilai program bimbingan, pelaksanaan bimbingan dan hasilnya, maka alat tersebut bisa kita susun berdasarkan kriteria yang ada yaitu kriteria program bimbingan yang baik, dalam buku bimbingan dan penyuluhan yang diterbitkan oleh P dan K dituliskan tentang ciri-ciri program yang baik adalah sebagai berikut.

a. Program itu masih dapat dikembangkan secara berangsur angsur d

Ngan melibatkan semua petugas sekolah dalam merencanakan

b. Program itu memiliki tujuan yang ideal tetapi realistis dalam pelaksanaanya

c. Program itu mencerminkan komunikasi yang kontinyu diantara semua anggota staf

pelaksanaanya.

d. Program itu disertai fasilitas yang diperlukan

e. Program itu disusun sesuai dengan program pengajaran disekolah yang bersangkutan.

f. Program itu menunjukkan peranan yang penting dalam menghubungkan dan

mengintegrasikan sekolah dengan masyarakat sekitar.

g. Pelaksanaan program itu sejalan dengan proses penilaian diri baik tentang program itu

sendiri maupun kemajuan sisiwa yang dibimbing serta kemajuan pengetahuan dan keterampilan petugas yang melaksanakannya.

h. Program itu menjamin keseimbangan layanan bimbingan.

C. PERTIMBANGAN DALAM MENYUSUN ALAT UKUR PELAKSANAAN

BIMBINGAN

Pelaksanaan bimbingan meliputi layanan pengumpulan data, penyajian

informasi,orentasi,penempatan layanan konseling, penilaian studi lanjut, maka kaidah-kaidah yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menyusun alat ukur, pelaksanaannya dapat diambil dari materi masing-masing layanan itu misalanya :

a. Untuk pengumpulan data kaidah-kaidahnya dapat digali dari :

(15)

2. Sumber data yang tepat

3. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data

4. Instrumen yang dipakai dengan metode itu

5. Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan

b. Untuk penyajian informasi /orentasi

1. Jenis informasi yang dpat dimamfaatkan oleh siswa

2. Jenis-jenis informasi yang dapat dimamfaatkan oleh siswa setelah menamatkan sekolah

3. Ketetapan waktu dalam penyajian informasi

4. Sumber-sumber informasi

5. Pemberian informasi

c. untuk layanan konseling :

1. penggunaan bebagai tehnik mengindetifikasi siswa bermasalah

2. prosentase siswa yang bermasalah

3. pengaturan prioritas siswa yang akan dilayani dengan konseling

4. petugas yang melakukan konseling

5. penyusunan laporan konseling

6. studi lanjut

7. metode yan digunakan tentang studi lanjut

8. tanggapan siswa tentang studi lanjut

d. untuk layanan penempatan

1. apakah penempatan itu denan mempertimbangkan kemampuan

bakat,minat,kegemaran,cita-cita,dan sebagainya dari i ndividu yang dibantu

2. apakah penempatan itu telah disetujui dengan individu itu sendiri

(16)

itu telah sesuai dengan dengan prinsip-prinsip bimbingannya. Oleh karena itu alat ukurnya juga dapat disusun dari tugas-tugas para petugas bimbingan sedangkan tentang prinsip-prinsip bimbingan adalah sebagai berikut:

1. pinsib umum

a. karean bimbingan itu berhubungan dengan sikap an tingkah laku individu, perlu diingat

bahwa sikap dan tingkah laku individu itu terbentuk dari segtala aspek kepribadian yang unik dan komplek.

b. Pelaksanaan bimbingan harus harus mempunyai chenel dengan pmbimbing yang lebih ahli

dan sanggup bekerja sama.

c. Terhadap program bimbingan harus senantiasa dilakukan penilaian untuk mengetahui sampai

dimana hasil dan mamfaat yang memperoleh serta kesesuaiannya dengan rencanan yang disusun.

2. Prinsip khusus yang berhubungan dengan individu yang dibimbing

a. Layanan bimbingan harus diberikan kepada semua siswa

b. Program bimbingan harus berpusat kepada siswa

c. Keputusan terahir dalam proses dalam proses bimbingan ditentukan oleh individu yang

dibimbing

D. KRITERIA KEBERHASILAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN

(EFEKTIVITAS BIMBINGAN)

Karena ektifitas bimbingan itu diukur dengan tercapainya tujuan, maka alat ukurnya dapat disusun dari tujuan masing-masing layanan bimbingan yaitu :

1. Layanan pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh data selengkap-lengkapnya tentang

data siswa dan lingkungannya.

2. Layanan penyajian informasi/orentasi dan penempatan bertujuan agar siswa dapat

mengorentasikan dirinya kepada informasi yang diperolehnya dan agar para siswa mengetahui sumber-sumber informasi yang diperlukan.

3. Layanan konseling bertujuan agar para siswa memperoleh konsep diri memadai mengenai :

(17)

b. Harapan-harapan yang ingin dicapai

c. Kepercayaan terhadap dirinya

4. Layanan studi lanjut bertujuan :

I. Untuk mengetahui diantara lulusan yang masih memerlukan bimbingan lanjut

II. Untuk mengetahui seberapa jauh lulusan dapatmemamfaatkan layanan bimbigan yang

diterimanya

III. Untuk mengetahui prosentase besarnya siswa yang melanjutkan studi dan terjun kedunia

kerja setelah menamatkan sekolahnya

IV. Untuk menilai efektifitas bantuan penempatan

E. ARTI DAN TUJUAN STUDI LANJUT

Studi lanjut adalah usaha umtuk menelaah hasil layanan kepada siswa yang telah meninggalkan sekolah itu, baik karena droup out, karena melanjutkan study, atau karena bekerja. Study lanjut sangat penting bagi sekolah, sebab dengan study lanjut itu sekolah dapat mengetahui jenis-jenis lanjutan study yang diikiuti oleh siswa.

Adapun tujuan yang ingin di capai

1. Untuk mengetahui siapakah diantara mereka yang masih menginginkan bantuan bimbingan

lebih lanjut .

2. Seberapa jau mereka dapat memamfaatkan bantuan bimbingan dalam kehidupannya secara

nyata.

3. Untuk membina kehidupan alumnus dengan almamater yang akan banyak mamfaatnya.

Bila dirinci lebih lanjut, tujuan studi lanjud itu ialah :

a. Memperoleh gambaran tentang kekuatan dan kelemahan yang di berikan sekolah

b. Dapat igunakan untuk mengindetifikasi kebutuhan lebih lanjut yang diperlukan oleh mereka

baik droup out, melanjutkan studi maupun bekerja

(18)

d. Memperoleh informasi yang berguna bagi siswa yang sekarang

e. Memperoleh informasi yang dimamfaatkan oleh para petugas bimbingan sekolah

f. Mengetahui sebab dropout

g. Mengetahui mobilitas siswa yang telah meninggalkan sekolah

h. Menentukan prosentase siswa yang meninggalkan sekolah dan memerlukan latihan atau

lapangan kerja

i. Menentukan prosentase siswa yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi yang diinginkan

j. Menilai efektifitas program penempatan yang diselenggarakan oleh sekolah

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Dari pembahasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa sebuah penilaian tidak hanya berhenti satu titik tetapi berlanjut ketitik yang lain sehingga menjadikan suatu penilaian yang efectif dan efesien. Informasi yang dikumpul untuk diolah itu dapat berkenaan dengan kemampuan belajar (kognitif), keterampilan yang telah diperoleh (psikomotor), atau

kesesuaian sikap yang diinginkan (afektif). Informasi ini akan diolah berdasarkan mekanisme tertentu untuk sampai pada keputusan yang mendeskripsikan suatu objek tersebut.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Prayitno, Prof, dkk, Seri Layanan Konseling L3 : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang. Padang.2004

Prayitno, Prof, dkk, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling : Rineka Cipta. Jakarta. 2004 http://cybercounselingstain.bigforumpro.com/LayananPenempatan&Penyaluran--f25/

Blocker. Donald H,1987, the profesional Counselor. New York macmilan publising Company. Departeman P dan K, 1986, Buku materi pokok bimbingan dan penyuluhan, Jakarta

Uneversitas Terbuka .

AHULUAN A. PENDAHULUAN

(20)

pendidikan pun pada akhirnya akan menyisakan pemikiran dalam benak kita akan ”Bagaimana konsep dan pelaksanaan penilaian terhadap bimbingan konseling itu sendiri”. Pengelolaan dan pelaksanaan bimbingan konseling yang berorientasi pada pencapaian tujuan belajar dan kegiatan dalam proses belajar itu tentunya memerlukan sebuah penilaian baik sebagai balikan maupun sebagai tahapan manajemenistik yang baik dan sistematis. Lalu, penilaian yang dimaksud tentunya akan mengarah kepada apa dan siapa?

Muri (2005, hal 12-17) menyatakan bahwa pengukuran dalam proses belajar mengajar atau dalam pendidikan merupakan suatu prosedur penerapan angka atau simbol terhadap suatu objek atau kegiatan maupun kejadian sesuai dengan aturan. Sedangkan assessment diartikan sebagai proses pengumpulan informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan tentang : kebijakan pendidikan, mutu pendidikan, mutu program pendidikan atau mutu kurikulum, mutu proses pendidikan, mutu input dan produk atau tentang penguasaan peserta didik berkaitan dengan apa yang telah diajarkan padanya. Adapun konsep evaluasi diartikan sebagai suatu proses penggambaran, pemerolehan, dan penyediaan informasi yang berguna untuk penetapan alternatif-alternatif keputusan.

Dengan mengamati konsep di atas, maka pembahasan tentang penilaian tentu bukanlah suatu konsep yang sederhana dengan hanya memberikan atribut tertentu (kualitatif maupun

kuantitatif) semata, akan tetapi merupakan kegiatan yang sistematis dengan memperhatikan berbagai aturan atau prosedur tertentu. Terutama pembicaraan tentang penilaian bimbingan konseling, konsep utama yang mesti disepakati adalah berkenaan dengan pemakaian istilah yang tepat untuk mengukur, mengasesment, mengevaluasi, atau pun menilai bimbingan konseling.

B. TUJUAN PEMBAHASAN

Makalah ini dibuat untuk konsep tentang penilaian dijabarkan sebagai ”proses

(21)

C. RUMUSAN MASALAH

a. Arti dan tujuan penilaian dalam bimbingan

b. Kriteria program bimbingan yang baik

c. Pertimbangan dalam menyusun alat ukur pelaksanaan bimbingan

d. Kriteria keberhasilan dalam pelaksanaan bimbingan

e. Arti dan tujuan studi lanjut

BAB II PEMBAHASAN

A. ARTI DAN TUJUAN PENILAIAN DALAM BIMBINGAN

(22)

ditentukan oleh fungsi penilaian (pengambilan keputusan dan penyediaan informasi) dan aspek-aspek yang akan dinilai itu sendiri. Misalnya penilaian yang ditujukan untuk program bimbingan konseling, akan memfungsikan kegiatannya pada penyediaan sejumlah informasi tentang program itu dan seterusnya akan pula melahirkan keputusan tentang keeefektifan atau efisiensi program, begitupun seterusnya.

Mengenai penilaian yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dan penyediaan informasi ini, Muri (2005:23) menyatakan bahwa penilaian dalam kontek ini akan berfungsi sebagai perbaikan, pengendalian proses dan mutu pendidikan, berbagai keputusan tentang peserta didik, akuntabilitas publik, dan regulasi administrasi tentang sekolah.

Setiap orang atau lembaga yang ingin mengetahui seberapa jauh hasil kegiatan yang telah dilakukannya, maka harus melakukan penilaian. Di sekolah pelaksanaan bimbingan dan konseling perlu juga dinilai. Bahkan dengan penilaian, akan ada kesempatan untuk meningkatkan kegiatan itu. Yang dimaksud dengan penilaian ialah menetapkan baik atau tidaknya sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Tetapi biasanya seseorang melakukan

pengukuran. Yaitu membandingkan sesuatu yang di ukur dengan alat ukurnya. Dalam hal ini alat ukur ini ada yang terstandart, ada pula yang tidak terstandar tetapi sudah biasa

dipergunakan dalam kalangan itu.

Secara umum tujuan yang ingin dicapai dengan penilaian pelaksanaan bimbingan

konseling disekolah ialah mengetahui efektifitas pelaksanaan bimbingan di sekolah itu. Atau apakah hasil yang dicapai dengan pelaksanaan bimbingan itu sudah sesuai dengan tujuan yang diinginkan.?

Tetapi oleh karena keseluruhan pelaksanaan bimbingan disekolah harus dinilai meliputi program bimbingan, pelaksanaan bimbingan dan hasil bimbingan, maka rincian penilaian itu ialah?

1. Apakah program bimbingan yang dilaksanakan itu sesuai dengan kriteria program bimbingan

(23)

2. Apakah pelaksanaan tiap-tiap layanan bimbingan telah sesuai dengan kaidah-kaidah yang

harus diikuti masing-masing jenis layanan bimbingan.

3. Apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang di inginkan

B. KRITERIA PROGRAM BIMBINGAN YANG BAIK

Apabila belum tersedianya alat ukur yang dapat digunakan untuk menilai program bimbingan, pelaksanaan bimbingan dan hasilnya, maka alat tersebut bisa kita susun berdasarkan kriteria yang ada yaitu kriteria program bimbingan yang baik, dalam buku bimbingan dan penyuluhan yang diterbitkan oleh P dan K dituliskan tentang ciri-ciri program yang baik adalah sebagai berikut.

a. Program itu masih dapat dikembangkan secara berangsur angsur d

Ngan melibatkan semua petugas sekolah dalam merencanakan

b. Program itu memiliki tujuan yang ideal tetapi realistis dalam pelaksanaanya

c. Program itu mencerminkan komunikasi yang kontinyu diantara semua anggota staf

pelaksanaanya.

d. Program itu disertai fasilitas yang diperlukan

e. Program itu disusun sesuai dengan program pengajaran disekolah yang bersangkutan.

f. Program itu menunjukkan peranan yang penting dalam menghubungkan dan

mengintegrasikan sekolah dengan masyarakat sekitar.

g. Pelaksanaan program itu sejalan dengan proses penilaian diri baik tentang program itu

sendiri maupun kemajuan sisiwa yang dibimbing serta kemajuan pengetahuan dan keterampilan petugas yang melaksanakannya.

h. Program itu menjamin keseimbangan layanan bimbingan.

C. PERTIMBANGAN DALAM MENYUSUN ALAT UKUR PELAKSANAAN

BIMBINGAN

Pelaksanaan bimbingan meliputi layanan pengumpulan data, penyajian

(24)

yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menyusun alat ukur, pelaksanaannya dapat diambil dari materi masing-masing layanan itu misalanya :

a. Untuk pengumpulan data kaidah-kaidahnya dapat digali dari :

1. Jenis data yang dikumpulkan

2. Sumber data yang tepat

3. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data

4. Instrumen yang dipakai dengan metode itu

5. Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan

b. Untuk penyajian informasi /orentasi

1. Jenis informasi yang dpat dimamfaatkan oleh siswa

2. Jenis-jenis informasi yang dapat dimamfaatkan oleh siswa setelah menamatkan sekolah

3. Ketetapan waktu dalam penyajian informasi

4. Sumber-sumber informasi

5. Pemberian informasi

c. untuk layanan konseling :

1. penggunaan bebagai tehnik mengindetifikasi siswa bermasalah

2. prosentase siswa yang bermasalah

3. pengaturan prioritas siswa yang akan dilayani dengan konseling

4. petugas yang melakukan konseling

5. penyusunan laporan konseling

6. studi lanjut

7. metode yan digunakan tentang studi lanjut

8. tanggapan siswa tentang studi lanjut

d. untuk layanan penempatan

1. apakah penempatan itu denan mempertimbangkan kemampuan

bakat,minat,kegemaran,cita-cita,dan sebagainya dari i ndividu yang dibantu

(25)

sebenarnya disamping kegiatan-kegiatan apa yang elah dilakukan oleh para petugas pelaksanaan bimbingan juga dapat dinilai dengan tugas-tugas para petugas dan prinsib-prinsib bimbingan yang dilaksanakan. Artinya pelaksanaan bimbingan itu apakah telah sesuai dengan dengan tugas-tugas para petugas bimbingan dan apakah bimbingan yang dilaksanakan itu telah sesuai dengan dengan prinsip-prinsip bimbingannya. Oleh karena itu alat ukurnya juga dapat disusun dari tugas-tugas para petugas bimbingan sedangkan tentang prinsip-prinsip bimbingan adalah sebagai berikut:

1. pinsib umum

a. karean bimbingan itu berhubungan dengan sikap an tingkah laku individu, perlu diingat

bahwa sikap dan tingkah laku individu itu terbentuk dari segtala aspek kepribadian yang unik dan komplek.

b. Pelaksanaan bimbingan harus harus mempunyai chenel dengan pmbimbing yang lebih ahli

dan sanggup bekerja sama.

c. Terhadap program bimbingan harus senantiasa dilakukan penilaian untuk mengetahui sampai

dimana hasil dan mamfaat yang memperoleh serta kesesuaiannya dengan rencanan yang disusun.

2. Prinsip khusus yang berhubungan dengan individu yang dibimbing

a. Layanan bimbingan harus diberikan kepada semua siswa

b. Program bimbingan harus berpusat kepada siswa

c. Keputusan terahir dalam proses dalam proses bimbingan ditentukan oleh individu yang

dibimbing

D. KRITERIA KEBERHASILAN DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN

(EFEKTIVITAS BIMBINGAN)

Karena ektifitas bimbingan itu diukur dengan tercapainya tujuan, maka alat ukurnya dapat disusun dari tujuan masing-masing layanan bimbingan yaitu :

1. Layanan pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh data selengkap-lengkapnya tentang

(26)

2. Layanan penyajian informasi/orentasi dan penempatan bertujuan agar siswa dapat

mengorentasikan dirinya kepada informasi yang diperolehnya dan agar para siswa mengetahui sumber-sumber informasi yang diperlukan.

3. Layanan konseling bertujuan agar para siswa memperoleh konsep diri memadai mengenai :

a. Dirinya sendiri

b. Harapan-harapan yang ingin dicapai

c. Kepercayaan terhadap dirinya

4. Layanan studi lanjut bertujuan :

I. Untuk mengetahui diantara lulusan yang masih memerlukan bimbingan lanjut

II. Untuk mengetahui seberapa jauh lulusan dapatmemamfaatkan layanan bimbigan yang

diterimanya

III. Untuk mengetahui prosentase besarnya siswa yang melanjutkan studi dan terjun kedunia

kerja setelah menamatkan sekolahnya

IV. Untuk menilai efektifitas bantuan penempatan

E. ARTI DAN TUJUAN STUDI LANJUT

Studi lanjut adalah usaha umtuk menelaah hasil layanan kepada siswa yang telah meninggalkan sekolah itu, baik karena droup out, karena melanjutkan study, atau karena bekerja. Study lanjut sangat penting bagi sekolah, sebab dengan study lanjut itu sekolah dapat mengetahui jenis-jenis lanjutan study yang diikiuti oleh siswa.

Adapun tujuan yang ingin di capai

1. Untuk mengetahui siapakah diantara mereka yang masih menginginkan bantuan bimbingan

lebih lanjut .

2. Seberapa jau mereka dapat memamfaatkan bantuan bimbingan dalam kehidupannya secara

nyata.

(27)

Bila dirinci lebih lanjut, tujuan studi lanjud itu ialah :

a. Memperoleh gambaran tentang kekuatan dan kelemahan yang di berikan sekolah

b. Dapat igunakan untuk mengindetifikasi kebutuhan lebih lanjut yang diperlukan oleh mereka

baik droup out, melanjutkan studi maupun bekerja

c. Dapat menelaah secara intensif sekolompok murid yang khusus

d. Memperoleh informasi yang berguna bagi siswa yang sekarang

e. Memperoleh informasi yang dimamfaatkan oleh para petugas bimbingan sekolah

f. Mengetahui sebab dropout

g. Mengetahui mobilitas siswa yang telah meninggalkan sekolah

h. Menentukan prosentase siswa yang meninggalkan sekolah dan memerlukan latihan atau

lapangan kerja

i. Menentukan prosentase siswa yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi yang diinginkan

j. Menilai efektifitas program penempatan yang diselenggarakan oleh sekolah

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Dari pembahasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa sebuah penilaian tidak hanya berhenti satu titik tetapi berlanjut ketitik yang lain sehingga menjadikan suatu penilaian yang efectif dan efesien. Informasi yang dikumpul untuk diolah itu dapat berkenaan dengan kemampuan belajar (kognitif), keterampilan yang telah diperoleh (psikomotor), atau

(28)

Oleh karena itu kaitannya dengan studi lanjut sangat erat sekali karna kalau sebelumnya sudah ada penilaian maka cara untuk menempatkan lebih mudah karna sebelumnya sudah di ketahui atau ada penilaiannya.

DAFTAR PUSTAKA

Prayitno, Prof, dkk, Seri Layanan Konseling L3 : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang. Padang.2004

Prayitno, Prof, dkk, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling : Rineka Cipta. Jakarta. 2004 http://cybercounselingstain.bigforumpro.com/LayananPenempatan&Penyaluran--f25/

(29)

Gambar

TABEL RENCANA KEGIATAN

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Alat penyaring ini digunakan pada jalur pipa guna menyaring kotoran pada aliran sehingga aliaran yg akan diproses atau hasil proses lebih baik mutunya.... Tipe ini digunakan

Pada percobaan pertama, saat perbandingan 1:1 terlihat bahwa ketika diberi frekuensi sebesar 500 Hz rata-rata taraf intensitas bunyi awal adalah sebesar 95,64 dB dan ketika

Untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) dengan media teka-teki silang (TTS) apakah lebih

Misalnya Strategi biasanya mencakup studi tentang sistem saat ini (disebut sebagai-adalah sistem) dan masalah, dan membayangkan cara untuk merancang sistem baru

Pembuktian merupakan tahapan dalam proses beracara di Pengadilan Tata Usaha Negara dalam rangka menyelesaikan suatu sengketa, berupa penyajian alat-alat bukti yang

Pemberian ekstrak etanol herba putri malu (Mimosa pudica L.) dapat menghasilkan jumlah sel neutrofil yang lebih tinggi pada tikus galur Wistar yang telah

Bagi bidang keperawatan RSUD Arifin Achmad agar dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai terapi non farmakologis untuk menurunkan kecemasan pasien gagal ginjal

[r]