• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN STRATEGI PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCRAPING FILLING OVERLAY PADA RUAS GUNUNG PUTRI CIBINONG, JALAN TOL JAGORAWI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN STRATEGI PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCRAPING FILLING OVERLAY PADA RUAS GUNUNG PUTRI CIBINONG, JALAN TOL JAGORAWI"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN STRATEGI PEMELIHARAAN

JALAN DENGAN MENGGUNAKAN

METODE SCRAPING FILLING OVERLAY

PADA RUAS GUNUNG PUTRI – CIBINONG,

JALAN TOL JAGORAWI

DESIGN OF ROAD MAINTENANCE STRATEGY

USING SCRAPING FILLING OVERLAY METHOD

ON SEGMENT GUNUNG PUTRI – CIBINONG,

JAGORAWI TOLL ROAD

TUGAS AKHIR

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma IV Program Studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

Di Jurusan Teknik Sipil

Oleh

WATI WIDAWATI

111137018

PROGRAM DIPLOMA IV

TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2013

                   

(2)

                   

(3)

                   

(4)

“Ya Tuhanku! Sesungguhnya aku minta kepada-Mu

ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, dan amal yang diterima.”

(H.R. Ahmad dan Ibnu Majah)

“Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri

kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang

yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh.

Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya, dalam

kedudukan terhormat dan mulia (tinggi).

Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.”

(HR. Ar-Rabii')

“Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan pertemukanlah aku

dengan orang-orang yang saleh, serta jadikanlah aku buah tutur

yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian.

Dan jadikanlah aku orang yang akan mewarisi

surga yang penuh nikmat.”

(Q.S. Asy-Syu’ara 26:83-85)

Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk

Ibunda dan Ayahanda tercinta

yang senantiasa telah mengasuh dan mendidik dengan penuh

kasih sayang, serta keluarga dan kerabat yang senantiasa

memberi motivasi dan semangat . . .

                   

(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Strategi Pemeliharaan Jalan dengan Menggunakan Metode

Scraping Filling Overlay pada Ruas Gunung Putri – Cibinong, Jalan Tol

Jagorawi”.

Pembuatan Tugas Akhir ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma Empat (D-IV) program studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan di Politeknik Negeri Bandung.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaian Tugas Akhir. Penulis menyadari dalam penulisan Tugas Akhir ini tidaklah terlaksana dengan baik tanpa dukungan moral maupun meteril dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan rasa hormat dan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ir. Suherman, M.Eng., Ph.D., sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, masukan, koreksi, saran serta bimbingan kepada penulis pada saat penulisan laporan Tugas Akhir,

2. kedua orang tua dan saudara penulis yang senantiasa memberikan kasih sayang, motivasi, doa, arahan dan bimbingan, serta telah memberikan pendidikan yang terbaik bagi penulis,

3. Bapak Asep Sundara, BSCE., MT. dan Ibu Lilian Diasti D.W., SST., MT. selaku dosen penguji,

4. Bapak Indriyanto beserta staf PT. Jasa Marga (Persero) cabang Jagorawi, yang telah memberikan kemudahan dalam memperoleh data serta diskusi untuk penulisan Tugas Akhir,

5. Bapak Desutama R.B.P., ST., MT. selaku koordinator pelaksanaan Tugas Akhir dan Ketua Program Studi D-IV TPJJ PPL,

6. Bapak Ir. Susilahadi, MT., selaku Ka. Satgas D-IV TPJJ PPL,                    

(6)

vi 7. Bapak Ir. Taufik Hamzah, MSA., MBA., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil

Politeknik Negeri Bandung,

8. seluruh dosen Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung yang telah memberikan disiplin ilmu kepada penulis, dan

9. semua rekan-rekan D-IV TPJJ PPL 2011, serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu baik dukungan moral maupun meteril dalam penulisan Tugas Akhir.

Semoga ALLAH SWT membalas segala kebaikan dengan mendapatkan pahala yang berlipat. Aamiin.

Penulis berharap Tugas Akhir ini dapat berguna bagi para pembaca, semoga usaha kita dapat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan nasional.

Akhir kata, penulis menyadari masih banyak kekurangan dari penulisan laporan Tugas Akhir, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk Tugas Akhir ini.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Bandung, Januari 2013 Penulis                    

(7)

vii

ABSTRAK

Jalan Tol merupakan salah satu infrastruktur kunci yang dibutuhkan dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Agar infrastruktur kunci tersebut selalu dalam kondisi yang baik, maka diperlukan suatu perencanaan pemeliharaan dan perbaikan perkerasan jalan yang sistematik yaitu dengan menerapkan sistem manajemen pemeliharaan perkerasan. Dalam studi ini dilakukan perancangan strategi pemeliharaan periodik dengan menggunakan metode Scraping Filling Overlay (SFO) pada setiap segmen perkerasan. Parameter ketidakrataan perkerasan digunakan sebagai indikator kinerja perkerasan dan Net Present Worth (NPW) digunakan sebagai indikator ekonomi dalam perancangan strategi pemeliharaan periodik tersebut. Nilai prediksi ketidakrataan selama periode analisis 10 tahun digunakan untuk perancangan strategi pemeliharaan dan selanjutnya dapat dihitung biaya pemeliharaan periodik selama periode analisis. Hasil analisis memperlihatkan bahwa lajur 2 memberikan nilai NPW yang paling besar baik untuk strategi 1 dan strategi 2. Nilai NPW strategi 1 sebesar Rp. 8,645,672,755, Rp.7,925,629,415, dan Rp.7,271,602,393 berturut-turut untuk bunga diskonto 3%, 4%, dan 5%. Sedangkan untuk strategi 2 untuk bunga diskonto 3%, 4%, dan 5% memberikan nilai NPW sebesar Rp.6,433,989,027, Rp.5,898,142,821, dan Rp.5,411,425,037. Analisis tersebut memperlihatkan bahwa lajur 2 akan menghasilkan jumlah segmen yang lebih banyak untuk dilakukan pemeliharaan periodik dengan SFO dibandingkan dengan lajur 1 dan 3 selama periode analisis 10 tahun.

Kata kunci: ketidakrataan, sistem manajemen pemeliharaan, NPW                    

(8)

viii

ABSTRACT

Toll Road is one of the key infrastructures needed in the Master Plan for the Acceleration and Expansion of Indonesia's Economic (MP3EI). A systematic maintenance plan and pavement repair such as pavement maintenance management system is required in order to deliver a toll road that is constantly in good condition. In this study, a periodic maintenance strategy design using the method of Scraping Filling Overlay (SFO) on each segment of pavement is conducted. Parameter of pavement roughness and Net Present Worth are used as an indicator of pavement performance and an economic indicator in the design of the periodic maintenance strategy respectively. Predictive roughness value for 10 years analysis period is used for the design and maintenance strategies. Furthermore, periodic maintenance cost can then be calculated during the analysis period. The results of the analysis show that NPW lane 2 provides the greatest value for strategy 1 and strategy 2. NPW value of the former strategy is Rp.8,645,672,755, Rp.7,925,629,415, and Rp.7,271,602,393 for the discount rate of 3%, 4%, and 5% respectively. As for the latter strategy, discount rate of 3%, 4%, and 5% give a NPW of Rp.6,433,989,027, Rp.5,898,142,821, and Rp.5,411,425,037 respectively. The analysis suggests that lane 2 will generate more number of segments for the periodic maintenance performed by SFO compared to lane 1 and 3 during the analysis period of 10 years.

Keywords: roughness, maintenance management systems, NPW                    

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i Halaman Pengesahan ... ii Halaman Persembahan ... iv Kata Pengantar ... v Abstrak ... vii Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Gambar ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

Daftar Istilah ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 2

1.3. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah ... 3

1.3.1. Ruang Lingkup ... 3

1.3.2. Pembatasan Masalah ... 3

1.4. Lokasi Objek Tugas Akhir ... 4

1.5. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Jalan Tol ... 6

2.1.1. Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol ... 7

2.2. Pemeliharaan Jalan ... 9

2.2.1. Tujuan Pemeliharaan Jalan ... 10

2.2.2. Prioritas Pemeliharaan ... 11

2.2.3. Strategi Pemeliharaan ... 11

2.3. Metode Pemeliharaan SFO ... 12

2.4. Analisis Biaya Siklus Hidup ... 13

2.4.1. Pendekatan LCCA ... 15 2.4.2. Elemen LCCA ... 15                    

(10)

x

2.5. Kinerja Perkerasan Jalan ... 16

2.5.1. Parameter Ketidakrataan Jalan ... 16

2.5.2. International Roughness Index (IRI) ... 18

2.5.3. Parameter Kekesatan Permukaan Jalan ... 18

2.5.4. Memprediksi Kinerja Perkerasan ... 19

2.5.5. Structural Number Modified (SNC) ... 20

2.6. Lalu Lintas ... 22

2.6.1. Penggolongan Jenis Kendaraan ... 24

2.7. Kalibrasi Model Kinerja Perkerasan ... 25

2.8. Sistem Manajemen Pemeliharaan Jalan ... 26

2.9. Biaya Pemeliharaan Jalan ... 27

2.9.1. Biaya Pengelola Jalan ... 27

2.9.2. Biaya Nilai Umur Sisa ... 29

2.9.3. Biaya Riil ... 29

2.10. Net Present Worth (NPW) ... 29

BAB III METODOLOGI 3.1. Kajian Pustaka ... 33

3.2. Pengumpulan Data ... 33

3.3. Pengolahan Data ... 34

3.3.1 Data Ketidakrataan Perkerasan ... 34

3.3.2 Data Kekesatan Perkerasan ... 34

3.3.3 Data Lalu Lintas ... 35

3.3.4 Menghitung Nilai CESA ... 35

3.3.5 Menghitung Nilai SNC ... 35

3.4. Perancangan ... 36

3.4.1. Kalibrasi Model Kinerja Perkerasan ... 36

3.4.2. Menghitung Nilai IRI Prediksi (IRIt) ... 36

3.4.3. Alternatif Strategi Pemeliharaan ... 37

3.5. Analisis Perancangan ... 37

3.5.1. Menghitung Nilai IRI Prediksi (IRIt) Setelah Pemeliharaan ... 37                    

(11)

xi

3.5.2. Biaya Pemeliharaan ... 37

3.5.3. Biaya Pemeliharaan SFO Masa Depan ... 38

3.5.4. Net Present Worth (NPW) ... 38

3.6. Hasil dan Kesimpulan ... 38

BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1. Gambaran Umum Ruas Jalan Tol Jagorawi (Gunung Putri – Cibinong) ... 39 4.1.1. Stuktur Perkerasan ... 39 4.1.2. Penanganan Pemeliharaan ... 40 4.2. Kinerja Perkerasan ... 40 4.2.1. Ketidakrataan Perkerasan ... 40 4.2.2. Kekesatan Perkerasan ... 45

4.3. Volume Lalu Lintas ... 48

4.4. Pertumbuhan Lalu Lintas ... 50

4.5. Cummulative Equivalent Standard Axle (CESA) ... 51

4.6. Data Stuctural Number Modified (SNC) ... 55

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN PERANCANGAN 5.1. Kalibrasi Model Kinerja Perkerasan ... 58

5.2. Nilai IRI Awal (IRI0) ... 62

5.3. Nilai IRI Prediksi (IRIt) ... 63

5.4. Perancangan Strategi Pemeliharaan ... 67

5.4.1. Strategi Pemeliharaan 1 ... 67

5.4.2. Strategi Pemeliharaan 2 ... 73

5.5. Biaya Pemeliharaan ... 77

5.5.1. Biaya Pemeliharaan SFO Persegmen (100 meter) ... 77

5.5.2. Biaya Pemeliharaan SFO Masa Depan ... 78

5.5.3. Nilai Net Present Worth (NPW) ... 83                    

(12)

xii BAB VI PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 85 5.2. Saran ... 87 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

                   

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol ... 7 Tabel 2.2. Koefisien Kekuatan Relatif (a) ... 21 Tabel 2.3. Koefisien Distrbusi Kendaraan (C) ... 23 Tabel 2.4. Golongan Jenis Kendaraan Bermotor pada Jalan Tol yang Sudah

Beroperasi ... 25 Tabel 2.5. Faktor Kalibrasi Ketidakrataan Perkerasan Berdasarkan Kualitas Konstruksi Perkerasan dan Lalu Lintas ... 25 Tabel 2.6. Daftar Kuantitas dan Harga Pekerjaan Pemeliharaan Periodik pada Jalan Tol Jagorawi Tahun 2011 ... 27 Tabel 2.7. Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga Pekerjaan Pemeliharaan Periodik pada Jalan Tol Jagorawi Tahun 2011 ... 28 Tabel 4.1a. Data Ketidakrataan Ruas Jalur A (arah Gunung Putri – Cibinong)

... 44 Tabel 4.1b. Data Ketidakrataan Ruas Jalur B (arah Cibinong – Gunung Putri)

... 44 Tabel 4.2a. Data Kekesatan Ruas Jalur A (arah Gunung Putri – Cibinong) ... 47 Tabel 4.2b. Data Kekesatan Ruas Jalur B (arah Cibinong – Gunung Putri) ... 47 Tabel 4.3. Volume Lalu Lintas Harian Ruas Jalur Utama Gunung Putri - Cibinong, Jalan Tol Jagorawi ... 48 Tabel 4.4. Persentase Jenis Kendaraan Hasil Traffic Counting ... 49 Tabel 4.5. Volume Lalu Lintas Harian Ruas Jalur Utama Gunung Putri - Cibinong, Jalan Tol Jagorawi (Pemecahan Golongan I) ... 49 Tabel 4.6. Pertumbuhan Lalu Lintas Harian Ruas Jalur Utama Gunung Putri - Cibinong, Jalan Tol Jagorawi ... 50 Tabel 4.7. Perhitungan Nilai CESA pada Tahun 2007 untuk Jalur A ... 52 Tabel 4.8a. Perhitungan Nilai CESA pada Jalur A selama Umur Rencana

Analisis ... 53 Tabel 4.8b. Perhitungan Nilai CESA pada Jalur B selama Umur Rencana

Analisis ... 54 Tabel 5.1. Nilai Rata-Rata IRI Baru ... 59                    

(14)

xiv

Tabel 5.2. Faktor Kalibrasi Model Kinerja Perkerasan ... 61

Tabel 5.3. Perhitungan Nilai IRIt pada Tahun Analisis ... 63

Tabel 5.4. Nilai IRIt pada Jalur A Lajur 01 untuk setiap Segmen ... 64

Tabel 5.5. Nilai IRIt pada Jalur A Lajur 01 Hasil Analisis Strategi Pemeliharaan 1 ... 68

Tabel 5.6. Nilai IRIt pada Jalur A Lajur 01Hasil Analisis Strategi Pemeliharaan 2 ... 74

Tabel 5.7. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 01 Strategi Pemeliharaan 1 ... 79

Tabel 5.8. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 01 Strategi Pemeliharaan 2 ... 80

Tabel 5.9. Rekapitulasi Total Biaya Pemeliharaan SFO ... 80

Tabel 5.10. Rekapitulasi Biaya Nilai Umur Sisa ... 82

Tabel 5.11. Rekapitulasi Biaya Pengelola Jalan (Tahun 2021) ... 83

Tabel 5.12. Nilai Net Present Worth untuk setiap Strategi Pemeliharaan ... 83                    

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Peta Lokasi Studi Kasus ... 4

Gambar 2.1. Penggolongan Jenis Kendaraan pada Jalan Tol ... 24

Gambar 3.1. Diagram Alir Metodologi Tugas Akhir ... 32

Gambar 4.1. Penomoran Lajur pada Ruas Jalur Utama Gunung Putri – Cibinong, Jalan Tol Jagorawi ... 40

Gambar 4.2a. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2007 ... 41

Gambar 4.2b. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2009 ... 42

Gambar 4.2c. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2011 ... 43

Gambar 4.3a. Grafik Data Kekesatan pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2009 ... 45

Gambar 4.3b. Grafik Data Kekesatan pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2011 ... 46

Gambar 4.4. Lapisan Perkerasan Ruas Jalur Utama arah Gunung Putri – Cibinong (Lajur 01 dan 02) ... 56

Gambar 5.1. Nilai IRI per segmen pada Jalur A Lajur 01 untuk Tahun 2011 ... 62

Gambar 5.2. Grafik Nilai Rata-Rata IRIt pada Jalur A Lajur 01 ... 66

Gambar 5.3. Grafik Nilai Rata-Rata IRIt pada Jalur A Lajur 01 Strategi Pemeliharaan 1 ... 70

Gambar 5.4. Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata IRIt pada Jalur A Lajur 01 Strategi Pemeliharaan 1 ... 71

Gambar 5.5. Grafik Perbandingan Nilai IRIt pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2015 Strategi Pemeliharaan 1 ... 72

Gambar 5.6. Grafik Perbandingan Nilai IRIt pada Jalur A Lajur 01 Periode 2016 Strategi Pemeliharaan 1 ... 73

Gambar 5.7. Grafik Nilai Rata-Rata IRIt pada Jalur A Lajur 01 Strategi Pemeliharaan 2 ... 76

Gambar 5.8. Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata IRIt pada Jalur A Lajur 01 untuk Strategi Pemeliharaan 1 dan 2 ... 76                    

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I

ADMINISTRASI TUGAS AKHIR

LAMPIRAN II

HASIL PENGOLAHAN DATA KETIDAKRATAAN PERKERASAN PADA JALUR A DAN B, LAJUR 01, 02, 03 JALUR UTAMA GUNUNG PUTRI – CIBINONG TAHUN 2007, 2009, 2011

A. Jalur A (Arah Gunung Putri – Cibinong) 1. Lajur 01

Gambar A.1.07. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2007 Gambar A.1.09. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2009 Gambar A.1.11. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2011

2. Lajur 02

Gambar A.2.07. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 02 Tahun 2007 Gambar A.2.09. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 02 Tahun 2009 Gambar A.2.11. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 02 Tahun 2011

3. Lajur 03

Gambar A.3.07. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 03 Tahun 2007 Gambar A.3.09. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 03 Tahun 2009 Gambar A.3.11. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 03 Tahun 2011

B. Jalur B (Arah Cibinong – Gunung Putri) 1. Lajur 01

Gambar B.1.07. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 01 Tahun 2007 Gambar B.1.09. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 01 Tahun 2009 Gambar B.1.11. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 01 Tahun 2011

2. Lajur 02

Gambar B.2.07. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 02 Tahun 2007 Gambar B.2.09. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 02 Tahun 2009 Gambar B.2.11. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 02 Tahun 2011

3. Lajur 03

Gambar B.3.07. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 03 Tahun 2007 Gambar B.3.09. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 03 Tahun 2009 Gambar B.3.11. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 03 Tahun 2011                    

(17)

xvii

LAMPIRAN III

HASIL PERHITUNGAN ANGKA EKIVALEN

UNTUK SETIAP GOLONGAN DAN JENIS KENDARAAN

LAMPIRAN IV

HASIL PERHITUNGAN NILAI PREDIKSI IRI PADA JALUR A

LAJUR 02 DAN 03 RUAS JALUR UTAMA GUNUNG PUTRI – CIBINONG A. Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 02

B. Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 03

LAMPIRAN V

HASIL ANALISIS DAN NILAI SISA STRATEGI PEMELIHARAAN 1 DAN 2 PADA JALUR A LAJUR 01, 02 DAN 03 RUAS JALUR UTAMA GUNUNG PUTRI – CIBINONG

A. Strategi Pemeliharaan 1

1.1. Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 01 1.2. Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 02 1.3. Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 03 B. Strategi Pemeliharaan 2

2.1. Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 01 2.2. Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 02 2.3. Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 03

LAMPIRAN VI

HASIL PERHITUNGAN BIAYA SFO STRATEGI PEMELIHARAAN 1 DAN 2 A. Strategi Pemeliharaan 1

Tabel 1.01. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 01 Tabel 1.02. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 02 Tabel 1.03. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 03 B. Strategi Pemeliharaan 2

Tabel 2.01. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 01 Tabel 2.02. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 02 Tabel 2.03. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 03                    

(18)

xviii

DAFTAR ISTILAH

Aggregate Base Course : agregat lapisan pondasi atas dari struktur konstruksi perkerasan

Alternatif : pilihan diantara beberapa kemungkinan

Angka Ekivalen (E) : angka yang menyatakan perbandingan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu lintasan beban sumbu kendaraan terhadap tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh satu lintasan beban sumbu standar

Asphalt Treated Base Course

: lapisan base course yang menggunakan aspal sebagai perekat, yang biasa dikenal dengan Laston (lapisan aspal beton)

Base Course : lapisan perkerasan yang terletak antara lapis pondasi bawah dengan lapis permukaan

Biaya Masa Depan : biaya yang diperhitungkan untuk tahun yang akan datang dengan memproyeksikan biaya pada saat ini dan diperhitungkan dengan menggunakan suku bunga Bank Indonesia

Biaya Pengelola Jalan : dalam Tugas Akhir ini merupakan biaya yang dibutuhkan oleh institusi pengelola jalan (PT. Jasa Marga) untuk biaya pemeliharaan perkerasan dengan menggunakan metode SFO

Biaya Riil : biaya yang diperhitungkan untuk mendapatkan

nilai biaya yang dipakai selama waktu analisis saja.

BOK : biaya operasi kendaraan, merupakan biaya total

yang dibutuhkan untuk mengoperasikan

kendaraan pada suatu kondisi lalu lintas dan jalan untuk suatu jenis kendaraan per kilometer jarak tempuh (satuannya dalam rupiah/kilometer)

CBR : California Bearing Ratio, kekuatan tanah dasar

yaitu perbandingan antara beban penetrasi suatu lapisan tanah atau perkerasan terhadap beban standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama

CESA : Cummulative Equivalent Standard Axle,

akumulasi ekivalen beban sumbu standar selama umur rencana                    

(19)

xix Deformasi Permanen : perubahan bentuk tetap dari perkerasan akibat

beban lalu lintas atau pengaruh lingkungan

Deformasi Plastis : perubahan bentuk plastis (dapat kembali ke bentuk awal) pada permukaan jalan beraspal yang terjadi setempat atau dibeberapa tempat dan memiliki perbedaan tinggi dengan permukaan jalan disekitarnya

Hot Bit Concrete Pavement (Binder Course)

: lapis antara yang merupakan bagian dari lapis permukaan yang terletak di antara lapis pondasi atas (base course) dengan lapis aus (wearing

course)

Hot Bit Concrete Pavement (Wearing Course)

: lapis aus yang merupakan bagian dari lapis permukaan yang terletak di atas lapis antara (binder course)

IRI : International Roughness Index, atau nilai dari

ketidakrataan perkerasan, yang digunakan untuk menentukan karakteristik profil memanjang dari jalur yang dilewati roda kendaraan untuk

menentukan suatu pengukuran tingkat kekasaran permukaan yang standar.

IRI0 : nilai ketidakrataan awal

IRIt : nilai ketidakrataan perkerasan pada umur t

Jalan Tol : jalan bebas hambatan yang diperuntukan bagi lalu lintas umum yang kepada para penggunanya dikenakan kewajiban membayar tol

Jalur : keseluruhan perkerasan jalan yang dipergunakan

untuk lalu lintas kendaraan

Kalibrasi : proses verifikasi untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu pengukuran agar sesuai dengan rancangannya

Kekesatan perkerasan : batas koefisien gesekan antara roda kendaraan terhadap permukaan jalan dan rasio antara gaya horizontal pada proses pengereman, manuver, dan pada proses menikung terhadap gaya vertikal yang terjadi pada roda kendaraan akibat dari beban kendaraan

Ketidakrataan perkerasan : merupakan parameter kondisi yang paling banyak digunakan dalam mengevaluasi perkerasan jalan, karena data ketidakrataan perkerasan relatif mudah untuk diperoleh, objektif, dan berkorelasi                    

(20)

xx baik dengan biaya operasional kendaraan serta parameter kondisi yang paling relevan dalam pengukuran perilaku fungsional jalan dalam waktu jangka panjang

Kgm : faktor kalibrasi yang berhubungan dengan

koefisien lingkungan (m)

Kgp : faktor kalibrasi yang berhubungan dengan struktur

dan komponen kerusakan permukaan perkerasan Kinerja perkerasan : merupakan fungsi dari kemampuan relatif dari

perkerasan untuk melayani lalu lintas dalam suatu periode tertentu

Koefisien Distribusi Kendaraan

: suatu nilai yang ditentukan dari lebar perkerasan serta jumlah lajur dari suatu ruas jalan

Lajur : bagian jalur yang memanjang dengan atau tanpa

marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor sedang berjalan

LCCA : Life Cycle Cost Analysis, analisis biaya siklus

hidup merupakan suatu bentuk analisis ekonomi yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi biaya pilihan investasi yang beragam

Naasra Roughness-meter : alat ukur yang digunakan pada survai ketidakrataan untuk mengetahui nilai IRI

Nilai umur sisa : nilai suatu alternatif investasi pada akhir periode analisis

NPW : Net Present Worth, merupakan selisih antara

pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of

capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata

lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini

Overlay : pelapisan ulang pada suatu perkerasan, yaitu lapis perkerasan tambahan yang dipasang di atas konstruksi perkerasan yang ada dengan tujuan meningkatkan kekuatan struktur perkerasan yang ada agar dapat melayani lalu lintas yang

direncanakan selama kurun waktu yang akan datang                    

(21)

xxi Pemeliharaan Berkala

atau Periodik

: pemeliharaan yang dilakukan terhadap jalan pada waktu-waktu tertentu (tidak menerus sepanjang tahun) dan sifatnya meningkatkan kekuatan struktural.

Pemeliharaan Rutin : penanganan yang diberikan hanya pada lapis permukaan yang sifatnya untuk meningkatkan kualitas berkendara (Riding Quality), tanpa meningkatkan kekuatan struktural, dan dilakukan pada jangka waktu yang teratur dalam setahun Perkerasan Jalan : konstruksi jalan yang diperuntukan bagi lalu lintas

yang terletak di atas tanah dasar

Perkerasan Lentur : konstruksi perkerasan jalan yang dibuat dengan menggunakan lapis pondasi agregat dan lapis permukaan dengan bahan pengikat aspal

Pertumbuhan Lalu Lintas : kenaikan arus lalu lintas dari tahun ke tahun yang dinyatakan dalam persen

PJR : Patroli Jalan Raya

PJU : Penerangan Jalan Umum

Pumping : peristiwa keluarnya air disertai butiran-butiran tanah dasar melalui sambungan dan retakan atau pada bagian pinggir perkerasan, akibat gerakan lendutan atau gerakan vertikal pelat beton karena beban lalu lintas

SFO : Scraping Filling Overlay, penanganan

pemeliharaan dengan dilakukan pembongkaran dan penggantian lapisan permukaan atas dengan bahan pengganti yang mempunyai kualitas yang baik

SNC : Modified Structural Number, nilai stuktur yang

dimodifikasi dengan menyertakan kekuatan tanah dasar

SPM : Standar Pelayanan Minimal adalah ukuran yang

harus dicapai dalam pelaksanaan penyelenggaraan jalan tol

Sub Base Course : lapisan pondasi bawah dari struktur konstruksi perkerasan

Traffic Counting : perhitungan volume lalu lintas pada ruas jalan yang dikelompokan dalam jenis kendaraan                    

(22)

DAFTAR PUSTAKA

AASHTO. (1993). “AASHTO guide for Design of Pavement Structures 1993”.

American Association of State Highway and Transportation Officials.

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). (2011). “Tujuan dan Manfaat Jalan Tol”. Kementrian Pekerjaan Umum: Republik Indonesia.

Budiyono, Arif. (2012). “Desain Model Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Tingkat Pelayanan Jalan Tol”. Tesis: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Bung Jalan. (2009). “Kinerja Perkerasan Jalan”. [online], http://tranggono. wordpress.com/2009/02/25/kinerja-perkerasan-jalan/, diakses tanggal 11 Mei 2012.

Caltrans. (2010). “Life-Cycle Cost Analysis Procedures Manual”. State of California: Department of Transportation.

Education & Early Development. (1999). “Life Cycle Cost Analysis Handbook”. State of Alaska: Departemen of Education & Early Development.

Federal Highway Administration. (1998). “Life-Cycle Cost Analysis in Pavement Design”. US Department of Transportation: Pavement Division Interim Technical Bulletin.

Jasa Marga. (2007). “Laporan Akhir”. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Jagorawi.

Jasa Marga. (2009). “Laporan Akhir Pekerjaan Penelitian, Evaluasi Pengukuran Nilai Sisa Struktur dan Rekomendasi Penanganan Kerusakan Perkerasan pada Jalan Tol Jagorawi”. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Jagorawi.                    

(23)

Jasa Marga. (2011). “Lampiran Kontrak Pengadaan Jasa Pemborongan, Pekerjaan Pemeliharaan Periodik pada Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi dengan Jaminan Performa Tahun 2011”. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Jagorawi.

Jasa Marga. (2011). “Laporan Tahunan 2011 PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.”. [online], www.jasamarga.com, diakses tanggal 23 April 2012.

Jurusan Teknik Sipil POLBAN. (2012). “Pedoman Penyusunan Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil”. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.

Keputusan Menteri. (2001). “Ketentuan Teknik, Tata Cara Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Tol”. Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah: Nomor 353/KPTS/M/2001.

Keputusan Menteri. (2007). “Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor pada Ruas Jalan Tol yang Sudah Beroperasi”. Menteri Pekerjaan Umum: Nomor 370/KPTS/M/2007.

Morosiuk G, Toole T, Mahmud S, dan Dachlan T. (2000). “Modelling the

Deterioration of Bituminious Pavement in Indonesia within a HDM-4 Framework”. Transport Research Laboratory, U.K dan Institute of Road Engineering, Indonesia.

Paterson W. D. dan Attoh-Okine B. (1992). “Simplified Models of Paved Road

Deterioration Based on HDM-III”. Paper submitted for presentation to the Annual Meeting of the Transportation Research Board: Washington, D. C.

Peraturan Menteri. (2005). “Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol”. Menteri Pekerjaan Umum: Nomor 392/PRT/M/2005.

Peraturan Menteri. (2007). “Petunjuk Teknis Pemeliharaan Jalan Tol dan Jalan Penghubung”. Menteri Pekerjaan Umum: Nomor 02/PRT/M/2007.

Peraturan Pemerintah. (2005). “Tentang Jalan Tol”. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia: Nomor 15 Tahun 2005.

                   

(24)

Puslitbang Jalan dan Jembatan. (2002). “Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur”. Departemen Pekerjaan Umum: Permukiman dan Prasarana Wilayah, Pt. T-01-2002-B.

Puslitbang Jalan dan Jembatan. (2005). “Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur”. Departemen Pekerjaan Umum: Pd. T-05-2005-B.

Puslitbang Jalan dan Jembatan. (2005). “Teknik Pengelolaan Jalan, seri: Panduan Pemeliharaan Jalan Kabupaten”. Departemen Pekerjaan Umum: Puslitbang Prasarana Transportasi.

Rasyanda. (2012). “Strategi Pemeliharaan Jalan Tol Padaleunyi Ruas Pasteur – Buah Batu”. Tugas Akhir: Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan, Politeknik Negeri Bandung.

Silalahi, S. (2011). “Prediksi Perkembangan Ketidakrataan Jalan”. Tugas Akhir: Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

Wikipedia. “Net Present Value”. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. [online], http://id.wikipedia.org, diakses tanggal 6 Mei 2012.

Yuliyawati, S. N. dan Hazma. (2009). “Kiat Penulisan Laporan Ilmiah”. Bandung: UPT Politeknik Negeri Bandung.

                   

(25)

CURRICULUM VITAE

DATA DIRI

Nama Lengkap : Wati Widawati

Alamat : JL. Sukagalih Gg. Sukaati 1 No.47 Rt.01/Rw.01 Bandung 40162 Telepon : 022-2060088 / 081573138908 Tempat,Tanggal Lahir : Bandung, 15 April 1989 Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan Status Pernikahan : Belum Menikah Tinggi / Berat : 156 cm / 46 kg Golongan Darah : O

E-mail : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

Politeknik Negeri Bandung – D4 Teknik Sipil Bandung Tahun 2011 s.d. 2013 Politeknik Negeri Bandung – D3 Teknik Sipil Bandung Tahun 2007 s.d. 2010 SMA Negeri 9 Bandung Bandung Tahun 2004 s.d. 2007 SLTP Negeri 26 Bandung Bandung Tahun 2001 s.d. 2004 SD Negeri Sukagalih Barat III Bandung Tahun 1995 s.d. 2001 TK. An-Nur Bandung Tahun 1994 s.d. 1995

PENDIDIKAN NON FORMAL

Pelatihan Teknisi Laboratorium Beton

Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Kementrian PU

bekerjasama dengan Politeknik Negeri Bandung

2011

Pelatihan Desain Rangka Atap

dengan Profil UK dan PC PT. Jaindo Metal Industries 2011 Pelatihan SAP 2000 Politeknik Negeri Bandung 2010 Seminar Ilmiah Geoteknik Politeknik Negeri Bandung 2010                    

(26)

Seminar The Fixing System

Technology for Building Politeknik Negeri Bandung 2010

Internasional Symposium The Need Tunnel Construction Knowledge for Road Network Solving Problems

Politeknik Negeri Bandung 2010

Training AutoCAD Program Politeknik Negeri Bandung 2009 Seminar Recycling Asphalt

2008 Politeknik Negeri Bandung 2008

Pelatihan Komputer SMA Negeri 9 Bandung 2006

TUGAS AKHIR

Tugas Akhir Diploma 3

Judul: “Perbandingan Metode Perencanaan Struktur Perkerasan Kaku dan Pengaruh Parameter Perencanaan terhadap Tebal Pelat Beton serta Biaya Awal Konstruksi Perkerasan”.

Tugas Akhir Diploma 4

Judul: “Perancangan Strategi Pemeliharaan Jalan dengan Menggunakan Metode Scraping Filling Overlay pada Ruas Gunung Putri – Cibinong, Jalan Tol Jagorawi”.                    

Gambar

Tabel 2.1.  Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol  ...........................................
Gambar A.1.07. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2007  Gambar A.1.09
Tabel 1.01. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 01  Tabel 1.02. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 02  Tabel 1.03

Referensi

Dokumen terkait

Pada Tugas Akhir ini, akan dibahas tentang metode pelaksanaan bina marga dan estimasi biaya pada lapis perkerasan jalan beton yang akan dilakukan pada proyek jalan raya Cimindi,

e-Toll Card merupakan bentuk modernisasi pelayanan yang dilakukan oleh PT Jasa Marga sebagai pengelola jalan tol di Indonesia dalam rangka meningkatan pelayanan kepada pengguna