PERANCANGAN STRATEGI PEMELIHARAAN
JALAN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE SCRAPING FILLING OVERLAY
PADA RUAS GUNUNG PUTRI – CIBINONG,
JALAN TOL JAGORAWI
DESIGN OF ROAD MAINTENANCE STRATEGY
USING SCRAPING FILLING OVERLAY METHOD
ON SEGMENT GUNUNG PUTRI – CIBINONG,
JAGORAWI TOLL ROAD
TUGAS AKHIR
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma IV Program Studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan
Di Jurusan Teknik Sipil
Oleh
WATI WIDAWATI
111137018
PROGRAM DIPLOMA IV
TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2013
“Ya Tuhanku! Sesungguhnya aku minta kepada-Mu
ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, dan amal yang diterima.”
(H.R. Ahmad dan Ibnu Majah)
“Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri
kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang
yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh.
Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya, dalam
kedudukan terhormat dan mulia (tinggi).
Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.”
(HR. Ar-Rabii')
“Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan pertemukanlah aku
dengan orang-orang yang saleh, serta jadikanlah aku buah tutur
yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian.
Dan jadikanlah aku orang yang akan mewarisi
surga yang penuh nikmat.”
(Q.S. Asy-Syu’ara 26:83-85)
Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk
Ibunda dan Ayahanda tercinta
yang senantiasa telah mengasuh dan mendidik dengan penuh
kasih sayang, serta keluarga dan kerabat yang senantiasa
memberi motivasi dan semangat . . .
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Strategi Pemeliharaan Jalan dengan Menggunakan Metode
Scraping Filling Overlay pada Ruas Gunung Putri – Cibinong, Jalan Tol
Jagorawi”.
Pembuatan Tugas Akhir ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma Empat (D-IV) program studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan di Politeknik Negeri Bandung.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik selama perkuliahan maupun dalam penyelesaian Tugas Akhir. Penulis menyadari dalam penulisan Tugas Akhir ini tidaklah terlaksana dengan baik tanpa dukungan moral maupun meteril dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan rasa hormat dan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ir. Suherman, M.Eng., Ph.D., sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, masukan, koreksi, saran serta bimbingan kepada penulis pada saat penulisan laporan Tugas Akhir,
2. kedua orang tua dan saudara penulis yang senantiasa memberikan kasih sayang, motivasi, doa, arahan dan bimbingan, serta telah memberikan pendidikan yang terbaik bagi penulis,
3. Bapak Asep Sundara, BSCE., MT. dan Ibu Lilian Diasti D.W., SST., MT. selaku dosen penguji,
4. Bapak Indriyanto beserta staf PT. Jasa Marga (Persero) cabang Jagorawi, yang telah memberikan kemudahan dalam memperoleh data serta diskusi untuk penulisan Tugas Akhir,
5. Bapak Desutama R.B.P., ST., MT. selaku koordinator pelaksanaan Tugas Akhir dan Ketua Program Studi D-IV TPJJ PPL,
6. Bapak Ir. Susilahadi, MT., selaku Ka. Satgas D-IV TPJJ PPL,
vi 7. Bapak Ir. Taufik Hamzah, MSA., MBA., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bandung,
8. seluruh dosen Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung yang telah memberikan disiplin ilmu kepada penulis, dan
9. semua rekan-rekan D-IV TPJJ PPL 2011, serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu baik dukungan moral maupun meteril dalam penulisan Tugas Akhir.
Semoga ALLAH SWT membalas segala kebaikan dengan mendapatkan pahala yang berlipat. Aamiin.
Penulis berharap Tugas Akhir ini dapat berguna bagi para pembaca, semoga usaha kita dapat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan nasional.
Akhir kata, penulis menyadari masih banyak kekurangan dari penulisan laporan Tugas Akhir, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk Tugas Akhir ini.
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Bandung, Januari 2013 Penulis
vii
ABSTRAK
Jalan Tol merupakan salah satu infrastruktur kunci yang dibutuhkan dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Agar infrastruktur kunci tersebut selalu dalam kondisi yang baik, maka diperlukan suatu perencanaan pemeliharaan dan perbaikan perkerasan jalan yang sistematik yaitu dengan menerapkan sistem manajemen pemeliharaan perkerasan. Dalam studi ini dilakukan perancangan strategi pemeliharaan periodik dengan menggunakan metode Scraping Filling Overlay (SFO) pada setiap segmen perkerasan. Parameter ketidakrataan perkerasan digunakan sebagai indikator kinerja perkerasan dan Net Present Worth (NPW) digunakan sebagai indikator ekonomi dalam perancangan strategi pemeliharaan periodik tersebut. Nilai prediksi ketidakrataan selama periode analisis 10 tahun digunakan untuk perancangan strategi pemeliharaan dan selanjutnya dapat dihitung biaya pemeliharaan periodik selama periode analisis. Hasil analisis memperlihatkan bahwa lajur 2 memberikan nilai NPW yang paling besar baik untuk strategi 1 dan strategi 2. Nilai NPW strategi 1 sebesar Rp. 8,645,672,755, Rp.7,925,629,415, dan Rp.7,271,602,393 berturut-turut untuk bunga diskonto 3%, 4%, dan 5%. Sedangkan untuk strategi 2 untuk bunga diskonto 3%, 4%, dan 5% memberikan nilai NPW sebesar Rp.6,433,989,027, Rp.5,898,142,821, dan Rp.5,411,425,037. Analisis tersebut memperlihatkan bahwa lajur 2 akan menghasilkan jumlah segmen yang lebih banyak untuk dilakukan pemeliharaan periodik dengan SFO dibandingkan dengan lajur 1 dan 3 selama periode analisis 10 tahun.
Kata kunci: ketidakrataan, sistem manajemen pemeliharaan, NPW
viii
ABSTRACT
Toll Road is one of the key infrastructures needed in the Master Plan for the Acceleration and Expansion of Indonesia's Economic (MP3EI). A systematic maintenance plan and pavement repair such as pavement maintenance management system is required in order to deliver a toll road that is constantly in good condition. In this study, a periodic maintenance strategy design using the method of Scraping Filling Overlay (SFO) on each segment of pavement is conducted. Parameter of pavement roughness and Net Present Worth are used as an indicator of pavement performance and an economic indicator in the design of the periodic maintenance strategy respectively. Predictive roughness value for 10 years analysis period is used for the design and maintenance strategies. Furthermore, periodic maintenance cost can then be calculated during the analysis period. The results of the analysis show that NPW lane 2 provides the greatest value for strategy 1 and strategy 2. NPW value of the former strategy is Rp.8,645,672,755, Rp.7,925,629,415, and Rp.7,271,602,393 for the discount rate of 3%, 4%, and 5% respectively. As for the latter strategy, discount rate of 3%, 4%, and 5% give a NPW of Rp.6,433,989,027, Rp.5,898,142,821, and Rp.5,411,425,037 respectively. The analysis suggests that lane 2 will generate more number of segments for the periodic maintenance performed by SFO compared to lane 1 and 3 during the analysis period of 10 years.
Keywords: roughness, maintenance management systems, NPW
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i Halaman Pengesahan ... ii Halaman Persembahan ... iv Kata Pengantar ... v Abstrak ... vii Daftar Isi ... ixDaftar Tabel ... xiii
Daftar Gambar ... xv
Daftar Lampiran ... xvi
Daftar Istilah ... xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Tujuan ... 2
1.3. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah ... 3
1.3.1. Ruang Lingkup ... 3
1.3.2. Pembatasan Masalah ... 3
1.4. Lokasi Objek Tugas Akhir ... 4
1.5. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Jalan Tol ... 6
2.1.1. Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol ... 7
2.2. Pemeliharaan Jalan ... 9
2.2.1. Tujuan Pemeliharaan Jalan ... 10
2.2.2. Prioritas Pemeliharaan ... 11
2.2.3. Strategi Pemeliharaan ... 11
2.3. Metode Pemeliharaan SFO ... 12
2.4. Analisis Biaya Siklus Hidup ... 13
2.4.1. Pendekatan LCCA ... 15 2.4.2. Elemen LCCA ... 15
x
2.5. Kinerja Perkerasan Jalan ... 16
2.5.1. Parameter Ketidakrataan Jalan ... 16
2.5.2. International Roughness Index (IRI) ... 18
2.5.3. Parameter Kekesatan Permukaan Jalan ... 18
2.5.4. Memprediksi Kinerja Perkerasan ... 19
2.5.5. Structural Number Modified (SNC) ... 20
2.6. Lalu Lintas ... 22
2.6.1. Penggolongan Jenis Kendaraan ... 24
2.7. Kalibrasi Model Kinerja Perkerasan ... 25
2.8. Sistem Manajemen Pemeliharaan Jalan ... 26
2.9. Biaya Pemeliharaan Jalan ... 27
2.9.1. Biaya Pengelola Jalan ... 27
2.9.2. Biaya Nilai Umur Sisa ... 29
2.9.3. Biaya Riil ... 29
2.10. Net Present Worth (NPW) ... 29
BAB III METODOLOGI 3.1. Kajian Pustaka ... 33
3.2. Pengumpulan Data ... 33
3.3. Pengolahan Data ... 34
3.3.1 Data Ketidakrataan Perkerasan ... 34
3.3.2 Data Kekesatan Perkerasan ... 34
3.3.3 Data Lalu Lintas ... 35
3.3.4 Menghitung Nilai CESA ... 35
3.3.5 Menghitung Nilai SNC ... 35
3.4. Perancangan ... 36
3.4.1. Kalibrasi Model Kinerja Perkerasan ... 36
3.4.2. Menghitung Nilai IRI Prediksi (IRIt) ... 36
3.4.3. Alternatif Strategi Pemeliharaan ... 37
3.5. Analisis Perancangan ... 37
3.5.1. Menghitung Nilai IRI Prediksi (IRIt) Setelah Pemeliharaan ... 37
xi
3.5.2. Biaya Pemeliharaan ... 37
3.5.3. Biaya Pemeliharaan SFO Masa Depan ... 38
3.5.4. Net Present Worth (NPW) ... 38
3.6. Hasil dan Kesimpulan ... 38
BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1. Gambaran Umum Ruas Jalan Tol Jagorawi (Gunung Putri – Cibinong) ... 39 4.1.1. Stuktur Perkerasan ... 39 4.1.2. Penanganan Pemeliharaan ... 40 4.2. Kinerja Perkerasan ... 40 4.2.1. Ketidakrataan Perkerasan ... 40 4.2.2. Kekesatan Perkerasan ... 45
4.3. Volume Lalu Lintas ... 48
4.4. Pertumbuhan Lalu Lintas ... 50
4.5. Cummulative Equivalent Standard Axle (CESA) ... 51
4.6. Data Stuctural Number Modified (SNC) ... 55
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN PERANCANGAN 5.1. Kalibrasi Model Kinerja Perkerasan ... 58
5.2. Nilai IRI Awal (IRI0) ... 62
5.3. Nilai IRI Prediksi (IRIt) ... 63
5.4. Perancangan Strategi Pemeliharaan ... 67
5.4.1. Strategi Pemeliharaan 1 ... 67
5.4.2. Strategi Pemeliharaan 2 ... 73
5.5. Biaya Pemeliharaan ... 77
5.5.1. Biaya Pemeliharaan SFO Persegmen (100 meter) ... 77
5.5.2. Biaya Pemeliharaan SFO Masa Depan ... 78
5.5.3. Nilai Net Present Worth (NPW) ... 83
xii BAB VI PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 85 5.2. Saran ... 87 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol ... 7 Tabel 2.2. Koefisien Kekuatan Relatif (a) ... 21 Tabel 2.3. Koefisien Distrbusi Kendaraan (C) ... 23 Tabel 2.4. Golongan Jenis Kendaraan Bermotor pada Jalan Tol yang Sudah
Beroperasi ... 25 Tabel 2.5. Faktor Kalibrasi Ketidakrataan Perkerasan Berdasarkan Kualitas Konstruksi Perkerasan dan Lalu Lintas ... 25 Tabel 2.6. Daftar Kuantitas dan Harga Pekerjaan Pemeliharaan Periodik pada Jalan Tol Jagorawi Tahun 2011 ... 27 Tabel 2.7. Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga Pekerjaan Pemeliharaan Periodik pada Jalan Tol Jagorawi Tahun 2011 ... 28 Tabel 4.1a. Data Ketidakrataan Ruas Jalur A (arah Gunung Putri – Cibinong)
... 44 Tabel 4.1b. Data Ketidakrataan Ruas Jalur B (arah Cibinong – Gunung Putri)
... 44 Tabel 4.2a. Data Kekesatan Ruas Jalur A (arah Gunung Putri – Cibinong) ... 47 Tabel 4.2b. Data Kekesatan Ruas Jalur B (arah Cibinong – Gunung Putri) ... 47 Tabel 4.3. Volume Lalu Lintas Harian Ruas Jalur Utama Gunung Putri - Cibinong, Jalan Tol Jagorawi ... 48 Tabel 4.4. Persentase Jenis Kendaraan Hasil Traffic Counting ... 49 Tabel 4.5. Volume Lalu Lintas Harian Ruas Jalur Utama Gunung Putri - Cibinong, Jalan Tol Jagorawi (Pemecahan Golongan I) ... 49 Tabel 4.6. Pertumbuhan Lalu Lintas Harian Ruas Jalur Utama Gunung Putri - Cibinong, Jalan Tol Jagorawi ... 50 Tabel 4.7. Perhitungan Nilai CESA pada Tahun 2007 untuk Jalur A ... 52 Tabel 4.8a. Perhitungan Nilai CESA pada Jalur A selama Umur Rencana
Analisis ... 53 Tabel 4.8b. Perhitungan Nilai CESA pada Jalur B selama Umur Rencana
Analisis ... 54 Tabel 5.1. Nilai Rata-Rata IRI Baru ... 59
xiv
Tabel 5.2. Faktor Kalibrasi Model Kinerja Perkerasan ... 61
Tabel 5.3. Perhitungan Nilai IRIt pada Tahun Analisis ... 63
Tabel 5.4. Nilai IRIt pada Jalur A Lajur 01 untuk setiap Segmen ... 64
Tabel 5.5. Nilai IRIt pada Jalur A Lajur 01 Hasil Analisis Strategi Pemeliharaan 1 ... 68
Tabel 5.6. Nilai IRIt pada Jalur A Lajur 01Hasil Analisis Strategi Pemeliharaan 2 ... 74
Tabel 5.7. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 01 Strategi Pemeliharaan 1 ... 79
Tabel 5.8. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 01 Strategi Pemeliharaan 2 ... 80
Tabel 5.9. Rekapitulasi Total Biaya Pemeliharaan SFO ... 80
Tabel 5.10. Rekapitulasi Biaya Nilai Umur Sisa ... 82
Tabel 5.11. Rekapitulasi Biaya Pengelola Jalan (Tahun 2021) ... 83
Tabel 5.12. Nilai Net Present Worth untuk setiap Strategi Pemeliharaan ... 83
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Peta Lokasi Studi Kasus ... 4
Gambar 2.1. Penggolongan Jenis Kendaraan pada Jalan Tol ... 24
Gambar 3.1. Diagram Alir Metodologi Tugas Akhir ... 32
Gambar 4.1. Penomoran Lajur pada Ruas Jalur Utama Gunung Putri – Cibinong, Jalan Tol Jagorawi ... 40
Gambar 4.2a. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2007 ... 41
Gambar 4.2b. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2009 ... 42
Gambar 4.2c. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2011 ... 43
Gambar 4.3a. Grafik Data Kekesatan pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2009 ... 45
Gambar 4.3b. Grafik Data Kekesatan pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2011 ... 46
Gambar 4.4. Lapisan Perkerasan Ruas Jalur Utama arah Gunung Putri – Cibinong (Lajur 01 dan 02) ... 56
Gambar 5.1. Nilai IRI per segmen pada Jalur A Lajur 01 untuk Tahun 2011 ... 62
Gambar 5.2. Grafik Nilai Rata-Rata IRIt pada Jalur A Lajur 01 ... 66
Gambar 5.3. Grafik Nilai Rata-Rata IRIt pada Jalur A Lajur 01 Strategi Pemeliharaan 1 ... 70
Gambar 5.4. Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata IRIt pada Jalur A Lajur 01 Strategi Pemeliharaan 1 ... 71
Gambar 5.5. Grafik Perbandingan Nilai IRIt pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2015 Strategi Pemeliharaan 1 ... 72
Gambar 5.6. Grafik Perbandingan Nilai IRIt pada Jalur A Lajur 01 Periode 2016 Strategi Pemeliharaan 1 ... 73
Gambar 5.7. Grafik Nilai Rata-Rata IRIt pada Jalur A Lajur 01 Strategi Pemeliharaan 2 ... 76
Gambar 5.8. Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata IRIt pada Jalur A Lajur 01 untuk Strategi Pemeliharaan 1 dan 2 ... 76
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I
ADMINISTRASI TUGAS AKHIR
LAMPIRAN II
HASIL PENGOLAHAN DATA KETIDAKRATAAN PERKERASAN PADA JALUR A DAN B, LAJUR 01, 02, 03 JALUR UTAMA GUNUNG PUTRI – CIBINONG TAHUN 2007, 2009, 2011
A. Jalur A (Arah Gunung Putri – Cibinong) 1. Lajur 01
Gambar A.1.07. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2007 Gambar A.1.09. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2009 Gambar A.1.11. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 01 Tahun 2011
2. Lajur 02
Gambar A.2.07. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 02 Tahun 2007 Gambar A.2.09. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 02 Tahun 2009 Gambar A.2.11. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 02 Tahun 2011
3. Lajur 03
Gambar A.3.07. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 03 Tahun 2007 Gambar A.3.09. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 03 Tahun 2009 Gambar A.3.11. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur A Lajur 03 Tahun 2011
B. Jalur B (Arah Cibinong – Gunung Putri) 1. Lajur 01
Gambar B.1.07. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 01 Tahun 2007 Gambar B.1.09. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 01 Tahun 2009 Gambar B.1.11. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 01 Tahun 2011
2. Lajur 02
Gambar B.2.07. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 02 Tahun 2007 Gambar B.2.09. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 02 Tahun 2009 Gambar B.2.11. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 02 Tahun 2011
3. Lajur 03
Gambar B.3.07. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 03 Tahun 2007 Gambar B.3.09. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 03 Tahun 2009 Gambar B.3.11. Grafik Data Ketidakrataan pada Jalur B Lajur 03 Tahun 2011
xvii
LAMPIRAN III
HASIL PERHITUNGAN ANGKA EKIVALEN
UNTUK SETIAP GOLONGAN DAN JENIS KENDARAAN
LAMPIRAN IV
HASIL PERHITUNGAN NILAI PREDIKSI IRI PADA JALUR A
LAJUR 02 DAN 03 RUAS JALUR UTAMA GUNUNG PUTRI – CIBINONG A. Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 02
B. Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 03
LAMPIRAN V
HASIL ANALISIS DAN NILAI SISA STRATEGI PEMELIHARAAN 1 DAN 2 PADA JALUR A LAJUR 01, 02 DAN 03 RUAS JALUR UTAMA GUNUNG PUTRI – CIBINONG
A. Strategi Pemeliharaan 1
1.1. Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 01 1.2. Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 02 1.3. Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 03 B. Strategi Pemeliharaan 2
2.1. Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 01 2.2. Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 02 2.3. Nilai Prediksi IRI pada Jalur A Lajur 03
LAMPIRAN VI
HASIL PERHITUNGAN BIAYA SFO STRATEGI PEMELIHARAAN 1 DAN 2 A. Strategi Pemeliharaan 1
Tabel 1.01. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 01 Tabel 1.02. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 02 Tabel 1.03. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 03 B. Strategi Pemeliharaan 2
Tabel 2.01. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 01 Tabel 2.02. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 02 Tabel 2.03. Biaya SFO pada Jalur A Lajur 03
xviii
DAFTAR ISTILAH
Aggregate Base Course : agregat lapisan pondasi atas dari struktur konstruksi perkerasan
Alternatif : pilihan diantara beberapa kemungkinan
Angka Ekivalen (E) : angka yang menyatakan perbandingan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu lintasan beban sumbu kendaraan terhadap tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh satu lintasan beban sumbu standar
Asphalt Treated Base Course
: lapisan base course yang menggunakan aspal sebagai perekat, yang biasa dikenal dengan Laston (lapisan aspal beton)
Base Course : lapisan perkerasan yang terletak antara lapis pondasi bawah dengan lapis permukaan
Biaya Masa Depan : biaya yang diperhitungkan untuk tahun yang akan datang dengan memproyeksikan biaya pada saat ini dan diperhitungkan dengan menggunakan suku bunga Bank Indonesia
Biaya Pengelola Jalan : dalam Tugas Akhir ini merupakan biaya yang dibutuhkan oleh institusi pengelola jalan (PT. Jasa Marga) untuk biaya pemeliharaan perkerasan dengan menggunakan metode SFO
Biaya Riil : biaya yang diperhitungkan untuk mendapatkan
nilai biaya yang dipakai selama waktu analisis saja.
BOK : biaya operasi kendaraan, merupakan biaya total
yang dibutuhkan untuk mengoperasikan
kendaraan pada suatu kondisi lalu lintas dan jalan untuk suatu jenis kendaraan per kilometer jarak tempuh (satuannya dalam rupiah/kilometer)
CBR : California Bearing Ratio, kekuatan tanah dasar
yaitu perbandingan antara beban penetrasi suatu lapisan tanah atau perkerasan terhadap beban standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama
CESA : Cummulative Equivalent Standard Axle,
akumulasi ekivalen beban sumbu standar selama umur rencana
xix Deformasi Permanen : perubahan bentuk tetap dari perkerasan akibat
beban lalu lintas atau pengaruh lingkungan
Deformasi Plastis : perubahan bentuk plastis (dapat kembali ke bentuk awal) pada permukaan jalan beraspal yang terjadi setempat atau dibeberapa tempat dan memiliki perbedaan tinggi dengan permukaan jalan disekitarnya
Hot Bit Concrete Pavement (Binder Course)
: lapis antara yang merupakan bagian dari lapis permukaan yang terletak di antara lapis pondasi atas (base course) dengan lapis aus (wearing
course)
Hot Bit Concrete Pavement (Wearing Course)
: lapis aus yang merupakan bagian dari lapis permukaan yang terletak di atas lapis antara (binder course)
IRI : International Roughness Index, atau nilai dari
ketidakrataan perkerasan, yang digunakan untuk menentukan karakteristik profil memanjang dari jalur yang dilewati roda kendaraan untuk
menentukan suatu pengukuran tingkat kekasaran permukaan yang standar.
IRI0 : nilai ketidakrataan awal
IRIt : nilai ketidakrataan perkerasan pada umur t
Jalan Tol : jalan bebas hambatan yang diperuntukan bagi lalu lintas umum yang kepada para penggunanya dikenakan kewajiban membayar tol
Jalur : keseluruhan perkerasan jalan yang dipergunakan
untuk lalu lintas kendaraan
Kalibrasi : proses verifikasi untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu pengukuran agar sesuai dengan rancangannya
Kekesatan perkerasan : batas koefisien gesekan antara roda kendaraan terhadap permukaan jalan dan rasio antara gaya horizontal pada proses pengereman, manuver, dan pada proses menikung terhadap gaya vertikal yang terjadi pada roda kendaraan akibat dari beban kendaraan
Ketidakrataan perkerasan : merupakan parameter kondisi yang paling banyak digunakan dalam mengevaluasi perkerasan jalan, karena data ketidakrataan perkerasan relatif mudah untuk diperoleh, objektif, dan berkorelasi
xx baik dengan biaya operasional kendaraan serta parameter kondisi yang paling relevan dalam pengukuran perilaku fungsional jalan dalam waktu jangka panjang
Kgm : faktor kalibrasi yang berhubungan dengan
koefisien lingkungan (m)
Kgp : faktor kalibrasi yang berhubungan dengan struktur
dan komponen kerusakan permukaan perkerasan Kinerja perkerasan : merupakan fungsi dari kemampuan relatif dari
perkerasan untuk melayani lalu lintas dalam suatu periode tertentu
Koefisien Distribusi Kendaraan
: suatu nilai yang ditentukan dari lebar perkerasan serta jumlah lajur dari suatu ruas jalan
Lajur : bagian jalur yang memanjang dengan atau tanpa
marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor sedang berjalan
LCCA : Life Cycle Cost Analysis, analisis biaya siklus
hidup merupakan suatu bentuk analisis ekonomi yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi biaya pilihan investasi yang beragam
Naasra Roughness-meter : alat ukur yang digunakan pada survai ketidakrataan untuk mengetahui nilai IRI
Nilai umur sisa : nilai suatu alternatif investasi pada akhir periode analisis
NPW : Net Present Worth, merupakan selisih antara
pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of
capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata
lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini
Overlay : pelapisan ulang pada suatu perkerasan, yaitu lapis perkerasan tambahan yang dipasang di atas konstruksi perkerasan yang ada dengan tujuan meningkatkan kekuatan struktur perkerasan yang ada agar dapat melayani lalu lintas yang
direncanakan selama kurun waktu yang akan datang
xxi Pemeliharaan Berkala
atau Periodik
: pemeliharaan yang dilakukan terhadap jalan pada waktu-waktu tertentu (tidak menerus sepanjang tahun) dan sifatnya meningkatkan kekuatan struktural.
Pemeliharaan Rutin : penanganan yang diberikan hanya pada lapis permukaan yang sifatnya untuk meningkatkan kualitas berkendara (Riding Quality), tanpa meningkatkan kekuatan struktural, dan dilakukan pada jangka waktu yang teratur dalam setahun Perkerasan Jalan : konstruksi jalan yang diperuntukan bagi lalu lintas
yang terletak di atas tanah dasar
Perkerasan Lentur : konstruksi perkerasan jalan yang dibuat dengan menggunakan lapis pondasi agregat dan lapis permukaan dengan bahan pengikat aspal
Pertumbuhan Lalu Lintas : kenaikan arus lalu lintas dari tahun ke tahun yang dinyatakan dalam persen
PJR : Patroli Jalan Raya
PJU : Penerangan Jalan Umum
Pumping : peristiwa keluarnya air disertai butiran-butiran tanah dasar melalui sambungan dan retakan atau pada bagian pinggir perkerasan, akibat gerakan lendutan atau gerakan vertikal pelat beton karena beban lalu lintas
SFO : Scraping Filling Overlay, penanganan
pemeliharaan dengan dilakukan pembongkaran dan penggantian lapisan permukaan atas dengan bahan pengganti yang mempunyai kualitas yang baik
SNC : Modified Structural Number, nilai stuktur yang
dimodifikasi dengan menyertakan kekuatan tanah dasar
SPM : Standar Pelayanan Minimal adalah ukuran yang
harus dicapai dalam pelaksanaan penyelenggaraan jalan tol
Sub Base Course : lapisan pondasi bawah dari struktur konstruksi perkerasan
Traffic Counting : perhitungan volume lalu lintas pada ruas jalan yang dikelompokan dalam jenis kendaraan
DAFTAR PUSTAKA
AASHTO. (1993). “AASHTO guide for Design of Pavement Structures 1993”.
American Association of State Highway and Transportation Officials.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). (2011). “Tujuan dan Manfaat Jalan Tol”. Kementrian Pekerjaan Umum: Republik Indonesia.
Budiyono, Arif. (2012). “Desain Model Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Tingkat Pelayanan Jalan Tol”. Tesis: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Bung Jalan. (2009). “Kinerja Perkerasan Jalan”. [online], http://tranggono. wordpress.com/2009/02/25/kinerja-perkerasan-jalan/, diakses tanggal 11 Mei 2012.
Caltrans. (2010). “Life-Cycle Cost Analysis Procedures Manual”. State of California: Department of Transportation.
Education & Early Development. (1999). “Life Cycle Cost Analysis Handbook”. State of Alaska: Departemen of Education & Early Development.
Federal Highway Administration. (1998). “Life-Cycle Cost Analysis in Pavement Design”. US Department of Transportation: Pavement Division Interim Technical Bulletin.
Jasa Marga. (2007). “Laporan Akhir”. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Jagorawi.
Jasa Marga. (2009). “Laporan Akhir Pekerjaan Penelitian, Evaluasi Pengukuran Nilai Sisa Struktur dan Rekomendasi Penanganan Kerusakan Perkerasan pada Jalan Tol Jagorawi”. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Jagorawi.
Jasa Marga. (2011). “Lampiran Kontrak Pengadaan Jasa Pemborongan, Pekerjaan Pemeliharaan Periodik pada Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi dengan Jaminan Performa Tahun 2011”. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Jagorawi.
Jasa Marga. (2011). “Laporan Tahunan 2011 PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.”. [online], www.jasamarga.com, diakses tanggal 23 April 2012.
Jurusan Teknik Sipil POLBAN. (2012). “Pedoman Penyusunan Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil”. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Keputusan Menteri. (2001). “Ketentuan Teknik, Tata Cara Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Tol”. Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah: Nomor 353/KPTS/M/2001.
Keputusan Menteri. (2007). “Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor pada Ruas Jalan Tol yang Sudah Beroperasi”. Menteri Pekerjaan Umum: Nomor 370/KPTS/M/2007.
Morosiuk G, Toole T, Mahmud S, dan Dachlan T. (2000). “Modelling the
Deterioration of Bituminious Pavement in Indonesia within a HDM-4 Framework”. Transport Research Laboratory, U.K dan Institute of Road Engineering, Indonesia.
Paterson W. D. dan Attoh-Okine B. (1992). “Simplified Models of Paved Road
Deterioration Based on HDM-III”. Paper submitted for presentation to the Annual Meeting of the Transportation Research Board: Washington, D. C.
Peraturan Menteri. (2005). “Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol”. Menteri Pekerjaan Umum: Nomor 392/PRT/M/2005.
Peraturan Menteri. (2007). “Petunjuk Teknis Pemeliharaan Jalan Tol dan Jalan Penghubung”. Menteri Pekerjaan Umum: Nomor 02/PRT/M/2007.
Peraturan Pemerintah. (2005). “Tentang Jalan Tol”. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia: Nomor 15 Tahun 2005.
Puslitbang Jalan dan Jembatan. (2002). “Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur”. Departemen Pekerjaan Umum: Permukiman dan Prasarana Wilayah, Pt. T-01-2002-B.
Puslitbang Jalan dan Jembatan. (2005). “Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur”. Departemen Pekerjaan Umum: Pd. T-05-2005-B.
Puslitbang Jalan dan Jembatan. (2005). “Teknik Pengelolaan Jalan, seri: Panduan Pemeliharaan Jalan Kabupaten”. Departemen Pekerjaan Umum: Puslitbang Prasarana Transportasi.
Rasyanda. (2012). “Strategi Pemeliharaan Jalan Tol Padaleunyi Ruas Pasteur – Buah Batu”. Tugas Akhir: Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan, Politeknik Negeri Bandung.
Silalahi, S. (2011). “Prediksi Perkembangan Ketidakrataan Jalan”. Tugas Akhir: Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Wikipedia. “Net Present Value”. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. [online], http://id.wikipedia.org, diakses tanggal 6 Mei 2012.
Yuliyawati, S. N. dan Hazma. (2009). “Kiat Penulisan Laporan Ilmiah”. Bandung: UPT Politeknik Negeri Bandung.
CURRICULUM VITAE
DATA DIRI
Nama Lengkap : Wati Widawati
Alamat : JL. Sukagalih Gg. Sukaati 1 No.47 Rt.01/Rw.01 Bandung 40162 Telepon : 022-2060088 / 081573138908 Tempat,Tanggal Lahir : Bandung, 15 April 1989 Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan Status Pernikahan : Belum Menikah Tinggi / Berat : 156 cm / 46 kg Golongan Darah : O
E-mail : [email protected]
PENDIDIKAN FORMAL
Politeknik Negeri Bandung – D4 Teknik Sipil Bandung Tahun 2011 s.d. 2013 Politeknik Negeri Bandung – D3 Teknik Sipil Bandung Tahun 2007 s.d. 2010 SMA Negeri 9 Bandung Bandung Tahun 2004 s.d. 2007 SLTP Negeri 26 Bandung Bandung Tahun 2001 s.d. 2004 SD Negeri Sukagalih Barat III Bandung Tahun 1995 s.d. 2001 TK. An-Nur Bandung Tahun 1994 s.d. 1995
PENDIDIKAN NON FORMAL
Pelatihan Teknisi Laboratorium Beton
Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Kementrian PU
bekerjasama dengan Politeknik Negeri Bandung
2011
Pelatihan Desain Rangka Atap
dengan Profil UK dan PC PT. Jaindo Metal Industries 2011 Pelatihan SAP 2000 Politeknik Negeri Bandung 2010 Seminar Ilmiah Geoteknik Politeknik Negeri Bandung 2010
Seminar The Fixing System
Technology for Building Politeknik Negeri Bandung 2010
Internasional Symposium The Need Tunnel Construction Knowledge for Road Network Solving Problems
Politeknik Negeri Bandung 2010
Training AutoCAD Program Politeknik Negeri Bandung 2009 Seminar Recycling Asphalt
2008 Politeknik Negeri Bandung 2008
Pelatihan Komputer SMA Negeri 9 Bandung 2006
TUGAS AKHIR
Tugas Akhir Diploma 3
Judul: “Perbandingan Metode Perencanaan Struktur Perkerasan Kaku dan Pengaruh Parameter Perencanaan terhadap Tebal Pelat Beton serta Biaya Awal Konstruksi Perkerasan”.
Tugas Akhir Diploma 4
Judul: “Perancangan Strategi Pemeliharaan Jalan dengan Menggunakan Metode Scraping Filling Overlay pada Ruas Gunung Putri – Cibinong, Jalan Tol Jagorawi”.