• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 . Latar Belakang Penelitian

Berkembangnya zaman dari hari ke hari, seiring pula dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi. Segala bentuk kegiatan manusia pun dapat dipermudah karenanya, salah satu contohnya adalah kemudahan dalam mengakses informasi. Berbagai informasi dari seluruh penjuru dunia kini dapat dengan mudah didapat di manapun dan kapanpun, selama terhubung dengan jaringan internet.

Di era di mana informasi dapat diakses dengan mudah melalui internet atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Dengan mengikuti perkembangan berita yang berkembang di media baru dapat membuat seorang public relations mengetahui arah kecenderungan pemberitaan. Sehingga dapat memudahkan public relations mengukur opini publik serta mengetahui program-program apa saja yang tepat untuk menjalin hubungan dengan stakeholder.

Yeni Rosilawati1 mengatakan bahwa public relations bertanggung

jawab terhadap terciptanya komunikasi dua arah yang sistematis. Keberadaan public relations dalam suatu organisasi terutama difungsikan untuk menunjang fungsi-fungsi manajemen perusahaan untuk mencapai tujuan bersama. Adanya berbagai kemajuan telah mengakibatkan terjadinya pembaruan dalam masyarakat.

1

Yeni Rosilawati. Tantangan Dan Peluang Public Relations Dalam Era Cyber Space. Diakses pada 26 maret 2016 dari academia.edu

(2)

Cara hidup masyarakat yang semakin modern dan semakin terspesialisasi dalam bidang-bidang tertentu, semakin mempengaruhi fungsi tersebut. Kondisi di atas jelas memerlukan keahlian khusus di bidang public relations. Praktisi public relations dituntut kemampuannya untuk mengkoordinasikan atau mengelola pemanfaatan sumber daya organisasi untuk penyelenggaraan komunikasi 2 arah antara organisasi dan publiknya.

Sebagai upaya untuk menjalin hubungan baik antara organisasi dan publiknya, salah satu pekerjaan utama seorang praktisi public relations adalah menangani pendapat umum atau opini publik terhadap organisasi atau perusahaannya. Praktisi public relations berupaya untuk mempengaruhi publik agar memberikan opini yang positif bagi organisasi atau perusahaan namun pada sisi lain humas harus berupaya mengumpulkan informasi dari khalayak, menginterpretasikan informasi itu dan melaporkannya kepada manajemen jika

informasi itu memiliki pengaruh terhadap keputusan manajemen.2

Opini yang terbentuk di publik tersebutlah yang nantinya akan membentuk

kesan atau citra perusahaan. Soemirat dan Ardianto3 mengungkapkan citra adalah

kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan. Kesan ini diciptakan secara sengaja dari suatu obyek, orang atau organisasi. Jadi citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu asset terpenting dari suatu perusahaan atau organisasi, atau dalam istilah lain disebut favourable opinion.

2Morissan. Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Ramdina

Prakarsa. 2006, 65.

3

Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto. Dasar-Dasar Public Relations, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2003, 111-112.

(3)

Opini publik dapat dipengaruhi oleh banyak hal dan salah satunya adalah dari

pemberitaan yang dibuat oleh media massa. Seperti dikutip dari Academia.edu4,

peran media dalam pembentukan opini semakin massif dalam beberapa dekade terakhir. Semakin pentingnya peran media dalam pembentukan opini publik tidak terlepas dari pesatnya peningkatan teknologi informasi dan komunikasi. Peranan media massa tersebut tentunya tidak dapat dilepaskan dari arti keberadaan media itu sendiri.

Media massa yang diminati oleh masyarakat banyak saat inipun semakin mudah untuk diakses. Media massa sebagai sarana masyarakat untuk mengetahui berbagai berita dari seluruh penjuru dunia semakin menunjukkan perkembangan yang luar biasa, dimulai dari media cetak, menuju ke media elektronik hingga saat ini menjadi media digital.

Media digital sendiri merupakan media yang dapat diakses dengan mudah melalui berbagai perangkat gadget mulai dari komputer, laptop hingga smartphone. Gaya bahasa berita di media digital atau online bersifat straight news (berita langsung) dengan headline yang menarik mata untuk dibaca, menjadi tantangan tersendiri bagi public relations dalam melakukan monitoring pemberitaan mengenai institusi pada media-media baru ini.

Winarto pada Rini5 mengatakan bahwa pada faktanya media massa mampu

membius masyarakat dan mampu membangun opini sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh media dan sesuai dengan pesan yang telah dikonstruksi oleh media. Pendapat ini juga diperkuat oleh pendapat pakar komunikasi, Prof. Dr.

4

Diunggah oleh Adi Nugraha pada Academia.edu. Opini Publik. Diakses pada 29 Maret 2016

5

Rini Darmastuti. Media Relations Konsep, Strategi&Aplikasi . Yogyakarta: Penerbit ANDI. 2012, 57-58

(4)

Jalaluddin Rakhmat yang mengatakan, “Media massa memang tidak dapat memengaruhi orang untuk mengubah sikap, tetapi cukup berpengaruh terhadap apa yang dipikirkan orang.”

Media massa adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak dalam jumlah besar atau sering disebut massa. Secara etimologis, kata Media berasal dari bahasa Latin Medium atau yang secara harfiah berarti „tengah, „perantara‟, atau „pengantar‟. Atau dengan kata lain media adalah perantara atau pengantar dari komunikator (pengirim pesan) kepada komunikan (penerima pesan). Sedangkan Massa merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris mass yang artinya massa atau jumlah besar dan sering diartikan dengan massa, rakyat, atau masyarakat. Dengan kata lain massa merupakan masyarakat atau publik, dalam hal ini penerima pesan media.

Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula. Seperti yang dikatakan oleh Lasswell, media digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada khalayak, terlebih apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator itu akan disampaikan kepada khalayak yang berjauhan atau dalam jumlah yang banyak. Dengan demikian, semua pesan yang disampaikan adalah pesan yang dapat diakses oleh publik. Proses penyampaian pesan melalui media massa biasanya terjadi dalam satu arah dengan efek yang

tidak langsung.6

6

(5)

Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak dan media elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film, media online (internet).7

Pada Februari 2016 lalu, media massa baik lokal maupun nasional, banyak mengangkat isu mengenai penertiban Kalijodo sebagai laporan utamanya. Baik media massa berupa elektronik seperti radio dan televisi, media massa cetak berupa surat kabar serta tidak ketinggalan media massa dengan bentuk terbaru yakni situs berita online. Pemerintahan provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam hal ini merupakan institusi yang sangat berperan, mulai dari kebijakan yang diambil serta eksekusi dan solusi yang diberikan.

Masyarakat yang berada di kawasan tersebut tidak mendapatkan informasi secara menyeluruh dari pihak Pemprov DKI Jakarta. Sebagian masyarakat sempat simpang siur mengenai apakah penggusuran ini dikarenakan kawasan ini merupakan kawasan prostitusi ataukah dikarenakan kawasan ini berada di atas zona Ruang Terbuka Hijau. Karena kesimpangsiuran inilah terjadi kontroversi di antara warga.

Dalam melakukan penertiban ini, pihak Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan berbagai elemen sebagai upaya untuk mendapatkan solusi yang terbaik untuk seluruh pihak, bekerja sama dengan Kementerian Sosial misalnya. Untuk mengantisipasi hilangnya mata pencaharian para pekerja seks komersial (PSK)

7

Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala dan Siti Karlinah. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2007, 103.

(6)

dan para mucikarinya, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung ke Kalijodo, menawarkan dua opsi untuk para PSK yang terdampak pergusuran. Opsi pertama, mantan PSK mengikuti pelatihan professional di Panti Sosial Karya Wanita Pasar Rebo, Jakarta Timur, selama enam bulan. Pelatihan dan biaya hidup selama pelatihan ditanggung pemerintah. Setelah itu, mereka mendapatkan bantuan biaya ekonomi produktif Rp 5.050.000.Opsi kedua adalah mantan PSK disalurkan ke pabrik-pabrik di Boyolali, Jawa Tengah, yang sudah bekerja sama dengan Kementerian Sosial. Pabrik itu bisa menampung hingga 2000 tenaga kerja.8

Penulis tertarik untuk meneliti arah isu penertiban Kalijodo ini karena penulis ingin mengetahui bagaimana arah media mengkonstruksi pemberitaan ini. Karena waktu pelaksanaan penertiban ini cukup berdekatan dengan akan diadakannya pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Sehingga penulis ingin mengetahui apakah media massa masih memberitakan ini layaknya media massa yang ideal (netral) ataukah berpihak pada salah satu pihak. Apakah akan menunjukkan kesan yang positif pada Pemprov DKI Jakarta ataukah sebaliknya. Mengingat saat ini banyak media massa yang sudah ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan tertentu. Dari pemberitaan jugalah, seorang public relations dapat mengetahui opini yang berkembang di masyarakat, sehingga dapat menjadi pertimbangan bagi seorang public relations dalam menentukan program dalam rangka menjalin hubungan dengan publiknya. Peneliti juga memfokuskan diri pada studi mengenai opini

8

(7)

masyarakat karena opini ini muncul akibat terdapat pendapat setuju dan tidak setuju (pro-kontra) terhadap Pemprov DKI Jakarta.

Arief Budiman mengungkapkan bahwa isu terjadi akibat perdebatan atau perselisihan karena pandangan yang berbeda dari setiap individu. Dari pengertian lain dikatakan isu timbul karena keputusan belum dapat diterima orang lain sehingga menimbulkan penolakan. Apa yang dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendy, isu adalah kabar yang beredar di masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan karena kurang jelas kebenarannya.

Dalam penelitian ini, penulis akan mencoba mengukur kecenderungan arah isu pemberitaan mengenai kasus pemberitaan Kalijodo yang ditulis pada situs berita online detik.com. Pada periode Februari 2016 saja, situs berita ini sudah memberitakan sejumlah 427 dokumen mengenai kasus penertiban ini. Dari keseluruhan jumlah berita, penulis akan menarik sampel sebagai perwakilan dari semua berita yang ada.

Situs detik.com sendiri ialah sebuah portal web yang berisi berita dan artikel daring (dalam jaringan) di Indonesia. Detik.com merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, detik.com hanya mempunyai edisi daring dan menggantungkan pendapatan dari bidang iklan. Meskipun begitu, detik.com merupakan media yang sudah populerdalam menerbitkan berita-berita baru (breaking news).

Alasan penulis memilih akun media online detik.com adalah karena media ini merupakan media yang ter-update, dan memfokuskan medianya pada media online saja. Sehingga media ini tetap menjadi media online yang terpopuler dan

(8)

menjadi pilihan bagi masyarakat. Detik.com sebagai media online dapat dikatakan sebagai media massa karena memenuhi syarat-syarat media massa diantaranya: 1. Komunikator yang bersifat terlembaga

Detik.com merupakan bagian dari perusahaan Trans corp. milik Chairul Tandjung. Sehingga pesan yang disampaikan bersifat terlembaga.

2. Pesan yang disampaikan bersifat umum

Dalam detik.com terdapat berbagai jenis berita, detik.com juga memiliki 25 kanal berita yang masing-masing memiliki artikel dan fungsi yang berbeda-beda.

3. Komunikan bersifat anonim, heterogen, dan bersifat selektif.

Pembaca detik.com merupakan masyarakat yang heterogen, karena sifatnya yang online sehingga mudah diakses dengan mudah dari seluruh Indonesia bahkan hingga ke luar negeri.

Penelitian ini menggunakan metode analisis isi, sebagai usaha untuk menilai kecenderungan pemberitaan dengan cara yang terukur dan objektif. Karena metode ini menilai suatu yang manifest bukan tersirat. Penelitian ini juga merupakan salah satu cara untuk memonitoring media yang merupakan bagian dari tahap evaluasi pada manajemen public relations.

Lindenmann dalam Yosal Iriantara9 menyebutkan bahwa evaluasi public

relations adalah setiap dan semua penelitian yang dirancang untuk menentukan efektivitas relatif sebuah program, kegiatan atau strategi public relations dengan mengukur keluaran (output), hasil (output), hasil (outgrowth) atau dampak

9

Yosal Iriantara. Media Relations Konsep, Pendekatan, dan Praktik.Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2008, 67.

(9)

(outcome) program, kegiatan atau strategi berdasarkan sejumlah tujuan (objective) yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Evaluasi melalui penelitian ini juga dapat menjadi suatu pijakan bagi public relations dalam menentukan cara bersikap ataupun kegiatan-kegiatan yang efektif bagi masyarakat dan media massa.

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti adalah “Bagaimana Kecenderungan Arah Isu Pemberitaan Kasus Penertiban Kalijodo Di Detik.com Periode Februari 2016 dengan Studi Pada Opini Masyarakat Tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta?”

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta mendeskripsikan Kecenderungan Arah Isu Pemberitaan Kasus Penertiban Kalijodo Di Detik.com Periode Februari 2016, dengan Studi Pada Opini Masyarakat tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Akademis

Secara teoritis, manfaat penelitian ini adalah sebagai sumbangan terhadap ilmu komunikasi, khususnya di bidang kehumasan. Terutama berkaitan dengan monitoring media online. Peneliti berharap di masa yang akan datang penelitian ini dapat menjadi referensi bagi akademisi di bidang kehumasan.

(10)

1.4.2. Manfaat Praktis

1. Sebagai masukan bagi Humas Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta dalam mengetahui kecenderungan arah isu pemberitaan yang dilakukan oleh media online.

2. Dapat menjadi referensi bagi humas pemerintahan untuk mengetahui arah isu pemberitaan dari media massa dan kaitannya dengan citra institusi.

3. Sebagai bahan kajian bagi para peneliti yang dapat mengambil poin-poin pembelajaran dari penelitian ini dan diharapkan penelitian dengan metode analisis isi terutama dari portal berita online ini dapat berkembang ke arah yang lebih baik.

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan model khusus, siswa dibagi menjadi delapan kelompok, mereka diberi berita yang berjudul Konflik Ahok vs FPI Dikhawatirkan memunculkan sentimen SARA,

penjaringan naskah, sehingga naskah yang tidak berkualitas dapat langsung disisihkan agar tidak 

Sejalan dengan kebijakan percepatan pembangunan di Gorontalo, kegiatan investasi perlu ditingkatkan dengan mengembangkan potensi wilayah, meliputi sumber daya alam

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan penelitian adalah Al Huda Desa Beran Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi dengan alasan beberapa anak memiliki kemampuan berbahasa

Ini dikarenakan susu sapi memiliki kadar kasein (salah satu bentuk protein yang kasar dan kental) 300% lebih tinggi dibandingkan dengan ASI, sehingga terlalu

Dengan hormat, dengan ini kami sampaikan Jadwal Kuliah Semester Genap Tahun Akademik 2019/2020 Program Studi Sarjana Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana2.

Ampel Surabaya.. Bapak Drs.Syaifuddin, M.Pd.I sebagai ketua jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Ali Mudlofir, M,Ag selaku dosen

A. Investor wajib memiliki Rekening Efek sebelum bertransaksi Obligasi. Apabila Investor belum memiliki Rekening Efek maka Investor wajib membubuhkan tanda centang