• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN DASAR LEMBAGA SENI BUDAYA MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN DASAR LEMBAGA SENI BUDAYA MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN DASAR

LEMBAGA SENI BUDAYA MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

BAB I Pasal 1

Nama

Organisasi ini bernama Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam – Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Malang atau disingkat LSMI – HMI

Pasal 2

Waktu, Tempat Dan Kedudukan

Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam – Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Malang berdiri pada tanggal 17 Oktober 2000 di Malang dan berkedudukan dibawah wilayah HMI Cabang Malang

BAB II Pasal 3 Azas

Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam – Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Malang berazaskan Islam

BAB III

Status, Tujuan, Fungsi Dan Peran Pasal 4

Status

Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam – Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Malang merupakan lembaga kekaryaan diwilayah HMI Cabang Malang

Pasal 5 Tujuan

Membina dan mengembangkan potensi kader HMI dalam seni dan budaya yang bernafaskan islam serta bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT

(2)

Pasal 6 Fungsi

a. Sebagai alat untuk mempertegas tujuan HMI dalam melakukan kerja keumatan melalui seni dan budaya

b. Sebagai sarana untuk menampung dan mengembangkan minat dan bakat kader HMI dalam seni dan budaya

Pasal 7 Peran

Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam – Himpunan Mahasiswa Islam berperan sebagai ujung tombak dari pengejawantahan tujuan HMI

BAB IV DIVISI Pasal 8 Divisi a. Divisi Musik b. Divisi Teater c. Divisi Paduan Suara d. Divisi Seni Rupa

e. Setiap divisi berada pada satu garis koordinatif

Pasal 9 Keanggotaan a. Anggota Muda b. Anggota Biasa c. Anggota Kehormatan BAB V Pasal 10 Kekuasaan

(3)

BAB VI PERBENDAHARAAN Pasal 11 Sumber Dana a. Iuran Anggota b. Sumbangan Donatur

c. Sumber dana lain yang halal dan tidak mengikat

BAB VII Pasal 12 Lain-lain

Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman Dasar Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam – Himpunan Mahasiswa Islam selanjutnya dapat dirubah melalui Musyawarah Lembaga

(4)

PEDOMAN RUMAH TANGGA

LEMBAGA SENI BUDAYA MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

BAB I ANGGOTA

Pasal 1 Anggota

a. Anggota Muda

Anggota muda adalah kader HMI Cabang Malang yang telah ikut beraktifitas dalam kegiatan yang diselenggarakan lembaga

b. Anggota Biasa

Anggota biasa adalah kader HMi yang telah mencapai satu tahun masa keanggotaan dan telah mengikuti Latihan Kader Khusus Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam – Himpunan Mahasiswa Islam yang dinyatakan lulus

c. Anggota Kehormatan

Anggota kehormatan adalah kader HMI yang berjasa terhadap lembaga melalui ketetapan Pengurus Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam

Pasal 2

Syarat-syarat Keanggotaan

a. Setiap kader HMI yang ingin menjadi anggota harus mengajukan permohonan tertulis kesediaan dan menjalankan PD/PRT serta pedoman-pedoman pokok lainnya kepada pengurus lembaga.

b. Memberikan hasil karya seni sendiri kepada pengurus lembaga

c. Kader HMI yang telah memenuhi syarat (a) dan (b) serta telah lulus dalam Latihan Kader Khusus Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam – Himpunan Mahasiswa Islam dinyatakan sebagai anggota biasa

d. Setiap kader HMI yang telah mencapai masa 1(satu) tahun keanggotaan

Pasal 3 Hak Anggota

a. Anggota biasa memiliki hak bicara dan hak suara

b. Anggota biasa memiliki hak untuk mendapat fasilitas dari lembaga baik berupa materiil maupun non-materiil

c. Anggota muda dan anggota kehormatan memiliki hak bicara, menyampaikan masukan, usulan, sanggahan terhadap lembaga

(5)

d. Anggota muda dan anggota kehormatan memiliki hak untuk mendapat fasilitas dari lembaga hanya berupa non-materiil

Pasal 4 Kewajiban Anggota

a. Menjaga nama baik lembaga b. Membayar uang iuran

c. Membuat karya yang berguna bagi dirinya secara pribadi maupun lembaga d. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan lembaga

e. Bagi anggota muda dan anggota kehormatan, tidak berlaku ayat (b)

Pasal 5

Masa Keanggotaan LSMI

a. Masa keanggotaan Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam – Himpunan Mahasiswa Islam terhitung sejak mengikuti Latihan Kader Khusus dan berakhir setelah masa keanggotaan HMI habis (Pasal 5 ayat (a) ART HMI

b. Masa keanggotaan habis karena :

1. Telah habis masa keanggotaannya dari HMI 2. Meninggal dunia

3. Atas permintaan sendiri 4. Diberhentikan atau dipecat

c. Anggota yang habis masa keanggotaannya saat menjadi pengurus, maka diperpanjang masa keanggotaannya sampai habis masa kepengurusannya

Pasal 6

Skorsing Dan Pemecatan

a. Anggota bisa diskors atau dipecat karena :

1. Bertindak bertentangan dengan yang telah ditetapkan HMI dan lembaga 2. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik lembaga

b. Anggota yang diskors/dipecat dari HMI secara otomatis diskors/dipecat pula dari Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam

c. Anggota yang diskors/dipecat dapat melakukan pembelaan dalam forum yang ditunjuk untuk itu

d. Mengenai skorsing/pemecatan dan tata cara pembelaan diatur dalam ketentuanperaturan tersendiri

(6)

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI A. MUSYAWARAH LEMBAGA

Pasal 7 Status

a. Musyawarah lembaga adalah merupakan musyawarah seluruh anggota Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam – Himpunan Mahasiswa Islam

b. Musyawarah lembaga kekuasaan tertinggi lembaga c. Musyawarah lembaga diadakan 1(satu) tahun sekali

d. Dalam keadaan luar biasa, musyawarah lembaga dapat diadakan menyimpang dari ketentuan pasal 7 ayat (c)

e. Dalam keadaan luar biasa, musyawarah lembaga dapat diselenggarakan dengan persetujuan ½ (setengah) dari jumlah anggota biasa

Pasal 8

Kekuasaan Atau Wewenang

a. Meminta laporan pertanggungjawaban pengurus LSMI b. Menetapkan PD/PRT, GPPL dan program kerja pengurus LSMI

c. Memilih pengurus lembaga dengan jalan memilih 1 (satu) orang calon formateur / ketua umum

Pasal 9 Tata Tertib

a. Peserta MUSGA terdiri dari anggota lembaga, bidang kekaryaan komisariat, bidang kekaryaan cabang serta undangan

b. Anggota kehormatan, bidang kekaryaan komisariat, bidang kekaryaan cabang serta undangan adalah peserta peninjau

c. Anggota biasa LSMI mempunyai hak bicara dan suara, sedangkan peninjau hanya mempunyai hak bicara

d. Jumlah peserta peninjau ditetapkan pengurus lembaga

e. Pimpinan sidang MUSGA dipilih dari peserta oleh anggota biasa dan berbentuk presidium

f. MUSGA dinyatakan syah apabila dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah anggota g. Apabila poin (f) tidak terpenuhi maka sidang ditunda 1x24 jam, setelah tiu dinyatakan

syah

h. Setelah menyampaikan laporan pertanggungjawaban dan dibahas oleh MUSGA, maka pengurus lembaga dinyatakan demisioner

(7)

B. KEPENGURUSAN Pasal 10

Status

a. Pengurus lembaga adalah gugusan personal yang bertanggung jawab terhadap perjalanan roda organisasi

b. Masa jabatan pengurus lembaga adalah satu tahun, terhitung sejak pelantikan / serah terima jabatan dari penguruslembaga demisioner

Pasal 11

Personalia Pengurus Lembaga

a. Formasi pengurus lembaga sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum

b. Yang dapat menjadi pengurus lembaga adalah anggota biasa lembaga

c. Apabila ketua umum tidak dapat melaksanakan tugasnya/non-aktif, maka dapat diadakan Musyawarah Lembaga Luar Biasa (MUSGALUB)

Pasal 12 Tugas dan Wewenang

a. Melaksanakan hasil-hasil keputusan MUSGA, kebijakan lembaga maupun ketentuan lembaga dan organisasi lainya

b. Menyampaikan laporan kerja kepengurusan 3 (tiga) bulan sekali serta laporan kerja kepada pengurus cabang

c. Pengurus lembaga bertanggung jawab pada MUSGA

d. Pengurus lembaga baru dapat menjalankan tugasnya setelah pelantikan/serah terima jabatan dari pengurus lembaga demisioner

e. Selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah MUSGA personalia pengurus lembaga harus sudah terbentuk dan pengurus lembaga demisioner segera mengadakan serah terima jabatan dengan pengurus lembaga yang baru

BAB III KEUANGAN

Pasal 13

a. Besarnya uang pangkal ditetapkan oleh pengurus lembaga b. Besarnya uang iuran ditetapkan pengurus lembaga

BAGIAN IV

LAGU, LAMBANG DAN ATRIBUT Pasal 14

(8)

BAB V PERUBAHAN PD/PRT

Pasal 15

Perubahan PD/PRT hanya dapat dilakukan di MUSGA

BAB VI PEMBUBARAN

Pasal 16

Pembubaran LSMI hanya dapat dilaksanakan oleh MUSGA

Pasal 17

Keputusan pembubaran LSMI harus disetujui sekurang-kurangnya 2/3 peserta MUSGA

Pasal 18

Harta benda LSMI sesudah dibubarkan harus diserahkan kepada Yayasan AMal Islam

BAB VII ATURAN TAMBAHAN

Pasal 19

Setiap anggota LSMI dianggap telah mengetahui isi PD/PRT ini setelah ditetapkan

Pasal 20

Setiap anggota LSMI harus mentaati PD/PRT ini dan barang siapa melanggarnya akan dikenakan sanksi-sanksi lembaga sebagaimana yang diatur dalam ketentuan sendiri

(9)

GARIS-GARIS POKOK PERJUANGAN LEMBAGA (GPPL) DAN PROGRAM KERJA PENGURUS LEMBAGA (PKPL)

LEMBAGA SENI BUDAYA MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG MALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Pengantar

Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam (LSMI) HMI Cabang Malang yang pada kelahirannya pada tanggal 17 Oktober 2000 memiliki motivasi dasar untuk memberikan warna lain pada HMI Cabang Malang yang masa itu mengalami kejumudan pada dimensi politik serta memberikan ruang bagi para kader HMI Cabang Malang yang memiliki potensi dan talenta pada bidang seni dan budaya. Motivasi dasar inilah yang menjadi komitmen utama dari perjuangan lembaga dengan memegang nilai-nilai islam sebagai nafas dan ruh dari lembaga.

Sebagai sebuah lembaga yang berdiri dalam naungan HMI tentunya LSMI pun membawa misi-misi yang bersifat eksternal organisasi. Oleh karena itu setiap kader yang telah berada pada lingkaran LSMI diharapkan mampu menterjemahkan setiap maksud dan tujuan yang menjadi arah perjuangan organisasi ataupun lembaga.

Ajaran Islam merupakan pondasi gerak LSMI haruslah dapat diimplementasikan secara komprehensif dalam kehidupannya, dalam rangka memberikan warna pada HMI serta sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.

LSMI merupakan wadah sekaligus instrument perjuangan HMI harus mampu memberikan kontribusi positif terhadap anggota lembaga, masyarakat, bangsa dan Negara. Untuk mempertegas tujuan dari lembaga dan organisasi maka perlu dilakukan penjabaran lebih lanjut dalam Garis-Garis Pedoman Lembaga (GPPL).

B. Pengertian

1. Garis-garis Besar Pedoman Lembaga (GPPL) adalah suatu haluan LSMI dalam garis-garis sebagai inspirasi seluruh anggota yang diciptakan oleh MUSGA 2. Garis-garis Besar Pedoman Lembaga (GPPL) sebagai implementasi dari PD/PRT

yang menyangkut keseluruhan aspek dinamika lembaga masa kini dan mendatang. Implementasinya dilakukan secara utuh, teratur, terpadu, berkesinambungan dan sistematik.

3. Sebagai implementasi PD/PRT, Garis-garis Besar Pedoman Lembaga (GPPL) difokuskan pada perwujudan tujuan lembaga yang lebih realistis.

4. Garis-garis Besar Pedoman Lembaga (GPPL) merupakan program umum lembaga yang selanjutnya dituangkan dalam program jangka panjang dan jangka pendek.

(10)

5. Setiap tiga tahun sekali periode Garis-garis Besar Pedoman Lembaga (GPPL) ini ditinjau kembali dalam MUSGA LSMI, untuk disesuaikan situasi serta kondisi perkembangan kultur di HMI Cabang Malang.

C. Maksud dan Tujuan

Garis-garis Besar Pedoman Lembaga (GPPL) dimaksudkan untuk memberikan dasar-dasar, arah dan sasaran serta langkah-langkah konkrit lembaga dalam pencapaian tujuan LSMI secara terpadu, bertahap dan berkesinambungan antara periode

sebelumnyadengan periode berikutnya.

D. Landasan

Garis-garis Besar Pedoman Lembaga (GPPL) berdasarkan pada : 1. Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP) dan tujuan HMI. 2. AD/ART HMI beserta pedoman-pedoman HMI lainnya. 3. PD/PRT LSMI beserta pedoman-pedoman LSMI lainnya.

E. Modal Dasar

Modal dasar pengembangan organisasi merupakan potensi yang dimiliki oleh LSMI yaitu :

1. Ide dasar kelahiran LSMI

Pertama, memberikan sebuah warna lain dari HMI yang mana arah gerak cultural semakin ditinggalkan. Kedua, menegakkan dan mengembangkan ajaran islam lewat media seni dan budaya.

2. Status dan kedudukan LSMI yang dijamin oleh HMI.

3. Modal rohaniah (iman, spiritual) yaitu ajaran islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan Al-Hadits yang merupakan pedoman pokok dari HMI/LSMI dalam setiap aktivitas sehari-hari.

4. Potensi dalam tubuh LSMI, yaitu para kader yang memiliki keahlian dalam bidang seni, baik musik, teater ataupun keseni-rupaan serta keloyalan terhadap HMI. 5. Fasilitas yang dimiliki lembaga baikberupa alat musik ataupun fasilitas yang lain.

F. Medan Berkiprah dan Pengabdian

Sebagai sebuah lembaga dibawah naungan HMI yang bergerak pada dimensi seni dan budaya maka segenap potensi yang ada pada LSMI diarahkan untuk melakukan syiar Islam melalui media seni budaya (makro), memberikan sebuah bentuk penetralan cultural terhadap pola pergerakan HMI pada internal organisasi.

(11)

G. Ruang Lingkup

Garis-garis Besar Pedoman Lembaga (GPPL) ini disusun dengan ruang lingkup sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PROGRAM JANGKA PANJANG BAB III PROGRAM JANGKA PENDEK

BAB IV PENUTUP

BAB II

PROGRAM JANGKA PANJANG

Garis-garis Besar Pedoman Lembaga (GPPL) maka disusunlah program jangkla panjang yang meliputi kurun waktu 3 (tiga) tahun sebagai arah dan landasan bagi penyusunan program LSMI secara keseluruhan.

A. Pengertian

1. Program jangka panjang pada dasarnya adalah program umum LSMI yang disusun untuk jangka waktu tertentu (tiga tahun) guna memberi arah bagi penyusunan program jangka pendek per periode.

2. Program jangka panjang merupakan rangkaian program LSMI yang disusun sejak tahun 2004 untuk jangka waktu tiga kali periode kepengurusan dari tahun 2004 sampai tahun 2007.

B. Arah dan Sasaran

Implementasi dari Nilai Dasar Perjuangan Lembaga sebagai moral force untuk melakukan social movement dalam wilayah seni dan budaya menuju terciptanya masyarakat cita meliputi program jangka panjang yang dilaksanakan dalam rangka memelihara, melanjutkan dan mewujudkan cita-cita dan misi lembaga dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan dibidang :

1. Peningkatan kualitas keislaman.

2. Peningkatan dan pengembangan kemampuan (skill). 3. Peningkatan kualitas personal dan organisasi.

Pengembangan bidang-bidang lainnya dilaksanakan selaras dengan hasil-hasil yang dicapai dalam bidang diatas.

(12)

PROGRAM KERJA PENGURUS (PKP) LEMBAGA SENI BUDAYA MAHASISWA ISLAM

PERIODE 2006 – 2007 A. PENDAHULUAN

Pada dasarnya Program Kerja Pengurus LSMI merupakan penjabaran dari program umum LSMI jangka panjang untuk jangka waktu kedepan 2006 – 2007 dalam rangka mencapai tujuan HMI, oleh karena itu penyusunan dan pelaksanaan Program Kerja Pengurus harus mencerminkan :

1. Penjabaran dari cita-cita Dinul Islam, berupa aplikasi yang dimiliki anggota LSMI dalam kondisi nyata kehidupan masyarakat.

2. Kontinyuitas dan penjabaran dari ide serta semangat lahirnya LSMI yaitu : a. Memberikan sebuah warna lain dari HMI yang mana arah gerakan cultural

semakin ditinggalkan.

b. Menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam lewat media seni dan budaya. 1. Penjabaran dari semua pedoman dan ketentuan-ketentuan organisasi dan lembaga

secara tepat dan benar.

2. Sebuah proses yang dilakukan secara sadar atau ikhtiar dari anggota untuk pencapaian tujuan HMI.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Program Kerja Pengurus dimaksudkan untuk memberikan arahan secara lebih terinci dari Garis-garis Pokok Perjuangan Lembaga (GPPL) sebagai rencana pencapaian tujuan HMI dan LSMI secara terpadu, sistematis dan berkesinambungan dari setiap periode kepengurusan.

C. FUNGSI DAN PROGRAM KERJA PENGURUS (PKP) LSMI 2006-2007

Program Kerja Pengurus LSMI 2006-2007 berfungsi dan berkedudukan sebagai : 1. Pedoman penyelenggaraan program LSMI masa bhakti 2006-2007

2. Ikhtiar HMI dan LSMI untuk menegakkan, menjabarkan dan mengembangkan nilai-nilai Dinul Islam, sehingga Islam sebagai rahmatan lil alamin dapat diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Upaya partisipasi nyata HMI dan LSMI dalam perjuangan untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya (Insan Kamil).

4. Program Kerja Pengurus 2006-2007 merupakan acuan secara menyeluruh dalam penyusunan Program Kerja.

(13)

D. PROGRAM KERJA LSMI 2006-2007 TUJUAN

Tujuan Program Kerja LSMI 2006-2007

1. Menetapkan implementasi ajaran islam dalam proses aktivitas berkesenian serta upaya-upaya peningkatan kemampuan (skill) anggota baik secara individu maupun secara kolektif serta kemapanan secara pola pikir yang berkebudayaan. 2. Memelihara keserasian dan prioritas pelaksanaan semua program agar supaya

tetap merupakan bagian integral dari program jangka panjang.

PRIORITAS

1. Meningkatkan implementasi nilai-nilai islam dan partisipasi terhadap proses transformasi sosial dan solidaritas kultur.

2. Meningkatkan kualitas intelektual dan profesionalitas anggota dalam upaya menegakkan nilai-nilai islam dalam seni dan budaya.

3. Peningkatan peran lembaga dalam mendukung partisipasi HMI dalam skematikal bangsa.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penciptaan buku pop-up cerita rakyat Legenda Ketintang ini adalah dengan menggunakan teknik-teknik pop-up yang bersifat movable diharapkan nantinya buku ini

Satu kajian yang telah dijalankan oleh Ramzaninezhad dan Keshtan 2009 terhadap 264 orang atlet bola sepak dari 12 buah pasukan di Liga Kelab Bola Sepak Profesional Iran

Kronik, dalam bentuk ini cluster headache terjadi setiap hari selama lebih dari satu tahun dengan tidak ada remisi atau dengan periode tanpa nyeri berlangsung

Minggu Peperiksaan Akhir : SBEQ SARJANA MUDA UKUR BAHAN. : 3 (INTAKE

Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) adalah upaya memperbaiki kesuburan lahan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, yang difasilitasi dengan Pembangunan

Kandungan asam lemak daging kerang buah (Donax variabilis) terdiri dari 24 jenis asam lemak yang terdiri dari dari 10 asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acid/SAFA), 5

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan pada kematangan karir siswa yang orang tuanya memiliki tingkat pendidikan rendah, menengah dan tinggi

Untuk undang-undang organik open legal policy dapat dilakukan jika ketentuan dalam UUD mengandung makna pilihan hukum atau kebijakan atau adanya kewenangan untuk menafsirkan