• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN KEBIJAKAN AGRIBISNIS KOMODITAS UNGGULAN DAERAH DI PROVINSI GORONTALO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN KEBIJAKAN AGRIBISNIS KOMODITAS UNGGULAN DAERAH DI PROVINSI GORONTALO"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BPTP Gorontalo 2012 X.290

KAJIAN KEBIJAKAN AGRIBISNIS KOMODITAS UNGGULAN DAERAH DI PROVINSI GORONTALO

Zulkifli Mantau, SPi, MSi

(2)

LATAR BELAKANG

Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1

• Sektor pertanian hingga beberapa dekade mendatang masih tetap menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi daerah Provinsi Gorontalo. Pendapatan sebagian besar masyarakat di daerah ini masih sangat tergantung pada sektor pertanian yaitu melibatkan sekitar 50-60% dari tenaga kerja yang tersedia. Kontribusi sektor ini terhadap PDRB selang tahun 2006 – 2009 mengalami penurunan dari 44% menjadi 42% pada tahun 2009.

• aspek penting yang perlu dicermati dalam pengembangan pertanian di Gorontalo yaitu melakukan kajian kinerja pengembangan pertanian yang mencakup pertumbuhan sektor pertanian yang lebih difokuskan pada pembenahan sistem agribisnis komoditas unggulan dan andalan daerah

• Kajian ini diharapkan menghasilkan beberapa konsep rumusan yang menjadi pertimbangan bagi pengambilan kebijakan untuk penyempurnaan program pembangunan pertanian yang dilaksanakan selama ini. Selanjutnya, diharapkan pula akan menghasilkan suatu konsep yang dapat mendukung implementasi revitalisasi pengembangan pertanian tidak hanya di lokasi kajian tapi berlaku di Gorontalo umumnya. Pada akhirnya komoditas-komoditas unggulan dan andalan akan segera terwujud secara lebih memadai melalui Program pengembangan pertanian daerah dan akan berdampak pada pelaku utama, yaitu masyarakat tani.

(3)

PERMASALAHAN

Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2

• Sebenarnya, komoditas pertanian apa yang benar-benar menjadi unggulan di

Provinsi Gorontalo sesuai dengan kondisi bio-fisik dan sosial ekonomi setempat.

• Bagaimana tatanan kebijakan agribisnis komoditas unggulan tersebut dalam

program pembangunan pertanian daerah

(4)

METODOLOGI

3

• Ruang lingkup : 1). dukungan rekomendasi kebijakan pengembangan komoditas unggulan daerah, 2). Pengembangan dan reposisi kelembagaan perdesaan secara proposional dalam tatanan sistem agribisnis.

• Fokus kegiatan : 1). Identifikasi komoditas unggulan daerah seusai dengan kondisi bio-fisik, ekonomi dan preferensi petani. Mencakup semua sub sektor dalam sistem agribisnis, yaitu perkebunan, tanaman pangan dan hortikultura, serta peternakan.

• Desain penelitian : Penelitian ini berbentuk penelitian survey pada skala usahatani. • Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan : pengambilan data sekunder serta

informasi mengenai program2 pengembangan komoditas utama di Kab/kota, identifikasi calon komoditas unggulan, penyusunan kuisioner (3 bentuk form : form A utk petani, Form B utk PPL, dan Form C utk pedagang), pelaksanaan wawancara terstruktur, tabulasi data, analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis trend dan AHP.

• Perkembangan dan Hasil Kegiatan : komoditas unggulan tanaman pangan : jagung,

perkebunan : kelapa, Hortikultura : cabai rawit (lokal), peternakan : ternak sapi potong. Rekomendasi kebijakan : 1). Core program komoditas unggulan, 2). Perbaikan dan pengadaan jalan usahatani, 3). Perbaikan kebijakan retribusi komoditas pertanian.

(5)

Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 4 97.00 98.00 99.00 100.00 101.00 102.00 103.00 104.00 105.00 2008 2009 2010 2011 2012 NTP

Perkembangan NTP Provinsi Gorontalo empat tahun terakhir (tahun

(6)

Indikator kesejahteraan petani

responden

Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 5

No

.

Indikator Kesejahteraan

Nilai

1. Pangsa Pendapatan Sektor Pertanian

(PPSP)

97%

2. Pangsa Pengeluaran untuk Pangan

(PEP)

75.24%

3. Daya Beli Petani (DBP)

68%

4. Tingkat Ketahanan Pangan (TKP)

23.3

(7)

Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 6 No

.

Jenis Komoditas Skor

1. Jagung 66.4

2. Padi 22.6

3. Kacang tanah 7.3

4. Kacang hijau 4

Komoditas unggulan tanaman pangan Prov. Gorontalo

berdasarkan analisis AHP

No. Jenis Komoditas Skor

1. Cabai rawit 79

2 Tomat 15.2

3 Sayuran (campuran) 3.9

4 Buah-buahan (campuran) 2.0

(8)

Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 7 No

.

Jenis Komoditas Skor

1. Kelapa 75.4 2. Kakao 15 3. Kopi 5.8 4. Cengkeh 3.9 No .

Jenis Komoditas Skor

1. Sapi 59.6

2. Ayam 24.1

3. Kambing 8.2

4. Lainnya (campuran) 8.2

Komoditas unggulan perkebunan Prov. Gorontalo berdasarkan analisis AHP

(9)

SINERGI KOORDINASI

Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 8

• sampai saat ini bentuk koordinasi antar lembaga dan program baru sebatas koordinasi informal pada setiap kunjungan ke Dinas/ lembaga terkait di Kab/Kota, seperti Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, BAPPEDA dan Badan Penyuluhan (BP4K). Terutama dalam hal penyamaan persepsi mengenai pengertian komoditas unggulan daerah. dimana hanya ada satu komoditas unggulan pada tiap sub sistem agribisnis yang harus dikembangkan dan menjadi core program pembangunan pertanian di masing-masing kab/kota.

• Strategi pelaksanaan : 1). Sinergitas program pengembangan agribisnis komoditas unggulan daerah dengan output dan impact dalam penelitian ini guna perumusan kebijakan ke depan (aksi tindak); 2). pembahasan secara berjenjang melalui tokoh masyarakat tani dan LSM di tingkat kabupaten, Dinas/ lembaga terkait serta Komisi Teknologi Pertanian. Hasil pembahasan dirumuskan sebagai rekomendasi kebijakan untuk kepala daerah/ pengambil kebijakan.

• Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan : pada beberapa kesempatan pertemuan dengan intansi/lembaga pengambil kebijakan daerah, telah ada kesepahaman yg significant mengenai komoditas unggulan yg harus lebih diprioritaskan pengembangannya dibanding komoditas yg lain.

(10)

PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN

Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 9

•Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan

Hasil penelitian ini sangat diharapkan termanfaatkan bukan hanya pada aspek kebijakan pertanian daerah, namun juga harus mendukung pengembangan industri hilir sebagai salah satu komponen pembangunan agribisnis wilayah. Dukungan lainnya adalah melalui pengembangan potensi unggulan daerah, mendukung strategi pembangunan daerah, mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) pertanian, mendukung proses pengembangan agroindustri daerah serta yang paling utama adalah membangun ketahanan pangan masyarakat serta kedaulatan pangan daerah. Strategi pemanfaatan : 1). Aplikasi dalam perda dan kebijakan pembangunan pertanian daerah; 2. Penerbitan publikasi; dan 3). Pembentukan tim teknis dan komisi teknologi daerah sebagai wadah resmi (formal) pemberi saran dan rekomendasi teknologi serta kebijakan-kebijakan yang mengikutinya.

•Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan : Rekomendasi kebijakan pengembangan komoditas unggulan masing-masing sub sistem agribisnis, meliputi langkah-langkah intervensi peningkatan produksi dan produktivitas komoditas unggulan, kebijakan proteksi komoditas unggulan daerah, kebijakan akses dan pangsa pasar komoditas unggulan baik regional maupun internasional, dan yang paling utama adalah kebijakan harga komoditas unggulan tersebut.

(11)

• Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan : 6 Dinas pertanian kab/kota + 1 dinas pertanian provinsi, 6 dinas peternakan kab/kota + 1 dinas peternakan provinsi, Bappeda Provinsi Gorontalo, Dinas Perdagangan dan Koperasi Provinsi Gorontalo.

• Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan : acuan penting dalam penyusunan RPJMD dan program pembangunan pertanian tahunan.

lanjutan

(12)

POTENSI PENGEMBANGAN

KE DEPAN

Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 11

• Rancangan Pengembangan ke depan : Melakukan analisis

dayasaing terhadap komoditas unggulan masing-masing

sub sistem agribisnis (jagung utk tanaman pangan, cabai

rawit utk hortikultura, kelapa/kopra utk perkebunan dan

ternak sapi potong utk peternakan).

• Strategi Pengembangan ke depan : 1). Survey keunggulan

komparatif dan kompetitif komoditas unggulan tiap sub

sektor agribisnis, dan 2). Menyusun database tiga

tahunan tingkat daya saing komoditas unggulan daerah

• Tahapan Pengembangan ke depan : 1). Sosialisasi/ audiensi

rumusan kebijakan agribisnis komoditas unggulan ke

stakeholders secara maraton, dan 2). Melakukan sinergi

program lintas sektoral

(13)

FOTO KEGIATAN

Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 12

Foto Koordinasi dengan pihak terkait

Distan kab. Pohuwato

Disnak kab. Boalemo

(14)

Foto pelaksanaan kegiatan

Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 13

Wawancara petani di Kab. Pohuwato

Wawancara petani di Kab. Boalemo

Wawancara pedagang di Kab. Gorontalo

Wawancara petani di Kab. Bone Bolango

Cabai rawitkomoditas unggulan hortikutlura gorontalo

(15)

Foto sosialisasi dan penjaringan umpan

balik hasil kegiatan

Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 14

FGD dgn tokoh msy di Kec. Bongomeme Kab. Gorontalo

FGDdgn tokoh msy, aparat dan LSM di Kec. Bone Raya Kab. Bone Bolango

(16)

TERIMA KASIH

Zulkifli Mantau, SPi, MSi Ir. Dahlan Walangadi, MSi Dra. Wardah Fatma Sari Indah Hiola, SP Rosdiana, SP

logo lembaga

Gambar

FOTO KEGIATAN
Foto pelaksanaan  kegiatan
Foto sosialisasi dan penjaringan umpan  balik hasil kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

f) Sinar matahari menuju bumi terhalang oleh oleh bulan 2. Kapan terjadinya gerhana matahari ………. c) Matahari, bulan dan bumi berada pada garis lurus?. d) Bumi masih berada

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada karyawan unit Direktorat IT Solution & Supply kantor telkom Japati Bandung mengenai faktor – faktor stres yang

Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan perencanaan program infrastruktur yang dapat mendukung kebutuhan sosial, ekonomi dan lingkungan secara terpadu, Perencanaan

Model integrasi ilmu dalam kurikulum SD Islam Terpadu di Aceh Besar dan Bireuen adalah mengarah kepada model purifikasi-connected karena dilihat dari konsep

persepsi kualitas produk, persepsi nilai, kepercayaan pelanggan, kepuasan pelanggan, persepsi kualitas layanan, persepsi diskon, dan persepsi perbandingan harga

Pada bulan Desember 2018, pengamatan hanya dilakukan terhadap kondisi lingkungan, sementara pada bulan Mei 2019, disamping kondisi lingkungan juga dilakukan pengamatan serapan

Penegakan Hukum lingkungan di Indonesia kenyataannya sekarang ini masih jauh dari yang diharapkan, ini dilihat dari lembar responden, Mahasiswa menilai kinerja

Pada setiap pilar di cek biaxial metode Bresler dan Parme untuk rasio tulangan 1% sampai 6% baik ke arah memanjang maupun melintang jembatan (4). Berdasarkan hasil