• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II METODE PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II METODE PERANCANGAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

METODE PERANCANGAN

A. Orisinalitas

Warna adalah sebuah unsur penting dalam desain. Karna dengan warna dapat memberikan dapak indah terhadap benda apa pun atau bentuk apapun, serta dengan warna kita juga daat menggali sebuah informasi tertentu, warna juga dapat membedakan identitas seseorang. Karna dengan warna tertentu orang dapat terlihat lebih maskulin dan lebih feminim.

Dari beberapa sumber yang saya cari, pemanfaatan kayu sebagai jam tangan sudah cukup banyak. Di Indonesia pembuatan jam tangan kayu sudah banyak yang menggunakan mesin CNC. Sedangkan penggunaan laser cutting dengan sistem layer bertumpuk dan pewarnaan layer itu sendiri masih belum saya pernah dilakukan.

Gambar 2.A.1. Contoh Jam tangan kayu B. Kelompok Pengguna Produk

Perancangan Jam Tangan Veneer Kayu Dengan Pewarnaan Pada Layer bertujuan untuk menjangkau masyarakat dengan target yang dibagi berdasarkan empat kategori, yakni :

(2)

1. Demografis

Secara demografi, jam tangan kayu ini bisa dipakai baik perempuan maupun laki – laki dalam rentang usia 12-50 tahun keatas. Akan tetapi target sendiri di kotakan lagi menjadi 3 (tiga) Target yaitu taget primer,

sekunder dan tersier. Target Primer memiliki usia dengan rentang 15 – 30

tahun, sedangkan target sekunder adalah usia 30 – 50 tahun dan untuk target tersier sendiri dengan usia 12 – 15 tahun.

2. Geografis

Secara geografi, segmentasi jam tangan kayu ini untuk seluruh wilayah yang ada di Indonesia, tidak menutup kemungkinan yang berada di luar negeri. Karena banyak warga Negara asing yang menyukai produk hand

made Indonesia.

3. Psikografis

Seluruh masyarakat yang menyukai fashion dengan penuh warna atau modis, serta seluruh masyarakat yang menyukai benda unik dan hand

made.

4. Status Ekonomi Sosial Kalangan menengah ke atas

C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan

Tujuan dari perancangan Jam Tangan Veneer Kayu Dengan Pewarnaan Pada Layer ini antara lain:

a. Menciptakan inovasi baru dalam pembutan jam tangan kayu. b. Sebagai salah satu langkah atau cara dalam berhemat kayu.

c. Sebagai salah satu cara pemanfaatan veneer sebagai bahan baku sebuah produk.

(3)

2. Manfaat

Adapun manfaat dari tugas akhir adalah sebagai berikut :

a. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan yang berkaitan dengan ilmu pemanfaatan kayu terutama Veneer kayu.

b. Bagi Institusi

Membuka peluang usaha untuk menciptakan jam tangan kayu dengan pemanfaatan kayu Veneer dan laser Cutting.

c. Bagi Desainer Produk

Tugas akhir ini sebagai media refrensi baru dalam pembuatan produk dengan Veneer kayu, sehingga para desainer produk akan lebih memanfaatkan bahan baku kayu yang ada dalam membuat produk-produk yang inovatif lainnya.

D. RELEVANSI DAN KONSEKUENSI STUDI

Pada tugas akhir ini perancang juga melakukan beberapa studi demi terciptanya produk yang tidak kalah dengan dengan produk-produk yang ada dan beredar di masyarakat, selain itu studi ini sangat dibutuhkan untuk mendapatkan data yang akurat dan tepat dalam menciptakan atau membuat sebuah produk

1. Studi Ergonomi

Untuk ukuran Jam tangan kayu dibutuhkan ukuran yang pas karena merupakan benda yang digunakan oleh pengguna selama seharian atau kegiatan itu sendiri berlangsung. Jika jam tangan tidak nyaman dipakai maka itu akan mengganggu kegiatan si pengguna dalam beraktifitas dan memungkinkan melepas jam tangan tidak akan dipakai lagi. Pengguna lebih memilih ukuran jam tangan yang pas di tangan, tidak kendor dan tidak mudah

(4)

lepas. Jam tangan kayu juga dibutuhkan desain yang simpel karena gaya favorit pengguna saat ini adalah gaya yang simpel dan minimalis.

Untuk ukuran jam tangan itu sendiri ditentukan 25 cm sebagai standar yang cocok untuk lengan orang Indonesia baik pria maupun wanita. Setelah melakukan pengukuran untuk lengan yang kecil didapatkan 14 cm dan untuk berukuran besar dapat mencapai 24 cm.

Gambar 2.D.1 Studi Ergonomi Starp Jam Tangan (sumber : www.google.com)

2. Studi Material

Kayu

Setiap jenis kayu memiliki sifat fisik yang bervariasi, yang menentukan kualitas dan fungsi dari kayu tersebut. Kayu lunak (softwood) misalnya lebih dipilih untuk menjadi kertas karena mudah dihancurkan dan dijadikan pulp. Sedangkan kayu keras (hardwood) digunakan sebagai tiang bangunan. Selain itu, keberadaan fitur tertentu seperti knot (mata kayu) dan warna juga mempengaruhi. Kayu merupakan hasil dari tumbuhan hidup dengan serat yang tidak homogen, sehingga sifat fisiknya tidak akan sama secara radial (dari bagian empulur ke luar) dan longitudinal (memanjang kayu, dari bawah ke atas).

(5)

Kayu telah lama digunakan sebagai media seni untuk membuat pahatan kayu. Patung totem hasil karya masyarakat pribumi Amerika Utara dibuat dari kayu konifer, biasanya Cedar Merah (Thuja plicata).

Berbagai jenis alat musik, seperti biola dan gitar terbuat dari kayu. Jenis kayu yang dipilih disesuaikan dengan nada yang diinginkan.

Gambar 2.D.2,1 Material Kayu (sumber : www.google.com)

Kulit

Material kulit yang berasal dari kulit sapi maupun kambing sudah banyak dipakai khususnya dalam bidang fashion. Kulit banyak digunakan karena sifatnya yang kuat untuk kegiatan outdoor dan terlihat elegan. Tetapi karena harga material kulit yang mahal, banyak produk yang menggunakan kulit sintetis untuk mendapatkan harga yang tidak mahal tetapi tetap mendapatkan suasana dan penampilan dari material kulit itu sendiri.

Gambar 2.D.2,2 Material Kulit (sumber : www.google.com)

(6)

Silikon

Silikon dapat menghasilkan bentuk yang beragam dan juga warna yang beragam. Silikon paling mudah dibentuk karena pembuatannya dalam sistem cetak. Untuk mendapatkan warna yang beragam juga cukup mudah karena hanya butuh diberikan pewarna saat proses mencetak. Untuk biaya produksi juga tidak memakan banyak biaya karena harga silikon yang murah, ditambah lagi untuk produksi massal. Silikon juga tahan dengan air dan cocok untuk di outdoor dan cukup ringan untuk dipakai sehari-hari.

Gambar 2.D.2,3 Gelang Silikon (sumber : www.google.com)

Nylon

Nylon sering dijumpai untuk bahan tas maupun jam tangan jenis militer. Karena durabilitynya cukup bagus, sehingga banyak tentara memakai strap nylon untuk jam tangannya. Material nylon sangat nyaman digunakan dan kuat, karena dibuat dari serat benang nilon yang cukup keras. Strap nylon yang terkenal ialah jenis strap nato, yang sangat praktis dalam pemasangannya, dan dapat dengan mudah dilepas untuk mengganti jenis warnanya.

(7)

Gambar. 2.D.2,4 Contoh Nylon (sumber : www.google.com)

Canvas

Material kanvas terbuat dari bahan dasar cotton yang dipadu dengan linen. Pada awalnya, penggunaan material kanvas memang banyak diaplikasikan untuk media lukis. Baru pada masa perang dunia ketika dibutuhkan material yang keras dan kuat untuk bahan baku baju dan perlengkapan militer, material kanvas mulai dilirik. Penggunaan kanvas saat itu masih terbatas pada bahan jaket parka untuk angkatan udara, dan bahan tas ransel para infantri. Pada perkembangannya, material kanvas semakin ramai digunakan untuk bahan perlengkapan lapangan, seperti tenda, jaket adventure, dan berbagai perlengkapan. Perkembangan fashion pada akhirnya membawa kanvas ke ranah yang lebih luas lagi, selain untuk perlengkapan militer dan adventure, kini material kanvas juga banyak digunakan untuk bahan jaket dan tas bertema lawas / vintage / retro.

Gambar. 2.D.2,5 Contoh Canvas (sumber : www.google.com)

(8)

3. Logika Dasar Perancangan

Untuk merancang Jam Tangan Veneer Kayu Dengan Pewarnaan Pada Layer ini, beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain:

a. Riset Konsep

Pada tahap awal, penulis melakukan beberapa kali riset serta melakukan pengumpulan data mengenai berbagai macam jam tangan kayu yang ada di indonesia serta riset bahan Veneer kayu dan sifat sifat Veneer itu sendiri.

b. Pra Produksi

Tahapan selanjutnya yaitu melakukan persiapan pra produksi. Dimana perancang mulai menyiapkan konsep untuk pembuatan desain Jam Tangan Veneer Kayu Dengan Pewarnaan Pada Layer.

c. Produksi

Setelah segala persiapan sudah lengkap, maka proses selanjutnya perancang melakukan tahap produksi dengan mulai membuat sketsa desain kemudian dilanjutkan ke proses tracing pembentukan pola pada computer sehingga file siap untuk dicutting laser, namun sebelum pemotongan dengan cutting laser bahan veneer kayu dipotong terlebih dulu veneer kayu diberi warna kemudian disatukan dengan pengeleman tahap 1 yaitu dengan menyilangkan arah serat.

d. Paska Produksi

Tahapan selanjutnya sesudah desain dan pemberian warna selesai adalah proses cutting Veneer kayu sesuai dengan desain dan pola yang diberikan, kemudian dilanjutkan ke pengeleman ke 2, finishing serta packing.

4. Teknologi yang Dibutuhkan

Dalam proses pembuatan Jam Tangan Veneer Kayu Dengan Pewarnaan Pada Layer ini, terbagi menjadi teknik tradisional, dan teknik digital. Teknik digital terbagi menjadi dua, yaitu hardware (perangkat keras) dan software

(9)

(perangkat lunak). Perancangan Jam Tangan Veneer Kayu Dengan Pewarnaan Pada Layer antara lain:

a. Teknik Tradisional

1. Pensil 2B dan Ballpoint

Dalam proses kerja, hal pertama yang dilakukan adalah proses pembuatan sketsa, pensil 2B dipilih karena sifatnya tidak terlalu keras dan tidak terlalu lunak, selain itu dapat menggambar garis- garis tipis maupun tebal sesuai dengan tekanan pada kertas.

2. Penghapus

Penghapus yang digunakan adalah penghapus yang memiliki tektur yang halus dan lentur, sehingga jika digunakan untuk menghapus maka hasilnya akan bersih tidak meninggalkan noda serta tidak merusak kertas.

3. Kertas HVS

Dalam proses sketsa, digunakan kertas HVS ukuran A4 80 gsm. Pemilihan kertas dengan ketebalan 80 gsm untuk mengurangi resiko kertas rusak saat proses menghapus. Karena kertas dengan tebal dibawah 80 gsm terlalu tipis untuk proses sketsa manual agar meminimalisir rusak karena terlalu sering menghapus.

4. Penggaris

Dalam proses pembuatan sketsa dan pola perancang sangat mebutuhkan penggaris, karna penggaris sangat membantu dalam memberikan garis lurus pada pembutan pola.

5. Jangka dan Busur

Jangka dan busur juga sangat membantu dalam membentuk lingkaran dan sudut-sudut yang berbentuk round sehingga pola yang dibentuk dapat mencapai hasil maksimal dan tepat ukurannya.

b. Teknik digital

(10)

Komputer / Laptop

Dalam proses tracing ilustrasi dari manual ke digital, komputer merupakan paling utama yang dibutuhkan.

Scanner

Proses scan sendiri berfungsi untuk memindai data atau menduplikat dari media kertas kedalam media digital bitmap untuk memudahkan pada saat proses tracing ilustrasi. Adapun scanner yang digunakan dalam proses scanning menggunakan printer serbaguna yaitu print dan

scan keluaran Epson dengan serial L200.

2. Software ( perangkat Lunak )

Adobe Photoshop CS 3

Software untuk mengedit dengan basis bitmap ini digunakan dalam

proses cropping dan mengatur gelap terang dari hasil scanning.

Adobe Illustrator CS 6

Merupakan software yang berbasis vector untuk melakukan tracing terhadap hasil scan untuk selanjut hasil tracing tersebut digunakan untuk pemotongan laser cutting dan engrave di kayu.

3. Material yang akan dipergunakan

Material yang digunakan pada pembuatan Jam Tangan Veneer Kayu Dengan Pewarnaan Pada Layer adalah lembaran Veneer kayu Sungkai atau Jati dengan ketebalan masing-masing adalah 0,6 mm.

Veneer kayu dibuat untuk menutupi beberapa kelemahan plywood yang

permukaannya kurang halus, mudah retak dan pecah pada ukuran lebar yang terlalu kecil dan hasil potongan yang kasar. Bahan Veneer itu sendiri memiliki serat yang sangat bagus sehingga sering dijadikan bahan pelapis atau bahan penutup pada meja hasil olahan limbah kayu.

(11)

Gambar. 2.D.4.b.3,1 Veneer kayu

Dalam proses produksi Jam Tangan Veneer Kayu menggunakan teknik laser cutting pada material Veneer. Laser cutting adalah teknologi yang menggunakan laser untuk memotong bahan. Laser cutting bekerja dengan mengarahkan laser dengan daya tinggi melalui optik.

Gambar. 2.D.4.b.3,2 Laser cutting

5. Biaya perancangan dan produksi

Setiap perancangan dan pembuatan suatu produk pasti dibutuhkan estimasi biaya pembuatannya, berikut rincian estimasi biaya hingga produksi :

(12)

a. Biaya Bahan Baku

No. Bahan Jumlah Harga Satuan Total

1 Veneer kayu 1 Rp. 10.375 Rp. 10.375 2 Wantex 3 Rp. 3.000 Rp. 9.000 3 Biaya Laser Cutting 6 Rp. 12.000 Rp. 72.000 4 Cat Varnish 1 Rp. 25.000 Rp. 25.000 5 Lem kayu 1 Rp. 8.000 Rp. 8.000 TOTAL Rp. 124.375

Tabel 1. Biaya Bahan Baku b. Biaya lain-lain

No. Bahan Jumlah Harga Satuan Total

1 Mesin Jam 5 31.000 155.000 2 Jarum Jam 12 250 3.000 3 Kaca Jam 5 3.000 15.000 4 Strip Bar 12 450 5400 5 Strap Jam 5 25.000 125.000 6 Packaging 5 26.000 130.000 TOTAL 433.400

Tabel 2. Biaya lain-lain c. Total Biaya

Biaya bahan baku dan biaya lain-lain adalah : Rp 124.375,- + Rp 433.400,-

= Rp 557.775,-

Dengan total biaya satuan untuk satu produk jam tangan kayu adalah : (Rp 124.375,- (bahan baku) + Rp 433.400,- (biaya lain-lain)) : 5

= Rp 557.775,- : 5 = Rp 111.555,-

(13)

d. Harga Jual

Harga yang akan ditetapkan untuk 1 jam tangan kayu adalah Rp. 650.000 setelah produk melalui tahap Branding.

E. Skema Proses Kerja

Berikut ini adalah skema proses kerja yang dapat dijelaskan melalui bagan dibawah ini :

1. Pra Produksi

Pra Produksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi. Hal ini mencakup menentukan ide sebuah produk, melakukan eksplorasi pada konsep, dan menentukan ilustrasi yang akan diterapkan pada jam tangan nantinya. Tujuan pra produksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan hasil yang sesuai dengan harapan. Tahapan dari proses pra produksi berikut ini, yaitu:

a. Idea Concept b. Brainstorming c. Branding

d. Illustration theme

2. Produksi

Produksi merupakan tahapan produksi. Secara umum merupakan tahapan, melakukan eksekusi, setelah melakukan tahapan-tahapan pra produksi. Adapun tahapan dari proses produksi ini, yaitu:

a. Sketsa

b. Proses digital (trace, penentuan layer dan perencanaan warna) c. Pewarnaan pada veneer kayu dengan wantex

d. Penyusunan urutan layer (pengeleman tahap 1) e. Penyettingan area laser cutting

(14)

f. Penempelan tahap 2 (penyatuan/penempelan hasil cutting ) g. Finishing

h. Perakitan (Penyatuan Frame, Mesin jam, Strip bar dan Strap)

i. Proses Packaging (Pengemasan)

3. Pasca Produksi

Pasca Produksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum

merupakan tahapan finishing setelah melakukan proses produksi. Tahapan dari proses pasca produksi ini, yaitu adalah Branding.

Gambar

Gambar 2.A.1. Contoh Jam tangan kayu
Gambar 2.D.1 Studi Ergonomi Starp Jam Tangan  (sumber : www.google.com)
Tabel 1. Biaya Bahan Baku

Referensi

Dokumen terkait

Data sekunder yang digunakan untuk melakukan penelitian ini diperoleh dari data PLTU Labuhan Angin yaitu data generator, data beban yang dilayani generator, data temperatur

Metode penarikan kesimpulan yang digunakan adalah metode deduktif, yaitu dengan berdasarkan pada teori umum, kebutuhan, peraturan standar dan persyaratan mengenai

Disunnahkan ketika berziarah dalam keadaan berdiri dan berdoa dengan berdiri, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika keluar menuju

Sistem Informasi E-Parking di Politeknik Negeri Malang menggunakan Raspberry Pi Berbasis

Peta Prakiraan Tingkat Ketersediaan Air Tanah Bulan Juni 2019 Provinsi Maluku Prakiraan tingkat ketersedian air tanah Juni 2019 Provinsi Maluku (lihat gambar 21) berada pada kategori

Barbiturat terutama bekerja pada reseptor GABA dimana barbiturat akan menyebabkan hambatan pada reseptor GABA pada sistem saraf pusat, barbiturat menekan

(2) Bupati atau Pejabat yang ditunjuk oleh Bupati dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor 31.4/VII/POKJA-ULP/UGM/2015 tanggal 31 Juli 2015, dengan ini diumumkan bahwa sebagai pemenang lelang untuk Pengadaan Alat dan