• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN HIBAH DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIJAKAN HIBAH DAERAH"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

1

KEBIJAKAN HIBAH DAERAH

oleh: Direktur Pembiayaan dan Kapasitas Daerah

(2)

• UUD 1945 Perubahan kedua, BAB VI Pemerintah Daerah

Pasal 18A:

(1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah

provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota,

diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan

keragaman daerah

(2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfatan sumber daya alam dan

sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah

diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang.

DASAR HUKUM

(3)

• UU 17/2003 tentang Keuangan Negara;

• UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;

• UU 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah;

• PP 71/2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah;

• PP 10/2011 tentang Tatacara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan

Hibah

• PP 2/2012 tentang Hibah Daerah

(Pengganti PP 57/2005)

;

• PMK Nomor 168/PMK.07/2008 Tentang Hibah Daerah

(Proses Revisi)

• PMK Nomor 169 /PMK.07/2008 Tentang Tata Cara Penyaluran Hibah kepada

Pemerintah Daerah

(Proses Revisi)

DASAR HUKUM

(4)

Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat,

Pemerintah Daerah dan BUMD

UU 17/2003 tentang Keuangan Negara - Pasal 22:

1) Pemerintah mengalokasikan dana perimbangan kepada Pemda berdasarkan UU perimbangan keuangan pusat dan daerah.

2) Pemerintah Pusat dapat memberikan pinjaman dan/atau hibah kepada Pemerintah Daerah atau sebaliknya.

UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara - Pasal 33:

1) Pemerintah Pusat dapat memberikan pinjaman atau hibah kepada Pemerintah Daerah/Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah sesuai dengan yang tercantum/ditetapkan dalam Undang-undang tentang APBN.

PP 10/2011

Hibah kepada BUMD dilakukan melalui pemerintah daerah

PP 2/2012

Hibah kepada Pemerintah Daerah dapat diteruskan kepada badan usaha milik daerah

(5)

Pasal 1 (28)

Hibah adalah Penerimaan Daerah yang berasal dari pemerintah negara asing, badan/lembaga asing, badan/lembaga internasional, Pemerintah, badan/lembaga dalam negeri atau perseorangan, baik dalam bentuk devisa, rupiah maupun barang dan/atau jasa, termasuk tenaga ahli dan pelatihan yang tidak perlu dibayar kembali.

Pasal 44

1) Pendapatan hibah merupakan bantuan yang tidak mengikat

2) Hibah kepada Daerah yang bersumber dari luar negeri dilakukan melalui Pemerintah

3) Hibah dituangkan dalam suatu naskah perjanjian antara Pemerintah Daerah dan pemberi hibah

4) Hibah digunakan sesuai dengan naskah perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

UU 33/2004

(6)

A P B N

ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH

PUSAT MELALUI K/L

•RKA - KL

ANGGARAN BELANJA DAN PEMBIAYAAN (MENKEU SELAKU BUN)

•Rencana Dana Pengeluaran (RDP) - BUN Kantor Pusat (KP) Kantor Daerah (KD) Dekon- sentrasi (DK) Tugas Pemban-tuan (TP) Transfer ke Daerah (DAU, DAK,DBH) Pinjaman

dan Hibah Subsidi

Belanja

Lain-lain

Mendanai Urusan Daerah (APBD) Mendanai Urusan Pusat

Dilaksanakan oleh Pemda

DANA APBN KE DAERAH

(7)

DEFINISI, RUANG LINGKUP &

KRITERIA PEMBERIAN HIBAH

KEPADA PEMDA

(8)

D E F I N I S I

8

PP 2/2012

•Hibah Daerah adalah pemberian dengan pengalihan hak atas sesuatu dari

Pemerintah atau pihak lain kepada Pemerintah Daerah atau sebaliknya yang

secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya dan dilakukan melalui

perjanjian

•Hibah Daerah merupakan salah satu sumber penerimaan Daerah untuk

mendanai penyelenggaraan urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah

Daerah dalam kerangka hubungan keuangan antara Pemerintah dan

Pemerintah Daerah

(9)

9

LINGKUP HIBAH DAERAH

PEMERINTAH PUSAT PEMDA HIBAH PEMDA LAIN BADAN, LEMBAGA, ATAU ORGANISASI DALAM NEGERI KELOMPOK MASYARAKAT ATAU PERORANGAN DALAM NEGERI PINJAMAN LUAR NEGERI HIBAH LUAR NEGERI BUMD

(10)

PRINSIP HIBAH DAERAH

(PP 2/2012)

10

• Hibah diberikan untuk mendanai penyelenggaraan urusan yang

menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dalam kerangka hubungan

keuangan antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah

• Diprioritaskan untuk penyelenggaraan Pelayanan Publik

• Mekanisme APBN dan APBD

• Memperhatikan stabilitas dan keseimbangan fiskal

• Melalui penandatanganan Perjanjian Hibah antara Menteri Keuangan

cq. Dirjen Perimbangan Keuangan dengan Kepala Daerah

• Hibah kepada Pemerintah Daerah yang bersumber dari luar negeri

(11)

KRITERIA PEMBERIAN HIBAH

11

Sumber: Hibah Luar Negeri

• kegiatan yang menjadi urusan Pemerintah Daerah;

• kegiatan yang mendukung program pembangunan nasional; dan/atau

• kegiatan tertentu yang secara spesifik ditentukan oleh calon Pemberi Hibah Luar Negeri.

Sumber: Pinjaman Luar Negeri

• digunakan untuk melaksanakan kegiatan yang merupakan urusan Pemerintah Daerah dalam rangka pencapaian sasaran program dan prioritas pembangunan nasional

Sumber: Penerimaan Dalam Negeri

• kegiatan yang menjadi urusan Pemerintah Daerah atau untuk kegiatan

peningkatan fungsi pemerintahan, layanan dasar umum, dan pemberdayaan aparatur Pemerintah Daerah;

• kegiatan lainnya sebagai akibat kebijakan Pemerintah yang mengakibatkan penambahan beban pada APBD;

• kegiatan tertentu yang merupakan kewenangan Daerah yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan berskala nasional atau internasional; dan/atau

(12)

MEKANISME PERENCANAAN &

PEMBERIAN/PENERUSAN HIBAH

(13)

BAGAN PENERIMAAN HIBAH LUAR NEGERI (PP 10/2011)

K/L Termasuk Hibah

LN yang diterushibahkan

Calon Pemberi Hibah Bappenas DJPU

Penilaian : RPJM, Rencana Pemanfaatan Hibah

Usulan Kegiatan sumber Pinjaman/hibah LN DRKH DRKH Usulan pembiayaan Usulan pembiayaan Komitmen

Pemberian Hibah Negosiasi & Penandatanganan

Perjanjian Hibah

Penetapan MK Pemberian/Penerusan Hibah Penandatanganan Perjanjian Hibah

a. pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD; b. Pembayaran langsung; c. Rekening Khusus; d. Letter of Credit; e. Pembiayaan Pendahuluan Penyaluran Hibah PENERUSAN HIBAH (PP 2/2012) DJPK

Penganggaran dalam APBN Penyaluran Hibah

K/L

Penetapan MK: pinjaman LN dan hibah LN yang diterushibahkan

K/L Usulan nilai

hibah dan daftar pemda

(14)

MEKANISME PEMBERIAN/PENERUSAN HIBAH

14 PENYALURAN DANA HIBAH PELAKSANAAN KEGIATAN PERJANJIAN HIBAH ANTARA MK DAN KEPALA DAERAH PENETAPAN MK: PEMBERIAN/PENERU SAN HIBAH KEPADA

PEMDA PENGUSULAN NILAI

HIBAH DAN DAFTAR PEMDA PENERIMA

HIBAH

K/L MENKEU PEMDA

Mempertimbangkan:

a) kapasitas fiskal daerah; b) Daerah yang ditentukan oleh Pemberi Hibah Luar

Negeri; c) Daerah yang memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh K/L; dan/atau d) Daerah tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah

• Sumber Hibah LN:

Penetapan setelah Perjanjian Hibah LN ditandatangani • Sumber Pinjaman LN:

setelah Pagu APBN

• Sumber Penerimaan DN: setelah Pagu APBN

Pemda sebagai

Implementing Agency

bertanggung jawab atas penyelesaian kegiatan dan penggunaan dana hibah

sesuai Perjanjian Hibah dan Manual Teknis

Penyaluran dilakukan berdasarkan kinerja

yang diverifikasi K/L

• Penetapan Pemerintah untuk hibah kepada

Pemerintah Daerah yang bersumber dari PDN

• Penetapan Menteri atas alokasi peruntukkan

(15)
(16)

PERJANJIAN HIBAH DAERAH

16

• Perjanjian Hibah Daerah / Perjanjian Penerusan Hibah ditandatangani antara Menteri atau pejabat yang diberi kuasa dan Gubernur atau Bupati/Walikota atau pejabat yang diberi kuasa.

• Perjanjian paling sedikit memuat: a. tujuan;

b. jumlah; c. sumber; d. penerima; e. persyaratan;

f. tata cara penyaluran;

g. tata cara pelaporan dan pemantauan;

h. hak dan kewajiban pemberi dan penerima; dan i. sanksi.

(17)

PERJANJIAN HIBAH DAERAH

17

Salinan perjanjian hibah daerah wajib disampaikan oleh:

a. Menteri kepada Badan Pemeriksa Keuangan dan kementerian negara/lembaga pemerintah non kementerian terkait, dalam hal hibah diberikan oleh Pemerintah.

b. kepala daerah kepada Menteri, Badan Pemeriksa Keuangan, dan pimpinan kementerian negara/lembaga pemerintah non kementerian terkait, dalam hal hibah diberikan oleh Pemerintah Daerah.

Salinan perjanjian penerusan hibah wajib disampaikan oleh Menteri kepada

Badan Pemeriksa Keuangan, kementerian negara/lembaga pemerintah non kementerian terkait dan Pemberi Pinjaman Luar Negeri atau Pemberi Hibah Luar Negeri.

Dalam hal Perjanjian Pinjaman Luar Negeri, atau Perjanjian Hibah Luar Negeri mengalami perubahan, maka perjanjian Hibah Daerah atau perjanjian penerusan hibah harus disesuaikan.

(18)
(19)

PENGANGGARAN HIBAH

PENGANGGARAN DI PUSAT

• Hibah dari Pemerintah kepada Pemerintah Daerah dianggarkan dalam APBN sebagai

Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara sesuai ketentuan

perundang-undangan

• Dalam hal APBN telah ditetapkan: penerushibahan kepada Pemerintah Daerah yang bersumber dari hibah luar negeri dapat dilaksanakan untuk

kemudian dianggarkan dalam perubahan APBN

• Setelah APBN Perubahan ditetapkan: penerushibahan kepada Pemerintah dapat dilaksanakan untuk kemudian dilaporkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.

PENGANGGARAN DI DAERAH

• Penerimaan hibah oleh Pemerintah Daerah dianggarkan dalam Lain-lain

Pendapatan Daerah yang Sah sebagai

jenis pendapatan hibah

• Penggunaan dana hibah dianggarkan sebagai belanja dan/atau pengeluaran

pembiayaan

• Dalam hal APBD telah ditetapkan: penggunaan dana hibah dapat dilaksanakan untuk kemudian

dianggarkan dalam Perubahan APBD • Dalam hal Perubahan APBD telah

ditetapkan: penggunaan dana hibah

dapat dilaksanakan untuk kemudian dilaporkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

(20)
(21)

HUBUNGAN FUNGSI:

PELAKSANAAN MEKANISME HIBAH DAERAH

21 KEMENTERIAN KEUANGAN KPA - HPD KEMENTERIAN PU (EXECUTING AGENCY) PEMERINTAH DAERAH (IMPLEMENTING AGENCY) Verifikasi

(22)

PENYALURAN HIBAH

[PMK 169/2008]

PEMDA

K/L

KEMENKEU

Pihak ketiga

Permintaan pertimbangan atas dokumen terkait dan verifikasi

Surat Permintaan Penyaluran Hibah+SPTJM+dokumen terkait+hasil verifikasi

3

Pemindahbukuan dari Reksus ke RKUD

4

2

1

Pelaksanaan kegiatan/persyaratan hibah

5 Pembayaran oleh Pemda ke pihak 3

(23)

PENYALURAN HIBAH – PP 2/2012

23

• Penyaluran hibah berdasarkan permintaan penyaluran dana dari Pemda

• Hibah kepada Pemerintah Daerah dapat disalurkan secara bertahap sesuai

dengan capaian kinerja

• Lima (5) Mekanisme penyaluran:

a. pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD;

b. pembayaran langsung;

c. rekening khusus;

d. letter of credit (L/C); atau

e. pembiayaan pendahuluan.

(24)
(25)

NO PROGRAM MEKANISME PENYALURAN

EXECUTING AGENCY

SUMBER NILAI JUMLAH

DAERAH

1. Mass Rapid Transit (MRT) Performance-based Ditjen. Perkeretaapian, Dephub JICA Rp 5,3 T 1 Pemprov

2. Local Basic Education Capacity (L-BEC) Performance-based Ditjen. Mandikdasmen, Depdiknas Komisi Eropa dan Belanda Rp 125 M 50 Daerah

3. Hibah Air Minum Output-based Ditjen. Cipta Karya, Dept. PU

Australia Rp 199 M 35 Daerah 4. Hibah Air Limbah Output-based Ditjen. Cipta

Karya, Dept. PU Australia Rp 35 M 5 Daerah 5. WASAP-D Performance-based Ditjen. Cipta Karya, Dept. PU Belanda Rp 18 M 6 Daerah 6. Hibah Percepatan Pembangunan Sanitasi Performance-based Ditjen. Cipta Karya, Dept. PU Australia Rp 48 M 22 Daerah

(26)

No Kegiatan Waktu

Pelaksanaan Total Alokasi

Realisasi

Penyaluran Output

1. L-BEC* 2009 - 2012 125.000.000.000 71.000.000.000 Terselenggaranya kegiatan peningkatan kapasitas di bidang pendidikan di 50 kab/kota

2. Hibah Air Minum 2010 - 2011 199.550.000.000 199.050.000.000 Terpasangnya 77.000

Sambungan Rumah (SR) Air Minum

3. Hibah Air Limbah 2010 - 2011 25.000.000.000 24.130.000.000 Terpasangnya 4.826 SR Pengelolaan Air Limbah

4. IEG* 2010 - 2012 54.397.500.000 43.389.800.400 Pembangunan sarana

persampahan dan air limbah di 21 kab/kota

5. MRT* 2010 - 2014 44.218.410.000 6.777.398.429 Pelaksanaan Tender Assistance Services – 1

6. WASAP-D* 2010 - 2012 17.952.000.000 6.297.150.700 Kegiatan pembangunan fisik sanitasi berbasis masyarakat dan berbasis institusi

ALOKASI HIBAH T.A. 2010 - 2011

(27)

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Pagu Alokasi APBN TA 2012 (Rp) Target Output

1. Mass Rapid Transit (MRT)* 2010 - 2014 1.533.136.670.000 1. Constructuction Management Consulting Services

2. Tender Assistance Services – 2 3. Elevated Construction

4. Underground Construction

2. Local Basic Education Capacity (L-BEC)*

2009 - 2012 11.500.000.000 Terselenggaranya kegiatan peningkatan kapasitas di bidang pendidikan di 23 kab/kota

3. Water Resources and Irrigation System Management Project – APL 2 (WISMP-2)

2012 - 2015 147.780.000.000 Desain Irigasi, fisik irigasi dan pelatihan kelompok petani

4. IEG (Transportasi) 2012 Luncuran

5. WASAP-D 2012 Luncuran

6. Hibah Air Minum, Hibah Air Limbah, Hibah IEG

Pembahasan Proses Grant Agreement

(28)

T E R I M A K A S I H

Referensi

Dokumen terkait

kebutuhan yang diprioritaskan sebagai true customer needs pada pabrik genteng RHM Sokka yaitu peralatan, perlengkapan dan sarana yang memadai, pemberian informasi

Dari hasil observasi lokasi pantai yang berlokasi dikepulauan Bangka, dimana berbagai pantai yang diteliti penulis, merupakan objek-objek wisata yang biasa menjadi

Karenanya, dapat terjadi suatu pertanyaan menjadi masalah bagi seorang peserta didik akan menjadi soal biasa bagi peserta didik yang lain, karena peserta didik tersebut

Ekstrudat yang berasal dari bahan baku sorgum yang disosoh memiliki nilai WSI lebih tinggi dibandingkan dengan sorgum yang tidak disosoh, sedangkan proses ekstrusi pada

Menurut Aditya (2011:6), “Xampp adalah perangkat lunak bebas yang mendukug banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program”, Fungsinya adalah

PPISMP Ambilan Jun 2014 IPG Kampus Tun Hussein Onn JUMLAH JAM KREDIT BAGI SETIAP SEMESTER1. PROGRAM PERSEDIAAN IJAZAH SARJANA MUDA PERGURUAN AMBILAN

Berkaitan dengan hal tersebut diatas untuk memenuhi modal dasar pada Bank Bantul perlu adanya ketegasan dari Pemerintah Kabupaten Bantul untuk menambah

Ada beberapa keuntungan jika zakat dikelola oleh lembaga, pertama , menjamin kepastian dan disiplin wajib zakat ( muzakki ) untuk menunaikan zakat, kedua , menjaga