• Tidak ada hasil yang ditemukan

Outline. 3. Dukungan Fiskal untuk Stabilisasi Pangan Pokok. 4. Kebijakan Insentif Fiskal Sektor Pertanian: PPh, PPN, Bea Masuk, dan Bea Keluar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Outline. 3. Dukungan Fiskal untuk Stabilisasi Pangan Pokok. 4. Kebijakan Insentif Fiskal Sektor Pertanian: PPh, PPN, Bea Masuk, dan Bea Keluar"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Kebijakan Insentif Fiskal

Kebijakan Insentif Fiskal dan

dan Pembiayaan

Pembiayaan

u

untuk Mendukung Pertumbuhan

ntuk Mendukung Pertumbuhan

Produksi Pangan

Produksi Pangan

KEMENTERIAN

KEMENTERIAN KEUANGANKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA

Jakarta Convention Center

Jakarta Convention Center

Rabu

Rabu, 8

, 8 Februari

Februari 2012

2012

Wakil

Wakil Menteri

Menteri Keuangan

Keuangan

Seminar Nasional Feed The World

Seminar Nasional Feed The World

(2)

Outline

1. Kebijakan Fiskal Pemerintah

2. Perkembangan PDB dan Inflasi



Harga Komoditas Pokok Dalam Negeri

3. Dukungan Fiskal untuk Stabilisasi Pangan Pokok



Produksi Pertanian vs Subsidi Sektor Pertanian



Produksi Pertanian vs Subsidi Sektor Pertanian

4. Kebijakan Insentif Fiskal Sektor Pertanian:



PPh, PPN, Bea Masuk, dan Bea Keluar

5. Alokasi Dana K/L untuk Stabilisasi Pangan

(3)
(4)

1.

APBN sebagai instrumen utama Kebijakan Fiskal mempunyai peran

strategis dalam mencapai tujuan dan target pembangunan

2.

Peran Strategis APBN adalah terkait 3 fungsi utama yaitu:

a) Fungsi Alokasi

b) Fungsi Distribusi

c)

Fungsi Stabilisasi

Gambaran Umum

c)

Fungsi Stabilisasi

3.

APBN bertujuan untuk mendukung pembangunan 4 pilar strategis yaitu :

a) Pro-poor

b) Pro-Job

c)

Pro-Growth

d) Pro-Environment

4 4

(5)

APBN

APBN

Pro Pro--GrowthGrowth Pro Pro--Job Job Pro Pro--Enviro Enviro Keterbatasan Keterbatasan Anggaran Anggaran Keberlanjutan Keberlanjutan Fiskal Fiskal Pembiayaan Pembiayaan

Konsep

Konsep Umum

Umum Kebijakan

Kebijakan Fiskal

Fiskal

http://www.depkeu.go.id http://www.depkeu.go.id

APBN

APBN

Pro

Pro-- PoorPoor

Job Job Enviro Enviro nment nment Anggaran Anggaran Fiskal Fiskal Kebijakan Kebijakan Fiskal Fiskal Keberlanjutan Keberlanjutan Pembangunan Pembangunan

Kesejahteraan

Kesejahteraan

Masyarakat

Masyarakat

Alokasi Alokasi Distribusi Distribusi Stabilisasi Stabilisasi 5 5

(6)

Perpajakan Perpajakan Rp1.032,6 T Rp1.032,6 T (78,7%) (78,7%) PNBP PNBP Rp280,0 Rp280,0 T T (21,2%) (21,2%) Hibah Hibah Rp0,8T Rp0,8T (0,1%) (0,1%) PP PPhh Rp520,0T Rp520,0T (50,4%) (50,4%) PPN Rp352,9T PPN Rp352,9T (34,2%) (34,2%) Cukai Cukai Rp75,4T Rp75,4T (7,3%) (7,3%) PBB PBB Rp35,6T Rp35,6T (3,5%) (3,5%) Internasi Internasi onal onal Rp42,9T Rp42,9T (4,2%) (4,2%) Pjk Pjk lainya lainya Rp5,6T Rp5,6T (0,5%) (0,5%) SDA SDA Rp177,3T Rp177,3T (63,8%) (63,8%) BUMN BUMN Rp28,0T Rp28,0T (10,1%) (10,1%) PNBP PNBP Lainya Lainya Rp50,3T Rp50,3T (19,2%) (19,2%) BLU BLU Rp19,2T Rp19,2T (6,9%) (6,9%)

Asumsi Makro

Asumsi Makro

Kemiskinan Kemiskinan : : 10,510,5--11,5%;11,5%; Pengangguran Pengangguran:: 6,46,4--6,6%;6,6%; Penyerapan Penyerapan TKTK:: 1% 1% Pertumbuhan

Pertumbuhan 450 450 riburibu TKTK

Target : Target :

APBN

APBN

Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan: : : : : : : : Rp1.311,4 TRp1.311,4 TRp1.311,4 TRp1.311,4 TRp1.311,4 TRp1.311,4 TRp1.311,4 TRp1.311,4 T POSTUR APBN 2012 POSTUR APBN 2012 Pert Ekonomi 6,7 Inflasi 5,3 SPN 3 Bln 6,0 Nilai Tukar 8.800 ICP 90,0 Lifting 950,0 http://www.depkeu.go.id http://www.depkeu.go.id 6 Belanja: Belanja: Belanja: Belanja: Belanja: Belanja: Belanja: Belanja: Rp1.435,4 TRp1.435,4 TRp1.435,4 TRp1.435,4 TRp1.435,4 TRp1.435,4 TRp1.435,4 TRp1.435,4 T Transfer Transfer keke Daerah Daerah Rp470,4T Rp470,4T (32,8%) (32,8%) Barang Barang Rp188,0T Rp188,0T (19,5%) (19,5%) Modal Modal Rp152,0T Rp152,0T (15,7%) (15,7%) Bunga Bunga Utang Utang Rp122,2T Rp122,2T (12,7%) (12,7%) SubsidiSubsidi Rp208,9T Rp208,9T (21,6%) (21,6%) Bansos Bansos Rp47,8T Rp47,8T (4,9%) (4,9%) Lain Lain--lainlain Rp28,5T Rp28,5T (3,0%) (3,0%) Bel Bel HibahHibah

Rp1,8T Rp1,8T (0,2%) (0,2%) D Deefisitfisit : Rp124,0T : Rp124,0T (1,5% PDB) (1,5% PDB) Dana Dana Perimbangan Perimbangan Rp400,0T Rp400,0T (85,0%) (85,0%) Dana Dana OtsusOtsus

dan dan Penyesuaian Penyesuaian Rp70,4T Rp70,4T (15,0%) (15,0%) DBH DBH Rp100,1T Rp100,1T (25,0%) (25,0%) DAU DAU Rp273,8T Rp273,8T (68,5%) (68,5%) DAK DAK Rp26,1T Rp26,1T (6,5%) (6,5%) Belanja Belanja Pemerintah Pemerintah Pusat Pusat : : Rp965,0T Rp965,0T (67,2%) (67,2%) Pertumbuhan

Pertumbuhan 450 450 riburibu TKTK

Pegawai Pegawai Rp215,9T Rp215,9T (22,4%) (22,4%) Financing : Financing : Rp124,0T Rp124,0T

APBN

APBN

Utang Utang Rp133,6T Rp133,6T (107,7%) (107,7%) Non Non UtangUtang Minus Rp9,5T Minus Rp9,5T

(7)

Kebijakan Umum



Meningkatkan belanja infrastruktur untuk mendukung

domestic connectivity, ketahanan pangan, ketahanan energi

dan kesejahteraan masyarakat.



Mendukung pembiayaan progarm multiyears.



Menuju Minimum Essential Forces

Arah Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat



Menuju Minimum Essential Forces



Meningkatkan kemampuan mitigasi dan adaptasi perubahan

iklim.



Memperkuat program pro rakyat (kluster 4)

6 Program Utama: Rumah murah, Transportasi publik murah, ketersediaan air bersih,

listrik yang efisien dan murah, perbaikan kesejahteraan nelayan, dan masyarakat miskin perkotaan.

3 Program Prioritas : Surplus beras 10 juta ton dalam 5-10 tahun, penciptaan

lapangan kerja untuk menurunkan pengangguran 1 juta orang per tahun dan pembangunan transportasi Jakarta.

7 7

(8)

Program Ketahanan Pangan 2011-2012

36,2 44,2 48,5 57,6 69,6 40.00 50.00 60.00 70.00

80.00 Target Program Target Program KetahananKetahanan PanganPangan 20112011--2012 :2012 :



 MengatasiMengatasi peningkatanpeningkatan hargaharga panganpangan melaluimelalui kebijakan

kebijakan stabilisasistabilisasi hargaharga dengandengan menyediakanmenyediakan pasokan

pasokan panganpangan yang yang cukupcukup dandan melakukanmelakukan operasioperasi pasar

pasar ((subsidisubsidi panganpangan).). 

 MeningkatkanMeningkatkan produksiproduksi, , produktiviasproduktivias dandan kualitaskualitas komoditas

komoditas panganpangan dengandengan target target produksiproduksi ::

o

o BerasBeras 74,1 74,1 jutajuta tonton

o

o Jagung24,0 Jagung24,0 jutajuta tonton

http://www.depkeu.go.id http://www.depkeu.go.id 88 11,3 16,8 23,2 -10.00 20.00 30.00 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 RAPBN

Kementerian Negara/Lembaga Subsidi Belanja Lain-Lain

o

o Jagung24,0 Jagung24,0 jutajuta tonton

o

o KedelaiKedelai 1,9 1,9 jutajuta tonton

o

o GulaGula 4,4 4,4 jutajuta tonton

o

o DagingDaging 471 471 jutajuta tonton

o

o IkanIkan 14,86 14,86 jutajuta tonton 

 MengantisipasiMengantisipasi kenaikankenaikan hargaharga panganpangan duniadunia melalui

melalui kerjasamakerjasama ketahananketahanan panganpangan internasionalinternasional.. 

 MeningkatkanMeningkatkan produksiproduksi, , produktivitasproduktivitas dandan kualitaskualitas dari

dari hasilhasil panenpanen 

 MencapaiMencapai surplus surplus berasberas minimum 10 minimum 10 jutajuta ton per ton per tahun

tahun dalamdalam 55-- 10 10 tahuntahun kedepankedepan..

Sumber

(9)
(10)

Pertumbuhan

Pertumbuhan EkonomiEkonomi 20112011 sebesarsebesar 66,,55 persenpersen sesuaisesuai target,target, dengan

dengan pertumbuhanpertumbuhan PDBPDB padapada triwulantriwulan IVIV sebesarsebesar 66,,55 persenpersen ……..

5.5 6.3 6.0 4.6 6.2 6.5 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Pertumbuhan PDB 2006-2011 (%) http://www.depkeu.go.id http://www.depkeu.go.id 2006 2007 2008 2009 2010 2011 4.5 4.1 4.3 5.6 5.9 6.3 5.8 6.8 6.4 6.5 6.5 6.5 -2.0 4.0 6.0 8.0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2009 2010 2011 Pertumbuhan PDB Triwulanan 2009 - 2011 (%) Sumber Sumber : BPS: BPS

(11)

4.7 3.2 8.8 13.6 13.3 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 2008 2009 2010 2011 Pertumbuhan PDB Pengeluaran (%)

Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Pemerintah PMTB Ekspor Impor

PDB tahun 2011: Sisi pengeluaran  masih didukung oleh ekspor dan investasi. Sisi produksi  terutama didukung oleh sektor pengangkutan

& komunikasi, sedangkan sektor pertanian relatif kecil.

Pertumbuhan PDB Sektoral (%)

Pertumbuhan PDB Sektoral (%) Distribusi PDB Sektoral Tahun 2011

http://www.depkeu.go.id http://www.depkeu.go.id Lapangan Usaha Pertumbuhan 2009 2010 2011 Pertanian, Peternakan 4.0 3.0 3.0 Pertambangan dan Penggalian 4.5 3.6 1.4 Industri Pengolahan 2.2 4.7 6.2 Listrik, Gas, Dan Air Bersih 14.3 5.3 4.8

Konstruksi 7.1 7.0 6.7

Perdagangan, Hotel, dan Restoran 1.3 8.7 9.2 Pengangkutan dan Komunikasi 15.9 13.4 10.7 Keuangan, Real Estat & Jasa Perush. 5.2 5.7 6.8

Jasa-Jasa 6.4 6.0 6.7

Produk Domestik Bruto 4.6 6.2 6.5

Pertumbuhan PDB Sektoral (%) Pertumbuhan PDB Sektoral (%) 15% 12% 24% 1% 10% 14% 7% 7% 10%

Distribusi PDB Sektoral Tahun 2011

Pertanian, Peternakan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, Dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat & Jasa Perush. Jasa-Jasa

Sumber Sumber : BPS: BPS

(12)

Inflasi bulan Januari 2012 relatif terkendali sebesar 0,76% (mtm) , sehingga inflasi tahunan menjadi 3,65% (yoy), jauh lebih rendah dari asumsi APBN 2012 sebesar

5,30%, namun berada dalam rentang sasaran inflasi 2012: 4,5%± 1%.

 Bulan Januari tahun 2012 tercatat inflasi sebesar 0,76%(mtm), sementara laju inflasi tahunannya mengalami

perlambatan dari 3,79%(yoy) di bulan Desember 2011 menjadi 3,65%(yoy).

 Kelompok yang mengalami inflasi tertinggi pada bulan Januari adalah bahan

makanan yaitu sebesar 1,85%(mtm).

0 .34 % 0 .57 % 0. 7 6 % 4 .15 % 3 .79 % 3 .65 % -1.0% -0.5% 0.0% 0.5% 1.0% 1.5% 2.0% 0% 1% 2% 3% 4% 5% 6% 7% 8% 9% 10% J-09 F M A M J J A S O N D J-10 F M A M J J A S O N D J-11 F M A M J J A S O N D J-12 mtm

YoY Perkembangan inflasi 2009- 2012 m-t-m y-o-y

makanan yaitu sebesar 1,85%(mtm).

Kelompok ini juga memberikan

sumbangan terbesar bagi inflasi umum di bulan ini yaitu sebesar 0,45%(mtm).

 Sementara itu, kelompok yang mengalami inflasi tahunan terbesar adalah kelompok sandang dengan inflasi sebesar 7,32% (yoy). Kemudian, disusul inflasi tahunan kelompok Pendidikan yang mengalami inflasi sebesar 4,87%(yoy).

3.29% 4.68% 3.53% 7.32% 4.29% 4.87% 1.84% 1.85% 0.65% 0.54% -0.08% 0.51% 0.15% 0.23% -2% 0% 2% 4% 6% 8% Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transport

Inflasi mtm dan YoY bulan Januari 2012

mtm yoy

Sumber

(13)

Komponen Pembentuk Inflasi Bulan Januari 2012

 Harga bergejolak (volatile food) mengalami inflasi sebesar 2.02%(mtm) atau 2,97%(yoy). Komponen ini memberikan kontribusi terbesar ke inflasi umum yaitu sebesar 0,42%(mtm). Dalam komponen ini, komoditas yang menyumbang inflasi terbesar adalah

beras, yaitu sebesar 0,18%(mtm). Hal ini antara lain

disebabkan oleh kenaikan harga komoditas tersebut, karena saat ini belum memasuki masa panen atau masih berada dalam masa tanam.

 Harga yang diatur pemerintah (administered price) memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,08%(mtm)

4,29% 2,96% 2,97% 113 115 117 119 121 123 125 127 129 131 133 -10% -5% 0% 5% 10% 15% 20% J-0 9 A S O N D J-1 0 F M A M J J A S O N D J-1 1 F M A M J J A S O N D J-1 2

Komponen Inflasi 2009 - 2012 (yoy)

IHK (RHS) Core

Administered Volatile

memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,08%(mtm) terhadap inflasi umum. Komponen ini mengalami inflasi bulanan sebesar 0,43%(mtm) dengan inflasi tahunan sebesar 2,96%(yoy).

 Meskipun emas perhiasan mengalami deflasi sebesar 0,02%(mtm), namun komponen inti secara keseluruhan mengalami inflasi {0,44%(mtm) atau 4,29%(yoy)}. Komponen inti berkontribusi sebesar 0,26%(mtm) kepada inflasi umum.

 Harga beras domestik mengalami peningkatan lagi hingga mencapai harga Rp8.017/Kg. Sementara itu, harga beras di pasar global mengalami penurunan menjadi US$519,95/Metric Tonne.

8.017 519,95 300 400 500 600 700 800 5,350 5,850 6,350 6,850 7,350 7,850 8,350 J-0 9 F M A M J J A S O N D J-1 0 F M A M J J A S O N D J-1 1 F M A M J J A S O N D J-1 2 U SD / M e tr ic T o n n e R u p ia h /K g

Harga Beras Domestik dan Internasional 2009 s.d. 2012

Domestik

Internasional

Sumber : BPS, Kementerian Perdagangan, dan Bloomberg Sumber : BPS, Kementerian Perdagangan, dan Bloomberg

(14)

6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000 18.000 J' 0 8 M M J S N J' 0 9 M M J S N J' 1 0 M M J S N J' 1 1 M M J S N J' 1 2

Migor Curah Migor Kemasan Telur Ayam Ras Rp/Kg 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 10.000 11.000 J' 0 8 M M J S N J' 0 9 M M J S N J' 1 0 M M J S N J' 1 1 M M J S N J' 1 2

Beras Umum Beras Medium Kedelai Tepung Terigu Rp/Kg

Kebijakan insentif fiskal pangan dilakukan dalam rangka mengantisipasi

kenaikan berbagai harga pangan pokok di dalam negeri ….

4.000 9.000 14.000 19.000 24.000 29.000 J' 08 M M J S N J'09 M M J S N 10J' M M J S N J'11 M M J S N J'12 Bawang Merah Gula Pasir

Rp/Kg 4.000 14.000 24.000 34.000 44.000 54.000 64.000 74.000 84.000 J' 08 M M J S N J'09 M M J S N 10J' M M J S N J'11 M M J S N J'12

Daging Sapi Cabe Rawit Cabe Merah Rp/Kg J' 0 8 M M J S N J' 0 9 M M J S N J' 1 0 M M J S N J' 1 1 M M J S N J' 1 2 J' 0 8 J' 0 9 J' 1 0 J' 1 1 J' 1 2 14 14

(15)

DUKUNGAN FISKAL

TERHADAP STABILISASI PANGAN POKOK

TERHADAP STABILISASI PANGAN POKOK

(16)

ALOKASI ANGGARAN KETAHANAN PANGAN 2012

Rp41,9 T

Rp41,9 T

Alokasi Anggaran Alokasi Anggaran Sekitar Sekitar

29 Program

29 Program





Program penyediaan dan pengembangan

Program penyediaan dan pengembangan

prasarana dan sarana pertanian sebesar

prasarana dan sarana pertanian sebesar Rp4,1

Rp4,1

triliun

triliun;;





Program pengelolaan sumber daya air sebesar

Program pengelolaan sumber daya air sebesar

Rp8,2 triliun

Rp8,2 triliun;;





Program

Program peningkatan produksi, produktivitas,

peningkatan produksi, produktivitas,

dan mutu tanaman pangan dengan alokasi

dan mutu tanaman pangan dengan alokasi

16

16 16

Prioritas,

Prioritas, a.l

a.l.:

.:

dan mutu tanaman pangan dengan alokasi

dan mutu tanaman pangan dengan alokasi

anggaran

anggaran Rp2,9 triliun

Rp2,9 triliun;;





Program pencapaian swasembada daging sapi

Program pencapaian swasembada daging sapi

dan peningkatan penyediaan pangan hewan

dan peningkatan penyediaan pangan hewan

yang

yang aman

aman, sehat,

, sehat, utuh

utuh dan

dan halal

halal sebesar

sebesar Rp2,6

Rp2,6

triliun

triliun;;





Program pengembangan dan pengelolaan

Program pengembangan dan pengelolaan

perikanan

(17)

Dukungan APBN terhadap Ketahanan Pangan

No Uraian 2010 Real 2011 APBN-P 2012 APBN

1 Dana Stabilisasi Harga Pangan 0,2 2,6 2,0

2 Dana Cadangan Beras Pemerintah 2,5 1,0 2,0

3 Dana Cadangan Benih Nasional 0,2 0,6 0,4

4 Subsidi Pertanian 35,7 34,2 32,8 - Pangan 15,2 15,3 15,6 - Pupuk 18,4 18,8 16,9 Triliun Rupiah Triliun Rupiah - Pupuk 18,4 18,8 16,9 - Benih 2,2 0,1 0,3

1. Dana Stabilisasi Harga Pangan diantaranya digunakan untuk impor bahan pangan, menjaga kestabilan harga

pangan DN, ganti rugi kepada petani jika terjadi gagal panen, dan sebagai dana tambahan pada program Raskin

2. Dana Cadangan Beras Pemerintah diantaranya digunakan untuk menstabilkan harga melalui operasi pasar,

mengantisipasi kelangkaan pangan pasca bencana, dan mendistribusikan pangan dalam keadaan darurat

3. Dana Cadangan Benih Nasional diantaranya digunakan untuk memberikan bantuan benih (padi, kedelai, jagung)

yang berkualitas kepada petani dalam rangka mendukung upaya peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan

4. Belanja lain-lain yang terkait dengan Subsidi Pertanian pada APBN 2012:

a. Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) sebesar Rp1,318M  Bantuan Sosial (Kementan)

(18)

Dukungan fiskal lainnya dalam APBN 2012 yang dapat dimanfaatkan

untuk stabilisasi harga komoditas pangan strategis ….

1. Dana Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar Rp2 triliun dapat

digunakan untuk menambah stok CBP di Bulog sekitar 305 ribu ton dalam

rangka melaksanakan operasi pasar (OP),

2. Dana Cadangan Stabilisasi Harga tahun 2012 sebesar Rp2 triliun. Dana

cadangan ini antara lain dapat digunakan untuk menambah alokasi pada

program peningkatan ketahanan pangan, seperti:

a. Bantuan benih bibit dan sarana produksi pertanian,

18

a. Bantuan benih bibit dan sarana produksi pertanian,

b. Peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu produk tanaman,

c. Pengendalian organisme pengganggu tanaman, penyakit hewan, karantina,

dan peningkatan keamanan pangan.

(19)

BANTUAN PEMBIAYAAN KETAHANAN PANGAN 2012

Skim SUBSIDI Skim SUBSIDI BUNGA KREDIT BUNGA KREDIT

Kredit untuk Program Kredit untuk Program Ketahanan Pangan dan Ketahanan Pangan dan Energi(KKP

Energi(KKP--E)E)

Anggaran atas risk sharing Anggaran atas risk sharing

pemerintah pemerintah

Anggaran atas risk sharing Anggaran atas risk sharing terhadap KKP

terhadap KKP--E E bermasalahbermasalah yang menjadi beban

yang menjadi beban pemerintah

pemerintah

Kredit Pengembangan Energi Kredit Pengembangan Energi

19

Anggaran

Anggaran belanja

belanja subsidi

subsidi bunga

bunga kredit

kredit program

program untuk

untuk tahun

tahun 2012

2012 dialokasikan

dialokasikan

sebesar

sebesar Rp

Rp1

1,,2

2 triliun

triliun..

Skim PENJAMINAN Skim PENJAMINAN

Kredit Pengembangan Energi Kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi

Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN

Perkebunan (KPEN--RP)RP)

Kredit Usaha Rakyat (KUR) Kredit Usaha Rakyat (KUR)

(20)

Selain subsidi pertanian, Pemerintah juga mengalokasikan

subsidi kredit program untuk sektor pertanian ….

Miliar

Miliar RupiahRupiah

Jenis

2009

2010

2011

APBN-P

2012

APBN

- Kredit Ketahanan Pangan dan Energi

120,6

132,1

276,0

274,8

- KPEN-RP

27,6

42,3

80,3

93,3

- Imbal Jasa Penjaminan KUR

143,2

223,2

636,2

706,9

1. Kegiatan usaha yang dapat didanai KKPE meliputi (PMK no.198 tahun 2010):

• Pengembangan tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan

• Pengadaan pangan berupa gabah, jagung, kedelai dan perikanan

• Peternakan dan pembudidayaan ikan

• Pengadaan/peremajaan peralatan, mesin, dan sarana lain yang diperlukan untuk menunjang kegiatan

usaha di atas.

2. Pemerintah memberikan subsidi Bunga Kredit Biofuel (KPEN-RP) dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman penghasil bahan baku bahan bakar nabati untuk memenuhi kebutuhan sumber energi alternatif serta pelaksanaan program revitalisasi perkebunan (PMK no.117 tahun 2006)

3. Pemerintah memberikan fasilitas imbal jasa penjaminan KUR salah satunya pada Usaha Mikro, Kecil dan

(21)

Produksi pertanian cenderung meningkat seiring dengan dukungan Pemerintah melalui subsidi pertanian (pupuk dan benih) ….

15 20 25 30 35 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 S ub si di P er ta ni an (T ri liu n R p) P ro du ks i ( ju ta to n)

Produksi Pertanian Subsidi Pertanian

Produksi Subsidi Kedelai Pupuk Jagung Benih Padi 21 0 5 10 0,0 20,0 40,0 2006 2007 2008 2009 2010 2011 APBN-P 2012 APBN S ub si di P er ta ni an (T ri liu n R p)

 Sejak tahun 2010, Subsidi Pupuk hanya menampung subsidi harga pupuk  Bantuan Langsung Pupuk (BLP) yang sebelumnya masuk dalam besaran Subsidi Pupuk direalokasi ke Belanja Sosial Kementan. Subsidi pupuk menurun pada tahun 2012 karena adanya kenaikan HET.

 Sejak tahun 2011, Subsidi Benih hanya dialokasikan untuk subsidi harga benih  Bantuan

Langsung Benih Unggul (BLBU) yang sebelumnya masuk dalam besaran subsidi benih direalokasi ke Belanja Sosial Kementan, dan Cadangan Benih Nasional (CBN) direalokasi ke Belanja Lain-lain.

(22)

JENIS KEBIJAKAN INSENTIF FISKAL

SEKTOR PERTANIAN

(23)

Insentif Fiskal Sektor Pertanian

• Fasilitas PPh untuk Penanaman Modal di Bidang Usaha Tertentu dan Daerah tertentu :

• pengembangan usaha peternakan besar/kecil, • usaha pemanfaatan hutan tanaman,

• pengembangan tanaman pangan, • pengembangan budidaya hortikultura

• Tax Holiday

• Fasilitas PPh untuk Penanaman Modal di Bidang Usaha Tertentu dan Daerah tertentu :

• pengembangan usaha peternakan besar/kecil, • usaha pemanfaatan hutan tanaman,

• pengembangan tanaman pangan, • pengembangan budidaya hortikultura

• Tax Holiday

Pajak Penghasilan (PPh)

• Produk Primer Pertanian sebagai barang yang tidak dikenai PPN (non-BKP) : Gabah, Jagung, Sagu, Kedelai

• Produk Primer Pertanian sebagai barang yang tidak dikenai PPN (non-BKP) : Gabah, Jagung, Sagu, Kedelai

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Kedelai

Impor dan penyerahan BKP Strategis dibebaskan dari PPN (PP 31/2007) Kedelai

Impor dan penyerahan BKP Strategis dibebaskan dari PPN (PP 31/2007)

• Penyesuaian tarif BM impor beras.

• Penyesuaian tarif BM atas impor kacang kedelai. • Penyesuaian tarif BM atas impor tepung gandum.

• Penyesuaian tarif BM atas impor Produk-produk susu tertentu. • Penyesuaian tarif BM atas impor gula.

• Penyesuaian tarif BM impor beras.

• Penyesuaian tarif BM atas impor kacang kedelai. • Penyesuaian tarif BM atas impor tepung gandum.

• Penyesuaian tarif BM atas impor Produk-produk susu tertentu. • Penyesuaian tarif BM atas impor gula.

Bea Masuk

• Penetapan Pungutan / Bea Keluar Ekspor untuk produk Kelapa Sawit, Kakao, CPO dan turunannya • Penetapan Pungutan / Bea Keluar Ekspor untuk produk Kelapa Sawit, Kakao, CPO dan turunannya

Pungutan Ekspor / Bea Keluar

(24)

Insentif Pajak Penghasilan Sektor Pertanian

Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-Daerah Tertentu (PP 62 2008 perubahan atas PP 1 2007)

Bidang Usaha Tertentu:

 Pengembangan usaha peternakan besar/kecil

 Usaha Pemanfaatan Hutan Tanaman NPHHK-HTI (HTI)

Bidang Usaha Tertentu dan Daerah Tertentu  Pengembangan tanaman pangan

• Pertanian Padi (Papua, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan) • Pertanian Padi (Papua, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan) • Palawija:

– Jagung: Gorontalo, Lampung;

– Kedelai: Jawa Timur, Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Jambi

 Pengembangan Budidaya Hortikultura

• Pisang (Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara) • Nanas (Lampung)

(25)

UU PPN

 Produk primer pertanian sebagai barang yang tidak dikenai PPN (non-BKP), seperti

• gabah,

• jagung,

• sagu,

• kedelai,

PP 31/2007

 Impor dan penyerahan barang kena pajak strategis dibebaskan dari PPN

Insentif PPN Sektor Pertanian

 Termasuk barang kena pajak strategis:

 makanan ternak, unggas dan ikan dan/atau bahan baku untuk makanan ternak, unggas dan

ikan

 Barang hasil pertanian

 Bibit dan/atau benih dari barang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan,

penangkaran, atau perikanan.

 Barang hasil pertanian adalah barang yang dihasilkan dari kegiatan usaha di bidang;

a. pertanian, perkebunan dan kehutanan;

b. peternakan, perburuan atau penangkapan, maupun Penangkaran; c. perikanan baik dari penangkapan atau budidaya

(26)

ALOKASI DANA KEMENTERIAN/LEMBAGA

UNTUK STABILISASI PANGAN

(27)

Alokasi Dana untuk Kegiatan Peningkatan

Produksi Beras Nasional (P2BN) TA 2012

• Alokasi Anggaran Kementerian Pertanian TA 2012 sebesar Rp 17,83 triliun atau naik sebesar Rp 1,11 triliun (6,6%) dari APBN Pagu Definitif 2011 sebesar Rp16,72 triliun.

• Pagu Anggaran Ditjen Tanaman Pangan TA 2012 dialokasikan dialokasikan untuk mendukung kegiatan peningkatan P2BN sbb:

a. Keg Pengelolaan Produksi Tanaman Serelia b. Keg Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih TP c. Keg Perlindungan TP dari Gangguan OPT

c. Keg Perlindungan TP dari Gangguan OPT

d. Keg Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan

• Pagu Anggaran Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) dialokasikan untuk mendukung kegiatan peningkatan P2BN sbb:

a. Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian

b. Perluasan Areal dan Pengelolaan Pertanian c. Pengadaan dan Pengawasan Alsintan

d. Fasilitas Pupuk dan Pestisida

e. Pelayanan Pembiayaan Pertanian & PUAP

(28)

http://www.depkeu.go.id http://www.depkeu.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Senin tanggal Dua Puluh bulan Juni tahun Dua Ribu Sebelas, Selaku Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi,

Dokumen ini merupakan dokumen resmi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk yang tidak memerlukan tanda tangan karena dihasilkan secara elektronik oleh sistem pelaporan

[r]

Pada proses di gambar 3.9 dapat dilihat bahwa radius 0.5 menghasilkan 1 cluster, total pelanggan pada gardu DK242 merupakan paling banyak dikarenakan banyak pelanggan

Pelanggaran – pelangggaran tersebut berbanding terbalik dengan tata tertib sekolah yang sudah terlihat sangat baik, dan berbanding terbalik dengan.. pengertian

Analisa kebutuhan website yang telah dirancang adalah pengunjung website dapat melihat semua koleksi buku digital ( e-book ), jurnal digital ( e-journal ), majalah digital (

(2009) yang menemukan penurunan yang signifikan terhadap body mass index (BMI), LDL kolesterol, dan tekanan darah, setelah diberikan latihan yoga dan meditasi selama 3

2) Maqro dibaca oleh peserta selama 6 - 7 menit atau menunggu tanda berhenti dari Dewan Hakim. 3) Maqro diundi pada saat technical meeting. Sistem Penilaian Pelaksanaan Lomba