• Tidak ada hasil yang ditemukan

Business Continuity Plan & Disaster Recovery Plan. Abdul Aziz

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Business Continuity Plan & Disaster Recovery Plan. Abdul Aziz"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Business Continuity Plan &

Disaster Recovery Plan

Abdul Aziz

(2)

BCP & DRP

BCP

Rencana bisnis yang berkesinambungan

DRP

Rencana pemulihan dari kemungkinan kerusakan-kerusakan yang terjadi

(3)

BCP & DRP

Tujuan

Bisnis tetap beroperasi meskipun mengalamin adanya gangguan

(4)

BCP & DRP

Bencana/Disaster Bencana Alam Banjir Genangan air Gempa Bumi Gunung Meletus Badai Kekeringan Wabah Serangga

(5)

BCP & DRP

Bencana/Disaster

Bencana Lainnya

Kebakaran Huru Hara Sabotase Gangguan Listrik Gangguan Komunikasi Gangguan Transportasi

(6)

BCP & DRP

Bencana/Disaster

Ancaman Non Bencana

Pemogokan

Gangguan perangkat lunak Gangguan perangkat keras DoS

(7)

BCP & DRP

Bencana/Disaster

Bencana dapat berlangsung 1 jam – berhari-hari, serta dapat memaksa penggunaan fasilitas IT alternatif/data backup off-site

(8)

BCP & DRP

Bencana/Disaster

Guna mengantisipasi kasus terburuk, BCP harus

mempertimbangkan strategi jangka pendek (short-term) dan strategi jangka panjang (long-term)

Misalnya:

Strategi jangka pendek: harus ada fasilitas IT alternatif Strategi jangka panjang: menyiapkan fasilitas IT yang permanen

(9)

BCP & DRP

BIA: Business Impact Analysis

Dilakukan sebelum membuat BCP/DRP Hal-hal yang harus ditanyakan antara lain:

Information resource apa yang penting bagi organisasi? Business process apa yang kalau tidak berjalan akan

memberikan dampak negatif yang fatal bagi perusahaan?

(10)

BCP & DRP

BIA: Business Impact Analysis

Setiap proses harus diperhatikan criticality-nya, dengan indikasi antara lain:

Proses yang berkaitan dengan nyawa seseorang

Proses yang akan menyebabkan kerugian finansial yang luar biasa.

Proses yang harus mematuhi aturan yang berlaku (misalnya: sektor keuangan).

(11)

BCP & DRP

Risk Analysis

Melakukan risk analysis, kadang-kadang juga dilakukan pendekatan kualitatif, seperti dengan membuat

(12)

BCP & DRP

Risk Analysis

Bisa diinterupsi sampai waktu yang lama, dengan sedikit beban / tidak ada beban biaya bagi perusahaan.

Noncritical

Bisa dilakukan secara manual dalam waktu yang relatif

lama, namun meskipun dilakukan secara manual pasti tetap sulit melakukannya dan membutuhkan staf lebih banyak. Sensitive

Bisa dilakukan secara manual pada rentang waktu yang pendek sekali. Sebaiknya bisa direstore dalam waktu 5 hari atau kurang.

Vital

Fungsi-fungsi ini tidak bisa bekerja kecuali digantikan

dengan fungsi serupa. Tidak bisa digantikan dengan metode manual.

Critical

Deskripsi Klasifikasi

(13)

BCP & DRP

Komponen BCP

Komponen BCP mencakup:

Siapa penanggung jawab utama.

Backup dari supplies yang dibutuhkan.

Pengorganisasian dan penanggung jawab setiap aktifitas.

Jaringan komputer. Asuransi.

(14)

BCP & DRP

Key Decision Making Personel

Berisi daftar orang yang harus menginisiasi dan

melaksanakan kegiatan recovery. Biasanya berupa daftar nomor telepon.

(15)

BCP & DRP

Key Decision Making Personel

Daftar itu sepatutnya mencakup:

Siapa yang harus di-contact terlebih dahulu.

Emergency telephone numbers, termasuk ketua tim. Telepon vendor-vendor, termasuk supplier.

(16)

BCP & DRP

Key Decision Making Personel

Telepon penyelenggara jasa telekomunikasi.

Telepon dari orang yang menyimpan backup data. Telepon asuransi.

Telepon orang-orang kontrakan (contractor) (jika yang melakukan recovery bukan orang operasional), terutama jika alternate facility ada di daerah lain.

(17)

BCP & DRP

Backup of Required Supplies

Harus ada pula persediaan kertas-kertas (berlogo

perusahaan) dan formulir-formulir perusahaan agar siap untuk dipakai.

(18)

BCP & DRP

Organization & Assignment of Responsibilities

Tim-tim yang bertugas melakukan fungsi tertentu dalam BCP, dan dipimpin seorang team leader.

(19)

BCP & DRP

Organization & Assignment of Responsibilities

Tim-tim:

Emergency action team:

Tugas utamanya adalah seperti “pemadam kebakaran”, dan bertugas untuk menyelamatkan jiwa

Damage assessment team:

Harus bisa mengkalkulasi dampak bencana.

(20)

BCP & DRP

Organization & Assignment of Responsibilities

Emergency management team:

Berkewajiban mengkoordinasikan aktifitas tim-tim lainnya.

Melakukan decision making: apakah akan menjalankan DRP atau tidak

Termasuk menangani masalah hukum dan public relations.

Off site strorage team

Packing dan shipping dari media dan records ke offsite facility.

(21)

BCP & DRP

Organization & Assignment of Responsibilities

Software team:

Restore operation system

Applications team:

Pergi ke recovery site dan menginstall kembali aplikasi komputer

Emergency operations team:

Shift operators & shift supervisors yang harus menjalankan recovery site (alternate facility)

(22)

BCP & DRP

Organization & Assignment of Responsibilities

Salvage team

Melakukan analisis lebih mendalam terhadap dampak bencana

Menentukan apakah akan memperbaiki lokasi yang kena bencana, atau melakukan proses relokasi

mengisi form klaim asuransi

Relocation team

Mengembalikan dari recovery site ke lokasi awal atau ke lokasi baru yang permanen

(23)

BCP & DRP

Pemilihan Strategi Pemulihan

Jaringan Komputer

Meliputi jaringan cadangan, link telekomunikasi, rute cadangan, alat komunikasi

Asuransi

BCP harus mencakup masalah asuransi dan cara klaim-nya juga

(24)

BCP & DRP

Pemilihan Strategi Pemulihan

Asuransi

Diperlukan bila terjadi kecelakaan

Namun dengan adanya rencana yang memadai, maka biaya premi asuransinya biasanya lebih kecil

BCP harus mencakup masalah asuransi dan cara klaim-nya juga

(25)

BCP & DRP

Pemilihan Strategi Pemulihan

Beberapa yang mungkin diasuransikan antara lain: Peralatan dan fasilitas IT

Fasilitas backup yang ada Data

Business interuption cost: kerugian akibat berhentinya aktifitas perusahaan

Valuable papers & records, akibat hilangnya surat-surat berharga

(26)

BCP & DRP

Pemilihan Strategi Pemulihan

Data Recovery Center

Menduplikasi fasilitas pemrosesan informasi:

Warm DRC (Data Recovery Center) Cold DRC

(27)

Pemilihan Strategi Pemulihan

Hot DRC

Fasilitas alternatif yang memiliki sarana sama seperti data center yang sebenarnya.

Sistem dengan aplikasi, link komunikasi yang sama sudah terpasang dan tersedia di lokasi DRC

Data dibackup menggunakan koneksi live antara data center dan lokasi DRC

Operasional bisnis usahakan berjalan pada saat itu juga Untuk aplikasi yang critical, misalnya perbankan, bursa efek Namun biayanya sangat mahal.

(28)

Pemilihan Strategi Pemulihan

Warm DRC

fasilitas alternatif yang memiliki sarana yang lebih sedikit.

Misalnya ada listrik, jaringan, telepon, meja-meja, printer, tetapi tanpa komputer yang mahal.

Kadang-kadang ada komputer, tetapi less processing power.

misalnya backup sebuah website dengan komputer dan bandwidth yang lebih rendah

(29)

Pemilihan Strategi Pemulihan

Telekomunikasi

Jaringan cadangan

Bila jaringan yang satu bermasalah, maka jaringan cadangan akan digunakan

Rute alternatif

Mengunakan media komunikasi alternatif, misalnya bila link antar cabang menggunakan vsat, maka

alternatifnya menggunakan line telpon Melalui jalur yang berbeda

(30)

Pemilihan Strategi Pemulihan

Telekomunikasi

Link komunikasi jarak jauh lebih dari satu

Agar bila terjadi masalah, masih memiliki link yang lainnya.

alat komunikasi

(31)

Pemilihan Strategi Pemulihan

Strategi business continuity antara lain:

Tidak melakukan apa-apa sampai recovery facility sudah ‘on’.

Melakukan prosedur manual.

Memfokuskan diri pada proses yang penting saja: customer, products, dsb.

Menggunakan PC untuk data capture (pencatatan saja) dengan pengolahan minimal. Pengolahan baru dilakukan setelah recovery facility sudah bekerja.

(32)

BCP & DRP

Pertimbangan dalam BCP

Saat membangun BCP

Harus melibatkan seluruh komponen perusahaan, tidak hanya bagian IT saja. Kalau tidak ada BCP lapisan

perusahaan, maka BCP dari sistem informasi harus menyertakan bagian lain yang terkait dengan BCP Staf-staf yang diperlukan untuk menjalankan fungsi bisnis yang penting saat terjadi bencana.

(33)

BCP & DRP

Permasalah Fasilitas Alternatif

Configuration – apakah konfigurasi hardware & software sudah tepat?

Audit - Apakah kita boleh mengaudit alternate site/facility?

Testing - Apakah testing diperkenankan

Reliability: sepatutnya vendor pun harus bisa menjamin kehandalannya

(34)

BCP & DRP

Recovery Plan Testing

Untuk membukti bahwa BCP bekerja, maka BCP harus diuji. Tes dilakukan saat gangguan pada operasi dinilai kecil, misalnya weekend. Seluruh anggota recovery team harus ikut

(35)

BCP & DRP

Recovery Plan Testing

Yang dilakukan dalam pengujian BCP:

Memeriksa kelengkapan dan ketepatan dari BCP Mengevaluasi kinerja dari orang-orang yang terlibat dalam uji coba

Menilai cara training dan program penyadaran staf-staf lain

Mengevaluasi koordinasi antara tim BC dan external entity, seperti vendor, supplier dan penyelenggara jasa lainnya.

(36)

BCP & DRP

Recovery Plan Testing

Yang dilakukan dalam pengujian BCP (lanjutan): Mengukur kapasitas situs alternatif.

Mengukur tingkat retrieveablitiy dari informasi penting. Mengukur kinarja operasional dari bisnis secara umum.

(37)

BCP & DRP

Recovery Plan Testing

Tahap pengujian:

Pre-test

Persiapan sebelum pengujian, misalnya memasang kabel-kabel di alternate facility atau membawa

peralatan komunikasi ke alternate facility. Jadi esensinya memastikan bahwa fasilitas alternatif selalu siap

(38)

BCP & DRP

Recovery Plan Testing

Tahap pengujian: Test

Seluruh kegiatan operasional untuk mendukung business objectives tertentu dilaksanakan. Misalnya: data entry,

telephone calls, information systems processing, penanganan order, workflow, dsb

Post-Test

Mengembalikan alat-alat yang perlu dikembalikan ke tempatnya semula. Tapi yang paling penting adalah analisis formal dan perbaikan-perbaikan BCP

(39)

BCP & DRP

Pemeliharaan dan Perubahan BCP

BCP jangan dibiarkan bertahun-tahun tanpa ditinjau kembali

Perubahan bisa disebabkan karena: Aplikasi baru telah dikembangkan

Perubahan strategi bisnis, menyebabkan aplikasi yang dianggap kritis berubah

(40)

BCP & DRP

Pemeliharaan dan Perubahan BCP

Untuk melakukan maintenance BCP dapat dilakukan antara lain:

Periodic review.

Komentar terhadap hasil review.

Melakukan pengujian BCP terjadual maupun mendadak. Melakukan updating BCP.

(41)

Referensi

Dokumen terkait

Wilayah yang memiliki curah hujan dasarian di atas 75 mm berada di antara 11 o LU hingga 12 o LS meliputi Sri Lanka bagian selatan, Samudra Hindia bagian timur,

langsung yang diselenggarakan kerjasama HMI dengan STAIN Cirebon tahun 2004, sebagai nara sumber :. Triyuni

Proses pembuatan peta potensi area mikro hidro diawali dari data SRTM DEM yang diubah menjadi peta slope, dilanjutkan overlay dengan peta curah hujan yang berasal dari data

Padahal pada sisi lain banyak orang yang dipaksa atau terpaksa membatasi diri (dengan isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit) karena terjangkit covid 19 yang secara ekonomi

Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketercapaian standar nasional perpustakaan yang ditinjau dari aspek standar sarana dan prasarana: (1) sekolah yang mencapai 100%

Penaksiran risiko yang diterapkan di Dinas Pendapatan, dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Kota Surabaya yaitu mengidentifikasi permasalahan berdasarkan pada tugas dan

[r]