• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Toserba Yogya Plaza Indah Bogor di Jalan KH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Toserba Yogya Plaza Indah Bogor di Jalan KH."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

46 BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Toserba Yogya Plaza Indah Bogor di Jalan KH. Sholeh Iskandar Kota Bogor. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa: 1) Supermarket tersebut memiliki tingkat keramaian yang cukup tinggi dan merupakan salah satu supermarket yang cukup besar di Kota Bogor yang menyediakan berbagai jenis merek susu batita, 2) Letak Toserba Yogya Plaza Indah Bogor yang strategis mudah dijangkau oleh para konsumen dari berbagai golongan, hal ini memudahkan peneliti dalam memilih responden secara merata dari tingkat pendidikan, pendapatan, pekerjaan dan lain- lain. Pengumpulan data dilakukan pada awal bulan Agustus 2009 sampai akhir September 2009.

4.2 Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dengan responden berdasarkan kuesioner. Kuesioner yang digunakan berisi pertanyaan tertutup dan terbuka. Pertanyaan tertutup didesain sedemikian rupa sehingga responden dibatasi oleh alternatif jawaban yang telah tersedia dan responden memilih salah satunya. Sedangkan pertanyaan terbuka dibuat untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan yang lebih mendalam mengenai alasan responden dalam memberikan jawaban. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui data yang telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

(2)

47 Secara lengkap data yang diperlukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jenis dan Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data No. Jenis Data Sumber

Data

Data yang Diperlukan Metode Pengumpulan Data 1. 2. Data Primer Data Sekunder Kuesioner Skripsi (penelitian terdahulu), Data BPS, Majalah, Internet, Artikel, Buku § Identitas responden (nama, usia, alamat, usia batita, pendidikan, pekerjaan, pekerjaan utama suami, jumlah anak, pengeluaran untuk konsumsi per bulan). § Atribut produk yang

dipertimbangkan konsumen dalam pembelian susu batita. § Proses keputusan

pembelian susu batita Gambaran umum tempat penelitian, data statistik Kota Bogor, data statistik Indonesia, penelitian kepustakaan Survey dan observasi melalui penyebaran kuesioner dan wawancara langsung dengan konsumen Studi literatur

4.3 Metode Penarikan Sampel

Teknik penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan judgement sampling yaitu dengan merumuskan terlebih dahulu kriteria-kriteria yang akan digunakan sebagai acuan dalam penarikan responden yang didasarkan atas pertimbangan pribadi (Nazir, 1999). Adapun kriteria tersebut adalah konsumen wanita, mamiliki suami, dan memiliki anak usia batita atau tiga tahun lebih yang berkunjung ke Toserba Yogya Bogor Indah Plaza, sedang membeli produk Dancow Batita dan sudah pernah mengkonsumsi susu Dancow Batita dan susu

(3)

48 SGM sebelumnya sehingga dapat menggambarkan atribut-atribut yang berkaitan dengan kedua produk tersebut. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita dengan pertimbangan bahwa umumnya wanita merupakan agen pembelian dalam keluarga. 2)

Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 orang dengan pertimbangan agar dapat mewakili sebanyak mungkin populasi, pertimbangan biaya, waktu dan tenaga yang tersedia. Jumlah ini didasarkan pada penentuan jumlah sampel menurut Roscoe (1975) dalam Uma Sekaran (1992) yang memberikan pedoman penentuan jumlah sampel adalah diantara 30 sampai dengan 500 orang.

4.4 Pengujian Kuesioner 4.4.1 Uji Validitas

Pengujian kuesioner dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pertanyaan dalam kuesioner dapat dimengerti oleh responden. Uji pendahuluan yang dilakukan adalah uji validitas dengan menyebar kuesioner kepada 20 responden dengan kriteria responden adalah orang yang pernah mengkonsumsi susu Dancow Batita dan susu SGM.

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan metode Cochran Q Test, yaitu dengan memberikan kuesioner kepada responden dimana kuesioner yang disediakan mencakup atribut-atribut yang berhubungan dengan produk merek Dancow Batita dan merek SGM sebagai pembanding. Responden diminta untuk memilih atribut mana yang dianggap berkaitan dengan produk.

2) Engel, J.F., Blackwell R.D. dan Miniard P.W. Perilaku Konsumen. Peranan

(4)

49 Adapun atribut-atribut yang telah disiapkan dan kemudian diuji atribut mana yang menjadi bahan pertimbangan responden dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Atribut-Atribut Untuk Uji Validitas.

No. Atribut yang di Uji Apakah Menjadi Pertimbangan

Ya Tidak

1 Harga

2 Kandungan Gizi

3 Rasa

4 Tambahan AA dan DHA

5 Merek

6 Kejelasan Izin Depkes 7 Kualitas Produk 8 Iklan 9 Komposisi 10 Ketersediaan Produk 11 Kejelasan Kadaluarsa 12 Kehalalan 13 Label 14 Kemasan 15 Prestice (Gengsi) 16 Penempatan Produk 17 Cara Penyajian

Untuk mengetahui atribut yang valid, dilakukan test Cochran dengan prosedur sebagai berikut :

1. Menentukan hipotesis yaitu :

H0 : Kemungkinan semua atribut yang diuji dipertimbangkan oleh seluruh responden.

H1 : Kemungkinan tidak semua atribut yang diuji dipertimbangkan oleh seluruh responden.

2. Mencari Q hitung dengan rumus sebagai berikut :

(k-1)

[

k

Σ

Ci2-

(

Σ

Ci

)

2

]

Qhit = ... (1)

(5)

50 Keterangan:

k : Jumlah atribut yang diuji Ci : Jumlah skor atribut i Ri : Jumlah skor responden i

3. Penentuan Q tabel dengan a = 0.05, derajat kebebasan (dk) = k-1, maka diperoleh Qtabel (0.05 ; 16) dari tabel Chi Square Distribution adalah

sebesar 26,30. 4. Kriteria uji :

Tolak H0 dan Terima H1, jika Qhit > Qtabel Terima H0dan Tolak H1, jika Qhit< Qtabel

Untuk jawaban YA diberi nilai 1 dan jawaban TIDAK diberi nilai 0. Secara lengkap hasil uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2. Dengan menggunakan bantuan software SPSS 13.0 diperoleh hasil sebagai berikut : pada pengujian 1 diperoleh hasil Qhit > Qtabel (158,684 > 26,30) artinya tolak H0 maka dilakukan pengujian 2 dengan cara mengeluarkan atribut prestice (gengsi) dari daftar kuesioner. Setelah dilakukan pengujian 2 diperoleh hasil Qhit > Qtabel (118,807 > 26,30) artinya tolak H0 maka dilakukan pengujian 3 dengan cara mengeluarkan atribut penempatan produk dari daftar kuesioner. Pengujian 3 diperoleh hasil Qhit > Qtabel (73,373 > 26,30) artinya tolak H0 maka dilakukan pengujian 4 dengan cara mengeluarkan atribut cara penyajian dari daftar kuesioner. Pada pengujian 4 diperoleh hasil Qhit < Qtabel(23,717 < 26,30) artinya terima H0. Sehingga diperoleh 14 atribut yang dianggap valid yaitu harga, kandungan gizi, rasa, tambahan AA dan DHA, merek, kejelasan izin Departemen Kesehatan, kualitas produk, iklan, komposisi, ketersediaan produk, kejelasan kadaluarsa, kehalalan, label dan kemasan.

(6)

51 4.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji keterandalan instrumen yang digunakan dalam riset. Instrumen riset yang terandal akan mampu mengungkapkan informasi yang sebenarnya di lapangan. Pada penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan dengan menggunakan metode Hoyt, uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kereliabelan dari atribut-atribut yang diajukan pada responden dalam kuesioner (Duriatno et.al, 2004).

Uji reliabilitas ini dilakukan pada saat sebelum penelitian, untuk mengetahui apakah instrumen pengumpulan data tersebut sudah reliable (dapat diandalkan) atau belum. Sehingga akan diperoleh atribut yang valid dan konsisten. Jumlah responden yang dilibatkan adalah 20 responden, apabila ternyata hasilnya tidak reliable, maka hal yang perlu dilakukan adalah dengan memperbaiki kuesioner. Jika hasilnya reliable, maka penelitian dapat dilanjutkan dengan menyebarkan kuesioner. Pengujian reliabilitas instrumen denga n metode ini melalui tahap-tahap berikut :

1. Mencari nilai jumlah kuadrat responden JKr dengan rumus :

Σ

X t 2

-

X t

)

2 ... (2)

JKr =

k kN Keterangan :

JKr = Jumlah kuadrat responden k = Banyaknya butir pertanyaan (14) N = Banyaknya responden (20) X t = Skor total responden

2. Mencari jumlah kuadrat butir JKb dengan rumus:

Σ

B2

-

X

t

)

2 ... (3)

JKb =

(7)

52 Keterangan :

JKb = Jumlah kuadrat butir

Σ

B 2

= Jumlah kuadrat jawaban benar (ya) seluruh butir

X t

)

2 = Kuadrat dari skor total

3. Mencari jumlah kuadrat total JKt dengan rumus:

JKt =

B

)(Σ

S

)

... (4)

B

)

+

S

)

Keterangan :

JKt = Jumlah kuadrat total

B

)

= Jumlah jawaban benar (ya) seluruh butir

S

)

= Jumlah jawaban salah (tidak) seluruh butir 4. Mencari jumlah kuadrat sisa dengan rumus:

JKs = JKt – JKr – JKb ... (5)

5. Mencari varians responden, varians butir dan varians sisa dengan rumus:

Vr = JKr Vb = JKb Vs = JKs

dbr dbb dbs

Keterangan:

Vr = Varians responden dbr = derajat bebas responden

Vb = Varians butir dbb = derajat bebas asosiasi

Vs = Varians sisa dbs = derajat bebas sisa

6. Memasukkan nilai varians yang diperoleh ke rumus:

r11 = 1

Vr

Nilai reliabilitas yang diperoleh kemudian diband ingkan dengan nilai dari tabel r product moment. Nilai r product moment tabel (α = 0,05) yaitu 0, 444 tingkat keyakinan 95%. Jika r11 > r product moment dapat disimpulkan bahwa

instrumen yang digunakan andal dan penelitian dengan menggunakan instrumen yang sama dapat digunakan. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 3.

(8)

53 Nilai reliabilitas yang diperoleh yaitu sebesar 0,509 kemudian dibandingkan dengan nilai dari tabel r product moment. Nilai r product moment tabel (α = 0,05) yaitu 0,444 tingkat keyakinan 95%. Karena r11 > r product

moment dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan andal dan penelitian dengan menggunakan instrumen yang sama dapat digunakan.

4.5 Analisis Deskriptif

Nazir (1999) menyatakan bahwa analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Data karakteristik konsumen (usia, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran konsumsi per bulan) serta proses keputusan pembelian (pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian, evaluasi hasil) yang dikumpulkan melalui kuesioner dianalisis secara deskriptif dengan analisis deskriptif. Analisis deskriptif dipilih karena analisis ini dinilai mampu mendeskripsikan dan menggambarkan karakteristik konsumen serta proses keputusan pembelian yang sedang berlangsung saat penelitian dilaksanakan.

4.6 Analisis Angka Ideal

Analisis angka ideal merupakan salah satu dari alat analisis multiatribut. Aspek yang unik dan penting dari analisis angka ideal adalah analisis tersebut memberikan informasi berkenaan dengan bagaimana merek yang sudah ada

(9)

54 dipandang oleh konsumen. Analisis ini bermanfaat sebagai sumber informasi yang berguna bagi perencanaan dan tindakan pasar, selain itu untuk implikasi pengembangan produk baru.

Pada prinsipnya, model angka ideal ini memberikan informasi mengenai evaluasi konsumen terhadap apa yang dirasakan (yang sesungguhnya) oleh konsumen dan apa yang diinginkan (yang ideal) oleh konsumen. Semakin dekat penilaian aktual suatu merek dengan penilaian ideal, maka merek tersebut ideal dimata konsumen dan menunjukkan konsumen mendukung merek tersebut. Model tersebut dapat digambarkan secara simbolis sebagai berikut:

n

Ab =

S

Wi¦ Ii - Xi¦

i=l

Keterangan:

Ab : Sikap terhadap suatu merek B

Wi : Pentingnya atribut i

Ii : Kualitas “ideal” pada atribut i Xi : Kinerja merek pada atribut i n : Jumlah atribut yang menonjol (14)

Dengan analisis angka ideal tersebut responden diminta untuk menunjukkan dimana mereka percaya suatu merek ditempatkan pada skala yang menggambarkan berbagai derajat atau tingkat atribut yang menonjol. Melalui kuesioner responden dapat memberikan angka/tingkat kepentingan dari angka (1) sangat tidak penting, (2) tidak penting, (3) biasa saja, (4) penting, (5) sangat penting. Selain itu responden juga akan menunjukkan dimana merek “ideal” akan termasuk pada skala atribut ini. Menurut analisis tersebut semakin dekat penilaian aktual suatu merek dengan penilaian ideal, maka sikap tersebut semakin mendukung. Jumlah atribut yang akan dianalisis sebanyak 14 atribut meliputi harga, kandungan gizi, rasa, tambahan AA dan DHA, merek, kejelasan izin

(10)

55 Departemen Kesehatan, kualitas produk, iklan, komposisi, ketersediaan produk, kejelasan kadaluarsa, kehalalan, label dan kemasan.

Untuk menginterpretasikan masing- masing atribut didasarkan pada skala di bawah ini :

RS = Nilai terbesar – nilai terkecil jumlah jarak skala RS = 5 – 1

5 RS = 0,8

Rentang skala yang terbentuk digunakan untuk menginterpretasikan masing- masing atribut untuk tingkat kepentingan (Wi), tingkat ideal (Ii), dan tingkat kinerja (Xi). Jarak (rentang) skala yang terbentuk dapat dilihat pada Tabel 7. berikut ini.

Tabel 7. Jarak Skala Tingkat Kepentingan, Tingkat Ideal dan Tingkat Kinerja

No. Skala

Keterangan

Kepentingan (Wi) Ideal (Ii) Kinerja (Xi)

1 1 = A < 1,8 Sangat Tidak Penting Sangat Buruk Sangat Buruk 2 1,8 = A < 2,6 Tidak Penting Buruk Buruk

3 2,6 = A < 3,4 Biasa Biasa Biasa

4 3,4 = A < 4,2 Penting Baik Baik

5 4,2 = A < 5 Sangat Penting Sangat Baik Sangat Baik 4.7 Definisi Operasional

1. Harga : nilai jual per unit produk susu untuk batita pada saat penelitian dilakukan, dalam satuan Rupiah.

2. Kandungan Gizi : sejumlah zat bermanfaat yang terkandung dalam produk susu batita, seperti protein, karbohidrat, vitamin A, D, E, K, B1, B2, C, kalium, kalsium, zat besi, DHA dan AA.

(11)

56 3. Rasa : karakteristik organoleptik yang dirasakan oleh lidah. Rasa

dalam susu antara lain rasa susu murni, madu, coklat dan vanila.

4. Tambahan AA dan DHA : zat tambahan yang dibutuhkan oleh batita dalam pembentukan otak.

5. Merek : nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal- hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.

6. Kejelasan Izin Departmen Kesehatan : bukti dari pihak berwenang bahwa produk telah terdaftar dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

7. Kualitas Produk : standar tertentu yang dimiliki oleh produk susu batita. Standar susu batita yang baik adalah mengandung AA dan DHA.

8. Iklan : ajakan yang bertujuan untuk memberitahukan keberadaan produk, membangun citra perusahaan, mempengaruhi, mendorong minat serta mempertahankan ingatan konsumen terhadap produk susu untuk batita.

9. Komposisi : kandungan bahan dalam produk susu batita. Bahan yang digunakan dalam susu batita antara lain susu sapi, gula, malto dekstrin, campuran minyak nabati, susu bubuk skim, madu, inulin, mineral, perisa madu, pengemulsi lesitin kedelai, premiks vitamin, minyak ikan, dan vanilin.

(12)

57 10. Ketersediaan Produk : tingkat kemudahan produk susu untuk batita

dapat diperoleh oleh konsumen atau dengan kata lain konsumen tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan produk.

11. Kejelasan Kadaluarsa : batas waktu maksimal yang ditetapkan dimana produk dapat dikonsumsi. Biasanya dicantumkan pada bagian luar kemasan produk yang mudah terlihat oleh konsumen.

12. Kehalalan : makanan dan minuman yang diperbolehkan menurut agama Islam, serta mendapat sertifikat halal dari LPPOM MUI.

13. Label : tempelan sederhana pada produk atau gambar yang dirancang dengan rumit yang merupakan satu kesatuan dengan kemasan.

14. Kemasan : bagian terluar dari suatu produk susu batita yang berperan untuk menambah daya tarik.

Gambar

Tabel 5. Jenis dan Sumber Data dan  Metode Pengumpulan Data   No.  Jenis Data  Sumber
Tabel 6. Atribut-Atribut Untuk Uji Validitas.

Referensi

Dokumen terkait

(2) Peningkatan hasil hasil belajar siswa dengan persentase pra siklus 35%, dan siklus I 65%, serta siklus II 81% siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM. Skripsi yang ditulis

Pembahasan pada bab ini menjelaskan tentang pembahasan gambaran objek penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, terlebih dahulu di jelaskan beberapa data yang

Adapun permasalahan yang akan dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah: “Apakah dengan menerapkan metode pembelajaran Scramble dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada

otePad merupakan program aplikasi pelengkap (Accessories) yang terdapat dalam sistem operasi Microsoft Windows XP dan berfungsi sbagai text yang dapat digunanakan

Panduan Praktis Menemukan Ayat dan Hadis, al-Qur‟an al-Karim yang dikaji dengan asal kata dan derivasinya yang bermakna kewirausahaan dalam 3 bentuk kata

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama ingin mengkaji dampak atau pengaruh yang ditimbulkan setelah diberlakukannya Peraturan

Demikian pula dalam hal pekerjaan survey/pemetaan, pemrosesan data, perusahaan ini juga memberikan pelatihan untuk Sistem Survey / Pemetaan dalam SIG dengan metode

Sebagaimana kita tau pasar adalah sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang