III. DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BEKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Kebutahan user/pengguna dari aspek fungsi rak buku komik adalah: 1. Rak yang dapat menyimpan buku komik untuk ditempatkan pada ruang yang sempit.
2. Rak yang dapat ditambah sesuai buku komik user/pengguna yang terus bertambah.
3. Dapat menyimpan banyak buku komik dengan jumlah yang berbeda‐beda dengan rapi.
4. Rak buku komik berkualitas dengan desain yang menarik, ringan, yang tahan lama, mudah dalam penggunaan(aman dan nyaman), dan murah.
Dilihat dari aspek fungsi produk rancangan diatas maka dibutuhkan suatu produk rak yang memungkinkan penyimpanan buku komik diruang sempit dan terus bertambah adalah dengan sistem modular. Karena dengan sistem modular, rak dapat digunakan hingga tak terhingga sesuai kapasitas maksimal ruangan.
Dengan sistem moduar ini memungkinkan rak untuk dapat diputar sesuai angel yang diinginkan dan dapat disusun keatas maupun kesamping. Karena genre komik yang banya, pengguna tidak perlu menggunakan satu rak untuk satu genre komik. Maka dibutuhkan suatu pembatas untuk memisahkannya. Sehingga material yang memungkinan untuk mendukung sistem modular adalah material yang mempunyai fungsi yang kuat, ringan, dan mudah dalam penggunaan(aman dan nyaman).
B. KELOMPOK DATA BEKAITAN DENGAN ASPEK ESTETIKA PRODUK RANCANGAN
Karena rak modular untuk buku komik ini untuk anak pada era 90an yang sekarang berusia 24‐28 tahun dalam segi estetika atau keindahannya rak buku ini mengambarkan kesan diluar dewasa dan dalam bergaya/bertema 90an. Untuk desain luar menggunakan motif kayu dengan alasan karena seiring anak 90an usianya terus bertambah motif kayu masih cocok. Sedangkan motif 90an pada bagian dalam seakan mengingatkan selalu akan kenangan tahun 90an.
Untuk itu dalam pemilihan Aspek Estetika Produk Rancangan dibagi atas tema, warna, bentuk, dan material berhubungan dengan visual. 1. Tema 90an Gb. 9. Inspirasi moodboard 90an Berbagai kumpulan gambar era 90an (Sumber : Google) Foto reproduksi: penulis 2. Warna Dari pilihan warna yang diambil dari moodboard 90’s maka terpilihlah warna‐ warna sebagai berikut.
Gb.10. Warna pilihan 90’s Diambil dari moodboard (Sumber : Google) Foto reproduksi: penulis Dari pilihan warna diatas diputuskan penggunaan 4 warna unisex yang cocok diterapkan dalam rak modular untuk buku komik. Pilihan warna itu adalah: 3. Bentuk
Dari pilihan bentuk yang diambil dari moodboard 90’s maka terpilihlah bentuk‐bentuk pixel yang popular pada tahun 90an yaitu bentuk pixel yang digunakan penulis sebagai inspirasi bentuk rak buku komik. Gb.11. Pacman dan Mario Bros (Sumber : Google) Gambar reproduksi: penulis Gb.12. Tamagochi (Sumber : Google) Gambar reproduksi penulis
Gb.13. Gamebot dan Classic Tank Nitendo (Sumber : Google) Gambar reproduksi: penulis. Gb.14. Ruangan 90’s (Sumber : Google) Gambar reproduksi: penulis. Maka disederhanakan bentuknya menjadi : Gb.15. Bentuk pixel Reproduksi digital: penulis. 4. Material(visual)
Untuk menjawab kebutuhan user akan Rak buku komik berkualitas dengan desain yang menarik dengan mempertimbangkan target pengguna anak era 90an yang sekarang sudah dewasa dan akan bertambah umurnya menjadi tua. Rak buku ini menggunakan pelapis pada bagian luar yang bercorak kayu gelap pertimbangannya karena partisi sudah berwarna terang yang menggunakan warna 90an.
5. Dimensi Gb. 16. Ergonomi Book Shelves Julius Panero., Martin Zelnik. (1979). Human Dimension. Jakarta: Erlangga. (Gambar reproduksi: penulis)
Menurut data diatas penulis melakuan riset observasi rak buku dipasaran yang dilakukan pada tahun 2016.
Disimpulkan data dimensi sebagai berikut:
Gb.17. Rak buku dilihat duduk jongkok dan condong kedepan Ilustrasi pengamatan yang dilakukan pada riset rak buku elex comic center 2016. (Reproduksi digital: penulis) Gb.18. Rak buku dilihat berdiri dan dilihat oleh anak‐anak Ilustrasi pengamatan yang dilakukan pada riset rak buku elex comic center 2016. (Reproduksi digital: penulis) A B C D
Gambar A Dalam kondisi ini Pengunjung dewasa harus jongkok untuk melihat buku‐ buku komik dibaris tiga dari bawah. Hal ini mengakibatkan jalan antar rak yang hanya selebar 1 meter akan penuh. Gambar B Dalam kondisi ini Pengunjung dewasa harus condong kearah buku komik untuk meliahat secara lebuh detail buku komik. Hal ini terjadi karena jarak antar baris rak yang terlalu sempit. Dan posisi inilah yang paling ideal untuk melihat buku komik di kelimma baris rak.
Gambar C
Dalam kondisi ini Pengunjung dewasa berdiri normal dan hanya dapat melihat buku komik di bagian atas rak.
Gambar D
Dalam kondisi ini Pengunjung anak‐anak terlihat tidak cocok dengan rak buku komik ini karena terlalu tinggi. Disimpulkan rak buku ini untuk remaja dan dewasa. Maka dari data diatas disimpulkan: A) Tinggi rak buku maksimal 1,8 meter sesuai rata‐rata tinggi manusia dewasa. B) Buku komik yang ditempatkan dam rak harus dapat terlihat dengan jelas dari segala sisi. C) Mudah dalam menggambil rak buku komik.
C. KELOMPOK DATA BEKAITAN DENGAN ASPEK TEKNIS PRODUK RANCANGAN
Untuk memenuhi kebutuhan desain Rak buku komik yang berkualitas dengan
desain yang menarik, ringan, yang tahan lama, mudah dalam penggunaan(aman dan nyaman), dan murah. 1. Maka penulis memilih material kayu yang harus memiliki sifat: A) Ringan B) Tahan lama/kuat C) Harga terjangkau Yang memenuhi sifat diatas adalah kayu multiplek. Gb.19 . Kayu Multiplek Kamper Sumber:http://www.tukangkayu.com/wp‐content/uploads/2012/01/kayu‐ multipleks.jpg
Multiplek yang penulis gunakan untuk pembuatan rak buku komik ini adalah multipek berbahan dasar kayu kamper. Pemilihan kayu multiplek kamper dengan pertimbangan,
bahan kayu kamper yang mudah didapatkan di Indonesia. Pohon kayu ini sering ditemui di hutan Samarinda. Keunggulan 1) Kayu kamper termasuk pada kayu dengan kelas awet II, III, dan kelas kuat I, II. 2) Mudah dalam pengolahan. Jarang ditemui retak rambut karena tidak segetas. kayu bangkirai. Tidak pecah saat di paku dengan ukuran kayu tebal yang kecil. 3) Harganya lebih terjangkau daripada jenis kayu lain seperti jati belanda.
4) Paling kuat daripada jenis multiplek kamper lainnya karena mempunyai karakteristik padat dan lapisan kayunya rapat.
5) Memiliki berat yang ringan.
Kelemahan
6) Karena tidak sekeras bangkirai kecenderungan berubah bentuk juga besar sehingga tidak disarankan pengolahan kayu dengan ukuran yang terlalu besar.
7) Tidak setahan kayu jati dan tidak sekeras bangkirai.
8) Harga relatif lebih mahal dari multiplek kayu meranti merah dan dari multiplek berbahan dasar kayu olahan lainnya.
c. Pelapis Tacosheet
Dalam finising rak buku komik ini mengunakan pelapis. Pertimbangan penggunaan pelapis karena lebih mudah dalam pengerjaan, waktu pengerjaan yang tidak terlalu lama, dan biaya produksi yang lebih murah jika produksi massal.
2. Selain itu dibutuhkan finising pelapis kayu yang harus memiliki sifat: A) Tahan lama
C) Banyak Corak/Motif dan main warna D) Nyaman dan aman jika disentuh dengan tangan kosong E) Meminimalisir muai F) Harga terjangkau. Yang memenuhi sifat diatas adalah Pelapis Decosheet dan Tacosheet. Gb.20 . Lapisan Decosheet (Sumber : Google) Gambar reproduksi: penulis. Pertimbangan pemilihan Pelapis Tacosheet : Biaya yang lebih murah daripada pelapis bertekstur kayu lainnya dan Kemudahan dalam proses pengerjaan. Kelebihan 9) Material terbuat dari bahan plastik
10) Bertekstur sehingga terlihat agak alami. Memiliki banyak terkstur kayu maupun warna polos.
Kekurangan
2) Mudah terkelupas di bagian sudut. Untuk menagulanginya dilakukan pengeleman yang rapi dan kuat.
D. KELOMPOK DATA BEKAITAN DENGAN ASPEK EKONOMI PRODUK RANCANGAN
Produk rak modular untuk buku komik ini di diperuntukkan untuk kalangan menegah keatas dengan lingkungan perkotaan. Dengan alasan:
1. Data Kelas Menengah keatas di Indonesia
Boston Consulting Group (BCG) merilis proyeksi jumlah kelas menengah di Indonesia. Gambar berikut menunjukkan proyeksi jumlah kelas menengah di Indonesia dari tahun 2012 hingga tahun 2020. Sumber : https://www.finansialku.com/siapa‐saja‐kelas‐menengah‐indonesia/ Keterangan: A) Elite pengeluaran bulanan lebih besar dari Rp 7.500.000 B) Affluent pengeluaran bulanan antara Rp 5.000.000 sampai dengan Rp 7.500.000 C) Upper middle pengeluaran bulanan antara Rp 3.000.000 sampai dengan Rp 5.000.000 D) Middle pengeluaran bulanan antara Rp 2.000.000 sampai dengan Rp 3.000.000
E) Emerging Middle middle pengeluaran bulanan antara Rp 1.500.000 sampai dengan Rp 2.000.000
F) Aspirant middle pengeluaran bulanan antara Rp 1.000.000 sampai dengan Rp
1.500.000
G) Poor middle pengeluaran bulanan lebih kecil dari Rp 1.000.000
Maka dapat disimpulkan penyuka komik dalam kondisi ekonomi menengah keatas lebih berpeluang memiliki sisa gaji setelah dikurangi pengeluaran rutin perbulan untuk membeli komik secara rutin tanpa kesusahan harus menyisihkan uang. 2. Perbandingan harga competitor rak buku komik Gb.21. Ikea Finnby (Sumber : Google) Gambar reproduksi: penulis. ~Bookcase | Rak Buku |Hitam|60×180 cm Harga produk: Rp 999.000 Lokasi toko: Jakarta Royal IKEA Gb.22. Ikea Gersby (Sumber : Google) Gambar reproduksi: penulis. Rak buku 60×180 cm, putih Harga produk: Rp 879.000 Lokasi toko: Tangerang Bisa dibeli di: Sutera IKEAku
Sedangkan harga Rak modular untuk rak buku komik yaitu: Rp 350.000/buah jika produksi minimal 1000 buah
Rp 490.000/buah jika produksi minimal 100 buah, dan Rp 700.000/buah jika produksi minimal 10 buah.
Maka dapat disimpulkan dengan tinggi dan lebar yang sama rak buku modular lebih murah dari pada rak buku komik yang ada di pasaran. Belum lagi dari segi kerumitan, fungsi, dan bahan.