• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES HUBUNGAN SEKOLAH MASYARAKAT. Sujono Surokarijo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSES HUBUNGAN SEKOLAH MASYARAKAT. Sujono Surokarijo"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

128

Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.2 Juli 2011 PROSES HUBUNGAN SEKOLAH MASYARAKAT

Sujono Surokarijo

Abstrak, Sekolah sebagai lembaga sosial merupakan lembaga yang menyelenggarakan

proses pendidikan dan pembelajaran. Sekolah adalah system terbuka, dengan supra system masyarakat. Demi kelangsungan hidup sekolah harus mau menerima in-put dari masyarakat, oleh karenanya sekolah mempunyai sifat negentropy, artinya usaha untuk menghalangi kemungkinan adanya kepunahan atau entropy. Sekolah dalam menyelenggarakan hubungan dengan masyarakat melalui proses.

Kata kunci: Lembaga sosial, sekolah sistem terbuka. PENDAHULUAN

Di dalam masyarakat terdapat lembaga-lembaga sosial. Contoh lembaga sosial, antara lain:

1. Lembaga sosial yang bergerak dibidang ekonomi misal koperasi. 2. Lembaga sosial yang bergerak

dibidang kepemudaan misal karang taruna.

3. Lembaga sosial yang bergerak dibidang pendidikan misal sekolah ataupun madrasah.

Masing-masing lembaga sosial tersebut mempunyai fungsi tertentu dalam meningkatkan dan menjaga kelangsungan hidup masyarakat dimana lembaga-lembaga sosial tersebutberada.

Sekolah pada hakekatnya adalah sistem terbuka yang memiliki sifat negentropy yaitu suatu usaha yang terus menerus untuk menghalangi kemungkinan terjadinya entropy atau kemusnahan. Dengan demikian kelangsungan hidup sekolah tergantung dari usaha sekolah itu sendiri. Negentropy melekat pada mekanisme kerjanya yang selalu mengaitkan diri pada dunia luar sebagai lingkungannya, termasuk masyarakat dimana sekolah itu berada. Oleh karenanya

sekolah sebagai sistem terbuka tidak dibenarkan mengisolasi diri. Dalam hal ini sekolah membuka diri terhadap masukan dari warga masyarakat yaitu peserta didik yang berasal dari masyarakat, ataupun partisipasi masyarakat dalam kegiatan sekolah yang berupa gagasan-gagasan, pendapat-pendapat ataupau sumbangan-sumbangan dari masyarakat.

Para guru dan peserta didik adalah komponen sekolah sebagai suatu sistem. Mereka merupakan komponen terpenting dari pada komponen lainnya, karena merekalah yang menentukan mati hidupnya sekolah. Keberadaan sekolah ditengan-tengah masyarakat sebenarnya berfungsi sebagai pisau bermata dua mata. Pertama adalah menjaga kelestarian nilai-nilai luhur yang ada dalam masyarakat agar pewarisan nilai-nilai masyarakat itu berlangsung dengan baik Fungsi kedua sebagai lembaga yang dapat mengubah nilai dan tradisi itu sesuai dengan kemajuan dan tuntutan kemajuan zaman dan pembangunan. Pelaksanaan fungsi sekolah ini menjadi tumpuan harapan masyarakat untuk kemajuan mereka. Untuk dapat menjalankan fungsi tersebut hubungan sekolah masyarakat (husemas) harus selalu baik. Dengan demikian terdapat kerja sama

(2)

128

Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.2 Juli 2011 saerta situasi saling membantu. Disamping itu

pendidikan dan latihan merupakan tanggung jawab bersama.

Kenyataan ada lembaga pendidikan, tetapi warga masyarakat di sekitar lembaga pendidikan tersebut enggan berpartisipasi, sebagai tindakan nyata masyarakat tidak mau menyekolahkan pada lembaga tersebut.

Setelah dikaji bahwa ada masyarakat tidak mau menyekolahkan pada lembaga tersebut, hal ini menunjukkan bahwa hubungan sekolah masyarakat kurang baik disebabkan: 1. Pihak lembaga pendidikan kurang begitu

aktif dalam mengusahakan perbaikan hubungan sekolah masyarakat karena fihak lembaga pendidikan kurang faham arti dan manfaat hubungan sekolah masyarakat.

2. Dalam berhubungan dengan masyarakat, fihak lembaga pendidikan tidak menerapkan fungsinya, sehingga warga masyarakat kecewa.

Menyadari kondisi yang demikian fihak lembaga pendidikan harus menerapkan fungsinya serta melakukan kegiatan perbaikan hubungan sekolah masyarakat.

Perlu disadari bahwa hubungan sekolah masyarakat menguntungkan untuk kelangsungan hidup sekolah, karena dengan adanya hubungan sekolah masyarakat yang baik, fihak sekolah akan mendapat masukan dari masyarakat. Oleh karenanya fihak sekolah harus berusaha mengadakan dan memelihara hubungan dengan masyarakat. Supaya usaha sekolah dalam mengadakan dan memelihara hubungan dengan masyarakat tersebut baik maka diperlukan pengelolaan hubungan sekolah masyarakat. Oleh karenanya dalam tulisan ini topik yang

dikemukanan adalah pengelolaan hubungan sekolah masyarakat.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Pengertian Hubungan Sekolah Masyarakat.

Hubungan sekolah masyarakat (husemas) adalah suatu proses komunikasi antara suatu lembaga pendidikan dengan masyarakat (disini adalah antara sekolah dengan masyarakat), untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman warga masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan-kegiatan sekolah disamping itu mendorong minat dan kerja sama masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah. Hubungan masyarakat juga dapat didefinisikan sebagai usaha kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang efisien serta saling pengertian antara sekolah, personel sekolah dengan masyarakat.

B. Proses penyelenggaraan hubungan masyarakat

1. Perencanaan program

Perencanaan program hubungan masyarakat harus memperhatikan dana yang tersedia, ciri-ciri masyarakat, daerah jangkauan, sarana atau media dan teknik yang akan digunakan dalam mengadakan hubungan masyarakat. Kalau perencanaan tidak memperhatikan hal-hal tersebut di atas, dikahawatirkan kegiatan tersebut tidak akan mencapai sasaran.

Langkah yang harus ditempuh adalah:

a. Pengembangan-kebijaksanaan Dalam perencanaan hubungan sekolah

masyarakat ada pengembangan kebijaksa naan. Di dalam kebijaksanaan

(3)

128

Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.2 Juli 2011 tersebut terkandung tujuan yang akan

dicapai, penanggung jawab, teknik yang dipilih, mekanisme pengelolaan, pembiayaan serta evaluasi program. Kebijaksanaan yang ditetapkan ini untuk lebih sempurna diusahakan untuk ditulis.

b. Memahami keadaan masyarakat. Informasi tentang keadaan masyarakat

hendaknya telah terkumpul seperti data tentang harapan masyarakat terhadap sekolah, cara yang efektif mendekati masyarakat, siapa yang berpengaruh dalam masyarakat, masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, situasi yang perlu dihindari karena akan menimbulkan konflik dengan masyarakat, identifikasisiapa yang mendukung atau membenci sekolah, jumlah organisasi kemasyarakatan yang berada di masyarakat, serta saluran komunikasi yang dominan dalam masyarakat tersebut. Hal-hal tersebut dapat diperoleh dan diinvetarisasikan ol;eh sekolah melalui penelitian sederhana yang dapat dilakukan oleh personel sekolah.

c. Menentukan sasaran serta jenis kegiatan . Setelah kebijaksanan ditetapkan dan

keadaan masyarakat telah diketahui dan dipahami, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan sasaran program hubungan masyarakat, serta kegiatan kegiatan yang dapat dilakukan untk mencapai sasaran tersebut. Dalam tahap ini juga ditetapkan proses yang akan ditempuh sekolah untuk berkomunikasi dengan masyarakat.

d. Menentukan kriteria, cara serta waktu

evaluasi program-program. Karena pentingnya kegiatan ini maka

evaluasi program ini juga amat penting. Seperti evalusasi program-program lainnya, evaluasi ini juga meliputi evaluasi proses dan evaluasi produk. Personel sekolah harus bersama-sama menetapkan teknik evaluasi yang akan digunakan dalam hubungan masyarakat.

2. Pengorganisasian

Pada dasarnya semua komponen sekolah yang ada adalah pelaksana hubungan masyarakat. Semua yang ada dan terjadi di sekolah seperti penampilan personel sekolah, program-program yang dilakukan sekolah, kegiatan-kegiatan sekolah merupakan wahana hubungan masyarakat. Hubungan masyarakat yang terencana dan dilaksanakan dengan baik akan lebih meningkatkan efisiensi pelaksanaan program ini. Hubungan masyarakat hendaknya langsung dikoordinasikan pimpinan sekolah. Pimpinan sekolah dapat menunjuk personel sekolah untuk melaksanakan secara teknis kegiatan hubungan masyarakat. Teknik-teknik hubungan masyarakat diusahakan dilaksanakan oelh tenaga yang cocok dan sesuai untuk tugas tersebut.

3. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaanhubungan masyarakat perlu diperhatikan koordinasi antara berbagai bagian kegiatan, dan di dalam penggunaan waktunya perlu adanya sinkronisasi. Hal demikian akan mengurangi pengulangan kembali kegiatan yang tidak berguna serta akan menghemat dana dan tenaga. Didalam pelaksanaan juga harus diperhatikan tentang cara-cara yang khusus untuk berhubungan dengan kelompok yang berbeda di masyarakat.

(4)

128

Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.2 Juli 2011 4. Evaluasi

Hubungan masyarakat dapat dievaluasi atas dua kriteria, yaitu:

a. Efektivitas

Yaitu sampai sejauh mana tujuan telah dicapai. Misalnya apakah memang masyarakat sudah merasa terlibat dalam masalah yang dihadapi sekolah, apakah mereka sudah mau memberi masukan untuk perbaikan sekolah dan lain seba- gainya.

b. Efisiensi

Yaitu sampai seberapa jauh sumnber daya yang ada atau yang potensial telah digunakan secara baik untuk kepentingan kegiatan hubungan masyarakat.

Evaluasi ini dapat dilakukan pada waktu proses kegiatan sedang berlangsung atau pada akhir suatu program untuk melihat sampai seberapa jauh keberhasilannya. Evaluasi berguna untuk mengetahui tentang pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, serta berbagai kelemahan yang dihadapi dalam perencanaan maupun pelaksanaan program tersebut. Berbagai bentuk evaluasi sederhana dapat dikembangkan oleh peresonel dan pimpinan sekolah.

C. Kegiatan hubungan masyarakat

Hubungan masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai teknik. Masing-masing teknik mempunyai kelebihan dan kekurangan, tergantung sasaran dan jangkauannya. Oleh karena itu pesonel sekolah. Dharapkan dapat memilihsatu atau lebih teknik yang diperkirakan paling cocok untuk mencapai tujuan kegiatan itu, berdasarkan formasi kebijaksanaan serta keadaan masyarakat dimana dilakukan

kegiatan tersebut. Teknik teknik yang dapat dipakai dalam kegiatan hubunmgan masyarakat, antara lain:

1. Teknik langsung

Teknik langsung dapat dilakukan dengan:

a. Tatap muka. Dalam mlaksanakan kegiatan hubungan

masyarakat tekniktatap muka dapat digunakan. Termasuk dalam teknik ini adalah tatap muka kelompok, misalnya dalam pertemuan dengan seluruh warga masyarakat. Sekolah dapat mengemukakan program-program sekolah. Kepada warga masyarakat. Pameran juga dapat dapat dikelompokkan dalam teknik ini. Dalam hal ini sekolah. Memberi informasi dan atau menunjukkan aktivitas dan keberhasilan yang pernah dicapai kepada masyarakat. Kerja bakti sosial disini sekolah. Dapat menunjukkan kepeduliannya terhadap kebutuhan masyarakat. Kemudian tatap muka individual, termkasuk dalam hal ini adalah kunjungan rumah warga masyarakat, kunjungan ini dilaksanakan atas dasar beberapa alasan, misalnya karena untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat, selain itu juga kunjungan ini dapat dilakukan untuk mempererat hubungan antara sekolah dan masyarakat. Kunjungan ke sanggar sekolah, warga masyarakat dapat melihat langsung kegiatan-kegiatan yang dilakukan sekolah.. Kegiatan ini memungkinkan warga masyarakat memberi masukkan positip klepada perkembangan sekolah.

(5)

128

Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.2 Juli 2011 b. Melalui surat.

Sekolah dapat melakukan hubungan dengan warga masyarakat dengan menggunakan surat. Surat ini biasanya dibuat untuk keperluan khusus. Sebagai contoh, pihak sekolah. Membuat surat kepada tokoh-tokoh masyarakat ataupun ketua lembaga-lembaga sosial yang ada di masyarakat. Dalam hal ini pihak sekolah, minta bantuan atau dukungan masyarakat guna merealiser program-program sekolah.

c. Melalui media massa. Media massa merupakan teknik yang

efektif untuk melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat. Media massa biasanya dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas dan heterogen. Dengan demikian opini masyarakat sesuai dengan kompleksitas masyarakat itu sendiri. Media massa yang dapat digunakan untuk teknik hubungan masyarakat antara lain: radio, buletin.

2. Teknik tidak langsung

Yang dimaksud teknik tidak langsung disini adalah kegiatan-kegiatan yang secara tidak langsung (tidak disengaja) dilakukan oleh pelaku atau pembawa pesan akan tetapi mempunyai nilai positip untuk kepentingan pihak sekolah. Teknik tidak langsung ini misalnya dilakukan oleh personel sekolah bercerita tentang program sekolah, keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai sekolah. Dengan adanya cerita-cerita tersebut memungkinkan warga masyarakat tertarik, berminat dan kemudian mempunyai inisiatif ikut serta mengembangkan dan

mendukung keberadaan sekolah yang dimaksud.

Berita menjalar (grape vine), dapat merupakan salah satu teknik tidak langsung dalam melakukan hubungan masyarakat. Cerita dari mulut ke mulut yang dilakukan warga masyarakat akan membentuk opini tertentu terhadap suatu sekolah.

(6)

128

Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.2 Juli 2011 DAFTAR PUSTAKA

Atmosudirdjo.S.Prajudi, Administrasi dan Manajemen Umum. Jakarta: Ghalia Indonesia,1982 Bambang Siswanto, HUMAS. Jakarta: PT Bumi Aksara, 1988.

Benton, Douglass Jack Halloran, Applied Human Relation An Organizatiuonal Approach. New Jersey: Mc. Graw Hill Inc., 1991

Byars Lloyd L. & Leslie W Rue, Human Resource Management. Boston: Richard D Irwin Inc. 1991. Minner John, Timothy M Singleton, The Practice of Management. Toronto: Charles E Merril

Publishing Company, 1982.

Siagian Sondang. P., Filsafat Administrasi. Jakarta: CV Haji Masagung, 1989.

Daftar Riwayat Hidup Peneliti :

Referensi

Dokumen terkait

Sampel yang di dapat dari responden kelas XI hasilnya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan siswa tentang ketersediaan sarana prasarana laboratorium

Hasil prilaku masyarakat dalam kesiapsiagaan sebelum bencana longsorlahan di Desa Gununglurah termasuk dalam kategori cukup siapsiaga, karena pengetahuan masyarakat

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menyakan isi materi yang ingin diukur dari objek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang

dengan pendekatan cross-sectional. Variabel bebasnya adalah pengetahuan tentang posyandu. Variabel terikatnya adalah perilaku kunjungan ke posyandu. Variabel pengganggu

Indeks DAI dengan kom- ponen normal/maloklusi ringan dan tidak perlu pe- rawatan paling banyak dimiliki oleh anak normal, sebaliknya pada anak autis banyak memiliki

KAFILAH MAGHFIRAH WISATA BRIS KC JAKARTA ABDUL MUIS LUNAS TUNDA.. 42 3000156549 SUPRIYONO HARTO WIHARJO SUDARI

Sehingga pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah sehubungan dengan jenis-jenis industri komoditas kelapa rakyat di Kabupaten Indragiri Hilir dan

akan tetapi apabila dikombinasikan dengan multimedia akan membuat siswa lebih paham dalam menerima materi.. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan