• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Logix5000 Controller General Instruction, Reference Manual. Publication 1756-RM003M-EN-P-August 2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. Logix5000 Controller General Instruction, Reference Manual. Publication 1756-RM003M-EN-P-August 2010."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Daftar Pustaka

1. Logix5000 Controller General Instruction, Reference Manual

Publication 1756-RM003M-EN-P-August 2010.

2. RSTrainer Enterprice Edition for ControllLogix Fundamental, 2000-2006 Rockwell Software Inc, and Rockwell Automation Inc.

3. Setiawan, Iwan. Programmable Logic Controller (PLC) dan Teknik

Perancangan Sistem Kontrol. Edisi Pertama. Yogyakarta. Andi 2006

4. Eko Putra, Agfianto. PLC Konsep, Pemrograman dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta. Gaya Media. 2007

5. Wicaksono, Handy. Programmable Logic Controller, Teory

Pemrograman dan Aplikasinya dalam Otomasi Sistem. Edisi

(2)

CARA SETTING KaBEL RS LINK - 32

1

Klik control panel – klik sistem

(3)

CARA SETTING KaBEL RS LINK - 32

2 Pilih port

(4)

CARA SETTING KaBEL RS LINK - 32

3 Masuk rslink klik gambar kabel

(5)

CARA SETTING KaBEL RS LINK - 32

4 Klik add new pilih RS 232

(6)

CARA SETTING KaBEL RS LINK - 32

(7)

CARA SETTING KaBEL RS LINK - 32

6 Pilih com13

(8)

CARA SETTING KaBEL RS LINK - 32

7 Klik close

(9)

CARA SETTING KaBEL RS LINK - 32

8

Jika tidak tampil atau tidak terbaca kita balik ke bawah ini

(10)

CARA SETTING KaBEL RS LINK - 32

9 Pilih auto configurasi kemudian oke

(11)
(12)

FOTO – FOTO KONVEYOR SORTIR MINIATUR

(13)

FOTO – FOTO KONVEYOR SORTIR MINIATUR

(14)

FOTO – FOTO KONVEYOR SORTIR MINIATUR

(15)

FOTO – FOTO KONVEYOR SORTIR MINIATUR

(16)

FOTO – FOTO KONVEYOR SORTIR MINIATUR

(17)

INSTRUKSI

2.4.1. XIC (Examine If Closet) XIC (Examine If Closed

sudah diatur

Ladder :

Strukture Text :Teks terstrukture

kita dapat mencapai hasil yang sama dengan menggunakan IF…THEN seperti dibawah ini.

IF data_bit THEN <statement>; END_IF;

2.4.2. XIO (Examine If Open) XIO (Examine If Open

itu disingkirkan.

Ladder :

Strukture Text : Teks terstrukture tidak memiliki instruksi XIOtetapi kita dapat mencapai hasil yang sama dengan menggunakan IF…THEN deperti dibawah ini :

IF NOT data_bit THEN <statement>

END_IF;

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

1

XIC (Examine If Closet)

XIC (Examine If Closed) Instruksi XIC menguji bit data untuk melihat apakah

Teks terstrukture tidak memiliki instruksi XIC, tetapi

kita dapat mencapai hasil yang sama dengan menggunakan IF…THEN

IF data_bit THEN

XIO (Examine If Open)

XIO (Examine If Open) Instruksi XIO menguji bit data untuk melihat apakah

: Teks terstrukture tidak memiliki instruksi XIOtetapi kita dapat mencapai hasil yang sama dengan menggunakan IF…THEN

IF NOT data_bit THEN

PLC

) Instruksi XIC menguji bit data untuk melihat apakah

tidak memiliki instruksi XIC, tetapi kita dapat mencapai hasil yang sama dengan menggunakan IF…THEN

) Instruksi XIO menguji bit data untuk melihat apakah

: Teks terstrukture tidak memiliki instruksi XIOtetapi kita dapat mencapai hasil yang sama dengan menggunakan IF…THEN

(18)

INSTRUKSI

2.4.3. OTE (Output Energize)

Ketika instruksi OTE diaktifkan, controller menentukan bit data. Ketika instruksi OTE dinonaktifkan, controller clear bit data.

Ladder :

Strukture Tex :Teks terstrukture tidak memiliki instruksi OTE, tetapi kita dapat mencapai hasil yang sama dengan menggun

non-retentive, seperti dibawah ini. data_bit[:=]BOOL_expression;

2.4.4. OTL (Output Latch)

Ketika diaktifkan, instruksi OTL menetapkan bit data. Bit data tetap set sampai Bit data Clear, biasanya dengan sebuah instruksi OUT. Ketika disable, instruksi tidak mengubah status dari bit data.

Ladder :

Struktured Text :Struktured Text tidak memiliki instruksi OTL, tetapi kita dapat mencapai hasil yang sama dengan menggunkan IF…THEN seperti dibawah ini.

IF BOOL_expression THEN data_bit:=1;

END_IF;

2.4.5. OTU (Output Unlatch)

Ketika diaktifkan, instruksi OTU akan clear bit data. Ketika disable, instruksi OUT tidak mengubah status dari bit data.

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

2

OTE (Output Energize)

instruksi OTE diaktifkan, controller menentukan bit data. Ketika instruksi OTE dinonaktifkan, controller clear bit data.

:Teks terstrukture tidak memiliki instruksi OTE, tetapi kita dapat mencapai hasil yang sama dengan menggunkan memory

retentive, seperti dibawah ini. data_bit[:=]BOOL_expression;

OTL (Output Latch)

Ketika diaktifkan, instruksi OTL menetapkan bit data. Bit data tetap set sampai Bit data Clear, biasanya dengan sebuah instruksi OUT. Ketika disable, instruksi tidak mengubah status dari bit data.

:Struktured Text tidak memiliki instruksi OTL, tetapi kita dapat mencapai hasil yang sama dengan menggunkan IF…THEN

IF BOOL_expression THEN

OTU (Output Unlatch)

Ketika diaktifkan, instruksi OTU akan clear bit data. Ketika disable, instruksi OUT tidak mengubah status dari bit data.

PLC

instruksi OTE diaktifkan, controller menentukan bit data. Ketika

kan memory

Ketika diaktifkan, instruksi OTL menetapkan bit data. Bit data tetap set sampai Bit data Clear, biasanya dengan sebuah instruksi OUT. Ketika disable, OTL

:Struktured Text tidak memiliki instruksi OTL, tetapi

(19)

INSTRUKSI

Ladder

Struktured Text :Struktured Text tidak memiliki instruksi OTU, tetapi kita mencapai hasil yang sama dengan menggunkan IF…THEN seperti dibawah ini.

IF BOOL_expression THEN Data_bit:=0;

END_IF;

2.4.6. ONS (One Shot)

Ketika diaktifkan dan penyimpanan bit dibersihkan, instruksi ONS memungkinkan sisa dari rung. Bila dinonakt

ONS menonaktifkan instruksi selanjutnya.

Ladder :

Struktured Text :Strukture Text tidak memiliki instruksi ONS, tetapi kita dapat mencapai hasil yang sama dengan menggunakan IF…THEN seperti dibawah ini.

IF BOOL_expression ANDNOT stroge_bit THEN <statement>

END_IF;

Stroge_bit:=BOOL_expression

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

3 :

:Struktured Text tidak memiliki instruksi OTU, tetapi kita mencapai hasil yang sama dengan menggunkan IF…THEN seperti

IF BOOL_expression THEN

ONS (One Shot)

Ketika diaktifkan dan penyimpanan bit dibersihkan, instruksi ONS memungkinkan sisa dari rung. Bila dinonaktifkan atau ketika bit penyimpanan diatur, ONS menonaktifkan instruksi selanjutnya.

:Strukture Text tidak memiliki instruksi ONS, tetapi kita dapat mencapai hasil yang sama dengan menggunakan IF…THEN

BOOL_expression ANDNOT stroge_bit THEN

Stroge_bit:=BOOL_expression

PLC

:Struktured Text tidak memiliki instruksi OTU, tetapi kita mencapai hasil yang sama dengan menggunkan IF…THEN seperti

Ketika diaktifkan dan penyimpanan bit dibersihkan, instruksi ONS ifkan atau ketika bit penyimpanan diatur,

:Strukture Text tidak memiliki instruksi ONS, tetapi kita dapat mencapai hasil yang sama dengan menggunakan IF…THEN

(20)

INSTRUKSI

2.5. Instruksi Hitung/Matematik (Compute/Match Instruction)

Instruksi matematika mengevaluasi operasi aritmatika dengan menggunkan atau instruksi aritmatika terten

2.5.1. ADD

Instruksi ADD menambahkan source Ake Source B dan tempatkan hasilnya di destination.

Ladder :

Gambar 2

Struktured Text : menggunakan tanda plus “+” sebagai operator dan experesi. Expresi ini menambahkan source A untuk source B dan

menyimpan hasilnya di Dest. dest := sourceA + sourceB; Function Block :

Gambar 2.10 Function Block ADD

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

4

Instruksi Hitung/Matematik (Compute/Match Instruction)

Instruksi matematika mengevaluasi operasi aritmatika dengan menggunkan atau instruksi aritmatika tertentu.

Instruksi ADD menambahkan source Ake Source B dan tempatkan hasilnya

Gambar 2.9. Ladder ADD

: menggunakan tanda plus “+” sebagai operator dan experesi. Expresi ini menambahkan source A untuk source B dan

menyimpan hasilnya di Dest. dest := sourceA + sourceB;

Gambar 2.10 Function Block ADD

PLC

Instruksi matematika mengevaluasi operasi aritmatika dengan menggunkan

Instruksi ADD menambahkan source Ake Source B dan tempatkan hasilnya

(21)

INSTRUKSI

2.5.2. SUB (Subtract)

Sub instruksi mengurangi sumber B dari sumber A dan tempatkan destination

Ladder Relay:

Gambar 2.11. Ladder SUB

Structured Text : gunakan tanda kurang"

ekspresi ini mengurangi sumber B dari sumber A dan tempatkan hasilnya pada destination.

dest := sourceA - sourceB; Function Block :

Gambar 2.12. Fucntion block SUB

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

5

Sub instruksi mengurangi sumber B dari sumber A dan tempatkan

Gambar 2.11. Ladder SUB

Structured Text : gunakan tanda kurang" -" sebagai suatu operator di ekspresi. ekspresi ini mengurangi sumber B dari sumber A dan tempatkan hasilnya pada

sourceB;

Gambar 2.12. Fucntion block SUB

PLC

Sub instruksi mengurangi sumber B dari sumber A dan tempatkan hasilnya di

" sebagai suatu operator di ekspresi. ekspresi ini mengurangi sumber B dari sumber A dan tempatkan hasilnya pada

(22)

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

6

2.5.3. MUL (Multiply)

MUL instruksi multiplie sumber A dengan sumber B dan tempatkan hasilnya pada destination

Leadder :

Gambar 2.13. Ladder MUL

Steuctured Text : gunakan tanda" * " sebagai suatu operator di ekspresi. ekspresi ini multiplie sourceA dengan sourceB dan menyimpan hasilnya pada dest

dest := sourceA * sourceB; Function Block :

Gambar 2.14. Function block MUL

2.5.4. DIV (Device)

Instruksi DIV membagi sumberA dengan sumberB dan tempatkan hasilnya pada destination.

(23)

INSTRUKSI

Leadder :

Struktured Text : gunakan tanda bagi '/' sebagai suatu operator di ekspresi. ekspresi ini membagi sourceA dengan sourceB dan menyimpannya pada

dest := sourceA / sourceB; Function Block :

Gambar 2.16 Function block DIV

2.5.5. CPT (Compute)

CPT instruksi melakukan operasi ilmu hitung kamu mengartikan di ekspresi Leader :

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

7

Gambar 2.15. Ladder DIV

gunakan tanda bagi '/' sebagai suatu operator di ekspresi. ekspresi ini membagi sourceA dengan sourceB dan menyimpannya pada

dest := sourceA / sourceB;

Gambar 2.16 Function block DIV

ompute)

CPT instruksi melakukan operasi ilmu hitung kamu mengartikan di ekspresi

PLC

gunakan tanda bagi '/' sebagai suatu operator di ekspresi. ekspresi ini membagi sourceA dengan sourceB dan menyimpannya pada dest.

(24)

INSTRUKSI

Gambar 2.17. Ladder CPT

Sturuktures Text : teks terstruktur tidak mempunyai CPT instruksi, tetapi kamu dapat mencapai sama hasil dengan dengan menggunakan suatu penugasan dan ekspresi.

destination := numeric_expression

Deskripsi : CPT instruksi melakukan operasi ilmu hitung kamu mengartikan di ekspresi. bila membolehkan, CPT instruksi menilai ekspresi

dan hasilnya ditempatkan pada destination pelaksanaan CPT instruksi agak lebih lambat dan menggunakan banyak ingatan daripada

menghitung/math instruksi. keuntungan CPT instruksi bahwa itu mengizinkan kamu masuk ekspresi gabungan di satu instruksi

2.6. Instruksi Pembanding (Compare Instruction)

Instruksi yang membandingkan dengan ekpresi atau dengan instruksi perbandingan yang spesifik.

2.6.1. LES (Less Than)

Instruksi ini membandingkan source A dan source B. jika source A lebih kecil source B maka kondisinya Energize.

Relay Leader :

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

8 Gambar 2.17. Ladder CPT

Sturuktures Text : teks terstruktur tidak mempunyai CPT instruksi, tetapi kamu dapat mencapai sama hasil dengan dengan menggunakan suatu penugasan dan

numeric_expression;

CPT instruksi melakukan operasi ilmu hitung kamu mengartikan di ekspresi. bila membolehkan, CPT instruksi menilai ekspresi

dan hasilnya ditempatkan pada destination pelaksanaan CPT instruksi agak lebih lambat dan menggunakan banyak ingatan daripada pelaksanaan lain menghitung/math instruksi. keuntungan CPT instruksi bahwa itu mengizinkan kamu masuk ekspresi gabungan di satu instruksi

.6. Instruksi Pembanding (Compare Instruction)

Instruksi yang membandingkan dengan ekpresi atau dengan instruksi erbandingan yang spesifik.

LES (Less Than)

Instruksi ini membandingkan source A dan source B. jika source A lebih kecil source B maka kondisinya Energize.

PLC

Sturuktures Text : teks terstruktur tidak mempunyai CPT instruksi, tetapi kamu dapat mencapai sama hasil dengan dengan menggunakan suatu penugasan dan

CPT instruksi melakukan operasi ilmu hitung kamu mengartikan di

dan hasilnya ditempatkan pada destination pelaksanaan CPT instruksi agak lebih pelaksanaan lain menghitung/math instruksi. keuntungan CPT instruksi bahwa itu mengizinkan kamu

Instruksi yang membandingkan dengan ekpresi atau dengan instruksi

(25)

INSTRUKSI

Gambar 2.18. Ladder LESS

Structred Text : Instruksi ini menggunkan tanda “<”. mengevalusi Source A apakah kurang dari Source B.

IF Source < source THEN <Statements>;

Function Block :

Gambar 2.19. Function Block LESS Contoh Jika value_1 le

sama value_2 clear light_3. Relay Leader :

Gambar 2.20. Contoh Relay Ladder LESS

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

9 Gambar 2.18. Ladder LESS

Structred Text : Instruksi ini menggunkan tanda “<”. Tanda ini akan mengevalusi Source A apakah kurang dari Source B.

IF Source < source THEN

Function Block :

Gambar 2.19. Function Block LESS

_1 lebih kecil value_2 set light_3. Jika value_1 lebih besar atau sama value_2 clear light_3.

Gambar 2.20. Contoh Relay Ladder LESS

PLC

Tanda ini akan

(26)

INSTRUKSI

Structured Text :

Light_3:=(value_1<value_2); Fucttion Block :

Gambar 2.21. Contoh penggunaan instruksi

2.6.2. LEQ (Less Than or Equal)

Instruksi ini membandingkan source A dan source B. jika source A lebih kecil atau sama dengan source B maka kondisinya energize.

Rellay Ladder:

Structured Text : Instruksi

mengevaluasi source A apakah kurang dari atau sama dengan sourceB. IF SourceA<=SourceB THEN

<Statement>; Function Block :

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

10 Light_3:=(value_1<value_2);

Gambar 2.21. Contoh penggunaan instruksi function Block LESS

LEQ (Less Than or Equal)

Instruksi ini membandingkan source A dan source B. jika source A lebih kecil atau sama dengan source B maka kondisinya energize.

Gambar 2.22. Ladder LEQ

: Instruksi ini menggunakan tanda “<=”. Tanda ini akan mengevaluasi source A apakah kurang dari atau sama dengan sourceB.

IF SourceA<=SourceB THEN

PLC

Instruksi ini membandingkan source A dan source B. jika source A lebih

(27)

INSTRUKSI

Gambar 2.23. Function Block LEQ Contoh : Jika value_1 lebih k

lebih besar value_2, clear light_2. Relay Leadder:

Gambar 2.24. Contoh penggunaan instruksi ladder LEQ Structured text:

Light_2:=(value_1<=value_2); Function block :

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

11 Gambar 2.23. Function Block LEQ

Contoh : Jika value_1 lebih kecil atau sama dengan value_2, set light_3. Jika value_1 lebih besar value_2, clear light_2.

Gambar 2.24. Contoh penggunaan instruksi ladder LEQ

Light_2:=(value_1<=value_2);

Gambar 2.25.

Contoh penggunaan instruksi function block LEQ

PLC

ecil atau sama dengan value_2, set light_3. Jika value_1

(28)

INSTRUKSI

2.6.3. GRT (Greater Than Equal)

Instruksi ini membandingkan source A dan source B, Jika source A lebih besar dari source B maka kondisinya

Relay Ladder :

Gambar 2.26. Ladder GRT

Structure Text : instruksi ini menggunakan tanda “>”. Tanda ini akan mengevaluasi source A apakah lebih besar dari source B, maka energize

Function Block :

Contoh : jika value_1 lebih besar dari value_2, aktifkan light_1. If value_1 lebih kecil dari atau sama dengan value_2, non aktifkan light_1

Relay Ladder :

Gambar 2.28. Contoh penggunaan instruksi relay ladder GRT

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

12

GRT (Greater Than Equal)

Instruksi ini membandingkan source A dan source B, Jika source A lebih besar dari source B maka kondisinya Energize.

Gambar 2.26. Ladder GRT

Structure Text : instruksi ini menggunakan tanda “>”. Tanda ini akan mengevaluasi source A apakah lebih besar dari source B, maka energize

Gambar 2.27. Function block GRT

Contoh : jika value_1 lebih besar dari value_2, aktifkan light_1. If value_1 lebih kecil dari atau sama dengan value_2, non aktifkan light_1

Gambar 2.28. Contoh penggunaan instruksi relay ladder GRT

PLC

Instruksi ini membandingkan source A dan source B, Jika source A lebih

Structure Text : instruksi ini menggunakan tanda “>”. Tanda ini akan mengevaluasi

(29)

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

13 Structured Text : Light_1:=(value_1>value_2); Function Block :

Gambar 2.29. Contoh penggunaan instruksi function block GRT

2.6.4. GEQ (Greater Than or Equal)

Instruksi ini membandingkan source A dan source B. Jika source A lebih besar atau sama dengan source B maka kondisinya energize.

Relay Ladder :

Gambar 2.30. Ladder GEQ

Structured Text : instruksi ini menggunakan tanda “>=”. Tanda ini akan mengevaluasi source A apakah lebih besar atau sama dengan dari source B, maka energize.

IF source>=source THEN <statement>

(30)

INSTRUKSI

Gambar 2.31. Function block GEQ

Contoh : Jika value_1 lebih besar dari atau sama dengan value_2, aktifkan light_b, jika value_1 lebih kecil dari value _2, non aktifkan light_b

Relay Ladder :

Gambar 2.32. Contoh penggunaan instruksi relay ladder GEQ Structured Text

Light_b:=(value_1>=value_2) Function Block:

Gambar 2.33. Contoh penggunaan instruction function block GEQ

2.6.5. EQU (Equal To)

Instruksi ini membandingkan source A dan source B. Jika source A sama dengan source B maka kondisinya energize.

Relay ladder :

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

14 Gambar 2.31. Function block GEQ

Contoh : Jika value_1 lebih besar dari atau sama dengan value_2, aktifkan light_b, jika value_1 lebih kecil dari value _2, non aktifkan light_b

Gambar 2.32. Contoh penggunaan instruksi relay ladder GEQ

Light_b:=(value_1>=value_2)

Gambar 2.33. Contoh penggunaan instruction function block GEQ

EQU (Equal To)

Instruksi ini membandingkan source A dan source B. Jika source A sama dengan source B maka kondisinya energize.

PLC

Contoh : Jika value_1 lebih besar dari atau sama dengan value_2, aktifkan light_b,

Gambar 2.32. Contoh penggunaan instruksi relay ladder GEQ

Gambar 2.33. Contoh penggunaan instruction function block GEQ

(31)

INSTRUKSI

Gambar 2.34. Ladder EQU

Structured Text : instruksi ini menggunakan tanda “=”.

mengevaluasi source A dan sourceB, jika sourceA dengan sourceB, maka energize. IF sourceA=sourceB THEN

<statement> Function Block :

Gambar 2.35. Function block EQU

Contoh : jiks value_1 sama dengan value_2, aktifkan light_a. jika dengan value_2, non aktifkan light_a.

Relay Ladder :

Gambar 2.36. Contoh penggunaan instruksi Relay Ladder EQU Sructured Text :

Light a:=(value_1=value_2);

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

15 Gambar 2.34. Ladder EQU

Structured Text : instruksi ini menggunakan tanda “=”. Tanda ini akan mengevaluasi source A dan sourceB, jika sourceA dengan sourceB, maka energize. IF sourceA=sourceB THEN

Gambar 2.35. Function block EQU

Contoh : jiks value_1 sama dengan value_2, aktifkan light_a. jika value_1 tidak sama dengan value_2, non aktifkan light_a.

. Contoh penggunaan instruksi Relay Ladder EQU

Light a:=(value_1=value_2);

PLC

Tanda ini akan mengevaluasi source A dan sourceB, jika sourceA dengan sourceB, maka energize.

(32)

INSTRUKSI

Function Block :

Gambar 2.37. Contoh penggunaan instruksi

2.6.6. NEQ (Not Equal to)

Instruksi ini membandingkan source A dan source B. Jika source A tidak sama dengan source B maka kondisinya energize.

Relay Ladder :

Gambar 2.38. Ladder NEQ Structured Text : instruksi ini menggunakan tanda

sourceA dan sourceB jika source A tidak sama dengan source B, maka energize. IF sourceA<>sourceB THEN

<statement> Function Block :

Gambar 2.39.

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

16

Gambar 2.37. Contoh penggunaan instruksi function block EQU

NEQ (Not Equal to)

Instruksi ini membandingkan source A dan source B. Jika source A tidak sama dengan source B maka kondisinya energize.

Gambar 2.38. Ladder NEQ

Structured Text : instruksi ini menggunakan tanda ‘<>’. Tanda ini akan mengevaluasi sourceA dan sourceB jika source A tidak sama dengan source B, maka energize. IF sourceA<>sourceB THEN

Gambar 2.39. Function block NEQ

PLC

function block EQU

Instruksi ini membandingkan source A dan source B. Jika source A tidak

Tanda ini akan mengevaluasi sourceA dan sourceB jika source A tidak sama dengan source B, maka energize.

(33)

INSTRUKSI

Contoh : Jika value_1 tidak sama dengan value_2, aktifkan light_4. Jika value_1 sama dengan value_2 non aktifkan light_4.

Relay Ladder :

Gambar 2.40. Contoh penggunaan instruksi relay ladder NEQ Structured Text ;

Light_4:=(value_1<>_2); Function Block :

Gambar 2.41. Contoh penggunaan instruksi function block NEQ

2.6.7. LIM (Limit)

Istruksi ini digunakan untuk mengetahui

high limit.

Relay Ladder :

Gambar 2.42. Ladder

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

17

Contoh : Jika value_1 tidak sama dengan value_2, aktifkan light_4. Jika value_1 sama dengan value_2 non aktifkan light_4.

Gambar 2.40. Contoh penggunaan instruksi relay ladder NEQ

ue_1<>_2);

Gambar 2.41. Contoh penggunaan instruksi function block NEQ

Istruksi ini digunakan untuk mengetahui value low limit sampai pada

Gambar 2.42. Ladder Limit

PLC

Contoh : Jika value_1 tidak sama dengan value_2, aktifkan light_4. Jika value_1

(34)

INSTRUKSI

Structured text :

Structured text tidak mempunyai instruksi lim, tapi kamu dapat mencapai hasil yang sama dengan menggunakan instrctured text dibawah ini,

IF(LowLimit<=HughLimitAND (Test>=LowLimitANDTest<=HighLimit))OR (LowLimit>=HighLimitAND (Test<=LowLimitORTest>=HighLimit))THEN <statement>; END_IF; Function Block :

Gambar 2.43. Function block instruction limit Contoh 1 : Low limit ≤ High Limit:

Jika 0 ≤ value non aktifkan light_1. Relay Ladder :

Gambar 2.44. Contoh penggunaan instruction relay ladder LIM

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

18

Structured text tidak mempunyai instruksi lim, tapi kamu dapat mencapai hasil yang sama dengan menggunakan instrctured text dibawah ini,

IF(LowLimit<=HughLimitAND

(Test>=LowLimitANDTest<=HighLimit))OR (LowLimit>=HighLimitAND

=LowLimitORTest>=HighLimit))THEN

Gambar 2.43. Function block instruction limit ≤ High Limit:

value ≥ 100, aktifkan light_1. Jika value < 0 atau value > 100, non aktifkan light_1.

bar 2.44. Contoh penggunaan instruction relay ladder LIM

PLC

Structured text tidak mempunyai instruksi lim, tapi kamu dapat mencapai hasil yang

(35)

INSTRUKSI

Structured Text :

IF(value<=100 AND(value>=0 AND value <= 100))OR Value >= 100 AND value <= 0 OR value >= 100)) THEN Light_1:=1;ELSE light_1:=0;

END_IF;

Function Block :

Gambar 2.45. Contoh penggunaan instruksi function Block LIM Contoh 2 : Low Limit > High Limit:

Jika value > 0

value> --100, non aktifkan

Relay ladder :

Gambar 2.46. Structured Text :

IF(0<=-100 AND value >= 0 AND <= value >=-100)) THEN

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

19

IF(value<=100 AND(value>=0 AND value <= 100))OR Value >= 100 AND value <= 0 OR value >= 100)) THEN Light_1:=1;ELSE light_1:=0;

Gambar 2.45. Contoh penggunaan instruksi function Block LIM Contoh 2 : Low Limit > High Limit:

value > 0 atau value < --100, aktifkan light_1. Jika value < 0 atau

100, non aktifkan light_1.

Gambar 2.46. Contoh penggunaan instruksi relay ladder LIM

100 AND value >= 0 AND <=-100)) OR (0>=-100 AND (value <=0 OR

PLC

100, aktifkan light_1. Jika value < 0 atau

Contoh penggunaan instruksi relay ladder LIM

(36)

INSTRUKSI

Light_1:=1; ELSE Light_1:=0: END_if; Function Block :

Gambar 2.47. Contoh penggunaan instruksi fun

2.7. Instruksi Pemindahan

Instructi ini digunakan untuk memindahkan data. Data dipindahkan dari sumber (source) data ke tujuan (dest).

2.7.1. MOV(move)

Instruksi MOV digunakan untuk memindahkan data dari

destination, data dari source

Relay ladder :

Gambar 2.48. Ladder MOV

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

20

Gambar 2.47. Contoh penggunaan instruksi function block LIM

emindahan Data (move instruction)

Instructi ini digunakan untuk memindahkan data. Data dipindahkan dari sumber (source) data ke tujuan (dest).

Instruksi MOV digunakan untuk memindahkan data dari source

source tidak berubah.

Gambar 2.48. Ladder MOV

PLC

ction block LIM

Instructi ini digunakan untuk memindahkan data. Data dipindahkan dari

(37)

INSTRUKSI

Structured Text :

Gunakan tanda “:=” . tanda ini untuk memindahkan value di source ke dest . Dest:=source;

Contoh : pindahkan data di value_1 ke Relay Ladder :

Gambar 2.49. Contoh penggunaan instruction relay ladder MOV Structured Text :

value_2;=value_1;

2.7.2. CLR (Clear)

Instruksi ini digunakan untuk menghapus semua Relay Leader :

Gambar 2.50. Ladder CLR Contoh : hapuskan semua value dari bits menjadi_0 Realay Leader :

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

21

Gunakan tanda “:=” . tanda ini untuk memindahkan value di source ke dest .

Contoh : pindahkan data di value_1 ke value_2

Gambar 2.49. Contoh penggunaan instruction relay ladder MOV Structured Text :

value_2;=value_1;

Instruksi ini digunakan untuk menghapus semua bits dari destination Relay Leader :

Gambar 2.50. Ladder CLR Contoh : hapuskan semua value dari bits menjadi_0

PLC

Gunakan tanda “:=” . tanda ini untuk memindahkan value di source ke dest .

(38)

INSTRUKSI

Gambar 2.51. Contoh penggunaan instruction relay ladder CLR Structured Text

value:=0;lo

2.8. Instruksi Timer (Timer Instructions)

Instruksi yang beroperasi berdasarkan waktu

2.8.1. TON (Timer on delay)

Instruksi TON adalah instruksi timer non

akumulasi waktu akan berjalan ketika kondisi rung aktif. Jadi saat kondisi rung tidak aktif maka akumulasi waktu kembali p

akumulator lebih besar atau sama dengan preset. Instruksi TON hanya ada di relay ladder saja. Instruksi pada structured text function block memakai TONR (timer on delay reset). Untuk lebih jelasnya cara kerja T

dibawah ini.

Gambar 2.52. Timing Diagram TON

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

22

Gambar 2.51. Contoh penggunaan instruction relay ladder CLR

Instruksi Timer (Timer Instructions)

yang beroperasi berdasarkan waktu

TON (Timer on delay)

Instruksi TON adalah instruksi timer non-retentive (tidak menyimpan), akumulasi waktu akan berjalan ketika kondisi rung aktif. Jadi saat kondisi rung tidak aktif maka akumulasi waktu kembali pada 0. Done bit atau DN akan aktif jika nilai akumulator lebih besar atau sama dengan preset. Instruksi TON hanya ada di relay ladder saja. Instruksi pada structured text function block memakai TONR (timer on delay reset). Untuk lebih jelasnya cara kerja TON bisa dilihat timing diagram

Gambar 2.52. Timing Diagram TON

PLC

retentive (tidak menyimpan), akumulasi waktu akan berjalan ketika kondisi rung aktif. Jadi saat kondisi rung tidak ada 0. Done bit atau DN akan aktif jika nilai akumulator lebih besar atau sama dengan preset. Instruksi TON hanya ada di relay ladder saja. Instruksi pada structured text function block memakai TONR (timer on ON bisa dilihat timing diagram

(39)

INSTRUKSI

Relay leader ;

Gambar 2.53. Instr Contoh :

Ketika limit switch_1 aktif, light_2 akan on selama 180 ms. Ketika timer_1. Acc mencapai 180, light_2 akan off dan light_3 akan on.

instruksi TON dinonaktifkan. Jika limit_switch_1 dinonaktifkan maka light_2 akan off

Gambar 2.54. Contoh diagram ladder TON

2.8.2. TOF (Timer of delay)

Instruksi TOF adalah instruksi timer non

akumulasi waktu akan berjalan ketika kondisi rung mulai tidak aktif. Jadi saat kondisi rung aktif maka akumulasi waktu akan kembli ke nilai preset awal Done bit

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

23

Gambar 2.53. Instruksi ladder TON

Ketika limit switch_1 aktif, light_2 akan on selama 180 ms. Ketika timer_1. Acc mencapai 180, light_2 akan off dan light_3 akan on. Light_3 tetap on hingga instruksi TON dinonaktifkan. Jika limit_switch_1 dinonaktifkan maka light_2 akan

Gambar 2.54. Contoh diagram ladder TON

mer of delay)

Instruksi TOF adalah instruksi timer non-retentive (tidak menyimpan) , akumulasi waktu akan berjalan ketika kondisi rung mulai tidak aktif. Jadi saat kondisi rung aktif maka akumulasi waktu akan kembli ke nilai preset awal Done bit

PLC

Ketika limit switch_1 aktif, light_2 akan on selama 180 ms. Ketika timer_1. Acc Light_3 tetap on hingga instruksi TON dinonaktifkan. Jika limit_switch_1 dinonaktifkan maka light_2 akan

retentive (tidak menyimpan) , akumulasi waktu akan berjalan ketika kondisi rung mulai tidak aktif. Jadi saat kondisi rung aktif maka akumulasi waktu akan kembli ke nilai preset awal Done bit

(40)

INSTRUKSI

atau DN akan aktif jika nilai akumulator sama dengn preset. Instruksi TOF hanya ada di relay ladder saja. Instruksi pada strucktured text dan function block memakai TOFR timer off relay with reset).

timing diagram dibawah ini

Relay Leader

Gambar 2.56. Contoh relay ladder TOF

Ketika limit _switch _2 tidak aktif, light_2 akan selama 180ms. Ketika timer_2. mencapai 180, light-2 akan OFF dan light_3 akan ON. Light_3

instruksi TOF enable. Jika limit_switch_2 aktif maka light_2 akan OFF.

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

24

nilai akumulator sama dengn preset. Instruksi TOF hanya ada di relay ladder saja. Instruksi pada strucktured text dan function block memakai TOFR timer off relay with reset). Untuk lebih jelas cara kerja TOFF bis dilihat timing diagram dibawah ini.

Gambar 2.55. Timing Diagram TOF

Gambar 2.56. Contoh relay ladder TOF

Ketika limit _switch _2 tidak aktif, light_2 akan selama 180ms. Ketika timer_2. 2 akan OFF dan light_3 akan ON. Light_3 akan tetap ON hingga instruksi TOF enable. Jika limit_switch_2 aktif maka light_2 akan OFF.

PLC

nilai akumulator sama dengn preset. Instruksi TOF hanya ada di relay ladder saja. Instruksi pada strucktured text dan function block memakai Untuk lebih jelas cara kerja TOFF bis dilihat

Ketika limit _switch _2 tidak aktif, light_2 akan selama 180ms. Ketika timer_2. Acc akan tetap ON hingga instruksi TOF enable. Jika limit_switch_2 aktif maka light_2 akan OFF.

(41)

INSTRUKSI

Gambar 2.57. Contoh Penggunaan instruction ladder TOF

2.8.3. RTO (Retentive Timer ON

Instruksi RT adalah instruksi timer retentive menyimpan

ketika kondisi rung tidak aktif. Jadi saat kondisi rung tidak aktif maka akumulasi waktu akan sama dengan kondisi terakhir, akumulasi akan bernilai 0 jika timer direset. Done bit atau DN akan aktif jika nilai accumulator lebih besar atau sa dengan preset. Instruksi RTO hanya ada di relay ladder saja. Instruksi pada structured text dab function block memakai RTOR (rentetive timer on delay with reset). Untuk lebih jelasnya cara kerja RTO bisa dilihat timing diagram dibawah ini.

Gambar :

Relay Ladder :

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

25

Gambar 2.57. Contoh Penggunaan instruction ladder TOF

RTO (Retentive Timer ON)

Instruksi RT adalah instruksi timer retentive menyimpan akumulasi waktu ketika kondisi rung tidak aktif. Jadi saat kondisi rung tidak aktif maka akumulasi waktu akan sama dengan kondisi terakhir, akumulasi akan bernilai 0 jika timer direset. Done bit atau DN akan aktif jika nilai accumulator lebih besar atau sa dengan preset. Instruksi RTO hanya ada di relay ladder saja. Instruksi pada structured text dab function block memakai RTOR (rentetive timer on delay with reset). Untuk lebih jelasnya cara kerja RTO bisa dilihat timing diagram dibawah ini.

Gambar : 2.58. Timing diagram RTO

PLC

akumulasi waktu ketika kondisi rung tidak aktif. Jadi saat kondisi rung tidak aktif maka akumulasi waktu akan sama dengan kondisi terakhir, akumulasi akan bernilai 0 jika timer direset. Done bit atau DN akan aktif jika nilai accumulator lebih besar atau sama dengan preset. Instruksi RTO hanya ada di relay ladder saja. Instruksi pada structured text dab function block memakai RTOR (rentetive timer on delay with reset). Untuk

(42)

INSTRUKSI

Gambar 2.59. Contoh relay leader RTO

Contoh : ketika limit_switch_1 aktif, akan ON selama 180 ms. Ketika timer_3. Acc mencapai 180, light_1 akan OFF dan light_2 akan ON. Light_2 tetap ON hingga timeri_3 direset.

light_1 akan ON. Ketika limit_switch_2 diaktifkan. timer_3 (reset timer akan mereset bii

Relay Ladder :

Gambar 2.6

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

26 Gambar 2.59. Contoh relay leader RTO

Contoh : ketika limit_switch_1 aktif, akan ON selama 180 ms. Ketika timer_3. Acc mencapai 180, light_1 akan OFF dan light_2 akan ON. Light_2 tetap ON hingga timeri_3 direset. Jika limit_switch_2 dininaktifkan saat timer_3 aktif, light_1 akan ON. Ketika limit_switch_2 diaktifkan. Instruksi RES akan mereset timer_3 (reset timer akan mereset bii-bit status dan nilai akumulator)

Gambar 2.60. Contoh ladder diagram RTO

PLC

Contoh : ketika limit_switch_1 aktif, akan ON selama 180 ms. Ketika timer_3. Acc mencapai 180, light_1 akan OFF dan light_2 akan ON. Light_2 tetap Jika limit_switch_2 dininaktifkan saat timer_3 aktif, Instruksi RES akan mereset

(43)

INSTRUKSI

2.9. Instruksi Input/Output (Input/Output Instructions)

Instruksi yang membaca dan menulis data kea tau dari controller (Processor PLC). Instruksi ini juga membaca atau menulis blok data kea tau dari module yang lain dari network yang lain.

2.9.1. GSV (Get System Value)

Instruksi GSV berfungsi untuk mengambil data dari control system dan disimpan di Tag data. Ada beberapa parameter yang harus diisi dalam menggunakan instruksi GSV antra lain :

Class Name adalah nama dari o

Instance name adalah nama yang lebig spesifik dari objeck

Attribute name adalah atribut dari objeck, type data tergantung dari objek yang dipilih. Ketika diaktifkan, instruksi GSV mengambil informasi tertentu dan ditempatkan di Dest.

Relay leader

Gambar 2.61. Contoh penggunaan relay ladder GSV Structuret Text :

GSV (Class Name,Instance,AttributteName,Dest)

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

27

Instruksi Input/Output (Input/Output Instructions)

Instruksi yang membaca dan menulis data kea tau dari controller (Processor PLC). Instruksi ini juga membaca atau menulis blok data kea tau dari module yang

network yang lain.

GSV (Get System Value)

Instruksi GSV berfungsi untuk mengambil data dari control system dan disimpan di Tag data. Ada beberapa parameter yang harus diisi dalam menggunakan instruksi GSV antra lain :

Class Name adalah nama dari objeck

Instance name adalah nama yang lebig spesifik dari objeck

Attribute name adalah atribut dari objeck, type data tergantung dari objek yang Ketika diaktifkan, instruksi GSV mengambil informasi tertentu dan

Gambar 2.61. Contoh penggunaan relay ladder GSV

GSV (Class Name,Instance,AttributteName,Dest)

PLC

Instruksi yang membaca dan menulis data kea tau dari controller (Processor PLC). Instruksi ini juga membaca atau menulis blok data kea tau dari module yang

Instruksi GSV berfungsi untuk mengambil data dari control system dan disimpan di Tag data. Ada beberapa parameter yang harus diisi dalam menggunakan

Attribute name adalah atribut dari objeck, type data tergantung dari objek yang Ketika diaktifkan, instruksi GSV mengambil informasi tertentu dan

(44)

INSTRUKSI

2.9.2. SSV (Set System Value)

Instruksi SSV berfungsi untuk set control sistem dan data diambil dari tag data. Ada beberapa parameter

antara lain :

Class name adalah nama dari objeck

Instance name adalah nama yang lebih spesifik dari objek

Attrubutte Nama adalah attribute dari ojeck, type data tergantung dari objeck yang dipilih. Ketika diaktifkan, instruksi SSV mengambil informasi dari Tag data dan ditempatkan di objeck Dest.

Relay leader:

Gambar 2.62. Contoh penggunaan relay ladder SSV Structured Text :

SSV (ClassName,InstanceName,attributeName,Dest);

2.10. Pemrograman PLC

Kode mnemonic atau

membuat suatu program. Suatu himpunan instruksi diberikan dalam bentuk lain namun memiliki tujuan yang sama.

dari beberapa kolom instruksi.

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

28

SSV (Set System Value)

Instruksi SSV berfungsi untuk set control sistem dan data diambil dari tag data. Ada beberapa parameter yang harus diisi dalam menggunakan instruksi SSV

Class name adalah nama dari objeck

Instance name adalah nama yang lebih spesifik dari objek

Attrubutte Nama adalah attribute dari ojeck, type data tergantung dari objeck diaktifkan, instruksi SSV mengambil informasi dari Tag data dan ditempatkan di objeck Dest.

Gambar 2.62. Contoh penggunaan relay ladder SSV

SSV (ClassName,InstanceName,attributeName,Dest);

.10. Pemrograman PLC dengan Kode Mnemonik

Kode mnemonic atau Statement List (STL), memberikan cara pandang lain untuk membuat suatu program. Suatu himpunan instruksi diberikan dalam bentuk lain namun memiliki tujuan yang sama. Dilihat dari susunannya, kode mnemonic terdiri

i beberapa kolom instruksi. Adapun kolom-kolom tersebut terdiri dari:

PLC

Instruksi SSV berfungsi untuk set control sistem dan data diambil dari tag yang harus diisi dalam menggunakan instruksi SSV

Attrubutte Nama adalah attribute dari ojeck, type data tergantung dari objeck diaktifkan, instruksi SSV mengambil informasi dari Tag data

(STL), memberikan cara pandang lain untuk membuat suatu program. Suatu himpunan instruksi diberikan dalam bentuk lain

Dilihat dari susunannya, kode mnemonic terdiri kolom tersebut terdiri dari:

(45)

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

29

Operasi, menjelaskan mengenai perintah yang harus dilaksanakan.

Ditampilkan pada kolom sebelah kiri.

Operand, yaitu sesuatu yang akan dioperasikan oleh operasi. Dengan kata

lain, nilai yang akan diproses oleh operasi. Bentuknya dapat berupa nilai, alamat input/output, atau alamat memory. Ditampilkan pada kolom sebelah kanan.

Berikut merupakan perbandingan antara pemrograman PLC dengan kode mnemonic yang ditunjukkan pada Gambar 2.63, dan ladder logic diagram yang ditunjukkan pada Gambar 2.64 .

Gambar 3.70 dan Gambar 3.71 menunjukkan operasi-operasi sederhana berupa

LOAD dan LOAD NOT. M0000 sebagai alamat input, sedangkan P0063 dan P0064

masing-masing sebagai alamat output.

Gambar 2.63. Contoh sederhana kode mnemonic

Jika dilihat dari struktur keduanya dapat dikatakan mirip. Kode mnemonic maupun ladder diagram melaksanakan perintah operasi yang sama dengan ladder diagram. Perbedaannya terletak pada cara pemrograman.

(46)

INSTRUKSI – INSTRUKSI BIT KONTROL LOGIC PLC

30

Prinsip kerja program tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Baris instruksi 0000 hingga 0001 pada Gambar 3.70. menunjuk kepada instruksi baris instruksi 0 pada Gambar 3.71 Yaitu load suatu nilai binner 0/1 dengan keadaan awal normali open (off atau 0),

 Baris instruksi 0002 hingga 0003 pada Gambar 3.70. menunjuk kepada instruksi baris instruksi 2 pada Gambar 3.71. Yaitu load suatu nilai binner 0/1 dengan keadaan awal normali open (on atau 1),

 Jika input diberi toogle (diubah kondisinya), keluaran yang diperoleh akan berbalik untuk baris instruksi 0 pada alamat P0063 dan 2 pada alamat P0063. Salah satu vendor PLC yang memberikan pilihan pemrograman dengan kode

Gambar

Gambar 2.11. Ladder SUB
Gambar 2.13. Ladder MUL
Gambar 2.16 Function block DIV 2.5.5. CPT (Compute)
Gambar 2.17. Ladder CPT
+7

Referensi

Dokumen terkait