• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Desember 2011 Universitas Janabadra. Page ii. KODE ETIK - Universitas Janabadra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Desember 2011 Universitas Janabadra. Page ii. KODE ETIK - Universitas Janabadra"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)UNIVERSITAS JANABADRA YOGYAKARTA 2011.

(2) KATA PENGANTAR Puji dan syukur dihaturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya dapat diselesaikan Buku Kode Etik Dosen, Karyawan dan Mahasiswa Buku Kode Etik ini dibuat sebagai pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang harus dilaksanakan oleh seluruh dosen, karyawan maupun mahasiswa Universitas Janabadra, demi terciptanya suasana akademik di Universitas Janabadra yang menjunjung kode etik dan pergaulan antar sivitas akademika. Demikian Buku Kode Etik ini disusun, semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya dan apabila di kemudian hari terdapat kekurangan / kesalahan akan dilakukan revisi. Yogyakarta, Desember 2011 Universitas Janabadra. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page ii.

(3) DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ............................................................ PENGANTAR .................................................................. DAFTAR ISI .................................................................... i ii iii. SK Kode Etik Dosen ..................................................... 1 SK Kode Etik Karyawan ……….........………..……….…… 19 SK Kode Etik mahasiswa …………………………………… 32. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page iii.

(4) KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS JANABADRA Nomor :055.a/Kpts/UJB/VII/2011 Tentang KODE ETIK DOSEN. Menimbang :a. Bahwa Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai fasilitator pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat guna meningkatkan mutu pendidikan nasional. b. Bahwa demi terciptanya suasana akademik di Universitas Janabadra yang menjunjung kode etik dan pergaulan antar sivitas akademika. c. Bahwa demi terlaksananya semua kegiatan akademik yang menjunjung tinggi kode etik tersebut, maka perlu diterbitkan tentang Kode Etik Dosen, Universitas Janabadra. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen 2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 1.

(5) 3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 5. PP No 66 Th 2010 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 6. Permendiknas No. 17 Th 2010 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di PerguruanTinggi 7. Keputusan Yayasan Perguruan Tinggi Janabadra No. 39/Kep/YPTJ/V/2002 Tentang Statuta Universitas Janabadra 8. Keputusan Yayasan Perguruan Tinggi Janabadra No. 13/Kep/YPTJ/III/2004 Tentang Peraturan Pokok Kepegawaian Yayasan Perguruan Tinggi Janabadra Memperhatikan : Rapat Senat Tanggal 23 Mei dan 30 Juni 2011 MEMUTUSKAN Menetapkan : Keputusan Rektor Tentang Dosen Universitas Janabadra.. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Kode Etik. Page 2.

(6) BAB I PENGERTIAN Pasal 1 (1). (2). (3). (4). Kode Etik adalah pedoman sikap tingkah laku, dan perbuatan yang harus dilaksanakan oleh setiap dosen Universitas Janabadra Pelanggaran kode etik adalah setiap ucapan, tulisan, perilaku atau perbuatan dosen yang melanggar ketentuan peraturan kode etik dosen, yang dilakukan yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja Dosen adalah Dosen Universitas Janabadra yang merupakan pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat. Sanksi adalah hukuman yang dijatuhkan kepada dosen karena melanggar peraturan kode etik dosen. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 3.

(7) BAB II UMUM Pasal 2 Bahwa setiap Dosen Wajib : (1) Menjalin kerjasama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait dalam rangka pencapaian tujuan fakultas dan atau universitas. (2) Patuh dan taat terhadap standar operasional, tata kerja dan berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kerja. (3) Menghindarkan diri dari penyalahgunaan institusi universitas untuk kepentingan pribadi, kelompok maupun golongan. (4) Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar. (5) Berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan sikap. (6) Saling menghormati sesama yang memeluk agama/kepercayaan yang berlainan. (7) Saling menghargai antara teman sejawat baik secara vertikal maupun horizontal dalam suatu unit kerja, instansi maupun antar instansi. (8) menghargai perbedaan pendapat. Pasal 3 (1) Setiap dosen wajib menjaga ucapan dan perilaku dalam pergaulan baik di lingkungan kampus maupun diluar lingkungan Kampus KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 4.

(8) (2) Di dalam lingkungan kampus dan dalam memberikan perkuliahan di dalam Klas setiap dosen harus berpakaian rapi dan sopan yaitu a. Untuk pria memakai celana panjang , hem dikancing (bukan kaos), memakai sepatu (bukan sandal), rambut tidak boleh gondrong, serta tidak memakai anting – anting. b. Untuk wanita memakai blous, rok panjang atau celana panjang, memakai sepatu. c. Tidak merokok pada saat tatap muka dalam ruang kelas maupun dalam ruang kantor. BAB III ETIKA DOSEN DIBIDANG PENGAJARAN Pasal 4 (1). (2) (3). (4). Dosen wajib dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab mencurahkan tenaga dan waktunya untuk pengajaran yang berkualitas. Dosen wajib mengajar dengan penuh dedikasi, jujur, disiplin dan bertanggung jawab. Dosen wajib memperlakukan mahasiswa sebagai manusia dewasa, memperlakukan mahasiswa secara sama, tanpa memandang status sosial, agama dan ras mahasiswa. Dosen harus senantiasa menunjung tinggi kejujuran Intelektual serta memiliki akhlak terpuji selama Mengikuti Proses belajar mengajar.. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 5.

(9) Pasal 5 Lima menit sebelum perkuliahan dimulai Dosen sudah berada didalam ruang kuliah, untuk menyampaikan presensi mahasiswa, Koreksi atas tugas – tugas yang diberikan kepada mahasiswa,atau menyiapkan bahan materi ajaran yang akan disampaikan. Pasal 6 (1). Dalam memberikan perkuliahan Dosen menggunakan mimbar secara bebas dan bertanggung jawab atas materi yang disampaikan kepada mahasiswa. (2). Dalam memberikan contoh–contoh untuk memperjelas uraian harus memperhatikan kaidah kaidah sopan santun, serta menghindarkan hal – hal yang berbau sara, yang mengganggu stabilitas regional maupun nasional. Pasal 7 (1). Memberi motivasi kepada mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas dengan dialog yang terarah dalam rangka untuk memahami materi kuliah yang disampaikan. (2). Memperlakukan mahasiswa sebagai peserta didik secara obyektif baik dalam memberi perhatian, penilaian, maupun bimbingan penguasaan atas materi kuliah yang diajarkan. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 6.

(10) (3). Terbuka untuk menerima pertanyaan mengenai pelajaran yang diasuhnya dan bersedia membantu dengan memberikan jawaban atau solusi bagi mahasiswa yang mengajukan pertanyaan di kelas maupun ditempat lain. (4). Terbuka terhadap perbedaan pendapat dengan mahasiswa, mengingat ilmu pengetahuan senantiasa berubah dan berkembang. (5). Menyediakan waktu konsultasi bagi mahasiswa di luar waktu tatap muka terjadwal di kelas. Di luar waktu yang telah disediakan, pertemuan antara dosen dengan mahasiswa dilaksanakan terlebih dahulu dengan pembuatan janji. Pasal 8 (1). Setiap Dosen Wajib mematuhi Jadwal yang telah disusun oleh Fakultas, dan telah dijadikan pedoman dalam pengisian Kartu Rencana Studi oleh mahasiswa. (2). Apabila tidak dapat memberi kuliah karena suatu sebab tertentu, dan telah dapat diketahui sebelumnya maka harus disampaikan kepada mahasiswa pada waktu kuliah, atau Kepada Bagian Akademik dan sedapat mungkin memberitahu ke Fakultas jika berhalangan dalam memberi kuliah tidak direncanakan sebelumnya.. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 7.

(11) Pasal 9 (1). Dosen harus mematuhi ketentuan sistem SKS yang berlaku sesuai dengan buku Panduan Akademik di masing – masing Fakultas. (2). Pada setiap perkuliahan pertama kali dilakukan, Dosen harus menjelaskan tentang deskripsi materi, tujuan pemberian matakuliah yang diajarkan , kaitan matakuliah tersebut dengan matakuliah yang lain, materi yang akan diberikan pada setiap pertemuan, tugas-tugas yang berkaitan dengan materi perkulihan Pedoman Evaluasi , serta buku literatur acuan yang dipergunakan. Pasal 10 (1). Dalam memberi evaluasi terhadap hasil studi mahasiswa, Dosen tidak diperkenankan memberikan penilaian mahasiswa karena alasan-alasan yang bersifat pribadi. (2). Dosen tidak diperkenankan memanfaatkan mahasiswa untuk mencapai kepentingan pribadi atau kelompok, dalam bentuk apapun. BAB IV ETIKA DOSEN DI BIDANG PENELITIAN Pasal 11 (1) Dosen wajib melakukan penelitian dengan mematuhi kode etik penelitian. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 8.

(12) (2) Dosen hanya mempublikasikan hasil karya penelitian kepada masyarakat yang sejauh kesadarannya merupakan karya yang orisinil seutuhnya. (3) Dalam mempublikasikan karya penelitian dosen harus mencantumkan nama penulis atau pihak lain sesuai kontribusinya dalam pemikiran, dan penyusunan karya ilmiah. (4) Dosen harus bersikap transparan dalam setiap publikasi ilmiah, baik menyangkut karya sendiri atau karya pihak lain. (5) Dosen tidak diperbolehkan mempublikasikan karya yang sama berulang-ulang, baik secara utuh, parsial maupun dalam bentuk modifikasi tanpa transparansi yang seharusnya dilakukan sesuai dengan norma akademis. (6) Dosen senantiasa berusaha menghasilkan karya ilmiah dengan kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan. (7) Setiap peneliti harus dapat menegakkan dan menjaga etika moral, sosial dan ilmiah dalam melakukan penelitian maupun dalam menyusun laporan penelitiannya. Pasal 12 (1). Penelitian biomedik yang dilakukan pada manusia atau bagian tubuh manusia maupun penelitian lain yang melibatkan makhluk hidup ataupun produk dari makhluk hidup harus terlebih dahulu mendapat persetujuan etik dan pengawasan dan lembaga yang kompeten.. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 9.

(13) (2). (3). Penelitian yang melibatkan subyek manusia harus terlebih dahulu mendapatkan surat pernyataan persetujuan subyek ( informed consent ) yang menunjukkan bahwa subjek telah mendapat penjelasan mengenai tujuan dan tata cara penelitian serta setuju untuk terlibat dalam penelitian tersebut. Untuk setiap penelitian biomedik atau yang melibatkan subyek manusia, peneliti harus menjamin kerahasiaan subyek serta menjaga agar setiap informasi yang diperoleh tidak akan dipublikasikan selain untuk kepentingan ilmiah. Pasal 13 Penelitian harus menghindari terjadinya research misconduct yang terdiri atas beberapa hal berikut. a. Plagiarism, yaitu apabila sebagian atau bahkan seluruhnya menjiplak atau menyalin produk penelitian lain tanpa merujuk pada sumbernya. b. Fabrikasi, yaitu apabila data yang disajikan merupakan hasil rekayasa peneliti atau merupakan data yang sebetulnya tidak ada atau tidak pernah dikumpulkan sebelumnya oleh peneliti. c. Falsifikasi, yaitu apabila peneliti dengan sengaja mengganti, mengubah, memodifikasi, ataupun merekayasa data yang ada sedemikian rupa untuk kepentingan peneliti sehingga informasi yang dikandung menjadi menyimpang dan bahkan dapat menyesatkan (misleading).. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 10.

(14) d. Tidak menyebutkan sumber data yang sah atau menggunakan data hasil penelitian yang tidak dipublikasi oleh peneliti lain tanpa menyebutkan sumbernya atau bahkan tanpa ijin dari peneliti yang bersangkutan. e. Menggunakan ide, informasi, dan konsep orang lain yang masih berupa manuskrip atau proposal penelitian yang sedang dalam proses review. f. Memasukkan nama orang, organisasi atau lembaga dalam suatu laporan hasil penelitian atau publikasi, padahal orang, organisasi atau lembaga yang dimaksud sama sekali tidak pernah terlibat dalam penelitian yang dilaporkan atau dipublikasikan tersebut. g. Melakukan publikasi ganda, yaitu secara sengaja mempublikasikan artikel yang sama ke lebih dari satu jurnal ataupun penerbit, kecuali disebutkan secara jelas tentang tujuan publikasi ulang atas artikel tersebut. h. Melakukan penelitian tanpa mengindahkan peraturan-peraturan setempat yang masih berlaku yang secara jelas dibuat untuk melindungi kepentingan subyek atau kesehatan dan keamanan masyarakat, atau untuk melindungi hewan uji di tempat tersebut. i. Mempublikasikan hasil penelitian tanpa menyebutkan adanya konflik kepentingan dengan suatu industri atau sponsor yang telah mendanai sebagian atau keseluruhan penelitian tersebut.. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 11.

(15) j. Secara sengaja melakukan penghapusan, merusak atau menghilangkan data hasil penelitian orang lain untuk kepentingan pribadi. BAB VI ETIKA DOSEN DI BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT Pasal 14 (1) Setiap Dosen wajib melakukan pengabdian pada masyarakat dengan mematuhi kode etik pengabdian pada masyarakat. (2) Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan dalam rangka pemanfaatan, pendayagunaan, dan pengembangan IPTEKS untuk masyarakat luas. (3) Strategi, kebijakan, dan prioritas pengabdian kepada masyarakat harus ditetapkan sesuai dengan visi universitas, misi dan tujuan lembaga dengan masukan dari pihak-pihak terkait, serta merujuk pada kebutuhan nyata dalam masyarakat. (4) Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan sesuai dengan baku mutu (standar) yang ditentukan oleh universitas. (5) Dalam melakukan Pengabdian kepada masyarakat harus dihindari timbulnya keresahan ataupun perpecahan dalam masyarakat (6) Pengabdian kepada masyarakat seharusnya melibatkan peran serta mahasiswa sebagai ajang pelatihan mahasiswa sesuai dengan kompetensi bidang ilmunya. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 12.

(16) (7) Pengabdian kepada masyarakat dapat memberikan pencerahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungan nasional dan internasional. (8) Pengabdian kepada masyarakat dapat memberikan masukan baik untuk kegiatan pendidikan dan pengajaran maupun penelitian. (9) Hasil dari pengabdian harus dilaporkan kepada Universitas dengan melalui Lembaga Pengembangan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M). BAB VII PENEGAKAN KODE ETIK DAN SANKSI Pasal 15 (1). Setiap dosen Universitas Janabadra yang melanggar kode etik dikenai sanksi. (2). Pejabat yang berwenang menghukum untuk jenis memberi sanksi ringan berupa teguran adalah atasan langsung yang bersangkutan. (3). Pejabat yang berwenang menghukum untuk jenis sanksi sedang adalah Pimpinan Universitas atas usul atasan langsung yang bersangkutan, (4). Pemberian sanksi berat dilakukan oleh Yayasan. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 13.

(17) Pasal 16 (1). Untuk mengawasi pelaksanaan peraturan Kode Etik, dibentuk Komisi Etik di tingkat Fakultas dan Dewan Pertimbangan Pegawai ditingkat Universitas (2). Komisi Etik fakultas berwenang memberikan pertimbangan dan usulan kepada Dekan dalam menjatuhkan sanksi (3). Dewan Pertimbangan Pegawai merupakan lembaga yang dibentuk berdasarkan Keputusan Yayasan (4). Dewan Pertimbangan Pegawai berwenang memberikan pertimbangan dan usulan kepada Rektor dalam menjatuhkan sanksi terhadap pelanggaran Kode Etik apabila sanksi yang dijatuhkan berupa sanksi sedang (5). Mekanisme penjatuhan sanksi diatur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang Penjatuhan Sanksi Pelanggaran Kode Etik Pasal 17 (1). Penerapan sanksi dengan memperhatikan unsurunsur yang meringankan dan memberatkan atas tindakan pelanggaran tersebut (2). Dosen yang dikenai sanksi administratif diberi hak untuk menyampaikan pembelaan. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 14.

(18) Pasal 18 Sanksi Sanksi terhadap pelanggaran Peraturan Kode Etik berupa : (1) Jenis Sanksi yang dapat dijatuhkan terdiri dari : a. Sanksi Ringan b. Sanksi Sedang c. Sanksi Berat (2) Sanksi Ringan berupa teguran lisan : a. Penjelasan tentang pelanggaran kode etik yang telah dilakukan b. Nasehat / Pembinaan c. Sanksi lain yang ditentukan oleh Fakultas (3) Sanksi sedang berupa sanksi administratif terdiri dari : a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun. b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun. c. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun. (4). Sanksi Berat berupa a. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun. b. Pembebasan dari jabatan. c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri. d. Pemberhentian tidak dengan hormat.. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 15.

(19) BAB VIII PENUTUP Pasal 19 Dengan berlakunya Keputusan Rektor ini, maka segala peraturan dan keputusan yang berkaitan dengan kode etik dosen masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan keputusan ini Pasal 20 Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diatur kembali sebagaimana mestinya. Ditetapkandi Yogyakarta Pada Tanggal 30 Juni 2011. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 16.

(20) Bagan 1. SOP PELANGGARAN KODE ETIK OLEH DOSEN. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 17.

(21) Keterangan : 1. Bagi Dosen yang melakukan pelanggaran akan dipanggil oleh atasan langsung, dalam hal ini Dekan untuk dimintai klarifikasi, 2. apabila memang terbukti ada pelanggaran maka pertama akan dilakukan pembinaan oleh Dekan dalam bentuk teguran lisan atau tertulis berupa Surat Peringatan pertama (SP I) 3. Apabila SP I tidak diindahkan atau diabaikan, Dekan akan menyampaikan masalah tersebut ke Komisi Etik Fakultas 4. Berdasarkan usul / rekomendasi dari Komisi Etik Fakultas, dekan memberikan Surat Peringatan tertulis kedua ( SP II). 5. Apabila SP II tetap tidak diindahkan, maka Dekan akan menyampaikan masalah tersebut kepada Rektor untuk diteruskan kepada Dewan Pertimbangan Pegawai. 6. Selanjutnya, Dewan Pertimbangan Pegawai melakukan klarifikasi kepada yang Dosen bersangkutan. Berdasarkan hasil klarifikasi, Dewan Pertimbangan Pegawai memberikan usulan kepada Rektor mengenai sanksi yang akan dijatuhkan kepada Dosen yang bersangkutan. 7. Berdasarkan usulan dari Dewan Pertimbangan Pegawai, Rektor membawa masalah tersebut kepada rapat senat. 8. Senat akan memberikan pertimbangan kepada rektor mengenai sanksi yang akan dijatuhkan. 9. Berdasarkan pertimbangan dari Senat, Rektor menjatuhkan sanksi apabila sanksinya berupa sanksi sedang. 10. Apabila pelanggaran yang dilakukan termasuk pelanggaran berat dan sanksi yang akan dilakukan berupa sanksi berat, maka Rektor akan menyampaikan usulan kepada Yayasan untuk memberikan sanksi kepada Dosen yang bersangkutan. 11. Selanjutnya yayasan akan menjatuhkan sanksi hukuman berat kepada dosen yang bersangkutan.. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 18.

(22) KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS JANABADRA No : 055.b/Kpts/UJB/VII /2011 Tentang KODE ETIK KARYAWAN REKTOR UNIVERSITAS JANABADRA Menimbang. : a. Bahwa karyawan merupakan tenaga non kependidikan yang mempunyai peranan yang penting dalam mendukung kegiatan akademik di Universitas Janabadra b. Bahwa demi terciptanya suasana akademik di Universitas Janabadra yang menjunjung kode etik dan pergaulan antar sivitas akademika. c. Bahwa demi terlaksananya semua kegiatan akademik yang menjunjung tinggi kode etik tersebut, maka perlu diterbitkan tentang Kode Etik Karyawan Universitas Janabadra.. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 19.

(23) Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor : 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Keputusan Yayasan Perguruan Tinggi Janabadra Nomor : 39/Kpts/YPTJ/V/2002 tentang Statuta Universitas Janabadra. 3. Keputusan Yayasan Perguruan Tinggi Janabadra Nomor : 13/Kpts/YPTJ/III/2004 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian Yayasan Perguruan Tinggi Janabadra. Memperhatikan : Keputusan Rapat Senat Universitas Janabadra tanggal 23 Mei 2011 dan tanggal 30 Juni 2011. Memutuskan Menetapkan. : Keputusan Rektor Tentang Kode Etik Karyawan. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 20.

(24) BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 1) Kode Etik adalah Pedoman sikap tingkah laku, dan perbuatan yang harus dilaksanakan oleh setiap karyawan Universitas Janabadra. 2) Kode Etik mempunyai tujuan untuk menjamin hak dan kewajiban seorang karyawan. 3) Karyawan adalah mereka yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku, yang diangkat oleh yayasan dengan keputusan dan atau berdasarkan perjanjian kerja untuk bekerja dan atau mengabdikan diri dilingkungan yayasan atau universitas dan diberikan honorarium/gaji sesuai peraturan yang berlaku. 4) Kedudukan karyawan adalah sebagai sumber daya manusia lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh yayasan serta sebagai pelaku organisasi/institusi baik di yayasan maupun universitas yang menjunjung tinggi nilainilai agama (moral), Pancasila, UUD 1945, jati diri yayasan serta mengemban visi dan misi yayasan dan atau universitas yang berlandaskan Nasionalisme, Patriotisme serta berwawasan kebangsaan. 5) Dalam pelaksanaan tugas universitas dan kehidupan sehari-hari setiap karyawan wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 21.

(25) menjalankan tugasnya, berorganisasi dan bermasyarakat serta bernegara sesama karyawan maupun terhadap diri sendiri. 6) Karyawan penunjang akademik dan karyawan kependidikan melaksanakan tugas-tugas yang menunjang akademik yang terdiri dari peneliti, pustakawan, laboran, teknisi dan pengembangan dibidang akademik. Sedangkan karyawan kependidikan melaksanakan tugas administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pelaksanaan pendidikan. BAB II ETIKA UMUM KARYAWAN Pasal 2 1) Bekerja dengan tekun, disiplin, loyal dan mentaati peraturan/kebijakan yayasan dan universitas. 2) Meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan untuk menunjang tugas dan kariernya sebagai pegawai. 3) Selalu bersikap peduli dan terbuka terhadap perkembangan dan perubahan lingkungan kerja. 4) Berusaha meningkatkan produktivitas, kinerja dan efektifitas dalam menjalankan pekerjaan. 5) Menjaga dan menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang kondusif. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 22.

(26) BAB III ETIKA KARYAWAN DALAM MELAKSANAKAN TUGAS Pasal 3 1) Melaksanakan pekerjaan dalam berbagai pelayanan administratif guna mendukung kegiatan akademik. 2) Memiliki dedikasi, komitmen dan disiplin yang tinggi terhadap pekerjaan/ tugas. 3) Karyawan sebagai pelaku organisasi/ institusi harus bertanggung jawab dan tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan bagi komunitas dan masyarakat. 4) Senantiasa menjaga dan meningkatkan mutu pelaksanaan tugas. Pasal 4 Etika Karyawan Dalam Berpakaian 1) Berpakaian rapi dan sopan disesuaikan dengan peran yang disandang oleh karyawan pada saat melaksanakan tugas. 2) Pakaian di ruang kantor adalah pakaian formal dalam rangka menciptakan citra profesional dan terhormat. Sedangkan pakaian karyawan yang bekerja di lapangan disesuaikan dengan kondisi lapangan tempat bertugas. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 23.

(27) 3) Selama bekerja, karyawan harus senantiasa menjaga kebersihan dan kerapian dalam berpakaian. Pasal 5 Etika Karyawan Dalam Pembangunan Institusi 1) Memberikan kontribusi nyata yang menunjang bagi pengembangan kualitas institusi. 2) Mendukung dan menunjang dalam berbagai program, kebijakan dan perubahan yang ditetapkan institusi bagi pengembangan dan peningkatan kualitas. BAB IV KEWAJIBAN KARYAWAN Pasal 6 1) Setiap karyawan wajib setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan UUD 1945 serta lembaga. 2) Menjunjung tinggi budaya organisasi, kehormatan serta martabat lembaga pendidikan yang dilaksanakan yayasan. 3) Mentaati sumpah pegawai dan sumpah jabatan. 4) Melaksanakan tugas lembaga dengan sebaikbaiknya dan penuh pengabdian, kesadaran dan bertanggung jawab. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 24.

(28) 5) Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan yayasan dan peserta didik. 6) Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan persatuan dan kesatuan korp karyawan. 7) Segera melapor kepada atasan, bila diketahui ada hal-hal yang dapat membahayakan atau merugikan lembaga dan yayasan. 8) Mentaati ketentuan jam kerja. 9) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik. 10)Menggunakan dan memelihara barang-barang kekayaan yayasan dan universitas sebaikbaiknya. 11)Berlaku sopan dan bersikap sopan santun terhadap yang dilayani, sesama pegawai dan terhadap atasan. 12)Menjadi teladan sebagai warga negara yang baik dalam masyarakat. 13)Mentaati perintah kelembagaan dari atasan yang berwewenang. BAB V LARANGAN KARYAWAN Pasal 7 Setiap Karyawan Janabadra dilarang : 1) Menyalahgunakan barang-barang, uang atau surat berharga milik universitas dan atau yayasan. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 25.

(29) 2) Memasuki tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau martabat karyawan, melakukan perbuatan asusila. 3) Bertidak sewenang-wenang terhadap bawahannya. 4) Menjalani jalannya tugas kelembagaan. 5) Membocorkan dan atau memanfaatkan rahasia yang diketahui karena kedudukannya untuk kepentingan pribadi, golongan atau orang lain. 6) Melakukan pemungutan tidak sah dalam bentuk apapun, dalam melakukan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain. BAB VI PENEGAKAN KODE ETIK DAN SANKSI Pasal 8 (1). Setiap Karyawan Universitas Janabadra melanggar kode etik dikenai sanksi.. yang. (2). Pejabat yang berwenang menghukum untuk jenis memberi sanksi ringan berupa teguran adalah atasan langsung yang bersangkutan. (3). Pejabat yang berwenang menghukum untuk jenis sanksi sedang adalah Pimpinan Universitas atas usul atasan langsung yang bersangkutan, (4). Pemberian sanksi berat dilakukan oleh Yayasan KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 26.

(30) Pasal 9 (1). Untuk mengawasi pelaksanaan peraturan Kode Etik, Dewan Pertimbangan Pegawai ditingkat Universitas (2). Dewan Pertimbangan Pegawai merupakan lembaga yang dibentuk berdasarkan Keputusan Yayasan (3) Dewan Pertimbangan Pegawai berwenang memberikan pertimbangan dan usulan kepada Rektor dalam menjatuhkan sanksi terhadap pelanggaran Kode Etik apabila sanksi yang dijatuhkan berupa sanksi sedang (4). Pemberian Sanksi Berat dilakukan oleh Yayasan (5). Mekanisme penjatuhan sanksi diatur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang Penjatuhan Sanksi Pelanggaran Kode Etik. Pasal 10 (1). Penerapan sanksi dengan memperhatikan unsurunsur yang meringankan dan memberatkan atas tindakan pelanggaran tersebut (2). Karyawan yang dikenai sanksi administratif diberi hak untuk menyampaikan pembelaan KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 27.

(31) Pasal 11 Sanksi Sanksi terhadap pelanggaran Peraturan Kode Etik berupa : Jenis Sanksi yang dapat dijatuhkan terdiri dari : a. Sanksi Ringan b. Sanksi Sedang c. Sanksi Berat a. Sanksi Ringan berupa : (1) teguran lisan (2) Penjelasan tentang pelanggaran kode etik yang telah dilakukan (3) Nasehat / Pembinaan (4) Sanksi lain yang ditentukan oleh Fakultas b. Sanksi sedang berupa sanksi administratif terdiri dari : (1) Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun. (2) Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun. (3) Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun. c. Sanksi Berat berupa : (1) Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun. (2) Pembebasan dari jabatan. (3) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 28.

(32) (4) Pemberhentian tidak dengan hormat. BAB VIII PENUTUP Pasal 12 Dengan berlakunya Keputusan Rektor ini, maka segala peraturan dan keputusan yang berkaitan dengan kode etik karyawan masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan keputusan ini Pasal 13 Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diatur kembali sebagaimana mestinya.. Ditetapkan di Yogyakarta Pada Tanggal 30 Juni 2011. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 29.

(33) Bagan 2. PELANGGARAN KODE ETIK OLEH KARYAWAN. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 30.

(34) Keterangan : 1. Bagi karyawan yang melakukan pelanggaran akan dipanggil oleh atasan langsung, dalam hal ini Wakil Dekan II atau Kepala unit (kanit) untuk dimintai klarifikasi, 2. apabila memang terbukti ada pelanggaran maka pertama akan dilakukan pembinaan oleh Wadek II/Kanit dalam bentuk teguran lisan atau tertulis berupa Surat Peringatan pertama (SP I) 3. Apabila SP I tidak diindahkan atau diabaikan, Wadek/Kanit akan memberikan Surat Peringatan tertulis yang kedua ( SP II). 4. Apabila SP II tetap tidak diindahkan, maka wadek II/Kanit akan menyampaikan masalah tersebut kepada Rektor untuk diteruskan kepada Dewan Pertimbangan Pegawai. 5. Selanjutnya, Dewan Pertimbangan Pegawai melakukan klarifikasi kepada karyawan yang bersangkutan. Berdasarkan hasil klarifikasi, Dewan Pertimbangan Pegawai memberikan usulan kepada Rektor mengenai sanksi yang akan dijatuhkan kepada karyawan yang bersangkutan. 6. Berdasarkan usulan dari Dewan Pertimbangan Pegawai, Rektor menjatuhkan sanksi apabila sanksinya berupa sanksi sedang. 7. Apabila pelanggaran yang dilakukan termasuk pelanggaran berat dan sanksi yang akan dilakukan berupa sanksi berat, maka Rektor akan menyampaikan usulan kepada Yayasan untuk memberikan sanksi kepada karyawan yang bersangkutan. 8. Selanjutnya yayasan akan menjatuhkan sanksi hukuman berat kepada karyawan yang bersangkutan.. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 31.

(35) KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS JANABADRA Nomor : 055.c/Kpts/UJB/VII/2011 Tentang KODE ETIK MAHASISWA Menimbang:a. Bahwa mahasiswa sebagai insan akademik dituntut untuk mempunyai sikap, tindak dan perilaku yang baik, menjujung tinggi harkat dan martabat mahasiswa sebagai intelektual muda b. Bahwa demi terciptanya suasana akademik di Universitas Janabadra yang menjunjung kode etik dan pergaulan antar sivitas akademika. c. Bahwa demi terlaksananya semua kegiatan akademik yang menjunjung tinggi kode etik tersebut, maka perlu diterbitkan tentang Kode Etik Mahasiswa Universitas janabadra. Mengingat : 1. 2. 3.. Undang-Undang Nomor 2 tahun 1999 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 32.

(36) 4.. Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 5. PP No 66 Th 2010 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 6. Keputusan Yayasan Perguruan Tinggi Janabadra No. 39/Kep/YPTJ/V/2002 Tentang Statuta Universitas Janabadra Memperhatikan : Rapat Senat tanggal 23 Mei dan 30 Juni 2011 MEMUTUSKAN Menetapkan : Keputusan Rektor Tentang Kode Mahasiswa Universitas Janabadra.. Etik. BAB I PENGERTIAN Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan : (1) Kode Etik Mahasiswa adalah norma dan prinsip moral yang menjadi dasar atau pedoman dalam berperilaku dan bersikap bagi mahasiswa Janabadra (2) Mahasiswa, adalah peserta didik yang telah terdaftar dan belajar pada Universitas dengan telah memenuhi segala persyaratan administrasi yang telah ditetapkan perguruan Tinggi. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 33.

(37) BAB II UMUM Pasal 2 (1). Setiap mahasiswa berkewajiban untuk mematuhi semua peraturan/ketentuan yang berlaku dan menjunjung tinggi serta menjaga nama baik almamater (2). Setiap mahasiswa wajib menjaga ucapan, tingkah laku maupun perbuatan baik di dalam lingkungan kampus maupun di luar kampus. (2). Setiap mahasiswa wajib berpakaian rapi dan sopan dengan memperhatikan norma norma kesusilaan dalam setiap mengikuti kegiatan intra urikuler maupun ekstra kurikuler yang diselenggarakan oleh Universitas atau oleh pihak lain baik di dalam maupun di luar Kampus. (2). Setiap mahasiswa wajib menghormati pimpinan Universitas/Fakultas, Dosen dan Karyawan Administrasi serta menghargai sesama rekan mahasiswa. (4). Setiap mahasiswa wajib menjaga kerapian dan kebersihan lingkungan kampus Universitas Janabadra. Pasal 3 Setiap mahasiswa baik sendiri – sendiri maupun dengan berkelompok, dalam mengadakan kegiatan intrakurikuler maupun ekstra kerikuler baik di dalam maupun di luar KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 34.

(38) Lingkungan Kampus, dilarang mempergunakan atribut atau nama almamater kecuali setelah mendapat ijin terlebih dahulu dari Rektor, Pasal 4 Setiap mahasiswa yang berada di Lingkungan Kampus : (1) Dilarang membawa dan /atau meminum minuman keras atau minuman yang mengandung alkohol. (2) Di larang membawa dan/ atau meminum obat terlarang. (3) Dilarang membawa senjata api atau senjata tajam, kecuali yang sedang bertugas berdasarkan peraturan yang berlaku, (4) Dilarang membuat keonaran /kegaduhan atau perbuatan – perbuatan lain yang dapat mengganggu dan merusah ketenangan, ketentraman dan keamanan. (5) Dilarang meludah dan membuang puntung rokok di sembarang tempat. (6) Dilarang memakai kaos oblong dan /atau sandal: (7) Mahasiswa wajib menggunakan pakaian yang sopan selama berada di lingkungan kampus, yaitu : a. Mahasiswa pria menggunakan celana panjang dan kemeja b. Mahasiswi putri menggunakan, dress, rok/celana panjang dan kemeja/blous (8) Dilarang menempel kertas – kertas, selebaran, pengumuman dan lain – lain tanpa seijin Universitas /Fakultas. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 35.

(39) Pasal 5 Setiap mahasiswa baik sendiri – sendiri maupun dengan berkelompok, dilarang mengadakan kegiatan untuk kepentingan politik praktis atau yang berbentuk sara;. BAB IV ETIKA DALAM PERKULIAHAN Pasal 6 (1). Setiap mahasiswa wajib untuk mematuhi semua peraturan /ketentuan mengikuti perkuliahan yang berlaku (3). Mahasiswa yang terlambat lebih dari 30 (tigapuluh) menit tidak diperbolehkan mengikuti perkuliahan yang sudah berjalan. (4). Dalam mengemukakan pendapat, mahasiswa wajib menggunakan kata-kata yang sopan (5). Mahasiswa wajib menghormati dosen yang sedang memberi kuliah (6). Mahasiswa dilarang keluar masuk ruangan kelas selama perkuliahan berlangsung (7). Mahasiswa yang mau meninggalkan perkuliahan sebelum kuliah berakhir wajib meminta ijin kepada dosen pengajar. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 36.

(40) Pasal 7 Setiap mahasiswa dilarang menghubungi dosen penguji baik secara langsung maupun tidak langsung untuk meminta atau mempengaruhi nilai ujian. BAB V ETIKA PENYUSUNAN TUGAS AKHIR/SKRIPSI/THESIS Pasal 8 (1). Tugas akhir atau skripsi atau thesis merupakan hasil karya sendiri dari mahasiswa yang besangkutan dan dilarang dibuatkan pihak lain (2). Dalam menyusun tugas akhir atau skripsi atau thesis harus menghindari beberapa hal berikut. a. Plagiarism, yaitu apabila sebagian atau bahkan seluruhnya menjiplak atau menyalin tugas akhir/skripsi lain tanpa merujuk pada sumbernya. b. Fabrikasi, yaitu apabila data yang disajikan merupakan hasil rekayasa atau merupakan data yang sebetulnya tidak ada atau tidak pernah dikumpulkan sebelumnya oleh peneliti. c. Falsifikasi, yaitu apabila dengan sengaja mengganti, mengubah, memodifikasi, ataupun merekayasa data yang ada sedemikian rupa untuk kepentingan pribadi sehingga informasi yang dikandung menjadi menyimpang dan bahkan dapat menyesatkan (misleading). KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 37.

(41) d. Dalam menyusun tugas akhir atau skripsi tidak menyebutkan sumber data yang sah atau menggunakan data hasil penelitian yang tidak dipublikasi oleh peneliti lain tanpa menyebutkan sumbernya atau bahkan tanpa ijin dari peneliti yang bersangkutan. e. Menggunakan ide, informasi, dan konsep orang lain yang masih berupa manuskrip atau proposal penelitian yang sedang dalam proses review. f. Memasukkan nama orang, organisasi atau lembaga dalam tugas akhir atau skripsi, padahal orang, organisasi atau lembaga yang dimaksud sama sekali tidak pernah dimintai data dalam penyusunan tugas akhir/skripsi tersebut g. Dalam menyusun tugas akhir atau skripsi atau thesis dengan sengaja melakukan penghapusan, merusak atau menghilangkan data hasil karya orang lain untuk kepentingan pribadi. BAB VI PENEGAKAN KODE ETIK DAN SANKSI Pasal 9 (1). Setiap mahasiswa Universitas Janabadra yang melanggar kode etik dikenai sanksi. (2). Untuk mengawasi pelaksanaan peraturan Kode Etik, dibentuk Komisi Etik Universitas (3). Komisi Etik merupakan bagian dari Senat Universitas, yang dibentuk berdasarkan rapat senat KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 38.

(42) (4) Komisi Etik berwenang memberikan pertimbangan dan usulan kepada Rektor dalam menjatuhkan sanksi terhadap pelanggaran Kode Etik (5). Mekanisme penjatuhan sanksi diatur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang Penjatuhan Sanksi Pelanggaran Kode Etik BAB VII SANKSI Pasal 10 (1) Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mentaati peraturan Kode Etik ini dan kepada mahasiswa yang melanggar atau tidak mentaati akan dikenakan sanksi sebagai berikut : a) Diberi peringatan secara langsung berupa teguran tertulis atau lisan: b) Diberi peringatan tertulis dengan pemberitahuan kepada orang tua atau wali; c) Dikenakan tindakan skorsing /dikeluarkan sementara waktu, dan mahasiswa yang bersangkutan tidak diperbolehkan mengikuti seluruh kegiatan kurikuler /ekstra kurikuler –yang diselenggarakan oleh Fakultas /Universitas; d) Dikenakan sanksi akademik lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku; (2) Bagi mahasiswa yang terbukti merusakkan gedung dan atau mengambil, menghilangkan Alat – alat Universitas diwajibkan untuk mengganti atau memperbaiki. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 39.

(43) (3) Bagi mahasiswa yang telah terbukti melanggar atau menurut keputusan Pengadilan melakukan perbuatan kriminal dikeluarkan sebagai mahasiswa. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penjatuhan sanksi akan diatur lebih lanjut oleh pimpinan universitas/rektor BAB VIII PENUTUP Pasal 11 Hal – hal yang belum diatur di dalam keputusan kode etik mahasiswa ini akan ditentukan lebih lanjut oleh Pimpinan Universitas /Fakultas. Pasal 12 Dengan berlakunya Keputusan ini, maka SK Rektor No. 024/1999 ttg tata krama dan disiplin mahasiswa dinyatakan tidak berlaku lagi. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 40.

(44) Pasal 13 Keputusan Rektor ini dinyatakan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.. Ditetapkan di Yogyakarta Pada tanggal :30 Juni 2011. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 41.

(45) Bagan 3. SOP PELANGGARAN KODE ETIK OLEH MAHASISWA. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 42.

(46) Keterangan : 1. Bagi Mahasiswa yang melakukan pelanggaran akan dipanggil oleh Wakil Dekan I (Wadek I), untuk dimintai klarifikasi, apabila memang terbukti ada pelanggaran maka pertama akan dilakukan pembinaan oleh Wadek I dalam bentuk teguran lisan atau tertulis. 2. Dalam rangka pembinaan Wadek I dapat memanggil Orang tua/Wali dari mahasiswa yang bersangkutan. 3. Apabila pembinaan yang dilakukan oleh Wadek I tidak diindahkan, maka Wadek I akan menyerahkan masalah tersebut kepada Dekan, Dekan akan menindak lanjuti dengan menjatuhkan sanksi kepada mahasiswa yang bersangkutan 4. Apabila pelanggaran yang dilakukan termasuk pelanggaran berat, maka Dekan akan menyampaikan kepada Rektor 5. Rektor meneruskan masalah tersebut kepada Senat Universitas 6. Senat mengadakan rapat untuk memberikan pertimbangan dan usulan kepada rektor untuk penjatuhan sanksi 7. Berdasarkan pertimbangan dan usulan senat, Rektor menjatuhkan sanksi kepada mahasiswa yang bersangkutan. KODE ETIK - Universitas Janabadra. Page 43.

(47)

Referensi

Dokumen terkait

Selasa, 2 Juli 2103 Rapat Akhir Tanggap Darurat 09.00 Wita Di Aula Kantor Bupati Selasa, 2 Juli 2103 Peresmian Kelompok Tani Wanita 11.00 Wita.. Santren Jurang Sejelo, Dusun

Sesuai dengan Perda No.6 Tahun 2011 yang mengatur tentang RTRW Kabupaten Gunungkidul, Kecamatan Wonosari merupakan kawasan Pusat Kegiatan Wilayah Promosi sabagai

Bukti kedua, ada yayasan pemberi beasiswa yang menolak memberikan beasiswa kepada seorang mahasiswa karena dia jurusan PAK, dan yayasan mereka hanya memberikan beasiswa

 Hasil pemodelan 3D tersebut dapat digunakan untuk kajian batas maritim Indonesia dengan Republik Palau. Menata

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan minimnya representasi kaum perempuan dalam rubrik olah raga “Spirit” pada Harian Umum Suara Merdeka yang

Saat ini saya sedang melakukan penelitian dalam rangka menyusun skripsi yang berjudul "Hubungan antara Adversity Quotient dengan Intensi Berwirausaha Menggunakan Media Instagram

Abstrak tesis yang dikemukakan kepada Senat Universiti Putra Malaysia sebagai memenuhi keperluan untuk ijazah Doktor Falsafah KOMPETENSI MENGURUSKAN KERJAYA DALAM KALANGAN

Karakterisasi komposit HDPE - HAp hasil sintesis, analisis fase dengan XRD , dan identifikasi gugus fungsi yang terbentuk pada sampel dengan Fourier Transform Infrared