3.1 Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Tipe penelitian deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam. Penelitian ini memilih tipe penelitian deskriptif karena peneliti ingin memaparkan kepada khalayak bagaimana citra Polri pasca kasus penembakan. Penelitian kuantitatif Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiono, 2009: 14) .1
3.2 Metode Penelitian
Dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian yang menggunakan langkah-langkah yang disebut analisis isi (content analysis) dengan menggunankan pendekatan kualitatif. Analisis isi meneliti isi yang sebenarnya dari pesan dengan cara sistematis dan kualitatif. Analisis isi mempunyai tujuan:
a. Menggambarkan karakteristik pesan
Analisis isi menggambarkan secara detail deskripsi dari suatu pesan. Ada analisis isi yang hanya menggambarkan pesan (teks). Tetapi ada juga analisis isi yang
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009) hal. 14
didesain untuk melakukan perbandingan misalnya perbandingan antarwaktu, antarkomunikator yang berbeda, dan antar khalayak yang berbeda
b. Menarik kesimpulan penyebab dari suatu pesan
Analisis isi tidak hanya dapat dipakai untuk melihat gambaran atau karakteristik dari suatu pesan. Analisis isi juga dapat digunakan untuk menarik kesimpulan penyebab dari suatu pesan. Yang menjadi focus analisis isi di sini bukan deskripsi dari pesan, tetapi menjawab pertanyaan mengapa pesan muncul dalam
bentuk tertentu. (Eriyanto,2011:32)2
Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan (methods = tata cara) (Hasan 2002:1). Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah sistematis.
Dalam pengertian yang lainnya, metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya juga tidak mencari atau menjelaskan suatu hubungan, tidak menguji sebuah hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian deskriptif bertujuan menuliskan secara sisematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.
Penelitian dalam objektivitas yang peneliti lakukan, menggunakan metode penelitian kuantitatif studi deskriptif analisis isi. Analisis isi dipakai untuk menganalisis isi media baik cetak ataupun elektronik. Lewat analisis isi, peneliti
2
Eriyanto. Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Komunikasi.Jakarta:Kencana Prenada Media Group.2011 hal 32
dapat mempelajari gambaran isi, karakteristik, pesan, dan perkembangan dari suatu isi.
Analisis isi juga dirancang untuk menghasilkan perhitungan yang objektif, terukur dan teruji atas isi pesan yang nyata. Analisis isi berfungsi paling baik dalam skala lebih besar; semakin banyak yang dianalisis, akan semakin akurat analisisnya.
Salah satu ciri penting dari analisis isi adalah objektif. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari suatu isi secara apa adanya, tanpa adanya campur tangan peneliti. Penelitian menghilangkan bias, keberpihakan, atau kecenderungan tertentu. Analisis isi memang menggunakan manusia, tetapi harus dibatasi sedemikian rupa sehingga subjektivitas ini tidak muncul. Hasil dari analisis isi adalah benar-benar mencerminkan isi dari suatu teks, dan bukan akibat dari subjektivitas (keinginan, bias, atau kecenderungan tertentu) dari peneliti. (Eriyanto, 2011:16)
Maka dari itu, penelitian ini cocok menggunakan analisis isi. Karena, penelitian ini ingin mengungkapkan suatu berita yang objektif. Di mana, dengan menggunakan analisis isi yang menggunakan teks akan lebih detail dalam proses penelitiannya.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah semua anggota dari objek yang ingin diketahui. Maka dari itu, dalam penelitian mengenai objektivitas pemberitaan mengenai kasus penembakan anggota Polri yang dimuat dalam Harian Umum Kompas periode bulan September 2013.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dengan demikian, sampel diambil dalam kurun waktu satu bulan di bulan September 2013. Dalam analisis isi terdapat beragam metode dalam penarikan sampel. Secara umum, dari beragam metode penarikan sampel ini, dapat dibagi ke dalam dua bagian besar, yakni penarikan sampel acak (random/probability sampling) dan penarikan sampel non acak (non-random/non-probability sampling).
Dalam penelitian ini, metode penarikan sampel yang digunakan adalah penarikan sampel non-acak (non-probability sampling), metode ini tidak menggunakan hukum probabilitas, dimana populasi tidak mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Anggota populasi terpilih sebagai sampe bisa jadi karena pertimbangan probabilitas.
Berikut ini adalah sampel untuk penelitian ini: Tabel 1 Sampel Penelitian
No. Judul Berita Edisi
1. Penembakan. Polisi terus jadi korban
penembakan
Rabu, 14 Agustus 2013
2. Teror Hantui Penegak Hukum, Penembakan
Memberi Pesan Negara Darurat Keamanan
Kamis, 12 September 2013
3. Polisi Jadi Korban Kekerasan Kamis, 12 September
2013.
4. Penyerangan Aparat. Anomali, Tak Muncul
Gerakan Bela Polisi
Senin, 16 September
2014
3.4 Definisi Konsep & Kategorisasi
Subjek Penelitian masalah ini adalah teks pemberitaan pada Harian Umum Kompas periode September 2013.
Berdasarkan hasil survey pembaca tahun 2008, Profil pembaca Koran Kompas mayoritas berasal dari kalangan (Strata Ekonomi dan Sosial) menengah ke
atas (SES AB) yang tercermin dari latar belakang pendidikan dan kondisi keuangan.3
3.4.1 Definisi Konsep
Definisi konsep pada penelitian ini adalah:
1. Pencitraan:
Dapat diartikan sebagai sekumpulan persepsi ataupun pendapat dari individu maupun bukan individu teradap sesuatu.
2. POLRI
Definisi Polisi: badan pemerintah yg bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum (menangkap orang yg melanggar undang-undang dsb).
Sedangkan POLRI mempunyai pengertian: Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah Kepolisian Nasional di Indonesia, yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Polri mengemban tugas-tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia. Polri dipimpin oleh seorang Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Sejak 25 Oktober 2013 Kapolri dijabat oleh Jenderal Polisi Sutarman.
3. Harian Umum Kompas
Adalah salah satu media cetak beroplah terbesar yang terbit di Indonesia.
4. Kasus Penembakan
Adalah kasus penembakan yang menimpa anggota-anggota kepolisian selama tahun 2013. Sampai saat ini, kasus tersebut belum sampai ujung pangkalnya karena pihak kepolisian sendiri terkesan kurang tegas dalam mengungkap kasusnya.
3.4.2 Konstruksi Kategori
Dalam penelitian kuantitatif terdapat operasional variable yang digunakan untuk menjelaskan konsep atau variable yang diteliti secara operasional, menentukan skala pengukuran yang digunakan beserta dengan penskorannya. Akan tetapi, dalam analisis isi, hal ini disebut sebagai konstruksi kategori yang berfungsi sebagai alat ukur untuk meneliti. Adapun konstruksi kategori dalam penelitian ini, yakni:
Tabel 2 Konstruksi Kategori
KONSEP KONSTRUKSI
KATEGORI
DIMENSI
Citra Kesan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kesan dapat didefinisikan sebagai :
Sesuatu hal yabg terpikir/terasa setelah melihat, merasakan atau
mendengar sesuatu.
Program dan pelayanan
kepolisisan terhadap kasus
penembakan :
1. Polisi lebih banyak
melakukan pengawasan
di wilayah-wilayah
rawan konflik. (Positif)
2. Polisi lebih banyak
menjalin komunikasi
dengan masyarakat agar pihak kepolisian sendiri
memahami apa yang
dibutuhkan oleh
masyarakat. (Netral)
3. Banyaknya masalah
integritas anggota Polri
yang tidak tersentuh.
Citra Kepercayaan Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia Kepercayaan dapat didefinisikan sebagai : anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yg dipercayai
itu benar atau nyata. Sedangkan pengertian percaya menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia yaitu : mengakui atau yakin
bahwa sesuatu memang benar atau nyata.
Kredibilitas Kepolisian terhadap kasus penembakan :
1. Polisi bekerja keras
menangani kasus
penembakan ini dan
bekerja keras untuk
memulihkan nama
baiknya sendiri di mata masyarakat. (Positif) 2. Polisi mengealuasi hasil
hasil penanganan kasus penembakan. (Netral) 3. Belum adanya asil yang
signifikan yang terlihat dari penanganan kasus
penembakan tersebut.
(Negatif)
Citra Sikap
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Sikap dapat didefinisikan sebagai :
Kesiapan untuk bertindak.
Sikap dan penilaian masyarakat
pasca kasus penembakan
terhadap polisi :
1. Masyarakat mendukung
tindakan Polisi yang
mengadakan patrol rutin
setiap malam untuk
mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. (Positif)
2. Masyarakat tetap
menyerahkan
penyelesaian kasus
penembakan para
anggota Polisi kepada Polri. (Netral)
3. Tidak munculnya
gerakan anomaly dukung
dan bela Polisi
dikalangan masyarakat
pasca kasus penembakan. (Negatif)
3.5 Reliabilitas Coding
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas pada dasarnya
merupakan ukuran kapasitas data-data yang digunakan dalam proses penelitian untuk
memenuhi tingkat objektivitas.Pada dasarnya Rumus Holsty menggunakan 2 orang coder, akan tetapi dalam penelitian ini menggunakan 3 orang coder agar lebih memudahkan penghitungan dan hasil hitungan lebih akurat.
Dalam penelitian ini Rumus dari Holsty yang digunakan adalah sebagai berikut :4 C.R= 2 1 2 N N M Keterangan :
C.R = Coefficient of Reliability (Reliabilitas Koefisien) adalah F (F=Ratio Cooding Agreement) terhadap jumlah keputusan yang diberikan kepada peneliti.
M = Jumlah pernyataan yang disepakati oleh kedua pengkoding. N1 = Pengkoding 1 (peneliti)
N2 = Pengkoding 2 (pengkoding yang ditunjuk oleh peneliti) Untuk Rumus Komposit Reliabilitas yaitu :
Komposit Reliabilitas = ) )( 1 ( 1 ) ( XAntarJuri n XAntarJuri N
Dan untuk menentukan prosentase dalam penelitian ini, digunakan rumus :
P = X100% N F Dimana : P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah Populasi
Proses uji reliabilitas yaitu dengan cara melibatkan dua orang pengkoding, sebelum mengkoding dua pengkoding tersebut membaca dahulu definisi operasional dari kategori, kemudian setelah memahaminya maka peneliti dan masing-masing pengkoding membaca berita dan mengisi hasilnya pada rancangan lembar koding
yang telah disiapkan.5
3.6 Operasionalisasi Variabel
Fokus penelitian ini adalah bagaimana sebenarnya citra Polri pasca kasus penembakan. Citra bisa diartikan sebagai gambaran yang ada dalam benak seseorang. Citra bisa berubah menjadi buruk apabila tidak dikelola dengan baik
5
http://modul.mercubuana.ac.id/modul/Fakultas%20Ilmu%20Komunikasi/Penyiaran/Finy%20f%20Bas
arah%20-%20Metode%20Penelitian%20Kuantitatif%20%5B85021%5D/PPT%20Metode%20Penelitian%20Kuan titatif%20%5BTM13%5D.pdf Diakses pada tanggal 1 Agustus 2015 jam 16.50 WIB
Fokus penelitian dari skripsi ini adalah citra institusi pemerintah yang didasarkan dari persepsi dan opini yang terbentuk di masyarakat. Persepsi/opini yang ada di masyarakat tersebut bisa dibentuk saat masyarakat mengalami sendiri suatu kejadian atau mendapatkan informasi dari pihak lain contohnya dari media massa.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Lembar Coding (Coding Sheet): lembar koding ini mirip dengan mirip
dengan kuesioner dalam penelitian survei. Lembar coding memuat semua kategori, aspek yang ingin diketahui dalam analisis isi. Setiap unit analisis isi yang diteliti disediakan satu lembar coding.
2. Wawancara: memperoleh data dengan mengadakan tanya jawab
dengan pihak-pihak tertentu yang diharapkan dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan bahan-bahan penelitian.
3. Studi Kepustakaan: mencari data-data penunjang melalui buku-buku
referensi kepustakaan, dan bacaan lainnya yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis ini. Analisis isi ini menjelaskan tentang isi dari komunikasi itu sendiri dengan kata lain menjelaskan dari pesan yang disampaikan dari komunikator kepada komunikan.
Setiap pesan yang akan dikaji harus ditetapkan terlebih dahulu unit-unit terkecilnya, unit (satuan) inilah yang akan dianalisis. Dengan kata lain unit analisis adalah upaya untuk menetapkan gambaran apa pesan yang akan diteliti.
Unit analisis dalam metode analisis isi serupa dengan indikator yang ditetapkan sebagai konsep operasionalnya. Unit analisis ditetapkan berdasarkan apa yang ingin diketahui dari sebuah pesan dalam proses komunikasi. Unit ini dapat berupa kata, ungkapan (phrase), kalimat atau tema (abstraksi dari sebuah uraian) terhadap unit analisis yang telah ditetapkan, perlu pula ditetapkan kategorinya. Unit analisis adalah satuan terkecil yang akan dianalisis dapat berupa kata, ungkapan, kalimat, atau tema. Dalam penelitian ini yang dijadikan unit analisis adalah semua berita pencitraan yang terdapat pada SKH Kompas pada periode bulan September 2013.
4. Merumuskan tujuan analisis terlebih dahulu. Agar tahu apa yang menjadi fokus dan apa yang ingin diteliti dalam penelitian ini.
5. Konseptual dan operasionalisasi dimana menentuka kategorisasi apa yang akan dipakai. Dalam penelitian ini memakai 4 kategorisas, dimana dari 4 kategorisasi tersebut memiliki sub-kategorisasinya masing-masing
6. Menentukan Sampel dan Populasi. Populasi dalam penelitian ini diambil pada satu bulan di bulan September. Lalu dari populasi tersebut ditarik beberapa sampel yang diambil beberapa hari dalam bulan September.
4. Membuat lembar koding sheet, di 4 kategori di input pemberitaan mengenai penembakan dengan sampel yang sudah ditentukan.
5. Pengisian lembar coding ini dilakukan oleh 3 pengkoder, dimana masing-masing koder mempunyai coding sheetnya masing-masing dan harus mengisi tanpa ada yang terlewat karena bisa mempengaruhi hasil.
6. Melakukan perhitungan dengan rumus Holsti untuk mengetahui Indeks Realbilitas Coding (IRC). Untuk mengetahui berapa presentase yang dihasilkan dari tiap kategori, karena dalam tabel IRC peneliti harus mencapai persentasi 70% agar bisa dinyatakan lulus kategori.