• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 3.1.1 Alibaba Group

Sumber: (Google, 2019)

Gambar 3. 1 Logo Alibaba Group

Dalam buku yang ditulis oleh Lowrey (2016), perusahaan business to business (B2B) Alibaba didirikan pada tahun 1999. Taobao dan Alipay sebagai anak perusahaan yang dimiliki Alibaba Group dimana Taobao diciptakan pada tahun 2003 dan Alipay pada tahun 2004. Pada Oktober 2005, Alibaba mulai bekerjasama dengan perusahaan Yahoo dalam membentuk Yahoo Tiongkok. Kemudian ada AliSoftware yang dapat didirikan pada Januari 2007 di kota Hangzhou dan kota Shanghai.

Keadaan lima ranah bisnis terpisah ini menjadi anak cabang cemerlang Alibaba Group. Masing-masing platform terhubung bersama-sama baik perusahaan, bisnis ritel,maupun layanan akar rumput. Lalu Alibaba juga merepresentasikan lima aspek utama struktur grup yaitu: sistem integritas,

(2)

43 komponen-komponen pasar, pencarian, perangkat lunak, dan pembayaran (Lowrey, 2016).

Kemudian pada tanggal 6 Mei 2014, Alibaba menyerahkan kualifikasi F-1 kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat agar tercatat di pasar Amerika dan Pada tanggal 19 September 2014, Alibaba tercatat di Bursa Efek New York. Setiap lembar saham Alibaba dari tercatat sebesar 68 US Dollar menjadi 93,89 US Dollar pada penutupan pasar hari itu. Total nilai pasar Alibaba mencapai 23,14 miliar US Dollar, dimana melampaui seluruh GDP salah satu provinsi Tiongkok (Lowrey, 2016).

3.1.2 Taobao.com

Sumber: (Google, 2019)

Gambar 3. 2 Logo Taobao.com

Taobao merupakan salah satu platform yang sangat kreatif dalam group Alibaba. Pada tahun 2003 Taobao diciptakan kemudian pada tahun 2004 Alipay yang sebelumnya merupakan sebuah unit operasional dalam Taobao, dilepas dan dijadikan sebuah perusahaan mobile payment independen (Lowrey, 2016). Lowerey (2016) juga mengatakan sejak

(3)

44 Alipay dilepaskan, perusahaan tersebut menjadi perusahaan yang terkemuka dalam industri pembayaran pihak ketiga di Tiongkok.

Pada tahun 2008, Taobao Shopping Mall juga dilepas dan menjadi bagian independen dari Taobao dengan nama baru yaitu Tianmao.

Sekarang, Tianmao dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Tmall. Tmall menjadi platform terbesar di pasar Business To Customer (B2C), yang meninggalkan Jingdong, Dangdang, dan Amazon jauh di belakang.

Kemudian dengan perkembangannya Taobao, eTao, Juhuasuan, dan berbagai lini bisnis lain juga dilepas dari Taobao dan menjadi bagian independen dalam Alibaba Group.

Lalu Taobao tidak hanya menjadi platform penjualan ritel, ia juga menjadi titik fokus terkonsentrasi sebuah komunitas konsumen Tiongkok yang berinteraksi dengan produk-produk global inovatif (Lowrey, 2016).

Hingga kadar yang signifikan,platform Taobao dengan demikian mengubah metode tradisional produksi maupun cara-cara orang mengonsumsi.Kedatangan Taobao menyebabkan karakteristik kemunculan

“generasi Tao”, dimana generasi Tao ini berhitung sangat cermat ketika sampai pada urusan apa yang mereka bersedia bayar, hasrat untuk dianggap untuk mengikuti mode, hasrat untuk mengungkapkan individualitas, dan sikap penuh semangat tinggi dan terbuka, di atas pembuatan keputusan rasional (Lowrey, 2016).

(4)

45 3.1.3 Alipay

Sumber: (Google, 2019)

Gambar 3. 3 Logo Alipay

Seperti yang di 3.1.2, Alipay diciptakan ketika keadaan Taobao di tahun 2003 kemudian pada tahun 2004 Alipay dilepas dari Taobao dan menjadi bagian Independen yang mempunya ranah mobil payment dalam Alibaba Group. Lowrey (2016) mengatakan diferensiasi bisnis terus- menerus adalah manifestasi strategi proaktif Alibaba untuk terus mengubah dan menyempurnakan diri. Misalnya Alipay menjadi bagian independen, lalu juga menjadi pemimpin dalam bidang pembayaran pihak ketiga di negara Tiongkok dari awalnya adalah hanya sebuah unit operasional dalam Taobao untuk melakukan transaksi pembayaran.

3.2 Desain Penelitian

Menurut Malhotra (2010) mengatakan desain penelitian adalah sebuah kerangka atau rancangan untuk melakukan suatu riset pemasaran yang dapat dijelaskan secara spesifik dengan setiap prosedur yang akan dilakukan untuk mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

(5)

46 Research design yang diklasifikasi oleh Malhotra (2010) dapat menjadi dua bagian yaitu exploratory research and conclusive research.

Berikutnya adalah skema desain penelitian:

Sumber: (Malhotra, 2010)

Gambar 3. 4 Skema desain penelitian

3.2.1 Exploratory Research Design

Exploratory research mempunyai tujuan utama nya untuk memberikan ilmu pengetahuan dan pemahaman situasi fenomena pada peneliti tersebut. Exploratory research dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu qualitative exploratory dan quantitative exploratory. Selain itu

(6)

47 exploratory research memiliki jumlah sampel yang kecil. Proses penelitian lebih fleksibel dan tidak terstruktur. Informasi yang diperlukan dapat didefinisikan dengan lebih bebas.

3.2.2 Conclusive Research Design

Conclusive research dapat digunakan untuk menguji setiap hipotesis dan menguji hubungan antara setiap variabel dalam penelitian tersebut. Conclusive research melakukan penganalisaan dengan data kuantitatif dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar . Proses penelitian ini juga akan lebih terstruktur dan informasi yang dapat digunakan juga bisa didefinisikan lebih jelas.

Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan conclusive research design. Conclusive research design dibagi menjadi dua yaitu descriptive research dan causal research. Dimana causal research adalah sebuah rancangan yang memiliki tujuan utama untuk menguji hubungan sebab dan akibat dengan cara eksperimen. Tetapi descriptive research bertujuan untuk menjelaskan karakteristik atau fungsi pemasaran dengan berawal memberikan hipotesis spesifik dan membuat desain yang terstruktur.

Menurut Cooper (2014) bahwa ada 2 jenis data dalam sebuah penelitian yaitu primary data dan secondary data.

1. Primary data adalah data yang didapatkan peneliti secara langsung dan asli kemudian data tersebut juga menjadi koleksi data baru.

(7)

48 2. Secondary data adalah data yang dapat diperoleh orang lain yang sudah melakukan penelitian untuk tujuannya.

Dalam penelitian ini, jenis penelitian dapat digunakan adalah descriptive research dengan metode survei. Survei dapat dilakukan dengan menyebarkan kuesioner hanya sekali kepada responden, dimana responden akan menjawab pertanyaan dengan skala antara 1-5 likert (Sekaran &

Bougie, 2016).

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti factor-faktor yang mempengaruhi continuance intention konsumen terhadap menggunakan aplikasi Alipay. Variabel yang digunakan adalah perceived usefulness, perceived ease of use, trust, attitude, satisfaction dan continuance intention.

3.3 Prosedur Penelitian

Untuk prosedur penelitian ini, terdapat beberapa langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dan informasi yang dapat mendukung penelitian ini. Berikutnya adalah langkah-langkah yang dilakukan:

1. Mengumpulkan artikel, jurnal dan literatur yang dapat digunakan menjadi dasar-dasar pada penelitian ini.

2. Membuat kuesioner untuk mendapatkan data pada penelitian ini.

Pertanyaan-pertanyaan kuesioner berdasarkan jurnal-jurnal yang dijadikan jurnal acuan dan jurnal pendukung. Kuesioner tersebut

(8)

49 menggunakan google form untuk mengatur kalimat dan format pertanyaannya.

3. Setelah membuat kuesioner, peneliti menyebarkan kuesioner online kepada 30 responden awal, kemudian melakukan uji reliabilitas dan uji validitas melalui SPSS IBM Statistic dengan responden tersebut dan responden yang didapatkan adalah orang Tiongkok yang sudah pernah menggunakan Alipay di Tiongkok.

4. Setelah melakukan pre-test dengan hasil yang valid dan reliable, peneliti bisa menyebarkan kuesioner kepada responden yang sesuai kriteria. Menurut Hair et al. (2014) bahwa minimal responden yang harus dapatkan dengan menyebar kuesioner adalah n dikali 5, dimana n itu adalah jumlah pertanyaan yang sudah dibantuin oleh dosen pembimbing dan berdasarkan jurnal acuan dan jurnal pendukung. Hasil respondennya juga akan dapat diolah melalui aplikasi SmartPLS.

3.4 Ruang lingkup penelitian 3.4.1 Target Populasi

Target populasi didefinisikan oleh Malhotra (2010) adalah kumpulan elemen atau objek yang memiliki karakteristik yang sesuai kebutuhan dalam penelitian ini. Selain itu target populasi berisi dengan beberapa hal yaitu elemen, unit sampling,tingkat dan waktu.

Target populasi yang ditargetkan adalah orang-orang yang sudah pernah menggunakan Alipay di China dan sering menggunakan aplikasi Alipay untuk melakukan transaksi keuangan.

(9)

50 3.4.2 Sampling Unit

Sampling unit adalah unit-unit yang sudah melalui beberapa tahap seleksi kemudian dijadikan sampel pada penelitian yang meneliti (Malhotra, 2010). Sampling unit pada penelitian ini adalah masyarakat di China, terutama adalah orang-orang sudah pernah menggunakan aplikasi Alipay untuk melakukan transaksi keuangan.

3.4.3 Time Frame

Time frame adalah waktu yang dibutuhkan pada penelitian ini dengan dua bagian penting yaitu penyebaran kuesioner untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dan waktu untuk melakukan penelitian ini. Penelitian tersebut mulai dari bulan Oktober tahun 2019 hingga Desember tahun 2019, kemudian untuk pengambilan data-data melalui kuesioner itu mulai dari bulan November hingga Desember 2019.

3.4.4 Sample Size

Sample size dapat menentukan jumlah yang sesuai kebutuhan dari penelitian.Kemudian sample size dihitung dengan n dikali 5, n tersebut adalah jumlah pertanyaan. Maka dalam penelitian ada 18 pertanyaan untuk variabel dan 5 pertanyaan untuk profil responden. Maka minimal jumlah ukuran sampel adalah 5 dikali 18 sama dengan 90.

(10)

51 3.4.5 Sampling Technique

Menurut Sekaran & Bougie (2016) sampling technique dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu Probability sampling dan Non- probability sampling.

1. Probability Sampling

Probability Sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai probabilitas yang sudah diketahui, tidak ada yang probabilitasnya nol,serta mempunyai probabilitas untuk dipilih menjadi sampel dalam sebuah penelitian. Kemudian probability sampling juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis,yaitu:

a. Unrestricted or Simple Random Sampling

Dalam unrestricted probability sampling design, sering diketahui orang-orang adalah simple random sampling, dimana simple random sampling adalah setiap sampling yang dapat diketahui dan diambil dalam populasi dengan peluang yang sama.

b. Restricted or Complex Probability Sampling

Menurut Sekaran & Bougie (2016) menggunakan complex probability akan lebih efisien dan dapat informasi lebih banyak dibanding dengan simple random sampling, dimana ada lima complex probability sampling dapat sering digunakan,yaitu:

(11)

52 1) Systematic sampling

Systematic sampling adalah pengambilan samplingnya yang mengambil setiap elemen ke-n dalam populasi yang dimulai dengan elemen yang dipilih secara acak antara 1 dan n. Kelebihannya adalah sampel yang diambil lebih rata dimana jarak antara sampelnya sama.

2) Stratified random sampling

Stratified random sampling adalah pengambilan sampel dengan membagikan populasi menjadi sub populasi atau strata dengan jenis atau karakteristik yang sama, kemudian ambil sampel dalam setiap subpopulasi atau strata secara acak.

3) Cluster sampling

Cluster sampling adalah pengambilan sampel dengan membagikan populasi ke dalam beberapa kelompok,beberapa kelompok tersebut tidak beda jauh tetapi elemen dalam kelompoknya tidak ada yang sama, kemudian pilih sampel dalam beberapa kelompok secara acak.

4) Area sampling

(12)

53 Area sampling adalah salah satu cluster sampling yang untuk penelitian tentang area atau wilayah tertentu.

Kelebihannya adalah berguna untuk menentukan lokasi tertentu.

5) Double sampling

Double sampling adalah pengambilan sampel yang mengambil dua sampel dari populasi, dimana jika sampel pertama tidak bisa dapat diuji maka menggunakan sampel kedua untuk melakukan pengujian yang sama dengan penguji pertama.

2. Non Probability Sampling

Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana probabilitas setiap anggota populasi yang dipilih tidak diketahui dan sampel yang dipilih berdasarkan sesuai tujuan penelitian (Sekaran & Bougie, 2016). Non-probability sampling juga dapat dibagi dalam beberapa jenis, yaitu:

a. Convenience sampling

Convenience sampling adalah teknik pengambilan sampel yang berdasarkan sampel yang sudah tersedia dan teknik ini paling sederhana dan sangat mudah digunakan. Sampel yang dipilih

(13)

54 secara acak dan subjektif. Kelebihannya adalah cepat, mudah dan biayanya rendah.

b. Judgement sampling

Judgement sampling adalah sebagian dari purposive sampling dimana sampel yang dipilih akan memenuhi kriteria yang diinginkan oleh peneliti.

c. Quota sampling

Quota sampling juga adalah sebagian dari purposive sampling dimana sampel dapat dipilih dari target group dengan jumlah atau kuota tertentu.

Untuk pengambilan sampling, peneliti memilih non-probability sampling dimana jenis non-probability sampling yang dapat digunakan adalah judgemental sampling. Samping tersebut dapat digunakan karena peneliti sudah menentukan beberapa kualifikasi untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Kualifikasi adalah penduduk Tiongkok yang sudah pernah menggunakan aplikasi Alipay atau sedang menggunakan Alipay sebagai mobile payment untuk transaksi keuangan, kelaminnya wanita atau pria, profesi nya mahasiswa, pekerja, pengusaha atau lain-lain nya, uang pengeluaran sebulan bisa lebih kecil dari seribu yuan, seribu sampai dua ribu yuan, dua ribu yuan sampai tiga ribu yuan dan lebih besar dari 3 ribu yuan kemudian juga melihat dari apakah sering menggunakan Alipay.

(14)

55 3.5 Identifikasi Variable Penelitian

3.5.1 Variabel Eksogen

Variabel eksogen didefinisikan oleh Hair et al. (2014) adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain, namun tidak dapat dipengaruhi variabel lain dalam model penelitian. Notasi matematik untuk variabel laten eksogen adalah huruf Yunani ζ (“ksi”). Variabel eksogen digambarkan sebagai sebuah lingkaran dengan panah yang menuju keluar.

Dalam penelitian ini, variabel eksogen adalah perceived usefulness, perceived ease of use, dan perceived trust. Berikutnya adalah gambar variabel eksogen:

Sumber: (Hair, Black, Babin, & Anderson, 2014)

Gambar 3. 5 Variabel Eksogen

3.5.2 Variabel Endogen

Variabel endogen adalah variabel yang terikat paling sedikit satu persamaan dalam model penelitian, walaupun dalam semua persamaan variabel sisanya adalah variabel bebas. Notasi matematik untuk paten

(15)

56 endogen adalah η (“eta”) (Hair, Black, Babin, & Anderson, 2014).

Variabel endogen digambarkan sebagai sebuah lingkaran dengan minimum satu panah yang menuju ke variabel endogen dan minimum satu panah menuju keluar. Variabel endogen dalam penelitian ini adalah attitude, satisfaction dan continuance intention. Berikutnya adalah gambar variabel endogen:

Sumber: (Hair, Black, Babin, & Anderson, 2014) Gambar 3. 6 Variabel Endogen 3.5.3 Variabel Teramati

Variabel teramati (observer variable) atau variabel terukur (measured variable) adalah variabel yang dapat diamati atau diukur secara empiris dan dapat disebut sebagai indikator. Dalam penelitian ini, kuesioner dapat digunakan pada metode survei, setiap pertanyaan dalam kuesioner tersebut mewakili sebuah variabel teramati. Simbol untuk variabel teramati adalah bujur sangkar, kotak atau persegi panjang (Hair, Black, Babin, & Anderson, 2014). Pada penelitian ini, terdapat 18 pertanyaan dalam kuesioner, maka jumlah variabel teramati dalam penelitian ini ada 18 indikator.

(16)

57 3.6 Definisi Operasional Variabel

Untuk mengukur penelitian ini pengukuran setiap variabel diperlukan definisi yang jelas untuk mempermudah peneliti dalam mendefinisikan masalah-masalah yang akan diteliti. Indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian juga bertujuan untuk mengukur sebuah variabel secara akurat dan menghindari kesalahpahaman. Definisi operasional pada penelitian ini terdapat disusun berdasarkan jurnal acuan dan jurnal pendukung pada tabel 3.1. Pengukuran skala dari kuesioner ini menggunakan skala likert dengan rank point 1 sampai dengan 5. Angka 1 menunjukkan sangat tidak setuju dan angka 5 menunjukkan sangat setuju.

Berikut adalah definisi operasional dari variabel yang sedang diteliti oleh peneliti:

(17)

58 Tabel 3. 1 Operasional Variabel

No Research

Variabel Definisi Operasional Measurement

(pertanyaan kuesioner) Sumber Likert

1 Perceived Usefulness

sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu

akan meningkatkan kinerja pekerjaannya

(Davis, 1989)

Menurut saya menggunakan Alipay akan memungkinkan saya

menyelesaikan transaksi

keuangannya lebih cepat (Mwiya, Chikumbi, Shikaputo, Kabala,

Kaulung'ombe, &

Siachinji, 2017) Menurut saya menggunakan 1-5

Alipay akan memudahkan saya untuk melakukan transaksi

keuangan

Menurut saya layanan aplikasi mobile payment bermanfaat

2 Perceived Ease Of Use

sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu

akan bebas dari upaya (Davis,1898)

Menurut saya tidak susah mengatur Alipay

(Mwiya, Chikumbi, Shikaputo, Kabala,

Kaulung'ombe, &

Siachinji, 2017)

1-5 Menurut saya interaksi dengan

Alipay tidak membutuhkan banyak

(18)

59 upaya mental

Menurut saya mudah menggunakan Alipay untuk melakukan transaksi keuangan

saya

3 Trust

Kesediaan pengguna melakukan transaksi pembayaran melalui internet seluler dan mengharapkan

platform pembayaran memenuhi kewajibannya.(Linglign Yu et al.,

2018)

Reputasi dan ukuran Alibaba memberikan jaminan integritas

Alipay

(Mwiya, Chikumbi, Shikaputo, Kabala,

Kaulung'ombe, &

Siachinji, 2017)

1-5 Saya cukup yakin apa yang

diharapkan dari Alipay Alipay menawarkan privasi pribadi

yang aman

Saya percaya bahwa Alipay akan bertindak demi kepentingan terbaik

saya

Alipay menepati janji dan komitmennya

(19)

60 4 Attitude

Attitude adalah keteraturan tertentu dalam perasaan, pemikiran, dan predisposisi tindakan seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan

sekitarnya

(Secord & Backman,1964)

Saya suka ide yang digunakan Alipay

(Mwiya, Chikumbi, Shikaputo, Kabala,

Kaulung'ombe, &

Siachinji, 2017)

1-5 Menggunakan Alipay adalah ide

yang menarik

5 Satisfaction

Post-choice evaluatif dan memengaruhi respons pengguna terhadap pengalaman mereka dengan

pembayaran mobile, dan ditangkap sebagai perasaan positif (kepuasan),

ketidakpedulian, atau perasaan negatif (ketidakpuasan).

Saya merasa puas dengan menggunakan Alipay.

Oliver (1993) 1-5 Saya menggunakan Alipay dengan

senang hati.

6 Continuance Intention

Intention pengguna untuk lanjut menggunakan mobile payment setelah adoptasi dengan mobile

payment di awal.

Saya ingin terus menerus menggunakan Alipay selama satu

bulan ke depan.

Bhattacherjee

(2001) 1-5

Saya berencana terus menerus

(20)

61 menggunakan Alipay selama satu

tahun ke depan.

Saya berencana terus menerus menggunakan Alipay dalam waktu

dekat daripada tidak menggunakannya.

(21)

62 3.7 Teknik Analisis

3.7.1 Uji pre-test

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dapat dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online, karena kuesioner tersebut akan menjadi kunci keberhasilan untuk penelitian ini. Maka peneliti berharap mendapatkan hasil yang konsisten dan tepat maka perlu melakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap kuesioner yang sebelum menyebarkan secara umum.

3.7.2 Uji Validitas

Menurut Ghozali (2013) bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sebuah kuesioner itu sah atau valid tidak. Sebuah kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Maka dalam penelitian ini, peneliti menguji dan mengukur dengan aplikasi IBM SPSS statistic. Para pengukuran tersebut akan dikatakan valid apabila dapat memenuhi ketentuan sebagai berikut:

(22)

63 Tabel 3. 2 Uji Validitas

NO Ukuran Validitas Nilai Disyaratkan

1

Kaiser Mayer Olkin atau KMO, Measure of Sampling Adequacy adalah sebuah indeks yang dapat mengukur

kuantitas sampling. Selain itu KMO juga dapat digunakan untuk mengukur sebuah data di dalam factor

analisis tersebut layak tidaknya (Malhotra, 2010)

Jika nilai KMO ≥ 0,5 maka variabel yang diguna dinyatakan sebagai sesuatu yang valid. Sebaliknya

jika angka pada KMO tersebut kurang dari 0.5, maka variabel tersebut dinyatakan tidak valid

(Malhotra, 2010)

2

Anti Image Correlation Matrics dapat digunakan untuk melihat apakah ada kesalahan yang terjadi antara suatu

variabel dengan variabel lain (Hair et al., 2010)

Jika nilai MSA(measure of samping adequacy) =1 artinya tidak ada kesalahan antara variabel, Jika nilai pada MSA ≥ 0.50 maka variabel tersebut perlu

untuk dianalisa lebih lanjut, jika nilai pada MSA tersebut kurang dari 0.50 maka variabel tersebut sudah tidak bisa untuk digunakan untuk menganlisis

(23)

64 lebih lanjut, analisi perhitungan tersebut harus diulang dengan mengeluarkan indikator yang terkait

(Hair et al., 2010)

3

Barlett’s Test of Sphericity merupakan uji statistik yang digunakan untuk menguji variabel yang digunakan memiliki relasi atau tidak. Maka,jika “r=1” artinya memiliki relasi, jika “r=0” tidak memiliki relasi.

(Malhotra, 2010)

Jika hasil uji signifikansi ≤ 0.05 menunjukan ada hubungan antara variabel tersebut dan merupakan

nilai yang diharapkan. (Malhotra, 2010).

4

Factor Loading of Component Matrix menunjukkan besarnya korelasi antara indikator dengan factor yang

telah dibentuk, tujuannya untuk menentukan apakah setiap indikator tersebut valid dalam menggabungkan setiap variabel yabg sudah tersedia (Hair et al., 2010).

Jika nilai loading factor ≥ 0.50 maka bisa mengatakan variabel tersebut valid (Hair et al.,

2010).

(24)

65 3.7.3 Uji Reliabilitas

Menurut Malhotra (2010) bahwa reliabilitas adalah ukuran sejauh mana skala tersebut mampu menciptakan hasil yang konsisten jika pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang. Lalu alat yang digunakan adalah cronbatch alpha, dimana alat tersebut untuk mengetahui tingkat korelasi antar jawaban indikator dalam setiap variabel yang telah dapat dari hasil responden. Jika cronbatch alpha diatas 0,60 maka data tersebut dianggap reliable

3.7.4 Statistik Deskpritif

Menurut Ghozali (2013) bahwa statistik deskriptif memberi gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varians, maksimum, minimum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi).

3.7.5 Uji Hipotesis

Secara statistik, adalah beberapa uji statistik yang bisa digunakan yaitu F- statistik dan t-statistik. Dalam penelitian ini,karena metode yang digunakan adalah PLS-SEM, dimana dalam PLS-SEM ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu nilai t-statistik dan nilai p-value (Sig.).

Nilai t-statistik berfungsi untuk menentukkan apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak (Ghozali, 2013).

Selain itu uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam

(25)

66 menerangkan variasi variabel dependen. Lalu ketika nilai p-value ≤ 0.05 atau 5% ,maka jika t-statistik > 1,64 (two-tailed) atau t-statistik > 1,96 (one tailed), maka hipotesis tersebut diterima dimana kesimpulannya adalah suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

3.7.6 Metode Analisis Data dengan Structural Equation Model (SEM) Structural Equation Model (SEM) adalah sebuah teknik multivariate yang berfungsi menghubungkan beberapa aspek dalam sebuah regresi berganda, dimana hal tersebut dapat membantu peneliti menganalisis hubungan dependen yang saling mempengaruhi secara bersamaan (Hair, Black, Babin, & Anderson, 2014).

Lalu dari sisi metodologi, SEM memiliki beberapa peran yaitu sebagai sistem persamaan simultan, analisis kausal linier, path analysis atau analisis lintasan, analysis of covariance structure, dan model persamaan struktural (Hair et al., 2014).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian ini memiliki lebih dari satu variabel endogen sehingga peneliti butuh menggunakan SEM untuk melakukan analisis terhadap hubungan antara variabel dengan aplikasi digunakan adalah SmartPLS.

3.7.7 Tahapan Analisis Structural Equation Model (SEM)

Menurut Hair et al. (2014) bahwa dalam proses melakukan analisis Structural Equation Model ada 6 tahap, yaitu :

(26)

67 1. Step 1: Menentukan konstruksi individual yang membentuk model

teori yang mempunyai teori yang kuat sebagai dasar model SEM.

2. Step 2: Membangun path diagram atau model pengukuran dari hubungan kausal yang telah dibentuk berdasarkan step pertama.

3. Step 3: Mendesain sebuah studi yang dapat menghasilkan empiris dengan penentuan jumlah sampel, metode pengukuran serta missing data approach.

4. Step 4: Membentuk validitas dari model pengukuran dan menghitung validitas model pengukuran itu

5. Step 5: Menentukan structural model dengan mengubah model pengukuran menjadi model struktural dalam penelitian ini

6. Step 6: Evaluasi kriteria dari Goodness of fit (GOF) dan setelah semua tahap sudah selesai dapat mengambil kesimpulan dari hasil tersebut.

3.7.8 Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

Menurut Ghozali (2013) fungsi Goodness of fit dapat mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual. Secara statistik, Goodness of fit dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Dimana nilai koefisien determinasi adalah nilai R-Square atau R2. Kemudian jika nilai R2 = 0,75 maka modelnya kuat ,jika R2 = 0,50 maka model penelitiannya moderat, dan jika R2 = 0,25 maka dapat disimpulkan memiliki model yang lemah. Berikutnya tabel penjelasannya:

(27)

68 Tabel 3. 3 Rule of Thumb Evaluasi Model Struktural

Kriteria Nilai Rule of Thumb

R-Square atau R2

0,75 Model kuat

0,50 Model moderat

0,25 Model lemah

Sumber: (Hair, Black, Babin, & Anderson, 2014)

3.7.9 Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)

Cara yang paling sering digunakan dalam melakukan evaluasi model pengukuran dengan menggunakan metode SEM adalah menggunakan pendekatan MultiTrait-MultiMethod (MTMM). Pendekatan ini menggunakan dua pengujian yaitu, uji validitas konvergen dan uji reliabilitas (Ghozali & Latan, 2015). Berikut adalah penjelasan uji validitas dan uji reliabilitas:

1. Uji validitas

Untuk melakukan uji validitas harus memenuhi beberapa kriteria yang supaya membuat suatu variabel disebutkan valid, dimana kriterianya adalah nilai Loading factor. jika nilai Loading factor (>0,70) maka variabel tersebut dikatakan Valid (Ghozali & Latan, 2015).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dapat dilakukan untuk membuktikan apakah akurasi, konsistensi dan ketepatan instrumen dalam mengukur konstruk.

(28)

69 Dalam PLS-SEM kriteria yang digunakan untuk menentukan suatu variabel reliabel seperti berikutnya:

Tabel 3. 4 Rule of Uji Reliabilitas

Kriteria Nilai Rule of Thumb

Cronbach’s Alpha

> 0,70 Reliable untuk confirmatory research

> 0,60 Reliable untuk exploratory Research

Composite Reliability

> 0,70 Reliable untuk confirmatory research

> 0,60 Reliable untuk exploratory Research Sumber : Hair et al. (2014)

3.8 Model Pengukuran Variabel 1. Perceived usefulness

Sumber: Pengolahan Data Primer,2019

Gambar 3. 7 Model Pengukuran Perceived Usefulness

Dalam model pengukuran ini terdapat 3 indikator pertanyaan yang berperan sebagai confirmatory factor analysis (CFA) yang mewakili variabel perceived usefulness.

(29)

70 2. Perceived ease of use

Sumber: Pengolahan Data Primer,2019

Gambar 3. 8 Model Pengukuran Perceived Ease Of Use

Dalam model pengukuran ini terdapat 3 indikator pertanyaan yang berperan sebagai confirmatory factor analysis (CFA) yang mewakili variabel perceived ease of use.

3. Trust

Sumber: Pengolahan Data Primer,2019

Gambar 3. 9 Model Pengukuran Trust

Dalam model pengukuran ini terdapat 5 indikator pertanyaan yang berperan sebagai confirmatory factor analysis (CFA) yang mewakili variabel trust.

(30)

71 4. Attitude

Sumber: Pengolahan Data Primer,2019

Gambar 3. 10 Model Pengukuran Attitude

Dalam model pengukuran ini terdapat 2 indikator pertanyaan yang berperan sebagai confirmatory factor analysis (CFA) yang mewakili variabel trust.

5. Satisfaction

Sumber: Pengolahan Data Primer,2019

Gambar 3. 11 Model Pengukuran Satisfaction

Dalam model pengukuran ini terdapat 2 indikator pertanyaan yang berperan sebagai confirmatory factor analysis (CFA) yang mewakili variabel satisfaction.

(31)

72 6. Continuance Intention

Sumber: Pengolahan Data Primer,2019

Gambar 3. 12 Model Pengukuran Continuance Intention

Dalam model pengukuran ini terdapat 3 indikator pertanyaan yang berperan sebagai confirmatory factor analysis (CFA) yang mewakili variabel Continuance Intention.

3.9 Model Pengukuran Keseluruhan (Path Diagram)

Berikutnya adalah model pengukuran keseluruhan atau path diagram

Sumber: Pengolahan Data Penelitan

Gambar 3. 13 Model Pengukuran Keseluruhan (Path Diagram)

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh variabel ukuran pemerintah daerah, pertumbuhan ekonomi, kompleksitas pemerintah

Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa nabi menganjurkan umatnya untuk memanfaatkan mekanisme pasar dalam penyelesaian masalah ekonomi dan menghindari sistem

Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana setiap elemen populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk kemungkinan dipilih menjadi sampel, dan

Probability Sampling: merupakan teknik pengambilan sampel penelitian dari setiap anggota dari sebuah populasi dimana mereka memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan

Sampling dilakukan dengan teknik Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih

Teknik pengambilan sampel adalah random sampling (undian) karena setiap anggota populasi mempunyai hak yang sama besar untuk dipilih menjadi anggota sampel

Berdasarkan pada hal tersebut maka teknik pengambilan sampel probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota

83 Teknik Sampling yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah non-probability sampling, dimana nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel di