• Tidak ada hasil yang ditemukan

Radio Frequency Identification (RFID) sebagai Alat. Bantu Layanan pada Lingkungan Perguruan Tinggi. Raharja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Radio Frequency Identification (RFID) sebagai Alat. Bantu Layanan pada Lingkungan Perguruan Tinggi. Raharja"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Radio Frequency Identification (RFID) sebagai Alat

Bantu Layanan pada Lingkungan Perguruan Tinggi

Raharja

Disusun Oleh :

Ershad Maulana

0812461361

Perguruan Tinggi Raharja

Tangerang

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan merupakan tolak ukur kinerja

sistem pelayanan yang berjalan. Kecepatan dan ketepatan pelayanan sangat

bergantung kepada metode pelayanan yang dipergunakan serta besarnya

permintaan terhadap layanan tersebut.

Raharja sebagai kampus unggulan yang banyak diminati oleh masyarakat

selalu mendapat tambahan populasi setiap tahunnya. Setiap Pribadi Raharja

memerlukan pelayanan dalam melaksanakan kegiatannya di dalam lingkungan

kampus. Peningkatan jumlah populasi Pribadi Raharja mengakibatkan naiknya

kebutuhan pelayanan dalam lingkungan kampus. Saat ini beberapa pelayanan

yang ada di kampus raharja masih dilaksanakan secara manual seperti sistem

peminjaman buku di perpustakaan, sistem pembayaran di kantin dan sistem

penitipan kendaraan bermotor, dan sebagian lagi telah menggunakan sistem

informasi, namun masih mengalami permasalahan dalam hal ketepatan seperti

(3)

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penulisan Laporan ini

penulis mengambil judul ”Radio Frequency Identification (RFID) sebagai

Alat Bantu Layanan pada Lingkungan Perguruan Tinggi Raharja”.

1.2 Perumusan Masalah

Dari uraian diatas pribadi raharja terkadang terkadang masih menemui

kendala didalam menerima layanan yang terdapat di wilayah kampus. Dari

kendala tersebut timbul berbagai pertanyaan sebagai berikut :

a. Bagaimana caranya agar sebagian besar pelayanan yang ada di dalam wilayah

kampus terlaksana secara lebih cepat dan lebih akurat dari sebelumnya ?

b. Bagaimana caranya sistem pelayanan yang ada di dalam wilayah kampus

terintegrasi dengan sistem informasi lainnya yang telah ada di Perguruan

Tinggi Raharja ?

1.3 Studi Pustaka

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai pelayanan

(4)

penerapan RFID ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai

salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan.

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi

yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan, antara lain :

1. Penelitian berjudul “Concepts for Automating Systems Integration” yang

dilakukan oleh Edward J. Barkmeyer, Allison Barnard Feeney, Peter Denno,

David W. Flater, Donald E Libes, Michelle Potts Steves dan Evan K. Wallace

dari National Institute of Standards and Technology, 2003. Sistem yang di

gunakan untuk penelitian adalah “Automated Methods for Integrating

Systems” (AMIS), sebagai identifikasi apakah telah ada teknologi untuk

otomatisasi dalam proses integrasi pada software manufaktur. Penelitian

menjabarkan tentang elemen proses, aspek integrasi, permasalahan integrasi

dan metode-metode yang dapat digunakan. Tetapi hingga akhir penelitian

tidak ada penerapan secara nyata dan formal untuk sistem integrasi pada

tiap-tiap skenario industri. Serta belum adanya hasil keluaran dari hubungan

antara elemen yang diinterfacekan dengan proses bisnis yang

diotomatisasikan. Untuk penelitian selanjutnya akan digunakan data nyata

(5)

perbandingan efisiensi yang didapat pada proses bisnis dengan menggunakan

sistem terintegrasi secara otomatis.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ir. Untung Rahardja, M.T.I, dkk. [Raha07].

Penelitian yang telah dijalankan oleh Ir. Untung Rahardja, M.T.I dkk.

membahas mengenai pengembangan Students Information Services (SIS) di

lingkungan Perguruan Tinggi Raharja. SIS merupakan salah satu hal yang

menjadi fokus di semua link akademik. Jumlah mahasiswa yang semakin

bertambah mengakibatkan SDM yang ada benar-benar harus dimaksimalkan

didalam pelaksanannya. Students Information Services (SIS) dibangun

dengan tipe pendekatan yang mengacu kepada kebutuhan pengguna yang

disesuaikan dengan temuan di lapangan kemudian menginterprestasikannya

ke dalam sistem pelayanan yang lebih bagus yaitu secara On-Line. Dengan

adanya SIS diharapkan tingkat kepuasan mahasiswa terhadap sistem

pelayanan semakin baik. Setelah mengeluarkan SIS pertamanya, Perguruan

Tinggi Raharja pun terus melakukan pengembangan SIS menjadi berapa

versi yaitu : Versi dua, SIS TouchScreen, dan SIS RPU. Penelitian ini sudah

baik namun, masih perlu pengembangan lagi agar Kajur dan Mahasiswa

(6)

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang linkup penelitian masalah ini hanya sebatas pemanfaatan RFID

dengan RFID dalam proses-proses pelayanan yang terdapat pada lingkungan

Perguruan Tinggi Raharja mulai dari analisa proses bisnis pada pelayanan yang

ada, aplikasi RFID pada proses bisnis dan penerapan sistem informasi pendukung

untuk layanan berbasis RFID.

1.5 Tujuan dan Manfaat

1.5.1 Tujuan :

a. Melakukan identifikasi terhadap proses bisnis yang ada pada layanan-layanan

yang akan menerapkan RFID.

b. Melakukan identifikasi terhadap kendala-kendala yang mungkin terjadi pada

proses pelayanan.

c. Melakukan identifikasi terhadap sistem informasi yang dibutuhkan sebagai

penunjang implementasi RFID.

(7)

a. Perbaikan pelayanan yang diterima Pribadi Raharja dalam segi waktu, dan

mengurangi kesalahan yang terjadi dalam pelayanan.

b. Mengintegrasikan sistem pelayanan berbasis RFID dengan sistem informasi

yang telah ada.

1.6 Metode Penelitian

Penulis menggunakan beberapa metode penelitian dalam penyusunan

laporan ini. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data tersebut

adalah :

1.6.1 Penelitian Lapangan.

a. Metode Observasi.

Adalah suatu metode untuk pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan langsung dan melaksanakan pencatatan secara sistematis

terhadap unsur-unsur yang diteliti secara langsung pada Perguruan Tinggi

Raharja.

(8)

Adalah suatu metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara

secara lisan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Penulis dalam

penelitian melakukan interview langsung kepada Pribadi Raharja yang

terlibat dalam proses pelayanan.

1.6.2 Kepustakaan.

Metode Pustaka adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara

(9)

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dari hasil penenlitian yang dilakukan oleh mahasiswa, maka diperoleh

hasil yang dicapai pada laporan yang akan ditunjukan melalui Diagram

Pembentukan Sistem. Dalam diagram tersebut akan dijelaskan bahwa Elasitasi

dan Prototipe merupakan hasil yang dicapai guna dijadikan dasar pembentukan

dan pengembangan suatu Sistem Informasi layanan yang terintegrasi dengan

sistem berjalan.

Sistem yang berjalan

4.1. Elisitasi taha

Diagram Pembentukan Sistem Penerapan RFID p 1 4.2. Elisitasi Tahap 2 4.3. Elisitasi Tahap 3 4.4. Final draft 4.5. Prototype

(10)

4.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan

data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara

mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna

sistem yang belum terpenuhi.

Berikut lampiran elisitasi tahap I yang telah dibuat : Functional

Analisa Kebutuhan Saya ingin sistem dapat:

1 Waktu absen mahasiswa sesuai dengan waktu saat memasuki suatu ruangan.

2 Apabila mahasiswa meninggalkan kelas selama perkuliahan maka tercatat durasinya hingga kembali ke ruangan perkuliahan.

3 Kehadiran mahasiswa tercatat saat memasuki ruangan perkuliahan sebelum atau setelah dosen hadir.

4 Jika mahasiswa hadir di ruangan sebelum dosen hadir, waktu kehadiran minimum tetap dihitung sesuai kedatangan dosen.

5 Ada catatan mengenai kegiatan mahasiswa atau staf dengan memonitor lokasi yang dikunjungi.

6 Absensi staf tercatat begitu pertama kali memasuki bangunan kampus. 7 Mahasiswa yang meninggalkan kelas dengan durasi lebih dari 10 menit

dan tidak mendapatkan izin dari dosen pengajar maka akan dianulir kehadirannya di kelas tersebut.

8 Data monitor lokasi staf dan mahasiswa dapat diakses oleh sistem lainnya yang berjalan di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja. 9 RFID personal diintegrasi dalam bentuk name tag.

10 Apabila staff atau mahasiswa tidak membawa name tag dengan RFID, maka digunakan name tag pengganti yang bisa digunakan pada hari itu saja.

(11)

identifikasi.

12 Apabila buku koleksi perpustakaan meninggalkan ruangan perpustakaan tanpa izin pinjam maka peringatan akan menyala. 13 RFID pada name tag mahasiswa digunakan untuk identifikasi

peminjam pada perpustakaan.

14 Apabila buku pinjaman mahasiswa jatuh tempo maka muncul pemberitahuan kepada mahasiswa yang bersangkutan.

15 RFID pada name tag mahasiswa atau staff digunakan untuk identifikasi jumlah yang harus dibayarkan pada pelayanan kantin.

16 Penjual cukup memasukkan jumlah yang harus dibayar mahasiswa atau staff atas pembelian yang dilakukan.

17 Jumlah yang harus dibayar akan dimasukkan dalam database kasir. 18 Saat RFID mahasiswa atau staff dibaca oleh kasir kantin, muncul

tampilan jumlah yang harus dibayarkan.

19 Jika mahasiswa atau staf tidak melakukan pembayaran pada hari yang sama atas pembelian yang dilakukan, maka muncul pemberitahuan pada keesokan harinya.

20 SIS touchscreen dapat membaca RFID pada nametag. 21 Kendaraan mahasiswa atau staff didata dengan RFID untuk

menghindari kehilangan.

22 Saat kendaran masuk dan keluar area pakir muncul data tentang kendaraan yang bisa dilihat petugas.

23 Saat kendaran masuk dan keluar area pakir muncul data tentang pemilik kendaraan yang bisa dilihat petugas.

24 RFID pada nametag digunakan sebagai identifikasi pada kasir pelayanan mahasiswa.

25 Menampilkan daftar kegiatan mahasiswa atau staff. 26 Menampilkan riwayat peminjaman buku perpustakaan. 27 Menampilkan riwayat transaksi kantin.

28 Menampilkan lokasi mahasiswa atau staf saat ini.

29 Menampilkan data kendaraan yang terdaftar di database kendaraan. 30 Menampilkan data pemilik nametag dengan RFID

31 Menyediakan RFID reader untuk ruangan-ruangan yang membutuhkan 32 Menyediakan RFID reader untuk kantin

(12)

34 Menyediakan RFID reader untuk tempat parkir 35 Menyediakan RFID reader untuk SIS touchscreen. 36 Menyediakan RFID reader untuk kasir.

37 Menyediakan RFID reader untuk RCEP. 38 Menyediakan RFID untuk kendaraan.

39 Menyediakan RFID untuk koleksi perpustakaan. 40 Menyediakan nametag dengan RFID untuk mahasiswa. 41 Menyediakan nametag dengan RFID untuk staf.

Non Functional

Saya ingin sistem dapat:

1 Pembacaan RFID dapat disetting otomatis atau manual sesuai kebutuhan.

2 Tersedia name tag RFID untuk keperluan cadangan.

3 Tampilan sistem user friendly (mudah dipahami oleh user) dan menarik

(Ershad Maulana)

Stake Holder

(__________) Penyusun

(13)

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian

diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa

requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi: Functional

Analisa Kebutuhan Saya ingin sistem dapat:

M D I 1 Waktu absen mahasiswa sesuai dengan waktu saat

memasuki suatu ruangan .

9

2 Apabila mahasiswa meninggalkan kelas selama perkuliahan maka tercatat durasinya hingga kembali ke ruangan

perkuliahan.

9

3 Kehadiran mahasiswa tercatat saat memasuki ruangan perkuliahan sebelum atau setelah dosen hadir.

9

4 Jika mahasiswa hadir di ruangan sebelum dosen hadir, waktu kehadiran minimum tetap dihitung sesuai kedatangan dosen.

9

5 Ada catatan mengenai kegiatan mahasiswa atau staf dengan memonitor lokasi yang dikunjungi.

9

6 Absensi staf tercatat begitu pertama kali memasuki bangunan kampus.

9

7 Mahasiswa yang meninggalkan kelas dengan durasi lebih dari 10 menit dan tidak mendapatkan izin dari dosen

pengajar maka akan dianulir kehadirannya di kelas tersebut.

9

8 Data monitor lokasi staf dan mahasiswa dapat diakses oleh sistem lainnya yang berjalan di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja.

9

9 RFID personal diintegrasi dalam bentuk name tag. 9 10 Apabila staff atau mahasiswa tidak membawa name tag

dengan RFID, maka digunakan name tag pengganti yang bisa digunakan pada hari itu saja.

9

11 Setiap buku koleksi perpustakaan menggunakan RFID untuk identifikasi.

(14)

12 Apabila buku koleksi perpustakaan meninggalkan ruangan perpustakaan tanpa izin pinjam maka peringatan akan menyala.

9

13 RFID pada name tag mahasiswa digunakan untuk identifikasi peminjam pada perpustakaan.

9

14 Apabila buku pinjaman mahasiswa jatuh tempo maka muncul pemberitahuan kepada mahasiswa yang bersangkutan.

9

15 RFID pada name tag mahasiswa atau staff digunakan untuk identifikasi jumlah yang harus dibayarkan pada pelayanan kantin.

9

16 Penjual cukup memasukkan jumlah yang harus dibayar mahasiswa atau staff atas pembelian yang dilakukan.

9

17 Jumlah yang harus dibayar akan dimasukkan dalam database kasir.

9

18 Saat RFID mahasiswa atau staff dibaca oleh kasir kantin, muncul tampilan jumlah yang harus dibayarkan.

9

19 Jika mahasiswa atau staf tidak melakukan pembayaran pada hari yang sama atas pembelian yang dilakukan, maka muncul pemberitahuan pada keesokan harinya.

9

20 SIS touchscreen dapat membaca RFID pada nametag. 9 21 Kendaraan mahasiswa atau staff didata dengan RFID untuk

menghindari kehilangan.

9

22 Saat kendaran masuk dan keluar area pakir muncul data tentang kendaraan yang bisa dilihat petugas.

9

23 Saat kendaran masuk dan keluar area pakir muncul data tentang pemilik kendaraan yang bisa dilihat petugas.

9

24 RFID pada nametag digunakan sebagai identifikasi pada kasir pelayanan mahasiswa.

9

25 Menampilkan daftar kegiatan mahasiswa atau staff. 9 26 Menampilkan riwayat peminjaman buku perpustakaan. 9 27 Menampilkan riwayat transaksi kantin. 9 28 Menampilkan lokasi mahasiswa atau staf saat ini. 9 29 Menampilkan data kendaraan yang terdaftar di database

kendaraan.

(15)

30 Menampilkan data pemilik nametag dengan RFID 9 31 Menyediakan RFID reader untuk ruangan-ruangan yang

membutuhkan

9

32 Menyediakan RFID reader untuk kantin 9 33 Menyediakan RFID reader untuk perpustakaan 9 34 Menyediakan RFID reader untuk tempat parkir 9 35 Menyediakan RFID reader untuk SIS touchscreen. 9

36 Menyediakan RFID reader untuk kasir. 9

37 Menyediakan RFID reader untuk RCEP. 9

38 Menyediakan RFID untuk kendaraan. 9 39 Menyediakan RFID untuk koleksi perpustakaan. 9 40 Menyediakan nametag dengan RFID untuk mahasiswa. 9 41 Menyediakan nametag dengan RFID untuk staf. 9

Non Functional

Saya ingin sistem dapat:

1 Pembacaan RFID dapat disetting otomatis atau manual sesuai kebutuhan.

9

2 Tersedia name tag RFID untuk keperluan cadangan. 9 3 Tampilan sistem user friendly (mudah dipahami oleh user)

dan menarik

9

M = Mandatory

D = Desirable

I = Inessensial

4.3 Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang

(16)

Terdapat 7 requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut

adalah requirement tersebut:

Feasibility T O E

Risk L M H L M H L M H

1 Waktu absen mahasiswa sesuai dengan waktu saat memasuki suatu ruangan .

9 9 9

2 Apabila mahasiswa meninggalkan kelas selama perkuliahan maka tercatat durasinya hingga kembali ke ruangan perkuliahan.

9 9 9

3 Kehadiran mahasiswa tercatat saat memasuki ruangan perkuliahan sebelum atau setelah dosen hadir.

9 9 9

4 Jika mahasiswa hadir di ruangan sebelum dosen hadir, waktu kehadiran minimum tetap dihitung sesuai

kedatangan dosen.

9 9 9

5 Ada catatan mengenai kegiatan

mahasiswa atau staf dengan memonitor lokasi yang dikunjungi.

9 9 9

6 Absensi staf tercatat begitu pertama kali memasuki bangunan kampus.

9 9 9

7 Mahasiswa yang meninggalkan kelas dengan durasi lebih dari 10 menit dan tidak mendapatkan izin dari dosen pengajar maka akan dianulir kehadirannya di kelas tersebut.

9 9 9

8 Data monitor lokasi staf dan

mahasiswa dapat diakses oleh sistem lainnya yang berjalan di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja.

9 9 9

9 RFID personal diintegrasi dalam bentuk name tag.

(17)

10 Apabila staff atau mahasiswa tidak membawa name tag dengan RFID, maka digunakan name tag pengganti yang bisa digunakan pada hari itu saja.

9 9 9

11 Setiap buku koleksi perpustakaan menggunakan RFID untuk identifikasi.

9 9 9

12 Apabila buku koleksi perpustakaan meninggalkan ruangan perpustakaan tanpa izin pinjam maka peringatan akan menyala.

9 9 9

13 RFID pada name tag mahasiswa digunakan untuk identifikasi peminjam pada perpustakaan.

9 9 9

14 RFID pada name tag mahasiswa atau staff digunakan untuk identifikasi jumlah yang harus dibayarkan pada pelayanan kantin.

9 9 9

15 Penjual cukup memasukkan jumlah yang harus dibayar mahasiswa atau staff atas pembelian yang dilakukan.

9 9 9

16 Jumlah yang harus dibayar akan dimasukkan dalam database kasir.

9 9 9

17 Kendaraan mahasiswa atau staff didata dengan RFID untuk menghindari kehilangan.

9 9 9

18 Saat kendaran masuk dan keluar area parkir muncul data tentang kendaraan yang bisa dilihat petugas.

9 9 9

19 Kendaraan mahasiswa atau staff didata dengan RFID untuk menghindari kehilangan.

9 9 9

20 Menampilkan riwayat transaksi kantin. 9 9 9 21 Menampilkan lokasi mahasiswa atau

staf saat ini.

9 9 9

22 Menampilkan data kendaraan yang terdaftar di database kendaraan.

(18)

23 Menampilkan data pemilik nametag dengan RFID

9 9 9

24 Menyediakan RFID reader untuk ruangan-ruangan yang membutuhkan

9 9 9

25 Menyediakan RFID reader untuk kantin

9 9 9

26 Menyediakan RFID reader untuk perpustakaan

9 9 9

27 Menyediakan RFID reader untuk tempat parkir

9 9 9

28 Menyediakan RFID untuk kendaraan. 9 9 9 29 Menyediakan RFID untuk koleksi

perpustakaan.

9 9 9

30 Menyediakan nametag dengan RFID untuk mahasiswa.

9 9 9

31 Menyediakan nametag dengan RFID untuk staf.

9 9 9

32 Pembacaan RFID dapat disetting otomatis atau manual sesuai kebutuhan.

9 9 9

33 Tersedia name tag RFID untuk keperluan cadangan. 9 9 9 T = Technical O = Operational E = Economy L = Low M = Middle H = High

(19)

4.4 Final Draft Elisitasi Functional

Analisa Kebutuhan Saya ingin sistem dapat:

1 Waktu absen mahasiswa sesuai dengan waktu saat memasuki suatu ruangan .

2 Kehadiran mahasiswa tercatat saat memasuki ruangan perkuliahan sebelum atau setelah dosen hadir.

3 Jika mahasiswa hadir di ruangan sebelum dosen hadir, waktu kehadiran minimum tetap dihitung sesuai kedatangan dosen. 4 Absensi staf tercatat begitu pertama kali memasuki bangunan

kampus.

5 RFID personal diintegrasi dalam bentuk name tag.

6 Setiap buku koleksi perpustakaan menggunakan RFID untuk identifikasi.

7 Apabila buku koleksi perpustakaan meninggalkan ruangan perpustakaan tanpa izin pinjam maka peringatan akan menyala. 8 RFID pada name tag mahasiswa digunakan untuk identifikasi

peminjam pada perpustakaan.

9 RFID pada name tag mahasiswa atau staff digunakan untuk identifikasi jumlah yang harus dibayarkan pada pelayanan kantin. 10 Jumlah yang harus dibayar akan dimasukkan dalam database kasir. 11 Kendaraan mahasiswa atau staff didata dengan RFID untuk

menghindari kehilangan.

12 Saat kendaran masuk dan keluar area pakir muncul data tentang kendaraan yang bisa dilihat petugas.

13 Menampilkan lokasi mahasiswa atau staf saat ini.

14 Menampilkan data kendaraan yang terdaftar di database kendaraan. 15 Menampilkan data pemilik nametag dengan RFID

16 Menyediakan RFID reader untuk ruangan-ruangan yang membutuhkan

17 Menyediakan RFID reader untuk kantin 18 Menyediakan RFID reader untuk perpustakaan 19 Menyediakan RFID untuk kendaraan.

(20)

20 Menyediakan RFID untuk koleksi perpustakaan. 21 Menyediakan nametag dengan RFID untuk mahasiswa. 22 Menyediakan nametag dengan RFID untuk staf.

23 Tersedia name tag RFID untuk keperluan cadangan.

Penyusun

(Ershad Maulana)

Mengetahui, Menyetujui, Pembimbing Stake Holder Kepala Jurusan ( Ir. Untung Rahardja, M.T.I (Stakeholder) (Dina Fitria Murad, S.Kom)

(21)

4.5 Prototype

Berdasarkan requirement yang terdapat pada Final Draft Elisitasi diatas,

kemudian dikembangkanlah beberapa prototipe dari Student Information

Services yang baru, antara lain :

4.5.1 Prototype 1

Tampilan diatas adalah prototype Name Tag dengan implementasi chip

RFID. Name Tag diberi tali untuk dikalungkan pada pemakainya. Pada beberapa

reader seperti pada reader keluar masuk ruangan, pemilik hanya perlu melewati

reader tanpa perlu melakukan apapun untuk memasukkan data, seperti pada saat

(22)

reader, agak reader bisa membaca, pengaturan jarak pembacaan data minimal

sesuai kebutuhan tempat, misal pada kantin atau perpustakaan.

4.5.2 Prototype 2

Tampilan diatas merupakan prototype tampilan pada pelayanan kasir

kantin, semua transaksi yang telah dilakukan pemilik RFID dan belum dibayarkan

akan terdaftar, begitupula dengan ID pemilik RFID.

(23)

Tampilan diatas merupakan prototype tampilan pada pelayanan parkir,

reader didekatkan kepada kendaraan untuk membaca RFID yang terpasang pada

kendaraan. Selanjutnya data kendaraan beserta pemiliknya akan ditampilkan, hal

ini mempercepat pelayanan karena pemilik tidak perlu lagi menunjukkan

(24)

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka

penulis menarik bebrapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan adanya Student Information Services, RME dan berbagai sistem

layanan lainnya yang telah lama diimplementasikan di Perguruan Tinggi

Raharja maka sistem pelayanan mahasiswa menjadi semakin baik dan

interaktif. Namun seiring dengan meningkatnya kebutuhan mahasiswa

maka perlu dilakukan pengembangan-pengembangan lebih lanjut

terhadap sistem pelayanan yang telah ada. Pengembangan yang dilakukan

dapat berupa penambahan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh

mahasiswa serta yang lainnya. Pengenbangan berupa implementasi Radio

Frequency Identification (RFID) kali ini bertujuan untuk mengurangi

kekurangan–kekurangan dari sistem yang sedang berjalan guna

memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh mahasiswa Perguruan

(25)

2. Seluruh mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja membutuhkan suatu

sistem yang mampu menghasilkan informasi yang lebih cepat dan lebih

akurat yang dapat digunakan untuk mendukung jalannya perkuliahan.

Oleh karena itu pengembangan berupa implementasi Radio Frequency

Identification (RFID) dijalankan hingga saat ini dengan tujuan

menjadikan sistem yang sesuai dengan kebutuhan.

3. Pelaksanaan penelitian ini memberikan pengalaman kepada penulis dalam

menerapkan dan memperluas wawasan, penerapan teori dan pengetahuan

yang telah diterima di dalam perkuliahan pada kegiatan nyata.

4. Setelah di hasilkan rancangan elisitasi tahap 1 sampai final draft elisitasi

yang sebelumnya telah di setujui stakeholder di harapkan dapat

memberikan gambaran terhadap penulis mengenai rancangan dasar

pembentukan sistem yang baru.

5. Penulis menyimpulkan bahwa dengan membuat prototipe maka sistem

yang di hasilkan akan dapat menyediakan informasi yang akurat, karena

datanya terus terupdate setiap saat. Dengan adanya prototipe- prototipe ini

di harapkan dapat membantu penulis dalam menghasilkan suatu sistem

(26)

Daftar Pustaka

Edward J. Barkmeyer, Allison Barnard Feeney, Peter Denno, David W. Flater, Donald E

Libes, Michelle Potts Steves dan Evan K. Wallace. “Concepts for Automating

Systems Integration”. 2003.

Ir. Untung Rahardja, M.T.I, dkk. “Pengembangan Absensi On-Line di Lingkungan

Perguruan Tinggi Raharja”. 2007

Nia Haryani. “Analisa Student Information Services version 3.0 Di Lingkungan

Perguruan Tinggi Raharja”. 2009.

Lestari Widyastuti. ”Analisa Sistem Konversi Matakuliah pada Perguruan Tinggi

Referensi

Dokumen terkait

Keberhasilan penggunaan RFID untuk sistem otomasi sebesar 100% dengan jarak maksimal 0-50cm bila tag diletakkan pada medium bukan logam, karena tag yang digunakan merupakan tag

The use of Ultra High Frequency Radio Frequency Identification (UHF RFID) in implementing asset managing system and selecting the hardware platform using RFID tag and reader

Apabila kode pada RFID tag tidak sesuai dengan kode yang telah diinputkan pada program atau sepeda motor dihidupkan tanpa menggunakan RFID tag maka sepeda motor tidak dapat

Pada alat Absensi ini terdapat sensor RFID Reader sebagai pembaca data, data yang dikirim berupa kode unik, data itu di dapatkan dari rfid tag dan rfid card, setelah sensor

Dari pengujian ini dapat diketahui ID masing masing Tag yang dipergunakan yang menampilkan ID yang berbeda beda untuk masing-masing Tag RFID yang digunakan Data ID

Kegunaan dari sebuah sistem RFID adalah untuk memungkinkan data ditransmisikan oleh sebuah peralatan portabel, yang disebut tag, yang mana tag tersebut dibaca oleh sebuah pembaca

Ketika karyawan masuk photodioda akan terhalang sehingga cahaya yang masuk berkurang, ketika photodioda tidak lagi aktif RFID dapat membaca tag yang terdapat pada

Pada saat pengujian, program sudah sesuai dengan yang dikehendaki, dimana saat melakukan proses transaksi tidak akan terjadi proses pendeteksian tag RFID oleh reader