Radio Frequency Identification (RFID) sebagai Alat
Bantu Layanan pada Lingkungan Perguruan Tinggi
Raharja
Disusun Oleh :
Ershad Maulana
0812461361
Perguruan Tinggi Raharja
Tangerang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan merupakan tolak ukur kinerja
sistem pelayanan yang berjalan. Kecepatan dan ketepatan pelayanan sangat
bergantung kepada metode pelayanan yang dipergunakan serta besarnya
permintaan terhadap layanan tersebut.
Raharja sebagai kampus unggulan yang banyak diminati oleh masyarakat
selalu mendapat tambahan populasi setiap tahunnya. Setiap Pribadi Raharja
memerlukan pelayanan dalam melaksanakan kegiatannya di dalam lingkungan
kampus. Peningkatan jumlah populasi Pribadi Raharja mengakibatkan naiknya
kebutuhan pelayanan dalam lingkungan kampus. Saat ini beberapa pelayanan
yang ada di kampus raharja masih dilaksanakan secara manual seperti sistem
peminjaman buku di perpustakaan, sistem pembayaran di kantin dan sistem
penitipan kendaraan bermotor, dan sebagian lagi telah menggunakan sistem
informasi, namun masih mengalami permasalahan dalam hal ketepatan seperti
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penulisan Laporan ini
penulis mengambil judul ”Radio Frequency Identification (RFID) sebagai
Alat Bantu Layanan pada Lingkungan Perguruan Tinggi Raharja”.
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian diatas pribadi raharja terkadang terkadang masih menemui
kendala didalam menerima layanan yang terdapat di wilayah kampus. Dari
kendala tersebut timbul berbagai pertanyaan sebagai berikut :
a. Bagaimana caranya agar sebagian besar pelayanan yang ada di dalam wilayah
kampus terlaksana secara lebih cepat dan lebih akurat dari sebelumnya ?
b. Bagaimana caranya sistem pelayanan yang ada di dalam wilayah kampus
terintegrasi dengan sistem informasi lainnya yang telah ada di Perguruan
Tinggi Raharja ?
1.3 Studi Pustaka
Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai pelayanan
penerapan RFID ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai
salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan.
Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi
yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan, antara lain :
1. Penelitian berjudul “Concepts for Automating Systems Integration” yang
dilakukan oleh Edward J. Barkmeyer, Allison Barnard Feeney, Peter Denno,
David W. Flater, Donald E Libes, Michelle Potts Steves dan Evan K. Wallace
dari National Institute of Standards and Technology, 2003. Sistem yang di
gunakan untuk penelitian adalah “Automated Methods for Integrating
Systems” (AMIS), sebagai identifikasi apakah telah ada teknologi untuk
otomatisasi dalam proses integrasi pada software manufaktur. Penelitian
menjabarkan tentang elemen proses, aspek integrasi, permasalahan integrasi
dan metode-metode yang dapat digunakan. Tetapi hingga akhir penelitian
tidak ada penerapan secara nyata dan formal untuk sistem integrasi pada
tiap-tiap skenario industri. Serta belum adanya hasil keluaran dari hubungan
antara elemen yang diinterfacekan dengan proses bisnis yang
diotomatisasikan. Untuk penelitian selanjutnya akan digunakan data nyata
perbandingan efisiensi yang didapat pada proses bisnis dengan menggunakan
sistem terintegrasi secara otomatis.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ir. Untung Rahardja, M.T.I, dkk. [Raha07].
Penelitian yang telah dijalankan oleh Ir. Untung Rahardja, M.T.I dkk.
membahas mengenai pengembangan Students Information Services (SIS) di
lingkungan Perguruan Tinggi Raharja. SIS merupakan salah satu hal yang
menjadi fokus di semua link akademik. Jumlah mahasiswa yang semakin
bertambah mengakibatkan SDM yang ada benar-benar harus dimaksimalkan
didalam pelaksanannya. Students Information Services (SIS) dibangun
dengan tipe pendekatan yang mengacu kepada kebutuhan pengguna yang
disesuaikan dengan temuan di lapangan kemudian menginterprestasikannya
ke dalam sistem pelayanan yang lebih bagus yaitu secara On-Line. Dengan
adanya SIS diharapkan tingkat kepuasan mahasiswa terhadap sistem
pelayanan semakin baik. Setelah mengeluarkan SIS pertamanya, Perguruan
Tinggi Raharja pun terus melakukan pengembangan SIS menjadi berapa
versi yaitu : Versi dua, SIS TouchScreen, dan SIS RPU. Penelitian ini sudah
baik namun, masih perlu pengembangan lagi agar Kajur dan Mahasiswa
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang linkup penelitian masalah ini hanya sebatas pemanfaatan RFID
dengan RFID dalam proses-proses pelayanan yang terdapat pada lingkungan
Perguruan Tinggi Raharja mulai dari analisa proses bisnis pada pelayanan yang
ada, aplikasi RFID pada proses bisnis dan penerapan sistem informasi pendukung
untuk layanan berbasis RFID.
1.5 Tujuan dan Manfaat
1.5.1 Tujuan :
a. Melakukan identifikasi terhadap proses bisnis yang ada pada layanan-layanan
yang akan menerapkan RFID.
b. Melakukan identifikasi terhadap kendala-kendala yang mungkin terjadi pada
proses pelayanan.
c. Melakukan identifikasi terhadap sistem informasi yang dibutuhkan sebagai
penunjang implementasi RFID.
a. Perbaikan pelayanan yang diterima Pribadi Raharja dalam segi waktu, dan
mengurangi kesalahan yang terjadi dalam pelayanan.
b. Mengintegrasikan sistem pelayanan berbasis RFID dengan sistem informasi
yang telah ada.
1.6 Metode Penelitian
Penulis menggunakan beberapa metode penelitian dalam penyusunan
laporan ini. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data tersebut
adalah :
1.6.1 Penelitian Lapangan.
a. Metode Observasi.
Adalah suatu metode untuk pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan langsung dan melaksanakan pencatatan secara sistematis
terhadap unsur-unsur yang diteliti secara langsung pada Perguruan Tinggi
Raharja.
Adalah suatu metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara
secara lisan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Penulis dalam
penelitian melakukan interview langsung kepada Pribadi Raharja yang
terlibat dalam proses pelayanan.
1.6.2 Kepustakaan.
Metode Pustaka adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara
BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Dari hasil penenlitian yang dilakukan oleh mahasiswa, maka diperoleh
hasil yang dicapai pada laporan yang akan ditunjukan melalui Diagram
Pembentukan Sistem. Dalam diagram tersebut akan dijelaskan bahwa Elasitasi
dan Prototipe merupakan hasil yang dicapai guna dijadikan dasar pembentukan
dan pengembangan suatu Sistem Informasi layanan yang terintegrasi dengan
sistem berjalan.
Sistem yang berjalan
4.1. Elisitasi taha
Diagram Pembentukan Sistem Penerapan RFID p 1 4.2. Elisitasi Tahap 2 4.3. Elisitasi Tahap 3 4.4. Final draft 4.5. Prototype
4.1 Elisitasi Tahap I
Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan
data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara
mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna
sistem yang belum terpenuhi.
Berikut lampiran elisitasi tahap I yang telah dibuat : Functional
Analisa Kebutuhan Saya ingin sistem dapat:
1 Waktu absen mahasiswa sesuai dengan waktu saat memasuki suatu ruangan.
2 Apabila mahasiswa meninggalkan kelas selama perkuliahan maka tercatat durasinya hingga kembali ke ruangan perkuliahan.
3 Kehadiran mahasiswa tercatat saat memasuki ruangan perkuliahan sebelum atau setelah dosen hadir.
4 Jika mahasiswa hadir di ruangan sebelum dosen hadir, waktu kehadiran minimum tetap dihitung sesuai kedatangan dosen.
5 Ada catatan mengenai kegiatan mahasiswa atau staf dengan memonitor lokasi yang dikunjungi.
6 Absensi staf tercatat begitu pertama kali memasuki bangunan kampus. 7 Mahasiswa yang meninggalkan kelas dengan durasi lebih dari 10 menit
dan tidak mendapatkan izin dari dosen pengajar maka akan dianulir kehadirannya di kelas tersebut.
8 Data monitor lokasi staf dan mahasiswa dapat diakses oleh sistem lainnya yang berjalan di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja. 9 RFID personal diintegrasi dalam bentuk name tag.
10 Apabila staff atau mahasiswa tidak membawa name tag dengan RFID, maka digunakan name tag pengganti yang bisa digunakan pada hari itu saja.
identifikasi.
12 Apabila buku koleksi perpustakaan meninggalkan ruangan perpustakaan tanpa izin pinjam maka peringatan akan menyala. 13 RFID pada name tag mahasiswa digunakan untuk identifikasi
peminjam pada perpustakaan.
14 Apabila buku pinjaman mahasiswa jatuh tempo maka muncul pemberitahuan kepada mahasiswa yang bersangkutan.
15 RFID pada name tag mahasiswa atau staff digunakan untuk identifikasi jumlah yang harus dibayarkan pada pelayanan kantin.
16 Penjual cukup memasukkan jumlah yang harus dibayar mahasiswa atau staff atas pembelian yang dilakukan.
17 Jumlah yang harus dibayar akan dimasukkan dalam database kasir. 18 Saat RFID mahasiswa atau staff dibaca oleh kasir kantin, muncul
tampilan jumlah yang harus dibayarkan.
19 Jika mahasiswa atau staf tidak melakukan pembayaran pada hari yang sama atas pembelian yang dilakukan, maka muncul pemberitahuan pada keesokan harinya.
20 SIS touchscreen dapat membaca RFID pada nametag. 21 Kendaraan mahasiswa atau staff didata dengan RFID untuk
menghindari kehilangan.
22 Saat kendaran masuk dan keluar area pakir muncul data tentang kendaraan yang bisa dilihat petugas.
23 Saat kendaran masuk dan keluar area pakir muncul data tentang pemilik kendaraan yang bisa dilihat petugas.
24 RFID pada nametag digunakan sebagai identifikasi pada kasir pelayanan mahasiswa.
25 Menampilkan daftar kegiatan mahasiswa atau staff. 26 Menampilkan riwayat peminjaman buku perpustakaan. 27 Menampilkan riwayat transaksi kantin.
28 Menampilkan lokasi mahasiswa atau staf saat ini.
29 Menampilkan data kendaraan yang terdaftar di database kendaraan. 30 Menampilkan data pemilik nametag dengan RFID
31 Menyediakan RFID reader untuk ruangan-ruangan yang membutuhkan 32 Menyediakan RFID reader untuk kantin
34 Menyediakan RFID reader untuk tempat parkir 35 Menyediakan RFID reader untuk SIS touchscreen. 36 Menyediakan RFID reader untuk kasir.
37 Menyediakan RFID reader untuk RCEP. 38 Menyediakan RFID untuk kendaraan.
39 Menyediakan RFID untuk koleksi perpustakaan. 40 Menyediakan nametag dengan RFID untuk mahasiswa. 41 Menyediakan nametag dengan RFID untuk staf.
Non Functional
Saya ingin sistem dapat:
1 Pembacaan RFID dapat disetting otomatis atau manual sesuai kebutuhan.
2 Tersedia name tag RFID untuk keperluan cadangan.
3 Tampilan sistem user friendly (mudah dipahami oleh user) dan menarik
(Ershad Maulana)
Stake Holder
(__________) Penyusun
Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian
diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa
requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi: Functional
Analisa Kebutuhan Saya ingin sistem dapat:
M D I 1 Waktu absen mahasiswa sesuai dengan waktu saat
memasuki suatu ruangan .
9
2 Apabila mahasiswa meninggalkan kelas selama perkuliahan maka tercatat durasinya hingga kembali ke ruangan
perkuliahan.
9
3 Kehadiran mahasiswa tercatat saat memasuki ruangan perkuliahan sebelum atau setelah dosen hadir.
9
4 Jika mahasiswa hadir di ruangan sebelum dosen hadir, waktu kehadiran minimum tetap dihitung sesuai kedatangan dosen.
9
5 Ada catatan mengenai kegiatan mahasiswa atau staf dengan memonitor lokasi yang dikunjungi.
9
6 Absensi staf tercatat begitu pertama kali memasuki bangunan kampus.
9
7 Mahasiswa yang meninggalkan kelas dengan durasi lebih dari 10 menit dan tidak mendapatkan izin dari dosen
pengajar maka akan dianulir kehadirannya di kelas tersebut.
9
8 Data monitor lokasi staf dan mahasiswa dapat diakses oleh sistem lainnya yang berjalan di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja.
9
9 RFID personal diintegrasi dalam bentuk name tag. 9 10 Apabila staff atau mahasiswa tidak membawa name tag
dengan RFID, maka digunakan name tag pengganti yang bisa digunakan pada hari itu saja.
9
11 Setiap buku koleksi perpustakaan menggunakan RFID untuk identifikasi.
12 Apabila buku koleksi perpustakaan meninggalkan ruangan perpustakaan tanpa izin pinjam maka peringatan akan menyala.
9
13 RFID pada name tag mahasiswa digunakan untuk identifikasi peminjam pada perpustakaan.
9
14 Apabila buku pinjaman mahasiswa jatuh tempo maka muncul pemberitahuan kepada mahasiswa yang bersangkutan.
9
15 RFID pada name tag mahasiswa atau staff digunakan untuk identifikasi jumlah yang harus dibayarkan pada pelayanan kantin.
9
16 Penjual cukup memasukkan jumlah yang harus dibayar mahasiswa atau staff atas pembelian yang dilakukan.
9
17 Jumlah yang harus dibayar akan dimasukkan dalam database kasir.
9
18 Saat RFID mahasiswa atau staff dibaca oleh kasir kantin, muncul tampilan jumlah yang harus dibayarkan.
9
19 Jika mahasiswa atau staf tidak melakukan pembayaran pada hari yang sama atas pembelian yang dilakukan, maka muncul pemberitahuan pada keesokan harinya.
9
20 SIS touchscreen dapat membaca RFID pada nametag. 9 21 Kendaraan mahasiswa atau staff didata dengan RFID untuk
menghindari kehilangan.
9
22 Saat kendaran masuk dan keluar area pakir muncul data tentang kendaraan yang bisa dilihat petugas.
9
23 Saat kendaran masuk dan keluar area pakir muncul data tentang pemilik kendaraan yang bisa dilihat petugas.
9
24 RFID pada nametag digunakan sebagai identifikasi pada kasir pelayanan mahasiswa.
9
25 Menampilkan daftar kegiatan mahasiswa atau staff. 9 26 Menampilkan riwayat peminjaman buku perpustakaan. 9 27 Menampilkan riwayat transaksi kantin. 9 28 Menampilkan lokasi mahasiswa atau staf saat ini. 9 29 Menampilkan data kendaraan yang terdaftar di database
kendaraan.
30 Menampilkan data pemilik nametag dengan RFID 9 31 Menyediakan RFID reader untuk ruangan-ruangan yang
membutuhkan
9
32 Menyediakan RFID reader untuk kantin 9 33 Menyediakan RFID reader untuk perpustakaan 9 34 Menyediakan RFID reader untuk tempat parkir 9 35 Menyediakan RFID reader untuk SIS touchscreen. 9
36 Menyediakan RFID reader untuk kasir. 9
37 Menyediakan RFID reader untuk RCEP. 9
38 Menyediakan RFID untuk kendaraan. 9 39 Menyediakan RFID untuk koleksi perpustakaan. 9 40 Menyediakan nametag dengan RFID untuk mahasiswa. 9 41 Menyediakan nametag dengan RFID untuk staf. 9
Non Functional
Saya ingin sistem dapat:
1 Pembacaan RFID dapat disetting otomatis atau manual sesuai kebutuhan.
9
2 Tersedia name tag RFID untuk keperluan cadangan. 9 3 Tampilan sistem user friendly (mudah dipahami oleh user)
dan menarik
9
M = Mandatory
D = Desirable
I = Inessensial
4.3 Elisitasi Tahap III
Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang
Terdapat 7 requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut
adalah requirement tersebut:
Feasibility T O E
Risk L M H L M H L M H
1 Waktu absen mahasiswa sesuai dengan waktu saat memasuki suatu ruangan .
9 9 9
2 Apabila mahasiswa meninggalkan kelas selama perkuliahan maka tercatat durasinya hingga kembali ke ruangan perkuliahan.
9 9 9
3 Kehadiran mahasiswa tercatat saat memasuki ruangan perkuliahan sebelum atau setelah dosen hadir.
9 9 9
4 Jika mahasiswa hadir di ruangan sebelum dosen hadir, waktu kehadiran minimum tetap dihitung sesuai
kedatangan dosen.
9 9 9
5 Ada catatan mengenai kegiatan
mahasiswa atau staf dengan memonitor lokasi yang dikunjungi.
9 9 9
6 Absensi staf tercatat begitu pertama kali memasuki bangunan kampus.
9 9 9
7 Mahasiswa yang meninggalkan kelas dengan durasi lebih dari 10 menit dan tidak mendapatkan izin dari dosen pengajar maka akan dianulir kehadirannya di kelas tersebut.
9 9 9
8 Data monitor lokasi staf dan
mahasiswa dapat diakses oleh sistem lainnya yang berjalan di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja.
9 9 9
9 RFID personal diintegrasi dalam bentuk name tag.
10 Apabila staff atau mahasiswa tidak membawa name tag dengan RFID, maka digunakan name tag pengganti yang bisa digunakan pada hari itu saja.
9 9 9
11 Setiap buku koleksi perpustakaan menggunakan RFID untuk identifikasi.
9 9 9
12 Apabila buku koleksi perpustakaan meninggalkan ruangan perpustakaan tanpa izin pinjam maka peringatan akan menyala.
9 9 9
13 RFID pada name tag mahasiswa digunakan untuk identifikasi peminjam pada perpustakaan.
9 9 9
14 RFID pada name tag mahasiswa atau staff digunakan untuk identifikasi jumlah yang harus dibayarkan pada pelayanan kantin.
9 9 9
15 Penjual cukup memasukkan jumlah yang harus dibayar mahasiswa atau staff atas pembelian yang dilakukan.
9 9 9
16 Jumlah yang harus dibayar akan dimasukkan dalam database kasir.
9 9 9
17 Kendaraan mahasiswa atau staff didata dengan RFID untuk menghindari kehilangan.
9 9 9
18 Saat kendaran masuk dan keluar area parkir muncul data tentang kendaraan yang bisa dilihat petugas.
9 9 9
19 Kendaraan mahasiswa atau staff didata dengan RFID untuk menghindari kehilangan.
9 9 9
20 Menampilkan riwayat transaksi kantin. 9 9 9 21 Menampilkan lokasi mahasiswa atau
staf saat ini.
9 9 9
22 Menampilkan data kendaraan yang terdaftar di database kendaraan.
23 Menampilkan data pemilik nametag dengan RFID
9 9 9
24 Menyediakan RFID reader untuk ruangan-ruangan yang membutuhkan
9 9 9
25 Menyediakan RFID reader untuk kantin
9 9 9
26 Menyediakan RFID reader untuk perpustakaan
9 9 9
27 Menyediakan RFID reader untuk tempat parkir
9 9 9
28 Menyediakan RFID untuk kendaraan. 9 9 9 29 Menyediakan RFID untuk koleksi
perpustakaan.
9 9 9
30 Menyediakan nametag dengan RFID untuk mahasiswa.
9 9 9
31 Menyediakan nametag dengan RFID untuk staf.
9 9 9
32 Pembacaan RFID dapat disetting otomatis atau manual sesuai kebutuhan.
9 9 9
33 Tersedia name tag RFID untuk keperluan cadangan. 9 9 9 T = Technical O = Operational E = Economy L = Low M = Middle H = High
4.4 Final Draft Elisitasi Functional
Analisa Kebutuhan Saya ingin sistem dapat:
1 Waktu absen mahasiswa sesuai dengan waktu saat memasuki suatu ruangan .
2 Kehadiran mahasiswa tercatat saat memasuki ruangan perkuliahan sebelum atau setelah dosen hadir.
3 Jika mahasiswa hadir di ruangan sebelum dosen hadir, waktu kehadiran minimum tetap dihitung sesuai kedatangan dosen. 4 Absensi staf tercatat begitu pertama kali memasuki bangunan
kampus.
5 RFID personal diintegrasi dalam bentuk name tag.
6 Setiap buku koleksi perpustakaan menggunakan RFID untuk identifikasi.
7 Apabila buku koleksi perpustakaan meninggalkan ruangan perpustakaan tanpa izin pinjam maka peringatan akan menyala. 8 RFID pada name tag mahasiswa digunakan untuk identifikasi
peminjam pada perpustakaan.
9 RFID pada name tag mahasiswa atau staff digunakan untuk identifikasi jumlah yang harus dibayarkan pada pelayanan kantin. 10 Jumlah yang harus dibayar akan dimasukkan dalam database kasir. 11 Kendaraan mahasiswa atau staff didata dengan RFID untuk
menghindari kehilangan.
12 Saat kendaran masuk dan keluar area pakir muncul data tentang kendaraan yang bisa dilihat petugas.
13 Menampilkan lokasi mahasiswa atau staf saat ini.
14 Menampilkan data kendaraan yang terdaftar di database kendaraan. 15 Menampilkan data pemilik nametag dengan RFID
16 Menyediakan RFID reader untuk ruangan-ruangan yang membutuhkan
17 Menyediakan RFID reader untuk kantin 18 Menyediakan RFID reader untuk perpustakaan 19 Menyediakan RFID untuk kendaraan.
20 Menyediakan RFID untuk koleksi perpustakaan. 21 Menyediakan nametag dengan RFID untuk mahasiswa. 22 Menyediakan nametag dengan RFID untuk staf.
23 Tersedia name tag RFID untuk keperluan cadangan.
Penyusun
(Ershad Maulana)
Mengetahui, Menyetujui, Pembimbing Stake Holder Kepala Jurusan ( Ir. Untung Rahardja, M.T.I (Stakeholder) (Dina Fitria Murad, S.Kom)
4.5 Prototype
Berdasarkan requirement yang terdapat pada Final Draft Elisitasi diatas,
kemudian dikembangkanlah beberapa prototipe dari Student Information
Services yang baru, antara lain :
4.5.1 Prototype 1
Tampilan diatas adalah prototype Name Tag dengan implementasi chip
RFID. Name Tag diberi tali untuk dikalungkan pada pemakainya. Pada beberapa
reader seperti pada reader keluar masuk ruangan, pemilik hanya perlu melewati
reader tanpa perlu melakukan apapun untuk memasukkan data, seperti pada saat
reader, agak reader bisa membaca, pengaturan jarak pembacaan data minimal
sesuai kebutuhan tempat, misal pada kantin atau perpustakaan.
4.5.2 Prototype 2
Tampilan diatas merupakan prototype tampilan pada pelayanan kasir
kantin, semua transaksi yang telah dilakukan pemilik RFID dan belum dibayarkan
akan terdaftar, begitupula dengan ID pemilik RFID.
Tampilan diatas merupakan prototype tampilan pada pelayanan parkir,
reader didekatkan kepada kendaraan untuk membaca RFID yang terpasang pada
kendaraan. Selanjutnya data kendaraan beserta pemiliknya akan ditampilkan, hal
ini mempercepat pelayanan karena pemilik tidak perlu lagi menunjukkan
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka
penulis menarik bebrapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan adanya Student Information Services, RME dan berbagai sistem
layanan lainnya yang telah lama diimplementasikan di Perguruan Tinggi
Raharja maka sistem pelayanan mahasiswa menjadi semakin baik dan
interaktif. Namun seiring dengan meningkatnya kebutuhan mahasiswa
maka perlu dilakukan pengembangan-pengembangan lebih lanjut
terhadap sistem pelayanan yang telah ada. Pengembangan yang dilakukan
dapat berupa penambahan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh
mahasiswa serta yang lainnya. Pengenbangan berupa implementasi Radio
Frequency Identification (RFID) kali ini bertujuan untuk mengurangi
kekurangan–kekurangan dari sistem yang sedang berjalan guna
memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh mahasiswa Perguruan
2. Seluruh mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja membutuhkan suatu
sistem yang mampu menghasilkan informasi yang lebih cepat dan lebih
akurat yang dapat digunakan untuk mendukung jalannya perkuliahan.
Oleh karena itu pengembangan berupa implementasi Radio Frequency
Identification (RFID) dijalankan hingga saat ini dengan tujuan
menjadikan sistem yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Pelaksanaan penelitian ini memberikan pengalaman kepada penulis dalam
menerapkan dan memperluas wawasan, penerapan teori dan pengetahuan
yang telah diterima di dalam perkuliahan pada kegiatan nyata.
4. Setelah di hasilkan rancangan elisitasi tahap 1 sampai final draft elisitasi
yang sebelumnya telah di setujui stakeholder di harapkan dapat
memberikan gambaran terhadap penulis mengenai rancangan dasar
pembentukan sistem yang baru.
5. Penulis menyimpulkan bahwa dengan membuat prototipe maka sistem
yang di hasilkan akan dapat menyediakan informasi yang akurat, karena
datanya terus terupdate setiap saat. Dengan adanya prototipe- prototipe ini
di harapkan dapat membantu penulis dalam menghasilkan suatu sistem
Daftar Pustaka
Edward J. Barkmeyer, Allison Barnard Feeney, Peter Denno, David W. Flater, Donald E
Libes, Michelle Potts Steves dan Evan K. Wallace. “Concepts for Automating
Systems Integration”. 2003.
Ir. Untung Rahardja, M.T.I, dkk. “Pengembangan Absensi On-Line di Lingkungan
Perguruan Tinggi Raharja”. 2007
Nia Haryani. “Analisa Student Information Services version 3.0 Di Lingkungan
Perguruan Tinggi Raharja”. 2009.
Lestari Widyastuti. ”Analisa Sistem Konversi Matakuliah pada Perguruan Tinggi