SISTEM EVALUASI
PEMBELAJARAN PAI (KE-3)
PROGRAM PASCA SARJANA
STAIN SALATIGA
CONTOH PERHITUNGAN
NORMA ABSOLUT SKALA 100 DENGAN Z SKOR
b. Menggunakan Z skor
Contoh:
salah satu siswa dapat skor 33SD M X Z 15 45 33 Z 15 12 Z
X = nilai yang diperoleh siswa tertentu
M = mean ideal SD = standar deviasi 8 , 0 Z
NORMA RELATIF
a. Langkah-langkah
1. Mencari Mean Aktual (MA) dengan rumus statistik 2. Mencari SD Aktual (SDA) dengan rumus statistik
3. Membuat pedoman konversi, seperti Norma Absolut
Dapat juga menggunakan rumus Persentil (Buku Statistik)
b. Contoh data: Hasil Ujian Akhir Smester
46 39 32 31 43 32 44 37 24 38 58 17 48 38 51 49 40 45 41 25 42 30 35 36 35 20 34 11 28 27 33 53
Konversikan ke skala 5, 9, 11, dan 100 !!!
P = Persentil, cfb= jml freq yg mendapat skor di bawah skor yg akan dicari persentilnya, fp= jml freq yg mendapat skor sama dg skor yg akan dicari persentilnya, N = subjek
100 2 1 x N fp cfb P
Mean Aktual dari data di slide 45 adalah : 36,32
SD Aktual dari data di slide 45 adalah : 12, 10 (SD = 36,3215 : 3 = 12,10) Pedoman Konversi: M + 1,5 SD = 36,32 + 1,5 x 12,10 = 54,47 M + 0,5 SD = 36,32 + 0,5 x 12,10 = 42,37 M - 0,5 SD = 36,32 - 0,5 x 12,10 = 30,27 M - 1,5 SD = 36,32 - 1,5 x 12,10 = 18,17
Contoh Norma Relatif Skala 5
N X M 32 1162 M M 36,3215 E D C B A
KUALITAS TES YANG BAIK
A. Validitas
C. Tingkat Kesukaran
B. Reliabilitas
D. Daya Pembeda
A. VALIDITAS
1. Pengertian
Suatu alat ukur dikatakan valid jika dapat mengukur secara tepat
apa yang seharusnya diukur. Contoh: Termometer – suhu badan,
Barometer – tekanan udara, dsb.
2. Jenis Validitas
a. Content Validity c. Construct Validity
a.
Content Validity
(Validitas Isi)
Materi atau bahan yang diteskan sesuai
dengan isi kurikulum.
Untuk menilai apakah suatu tes memiliki
validitas isi
atau tidak dapat dilakukan
dengan cara
membandingkan materi tes
dengan
analisis rasional terhadap
b.
Predictive Validity
(Validitas
Ramalan)
Ketepatan tes ditinjau dari kemampuan tes tersebut untuk me-ramalkan prestasi yang dicapai kemudian.
Misalnya tes hasil belajar dikatakan mempunyai validitas ra-malan yang tinggi jika hasil yang dicapai anak dalam tes ter-sebut benar-benar dapat meramalkan sukses tidaknya anak-anak dalam pelajaran yang akan datang.
Cara yang dipergunakan adalah mencari korelasi antara nilai-nilai yang dicapai oleh anak-anak dalam tes tersebut dengan
nilai-nilai yang dicapainya kemudian.
Secara statistik dapat menggunakan rumus korelasi product moment sbb:
}
Y)
(
-Y
{N.
}
(X)
-X
{(N.
Y)
(
X)
(
-XY
N.
r xy
2 2 2 2
c.
Construct Validity
(Validitas
Susunan)
Ketepatan tes dilihat dari susunannya.
Misalnya tes matematika soal harus dibuat
ring-kas, benar-benar mengukur kecakapan
mate-atika, bukan mengukur kemampuan bahasa dg
bahasa yang panjang
Untuk mengetahui kita dapat membandingkan
susunan tes tersebut dengan syarat-syarat
pe-nyusunan tes yang baik. Jika tes tersebut telah
disusun dengan memenuhi syarat-syarat yang
telah ditentukan berarti tes tersebut memenuhi
syarat
construct validity.
d.
Concurent Validity
(Validitas
Bandingan)
Ketepatan tes dilihat dari korelasinya terhadap
kecakapan yang dimiliki saat ini secara riil.
Caranya mengkorelasikan
hasil riil
yang
dipe-roleh saat ini dengan
tes sejenis
yang sudah
standar
Rumus yang digunakan seperti pada slide
sebelumnya atau dengan rumus pendek sbb:
)
)(
(
x
2y
2xy
r
xy
Menggunakan simpangan baku (SD)Catatan
Validitas ramalan dan validitas bandingan
sering disebut Validitas Empiris (
Empirical
Validity
), karena didasarkan atas
perhi-tungan secara empiris.
Validitas isi dan validitas susunan disebut
juga validitas rasional (
Logical Validity
),
sebab pengujian terhadap validitas ini
di-dasarkan pada analisis rasional.
Contoh mencari validitas butir soal
No. X1 Y X12 Y2 X 1Y 1 1 66 1 4356 66 2 1 67 1 4489 67 3 1 60 1 3600 60 4 3 78 9 6084 234 5 1 66 1 4356 66 6 1 80 1 6400 80 7 1 61 1 3721 61 8 2 104 4 10816 208 9 3 79 9 6241 237 10 4 71 16 5041 284 11 1 99 1 9801 99 12 1 69 1 4761 69 13 1 63 1 3969 63 14 1 56 1 3136 56 JML 22 1019 48 76771 1650 KeteranganX = skor butir soal nomor 1 yang diperoleh oleh seluruh subjek uji coba
Y = skor total seluruh butir soal yang diperoleh oleh seluruh subjek uji coba
Atau
X = hasil tes riil saat ini
Dari data pada tabel di atas dimasukkan ke dalam rumus
] ) 1019 ( 76771 14 ][ ) 22 ( 48 14 [ ) 1019 )( 22 ( 1650 14 2 2 x x x rxy ] 1038361 1074794 ][ 484 672 [ 22418 23100 xy r ] 36433 ][ 188 [ 682 xy r ] ) Y ( Y N ][ ) X ( X N [ ) Y )( X ( XY N r 2 2 2 2 xy 6849404 682 xy r 1366043 , 2617 682 xy r2606
,
0
xyr
Hasil dari perhitungan tersebut r
xy= 0,2606
Untuk mengetahui apakah hasil tersebut signifikan atau tidak, perlu dikonsultasikan dengan tabel r product moment pada taraf signifi-kansi 5%. Jika r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka hasilnya signifikan berarti butir soal nomor 1 tes tersebut adalah
valid.
Berikut ini cuplikan sebagian dari tabel r Product Moment
N TS 5% N TS 5% 3 s.d. 13 0,997, dst 32 0,349 14 0,532 33 0,344 15 0,514 34 0,339 16 0,497 35 0,334 17 0,482 36 0,329 18 0,468 37 dst. 0,325,dst. Ternyata r hitung : 0,2606
lebih kecil dari r tabel : 0,532
Jadi butir soal tes nomor 1 tersebut tidak valid
Contoh mencari validitas butir soal
No. X Y X2 Y2 XY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8 9 8 10 7 8 10 6 9 10 7 8 9 9 8 10 9 7 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 64 81 64 100 49 64 100 36 81 100 49 64 81 81 64 100 81 49 8 9 0 10 0 8 10 6 9 10 7 8 9 9 8 10 9 0 KeteranganX = skor butir soal nomor 6 yang diperoleh oleh seluruh subjek uji coba
Y = skor total seluruh butir soal yang diperoleh oleh seluruh subjek uji coba
B. RELIABILITAS TES
1. Pengertian
Suatu tes dikatakan reliabel jika tes tersebut menunjukkan ha-sil-hasil yang mantap dan konsisten (tetap).
2. Cara mencari reliabilitas
a. Teknik Belah Dua, hasil tes dibagi dua kelompok item ganjil jil dan kelompok item genap, hasilnya dikorelasikan meng-gunakan rumus seperti pada slide sebelumnya,dilanjutkan dengan rumus Spearman Brown.
b. Teknik Bentuk Paralel, dua jenis tes yg identik diberikan se-cara berturut-turut, hasilnya dikorelasikan.
c. Teknik Ulangan, tes dua kali waktu berbeda, hasilnya diko-relasikan. ) )( ( x2 y2 xy rxy ) r 1 ( r x 2 r x y x y 1 1
Contoh mencari relibilitas butir soal
Split - Half
No. Nama Butir soal/Item Ganjil Skor Total butir soal Ganjil 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 A 1 1 1 1 1 5 2 B 0 1 1 1 1 4 3 C 1 1 1 1 0 4 4 D 1 1 1 1 1 5 5 E 1 1 1 1 1 5 6 F 1 0 1 0 1 3 7 G 1 1 1 1 1 5 8 H 1 1 0 0 1 3 9 I 1 1 1 1 1 5 10 J 1 1 1 1 1 5 11 K 1 0 1 1 1 4 12 L 0 1 1 1 0 3 13 M 1 1 1 1 1 5 14 N 1 1 1 1 1 5 15 O 1 0 0 1 1 3 16 P 1 1 1 1 1 5 17 Q 1 1 0 1 1 4 18 R 0 1 1 1 1 4
Contoh mencari reliabilitas
split-half
No. Nama Butir soal/Item Genap Skor Total Nomor Genap 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 A 1 0 1 0 1 3 2 B 1 1 1 1 1 5 3 C 1 1 0 1 1 4 4 D 1 1 1 1 1 5 5 E 0 1 0 1 0 2 6 F 1 1 1 1 1 5 7 G 1 1 1 1 1 5 8 H 1 0 1 1 0 3 9 I 0 1 1 1 1 4 10 J 1 1 1 1 1 5 11 K 0 1 1 0 1 3 12 L 1 1 1 1 1 5 13 M 1 1 1 1 0 4 14 N 1 0 1 1 1 4 15 O 1 1 1 1 1 5 16 P 1 1 1 1 1 5 17 Q 1 1 1 1 1 5 18 R 1 1 0 0 1 3
Contoh mencari reliabilitas
split-half
No. X Y X2 Y2 XY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 5 4 4 5 5 3 5 3 5 5 4 3 5 5 3 5 4 4 3 5 4 5 2 5 5 3 4 5 3 5 4 4 5 5 5 3 25 16 16 25 25 9 25 9 25 25 16 9 25 25 9 25 16 16 9 25 16 25 4 25 25 9 16 25 9 25 16 16 25 25 25 9 15 20 16 25 10 15 25 9 20 25 12 15 20 20 15 25 20 12 JML 77 75 341 329 329X = skor kelompok butir soal belahan ganjil
Y = skor kelompok butir soal balahan genap
Dari data pada tabel di atas dimasukkan ke dalam rumus
] ) 75 ( 329 18 ][ ) 77 ( 341 18 [ ) 75 )( 77 ( 329 18 2 2 x x x rxy ] 5625 5922 ][ 5929 6138 [ 5775 5922 xy r ] 297 ][ 209 [ 147 xy r ] ) ( ][ ) ( [ ) )( ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy 62073 147 xy r 144 , 249 147 xy r 590 , 0 xy rUntuk selanjutnya hasil tersebut dia-nalisis dengan rumus Spearman
Brown sbb: ) r 1 ( r x 2 r x y x y 1 1
0,590) 1 ( 0,590 x 2 r 1 1
Untuk selanjutnya hasil tersebut dianalisis dengan rumus Spearman Brown sbb:
) r 1 ( r x 2 r xy xy 11 1,590 1,18 r 11 0,742 r 11
Dari hasil r hitung dikonsultasikan tabel r
Ternyata r hitung lebih besar dari r tabel ( 0,742 > 0,468 ), berarti signifikan.