• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN PAI (KE-2) PROGRAM PASCA SARJANA STAIN SALATIGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN PAI (KE-2) PROGRAM PASCA SARJANA STAIN SALATIGA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM EVALUASI

PEMBELAJARAN PAI (KE-2)

PROGRAM PASCA SARJANA

STAIN SALATIGA

1 12/09/2014

(2)

MERUMUSKAN TUJUAN EVALUASI

(Apakah tujuan evaluasi yang akan saya lakukan?)

Rincian (luas) pengetahuan yang akan diukur.

Aspek mental yang akan diukur berdasarkan rincian

pengetahuan tersebut di atas.

Jenis pengetahuan (Bloom):

1.

Kognitif

: pengetahuan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis, evaluasi.

2.

Afektif

: penerimaan, partisipasi, penilaian dan

pe-nentuan sikap, organisasi, pembentukan pola hidup.

3.

Psikomotor

: kepekaan, kesiapan, gerakan

terbim-bing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks,

penye-suaian pola gerakan, kreativitas.

(3)

Hierarkhi Aspek Kognitif

(

Cognitive

)

Kemampuan mengingat tentang hal yang telah dipelajari dan tersim-pan dalam ingatan mengenai peristiwa, pengertian, kaidah, teori, fak-ta, aturan, prinisip, urutan, dsb.

Kemampuan menangkap arti dan makna tentang sesuatu hal yang dipelajari.

Kemampuan menerapkan konsep/teori/kaidah/prinsip dalam menghadapi masalah nyata.

Kemampuan memerinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, hubungan, dsb.

Kemampuan membentuk/menyusun suatu pola baru, mis. program kerja

Kemampuan berpendapat/ menilai berdasar norma/kri-teria tertentu. Mis. menilai hasil karangan, dsb. rendah tinggi Pengetah. Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Evaluasi 3 12/09/2014

(4)

Hierarkhi Aspek Afektif

Kepekaan terhadap sesuatu dan kesediaan memperhatikan sesuatu tsb. Misalnya kemampuan mengakui adanya perbedaan-perbedaan.

Kerelaan, kesediaan memperhatikan, dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Misalnya mematuhi aturan.

Mencakup menentukan sikap, menerima suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menerima pendapat.

Kemampuan membentuk sistem nilai sebagai pedoman hidup.

Kemampuan menghayati nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.

rendah

tinggi

Penerimaan

Partisipasi

Penilaian & pe-nentuan sikap

Organisasi

Pembentukan pola hidup

(5)

Hierarkhi Aspek Psikomotor

Kemampuan memilah hal-hal yg khas dan menyadari perbedaannya. Misalnya angka 6 dan angka 9, macan dengan kucing, huruf b dg d.

Kemampuan menempatkan diri dalam suatu keadaan baik jas-mani maupun rokhani.

Kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh atau gerakan meniru. Misalnya gerak tari.

Kemampuan melakukan gerakan tanpa contoh. Misalnya lompat tinggi dg tepat.

Kemampuan melakukan gerakan/kete-rampilan yg terdiri dari banyak tahap se-cara lancar, efisien, dan tepat.

Kemampuan melakukan perubah-an dperubah-an penyesuaiperubah-an gerak-gerik dengan persyaratan yg berlaku

rendah tinggi Persepsi Kesiapan Gerakan terbimbing Gerakan terbiasa Gerakan kompleks Penyes. pola gerakan Kreativitas

Kemampuan melahirkan po-la gerak-gerik yg baru atas dasar prakarsa sendiri.

5 12/09/2014

(6)

MENETAPKAN METODE EVALUASI

(Tergantung aspek yang akan diukur)

A. TES:

1. Jumlah testee

: individual > <

kelompok

2. Pembuatnya: buatan guru > <

standar

3. Bentuk respon: tindakan > <

verbal (lisan/tertulis)

4. Bentuk pertanyaan: obyektif > <

uraian

5. Isi & Tujuan:

a. Tes hasil belajar/achievement test (formatif, sumatif)

b. Tes diagnostik

c. Tes psikologis (kecerdasan, minat, bakat, sikap, kepribadian)

B. NONTES:

1. Observation (alat check list) 4. Rating-Scale

2. Questionare (angket) 5. Sosiometri 3. Interview (wawancara)

(7)

TES OBJEKTIF

& TES ESSAY

Tes objektif (pilih alternatif jwb yang telah disediakan)

Ragam/tipe

1. True-false (ingatan/fakta) 2. Multiple choice (pemahaman)

3. Matching (mengasosiasikan) 4. Completion (ingat fakta)

Kelebihan

1. Dapat dijawab dg cepat 2. Mencakup materi yg luas 3. Objektif/reliabilitas tinggi

4. Koreksi mudah cepat 5. Bisa diperiksa orang lain

Tes essay (menjawab perta-nyaan secara rinci/terurai) Ragam/tipe

1. Essay terbatas (jawaban yang dikehendaki jelas) 2. Essay bebas (jawaban

be-bas tidak dibatasi) Kelebihan

1. Tepat menilai proses belajar

yang kompleks 2. Melatih testee

mengemuka-kan jwb dg pikiran yg tera-tur 3. Testee tdk berspekulasi.

7 12/09/2014

(8)

TES OBJEKTIF & TES ESSAY

Kelemahan

1. Testee main spekulasi, me nerka-nerka 2. Menyusunnya sukar

3. Biaya administrasi besar 4. Kerjasama mengerjakan

lebih terbuka

Kelemahan

1. Pemberian skor subjektif 2. Materi tes terbatas 3. Jwb panjang, waktu lama 4. Mengoreksinya sukar 5. Kadar validitas & reliabilitas

soal rendah

UPAYA APA YANG BISA DILAKUKAN UNTUK MENGATASI KELEMAHAN-KELEMAHAN TERSEBUT?

Kerjakan/diskusikan dengan teman sekelompok. Satu kelompok maksimum 5 orang

(9)

A. TRUE-FALSE TEST

1. Cara Menyusun Tes True-False

a. Setiap butir berisi satu konsep, jangan dobel b. Gunakan kalimat pendek, yang tidak membingungkan testee

c. Statemen harus disusun sendiri jangan ambil seperti di buku d. Hindarkan dari kalimat negatif rangkap (dobel)

2. Ragam Tes True-False

a. T-F tanpa koreksi (biasa, memilih di antara T-F) b. T-F dengan koreksi (jika F harus mencantumkan jawaban T-nya) c. T-F berumpun (satu pertanyaan jwb multiple ada T/F-nya)

d. T-F bersyarat (T dengan syarat tertentu yang disilang TS)

9 12/09/2014

(10)

3. Contoh Tes True-false

a. T-F tanpa koreksi

Berbuat baik terhadap orang tua termasuk sikap terpuji ( T – F ) b. T-F dg koreksi

Membaca Fatikhah termasuk salah satu syarat sholat ( T – F ) --- rukun c. T-F berumpun

Setiap Rosul yang diutus Allah diberikan kitab suci

1). Al Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW ( T - F ) 2). Injil kepada Nabi Isa A.S. ( T - F )

3). Zabur kepada Nabi Musa A.S. ( T - F ) 4). Taurat kepada Nabi Daud ( T - F )

d. T-F bersyarat

(11)

B. MULTIPLE CHOICE TEST

1. Cara Menyusun Tes Multiple Choice

a. Setiap item berisi satu konsep, jangan dobel

b. Panjang option hrs lebih pendek dari stem dan relatif sama c. Semua option hrs berhubungan gramatika yg benar & relevan

d. Jawaban yg benar harus disusun secara acak/random

2. Ragam Tes Multiple Choice

a. M-C biasa (ada satu jawaban yang paling benar)

b. M-C bentuk negatif (ada satu jawaban yang salah yang harus dipilih) c. M-C asosiasi/kombinasi (jawaban yang benar lebih dari satu)

d. M-C sebab akibat (ada 2 pernyataan yg ada/tdk ada hub.sebab akibat)

11 Evaluasi Hasil Belajar Grand Permata Bandung

Prof. Eko 12/09/2014

(12)

3. Contoh Tes Multiple Choice

M-C biasa: (Pilih satu yang tepat!)

Penemu mesin jahit adalah : a. Singer b. Howe c. Fulton d. White e. Whitney

M-C bentuk negatif: (Pilih satu yang salah!)

Di antara hal-hal berikut ini yang tidak sama dengan (p + q + r) s adalah:

a. s (p + q) + rs c. ps + s (q + r). e. p (q + r + s). b. ps + qs + rs d. (p + r) s + (q) s

M-C asosiasi: (Pilihan yang benar lebih dari satu)

Jenis tes berdasarkan aspek yang akan diungkap meliputi :

a. Tes hasil belajar b. Tes bakat c. Tes minat d. Tes inteligensi e. Tes kepribadian

M-C sebab akibat: (2 statemen menunjukkan sebab akibat)

Undang-undang No.2 Tahun 1989 tentang Sisdiknas sudah tidak berlaku. sebab

(13)

C. MATCHING TEST

1. Cara Menyusun Tes Matching

a. Masalah yg di-matching hendaknya sejenis

b. Nomor item dg angka Arab, option-nya dg alfabetis

c. Jumlah option hendaknya lebih banyak daripada jml item. d. Jangan menyusun matching bersambung ke halam

berikut-nya

2. Ragam Tes Matching

a. Bentuk biasa: setiap satu item jawabannya hanya satu b. Bentuk majemuk: satu item jawabannya dua

13 12/09/2014

(14)

3. Contoh Tes Matching

1. Percobaan ...

2. Layar Terkembang ...

3. Salah Pilih ... 4. Siti Nurbaya ... 5. Tenggelamnya Kapal van der Wijk ...

a. Nur St. Iskandar b. HAMKA c. Marah Rusli d. Tulis St. Sati e. Abdul Muis f. Suman Hs. g. St. Takdir Alisyahbana

Jodohkan bagian kiri dengan bagian kanan dg cara menuliskan huruf bagian kiri pada titik-titik kosong yg terletak di depan nomor di bagian kanan!

1. ... Piagam Jakarta 2. ... Pancasila 3. ... Mukaddimah 4. ... Proklamasi Kemerdekaan 5. ... Perang Kemerdekaan A. Belanda B. Moh. Hatta C. BPUPKI D. Moh. Yamin E. Soekarno F. BP-KNIP a. 1945 - 1949 b. 1 Juni 1945 c. 22 Juni 1945 d. 17 Agustus 1945 e. 1 Oktober 1945

Tuliskanlah kata-kata jawaban yang cocok untuk pertanyaan sebelah kiri dengan kata-kata yang ada di sebelah kanan kotak kedua dan ketiga!

(15)

D. COMPLETION TEST

1. Cara Menyusun Completion

a. Bagian kalimat yang dihilangkan diganti titik-titik

hen-daknya bagian yang dianggap penting b. Gunakan kalimat yang sederhana dan jelas

c. Kalimat yg diisikan pada titik-titik jangan terlalu panjang. d. Panjang pendeknya titik-titik hendaknya sebanding

de-ngan panjang isian yang dikehendaki e. Bagian kalimat yang dihilangkan hendaknya di bagian

te-ngah atau akhir kalimat

2. Ragam Tes Completion

a. Bentuk biasa: setiap satu item jawabannya hanya satu b. Bentuk majemuk: satu item jawabannya dua

3. Contoh Tes Completion

a. Amerika diketemukan oleh ... b. IQ diperoleh dengan jalan membagi ... dengan

...

15

Evaluasi Hasil Belajar Grand Permata Bandung Prof. Eko

(16)

E. SHORT-ANSWER TEST

1. Cara Menyusun Tes Short-Answer

a. Disusun dalam bentuk kalimat tanya

b. Gunakan kalimat yang sederhana dan jelas c. Jawaban yang dikehendaki hendaknya cukup singkat,

ti-dak memerlukan uraian panjang d. Setiap soal hendaknya dapat dijawab secara mutlak, tidak

dapat diperdebatkan lagi. e. Bagian kalimat yang dihilangkan hendaknya di bagian

te-ngah atau akhir kalimat

2. Contoh Tes Short-Answer

a. Siapakah Menteri Olahraga pertama kita? b. Tahun berapa perang Diponegoro terjadi?

c. Karya siapakah buku “Layar Terkembang” itu? Catatan

(17)

II. TES ESSAY (SUBJEKTIF)

1. Cara Menyusun

a. Pilih materi pelajaran yang tepat untuk diukur de-ngan tes essay

b. Item tes hendaknya dibuat secara jelas dan definitif sehingga tidak menimbulkan keragu-raguan testee

c. Semua testee harus mengerjakan soal yang sama, jangan memberikan perintah pada testee untuk me-milih di antara beberapa pertanyaan essay

d. Pertanyaan harus bervariatif antara “Uraikan”, “Je-laskan”, “Mengapa”, “Bagaimana”, dsb.

2. Ragam Tes Essay : Essay Bebas (Uraian Nonobjektif) dan Essay Terbatas (Uraian Objektif).

17 12/09/2014

(18)

3. Contoh Item Tes Essay

a. Uraian Bebas (Uraian Nonobjektif)

1. “Jelaskan mengapa Kurikulum dan Evaluasi Pendidikan itu

mutlak harus dikuasai oleh setiap guru?”

2. “Uraikan bagaimana proses terjadinya Gerhana Bulan!” 3. “Mengapa evaluasi diperlukan dalam proses pendidikan?”

b. Uraian Terbatas (URAIAN OBJEKTIF)

1. “ Sebutkan perbedaan antara evaluasi dengan pengukuran?” 2. “ Sebutkan secara urut tahapan metamoforsa pada

kupu-kupu!”

3. “ Apa bedanya evaluasi hasil belajar dengan evaluasi

pem-belajaran?”

Contoh Essay tidak baik (Mid Smester Kelas IV MI) PPKn “ Apa yang kamu ketahui tentang hak dan kewajiban?”

(19)

LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN ALAT EVALUASI

1. Membuat Kisi-kisi (

Lay-out/Blue-print

)

yang memuat:

a.

Scope

pengetahuan yang akan diukur

b. Proporsi tiap-tiap submateri sesuai luas

masing-masing

c. Aspek yang akan diukur (CAP)

d. Ragam/bentuk soal tes yang digunakan.

2. Menulis/menyusun soal

berpedoman pada cara-cara

menyusun untuk tiap ragam/bentuk soal.

3. Manata soal

dikelompokkan menurut bentuk/ragamnya

dan berdasarkan tingkat kesukurannya dari yang

pa-ling mudah ke yang papa-ling sukar.

Rasio: 3 : 5 : 2

4. Menetapkan skor

(cara penskoran)

5. Mereproduksi soal/tes

19 Evaluasi Hasil Belajar Grand Permata Bandung

Prof. Eko 12/09/2014

(20)

KISI-KISI BUTIR SOAL IPA PB “PANAS”

Materi Pelajaran Proporsi Aspek yg diukur Bentuk Soal ButirJml. T.F M.C Mch

Sumber panas 14% Pengetahuan (C1)Pemahaman (C2) Aplikasi (C3) 1 1 -1 1 -1 1 -3 3 -Mengukur suhu 32% PengetahuanPemahaman

Aplikasi -2 1 2 2 1 2 2 1 4 6 3 Pengaruh panas 33% PengetahuanPemahaman

Aplikasi 1 1 1 2 2 1 1 2 2 4 5 4 Perpindahan panas 21% PengetahuanPemahaman

Aplikasi -1 1 1 1 1 1 2 -2 4 2 JUMLAH 100% 10 15 15 40

(21)

PENSKORAN

TES OBJEKTIF

1. True-False (R-W)

S = Σ (R – W) x Wt S = skor, R = jml jawaban yg benar, W = jml jawaban yg salah, W = weight (bobot)

2. Multiple Choice

S = Σ ( R – W ) x Wt n-1

n = jml option tiap item

3. Matching

S = ΣR – W x Wt (n1-1)(n2-1)

n1 = jml statemen pada ko-lom sebelah kiri

n2 = jml option pada kolom sebelah kanan

4. Completion/Short Answer

S = ΣR x Wt

21 12/09/2014

(22)

PENSKORAN

TES ESSAY

(SUBJEKTIF)

1. Metode analisis, kunci jawaban dipecah menjadi beberapa bagian terpisah kemudian diberi skor tertentu

2. Metode sortir, jawaban dibaca secara keseluruhan dibagi-bagi menjadi tumpukan terpisah untuk jawaban yang baik sekali, baik, sedang, kurang, dan kurang sekali

PERLU DIPERHATIKAN

a. Setiap jawaban hendaknya diperiksa tanpa melihat identi-tas testee, agar objektif.

b. Memeriksa jawaban per butir untuk seluruh testee.

c. Tetapkan berapa skor yang akan diberikan untuk bagian/ elemen jawaban yang benar, dan untuk tiap-tiap klasifikasi

(23)

ANALISIS HASIL TES

A. Mengubah skor mentah menjadi standar

23 12/09/2014

NORMA ABSOLUT (PAP) NORMA RELATIF (PAN) SKALA: 5, 9, 11, 100, Z

1. Norma absolut/ standar mutlak (Criterion Referenced Test) , memban-dingkan skor yang diperoleh testee dengan standar mutlak/kompetensi (penguasaan materi/ mastery learning/konsep belajar tuntas)

2. Norma relatif (Norm Referenced Test), membandingkan skor individu

dengan individu lain dalam kelompok/rata-rata kelompok (status individu dlm kelompok)

(24)

NORMA ABSOLUT SKALA 5

Skala 5 artinya skor yang diperoleh anak kita bagi menjadi 5 kategori (tingkatan) dengan langkah-langkah sbb:

1. Mencari Skor Maksimal Ideal (SMI), yaitu skor tertinggi yang dicapai anak jika ia dapat mengerjakan semua soal kali bobot 2. Mencari Mean Ideal (MI), dg rumus = ½ x SMI

3. Mencari Standar Deviasi Ideal (SDI) dg rumus = 1/3 x MI

4. Membuat daftar daerah norma pola konversi berdasarkan

ta-raf penguasaan dengan rumus sbb:

- M + 1,5 SD - M + 0,5 SD - M - 0,5 SD - M - 1,5 SD A B C D Keterangan:

Anak yang mendapatkan skor di atas rata-rata (Mean) + 1,5 SD mendapat nilai A.

(25)

CONTOH NORMA ABSOLUT SKALA 5

Contoh seperangkat tes suatu mata pelajaran terdiri

dari ragam soal sebagai berikut:

T-F (Benar-Salah) 10 nomor diberi bobot 1

M-C (Pilihan-Ganda) 15 nomor diberi bobot 3

Matching (Menjodohkan) 15 nomor diberi bobot 2

Essay (Uraian) 1 nomor diberi bobot 5

(1). Mencari SMI (Skor Maksimal Ideal)

10 item T.F bobot 1 skor = 10 x 1 = 10

15 item M.C bobot 3 skor = 15 x 3 = 45

15 item Matching bobot 2 skor = 15 x 2 = 30 1 item Essay bobot 5 skor = 1 x 5 = 5 SMI = 90

25 12/09/2014

(26)

(2). Mencari MI MI = ½ x SMI = ½ x 90 = 45 (3). Mencari SDI SDi= 1/3 x MI = 1/3 x 45 = 15 (4). Pola Konversi 45 + (1,5 x 15) = 45 + 22,5 = 67,5 --- nilai 45 + (0,5 x 15) = 45 + 7,5 = 52,5 --- nilai 45 - (0,5 x 15) = 45 - 7,5 = 37,5 --- nilai 45 - (1,5 x 15) = 45 – 22,5 = 22,5 --- nilai Keterangan:

Skor 67,5 – 90,00 mendapat nilai A

Skor 52,5 – 67,49 mendapat nilai B

Skor 37,5 - 52,49 mendapat nilai C

Skor 22,5 - 37,49 mendapat nilai D

NORMA ABSOLUT SKALA 5 (Lanjutan)

E B C D A

(27)

(4). Pola Konversi skala 9 M + 1,75 SD M + 1,25 SD M + 0,75 SD M + 0,25 SD M - 0,25 SD M - 0,75 SD M - 1,25 SD M - 1,75 SD

NORMA ABSOLUT SKALA 9

9 8 7 6 5 4 3 2 1

Untuk skala 11

seperti skala 9

ditambah satu

skala di atasnya

( M + 2,25 SD)

dan satu skala di

bawahnya

( M – 2,25 SD)

27 12/09/2014

(28)

4). Pola Konversi 45 + (1,75 x 15) = 45 + 26,50 = 71,50 --- nilai 45 + (1,25 x 15) = 45 + 18,75 = 63,75 --- nilai 45 + (0,75 x 15) = 45 + 11,25 = 56,25 --- nilai 45 + (0,25 x 15) = 45 + 3,75 = 48,75 --- nilai 45 - (0,25 x 15) = 45 - 3,75 = 41,25 --- nilai 45 - (0,75 x 15) = 45 - 11,25 = 33,75 --- nilai 45 - (1,25 x 15) = 45 – 18,75 = 26,25 --- nilai 45 - (1,75 x 15) = 45 – 26,50 = 18,50 --- nilai Keterangan: - Skor 71,50 – 90,00 = 9 - Skor 33,75 – 41,24 = 4 - Skor 63,75 – 71,49 = 8 - Skor 26,25 – 33,74 = 3 - Skor 56,25 - 63,74 = 7 - Skor 18,50 – 26,24 = 2 - Skor 48,75 – 56,24 = 6 - Skor 00,00 – 18,49 = 1 - Skor 41,25 – 48,74 = 5

CONTOH PERHITUNGAN

NORMA ABSOLUT SKALA 9

9 8 7 6 5 4 3 2 1

(29)

4). Pola Konversi

45 + (2,25 x 15) = 45 + 33,75 = 78,75

45 + (1,75 x 15) = 45 + 26,25 = 71,25

45 + (1,25 x 15) = 45 + 18,75 = 63,75

45 + (0,75 x 15) = 45 + 11,25 = 56,25

45 + (0,25 x 15) = 45 + 3,75 = 48,75

45 - (0,25 x 15) = 45 -

3,75 = 41,25

45 - (0,75 x 15) = 45 - 11,25 = 33,75

45 - (1,25 x 15) = 45 - 18,75 = 26,25

45 - (1,75 x 15) = 45 - 26,25 = 18,75

45 - (2,25 x 15) = 45 - 33,75 = 11,25

CONTOH PERHITUNGAN NORMA ABSOLUT

SKALA 11

9 10 8 7 6 5 4 3 2 1 0 29 12/09/2014

(30)

CONTOH PERHITUNGAN NORMA

ABSOLUT SKALA 100 DENGAN T SKOR

a. Menggunakan rumus T skor

X = nilai yang diperoleh siswa tertentu

M = mean ideal

SD = standar deviasi

Contoh

10 50 x SD M X T    67 , 66 67 , 16 50 10 15 45 70 50 10 50          T T x T x SD M X T

(31)

CONTOH PERHITUNGAN

NORMA ABSOLUT SKALA 100 DENGAN Z SKOR

b. Menggunakan Z skor

Contoh: salah satu siswa dapat skor 33

SD M X Z   15 45 33  Z 15 12   Z

X = nilai yang diperoleh siswa tertentu

M = mean ideal SD = standar deviasi 8 , 0   Z 31 12/09/2014

Referensi

Dokumen terkait

Tautan untuk mengunduh buku Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman ada pada tautan

Infeksi 4irus dengue mengaki1atkan menifestasi kinis %ang 1er4ariasi muai dari asimtomatik&amp; pen%akit paing ringan&amp; demam 1erdarah dengue sampai sindrom

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh persepsi siswa tentang demonstrasi sebagai saluran aspirasi politik terhadap tingkat partisipasi politik SMA

Berdasarkan tabel pengukuran kinerja kegiatan, menurut Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan dapat diketahui bahwa kinerja badan lingkungan hidup kabupaten

Pemerintah Daerah Kota Blitar dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Blitar mengadakan pameran hasil produksi

Rohman, A., 2006, Pelacak Antioksidan Serta Penentuan Kandungan Fenolik dan Flavonoid Total Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.), Tesis, Fakultas Farmasi Universitas

Pertama-tama, Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas semua kasih, berkat, anugerah, dan bimbinganNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan

Pelapisan tembaga terhadap plat baja dengan menggunakan sistem larutan copper sulphate, waktu pelapisan 3 menit menunjukan bahwa tebal lapisan Cu rata-rata tiap