• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelayakan Ekonomi. Analisis Finansial 10/19/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kelayakan Ekonomi. Analisis Finansial 10/19/2016"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Kelayakan Ekonomi

Setelah kita berhasil mengembangkan ide-ide atau

alternatif-alternatif pemecahan masalah pada langkah kedua dari proses

pengambilan keputusan, tahap selanjutnya adalah mengeksplorasi

dan menganalisa lebih dalam setiap alternatif yang ada.

Hal ini harus dilakukan dengan melihat setiap alternatif dari

berbagai perspektif seperti aspek teknis, sosial, lingkungan, dan

finansial.

Dari sudut pandang ekonomi teknik, dampak dari keputusan yang

diambil harus dianalisis berdasarkan kriteria finansial.

(2)

Pengambilan keputusan berdasarkan kriteria ekonomi

teknik umumnya didasarkan atas salah satu atau lebih

dari empat parameter finansial berikut:

• Nilai bersih sekarang (net present value),

• Nilai arus kas tahunan (uniform annual cash flow),

• Laju pengembalian modal (rate of return),

• Ataupun rasio pendapatan terhadap biaya

(benefit-cost ratio).

Analisis

biaya

dan

manfaat

(cost-benefit-analysis)

merupakan teknik analisis yang relatif sederhana dan sangat

umum digunakan dalam menentukan aksi atau keputusan yang

akan diambil.

Dalam bentuknya yang paling sederhana, analisis biaya dan

manfaat dilakukan dengan semata-mata mempertimbangkan

aspek finansial (financial costs dan financial benefits) dari setiap

alternatif.

Misalnya, dalam pembangunan jalan baru untuk membuka ases bagi daerah-daerah yang terisolir, analisis biaya dan manfaat hanya

(3)

Analisis nilai bersih sekarang

(net present value analysis)

membandingkan antara nilai sekarang dari semua biaya yang akan

dikeluarkan dengan nilai sekarang dari semua pendapatan yang

akan diperoleh.

Secara sepintas kita dapat menghitung bahwa biaya rata-rata per tahun dari mesin tersebut adalah Rp 90 juta (diperoleh dari harga pembelian dibagi dengan jumlah tahun mesin tersebut akan berproduksi). Dengan tingkat keuntungan sebesar Rp 100 juta setiap tahun maka kita akan mengatakan bahwa investasi pada Mesin tersebut akan memberikan keuntungan sebesar Rp 10 juta setiap tahun. Benarkah demikian?

Misalkan sebuah perusahaan membutuhkan sebuah mesin produksi seharga Rp 450 juta dan mesin tersebut diperkirakan akan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 100 juta setiap tahun. Apabila mesin tersebut diperkirakan dapat digunakan selama lima tahun, apakah investasi tersebut layak dilakukan?

Dalam analisis ekonomi teknik, kita akan mempelajari konsep

pengaruh waktu terhadap nilai uang. Berdasarkan konsep ini,

uang sejumlah Rp 450 juta sekarang tidak sama nilainya dengan

uang yang akan diperoleh sebesar Rp 90 juta setiap tahun

selama lima tahun akibat adanya inflasi dan suku bunga.

(4)

Selain nilai net present value (NPV) dan nilai equivalent

uniform annual value, nilai internal rate of return (IRR)

juga sangat sering digunakan dalam menilai kelayakan

finansial suatu investasi.

Nilai IRR merupakan tingkat diskonto (discount rate)

dimana nilai sekarang (present value) dari semua aliran

kas yang akan terjadi selama kepemilikan suatu aset

sama dengan nilai investasi yang dikeluarkan untuk

mendapatkan aset tersebut

Analisa Ekonomi

Klasifikasi persoalan ekonomi pada berbagai pengembangan

proyek sumber daya air dibedakan menurut 2 kategori :

 Berupa persoalan, dimana manfaat dari kemungkinan

proyek dapat dikenali (identical), sehingga cara pemilihan

kemungkinan pemecahan yang paling ekonomis hanya

membandingkan biaya proyek saja.

 Berupa persoalan, dimana manfaat dan biaya dari

kemungkinan

proyek

sangat

berbeda,

sehingga

perlu

dilakukan analisis dari manfaat dan biaya untuk memilih

kemungkinan yang diinginkan.

(5)

•Benefit Cost Ratio (BCR)

BCR adalah perbandingan antara nilai ekivalen dari Benefit

(Manfaat) dengan nilai Ekivalen dari Cost (Biaya) pada suatu

titik waktu yang sama, misalnya Present Worth (Sekarang),

Future Worth (yang akan datang) ataupun Annual Worth.

Secara umum rumus untuk perhitungan nilai ini dapat diuraikan

sebagai berikut :

   

t n t t n t t t

i

Ct

i

Bt

BCR

1 1

(

1

)

:

)

1

(

dimana :

 Bt = Benefit pada tiap tahun

 Ct = Cost pada tiap tahun

 1 / ( 1+i )t = Rumus Pv (Present Value)

 t = 1,2,3 ………

 n = jumlah tahun

 i = tingkat bungaapabila :

 BCR 1 maka proyek layak untuk dilaksanakan

 BCR < 1 maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan

Net Present Value (NPV)

NPV adalah jumlah dari keseluruhan manfaat (Benefit) dikurangi dengan keseluruhan biaya (cost) pada suatu titik waktu yang sama, misalkan Present Worth, Future Worth, ataupun Annual Worth.

Dari difinisi tersebut diatas dapat disimpulkan :  NPV = Pv . Benefit– Pv. Cost.

 

t n t t

i

Ct

Bt

NPV

1

(

1

)

)

(

Dimana :

 Bt = Benefit pada tiap tahun

 Ct = Cost pada tiap tahun

 1 / ( 1+i )t = Rumus Pv (Present Value)

 t = 1,2,3 ………

 n = jumlah tahun

(6)

Tingkat Pengembalian Internal (IRR)

IRR adalah merupakan nilai suku bunga yang diperoleh jika BCR bernilai sama dengan 1 atau nilai suku bunga yang diperoleh jika NPV bernilai sama dengan 0 (nol). IRR dihitung atas dasar pendapatan pertahun bersih dan total investasi yang diperlukan.

Nilai IRR ini sangat penting diketahui untuk melihat sejauh mana kemampuan proyek ini dapat dibiayai dengan melihat nilai suku bunga pinjaman yang berlaku

Dimana :

 Bt = Benefit pada tiap tahun

 Ct = Cost pada tiap tahun

 1 / ( 1+i )t = Rumus Pv (Present Value)

 t = 1,2,3………

 n = jumlah tahun

 i = tingkat bunga apabila :

 IRR > suku bunga yang ditetapkan (maka proyek layak untuk dilaksanakan)

 IRR < suku bunga yang ditetapkan (maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan)

A. BIAYA PROYEK

Komposisi

dari

suatu

biaya

proyek

dapat

dipisahkan menjadi 3 bagian (Kuiper, 1969)

sebagai berikut :

•Biaya Modal (Investasi)

•Biaya Tahunan (Annual Cost)

•Biaya Kontraktor

(7)

1). Biaya Modal (Investasi)

Biaya modal (Investasi) suatu proyek dapat ditafsirkan sebagai sejumlah pengeluaran yang dibutuhkan untuk penyelesaian / pelaksanaan Proyek. Pengeluaran (Komponen Cost) dari biaya modal (Investasi) terdiri dari :

a). Biaya Langsung terdiri dari biaya pekerjaan persiapan dan pekerjaan sipil (konstruksi dan tanah).

 Pekerjaan Persiapan

Biaya pekerjaan persiapan adalah perkiraan biaya untuk kebutuhan pembuatan jalan sementara, kantor lapangan, Base Camp, Gudang material, bengkel, barak tempat tinggal, laboratorium, alat telekomunikasi, sistem air bersih, penerangan dan lain-lain.

Besarnya biaya Pekerjaan Persiapan diusahakan seminimal mungkin dan harus lebih kecil dari 5 % biaya pekerjaan sipil.

 Pekerjaan Sipil

Biaya pekerjaan sipil adalah biaya untuk kebutuhan pekerjaan konstruksi dan tanah, yang besarnya sama dengan volume pekerjaan dikalikan harga satuan. Harga satuan tersebut sudah memasukkan biaya kompensasi kepada pelaksana pekerjaan (berupa resiko dan overhead kontraktor).

b). Biaya Tidak Langsung yaitu sejumlah pengeluaran yang merupakan porsi substansial dari biaya langsung dan terdiri dari biaya administrasi, jasa konsultasi dan Biaya Tak Terduga.

• Biaya Administrasi, adalah sejumlah biaya yang diperuntukkan guna menunjang manajemen proyek. Besarnya diperkirakan 2,50% dari jumlah biaya sipil dan biaya persiapan.

• Biaya Jasa Konsultasi, adalah biaya pengeluaran yang berhubungan dengan kegiatan engineering, misalnya Survai Pendahuluan, Studi Awal, Detail Desain (Perencanaan Rinci) dan Supervisi Konstruksi. Besarnya diperkirakan 10% dari jumlah biaya sipil dan biaya persiapan.

• Biaya Tak Terduga (Contigencies) adalah sejumlah biaya yang diperuntukkan guna menyesuaikan perencanaan rinci dengan lapangan pada saat pekerjaan konstruksi berlangsung dengan batasan biaya maximum 10% dari jumlah biaya pekerjaan sipil dan biaya persiapan

(8)

c). Biaya Pembebasan Tanah (apabila ada)

Dalam perhitungan pekerjaan biaya pembebasan tanah harus sudah termasuk ganti rugi tanaman, tempat tinggal dan untuk hal-hal khusus mencarikan alternatif lokasi pemindahan penduduk. Harga satuan untuk pembebasan tanah harus berpedoman pada ketentuan pemerintah daerah setempat atau panitia pembebasan tanah setempat. Mengenai pembebasan tanah untuk lahan memiliki harga rata-rata Rp. 200.000,- per M2.

2) Biaya Tahunan (Annual Cost)

Biaya tahunan (Annual Cost) suatu proyek dapat ditafsirkan sebagai pengeluaran yang dibutuhkan dalam 1 tahun.

Adapun Componen Cost untuk biaya tahunan terdiri dari : • Bunga Pinjaman (Interest)

• Cicilan Pinjaman (Amortisasi) • Penyusutan (Deprisiasi) • Biaya O & M

• Asuransi, Pajak dll.

Didalam “Analisis Ekonomi” ini perhitungan biaya tahunan untuk pekerjaan “Desain Rinci Rehabilitasi

DI. Glapan (18.740ha)” hanya didasarkan pada biaya

O & M saja mengingat bahwa pekerjaan ini dibiayai dengan rupiah murni

(9)

3) Biaya Kontraktor

Yang dimaksud dengan biaya kontraktor disini adalah biaya kompensasi kepada pelaksanaan pekerjaan berupa resiko dan overhead kontraktor. Didalam “Analisis Ekonomi” ini biaya kontraktor dimasukkan/digabungkan ke biaya konstruksi yaitu dengan cara menaikkan atau meninggikan Harga Satuan Pekerjaan (HSP).

B. MANFAAT PROYEK

Manfaat (Benefit) adalah kenaikan produksi “dengan proyek” dikurangi dengan produksi“tanpa proyek”.

Adapun komponen untuk dasar perhitungan manfaat (Benefit) adalah :

•Pola tanam (Cropping Pattern) •Intensitas tanam (Cropping Intensity)

•Tingkat produksi (Yield) setiap jenis tanaman

•Besarnya Input sarana produksi : pupuk, tenaga, insektisida, dll.

Komponen-komponen tersebut diatas dihitung untuk 2 keadaan : 1.Keadaan 1 yaitu keadaan saat ini (sekarang) tanpa proyek 2.Keadaan 2 yaitu keadaan saat ini (sekarang) dengan proyek

(10)

• Umur Pelayanan Fisik atau Teknik, adalah suatu periode dimana aset tetap dapat terus berfungsi meskipun diperoleh produk yang telah usang, boros dalam pengoperasiaan, dan pemeliharaan dengan biaya yang tinggi. Untuk evaluasi proyek atau analisis ekonomi umur pelayanan proyek, yang digunakan adalah umur pelayanan ekonomi, yaitu selama 20 tahun.

• Umur Pelayanan Ekonomi, adalah suatu periode dimana aset tetap mampu menghasilkan service yang efisien secara ekonomi kepada pemiliknya. Periode umur pelayanan ekonomi yang paling baik untuk proyek adalah selama 20 tahun. Biasanya evaluasi melebihi 20 tahun menjadi tidak berarti karena nilai manfaat dan biaya dibelakang hari menjadi kecil.

C. UMUR EKONOMIS (UMUR PELAYANAN PROYEK)

Untuk keperluan evaluasi proyek perlu ditetapkan umur Pelayanan Proyek dimana manfaat akan timbul dan biaya harus dikeluarkan.

Umur pelayanan Proyek ada dua macam :

D. NILAI SEKARANG DAN TINGKAT SUKU BUNGA

1. Nilai Sekarang

Nilai pelayanan ekonomi proyek umumnya bertahun-tahun, dimana manfaat dan biaya yang akan datang berbeda-beda, untuk itu diperlukan waktu tertentu dan semua nilai manfaat dan biaya masa yang akan datang dikonversikan ke waktu tersebut (biasanya sekarang) agar dapat diperbandingkan, nilai manfaat dan biaya pada waktu tersebut disebut nilai sekarang (Present Value).

Pendekatan perhitungan nilai sekarang menggunakan Rumus

(11)

2. Tingkat Suku Bunga

Tingkat suku bunga sangat penting sekali untuk menghitung Present value/nilai sekarang. Tingkat suku bunga juga mengindikasikan cut off rate dimana usulan investasi diterima atau ditolak.

Tingkat suku bunga untuk Analisis Finansial adalah cost of money yang berlaku dipasar. Ini sama dengan tingkat suku bunga untuk pinjaman. Tingkat suku bunga untuk Analisis Ekonomi adalah tingkat suku bunga bayangan, dan dibawah system harga yang efisien, ini menggambarkan Opportunity Cost dari Kapital/Modal. Opportunity Cost dari modal adalah tingkat pengembalian ekonomi yang akan ditimbulkan oleh alternatif Rencana Investasi yang terbaik.

Secara teori Opportunity Cost dari modal merupakan indicator terbaik untuk penilaian kelayakan ekonomi proyek.

Namun kenyataannya mengidentifikasi alternatif terbaik untuk seluruh negara adalah sulit, sehingga Opportunity Cost dari modal didekati sama dengan suku bunga Akaunting (Accounting Rate of Interest/ARI), yaitu suatu tingkat suku bunga dimana nilai investasi melebihi batas waktu, atau tingkat pengembalian ekonomi marjinal untuk modal terpengaruh. Umumnya tingkat suku bunga yang digunakan di Analisis Ekonomi dalam usulan proyek yang ditentukan Lembaga Keuangan Internasional berkisar antara 8 % sampai dengan 12 %.

(12)

E. ANALISIS KEPEKAAN (SENSITIVITAS)

Analisis Ekonomi dari suatu proyek sering berdasar pada kejadian yang tidak tentu di kemudian hari dan data yang tidak akurat. Elemen-elemen dasar dalam aliran biaya dan manfaat seperti misalnya harga input dan output atau parameter-parameter yang digunakan jarang diwakili oleh hanya satu nilai yang benar. Akan lebih baik bila Analisis Biaya dan Manfaat mempertimbangkan kemungkinan variasi dari elemen-elemen dasar. Cara sederhana untuk melakukan hal itu adalah dengan melakukan analisis sensitivitas, analisis ini akan melihat fenomena apa yang terjadi pada hasil analisis proyek jika ada sesuatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya atau manfaat

Analisis sensitivitas dilakukan dengan mengikuti berbagai kasus (keadaan) perubahan yang mungkin terjadi, seperti diuraikan sebagai berikut :

Keadaan 1 : Normal

Keadaan 2 : Biaya proyek naik 20 %, manfaat normal Keadaan 3 : Biaya proyek normal, manfaat turun 10 % Keadaan 4 : Biaya proyek naik 20 %, manfaat turun 10 % Keadaan 5 : Pelaksanaan konstruksi mundur 2 th

(13)

HARGA-HARGA EKONOMI

Dalam Analisis proyek harga-harga yang dipakai

adalah harga-harga ekonomi, hal ini disebabkan

karena harga ekonomi tidak sama dengan harga

finansial

(harga

pasar)

dimana

dalam

harga

ekonomi

termasuk

penyesuaian/penggambaran

nilai opportunitas suatu komoditi/kegiatan pada

suatu

negara.

Sebagai

contoh

bahwa

nilai

opportunitas padi untuk Indonesia diperhitungkan

berdasarkan perkiraan harga pasar dunia, dan

dilihat apakah merupakan nilai eksport atau nilai

import. Perkiraan harga jangka panjang merupakan

dasar perhitungan harga-harga ekonomi (harga

ditingkat petani).

Sebagai garis besar asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut :

a). Padi & Jagung

Untuk tanaman padi dan jagung diasumsikan bahwa dalam jangka panjang Indonesia mencapai tingkat swasembada, dengan demikian analisis harga padi dan jagung adalah dengan menggunakan harga rata-rata eksport dan import.

b). Pupuk dan Obat-obatan

Nilai eksport pupuk Indonesia adalah urea, dengan demikian harga ekonomi urea dianalisis berdasarkan nilai eksport. Untuk TSP dan KCl dianalisis dengan menggunakan nilai import. Harga-harga untuk obat-obatan dianalisis berdasarkan Harga-harga dari PT. PERTANI.

d). Dalam Analisis Ekonomi Upah Tenaga Kerja Orang (baik laki-laki

maupun perempuan) diperhitungkan 70 % dari harga finansial/harga pasar. Untuk memperkirakan secara tepat besarnya upah rata-rata untuk tenaga kerja orang akan lebih

(14)

Tangible Cost

Semua biaya pembangunan yang dapat dinilai dengan uang

1. Biaya untuk material dan fasilitas infrastruktur

2. Biaya tenaga kerja

3. Biaya pembebasan lahan

4. Biaya penyediaan modal

5. Pengurangan produksi akibat genangan air waduk

6. Pengurangan produksi akibat penggunaan air untuk

(15)

Intangible Cost

Semua biaya pembangunan yang tidak mudah untuk dapat

dinilai dengan uang

1. Pengrusakan ekologi dan ekosistem

2. Salinisasi areal pertanian

3. Pengrusakan kehidupan keluarga dan masyarakat

tradisional

4. Mengingkatkan penyakit yang disebabkan oleh air

5. Penurunan kualitas air akibat kontaminasi mineral dan

biologi

6. Kerusakan lingkungan seperti kerusakan rawa, hutan, erosi

7. Kerusakan perikanan

8. Pendangkalan saluran air/sungai

Benefit

1. Benefit (manfaat, keuntungan), adalah semua peningkatan

penerimaan baik berupa barang dan jasa yang meningkatkan

pendapatan bersih pihak yang terkait. Ada dua jenis benefit yaitu

direct benefit, keuntungan dari proyek dan indirect benefit, yaitu

biaya yang tidak secara tidak langsung berhubungan dengan

output proyek.

2. Tangible benefit adalah keuntungan yang bisa diukur atau dinilai

dengan uang.

3. Intangible benefit adalah keuntungan yang tidak dapat dinilai

dengan uang, contoh: peningkatan rasa aman, peningkatan

kualitas lingkungan, dll

(16)

Proyek dan Evaluasi

 Proyek adalah suatu kegiatan yang menggunakan

modal/resources/faktor produksi untuk mencapai suatu

tujuan/target tertentu sehingga kegiatan tersebut dapat

memberikan manfaat (benefit) setelah jangka waktu tertentu

 Evaluasi Proyek adalah suatu kegiatan untuk:

 mengetahui tingkat keuntungan suatu inventasi

 menghindari pelaksanaan proyek yang tidak/kurang

menguntungkan

 memilih alternatif proyek yang paling menguntungkan

 menentukan prioritas investasi

(17)

STUDI KELAYAKAN EKONOMI

PEMBANGUNAN EMBUNG SAWAHAN

1) Periode Pengembalian (Payback Period)

A. Analisa Kelayakan Ekonomi

Dalam (Giatman,2006: 85) analisis Payback Period pada

dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode) investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi pulang pokok (break event- point) merupakan jangka waktu yang diperluan untuk membayar kembali (mengembalikan). Jika komponen cashflow benefit dan cost-nya bersifat annual, maka formulacost-nya menjadi:

(18)

Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi

tersebut layak ekonomis atau tidak, diperlukan suatu

ukuran/kriteria tertentu. Dalam metode Payback

Period ini rencana investasi dikatakan layak (feasible):

Jika k ≤ n dan sebaliknya.

,k = jumlah periode pengembalian

,n = umur investasi

2). Nilai Bersih pada Waktu Sekarang (Net Present

Value / NPV)

Dalam metode ini pertama-tama yang dihitung adalah nilai sekarang dari hasil (proceeds) yang diharapkan atas dasar discount rate tertentu, kemudian jumlah dari seluruh proceeds selama usianya dikurangi dengan PV dari jumlah investasi. Selisih antara PV keseluruhan proceeds dikurangi dengan PV dari pengeluaran modal dinamakan nilai sekarang neto (Net Present Value).

Dalam menganalisa, tanda layak dinyatakan oleh nilai NPV ≥ 0, artinya suatu proyek dapat dinyatakan bermanfaat untuk dilaksanakan. Jika NPV = 0, berarti proyek tersebut mengembalikan persis sama dengan

(19)

Sementara itu NPV diperoleh dari PWB-PWC. Untuk mendapatkan nilai PWB, PWC, dan NPV dipakai formula umum sebagai berikut:

dimana:

Cb = cash flow benefit Cc = cash flow cost FPB = faktor bunga present t = periode waktu

n = umur investasi

3). Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of

Return / IRR)

Pengertian internal rate of return (IRR) didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan dijadikan jumlah nilai sekarang dari proceed yang diharapkan akan diterima.

Kriteria investasi IRR ini memberikan pedoman bahwa proyek akan dipilih apabila IRR > Sosial Discount Rate. Begitu pula sebaliknya,

jika diperoleh IRR < Sosial Discount Rate, maka proyek sebaiknya tidak dijalankan (Pujdosumarto, 1988: 49).

(20)

4). Nilai Rasio Manfaat dan Biaya (Benefit Cost Ratio

/ BCR)

BCR adalah hasil perbandingan antara present value jumlah benefit kotor pada setiap periode (tahun) dengan jumlah present value dari biaya dan investasi yang dikeluarkan (Cipta Karya, 2007: 34).

Jika analisis dilakukan terhadap present:

Untuk mengetahui apakah suatu rencana investasi layak atau tidak setelah melalui metode ini adalah:

Jika: BCR ≥ 1, berarti investasi layak (feasible) BCR < 1, berarti investasi tidak layak (unfeasible).

5). Analisa Sensitivitas

Dalam penentuan nilai – nilai untuk keadaan sesudah proyek seperti produksi, harga, dan lain – lain merupakan estimasi dari perencana, terdapat kemungkinan bahwa keadaan sebenarnya yang akan terjadi tidak sama dengan nilai estimasi tersebut. Dengan melakukan analisa sensitivitas, dapat diperkirakan dampak yang akan terjadi apabila keadaan yang sebenarnya terjadi sesudah proyek tidak sama dengan estimasi awal.

Beberapa keadaan yang biasanya dilakukan dalam analisa sensitivitas proyek pengairan adalah sebagai berikut :

(21)

Dari hasil analisa sensitivitas terhadap beberapa

keadaan tersebut di atas dapat diketahui elemen

proyek yang merupakan elemen sensitif terhadap

keberhasilan

proyek.

Misalnya

dari

analisa

sensitivitas disimpulkan bahwa proyek sangat

sensitif terhadap penundaan penyelesaian proyek,

perlu ditelaah kembali komponen pelaksanaan

proyek

agar

kemungkinan

tertundanya

penyelesaian dapat dikurangi. Hal ini dapat

dilakukan

dengan

jalan

menyederhanakan

komponen

proyek

agar

tidak

mempersulit

pelaksanaannya (Suyanto,dkk, 2001:41).

B. Analisa Proyeksi Pertumbuhan Penduduk

Asumsi laju pertumbuhan dapat menggunakan data dari studi-studi yang telah ada, atau hasil evaluasi data perkembangan jumlah penduduk 10 tahun ke belakang dan mengkonfirmasikan kepada Bappeda setempat. Untuk proyeksi jumlah penduduk pada tahun-tahun yang akan datang, terdapat beberapa metode. Namun, metode yang biasa digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Metode Geometrik (Cipta Karya, 2007: 69 & 80),

Pertumbuhan penduduk secara geometric adalah pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar bunga berbunga (bunga majemuk). Jadi pertumbuhan penduduk dimana angka pertumbuhan (rate of growth) adalah sama untuk setiap tahun (Muliakusuma, 1981: 254)

(22)

C. Kebutuhan Air

Dalam menentukan kebutuhan air perlu adanya perhitungan proyeksi penduduk tiap tahun. Dalam studi ini metode yang digunakan untuk proyeksi jumlah penduduk adalah Metode Geometrik

(23)

B. Biaya Modal (Capital Cost)

1) Biaya Langsung (Direct Cost)

Bahan, tenaga dan peralatan proyek

2) Biaya Tak Langsung (Indirect Cost) Biaya Engineering

Biaya ini merupakan suatu angka prosentase dari biaya konstruksi yaitu sebesar 7%.

Biaya Administrasi

Biaya ini merupakan suatu angka prosentase dari biaya konstruksi yaitu sebesar 5%.

Biaya Tak Terduga

Biaya ini merupakan suatu angka prosentase dari biaya konstruksi dan

engineering sebesar 5%. Tingkat Inflasi

Tingkat Inflasi sebesar 8% dari biaya konstruksi.

C. Biaya Tahunan (Annual Cost)

Agar dapat memenuhi umur proyek sesuai yang direncanakan

pada detail desain, maka diperlukan biaya, biaya ini disebut

biaya tahunan. Pada pembangunan Embung Sawahan ini biaya

tahunan

merupakan

biaya

operasi

dan

pemeliharaan.

Berdasarkan jenis bangunan (dam dan waduk), biaya operasi

dan pemeliharaan merupakan 0,1% dari biaya modal (Suyanto,

dkk, 2001: 47).

(24)

Pada proyek pembangunan Embung Sawahan ini

manfaat langsung yang dapat dirasakan masyarakat

adalah sebagai pemenuhan kebutuhan air bersih.

D. Manfaat untuk Air Bersih

E. Analisa Kelayakan Ekonomi Tahun

Masa pengembangan dan pembangunan Embung Sawahan

direncanakan selama satu tahun, sehingga pada tahun ke- 2

dapat dioperasikan penuh

1. Biaya Modal

Pembangunan embung direncanakan selama satu tahun.

2. Biaya Operasi dan Pemeliharaan

Umur proyek direncanakan 25 tahun, sehingga pada

tahun ke-2 sampai dengan tahun ke-25 perlu adanya

(25)
(26)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian t melalui spss 21 yang digambarkan pada tabel 4.3 menerangkan bahwa nilai t hitung untuk tingkat kepatuhan (X 1 ) sebesar 2,990 dengan

[r]

Melalui teknik Motion tracking itu sendiri dapat menggabungkan gerakan kamera dari suatu obyek animasi di dalam software dengan gerakan kamera pada live shoot

jurusan yang akan ditempuh atau suatu keputusan tertentu yang sedang dipikirkan sekarang, sehingga siswa belum dapat menyelesaikan permasalahannya dika renakan hal

Berdasarkan tabel diatas dilihat bahwa hasil penjualan dari usaha kerak nasi ini omset yang diterima mengalami perubahan tiap tahunnya bahkan terjadi penurunan pada tahun

Alaf Baharu akan memberi kesan dalam melahirkan generasi baru yang berupaya bersaing dalam.. era yang sangat

Hasil uji statistik diperoleh P value =0,002 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara kadar pH tikus putih ( Rattus norvegiccus ) galur wistar

requirements, the (Cegeka's Agile Software Factory) document was used. In this document, a detailed explanation on the agile way of working in Cegeka is provided. The