MANAJEMEN KELAS
PRINSIP DASAR
bagi TRAINER dalam Experiential Learning
Memiliki pemahaman yang MENYELURUH tentangkonsep Experiential learning / Adult learning
Memberi kesempatan bagi trainee untuk BELAJAR DARI PENGALAMAN
Menyadari bahwa seorang trainee harus mengalami suatu proses MELAKUKAN aktivitas & mencapai
tahap INSIGHT
Menyadari bahwa seorang trainer HANYA bertindak sebagai fasilitator
Menyadari bahwa GAME hanyalah sebagai alat bantu dan tujuan utamanya adalah pencapaian INSIGHT
MANAJEMEN KELAS
Menciptakan suasana yang positif Mengeset Tujuan bersama
Menentukan Prinsip-prinsip, prosedur dan aturan bersama Meningkatkan minat dan keyakinan belajar
Bacalah pendengar Anda
Peka terhadap feedback pendengar Libatkan pendengar Anda
Tangani situasi sulit dengan cerdas dan polusi minimal Mengelola alat bantu
Musik dan Belajar
Mengatur lingkungan sekeliling (enriched environment) Pengaturan Bangku
Manajemen kelas efektif
Lakukanlah observasi dan pengenalan terhadap peserta
Buatlah pemetaan peserta
Ciptakan suasana positif (afeksi positif)
Senantiasa memberikan perhatian
Lepaskan diri dari prasangka
Bersikap profesional dan kredibel
Memberikan kebebasan bagi ekspresi peserta
Mengelola pertanyaan dengan tepat
Menggunakan alat peraga dengan tepat
Mengatasi masalah dengan strategik
3 Ketrampilan manajemen kelas
Ketrampilan komunikasi terapiutik
Ketrampilan fasilitatif
Ketrampilan menangani peserta khusus
Kemampuan Personal Terapiutik
1.
Empati (empathy),
2.
Penerimaan (acceptance),
3.
Kongruensi (congruence),
4 Fungsi Dasar Fasilitatif
Emotional Stimulation, adalah perilaku fasilitator
yang mampu merangsang ekspresi emosi peserta secara lebih lepas.
Caring, adalah perilaku mengembangkan hubungan
interpersonal yang hangat dan bersahabat.
Meaning Attribution, adalah fungsi fasilitator untuk
menyediakan penjelasan kognitif atas perilaku dan kegiatan yang dilaksanakan. Meaning attribution berarti memberi arti atas pengalaman.
Executive Functions, adalah fungsi eksekutif
fasilitator dalam kelas antara lain menghentikan
aktivitas, bertanya kepada anggota kelompok untuk memproses pengalaman peserta, mengatur diskusi
MANAJEMEN KELAS: PENGETAHUAN TRAINEE
Gaya Belajar:
Competitive: mereka yang belajar untuk mengalahkan orang lain
Collaborative: mereka yang percaya bahwa dapat belajar lebih baik dengan berbagi dengan orang lain
Avoidant: mereka tidak tertarik dengan isi pelajaran dengan cara sederhana
Partisipatif: mereka yang ingin betul-betul belajar dan menikmati seluruh kegiatan belajar
Dependent: mereka yang rasa ingin tahunya kurang, dan menginginkan untuk diberitahu hal-hal yang
harus dilakukan
Independent: mereka yang menikmati berpikir untuk diri sendiri
SIKAP FASILITATOR
Empati Kewajaran Respek Komitmen dan kehadiran penuh Mengakui kehadiran orang lain Tidak menggurui Tidak menjadi ahli
Tidak memutus bicara
Tidak berdebat
PESERTA SULIT
Beberapa tipe peserta yang menimbulkan kesulitan dalam pengelolaan kelas di antaranya adalah peserta yang:
Melarikan diri dari situasi belajar dengan berbagai cara (tidak bisa ‘here’ and ‘now”)
Senang mengerjai pembicara
Terlalu diam
Kurang termotivasi
Terlalu mendominasi seluruh proses dalam pelatihan
Trouble maker dalam kelas
TIPS MERESPON PESERTA SULIT
1. Melarikan diri dari situasi
belajar
2. Tidak percaya kepada
pembicara
3. Senang mengerjai
pembicara
4. Terlalu diam
5. Kurang termotivasi
6. Terlalu mendominasi proses 7. Menjadi pembuat masalah 8. Gemar mengobrol
mengganggu kelas
Berikan kesan
profesional & kredibel (2,3)
Berikan penekanan pada manfaat pelatihan (1,5)
Berikan rangsangan & kebebasan
mengekspresikan diri (4,5,6)
Teguran tidak bersifat personal (7,8)
Sampaikan humor dan energizer
Peserta sulit: SANGAT SENANG MENDEBAT
Sebab-sebab: Kepribadian pemberontak… (tukang ejek profesional) ATAU Mungkin orang yang memiliki sifat
menyenangkan tetapi dikecewakan oleh masalah-masalah
pribadi atau pekerjaan
Cara mengatasi:
Kendalikan secara ketat kemarahan anda…
Dengan tulus cobalah untuk mencari kebaikan dari pendapat-pendapat yang dikemukakannya, kemukakan persetujuan anda (atau dorong
kelompok untuk menyetujuinya), kemudian beralih ke hal lain
Jika ia melemparkan pendapat yang jelas-jelas salah kepada kelompok biarkan mereka menyelesaikannya sendiri
Sebagai usaha terakhir berbicara secara pribadi dengannya pada
waktu istirahat..cobalah mencari tahu apa yang mengganggu dirinya
Upayakan untuk mendapatkan kerjasama darinya
Peserta sulit: TERLALU CEREWET
Sebab-sebab: Ia mungkin bagaikan ‘seekor
berang-berang yang rakus” atau seorang yang sombong
Mungkin juga ia tahu banyak sekali dan ingin sekali
memperlihatkannya atau ……
Ia memang cerewet
Cara mengatasi:
Jangan membuat malu atau bersikap kasar, mungkin nanti anda
memerlukan sikapnya itu
Tahan diri dengannya dengan beberapa pertanyaan sulit
Potong dengan “Hal yang menarik…. Sekarang mari kita lihat bagaimana pendapat kelompok”
Secara umum biarkan kelompok menanganinya (sedapat mungkin)
Peserta sulit:
> BERBICARA TIDAK JELAS
> TERLALU CEPAT MENJAWAB & MEMBANTU
TERLALU CEPAT MENJAWAB DAN MEMBANTU Sebab-sebab: Sungguh-sungguh berusaha membantu Pada kenyataannya membuat keadaan lebih rumit Menutup kesempatan bagi orang lain
BERBICARA TIDAK JELAS Sebab-sebab:
Punya gagasan sulit memunculkan
Cara mengatasi:
Potong jawabannya secara bijaksana dengan mengajukan pertanyaaan kepada orang lain
Ucapkan terima kasih kepadanya sambil menyarankan bahwa orang lain diminta untuk melakukannya
Meminta orang tersebut untuk membuat ringkasan
Cara mengatasi:
Bantu dengan pancingan contoh-contoh
Peserta sulit: SUKA MELANTUR
Sebab-sebab:
Tidak jelas. Kaya dalam khayalan
Berbicara ke sana- kemari
tetapi tidak pernah menyinggung
topik
Menggunakan analogi-analogi yang terlalu jauh sehingga melantur
Cara mengatasi:
Saat dia berhenti untuk menarik nafas ucapkan terima kasih
kepadanya. Arahkan kembali
perhatiannya dengan mengulangi hal-hal yang relevan, kemudian lanjutkan
Tersenyumlah, katakan kepadanya bahwa pendapatnya sangat menarik dengan nada akrab katakan bahwa kita sudah sedikit keluar dari topik
Usaha terakhir lihatlah jam tangan
Jangan katakan: Apa maksud Anda dengan ini” Katakan “ Akan saya ulangi” (kemudian menyusunnya ke dalam bahasa yang lebih baik)
Berusahalah untuk mengubahnya sedikit mungkin, tetapi susun agar dapat dimengerti
Peserta sulit:
SUKA MEMINTA PENDAPAT ANDA
Sebab-sebab:
Mencoba
menempatkan
anda dalam posisi yang sulit Mencoba mendapatkan dukungan anda akan suatu pendapat Mungkin hanya meminta pendapat anda. Cara mengatasi:
Biasanya, Anda sebaiknya berusaha untuk tidak memecahkan persoalan mereka untuk mereka
Jangan pernah memihak
Katakan bahwa pendapat anda relatif tidak penting dibandingkan dengan
pendapat orang-orang dalam pertemuan itu
Jangan biarkan ini menjadi suatu ketakutan
Ada saat-saat dimana anda harus dan sebaiknya memberikan jawaban langsung
Sebelum anda melakukan itu cobalah untuk mencari tahu alasan mereka menanyakan pendapat anda
Katakan “pertama-tama mari kita
tanyakan pendapat yang lain. Bapak X, bagaimana pendapat anda mengenai hal ini (pilih satu peserta untuk menjawab)
Peserta sulit:
SELALU SALAH
Sebab-sebab:
Seorang anggota yang muncul
dengan komentar yang selalu salah
Ingin aktif, namun kemungkinan
daya tangkapnya yang terbatas.
Cara mengatasi:
Katakan: “Saya dapat mengerti pendapat anda”/ “ Itu adalah
salah satu cara mendapat hal ini”
Katakan “Saya mengerti apa yang anda maksud, tetapi apa yang dapat menyesuaikannya dengan keadaan yang
sesungguhnya?
Peserta sulit:
TIDAK MAU BERBICARA
Sebab-sebab:
Bosan
Acuh tak acuh
Merasa lebih unggul
Malu
Merasa takut
Cara mengatasi:
Tindakan anda akan tergantung pada apa yang memotivasi anda
Gugah minatnya dengan menanyakan pendapatnya
Tanyakan rekan di sebelahnya, kemudian minta si pendiam itu mengatakan
pendapatnya mengenai pendapat yang dikatakan rekan-rekannya
Jika ia duduk di dekat anda, tanyakan pendapatnya agar ia merasa sedang
berbicara kepada anda dan bukan kepada kelompok
Jika ia jenis ‘yang merasa unggul’, tanyakan pendapatnya setelah
memperlihatkan rasa hormat terhadap suatu pengalaman (jangan melakukan terlalu sering. Kelompok akan jengkel melihatnya)
Buatlah ia marah untuk sesaat… dengan melemparkan pertanyaan provokatif. Jika orang peka ini tidak mau berbicara, pujilah ia dengan tulus, jika ia mau berbicara
untuk pertama kali
Peserta sulit:
KETIDAKSESUAIAN KEPRIBADIAN
Sebab-sebab:
Dua anggota atau lebih bentrok Dapat membagi kelompok anda menjadi bagian-bagian Cara mengatasi:
Menggaris bawahi hal-hal yang disepakati, memperkecil hal-hal yang tidak disetujui (jika mungkin)
Arahkan perhatian pada tujuan
Potong dengan
pertanyaan-pertanyaan langsung mengenai topik
Ajak anggota yang netral ke dalam diskusi
Secara terus terang meminta
mereka untuk meninggalkan sifat-sifat itu.
Peserta sulit:
TOPIK SALAH &TUKANG MENGELUH
TOPIK SALAH Sebab-sebab:
Tidak melantur, hanya keluar dari topik
TUKANG MENGELUH Sebab-sebab:
Tukang mengeluh yang profesional
Memiliki keluhan yang logis
Cara mengatasi:
Terima kesalahan “Sesuatu yang pernah saya katakan mungkin menyebabkan anda keluar dari topik, inilah apa yang seharusnya kita bicarakan” (ulangi topik dan gunakan papan tulis)
Cara mengatasi:
Mengatakan bahwa kami tidak dapat mengubah kebijakan di sini, masalahnya adalah beroperasi sebaik mungkin dalam sistem yang ada
Katakan bahwa anda akan membicarakan masalah dengannya secara pribadi nanti
Meminta seorang anggota kelompok untuk menjawabnya, katakan bahwa waktu mendesak
Peserta sulit: KERAS KEPALA
Sebab-sebab: Tidak mau mengalah Prasangka Tidak melihat maksudnya Cara mengatasi: Melemparkan pandangannya padakelompok, biarkan anggota-anggota kelompok
menanganinya
Katakan kepadanya bahwa waktu yang tersedia sangat singkat
Anda akan senang jika ia mau membicarakannya nanti, minta ia untuk
menerima pandangan
Peserta sulit: MENGOBROL
Sebab-sebab: Mungkin berhubungan dengan topik Mungkin bersifat pribadi Mengganggupikiran anda dan anggota-anggota lain
Cara mengatasi:
Jangan membuat malu mereka. Panggil seseorang dengan
namanya, ajukan pertanyaan yang mudah, ATAU
Panggil seseorang dengan
namanya, kemudian ulangi topik pendapat yang terakhir
dilontarkan anggota kelompok dan minta pendapat dia
mengenai pendapat itu
Jika dalam lokakarya anda mempunyai kebiasaan untuk berkeliling ruangan, berdirilah dengan santai di belakang
peserta yang sedang berbicara. Sikap ini sebaiknya diperlihatkan dengan jelas kepada kelompok.
KOMUNIKASI DUA ARAH
Pertanyaan dengan jawaban ya/tidak Pertanyaan “atau” Pertanyaan terbuka Kapan ? Di awal sessi : Review dan menguhubungkan materi Melibatkan peserta sejak dini Di akhir sessi Melihat pemahaman Memotivasi Sepanjang sessi Memfokuskan perhatian/point penting
Melibatkan peserta dalam pelatihan
4
JENIS PERTANYAAN
Pertanyaan Permintaan
Pertanyaan Retoris
Pertanyaan Mengarahkan
SETTING FISIK