1
GENETIKA DASAR
Genetika Populasi
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
Oleh:
Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc.Agr.
HP: 081 385 065 359
e-mail: dirvamenaboer@yahoo.com
Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari
Dipublikasi di http://dirvamenaboer.tripod.com tanggal 17 Desember 2009
2
Pendahuluan
• Genetika Populasi
– Cabang dari ilmu genetika yang mempelajari
gen-gen di dalam suatu populasi, yang
menguraikannya secara matematik akibat dari
keturunan pada tingkat populasi..
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
3
Pendahuluan
• Genetika Populasi
– Mikroevolusi (evolusi di dalam spesies)
-Perubahan frekuensi alel di dalam pool gen
dari waktu ke waktu
– Studi tentang perubahan frekuensi alel,
frekuensi genotipe, dan frekuensi fenotipe.
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
4
Pendahuluan
• Populasi
– Suatu kelompok individu dari suatu spesies
yang sama yang hidup di suatu tempat tertentu
dan semua anggotanya dapat melakukan
perkawinan secara acak (interbreeding)
• Gene pool
– Semua alel yang ada dan dibawa oleh populasi
5
Variasi di dalam Populasi
• Fenotipe berbeda Frekuensi fenotipe
– Proporsi individu dengan fenotipe tertentu di
dalam suatu populasi
• Genotipe berbeda Frekuensi genotipe
– Proporsi individu dengan genotipe tertentu di
dalam suatu populasi
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
6
Variasi di dalam Populasi
• Alel berbeda Frekuensi alel
– Proporsi alel jenis tertentu dari suatu gen di
dalam suatu populasi.
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
Frekuensi Alel untuk Genotipe
AA, Aa, aa
• Frequensi alel “A” di dalam suatu populasi
adalah “p”
• p = f
AA+ ½ f
Aa• Frequensi alel “a” di dalam suatu populasi
adalah “q”
• q = f
aa+ ½ f
Aa• p + q = 1
• f
A
+ f
a
= 1
Populasi dengan
genotipe:
100 GG
160 Gg
140 gg
Frequensi genotipe
Frekuensi fenotipe
Frequensi alel
100/400 = 0.25 GG
160/400 = 0.40 Gg
140/400 = 0.35 gg
260/400 = 0.65 green
140/400 = 0.35 brown
0.25 + (0.4)/2 = 0.45 G
0.35 + (0.4)/2 = 0.55 g
0.65
260
Perhitungan:
9
Gamet Jantan
Gamet
Betina
A
p
a
q
A p a q
AA
p
2
Aa
pq
Aa
pq
aa
q
2
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
10
Persamaan Hardy Weinberg
• Frequensi alel “A di dalam suatu populasi
adalah “p”
– Dalam suatu populasi gamet, peluang
kedua-duanya mengandung alel “A” adalah p x p =
p
2Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
11
Persamaan Hardy Weinberg
• Frequensi alel “a” di dalam suatu populasi
adalah “q”
– Dalam suatu populasi gamet, peluang
kedua-duanya mengandung alel “a” adalah q x q = q
2– Dalam suat populasi gamet, peluang
kedua-duanya mengandung alel yang berbeda adalah
• (p x q) + (q x p) = 2 pq.
“A” dari jantan dan “a” dari betina
atau
“a” dari betina dan “A” dari jantan
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
12
Persamaan Hardy Weinberg
p
2
+ 2pq + q
2
= 1
13
Kesetimbangan Hardy-Weinberg
• Untuk populasi yang berada dalam keadaan
kesetimbangan, maka frekuensi genotipe observasi
harus sama dengan yang diharapkan oleh
persamaan p
2+ 2pq + q
2• Diuji secara statistik antara sebaran pengamatan
dengan sebaran harapan – Chi-Square
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
14
Kesetimbangan Hardy-Weinberg
• Cari “p”: frequensi AA + ½(frequensi Aa)
• Cari “q”: frequensi aa + ½(frequensi Aa)
• Kemudian:
p
2= duga frequensi genotipe AA
q
2= duga frekuensi genotipe aa
2pq = duga frekuensi genotipe Aa
• Uji kesetimbangan Hardy-Weinberg
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
Analisis Kesetimbangan Populasi
Kesetimbangan populasi dapat dianalisis menggunakan uji khi-kuadrat, dimana dalam analisis akan dibandingkan apakah frekuensi genotipe hasil pengamatan sesuai dengan frekuensi genotipe pada populasi setimbang Hardy-Weinberg.
Misal populasi tersusun oleh satu lokus dengan dua alel yaitu A dan a, maka pengujiannya adalah: 2 2 2 2 2 2 2 2 ( 2 ) ( ) ( ) 2 Aa aa AA N pqN N q N N p N p N pqN q N
Karena dalam analisis kita dua kali melakukan pendugaan, yaitu pendugaan frekuensi alel dan pendugaan frekuensi genotipe. Jadi derajat bebas pengujian adalah k – 2, dan dalam kasus ini k – 2 = 1. Adapun kriteria uji adalah bila 2
, 2
tabel maka populasi dalam keadaan setimbang, sebaliknya bila 2
, 2
tabel maka populasi tidak setimbang.
Frekuensi genotipe Generasi 0 N ∞ A1A1, A1A2, A2A2 p2, 2pq, q2
Frekuensi genotipe tidak berubah dari generasi ke generasi ♀gametes A1 A2 A2 A1 ♂gametes (p) (p) (q) (q) A2A2 (q2) A1A1 (p2) A1A2 (pq) A1A2 (pq) ♀ ♂ A1 A2 A1 A2 Random mating Zygotes N ∞ A1A1, A1A2, A2A2 p2, 2pq, q2 Generasi 1
17
f
AAf
Aaf
aaPopulasi 1 0.3 0.0 0.7 Populasi 2 0.2 0.2 0.6 Populasi 3 0.1 0.4 0.5 Dalam setiap group, frekuensi alel adalah sama
Populasi 1 A = 0.3 a = 0.7 Populasi 2 A = 0.2 + ½(0.2) = 0.3 a = 0.6 + ½(0.2) = 0.7 Populasi 3 A = 0.1 + ½(0.4) = 0.3 a = 0.5 + ½ (0.4) = 0.7
Tetapi hanya populasi 3 yang dalam kesetimbangan Hardy-Weinberg p2+ 2pq + q2= 1
(0.3)2+ 2 (0.3) (0.7) + (0.7)2= 1 0.09 + 0.42 + 0.49 = 1
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
18
Teladan 1.
Dari 1000 orang penduduk asli Timor Timur yang diperiksa golongan darahnya MN didapatkan misalnya 640 orang golongan M, 320 orang MN dan 40 orang N. Berapakah frekuensi alel LM dan LN masing-masing dalam populasi itu?
Jawab:
Menurut hukum kesetimbangan Hardy-Weinberg:
2 2
2 40
1000
M N
2
frekuensi golongan N 0.04, maka 0.2 Oleh karena 1, maka 1 0.8
Jadi frekuensi alel L 0.8 dan frekuensi alel L 0.2 M M M N N N p L L pqL L q L L q q p q p q p q
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
19
Teladan 2.
Misalkan frekuensi alel LM pada penduduk WNA keturunan Cina Kotamadya Yogyakarta telah diketahui, yaitu 0.3. Jika saudara mengumpulkan 500 orang tersebut diatas, berapakah di antara mereka diharapkan bergolongan darah MN, berapa M dan berapa N?
Jawab:
Menurut hokum kesetimbangan Hardy-Weinberg:
2 2 M N M M 2 2 M N 2
Diketahui frekuensi alel L 0.3 Oleh karena 1, maka 1 0.7 Sehingga frekuensi alel L 0.7
Jadi frekuensi genotipe L L 0.3 0.09 frekuensi genotipe L L 2 2(0.3)(0.7) M M M N N N p L L pqL L q L L p p q q p q p pq N N 2 2 0.42 frekuensi genotipe L L 0.7 0.49
Jadi diantara 500 orang WNA keturunan Cina akan terdapat: yang bergolongan darah M 0.09 500 45 orang yang bergolongan darah MN 0.42 500 210 orang yang bergolongan q daran N 0.49 500 245 orang
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
20
Teladan 3.
Pemerintah Indonesia mendatangkan 1296 ekor domba dari Australia yang diturunkan dari kapal di pelabuhan Cilacap. Setelah dihitung ternyata 1215 ekor berwarna putih, sedangkan sisanya berwarna hitam. Apabila warna putih pada domba itu ditentukan oleh gen dominan W, sedangkan alel resesipnya w bila dalam keadaan homozigotik menyebabkan domba berwarna hitam. Berapa frekuensi alel W dan w masing-masing dalam populasi domba dari Australia itu?, dan berapa ekorkah di antara domba-domba putih itu yang diperkirakan homozigotik dan berapakah yang heterozigotik?
Jawab:
Menurut hukum kesetimbangan Hardy-Weinberg:
2 2
2 81 1296 2
Jumlah kambing yang hitam 1296 1215 81 ekor
Frekuensi kambing hitam 0.0625, maka 0.25 Oleh karena 1, maka 1 0.75
Jadi frekuensi alel W 0.75 dan frekuensi alel w 0.2
p WW pqWw q ww q q p q p q p q 2 2 5
Jadi banyaknya domba putih homozigotik 0.75 1296 729 ekor banyaknya domba putih yang heterozigotik 2 486 ekor
p N pqN
21
Teladan 4.
Dari 2500 mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo, Kendari pada waktu dilakukan test PTC (phenyl thiocarbamida) didapatkan misalnya 2139 orang pengecap (tester, dapat merasakan rasa pahit). Berapakah frekuensi alel T dan t masing-masing pada populasi mahasiswa itu, dan berapakah di antara mahasiswa pengecap itu diharapkan homozigotik?
Jawab:
Menurut hukum kesetimbangan Hardy Weinberg:
2 2
2 361 2500 2
Yang bukan tester 2500 2139 361 orang
Sehingga frekuensi yang bukan tester 0.1444, maka 0.38 Oleh karena 1, maka 1 0.62
Dengan demikian frekuensi alel T 0.62 dan fre
p TT pqTt q tt q q p q p q p 2 2 kuensi alel t 0.25 Jadi Mahasiswa yang pengecap homozigotik 0.62 2500 961 orang
q p N
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
22
Analisis dan Interpreatasi Hasil
Genotipe:
Alu
+/Alu
+= p
2Alu
+/null = 2pq
null/null = q
2Hitung frekuensi genotipe (# genotipe/total)
Hitung frekuensi alel (lihat contoh sebelumnya)
Bandingkan data kelas anda dengan data genotipe dari USA
p
2= 2422 2pq = 5528 q
2= 2050
Berapa frekuensi genotipe dalam USA? Berapa frekuensi alel dalam USA?
Apakah populasi USA dalam keadaan kesetimbangan Hardy Weinberg? Bagaimana hasil ini dibanding data kelas anda?
Bagaimana bila dibanding dengan populasi penduduk dunia?
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
Bagaimana untuk Alel Ganda
• Misal golongan darah sistem ABO
– 1 lokus terdapat 3 alel yaitu I
A, I
B, dan i
• Jadi genotipe:
– Golongan darah A: I
AI
Aatau I
Ai
– Golongan darah B: I
BI
Batau I
Bi
– Golongan darah AB: I
AI
B– Golongan darah O: ii
Gamet Jantan
Gamet
Betina
I
Ap
I
Bq
i
r
I
Ap I
Bq i r
I
A
I
A
p
2
ii
r
2
I
A
I
B
pq
I
A
i
pr
I
A
I
B
pq
I
B
I
B
q
2
I
B
i
qr
I
B
i
qr
I
A
i
pr
25
Persamaan Hardy Weinberg
p
2
+ 2pr + q
2
+ 2qr + 2pq +r
2
= 1
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
26
Teladan 5.
Misalnya 1000 orang penduduk asli Irian Jaya diperiksa golongan darahnya menurut sistem ABO dan didapatkan hasil sebagai berikut: Golongan A 320 orang, B 150 orang, AB 40 orang dan O 490 orang. Berapa frekuensi alel IA, IB, dan i masing-masing pada populasi itu?
Jawab:
Menurut hukum kesetimbangan Hardy-Weinberg:
2 2 2 2 490 1000 2 320 490 1000 2 2 2
frekuensi golongan O 0.49, maka 0.7
sedangkan ( ) frekuensi golongan A dan O 0.81, maka 0.9, sehingga 0.9 0.7 0.2
oleh karena
A A A B B B A B
p I I prI i q I I qrI i pqI I r ii
r r p r p r p A B 1, maka 1 0.2 0.7 0.1 Jadi frekuensi alel I 0.2
frekuensi alel I 0.1 frekuensi alel i 0.7 p q r q p q r
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
27
Teladan 6.
Misalnya 173 mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yang sedang menjalankan praktikum Genetika ditest golongan darahnya berdasarkan sistem ABO. Hasilnya ternyata golongan O 78 orang, A 71 orang, golongan B 17 orang dan golongan AB 7 orang. Hitung frekuensi alel IA, IB, dan i dalam populasi itu. Dari 71 mahasiswa yang bergolongan darah A itu, berapa mahasiswa diperkirakan mempunyai genotipe IAIA. Dari 17 mahasiswa yang bergolongan darah B itu, berapa mahasiswa diperkirakan mempunyai genotipe IBIB
Jawab:
Berdasakan hukum kesetimbangan Hardy Weinberg:
2 2 2 2 78 173 2 71 78 173 2 2 2
Frekuensi golongan O 0.45, maka 0.67
Sedangkan ( ) frekuensi golongan A dan O 0.86, maka 0.93, sehingga 0.93 0.67 0.26
Oleh karena
A A A B B B A B
p I I prI i q I I qrI i pqI I r ii
r r p r p r p p A B A A 2 2 B B 2 2 1, maka 1 0.26 0.67 0.071 Jadi frekuensi alel I 0.26
frekuensi alel I 0.07 frekuensi alel i 0.67
Jadi yang bergenotipe I I 0.26 173 12 orang yang bergenotipe I I 0.07 173 1 orang
q r q p q r p N q N
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
28
Teladan 7.
Frekuensi alel untuk golongan darah sistem ABO, MN, dan Rh pada penduduk Negro di USA telah diketahui, misalnya: frekuensi alel i = 0.78, frekuensi alel LM = 0.45, dan frekuensi alel Rh+ = 0.60. Berapa persen dalam populasi itu diduga mempunyai golongan darah: ORh-; OMN; dan OMNRh+
Jawab: 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Frekuensi golongan O 0.78 0.61 Frekuensi golongan Rh (1 ) (1 0.6) 0.16 Frekuensi golongan Rh 2 0. A A A B B B A B M M M N N N
p I I prI i q I I qrI i pqI I r ii p Rh Rh pqRh Rh q Rh Rh p L L pqL L q L L r q p p pq 62 2(0.6)(0.4) 0.84 Frekuensi golongan MN 2 2 (1 ) 2(0.45)(0.55) 0.50 Jadi frekuensi golongan ORh (0.61)(0.16) 0.0976 atau 9.76%
frekuensi golongan OMN (0.61)(0.50) 0.3050 atau 30.50% frekuensi golong pq p p + an OMNRh (0.61)(0.50)(0.84) 0.26 atau 26%
29
Faktor yang mempegaruhi
diversitas populasi
• Pergerakan biji (migration) or pollen
(geneflow) ke dalam atau keluar populasi.
• Mutasi (perubahan pada DNA)
• Rekombinasi (pembentukan kombinasi
baru).
• Seleksi.
• Genetic Drift.
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
30
Asumsi Kesetimbangan HW
• Perkawinan terjadi secara acak
• Pengaruh dari migrasi, mutasi, seleksi dapat
diabaikan.
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
• mutasi
• migrasi
• natural selection
• genetic drift
• non-random mating
Bagaimana struktur genetik
berubah?
perubahan
frekuesi alel dan/atau
frekuensi genotipe
• mutasi
• migrasi
• natural selection
• genetic drift
• non-random mating
Perubahan spontan dalam DNA
• pembentukan alel baru
• sumber semua
keragaman genetik
33
• introduksi alel baru
Perpindahan individu ke dalam
populasi
• mutasi
• migrasi
• natural selection
• genetic drift
• non-random mating
“gene flow”
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
Bagaimana struktur genetik berubah?
34
•
perbedaan dalam survival
atau reproduksi
Genotype-genotipe tertentu
menghasilkan keturunan
yang lebih banyak dengan:
• adaptasi
Perbedaan dalam “fitness”
• mutasi
• migrasi
• natural selection
• genetic drift
• non-random mating
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
Bagaimana struktur genetik berubah?
35
Natural selection
Resistance to antibacterial soap
Generation 1:
1.00 not resistant
0.00 resistant
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
36
Natural selection
Generation 1:
1.00 not resistant
0.00 resistant
Resistance to antibacterial soap
37
Natural selection
Resistance to antibacterial soap
mutation!
Generation 1:
1.00 not resistant
0.00 resistant
Generation 2:
0.96 not resistant
0.04 resistant
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
38
Natural selection
Resistance to antibacterial soap
Generation 1:
1.00 not resistant
0.00 resistant
Generation 2:
0.96 not resistant
0.04 resistant
Generation 3:
0.76 not resistant
0.24 resistant
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
Natural selection
Resistance to antibacterial soap
Generation 1:
1.00 not resistant
0.00 resistant
Generation 2:
0.96 not resistant
0.04 resistant
Generation 3:
0.76 not resistant
0.24 resistant
Generation 4:
0.12 not resistant
0.88 resistant
Natural selection dapat
menyebabkan populations berbeda
41
Selection on sickle-cell allele
aa
– abnormal ß hemoglobin
sickle-cell anemia
very low
fitness
intermed.
fitness
high
fitness
Selection favors heterozygotes (
Aa
).
Both alleles maintained in population (
a
at low level).
Aa
– both ß hemoglobins
resistant to malaria
AA
– normal ß hemoglobin
vulnerable to malaria
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
42
• sampling error
genetic change by chance alone
• misrepresentation
• small populations
• mutasi
• migrasi
• natural selection
• genetic drift
• non-random mating
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
Bagaimana struktur genetik berubah?
43
Genetic drift
8 RR
8 rr
Sebelum:
Sesudah:
2 RR
6 rr
0.50 R
0.50 r
0.25 R
0.75 r
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
44
• mutasi
• migrasi
• natural selection
• genetic drift
• non-random mating
Penyebab perubahan
Frekuensi alel
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
45
• mutasi
• migrasi
• natural selection
• genetic drift
• non-random mating
• non-random mating
non-random
allele combinations
mating combines alleles
into genotypes
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
Bagaimana struktur genetik berubah?
46
AA x AA
AA
aa x aa
aa
AA
0.8 x 0.8
Aa
0.8 x 0.2
aA
0.2 x 0.8
A
0.8
A
0.8
a
0.2
a
0.2
aa
0.2 x 0.2
Frequensi genotipe:
AA = 0.8 x 0.8 = 0.64
Aa = 2(0.8 x0.2) = 0.32
aa = 0.2 x 0.2 = 0.04
Frequensi alel:
A = 0.8
a = 0.2
A
A
A A
A
A
A A
a
a
Dirvamena Boer – Universitas Haluoleo, Kendari
Locus and Allele
A2
Chromosome DNA
A1
...GATAGCTTGAGAGAGAGAGACTATTG... ...CTATCGAACTCTCTCTCTCTGATAAC... forward primer reverse primer PCR A1
...GATAGCTTGAGAGAGAGACTATTG... ...CTATCGAACTCTCTCTCTGATAAC... forward primer reverse primer A2
*
A locus may or may not represent a gene.
SELAMAT BELAJAR
Slide ini dapat digunakan dan disebarkan secara bebas, baik sebagian maupun seluruhnya, untuk tujuan non-komersial dengan syarat mencantumkan nama penulis dan
sumbernya. Di luar tujuan itu, pengguna harus memperoleh izin tertulis dari penulis.