• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH BIOLOGI SEL DAN BIOKIMIA

N/A
N/A
Yusri Fariz

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH BIOLOGI SEL DAN BIOKIMIA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan petunjuknya penulis dapat menyelesaikan Makalah Biologi Sel dan Biokimia dengan judul “SEL” dapat selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada dosen mata kuliah Biologi Sel dan Biokimia serta para teman-teman kelompok yang telah membantu dalam menyelesaikan Makalah ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Makalah ini, penulis juga mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan kearah yang lebih baik. penulis berharap agar Makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis dan juga para pembacanya.

Manonjaya, 20 Januari 2023

Nida Dwi Habibah

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….. 1

DAFTAR ISI……… .2

BAB 1 PENDAHULUAN……….3

A.Latar Belakang……….3

Latar Belakang………4

Latar Belakang………5

B. Rumus Masalah………..6

C. Tujuan Pembelajaran……….6

BAB 2 PEMBAHASAN………7

A. Sejarah Sel………7

B. Keanekaragaman Sel……….8

C. Prokariota Eukariota………...9

SEL PROKARIOTIK………..10

SEL EUKARIOTIK………..11

Membran Sel………..11

Sitoplasma………..12

Model Mosaik……….12

Protein Membran………..13

Nuklus………14

Mitokondria………14

Ribosom……….15

Retikulum………...16

Golgi Apparatus………16

Lisosom………..17

Sitoskeleton………17

Sentriol………18

Silia Dan Flagella………..18

STRUKTUR SEL TUMBUHAN………19

Dinding Sel Selusola………19

Vakuola………..19

Kloroplas………20

BAB 3 PENUTUP………..21

Kesimpulan………21

Saran………..21

DAFTAR PUSTAKA………..22 14

(3)
(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Di dalam sel terdapat protoplasma yang tersusun atas karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat.Berdasarkan tipe sel dibedakan menjadi prokariotik, yaitu sel yang tidak memiliki membran inti dan sel eukariotik, yaitu sel yang memiiliki membran inti. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan . selai itu, sebagian besar aktivitas reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan yang berlangsung didalam sel (Solomon, 1993).

Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.

Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular, misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan Protozoa) atau dari banyak sel (multiselular) (Fried, 2009).

Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Sel adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup, yang mengandung pengertian sebagai penyusun makhluk hidup dan melaksanakan semua fungsi kehidupan, Berdasarkan jumlah sel penyusun pada makhluk hidup dapat digolongkan menjadi makhluk hidup uniseluler dan multiseluler. Makhluk hidup uniseluler adalah makhluk hidup yang hanya memilki sebuah sel tunggal, Sedangkan multiseluler adalah makhluk hidup atau organisme yang memiliki lebih dari satu sel (Marufah, 2010).

Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Sel adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup, yang mengandung pengertian sebagai penyusun makhluk hidup dan melaksanakan semua fungsi kehidupan, Berdasarkan jumlah sel penyusun pada makhluk hidup dapat digolongkan menjadi makhluk hidup uniseluler dan multiseluler. Makhluk hidup uniseluler adalah makhluk hidup yang hanya memilki sebuah sel tunggal, Sedangkan multiseluler adalah makhluk hidup atau organisme yang memiliki lebih dari satu sel (Marufah, 2010).

Makhluk hidup umumnya tersusun oleh sel tunggal atau organisme uniseluler misalnya bakteri dan amoeba. Sementara itu, makhluk hidup lainnya termasuk

14

(5)

tumbuhan, hewan dan manusia merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel dengan fungsinya masing-masing. Dari penemuan tentang sel dan segala aktivitasnya, lahirlah teori sel, bahwa sel merupakan kesatuan struktural, kesatuan fungsional, kesatuan pertumbuhan, kesatuan hereditas, dan kesatuan reproduksi makhluk hidup. Secara struktural sel merupakan penyusun makhluk hidup bagian dari sel meliputi membran plasma, nukleus, dan sitoplasma. Membran plasma tersusun dari lipoprotein, yaitu adanya ikatan antara lemak dan protein (Karp, 2007)

Struktur sel eukariot berbeda dengan prokariot. Ukuran sel eukariot lebih besar dan memiliki struktur yang lebih kompleks daripada prokariot. Sel prokariot dan eukariot memiliki perbedaan utama yaitu keberadaan membran inti sel. Inti sel pada prokariot tidak diselubungi oleh membran inti, inti selnya terkumpul di tengah sel (Stone, 1997).

Sel terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Kedua jenis sel tersebut sama-sama mempunyai perintang selektif atau membran plasma dan sitoplasma. Membran plasma ini menyelebungi sitosol, tempat organel sel berada. Semua sel mengandung kromosom yang membawa gen dalam bentuk DNA dan ribosom yang membuat protein dengan instruksi dari gen. DNA pada sel eukariotik terdapat pada nukleus yang diselubungi membran ganda.

Sedangkan pada prokariot, DNA tidak terselebungi oleh membran yang disebut nukleoid. Organel-organel pada sel eukariot terspesialisasi, sedangkan pada sel prokariot tidak. Struktur sel dibagi menjadi struktuk sel prokariotik dan eukariotik (Thorpe, 1984).

Istilah prokariotik, berasal dari kata yunani pro dan karyon. Pro artinya sebelum dan karyon, artinya inti. Jadi sel prokariotik berarti “sebelum inti”. Bagian dalam sel prokariot disebut sitoplasma. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus sejati karena bahan intinya masih tersebar di dalam sitpolasma dan belum di selubungi oleh membran inti. Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleotid, tetapi tidak ada membran yang memisahkan daerah ini dari bagian sel lainnya (Campbell, 2008).

Sel Eukariotik termasuk golongan yang memiliki struktur lebih maju yaitu sama dengan sel tumbuhan dan binatang. Eukariotik sebagai kelompok organisme yang sel- selnya mengandung nukleus dan dikelilingi oleh membran nukleus. (Stone, 1997).

Meski keduanya termasuk dalam golongan sel makhluk hidup, prokariotik dan eukariotik memiliki perbedaan yang mendasar. Perbedaan prokariotik dengan eukariotik secara umum adalah sel eukariotik lebih kompleks dan lebih besar

(6)

dibanding sel prokariotik. Sementara untuk perbedaan lainnya adalah materi inti sel prokariotik tidak memiliki membran. Sedangkan sel eukariotik mempunyai membran.

Perbedaan kedua sel itu juga dapat dilihat berdasarkan letak DNAnya. Sel prokariotik memiliki DNA yang berada di daerah nukleoid. Sedangkan sel eukariotik DNAnya terletak di dalam nukleolus. Sel prokariotik tidak memiliki organel seperti mitokondria, badan Golgi, dan retikulum endoplasma. Sementara sel eukariotik memiliki organel seperti mitokondria, badan Golgi, dan retikulum endoplasma (Curtis, 1989).

Pada sel tumbuhan, terdapat dinding sel, vakuola yang berukuran besar, dan plastida yang membedakan dengan sel hewan. Sel Hewan Sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan. Sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuk sel hewan tidak tetap seperti sel tumbuhan. Pada sel hewan terdapat dua sentriol berbentuk silindris ayau bulat panjang. Sentrisol tidak memiliki membrane, DNA, dan RNA. Sentrisol berfungsi membentuk perlengkapan pembelahan sel. Sentrisol merupakan struktur yang hampir sama dengan tubuh basal. Tubuh basal terdapat di bagian dasar dari setiap silia dan flagella. Tubuh basal membantu pengaturan mikrotubulus yang menyusun silia dan flagella. Pada sel tumbuhan, sentrisol tidak berperan penting karena telah diketahui bahwa perlengkapan pembelahan sel terbentuk tanpa adanya sentrisol atau struktur lain yang tampak dalam sentrosom.

Pada sel hewan, terdapat daerah sumber penyebaran mikrotubul bernama sentrosom yang bertindak sebagai pusat pengatur mikrotubulus (Yanti, 2011).

Organisme multiseluler adalah organisme yang tersusun atas banyak sel.

Contoh multiseluler adalah jamur, tumbuhan, hewan dan manusia. Berdasarkan jenisnya, sel dibagi menjadi sel prokariotik dan eukariotik (Gade, 2014).

14

(7)

B. RUMUS MASALAH

1. Bagaimana karakteristik pembelajaran Biologi Sel hasil pengembangan menggunakan pendekatan Drawing-Based Modelling untuk menstimulasi kemampuan representasi mikroskopis dan penalaran ilmiah mahasiswa?

2. Bagaimana kemampuan representasi mikroskopis dan penalaran ilmiah mahasiswa melalui pembelajaran dengan pendekatan Drawing-Based Modelling pada pembelajaran Biologi Sel?

3. Bagaimana hubungan antara kemampuan representasi mikroskopis dan penalaran ilmiah mahasiswa melalui pendekatan Drawing-Based Modelling pada pembelajaran Biologi Sel?

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dapat mengetahui awal mula (sejarah) ditemukannya sel?

2. Dapat mengetahui apa perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik?

3. Dapat mengetahui apa perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik?

(8)

BAB II PEMBAHASAN

A. SEJARAH SEL

Baik makhluk hidup maupun tidak hidup terdiri dari molekul yang terbuat dari unsur-unsur kimia seperti Karbon, Hidrogen, Oksigen, dan Nitrogen.

Pengorganisasian molekul-molekul dalam sel ini adalah salah satu ciri yang membedakan makhluk hidup dari semua materi lainnya. Sel adalah unit terkecil dari materi yang dapat melakukan semua proses kehidupan.

Setiap makhluk hidup mulai dari bakteri terkecil hingga paus terbesar terbuat dari satu atau banyak sel. Sebelum abad ke-17, tidak ada yang tahu bahwa sel itu ada, karena terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Penemuan mikroskop memungkinkan Robert Hooke, (1665) dan Anton van Leuwenhoek (1675) untuk melihat dan menggambar 'sel' pertama, sebuah kata yang diciptakan oleh Hooke untuk menggambarkan sel dalam irisan tipis gabus, yang mengingatkannya pada kamar tempat para biarawan tinggal. Gagasan bahwa semua makhluk hidup terbuat dari sel diajukan sekitar tahun 1840 dan pada tahun 1855 muncul 'Teori Sel' yaitu sel hanya berasal dari sel lain. Hal ini bertentangan dengan teori sebelumnya

“Spontaneous Generation”.

Teori Sel terdiri dari tiga prinsip:

1. Semua makhluk hidup terdiri dari satu atau lebih sel

2. Sel adalah unit dasar struktur dan fungsi dalam suatu organisme.

3. Sel hanya berasal dari replikasi sel yang ada.

14

(9)

B. KEANEKARAGAMAN SEL

Tidak semua sel sama. Bahkan sel-sel dalam organisme yang sama menunjukkan keragaman yang sangat besar dalam ukuran, bentuk, dan organisasi internal. Tubuh kita mengandung sekitar 1013 hingga 1014 sel dari sekitar 300 jenis sel yang berbeda, yang di klasifikasikan secara luas menjadi 4 kelompok

1. UKURAN SEL

a. Beberapa jenis sel cukup besar untuk dilihat dengan mata telanjang. Sel telur manusia (ovum) adalah sel terbesar dalam tubuh, dan dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop.

b. Sebagian besar sel berukuran kecil karena dua alasan utama yakni Inti sel hanya dapat mengontrol volume tertentu dari sitoplasma aktif dan ukuran sel dibatasi oleh rasio luas permukaan terhadap volume.

2. BENTUK SEL

Sel memiliki berbagai bentuk yang bervariasi, tergantung pada fungsinya.

Neuron dari jari kaki ke kepala berbentuk panjang dan tipis. Sel darah berbentuk cakram bulat, sehingga dapat mengalir dengan lancar.

3. ORGANISASI INTERNAL

Sel mengandung berbagai struktur internal yang disebut organel.

Organel adalah komponen sel yang melakukan fungsi tertentu dalam sel itu, sama seperti organ organisme multiseluler melaksanakan fungsi kehidupan organisme, yaitu organel sel mempertahankan kehidupan sel.

Ada banyak sel yang berbeda, namun ada fitur-fitur tertentu yang umum untuk semua sel. Seluruh sel dikelilingi oleh sel tipis selaput. Semua membran memiliki hal yang sama ketebalan dan struktur dasar. Organel sering memiliki membran sendiri juga, di mana membran ini memiliki struktur yang serupa. Nukleus, mitokondria, dan kloroplas semuanya memiliki membran ganda, yang disebut amplop. Membran adalah mosaik cair, di mana molekul yang menyusunnya yaitu fosfolipid dan protein yang bergerak secara mandiri. Protein tampak 'mengambang' pada lapisan ganda fosfolipid dan membran dapat digunakan untuk mengangkut molekul di dalam sel, mis.

(10)

Retikulum endoplasma. Protein dalam membran dapat digunakan untuk mengangkut zat yang melintasi membran mis. difusi terfasilitasi atau transpor aktif. Protein di luar membran sel diidentifikasi sebagai protein yang unik.

C.PROKARIOTA V. EUKARIOTA

Organisme yang sel-selnya mengandung nukleus disebut Eukariota, (umumnya lebih kecil). Organisme yang selnya tidak memiliki nukleus dan tidak memiliki organel yang terikat membran disebut Prokariota.

14

(11)

SEL PROKARIOTIK

Pada sel prokariota dapat dijumpai dinding sel, plasmalemma atau membran plasma, flagella, ribosom, dan materi genetika yang terdapat dalam suatu badan inti yang disebut nukeoid atau badan yang menyerupai inti tanpa adanya selaput inyi sebagai pemisah.

1. Dinding Sel

Dinding Sel pada prokariota berperan untuk mendukung dan memberi bentuk pada sel, bersifat kaku dan tersusun atas peptidoglycan. Peptidoglikan adalah komponen utama dinding sel bakteri yang bersifat kaku dan bertanggungjawab untuk menjaga integritas sel serta menentukan bentuknya.

2. Membran Plasma

Membran berada pas di bawah dinding sel, mengandung sejumlah enzimenzim yang dibutuhkan untuk melangsungkan reaksi-reaksi kimia. Jika sel akan membelah, membran plasma dijumpai pada sejumlah lekukan-lekukan.

3. Flagella

Flagella ini tertanam pada dinding sel atau membran plasma dan berfungsi untuk alat pergerakan.

4. DNA

Sel prokariot memiliki DNA tunggal berbentuk sirkuler 5. Ribosom

Ribosom tersusun atas RNA dan protein.

Kelompok prokariot mencakup bakteri dan mikoplasma. Bakteri ini merupakan organisme paling sederhana yang tersusun dari luar ke dalam yang terdiri dari dinding sel, selaput plasma, dan sitoplasma.

(12)

SEL EUKARIOTIK

Struktur yang membentuk sel Eukariotik ditentukan oleh fungsi spesifik yang dilakukan oleh sel. Dengan demikian, tidak ada sel Eukariotik yang khas. Namun, sel eukariotik umumnya memiliki tiga komponen utama: Membran sel, nukleus, dan berbagai organel lainnya.

1. MEMBRAN SEL

Sebuah sel tidak dapat bertahan hidup jika benar-benar terisolasi dari lingkungannya. Membran sel adalah penghalang kompleks yang memisahkan setiap sel dari lingkungan luarnya. Membran "Selektif Permeabel" ini mengatur apa yang masuk dan keluar dari sel.

Membran sel adalah mosaik cairan protein yang mengambang di lapisan ganda fosfolipid. Membran sel berfungsi seperti pintu gerbang yang mengendalikan molekul mana yang bisa masuk dan keluar sel. Membran sel mengontrol zat mana yang masuk dan keluar sel. Protein pembawa di dalam atau di membran yang bersifat spesifik, hanya memungkinkan sekelompok kecil molekul yang sangat mirip lewat. Misalnya, α glukosa dapat masuk tetapi β glukosa tidak. Banyak molekul tidak dapat menyeberang sama sekali sehingga membran sel dikatakan permeabel selektif.

. Sisa membran sel sebagian besar terdiri dari molekul fosfolipid. Mereka hanya memiliki dua 'ekor' asam lemak karena salah satunya telah digantikan oleh gugus fosfat (membuat 'kepala').

Kepalanya bermuatan dan sangat polar, ekornya tidak bermuatan dan juga non- polar. Dengan demikian kedua ujung molekul fosfolipid memiliki sifat yang berbeda dalam

14

(13)

air. Kepala fosfat bersifat hidrofilik sehingga kepala akan mengorientasikan dirinya sedekat mungkin dengan molekul air. Ekor asam lemak bersifat hidrofobik sehingga cenderung menjauh dari air. Jadi, ketika di dalam air, fosfolipid berbaris di permukaan dengan kepala fosfatnya menempel ke dalam air dan ekor asam lemak mengarah ke atas dari permukaan.

Sel dimandikan dalam lingkungan berair dan karena bagian dalam sel juga berair, sehingga kedua sisi membran sel dikelilingi oleh molekul air. Hal ini menyebabkan fosfolipid membran sel membentuk dua lapisan, yang dikenal sebagai lapisan ganda fosfolipid. Dalam hal ini, kepala menghadapi cairan berair di dalam dan di luar sel, sementara ekor asam lemak terjepit di dalam lapisan ganda. Membran sel terus-menerus dibentuk dan dipecah dalam sel hidup.

2.SITOPLASMA

Segala sesuatu di dalam membran sel yang bukan nukleus dikenal sebagai sitoplasma. Sitosol adalah campuran seperti jeli di mana organel lain tersuspensi, jadi sitosol + organel = sitoplasma. Organel menjalankan fungsi tertentu di dalam sel. Pada sel eukariotik, sebagian besar organel dikelilingi oleh membran, tetapi pada sel prokariotik tidak ada organel yang terikat membran.

2. MODEL MOSAIK CAIR DARI MEMBRAN SEL

(14)

Membrannya cair dan agak kental, seperti minyak sayur. Molekulmolekul membran sel selalu bergerak, sehingga fosfolipid dapat bergerak melintasi membran, berpindah tempat dengan fosfolipid lainnya. Protein yang ada di dalam maupun di membran membentuk mosaik yang mengambang di antara fosfolipid. Karena hal itu, para ilmuwan menyebut pandangan modern tentang struktur membran sebagai 'Model Mosaik Fluida'.

Mosaik protein dalam membran sel terus berubah.

3.PROTEIN MEMBRAN

Berbagai molekul protein tertanam dalam lapisan ganda fosfolipid dasar.

Beberapa protein melekat pada permukaan membran sel baik pada permukaan internal maupun eksternal. Ini mungkin reseptor hormon, enzim atau protein pengenalan sel (atau antigen). Protein lain tertanam dalam lapisan ganda fosfolipid itu sendiri. Ini sering dikaitkan dengan pengangkutan molekul dari satu sisi membran ke sisi lain dan disebut sebagai protein pembawa. Beberapa di antaranya membentuk saluran atau pori-pori tempat zat tertentu yang dapat lewat (difusi terfasilitasi), sementara yang lain mengikat zat di satu sisi membran dan membawanya ke sisi lain membran (transpor aktif). Protein yang terpapar ke lingkungan luar sel sering kali memiliki karbohidrat yang melekat padanya yang bertindak sebagai antigen (misalnya golongan darah A & B di mana golongan AB memiliki keduanya dan golongan O tidak memiliki keduanya). Beberapa virus juga dapat mengikat di sini.

14

(15)

3. NUKLUS (pl. NUKLEI)

Nukleus biasanya merupakan organel terbesar dalam sel Eukariotik. Tapi bukan 'otak' pada sel. Prokariota tidak memiliki nukleus, melainkan memiliki badan nukleus sebagai gantinya. Ini tidak memiliki membran dan loop DNA - cccDNA - dan tidak ada protein kromatin).

Nukleus mengandung kromosom sel (manusia 46, lalat buah 6, pakis 1260) yang biasanya tidak tergulung untuk membentuk jaringan kromatin, yang mengandung DNA linier dan protein, yang dikenal sebagai histon. Protein ini menggulung (dehidrasi) pada awal pembelahan inti, ketika kromosom pertama kali terlihat. Sementara sebagian besar sel memiliki nukleus tunggal, beberapa sel (makrofag, sel pengiring floem) memiliki lebih dari satu dan jamur memiliki banyak nukleus di sitoplasmanya, mereka adalah coenocytic.

4. MITOKONDRIA

(16)

Mitokondria ditemukan tersebar di seluruh sitosol, dan merupakan organel yang relatif besar (kedua setelah nukleus dan kloroplas). Mitokondria adalah tempat respirasi aerobik, di mana energi dari senyawa organik ditransfer ke ATP. ATP adalah molekul yang digunakan sebagian besar sel sebagai 'mata uang' energi utama mereka.

Mitokondria lebih banyak dalam sel yang memiliki kebutuhan energi tinggi.

Mitokondria dikelilingi oleh dua membran yaitu membran luar yang halus berfungsi sebagai batas antara mitokondria dan sitosol dan membran dalam memiliki banyak lipatan panjang, yang dikenal sebagai cristae, yang sangat meningkatkan luas permukaan membran dalam, memberikan lebih banyak ruang untuk sintesis ATP terjadi. Mitokondria memiliki DNA sendiri, dan mitokondria baru muncul hanya ketika yang sudah ada tumbuh dan membelah sehingga dikatakan sebagai organel semi-otonom.

5. RIBOSOM

Tidak seperti kebanyakan organel lainnya, ribosom tidak dikelilingi oleh membran.

Ribosom adalah tempat sintesis protein dalam sel. Mereka adalah organel yang paling umum di hampir semua sel. Ada yang bebas di sitoplasma (Prokariota); yang lain melapisi membran retikulum endoplasma kasar (RE kasar)

Ada dua ukuran pada ribosom:

a. 70S ditemukan di semua Prokariota, kloroplas dan mitokondria, menunjukkan bahwa mereka telah berevolusi dari organisme Prokariotik leluhur. Mereka mengambang bebas.

14

(17)

b. 80S ditemukan di semua sel eukariotik, melekat pada RE kasar (mereka agak lebih besar). Kelompok ribosom 80S, bekerja sama, dikenal sebagai polysome.

6. RETIKULUM ENDOPLASMIK (RE)

RE adalah sistem tubulus dan kantung membran. Fungsi utama RE adalah bertindak sebagai sistem transpor internal, yang memungkinkan molekul berpindah dari satu bagian sel ke bagian sel lainnya.

Jumlah RE di dalam sel berfluktuasi, tergantung pada sel aktivitas. Sel yang banyak meliputi sel sekretorik dan sel hati. RE kasar dipenuhi dengan ribosom 80S dan merupakan tempat sintesis protein. Ini adalah perpanjangan dari membran luar amplop nuklir, sehingga memungkinkan mRNA untuk diangkut dengan cepat ke ribosom 80S, di mana mereka diterjemahkan dalam sintesis protein.

RE halus adalah tempat polipeptida diubah menjadi protein fungsional dan di mana protein disiapkan untuk sekresi. Ini juga merupakan tempat sintesis lipid dan steroid, dan berhubungan dengan aparatus Golgi. RE halus tidak memiliki ribosom 80S dan juga terlibat dalam pengaturan kadar kalsium dalam sel otot, dan pemecahan toksin oleh sel hati. Kedua jenis RE mengangkut bahan ke seluruh sel.

7. GOLGI APPARATUS

Aparatus Golgi adalah organel yang memproses, mengemas dan mensekresi sel, sehingga jauh lebih umum di sel kelenjar. Aparatus Golgi adalah sistem membran, terbuat dari struktur pipih seperti kantung yang disebut sisterna. Ia bekerja memodifikasi protein untuk diekspor oleh sel.

(18)

8. LISOSOM

Lisosom adalah organel bulat kecil yang membungkus enzim hidrolitik dalam membran tunggal. Lisosom adalah tempat pencernaan protein sehingga memungkinkan enzim untuk didaur ulang ketika tidak lagi dibutuhkan. Mereka juga merupakan tempat pencernaan makanan di dalam sel, dan pencernaan bakteri dalam fagosit. Lisosom terbentuk dari potongan aparatus Golgi yang putus. Lisosom yang umum dalam sel Hewan, Protoctista dan bahkan Jamur, tetapi jarang pada tumbuhan.

9. SITOSKELETON

Sel juga membutuhkan struktur untuk mempertahankan bentuk dan ukurannya. Pada sel hewan, yang tidak memiliki dinding sel, kerangka internal yang disebut sitoskeleton mempertahankan bentuk sel, dan membantu sel untuk bergerak

Sitoskeleton terdiri dari dua struktur:

a) Mikrofilamen (kontraktil). Mereka terbuat dari aktin, dan umum dalam sel motil.

14

(19)

b) Mikrotubulus (tabung kaku dan berongga terbuat dari tubulin).

Mikrotubulus memiliki tiga fungsi:

A. Untuk mempertahankan bentuk sel.

B. Berfungsi sebagai jalur bagi organel untuk bergerak di dalam sel C. Mereka membentuk sentriol.

10. SENTRIOL

Ini terdiri dari dua bundel mikrotubulus di sudut kanan satu sama lain. Setiap bundel berisi 9 tabung dalam pengaturan yang sangat khas. Pada awal mitosis dan meiosis, sentriol membelah, dan satu setengah bergerak ke setiap ujung sel, membentuk gelendong. Serat gelendong kemudian dipersingkat untuk menarik kromosom yang terpisah.

11. SILIA DAN FLAGELLA S

(20)

Silia dan Flagela adalah struktur yang menonjol dari sel, di mana mereka membantu dalam gerakan. Silia (sing. cilium) pendek, banyak dan seperti rambut. Flagela (sing.

flagellum) jauh lebih panjang, lebih sedikit, dan seperti cambuk. Silia dan flagela dari semua Eukariota selalu dalam '9 + 2' susunan yang khas. Protoctista umumnya menggunakan silia dan flagela untuk bergerak melalui air. Sperma menggunakan flagela untuk berenang menuju sel telur.

Silia melapisi trakea dan bronkus kita, dan memindahkan partikel debu dan bakteri dari paru-paru.

STRUKTUR SEL TUMBUHAN

Sebagian besar organel dan bagian sel lainnya sama untuk semua sel Eukariotik.

Sel-sel dari organisme yang berbeda memiliki perbedaan struktur yang lebih besar. Sel tumbuhan memiliki tiga struktur tambahan yang tidak ditemukan pada sel hewan:

1. DINDING SEL SELULOSA

Salah satu organel terpenting dari semua tanaman adalah adanya dinding sel selulosa. Jamur seperti Jamur dan Ragi juga memiliki dinding sel, tetapi ini terbuat dari kitin.

Dinding sel bersifat permeabel (berpori), sehingga tidak memiliki efek langsung pada pergerakan molekul ke dalam atau ke luar sel.

Kekakuan dinding selnya membantu mendukung dan melindungi tanaman. Dinding sel tumbuhan ada dua jenis:

A. Dinding sel primer (selulosa), Saat sel tumbuhan sedang terbentuk, lamela tengah yang terbuat dari pektin, terbentuk dan dinding sel selulosa berkembang di antara lamela tengah dan membran sel.

B. Dinding sel sekunder (berlignifikasi), Dinding sel sekunder hanya terbentuk di jaringan kayu (terutama xilem). Dinding sel sekunder lebih kuat dan tahan air dan begitu dinding sel sekunder terbentuk, sel tidak dapat tumbuh lagi jika sel itu mati 2. VAKUOLA

Struktur yang paling menonjol pada sel tumbuhan adalah vakuolanya yang besar.

Vakuola adalah kantung terikat membran besar yang mengisi sebagian besar sel tumbuhan.

Vakuola berfungsi sebagai tempat penyimpanan, dan mungkin mengandung molekul organik yang tersimpan serta ion anorganik. Vakuola juga digunakan untuk menyimpan limbah. Vakuola pada beberapa tumbuhan mengandung racun (misalnya tanin) yang mencegah hewan memakan jaringannya. Sementara sel-sel organisme lain mungkin juga

14

(21)

mengandung vakuola, mereka jauh lebih kecil dan biasanya terlibat dalam pencernaan makanan.

3. KLOROPLAS (dan plastida lainnya)

Ciri khas sel tumbuhan adalah adanya plastida yang membuat atau menyimpan makanan, yang paling umum adalah kloroplas tempat fotosintesis (hanya beberapa sel daun). Setiap kloroplas membungkus sistem pipih, kantung membran yang disebut tilakoid, yang mengandung klorofil. Tilakoid tersusun dalam tumpukan yang disebut grana. Ruang antara grana diisi dengan sitoplasma seperti stroma. Kloroplas mengandung DNA ccc dan ribosom 70S dan merupakan organel semi-otonom. Plastida lain menyimpan pigmen jingga kemerahan yang mewarnai kelopak, buah, dan beberapa daun.

(22)

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

1. Sel adalah unit terkecil dari materi yang dapat melakukan semua proses kehidupan 2. Teori Sel terdiri dari tiga prinsip:

a. Semua makhluk hidup terdiri dari satu atau lebih sel.

b. Sel adalah unit dasar struktur dan fungsi dalam suatu organisme.

c. Sel hanya berasal dari replikasi sel yang ada

3. Beberapa jenis sel cukup besar untuk dilihat dengan mata telanjang.

4. Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang berbeda.

5. Pada sel prokariota dapat dijumpai dinding sel, plasmalemma atau membran plasma 6. Sebagian besar organel dan bagian sel lainnya sama untuk semua sel Eukariotik.

SARAN

Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui bahwa sel penting bagi kehidupan kita. Selain dari pada itu, penulis memohon maaf apabila terdapatkesalahan karena kami masih dalam proses pembelajaran. Dan yang kami harapkandengan adanya makalah ini,dapat menjadi wacana yang membuka pola pikir pembacadan memberi saran yang sifatnya tersirat maupun tersurat.

14

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Adnan. 2009. Biologi Sel (Struktur dan Fungsi Sel). Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar.

Campbell, Neil A., dkk. 2008. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga

Curtis, Helena, Bernes. 1989. Biology Fifth Edition Worth Publishers. Inc Fried, H.S and George J.H. 2009. Schaum’s Outlines Third Edition.

Newyork: McGraw-Hill

Gade, oh. 2014. Struktur, Fungsi Organel dan Komunikasi antar Sel. Al Ulum Seri Sainstek. (1) 1-9

Karp. G. 2007. Cell and Molecular Biology Concepts and Experiments. Inc Marufah. 2010. Struktur Sel. Yogyakarta. Deepublish

Solomon. 1993. Biology 3rd Sunders College Publishing. Fort

Stone. David. 1997. Biodiversity of Indonesia. tien Wah Press, Singapore.

Thorpe. 1984. Cell Biology. Inc. New York

Yanti. 2011. Sel dan Bahan Penyusun Sel. FKIP UNPAS

(24)

14

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip proses pemisahan dengan membran adalah pemanfaatan sifat membran, di mana dalam kondisi yang identik, jenis molekul tertentu akan berpindah dari satu fasa

Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak.Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya.. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan

Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke RE.. Dari RE enzim dimasukkan kedalam membran, kemudiandikeluarkan ke sitoplasma

Gambar di atas adalah bagian dari disain penelitian Griffith, yaitu mencampur strain bakteri patogen yang telah dimatikan dengan pemanasan dan strain bakteri non- patogen

simpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom yang cenderung. bertindak berlawanan terhadap sistem saraf parasimpatik

Jadi respirasi seluler adalah proses perombakan molekul organik kompleks yang kaya akan energi potensial menjadi produk  limbah yang berenergi lebih rendah (proses katabolik) 

Membran sel adalah fitur universal yang dimiliki oleh semua jenis sel berupa lapisan antarmuka yang disebut membran plasma, yang memisahkan sel dengan lingkungan di luar

FARMASI UNHALU 2012 Page 39 protein transpor dapat memindahkan zat terlarut melawan gradien konsentrasinya, melintasi membran plasma dari satu sisi yang konsentrasi