• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Hukum Terhadap Sorabi Hijau Khas Karawang Sebagai Potensi Indikasi Geografis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Perlindungan Hukum Terhadap Sorabi Hijau Khas Karawang Sebagai Potensi Indikasi Geografis"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Perlindungan Hukum Terhadap Sorabi Hijau Khas Karawang Sebagai Potensi Indikasi Geografis

Mutiara Sukma

Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa Karawang

Jl. HS. Ronngo Waluyo, Kec. Puseur Jaya, Kabupaten Karawang., Jawa Barat Email: Mutiarasukma604@gmail.com

Abstract: Indonesia has a wealth of natural resources that are very much and varied, of course, this is because Indonesia consists of thousands of islands which have their own diversity. Geographical indication is described in Article 1 point 6 of Law no. 20 of 2016 concerning Brands and Geographical Indications, namely, a characteristic that indicates the area of origin of an item and/or product which due to geographical environmental factors including natural factors, human factors or a combination of these two factors gives certain reputation, quality and characteristics to the goods and / or the products produced. The research aims to find out how to provide legal protection for products that are unique to an area. One area that has a unique product that can be a potential geographic indication is Karawang, Karawang is an area that focuses on the agricultural sector that produces rice, of course this has an effect on potential geographic indication products that use rice as raw material such as Sorabi, which mainly uses flour rice. Green sorabi can receive legal protection through geographic indication based on PP No. 51 of 2007 concerning Geographical Indications. The role of the government is very influential in making the typical Karawang green sorabi as a geographical indication by making people aware of how important it is to register local specialty products because it can help increase economic value for local communities.

Keywords: Protection, Law, Geographical.

Abstrak: Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat banyak dan beraneka ragam, tentu hal tersebut dikarenakan Indonesia terdiri dari beribu pulau yang memiliki keaneka ragamannya masing-masing. Indikasi geografis dijelaskan dalam Pasal 1 angka 6 UU No. 20 Tahun 2016 tentang Merk dan Indikasi Geografis yaitu, suatu ciri khas yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan, Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana memberikan perlindungan hukum bagi produk yang berasal khas dari suatu daerah.

Salah satu daerah yang memiliki produk khas yang dapat menjadi potensi indikasi geografis adalah Karawang, Karawang adalah daerah yang berfokus pada sektor pertanian yang menghasilkan beras, tentu hal tersebut berpengaruh pada produk potensi indikasi geografis yang menggunakan bahan baku beras seperti Sorabi yang bahan utamanya menggunakan tepung beras. Sorabi Hijau dapat menerima perlindungan hukum melalui indikasi geografis berdasarkan PP No. 51 Tahun 2007 Tentang Indikasi Geografis. Peran pemerintah sangat berpengaruh penting menjadikan sorabi hijau khas karawang sebagai indikasi geografis dengan cara menyadarkan masyarakat untuk mengetahui betapa pentingnya untuk mendaftarkan produk khas daerahnya karena dapat membantu menaikkan nilai ekonomi bagi masyarakat daerah.

Kata Kunci: Perlindungan, Hukum, Geografis.

(2)

Pendahuluan

Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat banyak dan beraneka ragam, tentu hal tersebut dikarenakan Indonesia terdiri dari beribu pulau yang memiliki keaneka ragamannya masing-masing. Kenekaragam tersebut memiliki ciri khas masing masing dan tentu dapat menjadi pengingat geografis suatu daerah dimana keunikan tersebut dapat berupa sumber daya alam hayati maupun nabati. Indonesia adalah negara yang kaya akan produk-produk indikasi geografis seperti Pempek Khas Palembang, Kopi Toraja khas Toraja, Ubi Cilembu khas Bandung, Rendang khas Padang dan masih banyak lagi. Potensi indikasi geografis tentu dapat membantu perekonomian Indonesia terutama daerah-daerah penghasil geografis tersebut.

Tetapi pada kenyataannya produk lokal masih kalah bersaing dengan produk asing sehingga produk lokal membutuhkan suatu pengakuan dimana produk lokal tersebut tidak kalah dengan produk asing dari segi kualitas dan kemafaatannya, oleh sebab itu dibuatlah Undang- undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah membuka ruang bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan dan memanfaatkan peluang ekonomi yang ada. Dari potensi indikasi geografis setiap daerah sudah banyak yang dikenal dan bahkan sudah memiliki pasar sendiri di perdagangan internasional tentu hal tersebut menjadii suatu apresiasi bagi Indonesia, tetapi tetap harus ada perlindungan bagi potensi indikasi geografis tersebut dengan adanya payung hukum yang mengaturnya.

Hak Kekayaan Intelektual adalah hak kebendaan, hak atas suatu benda yang berasal dari hasil kerja otak, dimana hasil dari kerja otak tersebut diimplementasikan dalam intetelektualitas, setiap orang belum tentu dapat mempekerjakan otak dengan maksimal sehingga tidak setip orang mampu menciptakan HKI. Hal tersebut yang me Hak kekayaan intelektual bersifat eksklusif. Hanya orang tertu saja yang dapat menghasilkan hak seperti itu.1

Kekayaan indikasi geografis diatur dalam pasal 53 dan Pasal 55 Undang – undang No. 20 Tahun 2016 tentang Merk dan Indikasi Geografis. Didalam Undnag – undang MERK selain mengatur Indikasi Geografis juga mengatur tentang Indikasi asala yaitu pada pasal 63 dan pasal 65, indikasi asal adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah suatu produk, tanda tersebut muncul disebabkan karena factor geografis seperti faktor alam, faktor manusia dan factor sumber daya alam yang dapat mencirikan suatu daerah dan kualitas pada barang yang dihasilkan, tetapi pada indikasi asal tersebut tidak didaftarkan dan hanya mecirikan suatu daera penghasil barang atau jasa tersebut.

1 OK. Saidin, 2004, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual. Jakarta : RajaGrafindo.

(3)

Indikasi geografis amat potensial untuk menjamin agar keuntungan ekonomis tertinggi dari suatu produk dapat tetap dinikmati oleh produsen dari daerah asal produk itu sendiri. Bahkan di negara maju Indikasi Geografis secara secara signifikan telah menaikkan stabdar kehidupan masyarakat local yang terancam kemiskinan karena kedudukannya yang jauh dari pusat.2

Belajar dari negara-negara Eropa, produk-produk indikasi geografis dapat memberikan keuntungan besar bagi perekonomian negara tersebut. Penjualan Wine di Prancis naik sekitar 230

% dari penjualannya ke negara lain. Penjualan keju naik antara 158-203%.5 Penjualan jeruk Florida asli dari negara bagian di Amerika Serikat, Florida yang dikenal secara luas di dunia dengan kekhasan rasanya, dapat menyumbangkan 9 juta US Dollar, membuka sekitar 80.000 lapangan kerja baru dan mengekspansi 230, 670 hektar lahan.

Banyaknya produk daerah yang ada di Indonesia yang telah diakui dan memiliki tempat di pasar internasional sehingga memiliki nilai ekonomi yang tinggi, perlu diikuti dengan perlindungan hukum untuk bisa melindungi komoditas tersebut dari praktek persaingan curang dalam perdagangan.3

Konsumen selalu lebih tertarik dan rela membayar diatas harga normal karena keasliannya, kualitas dan reputasi yang melekat pada barang tersebut. Sebagai contoh Cerutu Kuba yang terkenal dan harganya cukup mahal hal tersebut terjadi karena kualitas yang terjamin dari waktu- kewaktu dan reputasi yang mendunia, demikian juga Champagne yang menempatkan produksinya teratas dan begitu diminati diseluruh dunia. Konsumen mengenali kualitas keaslian dan menikmati reputasi premium sehingga mereka rela membayar mahal untuk itu, konsumen terhindar dari kekhawatiran terpedaya dengan produk lain saat mereka membeli produk indikasi geografis oleh karena Indikasi geografis bekerja melindungi produk tersebut dari upaya curang pihak lain yang membuat imitasinya. Disisi lain, indikasi geografis secara hukum memaksa produsen untuk mempertahankan mutu dan kualitas produk sesuai dengan buku persyaratan, sehingga konsumen bisa menikmati produk dengan mutu yang sama dari waktu kewaktu, konsumen juga memiliki akses informasi untuk bisa melacak keberadaan daerah asal penghasil barang.4

Selain sebagai tanda pembeda, aspek-aspek khusus dari nama asal barang ini juga harus memiliki nilai ekonomis, hal tersebut berarti bahwa nama asal itu tidak hanya harus berfungsi untuk

2 Atsar, Abdul, 2018, Mengenal Lebih Dekat Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Sleman :

deepublish. :

3 Saky Septiono, 2009, Perlindungan Indikasi Geografis dan Potensi Indikasi Geografis Indonesia, Subdit Indikasi Geografis Ditjen HKI: Kementerian Hukum dan HAM. RI, Halaman 1.

4 Loc.cit

(4)

membedakan suatu barang dari barang lainnya, tetapi juga harus jelas bahwa tempat asal ini memiliki pengaruh yang besar.5

Salah satu daerah yang memiliki potensi indikasi geografis adalah Kabupaten Karawang yaitu daerah dengan tanah yang subur dan tentunya cocok untuk dijadikan tanah pertanian, Kabupaten Karawang adalah salah satu daerah penghasil beras yang terbesar di Indonesia. Dari hasil sumber daya tersebut tentu dapat digunakan sebagai produk yang dapat menaikkan nilai ekonomi dari masyarakat itu sendiri. Produk yang dapat dihasilkan dari sumber daya tersebut adalah sorabi hijau khas karawang yang terbuat dari tepung beras dan gula merah yang berkualitas.

Jika sorabi hijau didaftarkan menjadi indkasi geografis tentu dapat membantu perekonomian masyarakat karena dapat diketahui bahwa sorabi hijau khs karawang hanya buka di karawang yang lebih tepatnya di rengasdengklok. Adapun manfaat perlindungan Indikasi Geografis, yaitu:

1. Memperjelas identifikasi produk dan menetapkan standar produksi serta standar proses di antara para pemangku kepentingan Indikasi Geografis;

2. Menghindari terjadinya praktik persaingan curang dalam perdagangan, memberikan perlindungan bagi konsumen dari penyalahgunaan reputasi Indikasi Geografis dengan cara menjual produk yang berasal dari daerah lain yang memiliki karakteristik berbeda bahkan lebih rendah;

3. Jaminan pada kualitas produk yang dilindungi Indikasi Geografis sebagai produk asli memberikan kepercayaan pada konsumen;

4. Membina para produsen lokal dan mendukung koordinasi serta memperkuat organisasi sesama pemegang hak dalam rangka menciptakan, menyediakan, dan memperkuat citra nama dan reputasi produk.6

Rumusan Masalah

1. Apakah sorabi hijau khas karawang berpotensi mendapatkan perlindungan hukum?

2. Bagaimana Peran Pemerintah Karawang dalam mendorong upaya perlindungan indikasi geografis terhadap sorabi hijau khas Karawang?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah Sorabi Hijau Khas Karawang telah memenuhi syarat – syarat untuk dapat menjadi indiksi Geografis bagi Kabupaten Karawang.

2. Untuk mengetahui peran Pemerintah Kabupaten Karawang dalam mendorong masyarakatnya agar mendaftarkan Sorabi Khas Karawang yang memiliki potensi Indikasi Geografis, dimana agar mendapat perlindungan dan hak eksklusif atas Indikasi Geografis tersebut.

5 Miranda Risang Ayu. 2006. Memperbincangkan Hak Kekayaan Intelektual Indikasi Geografis. Bandung: Alumni.

6 http://www.dgip.go.id/ebscript/publicportal.cgi?.ucid=374&ctid=9&type=0 (diakses pada tanggal 27 Oktober 2020 pukul 14.20)

(5)

Metode Penelitian

Jurnal ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan sebagai strategi untuk mengumpulkan dan memanfaatkan semua informasi yang terkait dengan pokok permasalahan secara mendalam. Metode pengumpulan data melalui studi penelitian kepustakaan serta studi lapangan dengan informan penjual dan pembeli sorabi hijau. Dengan upaya perlindungan produk lokal daerah sebagai potensi indikasi geografis. Setelah itu menganalisis kemanfaatan dari pendaftaran indikasi geografis yaitu dengen menjelaksan sisi kemanfaatannya yaitu dapat meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar yang berada di suatau daerah yang mempunyai potensi indikasi geografis Kemudian menganalisis apakah produk yang sudah terdaftar sebagai Indikasi Geografis dari sisi kemanfaatanya dapat mendorong peningkatan pendapatan petani/pengelola dan daerah dimana produk tersebut berada menjadi meningkat perekonomiannya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mendatangi langsung sumber data atau lokasi di mana data yang terkait dengan permasalahan kajian berada.

Pembahasan

Sorabi hijau berpotensi mendapat perlindungan hukum

Indonesia kaya akan sumber daya alam yang hasilnya dapat berupa kerajinan, hasil pertaniannya dan hasil produk lainnya yang dapat menjadi ciri khas dan menjadi produk yang berkualitas yang dihasilkan oleh suatu daerah, tentunya hal tersebut berpotensi untuk menaikkan nilai ekonomi masyarakat dengan adanya potensi tersebut maka harus dilindungi dengan indikasi geografis. TRIPs memberikan definisi Indikasi Geografis sebagai tanda yang mengidentifikasikan suatu wilayah negara anggota, atau kawasan atau daerah di dalam wilayah tersebut sebagai asal barang, di mana reputasi, kualitas dan karakteristik barang yang bersangkutan sangat ditentukan oleh faktor geografis. Dengan demikian, asal suatu barang tertentu yang melekat dengan reputasi, karakteristik dan kualitas suatu barang yang dikaitkan dengan wilayah tertentu dilindungi secara yuridis.7

Indikasi geografis dijelaskan dalam Pasal 1 angka 6 Undang – undang No. 20 Tahun 2016 tentang Merk dan Indikasi Geografis yaitu, suatu ciri khas yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan,adanya indikasi geografis dapat menjadi strategi untuk menaikkan nilai ekonomi dari suatu daerah. Kelebihan dari potensi yang dimiliki, dapat terjadi jika negara-negara (termasuk Indonesia) dapat melindungi produk-produk khasnya dengan sistem perlindungan Indikasi Geografis. Dari titik ini, perlindungan Indikasi Geografis secara

7 OK. Saidin, 2004, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual , Jakarta: Raja Grafindo.

(6)

internasional sangat diperlukan. Dengan perlindungan secara internasional, beberapa manfaat dapat diambil, yaitu:

a) Indikasi Geografis dapat digunakan sebagai strategi pemasaran produk pada perdagangan dalam dan luar negeri,

b) Memberikan nilai tambah terhadap produk dan meningkatkan kesejahteraan pembuatnya, c) Meningkatkan reputasi produk Indikasi Geografis dalam perdagangan internasional, d) Persamaan perlakuan sebagai akibat promosi dari luar negeri, dan

e) Perlindungan Indikasi Geografis sebagai salah satu alat untuk menghindari persaingan curang8 Salah satu daerah yang memiliki produk khas yang dapat menjadi potensi indikasi geografis adalah karawang, dimana karawang adalah daerah yang berfokus pada sektor pertanian yang menghasilkan beras, tentu hal tersebut berpengaruh pada produk potensi indikasi geografis yang menggunakan bahan baku beras seperti Sorabi yang bahan utamanya menggunakan tepung beras.

Karawang memiliki makanan khas yaitu sorabi hijau yang dikenal sebagai makanan khas karawang karena memiliki perbedaan dari sorabi yang terdapat pada daerah lain. Perbedaan yang terdapat dalam bahan baku. Sorabi hijau dapat menerima perlindungan hukum melalui indikasi geografis berdasarkan PP Nomor 51 Tahun 2007 Tentang Indikasi Geografis apabila memenuhi buku persyaratan yang terdapat pasal 6 ayat (3). Berikut persyaratan yang harus dipenuhi :

1. Karakteristik dan kualitas dari Sorabi Hijau yang membedakan dengan sorabi lain nya.

Berdasarkan banyak pendapat dan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Sorabi Hijau Khas Karawang memiliki perbedaan dalam segi rasa dan kualitas dari Sorabi yang berasal dari daerah lain, karena Sorabi Hijau disajikan bersamaan dengan kuah (kinca) dimana memiliki 2 jenis kuah yaitu kuah yang terbuat dari gula merah dan durian, tentunya perbedaan rasa tersebut disebabkan oleh kualitas bahan baku yang digunakan dan tentunya tidak menggunakan bahan pengawet di dalam pengolahannya, sorabi Hijau mendapat warna hijaunya dari bahan alami yaitu daun pandan dan daun suji yang dapat memberikan warna hijau yang cantik dan tentunya menambah aroma lalu dimasak diatas arang kayu yang tentunya akan menambah rasa khas yang nikmat bagi penikmatnya, sehingga sorabi hijau khas karawang banyak diminati oleh banyak orang.

2. Uraian tentang lingkungan geografis, faktor alam dan faktor manusia

8 Surip Mawardi, 2009, “Establishment of Geographical Indication Protection System in Indonesia, Case in Coffee,” Worldwide Symposium on Geographical Indications jointly orginized by the World Intellectual Property Organization (WIPO) and the Patent Office of the Republic of Bulagaria, Sofia.

(7)

Sorabi Hijau adalah kombinasi antara dua unsur indikasi geografis yaitu factor alam dan factor manusia. Kabupaten Karawang berada di bagian utara Provinsi Jawa Barat yang secara geografis terletak antara 107 02’ – 107 40’ BT dan 5 562’ - 6 34’ LS. Kabupaten Karawang termasuk daerah daratan yang relatif rendah, mempunyai variasi kemiringan wilayah 0 – 2%, 2 – 15% dan diatas 40%. Luas wilayah Kabupaten Karawang sebesar 1.753,27 km2 atau 3,73% dari luas Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Karawang merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan subur di Jawa Barat, sehingga sebagian besar lahannya digunakan untuk pertanian. Dimana hasil pertanian yang besar adalah beras.

3. Uraian batas-batas daerah atau peta wilayah yang mencakup indikasi geografis

Dalam menentukan batas - batas wilayah Indikasi geografis tentu dapat diketahui bahwa sorabi hijaunhanya dijual di karawang yaitu khusunya hanya di daerah Rengasdengklok, banyak sekali penjual sorabi hijau di karawang tapi pelopor pertama yaitu di rengasdengklok, tepatnya di jalam Kali Jaya, Rengasdengklok Utara.

4. Uraian mengenai sejarah dan tradisi yang berhubungan dengan pemakaian Indikasi Geografis Sorabi Hijau sudah ada sejak lama dimana orang china yang bermukim dikarawang yang sering membuatnya dan hanya dikonsumsi untuk pribadi, pada saat itu pak maat kasim sering melihat cara pembuatan dari sorabi hijau tersebut sehingga dia membuatnya sedniri di rumah dan rasanya sangat enak dan memuaskan sehingga mulai dari situ pak maat kasim mulai menjual sorabi hijau. Untuk melindungi Sorabi Hijau Khas Karawang maka perlu menjadikannya sebagai Indikasi Geografis, dimana sorabi hijau dapat menaikkan nilai eknomi dari daerah asalnya dimana sudah banyak konsumen yang membelinya dari luar daerah dan bahkan mengirimkannya keluar negeri, tentu dengan naiknya nilai ekonomi dapat ,membantu pendapatan masyarakat sekitar dan pendapatan daerah sehingga perlunya perlindungan hukum bagi Sorabi Hijau Khas Karawang agar tidak ada penfgakuan dari negara lain, seperti produk – produk Indonesia lainnya yang diakui oleh negara lain. Untuk itu perlu didaftarkannya Sorabi Hijau menjadi potensi indikasi geografis , pendaftaran indikasi geografis perlu dilakukan permohonan pendaftaran indikasi geografis dengan harus memenuhi unsur – unsur yang terdapat pada pasal 1 ayat (1) PP tentang indikasi geografis yaitu :

a. Terdapat tanda yang menunjukkan asal tempat dihasilkan barang akan dimohonkan pendaftarannya; dan

b. Terdapat karakteristik dan kualitas yang diakibatkan karena adanya faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari faktor tersebut.

(8)

Pendaftaran indikasi geografis meliputi permohonan, proses pemeriksaan administratif, proses pemeriksaan substantif, pengumuman, keberatan dan sanggahan, hingga pemeriksaan substantif ulang. Permohonan pendaftaran diajukan secara tertulis menggunakan Bahasa Indonesia dengan mengisi formulur sebanyak tiga rangkap kepada direktorat jenderal. dalam hal ini dapat diwakili oleh Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM setiap provinsi yang terdapat di setiap kota. Permohonan tersebut selain mencantumkan formulir, persyaratan administrasi serta buku persyaratan menjadi hak pokok dalam proses permohonan tersebut. Persyaratan administrasi berupa tanggal, bulan, dan tahun permohonan; nama lengkap;kewarganegaraan; dan alamat pemohon; dan nama lengkap dan alamat kuasa, apabila permohonan diajukan melalui kuasa.

Penerima kuasa harus melampirkan surat kuasa khusus dan serta bukti pembayaran biaya.

Peran Pemerintah Karawang dalam mendorong upaya perlindungan indikasi geografis terhadap sorabi hijau

Pemerintah karawang menyadari bahwa Sorabi Hijau merupakan suatu produk yang bisa mendapat perlindungan hukum yaitu dapat menjadi potensi indikasi geografis. Pemerintah Kabupaten Karawang dalam hal ini memuat dalam draft Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karawang 2016 – 2021, dimana dalam rencana tersebut membahas tentang pembangunan daerah Kabupaten Karawang. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesepakatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijaka, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.

Tentunya dengan adanya rencana pembangunan itu dapat menjadi suatu pertimbangan bagi pemerintah untuk mendaftarkan sorabi hijau sebagai potensi indikasi geografis karena dapat menaikkan nilai ekonomi untuk masyarakat daerah karawang. Pada saat ini penjualan sorabi hijau mengalami peningkatan terus menerus dikarenakan banyaknya peminat konsumen yang telah mengetahui kekhasan dari kualitas sorabi hijau, dimana dapat diketahui bahwa sorabi hijau hanya memiliki 1 toko dan tidak ada cabang lagi. Tetapi banyak toko sorabi diluar daerah yang mengatasnamakan dari cabang sorabi hijau karawang, tentu hal tersebut dapat membuat penurunan untuk sorabi hijau karawang karena banyak nya toko sorabi yang memakai nama sorabi khas karawang tentu dapat memberikan penurunan terhadap minat pembeli karena disebabkan kualitas dan tentunya rasa yang berbeda daripada toko aslinya.

Dalam hal ini tentu sangat dibutuhkan kepastian perlindungan hukum bagi sorabi hijau sebagai indikasi geografis untuk menghindari adanya pemalsuan produk yang dibuat oleh oknum – oknum nakal yang berusaha mengambil keuntungan dari lakunya sorabi hijau, tujuan indikasi geografis untuk mempertahankan kualitas dan kepercayaan konsumen terhadap sorabi hijau khas

(9)

karawang. Peran pemerintah sangat berpengaruh penting karena dengan adanya campur tangan dari pemerintah dan masyarakat dimana kemudian akan dikembangkan potensi penjualan sorabi hijau sebagai makanan khas karawang. Sorabi hijau merupakan salah satu potensi indikasi geografis yang memiliki nilai yang cukup tinggi karena banyak konsumen yang datang dari luar daerah untuk menikm ati sorabi hijau bahkan banyak konsumen yang mengirim sorabi hijau keluar negeri untuk dinikmati, dari hal tersebut

Di dalam draft rencana pembangunan jangka menengah daerah Karawang yang di susun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karawang, Adapun tujuan disusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun 2016 – 2021 adalah :

1. Mendukung koordinasi anatar pelaku pembangunan serta mengoptimalkan partisipasi masyarakat

2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi bai kantar ruang, antar sektor, anytar waktu, anatar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah.

3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi anatara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

4. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

Kesimpulan

Sorabi Hijau Khas Karawang berpotensi mendapatkan perlindungan hukum indikasi geografis karena telah memenuhi syarat pendaftaran indikasi geografis seperti karakteristik dan kualitas yang membedakan sorabi hijau dengan sorabi yang lainnya, lingkungan geografis, faktor azlam, faktor manusia, faktor perbatasan wilayah, faktor sejarah yang terhubung dengan iindikasi geografis,. Dimana sorabi hijau sudah dapat menaikkan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar karawang tentu harus ada perlindungan hukum, utnuk mendapat perlindungan hukum tersebut harus dilakukan pendaftaran terlebih dahulu dan harus dilakukan pengujian oleh tim ahli indikasi geografis.

Pemerintah Kabupaten Karawang sudah ada tindakan untuk memperkenalkan Sorabi Hijau dengan menuliskan Sorabi Hijau sebagai makanan khas Karawang dalam draft rencana pembangun menengah daerah dimana temapat sorabi hijau khususnya berada di daerah Rengasdengklok.

Tetapi tentu hal tersebut masih kurang untuk melindungi Sorabi Hijau karena tidak adanya payung hukum. Maka dengan ini diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat lebih peka lagi terhadap potensi-potensi indikasi geografis yang ada disekitarnya.

(10)

Daftar Pustaka

Atsar, Abdul, 2018, Mengenal Lebih Dekat Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Sleman : deepublish.

Miranda Risang Ayu. 2006. Memperbincangkan Hak Kekayaan Intelektual Indikasi Geografis.

Bandung: Alumni.

OK. Saidin, 2004, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual. Jakarta : RajaGrafindo.

Saky Septiono, 2009, Perlindungan Indikasi Geografis dan Potensi Indikasi Geografis Indonesia, Subdit Indikasi Geografis Ditjen HKI: Kementerian Hukum dan HAM. RI, Halaman 1.

Surip Mawardi, 2009, “Establishment of Geographical Indication Protection System in Indonesia, Case in Coffee,” Worldwide Symposium on Geographical Indications jointly orginized by the World Intellectual Property Organization (WIPO) and the Patent Office of the Republic of Bulagaria, Sofia.

Referensi

Dokumen terkait

Pasien yang dibawa ke IRD RSUP Sanglah rerata memiliki status sosial pasien yang baik, karena dari data yang didapat pasien bekerja sebanyak 62% (70% dari

Responden adalah penerima pelayanan publik yang pada saat pencacahan sedang berada di lokasi unit pelayanan dan telah menerima pelayanan dari aparatur penyelenggara

Untuk mengetahui kepuasan pelanggan dengan membandingkan antara harapan pelanggan dan kenyataan kualitas layanan yang dirasakan perlu dilakukan penelitian secara berkala tentang

Berdasarkan analisis aspek teknik, proyek pembuatan tempat relaksasi spa ini layak untuk direalisasikan, karena peralatan dan perlengkapan serta sumber daya yang

Lalu LSPB 6 tentang Kita Sebagai Manajer Penanggulangan Bencana karena pertambangan jika tidak sesuai dengan prosedur akan berakibat pada rusaknya alam yang menyebabkan

Dalam rangka pembinaan terhadap GPAI, maka Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam akan melaksanakan program

Materi Kelas Indikator Soal Level Kognitif No Soal Bentuk Soal 1 Memahami hak kewajiban dan tanggung jawab sebagai warga dalam kehidupan sehari-hasil Hak dan

NO. Saya merasa puas dengan pendapatan yang saya terima setiap bulan. Saya merasa puas dengan kebutuhan sandang yang saya pakai. Saya merasa puas dengan pemenuhan