• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Nilai-Nilai Ajaran Islam Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SMPIT Al-Ghozali Jember Tahun Pelajaran 2018/2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penerapan Nilai-Nilai Ajaran Islam Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SMPIT Al-Ghozali Jember Tahun Pelajaran 2018/2019"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

2018/2019

SKRIPSI

Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

DIYAH AYU NUR AGUSTIN NIM : 084141068

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

2018

(2)
(3)
(4)































































Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Mujadalah 58: 11)1

1Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah (Bandung: CV. Penerbit J-Art, 2004), 543

(5)

1. Ayahanda Muhammad Suhaeri dan Ibunda Tutik Pudjiharmi tercinta, semoga Allah Swt. membalas kebaikan beliau dalam memotivasi dan mendoakan penulis serta selalu ada setiap penulis membutuhkannya.

2. Saudara kandung penulis, Aminatus Suhriah yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

3. Tante penulis, Ayu Lestari yang memberikan dukungan, semangat, dan doa.

4. Sahabat tercinta Siti Handayani yang tidak henti-hentinya memberikan semangat, dukungan dan motivasi kepada penulis.

5. Dewan guru serta malaikat kecil (siswa-siwi) penulis RA. ALIF-FARHAN yang menantikan kehadiran penulis untuk kembali mengajar.

6. Teman-teman seperjuangan penulis Kelas A-2, Prodi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, terimakasih atas kebersamaannya selama ini, kebersamaan menimba ilmu adalah kenangan yang takkan terlupakan.

7. Almamaterku IAIN Jember dan Civitas Akademika, terima kasih atas wadah selama penulis menimba ilmu.

(6)

م حَّرل ِميِحَّرل

Alhamdulillah segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah karena atas rahmat dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana, dapat terselesaikan dengan lancar dengan judul “Penerapan Nilai-Nilai Ajaran Islam Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SMPIT Al-Ghozali Jember”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Baginda Rasulullah Saw.

keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang berpegang teguh pada risalahnya.

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan dari banyak pihak.

Oleh karena iu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM selaku Rektor IAIN Jember yang telah mendukung dan memfasilitasi kami selama proses kegiatan belajar mengajar di lembaga ini.

2. Bapak Dr. H. Abdullah, S.Ag, M.H.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Jember yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.

3. Bapak Dr. H. Mundir, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Jember yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.

(7)

baiknya.

5. Ibu Musyarofah, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, membimbing dan memotivasi peneliti demi kelancaran penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Jember yang telah ikhlas mengajar dan membimbing penulis selama kuliah.

7. Kepala sekolah, dewan guru, pembina pramuka, serta siswa SMPIT Al-Ghozali Jember yang telah memberi kesempatan untuk melakukan penelitian sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan wawasan yang penulis miliki, sehingga penulisan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis berterimakasih atas sumbangan saran serta kritik yang konstruktif dari pembaca demi perbaikan selanjutnya. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi pribadi penulis dan pembaca pada umumnya dan segala amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada penulis mendapat balasan yang baik dari Allah, amiin.

Jember, 03 September 2018

Penulis

(8)

Pelajaran 2018/2019”

Islam merupakan agama rahmatan lil ‘alamin artinya agama yang membawa rahmat bagi manusia dan alam semesta. Ajaran Islam adalah suatu norma atau aturan dari Allah SWT yang diyakini oleh umat muslim yang diambil dari Al-Qur’an dan Hadits. Ajaran Islam memiliki dasar sebagai pondasi yang dijadikan sebagai acuan dan pedoman oleh seluruh umat manusia. Hal itu sangat berperan penting dalam membentuk perilaku peserta didik sehingga sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan melalui kegiatan yang memadai agar peserta didik memiliki sifat yang terpuji. Adanya nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam tersebut seseorang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui tingkah amaliyah sehari-hari

Fokus penelitian yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1. Bagaimana penerapan nilai aqidah pada kegiatan ektrakurikuler pramuka di SMPIT Al- Ghozali Jember Tahun Pelajaran 2018/2019? 2. Bagaimana penerapan nilai syariah pada kegiatan ektrakurikuler pramuka di SMPIT Al-Ghozali Jember Tahun Pelajaran 2018/2019? 3. Bagaimana penerapan nilai akhlak pada kegiatan ektrakurikuler pramuka di SMPIT Al-Ghozali Jember Tahun Pelajaran 2018/2019?

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan penerapan nilai aqidah pada kegiatan ektrakurikuler pramuka di SMPIT Al-Ghozali Jember Tahun Pelajaran 2018/2019. 2. Mendeskripsikan penerapan nilai syariah pada kegiatan ektrakurikuler pramuka di SMPIT Al-Ghozali Jember Tahun Pelajaran 2018/2019. 3. Mendeskripsikan penerapan nilai aqidah pada kegiatan ektrakurikuler pramuka di SMPIT Al-Ghozali Jember Tahun Pelajaran 2018/2019.

Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskripif dengan jenis penelitian field research. Pengumpulan data dilakukan dengan model interaktif Miles Huberman meliputi: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan data collection, data reduction, data display, dan conclusion drawing/ verification. Untuk keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik.

Hasil dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Penerapan nilai aqidah pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMPIT Al-Ghozali Jember dilakukan melalui yel-yel Islami berupa sholawat, bertakbir, pembacaan doa sebelum dan sesudah kegiatan pramuka, pembacaan kitab suci Al-Qur’an (one day one page) bersama- sama, serta membaca doa setelah membaca Al-Qur’an. 2. Penerapan nilai syariah pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMPIT Al-Ghozali Jember dilakukan dengan pelaksanaan shalat dhuha sebelum kegiatan pramuka dimulai, siswa laki- laki dan perempuan dipisah pada saat kegiatan pramuka berlangsung, berpakaian syar’i sesuai dengan syariah Islam untuk siswa perempuan. 3. Penerapan nilai akhlak pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMPIT Al-Ghozali Jember yaitu yaitu dengan khusyu’ ketika melaksanakan shalat dhuha dan berdoa, menghargai pendapat sesama ketika diskusi, saling tolong-menolong antar sesama, menghormati serta mematuhi pembina, dan membersihkan lingkungan.

(9)

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Istilah ... 10

F. Sistematika Pembahasan ... 12

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 14

A. Penelitian Terdahulu ... 14

B. Kajian Teori ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 40

B. Lokasi Penelitian ... 41

(10)

E. Analisis Data ... 45

F. Keabsahan Data ... 47

G. Tahap-tahap Penelitian ... 48

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 50

A. Gambaran Obyek Penelitian ... 50

B. Penyajian Data dan Analisis ... 60

C. Pembahasan Temuan ... 85

BAB V PENUTUP ... 99

A. Kesimpulan ... 99

B. Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 102 Lampiran-Lampiran

(11)

2.1 Tabel Persamaan dan Perbedaan ... 18

4.1 Jumlah Siswa ... 54

4.2 Jumlah Pendidik dan Karyawan ... 55

4.3 Hasil Temuan Penelitian ... 84

(12)

A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan agama rahmatan lil ‘alamin artinya agama yang membawa rahmat bagi manusia dan alam semesta. Kerahmatannya merupakan suatu kesempurnaan pada Islam itu sendiri. Islam diyakini oleh penganutnya sebagai agama yang memiliki nilai dan ajaran yang universal, yang dihadirkan sebagai prinsip dasar bagi umat Islam dalam kehidupan mereka serta untuk menyikapi realitas kehidupan. Mulai dari persoalan yang kecil sampai dengan persoalan yang besar, mulai persoalan individu hingga persoalan masyarakat, bangsa dan negara. Ajaran satu dengan yang lainnya memiliki hubungan yang sinergis dan integral.

Kehadiran agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW diyakini oleh umat muslim sebagai ajaran yang dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera didunia dan akhirat. Ajaran tersebut pada intinya untuk kepentingan manusia, yakni untuk memelihara jiwa, agama, akal, harta dan keturunan manusia. Karena ajaran Islam adalah satu kesatuan, yang saling menyempurnakan antara yang satu dengan yang lain dan tidak bisa dipisahkan.2Ajaran Islam memiliki dasar sebagai pondasi yang dijadikan sebagai acuan dan pedoman oleh seluruh umat manusia.Di dalamnya terdapat petunjuk normatif tentang bagaimana seharusnya manusia menyikapi hidup

2Amru Khalid, Tampil Menawan Dengan Akhlak Mulia (Jakarta: Cakrawala Publishing, 2008), 11.

(13)

dan kehidupan secara bermakna. Selanjutnya mengajarkan kepada setiap umatnya agar bersikap seimbang.

Realitanya pada zaman modern saat ini banyak orang yang mengaku bahwa dirinya beragama Islam akan tetapi perbuatan mereka tidak mencerminkan bahwa mereka seorang muslim. Apalagi pergaulan dikalangan pemuda-pemuda yang semakin tidak menentu dan menjurus kearah pergaulan bebas. Seperti halnya merosotnya etika moral di lingkungan sekolah. Dampak negatif tersebut karena kurangnya penanaman dan penerapan akhlak serta nilai-nilai ajaran Islam dalam diri siswa.

Melihat hal itu kegiatan disekolah sangat berperan penting dalam membentuk perilaku peserta didik sehingga sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan melalui kegiatan yang memadai agar peserta didik memiliki sifat yang terpuji. Hal ini sebagai mana tercantum dalam Undang-Undang Sitem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) No.20 Tahun 2003 Pasal 30 ayat 2 menyatakan: “pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/ atau menjadi ahli ilmu agama.”

Allah memberi potensi kepada seluruh umat manusia untuk mengimani Allah dan mengamalkan ajaran Islam, karena fitrah ini manusia dijuluki sebagai makhluk beragama, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah dalam QS. Adh-Dhariyat [51]: 56 sebagai berikut:

(14)















Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.3

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dan jin hanya untuk beribadah kepada-Nya. Manusia memiliki fitrah beragama untuk selalu beribadah kepada Allah SWT. Fitrah beragama tersebut merupakan kemampuan dasar yang mengandung kemungkinan atau peluang untuk berkembang. Namun dalam perkembangannya manusia sangat tergantung pada proses pendidikan yang diterima dalam masyarakat.

Jiwa beragama atau kesadaran beragama merujuk pada aspek rohaniah individu yang berkaitan dengan keimanan kepada Allah SWT dan mengaktualisasikannya melalui peribadatan kepada-Nya, baik yang bersifat hubungan dengan Allah (habl min Allah), hubungan dengan manusia (habl min an-nas) dan hubungan dengan alam (habl min alam). Keimanan kepada Allah dan aktualisasinya dalam beribadah merupakan hasil dari penerapan, yaitu proses pengenalan, pemahaman dan kesadaran pada diri seseorang terhadap nilai-nilai ajaran Islam.

Sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam mengatasi krisis moral, terutama nilai-nilai ajaran Islam yang terkandung didalamnya.

Pembentukan dan penerapan nilai religius adalah bagian terpenting dalam rangka menjadikan manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, kepribadian yang mantab serta tumbuh rasa

3Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, 523

(15)

tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Karena pondasi dasar dalam setiap pribadi manusia untuk menjadikan manusia yang selalu berada dalam jalur-Nya.

Untuk memenuhi semua kebutuhan kehidupan manusia, Islam memiliki tiga inti ajaran yang merupakan inti dasar dalam mengatur kehidupan manusia. Secara umum ajaran Islam itu meliputi aqidah, syari’ah dan akhlak.4 Ajaran Islam ini terpadu menjadi satu dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Menurut Endang Saifuddin Anshory ajaran Islam terdiri dari tiga bagian, yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak.5Dengan adanya nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam tersebut seseorang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui tingkah amaliyah sehari-hari. Karena tujuan ajaran Islam, yaitu untuk mendorong manusia agar patuh dan tunduk kepada Allah, sehingga terwujudnya kemaslahatan, kedamaian, aman dan sentosa, serta sejalan pula dengan misi ajaran Islam, yaitu menciptakan kedamaian dimuka bumi dengan cara mengajak manusia untuk patuh dan tunduk kepada Allah SWT.6

Pemberian materi tentang Pendidikan Agama Islam didalam kelas saja tidak cukup dalam membentuk kepribadian Islami siswa. Untuk menunjung pelaksanan Pendidikan Agama Islam disekolah, maka perlu penerapan nilai- nilai ajaran Islam baik di jam pelajaran maupun di luar jam pembelajaran.

4Zuhairini. dkk, Filfasat Pendidikan Islam (Jakarta:Bumi Aksara, 2008), 42.

5Wahyudin.dkk, Pendidikan Agama Isam untuk Perguruan Tinggi (Surabaya: Grasindo, 2009), 19.

6Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), 32.

(16)

Penerapan ajaran Islam di luar jam pelajaran yaitu melalui kegiatan ektrakurikuler pramuka.

Ektrakurikuler pramuka adalah suatu kegiatan pengembangan diluar jam pelajaran yang dilakukan di alam terbuka yang mengandung pendidikan di dalamnya. Adanya kegiatan pramuka ini membuat peserta didik menjadi tinggi mental, moral dan budi pekerti, kuat keyakinan beragama, luas dan dalam pengetahuan, cerdas tangkas dan terampil, kuat dan sehat jasmani, banyak pengalaman, berjiwa dan bersikap sebagai pemimpin.

SMPIT Al-Ghozali Jember merupakan salah satu lembaga pendidikan formal tingkat Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu yang terletak di Jl.

Kaliurang 175, Tegalgede, Sumbersari, Kabupaten Jember. Sekolah ini memiliki visi untuk mewujudkan generasi berkarakter Islami, prestatif dan kompetitif. Observasi awal peneliti menemukan bahwasanya sikap keislamannya sudah tertanam dalam diri mereka seperti halnya senyum, sapa dan kesopanan antara siswa dan guru terlihat jelas saat itu.

Kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMPIT Al-Ghozali Jember dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 07.00 WIB seluruh siswa disekolah wajib mengikuti kegitan tersebut. Kegiatan ektarakurikuler pramuka ini sangat berbeda dengan sekolah pada umumnya. Dapat dikatakan kegiatan pramuka merupakan kegiatan yang membosankan. Kegiatan yang dilakukan hanya pemberian materi tentang pramuka saja namun, tidak dengan pramuka di SMPIT yang siswanya sangat berpartisipasi dan bersemangat saat berlangsungnya kegiatan tersebut. Pada kegiatan pramuka nilai ajaran Islam

(17)

juga diterapkan. Sehingga membuat siswa tidak bosan dengan kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran. Kegiatan ekstrakulikuler pramuka ini dilakukan untuk mencapai tujuan gerakan pramuka yang harus mengarah kepada sasaran kepramukaan yaitu pengembangan dan pembinaan watak, mental, akhlak, jasmani, rohani, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan kepramukaan. Dengan adanya penerapan nilai-nilai ajaran Islam pada kegiatan ektrakurikuler pramuka agar siswa selalu terbiasa melakukan suatu kegiatan yang sesuai dengan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Wawancara awal dengan Firdaus selaku pembina Pramuka di SMPIT Al-Ghozali Jember. Penerapan nilai-nilai ajaran Islam diterapkan pada semua kegiatan salah satunya pada kegiatan ektrakurikuler pramuka. Seperti halnya senantiasa berdoa, menyanyikan yel-yel Islami, bertakbir dan bersolawat dengan penuh semangat pada saat kegiatan pramuka akan dimulai dan diakhiri dengan bacaan doa. Selain itu, siswa dan siswi menyetorkan beberapa surah Al-Qur’an pada saat pemilihan anggota inti pramuka, serta di wajibkan untuk menyetorkan beberapa surah Al-Qur’an pada saat perkemahan berlangsung. Jadi dalam kegiatan tersebut siswa merasa lebih dekat dengan sang pencipta dimana saja dan kapan saja, tidak hanya menerapkan materi tentang pramuka saja tetapi juga dapat mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam. Pada saat kegiatan berlangsung antara siswa dan siswi wajib dipisah/ tidak diperbolehkan menjadi satu anggota/kelompok. Untuk siswi cara berpakaiannya sangat diperhatikan, tidak diperbolehkan berpakiaan ketat, harus menggunakan krudung syar’i serta menggunakan rok celana.

(18)

Inilah yang menjadi keunikan tersendiri pada kegiatan pramuka di SMPIT Al- Ghozali Jember.7

Berdasarkan uraian di atas, penulis berkeinginan untuk mengetahui lebih jauh tentang “Penerapan Nilai-Nilai Ajaran Islam Pada Kegiatan Ektrakurikuler Pramuka di SMPIT Al-Ghozali Jember Tahun Pelajaran 2018/2019”.

B. Fokus Penelitian

Perumusan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan istilah fokus penelitian. Bagian ini mencantumkan semua fokus permasalahan yang akan dicari jawabannya melalui proses penelitian. Fokus penelitian harus disusun secara singkat, jelas, tegas, spesifik, operasional yang dituangkan dalam bentuk kalimat tanya.8

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka fokus penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan nilai aqidah pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMPIT Al-GhozaliJember Tahun Pelajaran 2018/2019?

2. Bagaimana penerapan nilai syariah pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMPIT Al-Ghozali Jember Tahun Pelajaran 2018/2019?

3. Bagaimana penerapan nilai akhlak pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMPIT Al-Ghozali Jember Tahun Pelajaran 2018/2019?

7Firdaus, wawancara, Jember, 30 Juni 2018.

8Tim Penyusun, Pedoman Karya Ilmiah Institut Agama Islam Negeri Jember (Jember: IAIN Jember Press, 2017), 44.

(19)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu kepada masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.9

Tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan membuktikan pengetahuan. Tujuan penelitian kualitatif secara khusus adalah untuk menemukan. Menemukan berarti sebelumnya belum pernah ada atau belum pernah diketahui.10

Setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai, demikian pula dengan penelitian ini. Bersadarkan fokus penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan penerapan nilai aqidah pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMPIT Al-Ghozali Jember Tahun Pelajaran 2018/2019.

2. Mendeskripsikan penerapan nilai syariah pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMPIT Al-Ghozali Jember Tahun Pelajaran 2018/2019.

3. Mendeskripsikan penerapan nilai akhlak pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMPIT Al-Ghozali Jember Tahun Pelajaran 2018/2019.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berisi tentang kontribusi apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Kegunaan dapat berupa kegunaan yang

9Tim Penyusun, Pedoman Karya Ilmiah Institut Agama Islam Negeri Jember, 45.

10Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013), 290.

(20)

bersifat teoritis dan kegunaan praktis, seperti kegunaan bagi penulis, instansi dan masyarakat secara keseluruhan.11

Manfaat yang diharapkan hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah, memperdalam, dan memperluas khasanah keilmuan, khususnya yang terkait dengan penerapan nilai-nilai ajaran Islam pada kegiatan ektrakulikuler pramuka.

b. Penelitian ini dapat menjadi referensi dan memperkaya khasanah keilmuan di lembaga perguruan tinggi, khususnya di lembaga IAIN Jember.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dari suatu karya ilmiah dan sebagai bekal awal untuk penelitian lain di masa mendatang.

b. Bagi Kepala SMPIT Al-Ghozali Jember

Bagi kepala sekolah bisa digunakan sebagai masukan untuk bahan pertimbangan dalam mengembangkan penerapan nilai-nilai ajaran Islam pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

11Tim Penyusun, Pedoman Karya Ilmiah Institut Agama Islam Negeri Jember, 45.

(21)

c. Bagi SMPIT Al-Ghozali Jember

Bisa memberikan informasi baru tentang penerapan nilai-nilai ajaran Islam pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka untuk siswa agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

d. Bagi Pembina Pramuka SMPIT Al-Ghozali Jember

Bisa memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai penerapan nilai-nilai ajaran Islam pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka untuk siswa serta sebagai bahan evaluasi dan perbaikan untuk proses kegiatan kedepan.

e. Bagi Siswa SMPIT Al-Ghozali Jember

Bisa memberikan wawasan yang lebih luas lagi mengenai penerapan nilai-nilai ajaran Islam pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka sehingga selalu melakukan kegiatan kesehariannya sesuai dengan ajaran Islam.

f. Bagi Perpustakaan IAIN Jember

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan literatur atau referensi bagi perpustakaan IAIN Jember dan mahasiswa yang ingin mengembangkan kajian tentang penerapan nilai-nilai ajaran Islam pada kegiatan ektrakurikuler pramuka.

E. Definisi Istilah

Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti di dalam judul penelitian. Tujuannya agar

(22)

tidak terjadi kesalahpahaman terhadap makna istilah sebagimana dimaksud oleh peneliti.12 Definisi istilah dalam penelitian ini adalah:

1. Penerapan Nilai-Nilai Ajaran Islam

Penerapan artinya proses, cara, pemanfaatan perihal mempraktekkan, perbuatan menerapkan.13 Penerapan merupakan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana atau tersusun sebelumnya.

Nilai merupakan sesuatu yang dianggap baik, berguna atau penting yang dijadikan sebagai acuan dan melambangkan kualitas yang kemudian diberi bobot baik oleh individu ataupun kelompok.

Ajaran Islam adalah suatu norma atau aturan dari Allah SWT yang diyakini oleh umat muslim yang diambil dari Al-Qur’an dan Hadits.

Penerapan nilai-nilai ajaran Islam yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah mempraktekkan suatu norma atau aturan dari Allah SWT yang termaktub dalam Al-Qur’an dan Hadits agar dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi pribadi yang sesuai dengan apa yang telah diajarakan oleh Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman umat muslim.

12Tim Penyusun, Pedoman Karya Ilmiah Institut Agama Islam Negeri Jember, 45.

13Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), 1180.

(23)

2. Ekstrakurikuler Pramuka

Ektrakurikuler pramuka adalah suatu kegiatan pengembangan diluar jam pelajaran yang dilakukan di alam terbuka yang mengandung pendidikan di dalamnya.

Berdasarkan uraian diatas maka yang dimaksud peneliti dengan penerapan nilai-nilai ajaran Islam pada kegiatan pramuka adalah mempraktekkan suatu norma atau aturan dari Allah SWT agar melekat dalam diri manusia dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan pengembangan pramuka diluar jam pelajaran yang dilakukan di alam terbuka yang meliputi aqidah, syariah dan akhlak.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format sistematika pembahasan adalah dalam bentuk teks naratif. Sistematika pembahasan dalam penelitian ini sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika pembahasan.

BAB II Kajian Pustaka

Bab ini terdiri dari kajian terdahulu dan kajian teori. Penelitian terdahulu memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan saat ini, sedangkan kajian teori membahas tentang teori yang dijadikan pijakan dalam penelitian.

(24)

BAB III Metode Penelitian

Bab ini berisi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, dan tahap- tahap penelitian yang dilaksanakan.

BAB IV Penyajian Data dan Analisis

Bab ini merupakan penyajian data dan analisis yang berisi mengenai gambaran obyek penelitian, penyajian dan analisis data, serta pembahasan temuan.

BAB V Penutup

Bab ini yang terdiri dari kesimpulan penelitian, serta saran-saran konstruktif dan bermanfaat.

(25)

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum terpublikasikan (skripsi, tesis, disertasi dan sebaginya). Dengan melakukan langkah ini, maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak dilakukan.14 Kajian yang mempunyai keterkaitan dengan penelitian ini antara lain:

1. Skripsi Tika Ayu Ardinata mahasiswa IAIN Jember pada tahun 2018 dengan judul “Penanaman Ajaran Islam Kepada Muallaf di Masjid Muhammad Cheng Hoo Jember Tahun 2017”.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

Fokus penelitian ini adalah: 1) Bagaimana penanaman akidah kepada muallaf di Masjid Muhammad Cheng Hoo Jember tahun 2017? 2) Bagaimana penanaman syari’ah kepada muallaf di Masjid Muhammad

14Tim Penyusun, Pedoman Karya Ilmiah Institut Agama Islam Negeri Jember, 45.

14

(26)

Cheng Hoo Jember tahun 2017? 3) Bagaimana penanaman akhlak kepada muallaf di Masjid Muhammad Cheng Hoo Jember tahun 2017?

Hasil penelitian ini yaitu: 1) Penanaman akidah pada muallaf dilakukan melalui dua tahap yaitu pertama, kegiatan penanaman pra- syahadat yang meliputi pemantaban akidah secara personal dan kegiatan pengikraran, dan kedua, kegiatan penanaman paska syahadat melalui gerakan subuh berjamaah, kuliah subuh, kajian dhuha, khatmil Qu’an, dan tahlil. 2) Penanaman syari’ah melalui muallaf dilakukan melalui kegiatan peberian materi fiqh ibadah dan prakteknya dan pembeajaran membaca Al-Qur’an. 3) Penanaman akhlak pada muallaf dilakukan melalui kegiatan DODABAR (Donor Darah Barokah), UPAZIS (Unit Penggalang Amal, Zakat, Infaq, dan Shodaqoh), dan KOPDAR (Kopi Darat).15

2. Skripsi Rizky Amalia mahasiswa IAIN Jember pada tahun 2017 dengan judul “Metode Penanaman Nilai-Nilai Islam Pada Anak Komunitas Salafi di Desa Karang Anyar Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember”.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian field research. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

Fokus penelitian ini adalah: 1) Bagaimana metode penanaman nilai-nilai akidah pada anak komunitas salafi? 2) Bagaimana metode

15Tika Ayu Ardianata, Penanaman Ajaran Islam Kepada Muallaf di Masjid Muhammad Cheng Hoo Jember. (Skripsi). (Jember: IAIN Jember, 2018)

(27)

penanaman nilai-nilai syari’ah pada anak komunitas salafi? 3) Bagaimana metode penanaman nilai-nilai akhlak pada anak komunitas salafi?

Hasil dari penelitian ini meliputi: 1) Pendidikan akidah pada anak komunitas salafi di Desa Karang Anyar Ambulu Jember dalam menanamkan nilai-nilai akidah menggunakan Metode Tajribi (latihan pengalaman) karena penanaman tersebut sudah di upayakan oleh keluarga mulai dari anak lahir, selanjutnya pendidian akidah diberikan pada anak melalui latihan pengamalan sebagai metode pendidikan Qur’ani, latihan dan pengulangan, latihan menghafal, latihan berfikir untuk memperdalam Iman serta latihan dalam beribadah. Sementara bagi keluarga yang kurang mampu dalam pengetahuan agamnya, maka pendidikan anak diserahkan kepada guru ngaji. Peranan keluarga dalam hal ini tidak lain sebagai motivator bagi anak. 2) Pendidikan syari’ah pada anak komunitas salafi di Desa Karang Anyar Ambulu Jember dalam menanamkan nilai-nilai syari’ah menggunakan metode Ibrah-Mauidzah yang bertujuan untuk menumbuhkan aqidah tauhid pada anak sejak dini hingga kelak dia dewasa, karena hal tersebut sudah diupayakan keluarga dengan selalu menanamkan nilai-nilai syari’ah serta sekaligus melatih anak agar mempunyai kepribadian yang tinggi dalam menjalankan ibadahnya. 3) Pendidikan akhlak pada anak komunitas salafi di Desa Karang Anyar Ambulu Jember fokus terhadap Metode Targhib-Tarhib dalam menanmkan nilai-nilai akhlak yang bertujuan memupuk rasa kehati-hatian dalam melakukan kewajiban atau perintah Allah SWT, hal tersebut di

(28)

tanamkan dari orang tua dari sejak dini. Yang bertujuan supaya anak tidak memiiki sikap optiis yang berebihan serta berfikir jujur dan benar dalam akhlak yang baik. Sehingga masyarakatdi DesaKarang Anyar Ambulu Kabupaten Jember ini selalu mendidik anak-anaknya agar berperilaku dan berbicara dengan baik, baik di lingkungan keluarga keluarga sendiri ataupun luar lingkungan keluarga. Jika kebiasaan tersebut sudah terinternalisasi dalam jiwa anak mulai sejak dini, maka ketika ia besar kelak akan mempunyai jiwa yang terpuji.16

3. Skripsi Vicky Naili Rahmatillah mahasiswa IAIN Jember pada tahun 2015 dengan judul “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Nilai-Nilai Ajaran Islam Siswa SMP Al-Furqon Tahun Pelajaran 2015/2016.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

Fokus penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimana upaya guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan akidah siswa SMP Al-Qur’an Jember tahun pelajaran 2015/2016? 2) Bagaimana upaya guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan akhlak siswa SMP Al-Qur’an Jember tahun pelajaran 2015/2016? 3) Bagaimana upaya guru pendidikan agama

16Rizky Amalia, Metode Penanaman Nilai-Nilai Islam Pada Anak Komunitas Salafi di Desa Karang Anyar Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. (Skripsi). (Jember: IAIN Jember, 2017)

(29)

Islam dalam pembinaan syari’ah siswa SMP Al-Qur’an Jember tahun pelajaran 2015/2016?

Hasil penelitian ini yaitu: 1) upaya guru dalam membina akidah adalah dengan memebrikan pemahaman dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 2) upaya guru dalam membina akhlak adalah dengan memberikan pengertian tentang akhlak yang baik dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 3) upaya guru dalam membina syari’ah adalah dengan membiasakan siswa untuk selalu rajin beribadah dan terus mengontrol kegiatan ibadah siswa baik disekolah maupun dirumah.17

Tabel 2.1

Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian yang Dilakukan

No. Judul Persamaan Perbedaan

1 2 3 4

1. Tika Ayu Ardianata, 2018, mahasiswa IAIN Jember yang berjudul “Penanaman Ajaran Islam Kepada Muallaf di Masjid Muhammad Cheng Hoo Jember Tahun 2017”.

Sama-sama meneliti tentang nilai-nilai ajaran Islam,

menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.

Penelitian terdahulu membahas

Penanaman Ajaran Islam Kepada Muallaf di Masjid Muhammad Cheng Hoo Jember .

Sedangkan

penelitian yang akan dilakukan yaitu penerapan nilai-nilai ajaran Islam pada kegiatan

ektrakurikuler pramuka

17Vicky Naili Rahmatillah, Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Nilai-Nilai Ajaran Islam Siswa SMP Al-Furqon. (Skripsi). (Jember: IAIN Jember, 2015)

(30)

1 2 3 4 2. Rizky Amalia, 2017,

mahasiswa IAIN Jember yang berjudul

“Metode Penanaman Nilai-Nilai Islam Pada Anak Komunitas Salafi di Desa Karang Anyar Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember Tahun 2017”.

Sama-sama meneliti tentang nilai-nilai ajaran Islam, melakukan pendekatan

kualitatif deskritif.

Penelitian terdahulu fokus metode penanaman nilai- nilai Islam pada anak Komunitas Salafi, sedangkan penelitian ini difokuskan pada penerapan nilai ajaran Islam pada kegiatan

ekstrakulikuler pramuka.

3. Vicky Naili

Rahmatillah, 2015, mahasiswa IAIN Jember yang berjudul

“Upaya Guru

Pendidikan Agama

Islam dalam

Pembinaan Nilai-Nilai Ajaran Islam Siswa SMP Al-Furqon Tahun Pelajaran 2015/2016.

Sama-sama meneliti tentang nilai-nilai Ajaran Islam, melakukan pendekatan

kualitatif deskriptif.

Penelitian terdahulu fokus upaya guru Pendidikan Agama

Islam dalam

pembinaan nilai-nilai ajaran Islam .

Sedangkan

penelitian sekarang difokuskan pada penerapan nilai-nilai ajaran Islam pada kegiatan

ekstrakurikuler pramuka.

B. Kajian Teori

1. Strategi Penerapan

Setiap sekolah memiliki kepribadian atau karakteristik tersendiri yang diciptakan dan dipertahankan serta mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan terhadap unsur dan komponen sekolah yang merupakan budaya dan iklim suatu sekolah. Pengembangan budaya dan iklim sekolah perlu ditopang oleh strategi dan program. Strategi mencakup cara-cara yang ditempuh sedangkan program menyangkut kegiatan operasional yang perlu dilakukan. Strategi dan program merupakan dua hal yang selalu

(31)

berkaitan. Strategi sangat menentukan keberhasilan organisasi hari ini dan hari esok.18 Oleh karena itu, perlu adanya penerapan strategi dalam menerapkan budaya dan karakter peserta didik agar memiliki kepribadian yang baik, dilakukan melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan pengembangan diri atau ekstrakurikuler di sekolah yaitu melalui hal-hal berikut:19

a. Kegiatan rutin sekolah

Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus menerus dan konsisten setiap saat. Contoh kegiatan ini adalah upacara pada hari besar kenegaraan, pemeriksaan kebersihan badan (kuku, telinga, rambut, dan lain-lain) setiap hari Senin, beribadah bersama atau shalat bersama setiap dhuhur (bagi yang beragama Islam), berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru, tenaga kependidikan, atau teman.

b. Kegiatan spontan

Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga kependidikan yang lain mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga.

Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan sikap yang kurang baik

18Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, Perubahan dan Pengembangan Sekolah Menengah Sebagai Organisasi Belajar yang Efektif (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2007), 75.

19Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional, 2010), 15.

(32)

maka pada saat itu juga guru harus melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan tindakan yang tidak baik itu. Contoh kegiatan itu: membuang sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga mengganggu pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak sopan, mencuri, berpakaian tidak senonoh.

Kegiatan spontan berlaku untuk perilaku dan sikap peserta didik yang tidak baik dan yang baik sehingga perlu dipuji, misalnya:

memperoleh nilai tinggi, menolong orang lain, memperoleh prestasi dalam olah raga atau kesenian, berani menentang atau mengkoreksi perilaku teman yang tidak terpuji.

c. Keteladanan

Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindakan- tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru dan tenaga kependidikan yang lain menghendaki agar peserta didik berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa maka guru dan tenaga kependidikan yang lain adalah orang yang pertama dan utama memberikan contoh berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai itu. Misalnya, berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras, bertutur kata sopan, kasih sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga kebersihan.

(33)

d. Pengkondisian

Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa maka sekolah harus dikondisikan sebagai pendukung kegiatan itu. Sekolah harus mencerminkan kehidupan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang diinginkan. Misalnya, toilet yang selalu bersih, bak sampah ada di berbagai tempat dan selalu dibersihkan, sekolah terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan teratur.

Adanya strategi yang dilakukan pada kegiatan ekstrakurikuler atau pengembangan diri tersebut diharapkan dapat membentuk kepribadian peserta didik. Kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa inggris, yaitu personality. Kata Personality sendiri berasal dari bahasa latin pesona, yang berarti topeng yang digunakan oleh para aktor dalam suatu permainan atau pertunjukan. Pada saat pertunjukan para aktor tidak menampilkan kepribadian yang sesungguhnya menyembunyikan kepribadiaannya yang asli, dan menampilkan dirinya sesuai dari topeng yang digunakannya. Beberapa istilah dalam teori psikologi kepribadian diberi makna yang berbeda-beda. Istilah yang berdekatan maknanya antara lain:20

a. Personality (kepribadian): penggambaran tingkah laku secara deskriptif tanpa memberi nilai (devaluative).

20Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, Pengembangan Kepribadian (Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional, 2007), 12.

(34)

b. Character (karakter): penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit.

c. Dispotition (watak): karakter yang telah lama dimiliki dan sampai sekarang belum berubah.

d. Temperamen (temperamen): kepribadian yang berkaitan erat dengan determinan biologik atau fisiologik, disposisi hereditas.

e. Traits (sifat): respon yang senada (sama) terhadap sekelompok stimuli yang mirip, berlangsung dalam kurun waktu yang (relatif) lama.

f. Type–attribute (ciri): mirip dengan sifat, namun dalam kelompok stimuli yang lebih terbatas.

g. Habit: kebiasaan respon yang sama cenderung berulang untuk stimulus yang sama pula.

2. Nilai-Nilai Ajaran Islam

Endang Saifuddin Anshorymengemukakan ajaran Islam terdiri dari tiga bagian, yaitu:21

a. Nilai Aqidah

Aqidah secara etimologi berarti ikatan. Aqidah secara terminologi yaitu iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Kedudukan aqidah sangat penting dalam ajaran Islam. Ajaran Islam sebagaimana dicantumkan

21Wahyudin.dkk, Pendidikan Agama Isam untuk Perguruan Tinggi, 19.

(35)

dalam Al-Qur’an dan Sunnah adalah merupakan ketentuan-ketentuan dan pedoman keimanan.22

Aqidah diletakkan permata kali karena memang kedudukannya yang sangat penting dalam ajaran Islam. Seperti halnya Islam diumpamakan sebagai pohon, maka aqidah adalah akarnya, dan pohon tanpa akar tentu akan tumbang.

Nilai aqidah ini meliputi rukun iman, yaitu:23 1) Iman Kepada Allah SWT

Pengertian iman kepada Allah SWT adalah:

a) Membenarkan dengan yakin akan adanya Allah.

b) Membenarkan dengan yakin ke-Esaan-Nya, baik dalam perbuatan-Nya menciptakan alam, makhluk seluruhnya, maupun dalam menerima ibadah segenap makhluk-Nya.

c) Membenarkan dengan yakin, bahwa Allah bersifat dengan segala sifat sempurna, suci dari sifat kekurangan dan suci pula dari menyerupai segala yang baharu (makhluk). Allah Zat yang Maha Mutlak itu, menurut ajaran Islam, adalah Tuhan yang Maha Esa. Segala sesuatu yang mengenai Tuhan disebut ketuhanan. Seperti dalam firman Allah dalam QS. Al-Baqarah [2]: 163, sebagai berikut:





















22Abu Ahmadi & Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 255.

23Ali Hamzah, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi (Bandung: Alfabeta, 2017), 62.

(36)

Artinya: Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tida ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.24

2) Iman Kepada Malaikat

Allah telah menciptakan sejenis makhluk ghaib, yaitu malaikat di samping makhluk lainnya. Malaikat diberikan tugas- tugas khusus yang ada hubungannya dengan wahyu, rasul, manusia, alam semesta, akhirat, di samping ada malaikat yang diberikan tugas untuk melakukan sujud kepada Allah SWT secara terus menerus.

3) Iman Kepada Kitab Allah

Kitab menurut bahasa artinya nuku/ surah kiriman dan hukum (peraturan). Sedangkan kata iman artinya percaya/ yakin dari dua pengertian itu secara terminologi iman kepada kitab-kitab Allah dapat diartikan sebagai mempercayai atau meyakini bahwa Allah benar-benar menurunkan kitab-kitab-Nya kepada Rasul-Nya agar kitabnya itu dijadikan sebagai rambu-rambu/ pedoman hidup umat manusia agar mereka memperoleh kemudahan/ kebahagian di dunia dan akhirat, atau sebaliknya jika tidak memperhatikan dan melanggar rambu-rambu yang telah ditentukan Allah. Kita akan memenuhi banyak kesulitan bahkan akan celaka dan menderita seumur hidup.

24Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, 24.

(37)

4) Iman Kepada Rasul Allah

Rasul adalah manusia pilihan yang menerima wahyu dari Allah untuk disampaikan kepada umatnya dan sekaligus sebagai contoh kongkrit pribadi manusia yang baik. Rasul-rasul Allah itu ada kisahnya disebut dalam Al-Qur’an dan ada pula yang tidak, Rasul yang disebutkan namanya ada 25. Sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Mukmin [40]: 78, sebagai berikut :













































 





















Artinya: Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa Rasul sebelum kamu, diantara mereka da yang kami ceritakan kepadamu dan diantara mereka ada pula yang tidak kami ceritakan kepada kamu.25

5) Iman Kepada Hari Akhir

Hari kiamat artinya hari atau saat alam akan mengalami kehancuran total dan semua makhluk akan mati musnah. Meskipun Allah merahasiakan waktu terjadinya (hari kiamat), namun gambaran tentang kondisi alam maupun kondisi sosial kemasyarakatan banyak dijelaskan di dalam Al-Qur’an, seperti firman-Nya dalam QS. Al-Qari’ah [101]: 1-5, sebagai berikut:

25Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, 476.

(38)











































Artinya: Hari kiamat, apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia adalah seperti anai- anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.26

6) Iman Kepada Taqdir Allah

Qada menurut bahasa berarti hukum, perintah, memberitakan, menghendaki, menjadikan. Qadar berarti batasan, menetapkan ukuran. Arti terminologis di kemukakan Ar-Ragib bahwa:

Qadar ialah menentukan batas (ukuran) sebuah rancangan, seperti besar dan umur alam semesta, lamanya siang dan malam, anatomi dan fisiologi makhluk nabati dan hewani dan lain-lain, sedang qada adalah menetapkan rancangan tersebut.

Atau secara sderhana dapat diartikan bahwa qada adalah ketetapan Allah yang telah ditetapkan (tetapi tidak kita ketahui), sedang qadar adalah ketetapan Allah yang telah terbukti (diketahui sudah terjadi).

Orang muslim beriman kepada qada dan takdir Allah Ta’ala, hikmah-Nya, dan kehendak-Nya. Dia yakin bahwa tidak ada satupun perbuatan sukarela manusia tanpa pengetahuan Allah

26Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, 600.

(39)

Ta’ala dan takdir-Nya. Maha bijaksana dalam semua pengaturan- Nya dan tindakan-Nya, bahwa hikmah-Nya itu mengikuti kehendak-Nya. Apa yang Dia kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak Dia kehendaki mustahil terjadi dan bahwa tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah Ta’ala.

b. Nilai Syariah

Syariah yaitu tata cara pengaturan tentang perilaku hidup manusia untuk mencapai keridhaan Allah SWT. Syariah juga dapat diartikan sebagai aturan atau undang-undang yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah, hubungan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam semesta.27 Syariah merupakan aspek norma atau hukum dalam ajaran Islam yang keberadaannya tidak terepas dari aqidah Islam. Oleh karena itu, isi syariah meliputi aturan-aturan sebagai implementasi dari kandungan Al-Qur’an dan Sunah. Seperti dirumuskan dalam QS. Asy Syuraa [42]:

13, berikut:















































































27Amiruddin.dkk, Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan Islam (Jakarta:

Graha Ilmu, 2006), 69.

(40)

Artinya: Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu:

Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).28

Sesuai dengan ayat diatas, maka dengan syariah mencakup seluruh aspek kehidupan manusia sebagai individu, masyarakat, dan sebagai subyek alam semesta. Syariah mengatur hidup manusia sebagai individu yakni sebagai hamba Allah yang harus taat, tunduk, dan patuh kepada Allah SWT. Ketaatan, ketundukan, kepatuhan kepada Allah dibuktikan dalam pelaksanaan ibadah yang tata caranya diatur sedemikian rupa oleh syari’ah Islam.29 Esensi ibadah adalah penghambaan diri secara total kepada Allah sebagai pengakuan atau kelemahan dan keterbatasan manusia di hadapan ke-Mahakuasa-an Allah. Ruang lingkup syariat terdiri dari:30

1) Ibadah Khusus (Mahdah)

Ibadah khusus adalah bentuk ibadah langsung kepada Allah SWT yang tata cara pelaksanaannya telah diatur dan ditetapkan oleh Allah atau dicontohkan oleh Rasulullah SAW, atau disebut ritual (ibadah vertikal, habluminallah).31 Ibadah ini merupakan ibadah

28Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, 484.

29Sudirman, Pilar-Pilar Islam Menuju Kesempurnaan Sumber Daya Muslim (Malang: UIN Maliki Perss, 2011), 129.

30Amiruddin.dkk, Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan Agama Islam, 71.

31Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), 144.

(41)

yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim dan muslimah. Apabila tidak dikerjakan, yang bersangkutan mendapat dosa.32

Ibadah khusus (mahdhah) atau rukun Islam yaitu syahadat, shalat, puasa, zakat, haji.

2) Ibadah Umum (Muamalah)

Ibadah umum atau juga disebut muamalah adalah bentuk peribadatan yang bersifat umum dan pelaksanaannya tidak seluruhnya diberikan contoh langsung oleh Nabi SAW.33 Pengertian ini, tidak ditentukan jenisnya satu persatu. Islam memberikan keleluasaan dan kebebasan kepada umatnya untuk berkiprah dalam berbagai aspek kehidupan. Seperti hubungan antar sesama manusia, hubungan antar manusia dengan kehidupannya, hubungan manusia dengan alam sekitar/ alam semesta yang memiliki makna ibadah.34 Setiap kegiatan yang dilakukan orang muslim dapat bernilai ibadah asalkan kegiatan tersebut bukan yang dilarang oleh Allah dan Rasul- Nya, serta diniatkan karena Allah.Muamalah terdiri atas:

a) Hubungan antar sesama manusia yaitu perkawinan, perwalian, warisan, wasiat, hibah, tijarah, perburuhan, perkoperasian, sewa menyewa, pinjam meminjam, HTN/ Pemerintahan, hubungan antara bangsa, hubungan antar golongan.

32Nuril Huda, Memahami Islam Lewat Perguruan Tinggi (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), 244 .

33Syahidin.dkk, Moral dan Kognisi Islam Buku Teks Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi (Bandung: CV Alfabeta, 2009), 118.

34Amiruddin.dkk, Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan Agama Islam, 71.

(42)

b) Hubungan antar manusia dengan kehidupannya yaitu makanan, minuman, pakaian, kasab (mata pencaharian), rezeki halal dan haram.

c) Hubungan antara manusia dengan alam sekitar/ alam semesta yaitu perintah untuk mengadakan penelitian dan pemikiran tentang keadaan alam sekitar. Seruan memanfaatkan alam semesta untuk kesejahteraan hidupnya. Larangan mengganggu, merusak serta membinasakan alam semesta tanpa dibenarkan agama.

c. Nilai Akhlak

Akhlak secara terminologis merupakan bentuk jamak dari kata khuluqun diartikan sebagai perangai atau budi pekerti, gambaran batin atau tabi’at karakter.35 Secara epistimologis akhlak adalah suatu perilaku, budi pekerti yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada. Dengan demikian akhlak merupakan aspek ajaran Islam yang menyangkut tentang norma-norma bagaimana manusia harus berprilaku, baik terhadap Allah maupun sesama makhluk ciptaan Allah. Ruang lingkup akhlak meliputi:

1) Akhlak Terhadap Allah

Akhlak terhadap Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik.36

35Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, 50.

36Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, 152.

(43)

Diantara akhlak kepada Allah SWT yaitu: mentauhidkan Allah SWT, bertaqwa kepada-Nya, beribadah kepada-Nya, berdoa kepada-Nya, berdzikir kepada Allah, bertawakal hanya kepada Allah dan tawadlu’ kepada Allah SWT.37

Akhlak dalam lingkup ini diartikan sebagai sikap yang ditunjukkan oleh manusia kepada Sang Pencipta alam semesta termasuk dirinya, dengan cara selalu mengabdi kepada Allah serta melakukan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya.

2) Akhlak Terhadap Sesama Manusia

Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri, manusia perlu berinteraksi dengan sesamanya dengan akhlak yang baik. Akhlak terhadap sesama manusia meliputi: akhlak terhadap Rasulullah SAW, akhlak terhadap kedua orangtua, akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap keluarga dan kerabat, akhlak terhadap tetangga dan masyarakat.

Pada umumnya kewajiban terhadap sesama manusia seperti halnya menghormati dan memenuhi hak-haknya, bersikap lembut dan sopan santun, saling menolong dalan kebaikan, serta mengajak kebaikan dan mencegah keburukan.38

37Sudirman, Pilar-Pilar Islam Menuju Kesempurnaan Sumber Daya Muslim, 249.

38Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), 39.

(44)

3) Akhlak Terhadap Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita.39 Seperti halnya binatang, tumbuh-tumbuhan maupun benda-benda tak bernyawa. Pada dasarnya akhlak yang diajarkan dalam al-Qur’an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah. Dalam artian manusia sebagai pengayoman, pemenblihara, serta bimbingan agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptanya.

Misi agama Islam adalah mengembangkan rahmat bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada alam dan lingkungan hidup.40 Seperti sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, menjaga dan memanfaatkan alam, terutama hewani dan nabati, untuk kepentingan manusia dan makhluk lainnya, sayang pada sesama makhluk dan menggali potensi alam seoptimal mungkin demi kemaslahatan manusia dan alam sekitar. Sebagaimana firman AllahQS. Al-Anbiyaa’ [21]: 107 sebagai berikut :

 





















 























Artinya: Tidaklah Kami memutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.41

39Khaelany, Islam Kependudukan & Lingkungan Hidup (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), 77.

40Ali Hamzah, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi, 150.

41Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, 331.

(45)

Memakmurkan alam adalah mengelola sumber daya sehingga dapat memberi manfaat bagi kesejahteraan manusia tanpa merugikan alam itu sendiri. Allah menyediakan bumi yang subur ini untuk disikapi oleh manusia dengan kerja keras mengolah dan memeliharanya sehingga melahirkan nilai tambah yang tinggi.

3. Pramuka

a. Sejarah Pramuka di Indonesia

Kegiatan kepanduan masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Belanda. Pada zaman itu, Indonesia memang sudah dijajah Belanda.

Organisasi kepanduan ini bernama Nederland Indische Padvinders Vereniging (NIPV) yang artinya Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda.

Para pemuda Indonesia tertarik dengan kepanduan itu karena bisa menjadi wadah untuk membangkitkan semangat kemerdekaan.

Nah, NIPV mulai khawatir dan melarang pemuda Indonesia mengikuti kegiatan kepanduan. Akhirnya pemuda Indonesia mendirikan organisasi kepanduan sendiri yang bersifat nasional. Maka berdirilah Javaanse Padvinders Organisatie (JPO) dibawah asuhan Sultan Mangkunegara VII di Surakarta.

Sejak munculnya gerakan Boedi Oetomo tahun 19908, organisasi dan kepanduan di tanah air semakin berkembang. Namun, pemerintah kolonial Belanda melarang penggunaan nama Padvinder.

Kemudian melalui Kongres Kepemudaan 1928 di Banjarnegara, Jawa

(46)

Tengah, K.H. Agus Salim mencetuskan penggunaan istilah PANDU dan kepanduan.

Setelah merdeka, Indonesia mengadakan jambore Nasional pertama tahun 1955 di Pasar Minggu, Jakarta. Kegiatannya sama seperti perkemahan kepanduan di dunia. Setelah itu, bermunculan banyak sekali organisasi kepanduan diberbagai daerah di seluruh Indonesia, sehingga sulit diketahui apakah organisasi itu layak atau tidak.

Untuk itu keluarlah Kepras No. 238/61 tentang dukungan pemerintah untuk kegiatan kepanduan di Indonesia. Sejak adanya keputusan Presiden Soekarno tahun 1961, maka kepanduan di Indonesia berganti nama menjadi PRAJA MUDA KARANA (PRAMUKA).

Semua organisasi kepanduan di seluruh Indonesia melebur menjadi satu dalam organisasi kepramukaan.

Sekarang di Indonesia hanya satu organisasi kepanduan nasional, yaitu Gerakan Pendidikan Kepanduan Praja Muda Karana, disingkat GERAKAN PRAMUKA. Pada tanggal 14 Agustus 1961, dilakukan Pelantikan Mapinas (Majelis Pimpinan Nasional), Kwarnas dan Kwaenari di Istana Negara, dilanjtkan penganugerahan panji-panji kepramukaan dan defile pramuka untuk memperkenalkan pramuka kepada masyarakat yang diikuti oleh sekitar 10.000 pramuka. Peristiwa ini disebut sebagai Hari Pramuka.42

42Nagiga Nur Ayati & Ody Suwardi, Panduan Lengkap Pramuka Penggalang (Jakarta: Media Pusindo, 2017), 2.

(47)

b. Pengertian Pramuka

Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya. Pramuka adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka yang mengandung pendidikan, bersama-sama mengadakan pengembaraan, membina kesehatan, peningkatan keterampilan dan kesediaan memberikan pertolongan.43

Pendidikan pramuka berperan sebagai komplemen dan suplemen terhadap pendidikan formal. Untuk mencapai peran tersebut dilaksanakan kegiatan kepramukaan melalui proses pendidikan yang menyenangkan dengan menggunakan prinsip dasar dan metode kepramukaan. Gerakan pramuka tercakup seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara yang tertuang dalam Dasa Dharma Pramuka.

Dasa dharma adalah ketentuan moral. Karena itu, dasa dharma memuat pokok-pokok moral yang harus ditanamkan kepada anggota pramuka agar mereka dapat berkembang menjadi manusia berwatak, warga negara Republik Indonesia yang setia, dan sekaligus mampu menghargai dan mencintai sesama manusia dan alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Isi dari dasa darma itu adalah:

1) Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia 3) Patriot yang sopan dan kesatria

43Suari Setiawan.dkk, Buku Pramuka (Jember: Firman Digital, 2007), 11.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Menurut Mohd Salleh(1999) Kegiatan masa lapang remaja mestilah dipenuhi dengan aktiviti yang berfaedah supaya remaja tidak mudah berasa bosan.Kegiatan masa lapang tersebut

Hal ini mencangkup apakah tokoh mempunyai sikap yang ramah atau kaku; apakah tokoh mempunyai hobi atau minat terhadap sesuatu; apa saja yang menjadi benda, makanan, dan

kenyataannya setelah melakukan perubahan kebijakan pangan nasional, pemerintah Indonesia masih impor bawang merah dan cabai Sampai Oktober 2015,  Tuturan ini disampaikan oleh

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: ”Jika pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek kemampuan berbicara di kelas X TP 2 SMK Negeri 1 Balikpapan dilaksanakan

Hal yang ingin dicapai dalam permasalahan kendali optimal pada penelitian ini adalah mendapatkan aliran karbon dioksida yang optimal dengan nilai bobot minimal

Selanjutnya untuk menghasilkan Penghasilan Kena Pajak (PKP) yaitu dengan mengurangkan penghasilan neto setahun dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dan PKP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran E- Learning Berbasis Moodle pada Mata Pelajaran Administrasi Server di SMK

Ibu dan bapak bisa juga terlibat bermain sehingga dapat melatih anak untuk menggunakan kalimat yang tepat.. Latihan berbahasa dengan bermain peran juga dapat dikembangkan